ANALISIS ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA

ANALISIS ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA
KANTOR KSP DUTA PRATAMA DI SAMARINDA

TUGAS AKHIR
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
Gelar Ahli Madya
Oleh

NUYANTI PALI
1301033028

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA

2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan dunia usaha merupakan penunjang keberhasilan pertumbuhan

ekonomi nasional, dan hal yang paling mendasar dari peranan tersebut ialah
kontribusi sektor usaha swasta terhadap berbagai bidang perekonomian, terutama
menyangkut tentang peningkatan nilai tambah, perluasan kesempatan kerja yang
mengarah pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Kondisi perekonomian
swasta sekarang ini, pada dasarnya sudah menampakkan suatu dinamikah ekonomi
yang serba kompetitik sehingga merupakan tantangan tersendiri bagi dunia usaha
yang dituntut kemampuannyauntuk dapat meningkatkan efisiensi dan probabilitas
usahanya agar bias menjamin kontinuitas perusahaan.
Salah satu solusi untuk menjawab kondisi tersebut dengan mempermantap
dasar perekonomian yang berbasis kerakyatan, sesuai dengan amah dan UndangUndang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1), yakni dengan memasyarakatkan koperasi
sebagai salah satu bentuk badan usaha yang berbasis ekonomi kerakyatan, disamping
usaha lainya. Disini koperasi dituntut agar mampu berprilaku sebagai salah satu
perilaku ekonomi dan mampu bermitra perilaku ekonomi lainnya.
Badan usaha koperasi sebagai salah satu unit ekonomi sangat diharapakan
dapat membina atau meningkatakan perekonomian masyarakat, perana koperasi
menjadi sangat penting oleh karena itu dalam melaksanakan cita-cita nasional
koperasi diharapkan dapat tampil sebagai organisasi penggerak ekonomi rakyat
dengan secara aktif untuk menghimpung rakyat secara luas agar ikut serta penggalang
kekuatan yang lebih besar, untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi, untuk
itulah koperasi dituntut agar dapa secara efektif dan efesien dalam arti bahwa setiap

kegiatannya dapat langsung menyentuh segala kebutuhan masyarakat,utamanya
masyarakat ekonomi lemah.orang-orang yang bersama-sama bekerja untuk
memenuhi kebutuhan barsama anggotanya. Adapun tujuan utama koperasi adalah
untuk mencapai kesejahteraan, baik untuk anggota maupun masyarakat pada
umumya. Sedangkan tujuan koperasi yang kedua adalah mencari laba atau

keuntungan dalam rangka menjaga. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi
melakukan bergagai kegiatan atau mengelolah berbagai usaha yang bermanfaat dan
mendatangkan keuntungan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Arus Kas untuk Menilai
Kinerja Keuangan Pada Kantor KSP Duta Pratama Maros”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
“Apakah Arus Kas dapat digunakan untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Kantor
KSP Duta Pratama Maros?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Arus Kas Pada Kantor
KSP Duta Pratama Maros
1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis
Adapun manfaat peneliti ini bagi penulis adalah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan penulis khusunya yang berkaitan dengan Analisis arus kas untuk
menilai kinerja keuangan pada Kantor KSP Duta Pratama Maros.
2. Pada Kantor KSP Duta Pratama Maros
Sebagai sumber informasi bahan pertimbangan dan masukan :
a. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainnya mahasiswa dan berbagai

pihak yang melakukan penelitian yang menyangkut tentang rasio
likuiditas, aktivitas, dan profabilitas.
b. Bagi

masyarakat

meningkatkan

umum,

kepercayaan


diharapkan
mereka

hasil

penelitian

terhadap

tekad

ini

dapat

pemerintah

mewujudkan pemerintahan yang bersih dari kolusi.
c. Diharapkan dapat mendukung upaya satuan kerja KSP Duta Pratama


Maros.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anggaran
2.1.1 Pengertian Anggaran
Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan
tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses
penyusunan anggaran.
Sebagai alat perencanaan terpadu, anggaran perusahaan dapat digunakan
sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan
pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan
demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik
untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, anggaran dapat
memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun
manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan
menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi

perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan
perusahaan untuk mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan melakukan
penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik.
Anggaran atau yang lebih sering disebut sebagai budget ini, mempunyai
definisi yang beraneka ragam. Namun apabila dicermati dengan lebih teliti masingmasing definisi tersebut akan mempunyai pengertian yang sama atau hampir sama,
perbedaan yang pada umumnya berkisar pada titik berat anggaran tersebut. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai anggaran, penulis akan

menguraikan pengertian anggaran menurut beberapa ahli akuntansi adalah sebagai
berikut :
Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989 : 6), “Suatu
pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab
manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”. Pada dasarnya
anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu mempererat
kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana saja, tetapi
juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian
tujuan diantara para manajer dan bawahannya.
Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai
berikut: “Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh

kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku
untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” Dari pengertian tersebut,
anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
a) Rencana
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang
akan dilakukan di waktu yang akan datang.
b) Meliputi
Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagianbagian yang ada dalam perusahaan.
c) Dinyatakan dalam unit moneter.
Yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan
perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di
Indonesia adalah unit “rupiah”.
d) Jangka waktu tertentu yang akan datang.
Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan datang.
Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang
apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Menurut Supriyono (1990 : 15), “anggaran merupakan suatu rencana jangka
pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah
ditetapkan dalam proses penyusunan program. penganggaran merupakan perencanaan


keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan)
keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. Dimana anggaran disusun oleh
manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan
kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan”.
Menurut Sofyan (1996 : 14), “anggaran merupakan suatu pendekatan yang
sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat
membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”.
Menurut Y. Supriyanto (1985 : 227), pengertian anggaran yaitu: “Budgeting
menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum
dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang
diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri,
implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan
evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”
Menurut Welsch (2000 : 5), Anggaran juga dapat diartikan sebagai istilah
perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas
sebagai suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian
dan pengendalian tanggung jawab manajemen.
Dari pendapat para ahli dapat diketahui bahwa anggaran merupakan suatu
rencana manajemen mengenai perolehan dan penggunaan sumber-sumber daya
perusahaan yang dinyatakan secara formal dan terperinci dalam bentuk kuantitatif

pada suatu periode tertentu. Dalam anggaran juga terdapat suatu tindakan antisipasi
untuk menyesuaikan keadaan dimasa yang akan datang dengan rencana yang telah
ditetapkan, karena itu anggaran juga dipakai sebagai alat koordinasi dan implementasi
rencana awal dengan aktivitas yang sedang berlangsug.
2.1.2 Definisi Anggaran

Definisi anggaran menurut M. Nafarin (2007 : 9), yaitu: “Anggaran adalah
suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang
telah disahkan”.
Sedangkan menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008 : 1) terdapat beberapa
macam definisi tentang anggaran antara lain sebagai berikut :
1.

Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Anggaran
lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk
angka-angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.

2.

Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba, yaitu proses

yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian secara efektif.

3.

Anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu
perencanaan taktis laba jangka pendek; suatu sistem akuntansi berdasarkan
tanggungjawab;

suatu

penggunaan

prinsip

pengecualian

yang

berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu

organisasi.
4. Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup
berbagai

kegiatan operasional yang

saling berkaitan

dan saling

mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan
sasaran suatu organisasi. Pada umumnya disusun secara tertulis.
5.

Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan
tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan
subsistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.

6. Anggaran dianggap sebagai yang otonom karena mempunyai sasaran serta
cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda
dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan;
anggaran sekaligus juga disebut su-sistem.
7. Anggaran sebagai suatu system tersiri dari tiga lapisan yaitu : inti system,
sub-sistem penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti system ialah sasaran

laba; sub-sistem penunjang ialah berbagai aktivitas yang membantu
kelancaraan kerjanya inti system seperti struktur organisasi, administrasi,
analisis data, angka-angka standard an sebagainya. Sub-sistem lingkungan
ialah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi, sosial, politik,
budaya dan sebagainya yang mempengaruhi bekerja suatu sistem
organisasi.
8. Anggaran atau budget adalah sama dengan profit planning. Perencanaan
laba meliputi : perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan
penggunaan bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung, perencanaan
biaya overhead, perencanaan biaya pemasaran, perencanaan biaya umum
dan admistrasi dan seterusnya. Modal tersebut pada umumnya disebut
anggaran berkala yang lengkap atau master budget.
Selain itu menurut Mulyadi (2001 : 488), menjelaskan anggaran sebagai
berikut:
“ Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur
dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka
waktu satu tahun”.
2.1.3 Definisi Arus Kas
Kas merupakan aset yang paling likuid. Kas merupakan awal sekaligus akhir
siklus operasi perusaha. Kas digunakan untuk membayar utang, mengganti peralatan,
memperluas fasilitas, dan membayar deviden. Aliran kas untuk yang rutin sebagai
besarnya berasal dari penjualan produk utama secara tunai.
Menurut Munawir (2002:242) kas berarti jumlah uang tunai yang ada dalam
perusahaan (cash on hand) dan rekening giro atau simpanan di bank yang
pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya (cash in bank)
dan investasi jangka pendek.
Sedangkan menurut Harapan (2002:258) Kas adalah uang dan surat berharga
lainnya yang sangat lancer memenuhi syarat:

a.

Setiap saat dapat diukur menjadi kas

b.

Tanggal jatuh tempohnya sangat dekat

c.

Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling
lancar. Secara umum, kas merupakan asset yang paling tidak produktif dibandingkan
asset lainnya. Ada beberapa motif mengapa perubahan memegang kas, yaitu sebagai
berikut :
a.

Motif transaksi
Kas

diperlukan

untuk

memenuhi

kebutuhan

transaksi.

Transaksi

perusahaan berasal dari penjualan, yang berarti perusahaan menerima kas.
Sementra itu perusahaan juga harus membayar gaji pegawai, membeli
bahan mentah, membayar hutang dagang. Kas masuk dan kas keluar tidak
selalu tersinkronisasi. Jika kas keluar lebih besar dibadingkan kas masuk
maka perusahaan biasa menghadap masalah likuiditas. Sehingga untuk
menghadapi situasi tersebut, perusahaan harus memengang kas.

b.

Motif berjaga
Alasan berjaga yang dimaksud adalah berjaga dalam menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan dating. Misalnya perusahaan tiba-tiba
harus mengeluarkan kas yang cukup besar maka perusahaan harus
mempunyai kas karena jika tidak maka perusahaan tersebut tidak bisa
membayar kebutuhan mendadak tersebut.

c.

Saldo kas minimal
Perusahaan harus sejumlah saldo tertentu. Persyaratan saldo kas minimal
tertentu tersebut tentu akan berpengaruh terhadap saldo kas perusahaan.

d.

Kebutuhan dimasa mendatang
Kebutuhan kas akan meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu
dimasa mendatang.

1. Konsep Arus Kas
Menurut Soemarso (2005:320) laporan arus kas merupakan salah satu
laporan keuangan pokok, disamping neraca dan laporan laba rugi. Arus kas
dapat memberikan imformasi tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas sehingga memungkinkan para pemakai
laporan keuanga mengambangkan model untuk menilai dan membandingkan
nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
Menurut Harapan (2002:261) untuk menghasilakan laporan arus kas dapat
kita liat dari dua keadaan yaitu :
a. Menganalisa dari laporan arus kas yang sudah dibuat perusahaan.
b. Melakukan analisa berdasarkan informasi hanya dari laporan neraca

2. Klasifikasi Arus Kas
Menurut Soemarso (2005:321) laporan arus kas diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi
diperoleh dari kegiatan usaha perusahaan, sementara aktivitas investasi
merupakan perolehan dari pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain
yang tidak masuk setara kas, sedangkan aktivitas pendanaan merupakan
aktivitas mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman perusahaan.
Menurut James (2010:263) laporan arus kas merupakan aru kas dari tiga
jenis kegiatan,yaitu :
a. Arus kas dari kegiatan Operasi (cash flows from operating activities)
adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang mempengaruhi laba
bersih. Contohnya adalah transaksi yang mencakup pembelian dan
penjualan barang.

b. Arus kas dari kegiatan Investasi (cash flows from investing activities)
adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang mempengaruhi
investasi dalam asset non lancer contohnya adalah transaksi yang
mencakup penjulan dan pembelian asset tetap,seperti peralatan dan
gedung.
c. Arus kas dari kegiatan pendanan (cash flows from financing activities)
adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang mempengeruhi uatang
dan ekuitas perusahaan. Contohnya adalah transaksi yang mencakup
penerbitan atau penghentian surat berharga ekuitas dan utang.
3. Analisis Arus Kas
Menurut Subramanyam (2010:91) uang tunai atau kas (cash) merupakan
sisa dari saldo arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari
periode-periode sebelumnya. Arus kas besih (net cash flow) atau cukup
disebut arus kas, mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar pada
periode berjalan.
2.1.4 Pengertian Kinerja Keuangan
Marora (2006 : 11) kinerja (perpormance) adalah prestasi yang di hasilkan
dari suatu proses atau cara bertindak dari satu fungsi atau lebih, dan sangat berguna
untuk menilai kapasitas perusahaan dalam menghasilkan harus dana sehingga
pembelanjaan perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efesien agar tujuan perusahaan
dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Kinerja keuangan melibatkan penilaian terhadap kondisi keuangan dimasa
lalu, sekarang, dan masa yang akan dating. Dalam perusahaan, artinya begaimana
pelaksaan operasi suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kinerja memiliki keuangan aspek pokok, yaitu efisiensi kemajuan teknologi
dan keseimbangan dalam distribusi. Efisiensi merupakan ukuran keberasilan yang
tercapai seseorang atau suatu perusahaan atas kegiatan yang dilakukanya. Makin kecil

nilai sumber daya yang dicapai untuk menghasilkan keluaran yang sama, atau
semakin besar yang sama, berarti efisiensi yang tercapai semakin meningkat. Disisi
lain efisiensi biasa juga terjadi dengan kenaikan produktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kenaikan biaya yang berasal dari faktor-faktor produksi.
Menurut Gaffar (2004 : 51) mengemukakan bahwa kinerja keuangan adalah
suatu tindakan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
suatu perbandingan dari berbagai ukuran standar.
Menurut Mulyadi (2001 : 415) mengemukakan bahwa kinerja keuangan
merupakan penentuan secara periode efektivitas operasional atau suatu organisasi,
bagian organisasi atau keryawannya berdasarkan sasaran standard an kreteria yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Kalber dalam Gaffar (2004 : 51) memberikan definisi kinerja sebagai evaluasi
terhadap pekerjaan yang melakukan lewatatasan langsung, teman, dirinya sendiri dan
bawahan.
Arti dan Pentingnya Laporan keuangan adalah merupakan proses akhir dari
siklus akuntansi dan merupakan ringkasan teraksaksi yang terjadi pada suatu periode
tertentu laporan keuangan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan adalah sebagai
pertanggung jawaban tertulis kapada pemilik perusahaan, pemerintah dan masyarakat
atau sebagai informasi kepada pihak yang telah berkepentingan.
Laporan

keuangan

mengandung

berbagai

informasi

keuangan

yang

berhubungan dengan kegiatan perusahaan pada suatu periode tertentu. Informasi yang
disajikan untuk menilai kinerja keuangan organisasi atau perusahaan.
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari
a.

Neraca
Neraca menggambarkan atau menyajikan jumlah aktiva, utang dan modal
perusahaan pada suatu periode tertentu. Pada neraca dapat dilihat bahwa : aktiva
= Kewajiban + Modal sendiri

b.

Laporan Laba Rugi
Laba rugi menggambarkan atau menyajikan hasil-hasil yang telah dicapai
(pendapatan) perusahaan dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada
suatu periode tertentu.

c.

Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan modal menggambarkan atau menyajikan sumber dan
penggunaan modal atau penyebab terjadinya perubahan modal perusahaan.

2.2 Definisi Konseptional
Definisi konsepsional merupakan suatu unsur pokok dari suatu penelitian
dimana penentuan dan perincian konsep sangat penting agar persoalan dan
pembahasan lebih terarah. Untuk memberikan gambaran tentang penelitian serta
gagasan yang jelasmengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
maka diberikan batasan konsepsional sebagai berikut :
1. Produksi adalah segala kegiatan dalam memciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa untuk kegiatan dimana di butuhkan
faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah. Modal, tenaga kerja
dan skill. (Assauri, 2003 : 7 ).
2.

Setiap perusahaan harus mempunyai kas untuk operasionalnya cadangan kas
sangat diperlukan mengingat aliran dana yang masuk (kas yang diterima) tidak
sama dengan aliran dana yang keluar (biaya-biaya kas) pada aktivitas
operasinya. Jumlah dari saldo kas yang ditentukan. tidak hanya oleh volume
penjualan, tetapi juga oleh kemungkinan penerimaan kas maupun pembayaran
kas.
Berdasarkan uraian teoritas menujukkan bahwa anlisis arus kas pada KSP Duta
Pratama Maros menilai kinerja keuangan yang dimilikinya. Lebih jelasnya peneliti
tuangkan dalam kerangka pikir sebagai berikut :

KSP Duta Pratama

Laporan Keuangan

Laporan Arus Kas

Kinerja Keuangan