Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan salah satu panca indra manusia yang terletak di
permukaan tubuh. Bagi tubuh kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan
fungsi kulit ini tidak sepadan dengan lapisannya yang tipis. Berkaitan dengan
letaknya yang ada di permukaan tubuh maka kulit merupakan organ pertama yang
terkena pengaruh yang tidak menguntungkan dari lingkungan (Santosa dan
Gunawan, 2001).
Sinar matahari, disatu pihak sangat diperlukan oleh makhluk hidup sebagai
sumber energi, penyehat kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D
dari pro vitamin D yang mencegah penyakit polio atau riketsia, tetapi di lain pihak
sinar matahari mengandung sinar ultraviolet yang dapat menimbulkan berbagai
kelainan pada kulit mulai dari kemerahan, noda hitam, kekeringan, keriput sampai
kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).
Kosmetika dapat menyaring sinar matahari atau bahkan dapat menahan
seluruh sinar matahari untuk mengurangi efek buruk sinar matahari tersebut.
Kosmetika ini disebut kosmetika tabir surya. Tabir surya terbagi menjadi 2
macam yaitu tabir surya kimia yang dapat mengabsorpsi energi radiasi dan tabir
surya fisik yang dapat menahan UVA maupun UVB (Wasitaatmadja, 1997). Salah
satu syarat kosmetika yaitu memiliki stabilitas yang baik, stabilitas didefinisikan
sebagai kemampuan suatu produk kosmetika untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan
1
Universitas Sumatera Utara
untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut
(Djajadisastra, 2004).
Banyak zat aktif yang dipergunakan dalam sediaan kosmetika tabir surya,
salah satu diantaranya adalah oktil metoksisinamat. Mekanisme kerja bahan ini
secara kimiawi adalah dengan mengabsorbsi sinar ultra violet (UV) ke dalam
lapisan epidermis kulit (Sugihartini, 2011). Namun, oktil metoksisinamat
memiliki kekurangan yaitu dapat berubah bentuk trans-oktil metoksisinamat
menjadi cis-oktil metoksisinamat akibat radiasi sinar UV, perubahan ini
menyebabkan berkurangnya efikasi UV filter dari sunscreen (Pattanaargson, dkk.,
2004).
Penambahan senyawa polifenol pada sediaan tabir surya dapat
menstabilkanoktil metoksisinamat dimana flavonoid merupakan kelompok besar
senyawa polifenol (Velasco, dkk., 2008). Salah satu bahan aktif yang dapat
digunakan adalah flavonoid dari daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels).
Daun jamblang juga mengandung senyawa polifenol seperti halnya buah dan
memiliki
aktivitas
antioksidan
(Marliani,
dkk.,
2014).
Diantara
berbagaisenyawafenolik, flavonoidmeredamradikalyang diinduksi oleh UV dan
memberikanefek perlindunganterhadap radiasi dengan bertindakmenyerap sinar
UV (Raimundo, dkk., 2013). Hasil penelitian Sugihartini (2011) menunjukkan
bahwa amylum oryzae dapat memantulkan sinar matahari secara fisik. Menurut
Zulkarnain dan kawan-kawan (2013) amilum yang dibuat dengan ukuran partikel
kecil dapat berfungsi sebagai tabir surya fisik. Berdasarkan penelitian, pati beras
dan pati jagung yang ditambahkan pada formula krim sejumlah 10% dan 15%
mempunyai aktivitas tabir surya dengan memberikan nilai SPF 3,05-3,85.
2
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kemampuan aktivitas dari daun jamblang (Syzigium cumini
(L.) Skeels)dan amylum oryzae maka perlu dikembangkan formula tabir surya
dengan bahan aktif oktil metoksisinamat dengan menambahkan kedua bahan
tersebut untuk mendukung aktivitas oktil metoksisinamat sehingga perlindungan
bagi kulit lebih meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium
cumini (L.) Skeels) dan amylum oryzae sebagai kosmetika tabir surya dalam
bentuk sediaan krim terhadap nilai Sun Protection Factor yang dikombinasikan
dengan oktil metoksisinamat secara in vitro.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian ini
adalah:
a. Apakah ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan
amylum oryzae dapat meningkatkan nilai Sun Protection Factor krim tabir
surya oktil metoksisinamat?
b. Apakah krim tabir surya ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.)
Skeels) dan amylum oryzae serta oktil metoksisinamat memiliki stabilitas
fisik yang baik?
3
Universitas Sumatera Utara
1.3 Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesa dalam penelitian
ini adalah:
a. Ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan amylum
oryzae dapat meningkatkan nilai Sun Protection Factor krim tabir surya oktil
metoksisinamat.
b. Sediaan krim tabir suryaekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.)
Skeels) dan amylum oryzae serta oktil metoksisinamat mempunyai stabilitas
fisik yang baik.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruhkonsentrasi ekstrak etanol daun jamblang
(Syzigium cumini (L.) Skeels) dan amylum oryzae terhadap nilai Sun
Protection Factor krim tabir surya oktil metoksisinamat secara in vitro.
b. Untuk mengetahuistabilitas fisik krim tabir surya ekstrak etanol daun
jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan amylum oryzae serta oktil
metoksisinamat.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang
kegunaan dari ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan
amylum oryzae yang digunakan dalam sediaan kosmetika yang dapat
meningkatkan nilai Sun Protection Factor.
4
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan salah satu panca indra manusia yang terletak di
permukaan tubuh. Bagi tubuh kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan
fungsi kulit ini tidak sepadan dengan lapisannya yang tipis. Berkaitan dengan
letaknya yang ada di permukaan tubuh maka kulit merupakan organ pertama yang
terkena pengaruh yang tidak menguntungkan dari lingkungan (Santosa dan
Gunawan, 2001).
Sinar matahari, disatu pihak sangat diperlukan oleh makhluk hidup sebagai
sumber energi, penyehat kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D
dari pro vitamin D yang mencegah penyakit polio atau riketsia, tetapi di lain pihak
sinar matahari mengandung sinar ultraviolet yang dapat menimbulkan berbagai
kelainan pada kulit mulai dari kemerahan, noda hitam, kekeringan, keriput sampai
kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).
Kosmetika dapat menyaring sinar matahari atau bahkan dapat menahan
seluruh sinar matahari untuk mengurangi efek buruk sinar matahari tersebut.
Kosmetika ini disebut kosmetika tabir surya. Tabir surya terbagi menjadi 2
macam yaitu tabir surya kimia yang dapat mengabsorpsi energi radiasi dan tabir
surya fisik yang dapat menahan UVA maupun UVB (Wasitaatmadja, 1997). Salah
satu syarat kosmetika yaitu memiliki stabilitas yang baik, stabilitas didefinisikan
sebagai kemampuan suatu produk kosmetika untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan
1
Universitas Sumatera Utara
untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut
(Djajadisastra, 2004).
Banyak zat aktif yang dipergunakan dalam sediaan kosmetika tabir surya,
salah satu diantaranya adalah oktil metoksisinamat. Mekanisme kerja bahan ini
secara kimiawi adalah dengan mengabsorbsi sinar ultra violet (UV) ke dalam
lapisan epidermis kulit (Sugihartini, 2011). Namun, oktil metoksisinamat
memiliki kekurangan yaitu dapat berubah bentuk trans-oktil metoksisinamat
menjadi cis-oktil metoksisinamat akibat radiasi sinar UV, perubahan ini
menyebabkan berkurangnya efikasi UV filter dari sunscreen (Pattanaargson, dkk.,
2004).
Penambahan senyawa polifenol pada sediaan tabir surya dapat
menstabilkanoktil metoksisinamat dimana flavonoid merupakan kelompok besar
senyawa polifenol (Velasco, dkk., 2008). Salah satu bahan aktif yang dapat
digunakan adalah flavonoid dari daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels).
Daun jamblang juga mengandung senyawa polifenol seperti halnya buah dan
memiliki
aktivitas
antioksidan
(Marliani,
dkk.,
2014).
Diantara
berbagaisenyawafenolik, flavonoidmeredamradikalyang diinduksi oleh UV dan
memberikanefek perlindunganterhadap radiasi dengan bertindakmenyerap sinar
UV (Raimundo, dkk., 2013). Hasil penelitian Sugihartini (2011) menunjukkan
bahwa amylum oryzae dapat memantulkan sinar matahari secara fisik. Menurut
Zulkarnain dan kawan-kawan (2013) amilum yang dibuat dengan ukuran partikel
kecil dapat berfungsi sebagai tabir surya fisik. Berdasarkan penelitian, pati beras
dan pati jagung yang ditambahkan pada formula krim sejumlah 10% dan 15%
mempunyai aktivitas tabir surya dengan memberikan nilai SPF 3,05-3,85.
2
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kemampuan aktivitas dari daun jamblang (Syzigium cumini
(L.) Skeels)dan amylum oryzae maka perlu dikembangkan formula tabir surya
dengan bahan aktif oktil metoksisinamat dengan menambahkan kedua bahan
tersebut untuk mendukung aktivitas oktil metoksisinamat sehingga perlindungan
bagi kulit lebih meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium
cumini (L.) Skeels) dan amylum oryzae sebagai kosmetika tabir surya dalam
bentuk sediaan krim terhadap nilai Sun Protection Factor yang dikombinasikan
dengan oktil metoksisinamat secara in vitro.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian ini
adalah:
a. Apakah ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan
amylum oryzae dapat meningkatkan nilai Sun Protection Factor krim tabir
surya oktil metoksisinamat?
b. Apakah krim tabir surya ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.)
Skeels) dan amylum oryzae serta oktil metoksisinamat memiliki stabilitas
fisik yang baik?
3
Universitas Sumatera Utara
1.3 Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesa dalam penelitian
ini adalah:
a. Ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan amylum
oryzae dapat meningkatkan nilai Sun Protection Factor krim tabir surya oktil
metoksisinamat.
b. Sediaan krim tabir suryaekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.)
Skeels) dan amylum oryzae serta oktil metoksisinamat mempunyai stabilitas
fisik yang baik.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruhkonsentrasi ekstrak etanol daun jamblang
(Syzigium cumini (L.) Skeels) dan amylum oryzae terhadap nilai Sun
Protection Factor krim tabir surya oktil metoksisinamat secara in vitro.
b. Untuk mengetahuistabilitas fisik krim tabir surya ekstrak etanol daun
jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan amylum oryzae serta oktil
metoksisinamat.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang
kegunaan dari ekstrak etanol daun jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dan
amylum oryzae yang digunakan dalam sediaan kosmetika yang dapat
meningkatkan nilai Sun Protection Factor.
4
Universitas Sumatera Utara