Model Pembelajaran Cooperative Learning. pptx
Model Pembelajaran
untuk Bahasa Indonesia
Cooperative Learning
Ilmal Satriani
1655045023
Cooperativ
e
Kerja Sama
Vigotsky 1978 – 1986 Kognitif.
Menekankan pola
dasar interaksi sosial u/ mendukung
Kognitif
Falsasah Cooperative Learning
Homo Homin Socius
1. Pengelompokan Abability Group, Homogen,
Heterogen.
2. Semangat Gotong Royong Kesamaan Kelompok,
Identitas Kelompok, Sapaan dan Sorak Kelompok
Unsur-unsur
Cooperative Learning
•
•
•
•
•
Saling Ketergantungan Positif
Tanggung Jawab Perseorangan
Tatap Muka
Komunikasi Antar Anggota
Evaluasi Proses Kelompok
Teknik-teknik Belajar
Cooperative Learning
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Make and Match “Mencari Pasangan”
Bertukar Pasangan
Think Pair Square “Berpikir
Perpasangan Berempat”
Berkirim Salam dalam Soal
Numbered Head “Kepala Bernomor”
Kepala Bernomor Berstuktur
Two Stray Two Stray “Du tinggal dua
tamu”
Teknik-teknik Belajar
Cooperative Learning
8. Keliling Kelompok
9. Kancing Gemerincing
10. Keliling Kelas
11. Inside-Outside Circle
“Lingkaran Kecil Lingkaran Besar”
12. Tari Bambu
13. Jigsaw
14. Bercerita Berpasangan
Make and Match
Loma Curran (1994).
(+) Siswa mencari pasangan
sambil belajar. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik. Contoh:
Sultan Hasanuddin Gowa.
Bertukar Pasangan
(+) Bekerja sama dengan
orang lain. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik.
Think Pair Square “Berpikir
Perpasangan Berempat”
(+) Siswa bekerja sendiri
lalu bekerja sama dengan
orang lain. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
Berkirim Salam dalam Soal
(+) Siswa lebih kreatif dalam
menyusun pertanyaan dan
menjawab pertanyaan secara
mandiri. Dapat digunakan pada
semua Mapel dan tingkat usia
peserta didik
Numbered Head “Kepala Bernomor”
Spencer Kagan (1992).
(+) Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk saling berbagi
ide dan mempertimbangkan
jawaban paling tepat. Dapat
digunakan pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
Kepala Bernomor Berstuktur
Modifikasi teori sebelumnya. (+)
siswa belajar melaksanakan
tanggung jawab pribadinya dalam
saling keterkaitan dengan
rekankelompoknya. Dapat
digunakan pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
Two Stray Two Stray “Du tinggal
dua tamu”
Spencer Kagan (1990).
(+) Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk saling berbagi
informasi dengan kelompok lain.
Dapat digunakan pada semua
Mapel dan tingkat usia peserta didik
Keliling Kelompok
(+) Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk berkontribusi
dan mendengarkan pandangan
anggota lain. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik
Kancing Gemerincing
Spencer Kagan (1990).
(+) Siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk berperan serta dan berkontribusi mereka
dan
mendengarkan
pandangan
pada
kelompoknya masing-masing. Dapat digunakan
untuk
mengatasi
hambatan
pemerataan
kesempatan yang sering mewarnai kerja
kelompok. Dapat digunakan pada semua Mapel
dan tingkat usia peserta didik
Keliling Kelas
(+) Masing-masing kelompok
akan diberi kesempatan untuk
memamerkan hasil kerjanya
masing-masing dan melihat
hasil kerja kelompok lain. Dapat
digunakan pada semua Mapel
dan tingkat usia peserta didik
Inside-Outside Circle “Lingkaran Kecil
Lingkaran Besar”
Spencer Kagan (1990)
(+) Siswa dapat berbagi informasi
secara terstruktur secara pada
waktu yang bersamaan. Dapat
diterapkan pada semua tingkatan
kelas, pada Mapel agama, IPS,
MTK dan Bahasa. Sangat digemari
anak-anak.
Tari Bambu
(+) Siswa dapat berbagi
informasi secara terstruktur
secara pada waktu yang
bersamaan. Dapat diterapkan
pada semua tingkatan kelas,
pada Mapel agama, IPS, MTK
dan Bahasa.
Jigsaw
Aronson (1975)
(+) Siswa mengolah
informasi dan mengaktifkan
komunikasi. Dapat
diterapkan pada keg.
Membaca, menulis,
mendengarkan & berbicara.
Dapat diterapkan pada
Mapel agama, IPS IPA, MTK
& Bahasa
Bercerita
Berpasangan
(+) Siswa dirangsang
u/ berfikir
dan berimajinasi. Dapat
diterapkan pada keg. Membaca,
menulis, mendengarkan &
berbicara. Dapat diterapkan pada
Mapel agama, IPS & Bahasa
Daftar Pustaka
Huda, Miftahul. 2016. Cooperative Learning Metode,
Teknik, Struktur
dan Model Penerapan. Yogyakarta:
Pustaka pelajar
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning
Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.
Jakarta: Grasindo.
Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka pelajar
untuk Bahasa Indonesia
Cooperative Learning
Ilmal Satriani
1655045023
Cooperativ
e
Kerja Sama
Vigotsky 1978 – 1986 Kognitif.
Menekankan pola
dasar interaksi sosial u/ mendukung
Kognitif
Falsasah Cooperative Learning
Homo Homin Socius
1. Pengelompokan Abability Group, Homogen,
Heterogen.
2. Semangat Gotong Royong Kesamaan Kelompok,
Identitas Kelompok, Sapaan dan Sorak Kelompok
Unsur-unsur
Cooperative Learning
•
•
•
•
•
Saling Ketergantungan Positif
Tanggung Jawab Perseorangan
Tatap Muka
Komunikasi Antar Anggota
Evaluasi Proses Kelompok
Teknik-teknik Belajar
Cooperative Learning
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Make and Match “Mencari Pasangan”
Bertukar Pasangan
Think Pair Square “Berpikir
Perpasangan Berempat”
Berkirim Salam dalam Soal
Numbered Head “Kepala Bernomor”
Kepala Bernomor Berstuktur
Two Stray Two Stray “Du tinggal dua
tamu”
Teknik-teknik Belajar
Cooperative Learning
8. Keliling Kelompok
9. Kancing Gemerincing
10. Keliling Kelas
11. Inside-Outside Circle
“Lingkaran Kecil Lingkaran Besar”
12. Tari Bambu
13. Jigsaw
14. Bercerita Berpasangan
Make and Match
Loma Curran (1994).
(+) Siswa mencari pasangan
sambil belajar. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik. Contoh:
Sultan Hasanuddin Gowa.
Bertukar Pasangan
(+) Bekerja sama dengan
orang lain. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik.
Think Pair Square “Berpikir
Perpasangan Berempat”
(+) Siswa bekerja sendiri
lalu bekerja sama dengan
orang lain. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
Berkirim Salam dalam Soal
(+) Siswa lebih kreatif dalam
menyusun pertanyaan dan
menjawab pertanyaan secara
mandiri. Dapat digunakan pada
semua Mapel dan tingkat usia
peserta didik
Numbered Head “Kepala Bernomor”
Spencer Kagan (1992).
(+) Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk saling berbagi
ide dan mempertimbangkan
jawaban paling tepat. Dapat
digunakan pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
Kepala Bernomor Berstuktur
Modifikasi teori sebelumnya. (+)
siswa belajar melaksanakan
tanggung jawab pribadinya dalam
saling keterkaitan dengan
rekankelompoknya. Dapat
digunakan pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
Two Stray Two Stray “Du tinggal
dua tamu”
Spencer Kagan (1990).
(+) Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk saling berbagi
informasi dengan kelompok lain.
Dapat digunakan pada semua
Mapel dan tingkat usia peserta didik
Keliling Kelompok
(+) Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk berkontribusi
dan mendengarkan pandangan
anggota lain. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik
Kancing Gemerincing
Spencer Kagan (1990).
(+) Siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk berperan serta dan berkontribusi mereka
dan
mendengarkan
pandangan
pada
kelompoknya masing-masing. Dapat digunakan
untuk
mengatasi
hambatan
pemerataan
kesempatan yang sering mewarnai kerja
kelompok. Dapat digunakan pada semua Mapel
dan tingkat usia peserta didik
Keliling Kelas
(+) Masing-masing kelompok
akan diberi kesempatan untuk
memamerkan hasil kerjanya
masing-masing dan melihat
hasil kerja kelompok lain. Dapat
digunakan pada semua Mapel
dan tingkat usia peserta didik
Inside-Outside Circle “Lingkaran Kecil
Lingkaran Besar”
Spencer Kagan (1990)
(+) Siswa dapat berbagi informasi
secara terstruktur secara pada
waktu yang bersamaan. Dapat
diterapkan pada semua tingkatan
kelas, pada Mapel agama, IPS,
MTK dan Bahasa. Sangat digemari
anak-anak.
Tari Bambu
(+) Siswa dapat berbagi
informasi secara terstruktur
secara pada waktu yang
bersamaan. Dapat diterapkan
pada semua tingkatan kelas,
pada Mapel agama, IPS, MTK
dan Bahasa.
Jigsaw
Aronson (1975)
(+) Siswa mengolah
informasi dan mengaktifkan
komunikasi. Dapat
diterapkan pada keg.
Membaca, menulis,
mendengarkan & berbicara.
Dapat diterapkan pada
Mapel agama, IPS IPA, MTK
& Bahasa
Bercerita
Berpasangan
(+) Siswa dirangsang
u/ berfikir
dan berimajinasi. Dapat
diterapkan pada keg. Membaca,
menulis, mendengarkan &
berbicara. Dapat diterapkan pada
Mapel agama, IPS & Bahasa
Daftar Pustaka
Huda, Miftahul. 2016. Cooperative Learning Metode,
Teknik, Struktur
dan Model Penerapan. Yogyakarta:
Pustaka pelajar
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning
Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.
Jakarta: Grasindo.
Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka pelajar