T1 462009066 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Desain Penelitian
Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mengetahui
fenomena yang dialami oleh manusia misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainlain, yang dinyatakan secara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2010).
Penelitian

ini

bersifat

deskriptif

untuk

memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku pemecah batu. Peneliti
melakukan

observasi,

wawancara

dan

menganalisa data untuk mendapatkan gambaran
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
mereka.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

perilaku terbagi dalam faktor predisposisi, faktor

pendorong dan faktor penguat.
3.2

Variabel penelitian
-

Faktor predisposisi

-

Faktor pendorong

33

34

3.3

-


Faktor penguat

-

Perilaku pekerja

Kerangka Konsep
Faktor-faktor predisposisi
Pengetahuan
Sikap
Nilai-nilai
persepsi

Faktor-faktor pendukung
Ketersedian sarana
dan prasarana

Perilaku pekerja
terhadap penggunaan
masker


Faktor penguat
Dukungan teman
sebaya, keluarga dan
tenaga kesehatan

3.4

Definisi operasional
a. Faktor predisposisi
Faktor

predisposisi

Adalah

kecenderungan

kearah suatu keadaan atau perkembangan
tertentu. Dalam penelitian ini yang termasuk

dalam faktor predisposisi yaitu, pengetahuan
mereka tentang APD, sikap para pemecah batu
terhadap penggunaan APD, nilai-nilai yang para
pekerja pengang terhadap APD dan persepsi
yang mereka percayai.
b. Faktor pendukung

35
Faktor pendukung adalah keadaan yang dapat
memungkinkan

terjadi

perubahan

perilaku.

Sarana dan prasarana dalam penelitian ini
menjadi faktor pendukung karena dari sarana
dan prasarana dapat mendorong seseorang

untuk merubah perilaku.
c. Faktor penguat
Faktor

penguat

adalah faktor

yang

dapat

memperkuat terjadinya perilaku. Faktor penguat
dalam penelitian ini yaitu dukungan teman
sebaya, keluarga dan pemilik usaha. Dukungan
merupakan

motivasi

para


pekerja

untuk

memakai alat pelindung diri atau masker
d. Perilaku pekerja
Perilaku pekerja adalah gerakan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan dapat
diamati oleh orang lain. Perilaku seseorang
dapat terbentuk dari pengetahuan kebiasaan
yang mereka miliki.
3.5

Lokasi dan waktu Penelitian
Lokasi
Wonokerto

penelitian
Kecamatan


dilakukan
Bancak,

di

Desa

Kabupaten

Semarang. Peneliti melilih Wonokerto sebagai

36
tempat

penelitian

karena

menurut


beberapa

sumber terdapat penambangan batu yang sistem
keamanannya kurang diperhatikan, terutama pada
pemakaian alat pelindung diri. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2013
sampai dengan tanggal 15 Januari 2014.
3.6

Subjek Penelitian
Teknik penentuan subjek dalam penelitian
ini dilakukan secara purposive, yaitu dipilih
dengan

pertimbangan

(Sugiyono,

dan


2010). Tenik

tujuan

tertentu

purposive sampling

dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat
populasi

yang

sudah

diketahui

sebelumnya.


Kriteria-kriteria tersebut seperti, pekerja pemacah
batu, pernah mengalami gangguan pernafasan
selama bekerja menjadi pemecah batu dan
pekerja yang tidak memakai masker. Peneliti
menggunakan 5 partisipan utama dan 2 partisipan
triangulasi.
3.7

Teknik pengumpulan data

Peneliti

mengumpulkan

data

dengan

wawancara, observasi dan dokumentasi (foto dan

37
rekaman). Wawancara yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam (in
depth interview) sehingga dengan menggunakan
teknik ini, peneliti dapat lebih dalam menggali
perasaan, pikiran, dan pengalaman partisipan
mengenai

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

perilaku penggunaan alat pelindung diri. Selain itu
wawancara

dalam

penelitian

wawancara

semi

membuat

guideline

ini

terstruktur.

termasuk

Peneliti

telah

pertanyaan-pertanyaan

seputar tujuan penelitian dan akan direkam
menggunakan

alat

perekam

yang

telah

peneliti

juga

dipersiapkan.
Selain

teknik

wawancara,

menggunakan teknik observasi atau pengamatan
untuk mendapatkan

informasi yang nyata di

lokasi penelitian. Proses pengamatan meliputi
melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan
mencatat kejadian.
3.8

Pengolahan data dan Analisis data
Pengolahan

mendengarkan

data
hasil

dimulai

wawancara.

dari

Kemudian

peneliti membuat transkip dari percakapan dalam
wawancara agar mudah dalam analisis data.

38
Proses analisis data dengan merangkum dan
memilih

hal

yang

pokok.

Selanjutnya

data

disajikan dengan teks yang bersifat narasi dan
dibuat kesimpulan.
Setelah pengolahan data dan menemukan
kekurangan peneliti melakukan vertifikasi ulang
untuk

mendapatkan

validitas

data

dengan

wawancara mendalam.
3.9

Uji Keabsahan Data
Pengujian

keabsahan

data

penelitian

ini

menggunakan metode triangulasi sumber yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi
sumber

dilakukan

dengan

melaksanakan

wawancara mendalam kepada 2 orang yaitu
pemilik dan warga setempat. Data yang didapat
kemudian dideskripsikan, dikategorikan, mana
pandangan yang sama, yang berbeda dan mana
spesifik dari berbagai sumber data tersebut. Data
tersebut kemudian dianalisis dan menghasilkan
suatu

kesimpulan

selanjutnya

diminta

kesepakatan (member check) dengan berbagai
sumber tersebut.

39
3.10 Etika penelitian
Masalah

etika

pada

penelitian

yang

menggunakan subjek manusia menjadi persoalan
pokok yang berkembang saat ini. Peneliti sering
memperlakukan

subjek

penelitiannya

harus

menurut semua anjuran yang diberikan. Padahal
hal ini sangat bertentangan dengan prinsip etika
penelitian. Penelitian ilmu keperawatan, karena
hampir 90% subjek yang digunakan adalah
manusia, maka peneliti harus memahami prinsipprinsip

etika

penelitian.

Jika

hal

ini

tidak

dilaksanakan, maka peneliti melanggar hak-hak
(otonomi) manusia.
Peneliti

berusaha

menjaga

hak-hak

partisipan dengan terlebih dahulu melakukan
inform consent sebelum melakukan wawancara,
dengan memberikan informasi mengenai topik,
tujuan, pelaksanaan penelitian dan persetujuan
partisipan.

Partisipan

berhak

menolak

tidak

bersedia menjadi subjek penelitian. Aspek lain
yang tetap diperhatikan peneliti yaitu prinsip
autonomy

yaitu partisipan bebas menentukan

40
apakah ia akan berpartisipasi dalam penelitian
atau tidak, tanpa paksaan dan sewaktu-waktu
partisipan boleh mengudurkan diri tanpa sanksi
apapun. Prinsip tersebut dalam penelitian ini
adalah partisipan mempunyai kebebasan untuk
menentukan

pilihan

bila

dalam

penelitian

berlangsung ingin menarik diri karena alasan
tertentu.
Prinsip justice (keadilan) yaitu partisipan
dihargai

atau

kerahasiaannya

serta

dijaga

(confidenciallity)

dan

nama.

anonym/tanpa
menjelaskan

dihormati

Prinsip

prinsip-prinsip

tersebut

keadilan

dalam

penelitian dimana semua partisipan diperlakukan
dengan metode dan prosedur yang sama. Peneliti
tetap menghargai dan menghormati martabat
partisipan. Jika partisipan mengalami ketidak
nyamanan akibat pertanyaan yang menstimuli
afek dan emosinya, maka peneliti akan melakukan
tindakan

sesuai

dengan

kompetensi

yang

dimilikinya. Demikian juga dengan kerahasiaan
dari keterangan yang diberikan partisipan tetap
dijaga

dengan

menjelaskan

bahwa

nama

41
partisipan

tidak

dicantumkan

dalam

lembar

pengumpulan data dan catatan lapangan peneliti,
hanya diberikan sistem kode dan inisial tertentu
sebagai pengganti identitas partisipan.