PERSEPSI MASYARAKAT DESA URANGAGUNG KABU

PERSEPSI MASYARAKAT DESA URANGAGUNG KABUPATEN SIDOARJO
TERHADAP FLUKTUASI BBM (BAHAN BAKAR MINYAK) PADA TAHUN 2015-2016

Proposal:
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Desain Perencanaan Penelitian”

Oleh:
Dian Wilujeng Yusvitasari

Dosen Pengampu:
Dr. Aniek Nurhayati

JURUSAN POLITIK ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
BBM adalah salah satu sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi dan kita tahu bahwa
persediaannya terbatas, sehinga pada saat ini dimana BBM memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, khususnya untuk kendaraan bermotor, sangat sulit untuk dicari, atau bisa
dikatakan langka. Kelangkaan ini bisa saja disebabkan oleh sumber daya mimyak bumi yang
terbatas,dan orang-orang yang mementingkan kepentingannya sendiri. Pemerintah menjual BBM
kepada rakyat dengan harga bersubsidi, sehingga banyak sekali rakyat yang mengantri untuk
mendapatkan BBM pemerintah yang disubsidi, namun banyak juga masyarakat yang tidak bisa
mendapatkan BBM yang bersubsidi dari pemerintah tersebut, tapi mereka dapat membelinya dari
pedangang eceran, tentunya dengan harga yang tidak bersubsidi, disinilah BBM banyak disalah
gunakan. Semakin langkanya BBM ini, pemerintah mengeluarkan sebuah program, yaitu
mengganti minyak tanah dangan gas, rencana ini pada awalnya disambut dengan baik, namun
dalam pelaksanaannya, banyak mengalami kegagalan yang berakibat fatal, bahkan menelan
korban jiwa.
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya
bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan
bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar
tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk
melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti
Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini

merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. 1 Bahan bakar lainnya yang
bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama
solar,premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan
menjadi bhan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan , maka oleh

1 Daisy nur risap, Kebijakan Pemerintah (Lihat: https://daisynurrisap.wordpress.com/2013/05/31/kebijakanpemerintah-tentang-kenaikan-bbm/, diakses: 4 April 2016, pukul 13.00)

karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kalangan
menengah kebawah terutama untuk bahan bakar premium.
Bahan bakar minyak ini sifatnya adalah bahan bakar yang bisa habis, maka bisa
dipastikan dan dimungkinkan bahan bakar ini akan bisa habis suatu saat nanti. Dan bisa dilihat di
Negara Indonesia ini bahwa bahan bakar setiap berganti tahun selalu naik, tidak pernah turun.
Adapun disini yang melatar belakangi penulis ingin menulis tema tentan kenaikkan harga BBM
adalah tidak lain karena ingin mengetahui permerintah dalam mengelola sumber BBM ini, dan
ingin mengetahui pengaruh kenaikkan BBM terhadap ekonomi politik itu sendiri.
Harga bahan bakar minyak sendiri ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah pula yang
mensubsidi dan mengatur segala penjualan bahan bakar minyak. Harga bahan bakar minyak
sangat mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat serta besar kecilnya tingkat defisit
anggaran negara, hal ini dibenturkan lagi dengan pernyataan bahwa bahan bakar minyak
merupakan kebutuhan yang sangat vital. Untuk itu kewenangan penuh untuk mengatur harga

bahan bakar minyak diberikan kepada pemerintah. Pemerintah berhak menaikkan ataupun
menurunkan harga bahan bakar minyak. Penetapan harga bahan bakar minyak juga dipengaruhi
oleh harga minyak dunia. Untuk itu pemerintah dengan kebijakannya memberikan subsidi pada
harga bahan bakar minyak.
Kenaikan harga bahan bakar minyak di Indonesia merupakan suatu fenomena yang kerap
kali dijumpai. Imbas dari setiap kenaikan harga bahan bakar minyak ini akan diikuti dengan
kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan perubahan ekonomi yang sangat pesat dan
menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia juga meningkat drastis. Di sisi lain dampak dari
kenaikan harga bahan bakar minyak adalah banyaknya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh
sebagian masyarakat Indonesia yang menolak keras terhadap kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak.
Adapun Fluktuasi harga BBM ini dikarenakan beberapa factor, dimana diantaranya;
pertama, pada sektor keuangan tampak pada nilai tukar Indonesia yang saat ini menduduki posisi
mendekati Rp 13 ribu. Kondisi ini menunjukan fundamental ekonomi makro Indonesia

mengalami kerapuhan. Kedua, perekonomian kita buruk disebabkan pemerintah tidak bisa
mengendalikan inflasi. Sehingga, dengan mudahnya mengimport barang yang menjadi hajat
hidup orang banyak seperti BBM dan gas. Bahkan, Indonesia juga mengimpor bahan pangan,
seperti garam dan beras. Karena sikap Indonesia yang mengimpor barang kebutuhan pokok

inilah, ada biaya yang meningkat untuk membiayai impor. Hal ini sering disebut imported
inflasion, dari sinilah menyebabkan fundamental ekonomi Indonesia menjadi terus buruk.2
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini di fokuskan pada kebijakan tentang naik – turunnya Bahan Bakar Minyak
atau pada fluktuasi BBM selama tahun 2015 – 2016. Yang mana dalam kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah ini menimbulkan persepsi masyarakat. Dalam penelitian ini di fokuskan
pada masayarakat desa Urangagung kabupaten Sidoarjo.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fluktuasi Kenaikan BBM Di Era Jokowi?
2. Bagaimana Pemahaman Masyarakat Desa Urangagung Kabupaten Sidoarjo terhadap
Fluktuasi BBM tahun 2015-2016?

D. Tujuan Penulisan
Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka peneliti mempuyai tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini agar memperoleh gambaran yang
jelas dan tepat serta terhindar dari adanya interpretasi dan meluasya masalah dalam memahami isi
riset. Tujuan dari riset ini adalah :

1. Mengetahui gambaran Fluktuasi Bahan Bakar Minyak di Indonesia

2http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/28/nkhjt0-pemerintah-dinilai-tak-pernah-transparandalam-produksi-migas,22-04-2016

2. Mengetahui Pemahaman Masyarakat Desa Urangagung Terkait Fluktuasi BBM

E. Manfaat Penelitian
Berhubungan dengan tujuan penelitian di atas maka peneliti dapat mempaparkan bahwa
manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis, penelitian ini termasuk dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan yang khususnya tentang pemikiran politik. Secara akademis, penelitian ini
diharapkan juga mampu memberi sumbangan kepada UIN Sunan Ampel Surabaya dan
khususnya kepada Prodi Filsafat Politik Islam.
2. Manfaat Praktis
Pada segi praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan landasan berpikir
dalam menanggapi segala opini atau pendapat juga persepsi masyarakat desa Urangagung
Kabupaten Sidoarjo tentang fluktuasi BBM tahun 2015 – 2016. Penelitian ini diharapkan
bisa digunakan sebagai bahan analisa dan wacana kedepan mengenai studi fluktuasi
terhadap Bahan Bakar Minyak.


F. Penelitian Yang Relevan
(-) Anggi Ratoe Bachtiar, 2009 dengan judul Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap
konsumsi LPG di Kabupaten Indramayu. Hasilnya kebijakan kenaikan BBM selalu
memukul rakyat kecil. Oleh karena itu kenaikan harga BBM harus diiringi dengan
program kompensasi yang jelas dan terarah. Ketika pada oktober 2005 lalu, pemerintah
menaikkan harga BBM sebesar 10%, sebagian besar rakyat mengecam keputusan
pemerintah, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan dengan pemberian bantuan

langsung tunai (BLT) Rp 300.000; per kepala keluarga miskin per bulan. Namun, hal itu
dianggap tidak mencukupi untuk mengurangi beban masyarakat. Kenaikan ini
menyebabkan sulit untuk menggerakkan perekonomian nasional.

G. Sistematika Pembahasan
Agar lebih sistematis dan memudahkan untuk memahami hasil penelitian ini,
maka penulis perlu mendiskripsikan muatan yang terkandung dalam penelitian ini yaitu:
Bab I : Pendahuluan (Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Rumusan Masalah,
Tujuan

Penelitian,


Manfaat

Penelitian,

Penelitian Yang

Relevan,

Sistematika

Pembahasan).
Bab II : Landasan Teori (Teori Opini Publik, Teori Tindakan Max Weber).
Bab III : Metode penelitian (Pendekatan Dan Jenis Penelitian, Penentuan Lokasi
Penelitian, Informan Penelitian, Sumber Data dan Jenis Data, Tehnik Pengumpulan Data,
Teknik Analisis Data, Pengujian Keabsahan Data)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
Teori Tindakan sosial Max Weber
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan paradigma definisi sosial sebagai mana Paradigma
definisi sosial tidak berangkat dari sudut pandang fakta sosial yang objektif, seperti struktur struktur makro dan pranata - pranata sosial yang ada dalam masyarakat. Paradigma definisi sosial
justru bertolak dari proses berpikir manusia itu sendiri sebagai individu. Dalam merancang dan
mendefinisikan makna dan interaksi sosial, individu dilihat sebagai pelaku tindakan yang bebas
tetapi tetap bertanggung jawab. Artinya, di dalam bertindak atau berinteraksi itu, seseorang tetap
dibawah pengaruh bayang - bayang struktur sosial dan pranata-pranata dalam masyarakat, tetapi
fokus perhatian paradigma ini tetap pada individu dengan tindakannya.
Menurut paradigma ini proses - proses aksi dan interaksi yang bersumber pada kemauan
individu itulah yang menjadi pokok persoalan dari paradigma ini. Paradigma ini memandang,
bahwa hakikat dari realitas sosial itu lebih bersifat subjektif dibandingkan objektif menyangkut
keinginan dan tindakan individual. Dengan kata lain, realita sosial itu, lebih didasarkan kepada
definisi subjektif dari pelaku - pelaku individual. Jadi menurut paradigma ini tindakan sosial itu
menunjuk kepada struktur - struktur sosial, tetapi sebaliknya, bahwa struktur sosial itu menujuk
pada agregat definisi (makna tindakan) yang telah dilakukan oleh individu-individu anggota
masyarakat.3
Didalam sosiologi terdapat tiga paradigma yang terdiri dari Fakta Sosial (Emile Durkheim),
Definisi Sosial (Max Waber) dan Perilaku Sosial (B.F Skinner), dimana Max Weber merupakan
3 Prof.Dr.I.B. Wirawan, Teori-Teori Dalam Tiga Paradigma.(Jakarta:kencana prenadamedia,2012), Hlm 95


salah satu tokoh dari salah satu paradigma yaitu Definisi sosial ,yang mana teori tindakan sosial
(Social Action) merupakan bagian dari salah satu paradigma Definisi Sosial yang dikembangkan
oleh

waber.

Kenyataan

sosial

didasarkan

pada

definisi

subyektif

individu


dan

penilaiannya,Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang didasarkan pada motivasi
individu dan tindakan-tindakan sosial.
Bagi Weber, dunia terwujud karena tindakan sosial. Manusia melakukan sesuatu karena
mereka memutuskan untuk melakukannya dan ditujukan untuk mencapai apa yang mereka
inginkan atau kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian
memilih tindakan.Dan menurut Weber, tugas sosiolog adalah menafsirkan tindakan menurut
makna subyektifnya. Di dalam ekonomi, aktor diasumsikan mempunyai seperangkat pilihan dan
preferensi yang telah tersedia dan stabil.Tindakan yang dilakukan oleh aktor bertujuan untuk
memaksimalkan pemanfaatan (individu) dan keuntungan. Tindakan tersebut dipandang rasional
secara ekonomi.Sedangkan sosiologi melihat beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi.
Kembali kepada Weber, tindakan ekonomi dapat berupa rasional (individu mempertimbangkan
alat yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ada), tradisional (bersumber dari tradisi atau
konvensi),

dan

spekulatif


irrasional

(tindakan

berorientasi

ekonomi

yang

tidak

mempertimbangkan instrument yang ada dengan tujuan yang hendak dicapai).
Teori tindakan sosial merupakan Sumbangan Max Weber untuk sosiologi adalah teorinya
mengenai rasionalitas.Dimana rasionalitas merupakan konsep dasar yang Weber gunakan dalam
klasifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan sosial.Tindakan rasional menurut Weber berhubungan
dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Penggunaan teori
tersebut digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk melihat bagaimana pentingnya bentuk
kehidupan sosial ekonomi pasukan kuning tersebut. Tindakan sosial adalah semua tindakan
manusia yang berkaitan dengan sejauhmana individu yang bertindak itu memberinya suatu
makna subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Dari sudut waktu
tindakan sosial dapat dibedakan menjadi tindakan yang diarahkan untuk waktu sekarang, masa
lalu dan masa yang akan datang. Dari sudut sasaran tindakan sosial dapat berupa seseorang
individu atau sekumpulan orang. Sebaliknya tindakan individu yang diarahkan kepada benda
mati atau objek fisik semata tanpa dihubungkannya dengan tindakan orang lain bukan
merupakan tindakan sosial.

Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya mengenai
tipe-tipe tindakan sosial.Pembedaan pokok yang diberikan adalah tindakan rasional dan
nonrasional.Tindakan rasional berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa
tindakan itu dinyatakan. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber membedakannya ke
dalam empat tipe. Semakin rasional tindakan social itu semakin mudah pula dipahami. Empat
tipe tindakan sosial tersebut antara lain: Rasionalitas instrumental, Rasionalitas berorientasi nilai,
tindakan tradisonal dan tindakan afektif.
-

Rasional Instrumental (Zwerkrationalitat)

Tindakan diarahkan apabila tujuan, alat dan akibatnya diperhitungkan dan dipertimbangkan
secara rasional. Tindakan ini ditentukan oleh harapan terhadap perilaku objek dalam lingkungan
dan perilaku manusia lain; harapan-harapan ini digunakan sebagai ‘syarat’ atau ‘sarana’ untuk
mencapai tujuan-tujuan aktor lewat upaya dan perhitungan yang rasional”.
-

Rasionalitas Nilai

Tindakan “yang ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran akan nilai perilaku-perilaku etis,
estetis, religius atau bentuk perilaku lain, yang terlepas dari prospek keberhasilannya”.
-

Tindakan afektif

Tindakan yang dibuat-buat.Dipengaruhi oleh perasaan emosi dan kepura-puraan si
aktor.Tindakan ini sukar dipahami.26Aksi adalah afektif manakala faktor emosional menetapkan
cara-cara dan tujujan-tujuan daripada aksi.
-

Tindakan Tradisional

Tindakan

yang

dilakukan

karena

kebiasaan,

tanpa

refleksi

yang

sadar

atau

perencanaan.Menurut weber tindakan ini bersifat non rasional. Tindakan ekonomi biasanya tidak
berada dalam ruang hampa, suatu ruang yang tidak melibatkan hubungan sosial dengan orang
atau kelompok lain. Tapi, pada umumnya sebuah tindakan ekonomi terjadi dalam konteks
hubungan sosial dengan orang lain. Oleh sebab itu, tindakan ekonomi dapat berlangsung dengan
melibatkan kerjasama, kepercayaan, dan jaringan. Atau sebaliknya, suatu tindakan ekonomi
dapat menghasilkan perselisihan, ketidakpercayaan, dan pemutusan hubungan

Sebagai mana tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu
mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.
Tindakan sosial yang dimaksud Weber dapat berupa tindakan yang nyata diarahkan kepada orang
lain. Juga dapat berupa tindakan yang bersifat “membatin“ atau bersifat subyektif yang mungkin
terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu.4
Tindakan sosial murni ini diterapkan dalam suatu situasi dengan suatu pluralitas cara-cara
dan tujuan-tujuan di mana si pelaku bebas memilih cara-caranya secara murni untuk keperluan
efesiensi.5 Teori Weber merupakan tindakan sosial, apapun wujudnya dapat dipahami secara
subjektif dan pola motivasional yang berkaitan.Karena tidak selalu semua perilaku dapat
dipahami sebagai suatu manifestasi rasionalitas. Untuk memahami subjektif dan motivasi
individu perlu memahami dan berempati pada orang lain agar dapat menyimpulkan hal yang
dilakukan orang lain. tindakan sosial yang memberikan pengaruh terhadap pola-pola hubungan
yang terjadi dalam sosial masyarakat serta juga strukturnya yang menyangkut pola tersebut.6

B. Kajian Konseptual
Fluktuasi harga BBM
Fluktuasi adalah kenaikan dan penurunan harga secara relative yang terjadi secara berkala.
Fluktuasi ini disebabkan adanya Bussines Cycle (siklus bisnis), bervariasi dalam intensitas dan
jangka waktunya. Kenaikan dan penurunan biasanya meliputi negara dan bahkan dunia,dan
mempengaruhi seluruh dimensi dari kegiatan ekonomi. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya
tidak teratur dan tidak dapat diramalkan.7
Harga Adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu
produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan
4 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda, (Jakarta: Rajawali Pers.2011). hlm 38

5 Wardi Bachtiar, Sosiologi Klasik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) hlm 27
6 Siahan dan Hotman, Pengantar Ke arah Sejaran dan Teori Sosiologi, (Yogyakarta: IKIP Erlangga, 2001) hlm 199
7 http://irmalasarirasyeid.blogspot.com/2014/10/fluktuasi-ekonomi-dan-siklus-ekonomi.html, 15april 2016, pukul
19.54

atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (Produk, Promosi dan
Distribusi) menyebabkan timbulnya biaya.8
Bahan bakar adalah segala materi yang bisa diubah menjadi suatu energy. Bahan bakar ini
dibedakan menjadi tiga menurut wujudnya, yakni cair, padat dan gas;
1). Bahan bakar cair (BBM)
Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil
(minyak)Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan
hydrogen yang disebutdengan hydrocarbons.
2). Bahan bakar padat
Bahan bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi energy.
Contohnya adalah batubara
3). Bahan Bakar Gas
Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas:
a) Gas alam
b) Metan dari penambangan batu bara
c) Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat
d) Gas yang terbentuk dari batu bara
e) Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa
f) Dari proses indusrti lainnya (gas blast furnace)
g) Gas yang terbuat dari minyak bumi
h) Gas petroleum cair (LPG)
i) Gas hasil penyulingan
j) Gas dari gasifikasi minyak
k) Gas dari proses fermentasi
Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair (LPG), gas
alam,gas hasil produksi, gasblast furnace, gas dari pembuatan kokas, dll.9
Adapun fluktuasi harga BBM merupakan gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga
BBM, keadaan turun-naik harga BBM ini disebabkan adanya perubahan (harga tersebut) karena
8 http://materikuliahmanajemens1.blogspot.com/2013/07/pengertian-harga.html , 15 april 2016, pukul 23.12
9 http://vitaanugarahati31.blogspot.com/2012/11/makalah-bahan-bakar-minyak.html, 15april 2016, pukul 23.15

pengaruh permintaan dan penawaran, alasan Fluktuasi adalah sebuah proses yang sangat
memberi pengaruh terhadap hidup semua orang, dan orang akan menerima pengaruh ini dengan
berbagai tanggapan dan tindakan.

Tabel 2.1
Daftar Urutan Kenaikan Harga BBM
Tanggal
18 November 2014
1 Januari 2015
19 Januari

Premium (Rp/Liter)
8.500
7.600

Solar (Rp/Liter)
7.500
7.250

Luar Jawa, Bali, Madura

6.600

6.600

Jawa, Bali, Madura
1 Maret 2015

6.700

6.400

6.800

6.400

Luar Jawa, Bali, Madura

7.300

6.900

Jawa, Bali, Madura

7.400

6.900

Luar Jawa, Bali, Madura
28 Maret 2015

Teori Opini Publik
Salah satu dari unsur komunikasi politik adalah adanya opini publik. Akan tetapi, sebelum
mengetahui opini publik selayaknya lebih dahulu mengetahui pengertian dari opini. Ada
beberapa pendapat tentang pengertian dari opini diantaranya, yakni:
1.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan opini sebagai pendapat, pikiran, atau

2.

pendirian.10
Definisi opini pada Wikipedia adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan
kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat
tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian dan dapat pula
merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran
atau kesalahannya serta tidak langsung ditentukan.11

10 http://kbbi.web.id/opini, (Senin, 26 Januari 2015, 07.58)
11 http://wikipedia.org, (Jumat, 19 Desember 2014, 20.09)

3.

Dan Nimmo mengartikan opini sebagai tindakan mengungkapkan apa yang dipercayai,
dinilai, dan diharapkan seseorang dari objek-objek dan situasi tertentu. 12 Selain itu pada
buku yang lainnya, Dan Nimmo juga mengartikan bahwa opini adalah aktif terhadap
rangsangan, tanggapan yang disusun melalui interpretasi personal yang diturunkan dari dan
turut membentuk citra.13
Ketiga pengertian opini tersebut selanjutnya dapat disimpulkan bahwa opini mempunyai

pengertian suatu pendapat atau ungkapan yang diharapkan seseorang dengan dilandasi dari
situasi tertentu dan pendapat tersebut belum mempunyai sifat benar atau salah.
Definisi opini yang sudah diketahui, maka kita juga harus mengetahui arti tentang definisi
opini publik. Hal ini dirasa perlu karena di dalam dunia komunikasi politik, opini publik
merupakan salah satu unsur yang tidak mungkin terlepas dari konsekuensi adanya sistem
demokrasi. Tetapi, sebelum mengetahui arti dari opini publik sebaiknya kita lebih dahulu
mengetahui tentang ruang publik. Ruang publik adalah sebuah agora yang didalamnya perang
simbol secara terus menerus, dalam rangka memperebutkan penerimaan publik atas gagasangagasan ideologis yang diperjuangkan.14
Selanjutnya pengertian dari opini publik itu sendiri adalah kumpulan pendapat orang
mengenai hal ihwal yang mempengaruhi atau menarik minat komunitas, cara singkat untuk
melukiskan kepercayaan atau keyakinan yang berlaku di masyarakat tertentu bahwa hukumhukum tertentu bermanfaat, suatu gejala dari proses kelompok, dan opini pribadi orang-orang
yang oleh pemerintah dianggap bijaksana untuk diindahkan. 15 Pada opini publik dapat dilihat
prosesnya melalui pengamatan seperti yang akan dijelaskan pada dibawah ini:
-

Peninjauan dan pengamatan suatu proses dalam opini publik
Sebagaimana arti opini publik diatas bahwa opini publik bisa digambarkan sebagai proses

menggabungkan pikiran, perasaan, dan usul yang diungkapkan oleh warga negara secara pribadi
12 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media (Bandung: Rosda Karya, 2004),

12.
13 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek (Bandung: Remadja Karya W, 1989), 12.
14 Yasraf Amir Piliang, Transpolitika: Dinamika Politik di Dalam Era Virtualitas ( Yogyakarta: Jalasutra,

2006), 27.
15 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media (Bandung: Rosda Karya, 2004),
Hlm. 10.

terhadap pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah. Seperti suatu proses maka opini
publik bisa berkembang dan berubah untuk itu kita harus memperhatikan berbagai hal,
diantaranya adalah:16
a. Kecenderungan Kegiatan Opini
Pokok dasar pikiran tentang komunikasi politik adalah bagaimana seseorang bertindak
terhadap objek berdasarkan makna objek itu sendiri. Kecenderungan ini diperhitungkan ke dalam
perilaku jika memasuki situasi baru.kecenderungan ini bukan mengatur untuk bertindak dengan
cara tertentu dalam situasi yang baru. Kecenderungan tidak menentukan lebih dulu perilaku,
akan tetapi kecederungan adalah kecenderungan dari kegiatan. Kecenderungan mengalami
perubahan ketika orang orang menyusun makna dalam dunia subjektif dan berperilaku sesuai
makna itu sendiri.
Miller, Glanter, dan Pribam menguraikan hubungan antara kecenderungan dan kegiatan
dengan cara memahami bagian peran yang dimainkan oleh kecenderungan dalam kegiatan
mengungkapkan kepercayaan, nilai, dan pengharapan personal17. Kegiatan adalah karesteristik
intrinsik setiap oeganisme termasuk manusia. Kegiatan terdiri dari tiga tahap pokok yaitu citra,
rencana dan operasi. Citra adalah segala sesuatu yang telah dipelajari seseorang yang relevan
dengan situasi dan dengan tindakan bisa terjadi didalamnya. Dalam citra tercakup seluruh
pengetahuan seseorang (kognisi) baik benar ataupun keliru, semua preferensi (afeksi) yang
melekat pada tahap tertentu peristiwa menarik dan menolak orang tersebut dalam situsi tersebut
dan semua pengharapan. Ringkasnya, citra adalah kecenderungan yang tersusun dari pikiran,
perasaan, dan kesudian. Citra selalu berubah dengan berubahnya pengalaman. Sedangkan
rencana disajikan dalam citra dan terdiri atas perintah yang diberikan seseorang dengan
melakukan sesuatu. Aspek utama rencana adalah bahwa ia membawa perintah tidak hanya
tentang apa yang harus dilakukan akan tetapi juga tentang kibat melakukan sesuatu, dengan
rencana seseorang memandingkan apa yang dimaksud dan apa yang benar-benar tercapai.
Operasi adalah apa yang dilakukan seseorang. Sebagai tahap kegiatan kecenderungan dan
tindakan saling membentuk: citra, recana dan operasi bersama-sama mempengaruhi satu sama
lain.
16 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek (Bandung: Remadja Karya W, 2006), Hlm. 3
17 Ibid,. 4.

b. Citra personal tentang politik
Pikiran, perasaan, dan kesudian subjektif yang menyusun citra orang tentang politik
memiliki tiga manfaat yaitu pertama meskipun benar atau keliru, lengkap atau tidak lengkap
pengetahuan orang tentang politik, hal ini memberi jalan kepadanya untuk memahami peristiwa
politik tertentu. Kedua kesukaan atau ketidaksukaan umum pada citra seseorang tentang politik
menyajikan dasar untuk menilai objek politik. Ketiga citra diri seseorang mmberikan cara
menghubungkan dirinya dengan orang lain. Dengan demikian citra membantu dalam
pemahaman, penilaian, dan identifikasi dengan peristiwa, gagasan, tujuan, atau pemimpin
politik. Citra membantu memberikan alasan yang dapat diterima secara subjektif tentang
mengapa segala sesuatu hadir sebagaimana tampaknya, tentang preferensi politik, dan tentang
penggabungan dengan orang lain.
Setelah masuk ke dalam politik, citra personal membantu menggantikan persepsi kekacauan
dengan rasa ketertiban social apalagi citra rakyat bahkan dapat langsung memenuhi kebutuhan
manusia atau sekurang-kurangnya menghasilkan kesan bahwa kebutuhan terpenuhi.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya, prosedur pemecahan
masalah dengan menggunakan data yang dinyatakan verbal dan klasifikasinya bersifat

teoritis, tidak diolah melalui perhitungan matematik dengan berbagai rumus statistik. Dalam
penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat
sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga
masih bersifat sementara, dan akan berkemban setelah peneliti memasuki lapangan atau
konteks sosial. Dalam kaitannya dengan teori, kalau dalam penelitian kuantitatif itu bersifata
menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian kualitatif bersifat menemukan teori.
Dalam penelitian kuantitatif jumlah teori yang digunakan sesuai dengan jumlah
variabel yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik atau
menyeluruh, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliiti kualitatif jauh lebih banyak
karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang dilapangan. 18 Pendekatan ini
melihat keseluruhan latar belakang subyek penelitian secara holistik atau menyeluruh,
melalui pendekatan ini diharapkan diperoleh data-data diskriptif yaitu data-data mengenai
persepsi masyarakat desa urangagung terhadap fluktuasi BBM tahun 2015-2016.
Metode disini merupakan jalan yang berkaitkan dengan cara kerja dalam mencapai
sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang
dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan. Sedangkan penelitian
adalah usaha untuk mencari apa yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dengan cara
hati-hati, sistematis, serta sempurna terhadap permasalahan sehingga dapat digunakan untuk
menyelesaikan atau menjawab problemnya. Oleh karena itu, disini akan dipaparkan
mengenai jenis penelitian, pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan
teknik analisa data.19
Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif, merupakan data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang. Seperti,
transkip interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lain-lain.20 Dalam penelitian
ini menitik beratkan pada persepsi masyarakat desa urangagung terhadap fluktuasi BBM
tahun 2015 – 2016.
18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, hlm 213
19 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet.4, hlm 1-2
20 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm 51

Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang
saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain
penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai
keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak
menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendedkripsikan
informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Penelitian semacam ini
sering dilakukan oleh pejabat-pejabat guna mengambil kebijakan atau keputusan untuk
melakukan tindakan-tindakan dalam melakukan tugasnya.21
Dalam hal ini diperlukan bahan-bahan pustaka sebagai sumber ide untuk menggali
pemikiran atau gagasan-gagasan yang ditemukan sebagai bahan-bahan yang dijadikan
deskripsi dari pengetahuan yang telah ada. Sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan

sebagai

dasar

pemecahan

masalah.

Penelitian

kualitatif

berusaha

menampilkan secara utuh yang membutuhkan kecermatan dalam pengamatan. Di samping itu
penelitian kualitatif peneliti harus terjun langsung kelapangan guna memporeh data di
butuhkan.

B. Penentuan Lokasi Penelitian
(-) Letak Wilayah
Luas Wilayah Desa Urangagung: + 45,850 Ha
Batas Wilayah Desa Urangagung: (Sebelah Utara: Desa Suko, Sebelah Selatan: Kebonagung,
Sebelah Barat: Desa Wonoayu, Sebelah Timur: Desa Cemengkalang).
(-) Jumlah Penduduk
21Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 5, hlm 26

Jumlah penduduk di Desa Urangagung sebanyak 4.760 orang. terdiri dari (laki: 2307 dan
perempuan: 2453). Data ini diperoleh dari hasil rekapitulasi jumlah penduduk pada tahun
2014.

C. Informan Penelitian
Adapun informan yang digunakan dalam mendapatkan informasi
pada penelitian yang berjudul ”persepsi masyarakat desa urangagung
kabupaten sidoarjo terhadap fluktuasi BBM tahun 2015 - 2016”. penulis
memilih tiga orang untuk di jadikan informan; yaitu bapak RW 01, bapak
RT 32, bapak RW 02.

D. Sumber Data dan Jenis Data
Di dalam penelitian ini penulis bersifat deskriptif kualitatif, maka jenis data

yang

digunakan adalah sebagi berikut :
(-) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya untuk diamati
dan dicatat dalam bentuk pertama kalinya dan merupakan bahan utama peneliti, yaitu sumber
yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data lewat orang lain atau lewat
dokumen.22 Adapun sumber data primer yang diperlukan adalah hasil wawancara dengan
informan terkait tanggapan terhadap fluktuasi BBM tahun 2015 - 2016.
(-) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak di usahakan peneliti, data sekunder ini bersifat
penunjang dan melengkapi terhadap data primer. Yaitu sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data seperti, dokumen, koran, majalah, jurnal dan lainnya yang
berkaitkan dengan permasalahn penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data
22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, hlm 225

Teknik pengumpulan data yakni membicarakan tentang bagaimana cara peneliti
mengumpulkan data. Data merupakan perwujudan dari informasi dengan sengaja digali untuk
dikumpulkan guna mendeskripsikan suatu peristiwa atau kegiatan lainnya.23 Karena tujuan dari
peneliti adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.24 Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, sebagai berikut:
a) Metode Interview
Metode interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan
mengadakan komunikasi dengan sumber data melalui tanya jawab, dialog secara lisan baik
langsung maupun tidak langsung.25 Dalam metode ini teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. 26 Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan interview tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.27
Dalam metode ini interview dilakukan untuk memperoleh data yang mendalam tentang
persepsi Masyarakat desa urangagung terhadap fluktuasi BBM tahun 2015-2016 yang
mencakup (tanggapan terhadap kebijakan kenaikkan BBM yang dibuat jokowi – JK)
b) Metode Observasi
Metode observasi merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan
dengan sistematik tentang fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun
tidak langsung.28 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipatif.
Yang mana peneliti terlibat dengan kagiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
23 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalan teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. 4, hlm 38
24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, hlm 224
25 Joko subagyo, Metode penelitian dalam teori dan praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke-4, hlm.39
26 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 5, hlm 64
27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, hlm. 233
28 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), hlm 136

digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dalam observasi partisipatif, peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan
berpartisipasi dalam aktivitas mereka.29 Sehingga akan mendapatkan data tentang persepsi
masyarakat desa Urangaung terhadap fluktuasi BBM tahun 2015 – 2016 yang akan dijadikan
bahan analisis.
c) Metode Dokumentasi
Dokumentasi, adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data
historis.30 Penggunaan dokumentasi ini untuk memperoleh kevalidan data. Selain untuk
melengkapi data peneliti, juga menyelidiki data-data apakah data-data dalam dokumentasi
tersebut sudah layak untuk mengetahui persepsi masyarakat desa urangagung terhadap
fluktuasi BBM tahun 2015 – 2016.
F. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data
Analisis data disini merupakan proses pengorganisasian dan
mengurutkan data kedalam pola atau kategori dan uraian satuan
dasar sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan.
Analisis data bertujusn untuk menelaah data secara sistematika
yang diperoleh dari berbagai tehnik pengumpulan data yang antara
lain:

observasi,

wawancara

dan

dokumentasi.

Setelah

data

terkumpul selanjutnya adalah data diklasifikasikan sesuai dengan
kerangka

penelitian

menggambarkan

kualitatif

kondisi

latar

deskriptif
belakang

yang

berupaya

penelitian

secara

menyeluruh dan data tersebut ditarik suatu temuan penelitian.31
2. Teknik Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekuni pada uji validitas dan
reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila

29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, h. 227
30 Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: University Press, 2001), hlm 152
31 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 1996), hal 103

tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti.
Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Teknik keabsahan data perpanjangan keikutsertaan, disini peneliti dalam
pengumulkan data karena peeliti disini harus ikut serta dalam memperoleh
data yang valid.
2) Teknik keabsahan data ketekunan/ keajegan pengamat, peneliti disisi harus
juga tekun untuk mencari data yang valid serinci mungkin yang nantinya
peneliti anti lebih bersifat terbuka.
3) Teknik keabsahan data hasil pemeriksaan sejawat melalui diskusi, diskusi
merupakan teknik keabsahan yang hampir terakhir, dikarenakan data yang
ditemukan nanti didiskusikan dengan rekannya dan teknik keabsahan data
uraian rinci.
4) Teknik keabsahan data yang terakhir adalah uraian rinci, peneliti sangat
strategis dalam menekni hasil temuan data dicari serinc mungkin sesuatu yang
relevan dengan pokok bahasan.32

DAFTAR PUSTAKA
http://vitaanugarahati31.blogspot.com/2012/11/makalah-bahan-bakar-minyak.html,
15april 2016, pukul 23.15
http://irmalasarirasyeid.blogspot.com/2014/10/fluktuasi-ekonomi-dan-siklusekonomi.html, 15april 2016, pukul 19.54
http://materikuliahmanajemens1.blogspot.com/2013/07/pengertian-harga.html , 15 april
2016, pukul 23.12

32 Ibid, hlm 327-336

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/28/nkhjt0-pemerintah-dinilaitak-pernah-transparan-dalam-produksi-migas,22-04-2016
https://daisynurrisap.wordpress.com/2013/05/31/kebijakan-pemerintah-tentang-kenaikanbbm/, diakses: 4 April 2016, pukul 13.00
Wirawan, IB. 2012. Teori-Teori Dalam Tiga Paradigma. Jakarta:kencana prenadamedia
Ritzer, George. 2011. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers
Bachtiar, Wardi. 2010. Sosiologi Klasik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Siahan dan Hotman, 2001. Pengantar Ke arah Sejaran dan Teori Sosiologi. Yogyakarta: IKIP
Erlangga
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Joko Subagyo, 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
Mardalis, 1995. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara
Hadi, Sutrisno. 1997. Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi Offset
Burhan, Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: University Press
J. Moleong, Lexy. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT remaja Rosdakarya