Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Debitur Dalam Perjanjian Kredit Bank Dikaitkan Dengan Keadaan Memaksa Akibat Bencana Alam Dan Kepastian Hukum Hak Kreditur

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR
DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN
DENGAN KEADAAN MEMAKSA AKIBAT BENCANA
ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK KREDITUR

DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum
Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara
Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat
Universitas Sumatera Utara

Oleh :
RUDY HAPOSAN SIAHAAN
118101012/S3 HK

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM
FAKUTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015


PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR
DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN
DENGAN KEADAAN MEMAKSAAKIBAT BENCANA
ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK KREDITUR

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Bidang ilmu Hukum
Pada Fakultas Hukum Sumatera Utara
Dibawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara
Untuk Dipertahankan Dihadapan Sidang Terbuka Senat

Oleh :

RUDY HAPOSAN SIAHAAN
118101012/S3HK

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

LEMBARAN PENGESAHAN

JUDUL DISERTASI

: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR
DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN
DENGAN KEADAAN MEMAKSA AKIBAT BENCANA
ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK KREDITUR

NAMA

: Rudy Haposan Siahaan

Nomor Pokok Mahasiswa

: 118101012/S3HK


Program Studi

: Doktor Ilmu Hukum

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Tan Kamello.,SH.,MS)
Promotor

(Prof. Dr. Djuhaeandah Hasan.,SH)

(Prof. Dr. Budiman Ginting.,SH., M. Hum)

Ko Promotor

Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH)


Ko Promotor

Dekan

(Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR DALAM
PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN DENGAN KEADAAN
MEMAKSA AKIBAT BENCANA ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK
KREDITUR

ABSTRAK
Rudy Haposan Siahaan 1
Tan Kamello 2
Djuhaendah Hasan 3
Budiman Ginting 4

Indonesia dilihat dari letak geografis merupakan suatu negara yang rawan akan
bencana alam. Akibat dari bencana alam ini juga akan membawa dampak terhadap

dunia perbankan, khususnya bidang perkreditan. Permasalahan hukum yang terjadi
adalah debitur belum dapat dikatakan wanprestasi karena debitur pada saat terjadinya
peristiwa bencana dalam keadaan belum jatuh tempo waktu kreditnya tetapi debitur
tidak mampu lagi membayar kreditnya kepada bank karena telah terjadi peristiwa
keadaan memaksa (force majeure).
Penelitian ini memfokuskan bagaimana peranan perjanjian kredit bank dengan
klausul force majeure yang tidak dapat diberdayakan pasca terjadinya bencana alam,
bagaimana perlindungan hukum bagi debitur akibat bencana alam dapat memberikan
kepastian hukum serta model penyelesaian kredit bermasalah akibat bencana dapat
memberikan perlindungan hukum bagi debitur dan kepastian hukum hak kreditur.
Oleh karena itu, penelitian ini dapat menemukan dan memberikan jawaban
permasalahan yang ada sehingga dapat menjadi sumbangan pemikiran yang
konsepsual bagi pemerintah dalam rangka pembentukan Undang-Undang Perkreditan
Perbankan, dan juga dapat dijadikan pedoman bagi perbankan dalam menyelesaikan
kredit bermasalah pasca bencana alam.
Metode penelitian yang dipakai adalah yuridis normatif, artinya data penelitian
dianalisis menurut norma-norma hukum yang tertentu dalam peraturan perundangundangan. Sebagai penelitian yuridis normatif, penelitian ini mencakup penelitian
terhadap asas hukum dan sinkronisasi dalam hukum perjanjian dan peraturan
perundangan-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor hukum belum
cukup berperan dan dapat mengakomodir permasalahan-permasalahan yang ada

pasca bencana alam, karena pengaturani perkreditan masih tersebar diberbagai
1

Notaris dan PPAT Kota Medan.
Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
3
Guru Besar Emeritus pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung.
4
Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
2

peraturan, sehingga kasus-kasus gugatan dari pihak debitur, advokasi dengan
melibatkan pihak ketiga (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM) dan pengajuan
rekomendasi ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk meminta pemutihan/penghapusan
atas kredit kepada pemerintah.
Model penghapustagihan dengan persyaratan tertentu bagi debitur yang terkena
dampak langsung dari bencana merupakan bentuk perlindungan hukum pemerintah
bagi debitur dan sebagai wujud perlindungan negara pada rakyatnya sebagaimana
tertuang dalam tujuan negara pada Pembukaan UUD 1945 melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum. Penghapustagihan dengan persyaratan tertentu juga memberikan kepastian
hukum bagi kreditur/bank, dan merupakan sikap baik bank yang dapat meningkatkan
kepercayaan debitur, sehingga bank dapat lebih leluasa dalam memperluas ekspansi
dalam menjalankan bisnisnya sekaligus bertujuan mensejahterakan masyarakat dalam
rangka ketahanan ekonomi nasional.

Kata kunci: kredit, force majeure, bencana alam, perlindungan hukum, penghapusanutang.

LEGAL PROTECTION FOR DEBTORS IN BANK CONTRACT RELATED
TO FORCE MAJEURE DUE TO NATURAL DISASTERS AND LEGAL
CERTAINTY OF CREDITORS RIGHTS

ABSTRACT
Rudy Haposan Siahaan 5
Tan Kamello 6
Djuhaendah Hasan 7
Budiman Ginting 8
Indonesia, geographically,is a country precariously close to natural disasters. These
natural disasters will also affect banking world, particularly in the sector of credit.
The legal problem occurring is debtors cannot be categorized as out of performance

because their credits, when the disasters occur, are not due, however,the debtors are
unable to repay the credits to banks because occurrence out of human capability or
forcing circumstances arise (force majeure).
This study focuses on how the invalid role of bank credit contract with force
majeureclause works in post-disaster time, how the legal protection for disasteraffected debtors is to be able to give legal certainty,and how the model of settlement
of non-performing loan due to disasterscan provide debtors’ legal protectionandlegal
certainty of creditors rights.Therefore, this studymay find and give answersto existing
problems so that it can be conceptual beneficial ideas for the government in the
attempt of the creation of Law of Banking Credit, and this also can be a banking
guidanceto settling post-disaster non-performing loans.
The research methodology isnormative judicial, means that the data was analyzed
according to legal norms specified in the legislation. As a normative study, this
research includes a study of the principles of law and the legal synchronization in
agreement and in the related legislation.The result of the study shows thatlegal
factorshave not given enough rolesand not been able toaccommodatepost-disaster
problemsbecause credit regulations are still varied. As a result, there appears to be
lawsuits from affected debtors, settlement through the help of third party (Public
Interest Group)and recommendation submissionto The House of Representativesto
ask for credit termination to the government.
The model of conditional write-off for affected debtorsis a form of government’s legal

protectionfor the debtors and as a form of state protectionto its peopleas stated in the
purpose of nation inthe Preamble of 1945 Constitution which is to protect the whole
country of Indonesia and the whole homeland of Indonesia, and to promote public
welfare. Conditional write-off also gives legal certainty to creditors/banksand is

5

Notary Public and PPAT Medan City
Profesor, Faculty of Law Sumatera Utara University Medan.
7
Profesor Emeritus, Faculty of Law, Padjadjaran University Bandung.
8
Profesor, Faculty of Law Sumatera Utara University Medan.

6

widely expand their business and also aim the people’s prosperity in the frame of
national economic sustainability.

Key words: credit, force majeure, natural disaster, legal protection, debt write-off.


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan. Dia adalah sumber segala kasih karunia, yang
telah memberi berkat dan anugerah yang berkelimpahan kepada saya, sehingga saya
berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini, suatu disertasi di bidang Ilmu Hukum,
khususnya Hukum Perbankan di bidang Perkreditan.
Tulisan ini telah diilhami oleh salah satu pasal mengenai penghapustagihan
kredit akibat force majeure dalam Rancangan Undang-Undang Perkreditan
Perbankan yang hampir lebih sepuluh tahun telah diberikan

pemerintah kepada

Dewan Perwakilan Rakyat dan sampai saat ini belum dibahas bahkan bukan pula
merupakan

Rancangan

Undang-Undang


yang

menjadi

prioritas

prolegnas.

Berdasarkan hal tersebut, maka berkembanglah pemikiran dan gagasan mengenai
model penghapustagihan dalam penyelesaian kredit bermasalah akibat bencana alam
sebagai keadaan memaksa (force majeure).
Indonesia dilihat dari letak geografis merupakan suatu negara yang rawan
akan bencana alam, karena itu perlu ada pengaturan mengenai penghapustagihan
dalam perkreditan perbankan yang dikaitkan dengan bencana alam. Tulisan ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi gagasan dan dasar pemikiran bagi
Rancangan Undang-Undang Perkreditan Perbankan.
Tulisan ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Banyak sekali pribadi dan lembaga yang turut
memberikan sumbangan bagi penulisan disertasi ini. Karena itu perkenankanlah saya

menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih
saya kepada mereka semua dan tidaklah mungkin
saya dapat sebutkan semuanya satu persatu dan terperinci, hanya sebagian kecil yang
dapat disebutkan disini. Semoga Tuhan Yang Esa akan membalas dengan kebaikan
yang berlipat ganda untuk semuanya itu.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang amat terpelajar Profesor
Dr.Tan Kamello, SH, MS, selaku Promotor dan Guru Besar pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah membimbing penulis dari sejak penulis
masuk sebagai mahasiswa program Doktor Ilmu Hukum sampai selesainya penulisan
disertasi ini.
Yang amat terpelajar Profesor Dr. Djuhaendah Hasan, SH, selaku Ko
Promotor dan Guru Besar Emeritus pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Bandung, yang membimbing saya dengan penuh kesabaran dan telah memungkinkan
karya tulis ini berhasil diselesaikan pada waktunya. Dalam kesibukan sehari-hari dan
keterbatasan waktu, beliau masih memberikan kesempatan diskusi dan konsultasi
yang berharga sehingga disertasi ini dapat diselesaikan
Yang amat terpelajar Profesor Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Ko
Promotor dan Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang
telah banyak memberi bimbingan, kritik yang membangun dan memotivasi penulis
untuk memperkaya hasil penelitian disertasi ini.
Selanjutnya penulis juga menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:
1.

Pejabat

Rektor

Universitas

Sumatera

Utara,

yang

amat

terpelajar

ProfesorSubhilhar, Ph.D dan mantanRektorUniversitasSumateraUtara yang amat
terpelajar Profesor dr. Syahril Pasaribu, D.T.M & H, M.Sc (C.T.M), Sp.A (K)
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Doktor Ilmu Hukum
(S3) Universitas Sumatera Utara.
2.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang amat terpelajar
Profesor Dr. Runtung, SH, M.Hum, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
kepada penulis untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada
Program Doktor Ilmu Hukum (S3) Universitas Sumatera Utara dan sekaligus
selaku Penguji yang telah banyak memberikan masukkan dan saran dalam
memperkaya disertasi ini.

3.

Ketua Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang amat terpelajar Profesor Dr. Suhaidi, SH, MH,
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Doktor Ilmu Hukum
(S3) Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Penguji yang telah banyak
memberikan masukkan dan saran dalam memperkaya disertasi ini.

4.

Dr. Siti Malikhatun Badriyah, SH.M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro Semarang, selaku Penguji yang telah banyak memberikan
masukkandan saran dalam memperkaya disertasi ini.

5.

Seluruh staf pengajar pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ilmu dan motivasi dalam setiap
perkuliahan.

6.

Seluruh staf administrasi pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dalam bidang
administrasi sejak perkuliahan sampai selesainya disertasi ini

7.

Bapak Abdul Yusuf, Bagian Informasi, Administrasi dan Publikasi Bank
Indonesia Perwakilan IX Medan yang membantu penulis memperoleh data-data
kredit bermasalah yang sangat dibutuhkan penulis.

8.

Ibu Warangkana Imudom, Chief, Sectoral Analysis Division Macroeconomic and
Monetary Policy Departemen Monetary Policy Group, Bank of Thailand (BOT)
di Bangkok yang telah memberikan ijin penulis untuk berdiskusi dan
memberikan bahan-bahan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kredit
bermasalah akibat bencana banjir di Bangkok serta memberikan ijin untuk
melakukan studi pustaka di Bank of Thailand Library.

9.

Bapak Prayoon Damrongchietanon, Vice President The Eastern Region
Corporation Bangkok dan juga pengurus The Thai Chamber of Commerce and
The Board of Trade of Thailand, yang memberikan waktu dan ijin penulis untuk
berdiskusi mengenai ekonomi dan perbankan pasca bencana banjir nasional
tahun 2011 di Bangkok.

10. Ibu Supeeporn Chaleauka, International Coordinator Chulalongkorn Bussiness
School, Chulalongkorn University Bangkok, yang memberikan ijin penulis untuk

berdiskusi masalah kredit perbankan.
9.

Maythavee Buasomboon, Lecturer of Law Siam University Bangkok, Thailand
yang memberikan ijin untuk berdiskusi masalah The Civil and Commercial Code
Thailand.

10. Ibu Datin Paduka Dr. Rohani Abdul Rahim, LLB Hons, LL.M, Ph.D, Senior
Lecturer, Faculty of Law, Universiti Kebangsaan Malaysia yang memberi ijin
untuk berdiskusi mengenai hukum perdata dan perbankan Malaysia.
11. Ibu Dr Rika Fatimah P.L. ST, MSc, Ph.D, Senior Lecturer School Management
Faculty of Economics and Management Universiti Kebangsaan Malaysia,
Faculty of Economics and Business Universitas Gajah Mada yang membimbing
penulis dalam penulisan Journal Internasional.
12. Dr. Ivan Lanovara Jafilus, Executive Director Think Smart Technology
Resources SDN BHD Kajang Selangor Malaysia dan PT Thinksmart Teknosensa
Sleman Yogyakarta yang membantu penulis dalam memberikan bantuan dan
informasi dalam melakukan publish Journal Internasional.
13. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 yaitu Dr. Nurnaningsih Amriani, SH,
MH, Dr. Feri Tanjung, SH, MM, MKn, Dr Maswar, SH, M.Hum, Dr.Tommy
Leonard, SH, MKn, Dr Fuadi, SH, MH, Rizkan Zulyadi, SH, M.Hum, Amrizal,
SH, LLM, Alm. Salahuddin, SH, M.Hum, Maria Kaban, SH, M.Hum, Zaidar,
SH. M.Hum, Shopia, SH, M.Hum,

Solistis PO Dachi, SH, M.Hum, Noor

Azizah, SH, M.Hum, Mashudi, SH, M.Hum, Fredi Siregar, SH, M.Hum, Jafar,

SH, MH serta rekan-rekan angkatan 2009, 2010, 2012 dan 2013 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang senantiasa berdiskusi dan berkerja sama dalam
perkuliahan dan penelitian/penulisan disertasi.
14. Rekan-rekan peserta Workshop Journal International oleh Think Smart
Technology Resources SDN BHD di Universiti Kebangsaan Malaysia yang
saling membantu dan membagi ilmu serta memberikan informasi dalam
penulisan dan publish journal Internasional.
15. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU), Perpustakaan Mochtar
Kusumaatmadja Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung (Unpad),
Perpustakaan Faculty of Law Chulalongkorn University Bangkok Thailand,
Perpustakaan Central Library SiamUniversity Bangkok Thailand, Perpustakaan
Universiti Malaya Kuala Lumpur Malaysia (UM), Perpustakaan Faculti UndangUndang Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Library International Islamic
University Malaysia (UIA), C J KOH Law Library National University of
Singapore (NUS) Singapore, terima kasih telah memberikan ijin penulis atas
fasilitas dan waktu serta literatur disertasi pada penulis.
16. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan atas publikasi paper penulis
berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya pada: Harian Analisa Medan terbitan
Selasa, 11 Maret 2014; Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER
Publishing (Scopus), (Rome-Italy) Vol 5, September 2014, ISSN 2039-2227
(online), ISSN 2029-9340 (print); Brawijaya Law Journal (Indonesia) Journal,
Vol 1 No 1 (2014), ISSN: 2356-4512; International Journal of Business,

Economics and Law (Malaysia), Vol 5 Issue 4 (Dec2014), ISSN 2289-1555; dan
The International Journal of Humanities & Social Studies (India), ISSN 23219203 Vol 3 Issue2, Febuary 2015.
17. Dr Yohanes Suhardin, SH, M.Hum, yang senantiasa memberikan semangat
dan motivasi penulis serta waktu untuk berdiskusi dan membantu mengedit
dalam penulisan disertasi ini.
18. Raja Butar-Butar, S.E yang membantu penulis dalam berdiskusi terjemahan
masalah literatur textbook hukum dan Esther T. Meryolin Siahaan, S.Sos serta
David Bastian Situmorang, S.Si, yang membantu dalam pengetikan dan
pengeditan disertasi ini.
19. Ayahanda Hasoloan Siahaan,SH sebagai pensiunan hakim yang selalu
mendukung dan menjadi teman diskusi semenjak penulis menjadi mahasiawa
Fakultas Hukum dan Ibunda Triene Elvi Ujung yang juga pensiunan jaksa
sebagai ibu yang bijaksana yang selalu mengingatkan penulis untuk tetap
menjaga kesehatan serta selalu mendoakan penulis dengan penuh kasih sayang.
20. Ibu Mertua Ny. PH.Parapat Br Sitompul dan Keluarga Abang S.P.
Marpaung/Kakak T.O Br Parapat yang selalu mendoakan serta memperhatikan
penulis selama penulis melakukan bimbingan kepada Ko Promotor di Bandung.
21. Saudara-saudaraku Keluarga Ir.Santun Hutagalung/
Siahaan (Jakarta),

Dra Theresia Oktaviana

Keluarga Drs Freddy Martin Panggabean, MA/ Imelda

Martinezia, BA (Kuala Lumpur Malaysia), Keluarga Ir. Ronald Hamonangan,

M.Si/Sandra Tarigan (Jakarta) dan Keluarga Pdt Bona Tua Siregar, STH/Dra
Friska Adelaide (Jakarta) yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
22. Teristimewa khusus buat Isteri tercinta Rumia Parapat, SH yang yang telah
mengijinkan penulis melanjutkan studi Program Doktor (S3)

dan sangat

pengertian serta mendampingi penulis pada saat duka dan suka serta
mengingatkan selalu penulis dalam beristirahat. Terima kasih isteriku tercinta.
Kepada kedua anakku Ruben Nathan Siahaan dan Reagan Brian Siahaan
tersayang, yang selalu mengingatkan penulis kapan papanya selesai sekolah
Doktor. Papa minta maaf karena selama dalam menempuh kuliah dan penelitian
serta penulisan disertasi membuat kurang perhatian dan kurang memberikan
kasih sayang yang cukup.
Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf apa bila ada kesalahan
baik perbuatan maupun ucapan kepada semua pihak yang telah memiliki andil dalam
proses penelitian dan penulisan hasil disertasi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas amal baik bapak/ibu/saudara sekalian.

Medan,

2015

Rudy Haposan Siahaan

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KOMISI PENGUJI
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK………………………………………………………………….................

i

ABSTRACT………………………………………………………….....……….….....

iii

KATA PENGANTAR……………………………………………..........………….…

v

DAFTAR ISI..............…………………………………………...........…………….…

xiii

DAFTAR TABEL DAN SKEMA ……………………………..........……………….

xviii

DAFTAR SINGKATAN ……………………………………..........………………….

xix

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………..........…………………..........

1

B. Perumusan Masalah ……………………………..........…………..........

38

C. Tujuan Penelitian ………………………….....................……...............

38

D. Manfaat Penelitian …………………………………………..........…....

39

E. Asumsi …………………………………………………….........……...

40

F. Keaslian Penelitian ……………………………………..........………..

41

G. Kerangka Teori dan Konsepsi
1. Kerangka Teori ………………………………...........……………..

46

2. Konsepsi …………………………………………………...............

90

H. Metode Penelitian
1. Spesifikasi penelitian …………………...........………….…….…...

94

a. Jenis penelitian ………………………..........…………………...

94

b. Sifat penelitian ………………………...........…………………..

95

c. Metode pendekatan ……………………...........………………...

95

2. Sumber bahan hukum ………………..........…………………...…..

96

BAB II

3. Teknik pengumpulan bahan hukum ………..........…………..….......

97

4. Analisis bahan hukum ………………………..........……….....….....

98

KAJIANTERHADAPPERJANJIANKREDITPADABANK YANG
DIKAITKAN DENGANKLAUSULKEADAANMEMAKSAAKIBAT
BENCANA ALAM HUKUMDAN KEPASTIAN HUKUM
A. Perjanjian Kredit Pada Bank …….........………………………...…......

99

1. Perjanjian pada umumnya ….………………………………….......

101

2. Perjanjian dalam perjanjian kredit …………………………...........

105

3. Perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok ………………..............

112

4. Perjanjian kredit bank sebagai perjanjian baku danklausul baku ....

117

B. Klausul Baku (Standar) Dalam Perjanjian Kredit Pada Bank …...........

126

1. Keseimbangan klausul-klausul dalam perjanjian kreditbank ........

134

2. Asas kebebasanberkontrak dalamklausulperjanjiankredit bank .....

144

C. Klausul Keadaan Memaksa (Force Majeure) Dalam Perjanjian Kredit
Bank …..................……………………………………..…..................

150

1. Keadaan memaksa(force majeure) dalam peraturan
perundangan-undangan ..................................................................

150

2. Keadaan memaksa (force majeure)dalam perjanjiandan
perkembangannya ...........................................................................

158

3. Keadaan memaksa (force majeure) dalam putusanhakim …..........

177

4. Bencana alam sebagai keadaan memaksa (force majeure) …..........

197

D. Keadaan Memaksa(Force Majeure) Sebagai Klausul BakuDalam
Perjanjian Kredit ...........................................................................................

201

1. Pencantuman klausul keadaan memaksa (force majeure)dalam
perjanjian kredit bank ......................................................................

202

2. Pencantuman klausul keadaan memaksa(force majeure)
sebagai klausul baku .......................................................................

210

E. Klausul Keadaan Memaksa (Force Majeure) Dalam Perjanjian Kredit
BankyangDikaitkan DenganKeadaan Tidak Mampunya Nasabah
DebiturMembayar Kreditnya Pada Bank SebagaiKreditur ..................

225

1. Debitur dalam keadaan tidakwanprestasi dantidak melakukan
perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) ............................

226

2. KlasulKeadaan memaksa (forcemajeure) dalam perjanjian kredit
bank tidak dapat diperdayakan oleh nasabahdebiturdalam
membebaskandarikewajibannya......................................................

233

BAB IIIPERLINDUNGANHUKUM BAGI NASABAH DEBITURDALAM
PENYELESAIANKREDIT MACETDIKAITKANDENGAN
KEADAANMEMAKSAAKIBATBENCANAALAM DALAM
MEMPEROLEHKEPASTIAN HUKUM.
A. Kredit Macet PadaBankDalamKaitannya Dengan KeadaanMemaksa
Akibat Bencana Alam ............................................................................

245

1. Kredit macet merupakan bagian dari kredit bermasalah pada bank.

249

2. Bencana alam sebagai keadaan memaksa dansalahsatufaktor
penyebab kredit macet pada bank .....................................................

252

B. Penyelamatan yang Dilakukan oleh Bank Apabila Terjadi Kredit
Bermasalah oleh Nasabah Debitur ………………….............................

253

C. Kebijakan Bank Dalam Menyelesaikan Kredit Macet Sebagai
KeadaanMemaksaAkibatBencanaAlamDalamUpayaMemberikan
PerlindunganHukumBagiNasabahDebiturdan Berkaitan Dengan
Kepastian Hukum ..................................................................................

279

1. Kredit macet akibat peristiwa bencana alam tsunami di Aceh .........

285

2. Kredit macet akibat peristiwa bencana alam gempabumi di Nias
Sumatera Utara ..................................................................................

298

3. Kredit macet akibat peristiwa bencana alam GunungMerapi
diYogyakarta .....................................................................................

310

4. Kredit macet akibat peristiwa bencana erupsi Gunung Sinabung di
Kabupaten Karo Sumatera Utara dan bencana banjir di Menado
pasca Undang-Undang nomor 21tahun 2011tentang Otoritas Jasa
Keuangan ..........................................................................................

315

D. Penyelesaian Permasalahan dan Sengketa Atas Kredit SebagaiAkibat
Bencana Alam ..........................................................................................

323

1.

2.
3.

Penyelesaian melalui pelelangan agunan via lelang eksekusi
melalui balai lelang negara (KP2LN/KPKLN) atas kredit macet
akibat bencana alam..........................................................................

327

Penyelesaian melalui lembaga mediasi terhadapkredit macet akibat
bencana alam......................................................................................

334

Penyelesaian pelunasan kredit macet akibat bencana alam melalui

klaim asuransi .......................................................................................

348

E. Perlindungan Hukum Dalam Kaitannya Kedudukan Jaminan Kredit
Debitur Bank Yang Terkena Dampak Bencana Alam …...........................

366

F. PerlindunganHukumBagiNasabahDebiturDalam Menyelesaikan
Kredit Macet Akibat BencanaAlamdanKaitannyadenganKepastian
Hukum ..................................................................................................... 375
G. Penyelesaian KreditBermasalah Akibat Bencana Banjir diBangkok-

BAB IV

Thailand Sebagai Suatu Perbandingan ...................................................

386

1. Prinsip-prinsip hukum kontrak dalam sistem hukumdi Thailand ....

390

2. Peran dan kebijakan Bank of Thailand (BOT) dalampenyelesaian
kredit bermasalah...............................................................................

398

1. Penyelesaian kredit bermasalah di Thailand ……...……….. .....

399

2. Kredit bermasalah akibat dampak bencana banjir Thailand
tahun 2011 ...................................................................................

411

MODELPENYELESAIANKREDITBERMASALAHAKIBAT
BENCANA ALAMSEBAGAIKEADAANMEMAKSA DALAM
PEMBERIANPERLINDUNGANHUKUMBAGINASABAH
DEBITURDANKEPASTIAN HUKUMHAKKREDITUR
A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dalam Hal Terjadi Perubahan Keadaan
(Changed Circumstances) ...................................................................... 413
B. PenerapanPrinsipItikadBaikTerhadapPerjanjianKredit
Dan
KaitannyaDenganPenyelesaianKreditMacetSebagai Keadaan
MemaksaAkibatBencanaAlamDalamUpaya Memberikan
PerlindunganBagiNasabahDebitur ........................................................

433

C. PerlindunganHukumBagiNasabahDebiturAtasKreditBermasalah
SebagaiKeadaanMemaksaAkibatBencanaAlam Dalam Kerangka
SistemHukumPerbankan di Indonesia ..................................................

458

1. Unifikasi hukumdan harmonisasi sertasinkronisasipengaturan
dibidangperkreditandalamhukumperbankan .................................

461

2. Percantuman klausulkeadaanmemaksa (force majeure)
bencanaalamdalamperjanjiankreditbank ........................................

471

3. Pembentukanbadan penyelesaian kredit bermasalah akibat
bencana alam sebagaikeadaanmemaksa .........................................

478

D. Penghapusan Utang Kredit Bank SebagaiKeadaanMemaksa Akibat
BencanaAlam..........................................................................................

409

1. Dasar filsafat penghapusan utang akibat bencana alam sebagai
faktor keadaan memaksa ...................................................................... 493
2. Pengaturan hukum penghapusan utang sebagaikeadaan memaksa
akibatbencana ..................................................................................

503

3. Penghapusan utang kredit bank akibat bencana alamdalam negara
kesejahteraan ........................................................................................

515

E. PenghapusanUtang Sebagai Model PenyelesaianKreditBermasalah
Akibat Bencana Alam Dalam Upaya Perlindungan Hukum Bagi
NasabahDebitur Dalam Negara Kesejahteraan(Welfare State) ............ 520
1. Penghapusan utang kredit bank akibat bencana alam merupakan
bagian dari manajemen risiko bank................................................... 523
2. Penghapustagihan bersyarat sebagai modelpenyelesaian kredit
macetakibatbencanaalamdapatmemberikan kepastian hukum
bagi nasabah debitur bank ................................................................. 533
3. Penghapustagihan bersyarat dalam penyelesaian kreditbermasalah
akibat bencana alam merupakan pencerminan good governance
dalam negara kesejahteraan ............................................................... 549
1. Klausulkeadaanmemaksa (force majeure) dalamperjanjian
kredit bank diikuti dengan pengaturan mengenai penghapusan
utang meningkatkan kepercayaan nasabah debiturdan
memberikan kepastian hukum bagi para pihak............................. 552
2. Penghapustagihanbersyarat melalui pendekatan negara
kesejahteraan untuk memenangkan kepercayaaan rakyat dan
meningkatkan ketahanan ekonomi .............................................. 564
3. Pemerintah dan sikap bank yang baik terhadappenghapusan
utang yang disebabkan olehbencanaalam ................................... 556
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ………………………………………………..…………..

568

B. Rekomendasi ………………………………………………...……. .....

571

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...........

574

CURRICULUM VITAE …….…………………………………………………........

602

DAFTAR TABEL DAN SKEMA

Tabel 1

: Data Kredit Macet dan NPL Wilayah Nias

2

Tabel 2

: Daftar Klausul Force Majeure Dalam Perjanjian Kredit Bank

38

Tabel 3

: Piutang Bank BUMN yang Disetujui Hapus Tagih

56

Tabel 4

: Data Kredit Macet Bank BRI Nias

62

Tabel 5

: Data Kredit MacetBank BNI Nias

63

Tabel 6

: Data Kredit Macet BankSumut Nias

64

Tabel 7

: Data Kredit Macet UKM Bank BUMN

70

Pasca Bencana Gunung Merapi Yogyakarta
Tabel 8

: Data NPL Bank Komersial Bangkok-Thailand

86

Skema 1

: Risiko Kredit NPL di Thailand

87

Skema 2

: Penyelesaian Kredit Bermasalah Akibat Dampak Bencana

116

Skema 3

:Penghapusan Utang Kredit Bank Akibat

Bencana Dalam Negara Kesejahteraan

539

DAFTAR SINGKATAN

ADR

: Alternatif Dispute Resulation

APBN

: Anggaran Pendapatan Belanja Negara

APS

: Alternatif Penyelesaian Sengketa

Bank Sumut

: Bank Sumatera Utara

BI

: Bank Indonesia

BNI

: Bank Negara Indonesia

BOT

: Bank of Thailand

BRI

: Bank Rakyat Indonesia

BTN

: Bank Tabungan Negara

BUMN

: Badan Usaha Milik Negara

BUMD

: Badan Usaha Milik Daerah

DPR

: Dewan Perwakilan Rakyat

DCC

: Dutch Civil Code

KPKLN

: Kantor PelayananKekayaandanLelang Negara

KP2LN

: Kantor PelayananPiutangdanLelang Negara

KUHD

: Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

KUH Perdata

: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

LSM

: Lembaga Swadaya Masyarakat

NBW

: Niew Burgerlijk Wetboek

NPL

: Non Performing Loan

NRI

: Negara Republik Indonesia

OJK

: Otoritas Jasa Keuangan

PT

: Perseroan Terbatas

PBI

: Peraturan Bank Indonesia

PPA

: PenyisihanPenghapusanAktiva

PPAP

: Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif

Prolegnas

: Program legislasi nasional

PUJK

: Pelaku Usaha Jasa Keuangan

RI

: Republik Indonesia

RUPS

: Rapat Umum Pemegang Saham

RUU

: Rancangan Undang-Undang

Sfis

: Specialized Financial Institution

TCCC

: Civil and Commercial Code of Thailand

TCG

: Thai Credit GuaranteCoporation

THB

: Thailand Bath

UKM

: Usaha Kecil Menengah

UMKM

: Usaha Mikro Kredit Menengah

UNIDROIT

: Intenational Institute for the Unification of Private Law

UU

: Undang-Undang

UUD

: Undang-UndangDasar

UUPK

: Undang-Undang Perlindungan Konsumen

VCLT

: Vienna Convension of the law of Treaties