Prevalensi Traumatik Ulser pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat di Klinik PPDGS FKG USU

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Lesi ulserasi oral adalah salah satu keluhan yang paling sering terjadi pada
rongga mulut. Lesi ulserasi ditandai dengan adanya ulser dan erosi yang berarti
adanya kerusakan pada jaringan epitel rongga mulut. Prevalensi terjadinya lesi
ulserasi oral adalah 25% dari populasi di dunia.1,2
Traumatik ulser adalah lesi ulserasi yang paling sering terjadi pada jaringan
lunak rongga mulut. Prevalensi traumatik ulser cukup tinggi dibandingkan lesi-lesi
mulut lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Castellanos, dkk. pada tahun 2003 di
Meksiko terhadap 1000 orang menunjukkan prevalensi traumatik ulser sebesar
40,24%.3 Traumatik Ulser umumnya dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa
komplikasi. Sumber trauma berada di dekat lesi. Bentuknya sesuai dengan
penyebabnya yaitu tidak teratur, soliter dan ukurannya bervariasi tergantung sumber
trauma. Permukaannya biasanya tertutup selaput putih kekuningan dan dikelilingi
lapisan tipis berwarna merah. Traumatik ulser dapat terjadi karena trauma fisik,
termal ataupun kimia. Ulser yang dihasilkan dari cedera traumatis merupakan jenis
yang paling umum

ditemui dalam praktek kedokteran gigi. Tergigit selama


pengunyahan, protesa maupun piranti ortodonti yang tajam dapat menyebabkan
traumatik ulser.4,5
Piranti ortodonti cekat merupakan suatu alat yang dicekatkan langsung pada
gigi dengan menggunakan sistem perlekatan dan tidak dapat dilepas oleh pasien yang
berfungsi untuk memperbaiki maloklusi. Piranti ortodonti dengan alat cekat banyak
menggunakan komponen yang dapat memicu terjadinya trauma pada jaringan lunak
rongga mulut. Komponen alat ortodonti cekat antara lain adalah bracket, archwire
band, dan ligature. Pembuatan alat yang kurang baik dapat menimbulkan risiko
trauma pada mukosa mulut dan akan menimbulkan traumatik ulser.6,7

Universitas Sumatera Utara

Selama perawatan ortodonti, baik jaringan intra oral dan ekstra oral berisiko
mengalami kerusakan. Laserasi pada gingiva dan mukosa mulut dapat menimbulkan
ulserasi. Bracket, archwire, band, dan ligature yang tajam juga dapat menyebabkan
ulserasi. Gerakan dari otot pipi dan lidah yang berlebihan dapat juga memicu
terjadinya traumatik ulser, oleh karena itu dokter harus menilai dan memantau setiap
aspek prosedur ortodonti selama dan setelah pengobatan untuk mencapai hasil akhir
yang sukses.8

Kvam dkk., dalam penelitiannya mengenai traumatik ulser dan nyeri selama
perawatan ortodontik, mendapatkan hasil bahwa 28,7% dari 161 pasien mengeluhkan
terkena ulserasi, dimana 75,8% diantaranya mengalami ulserasi ringan, sedangkan
2,5% mengalami ulserasi berat.9 Anindita dkk., telah melakukan penelitian pada
mahasiswa pengguna alat ortodontik cekat di PSKG FK UNSRAT dengan
menunjukkan hasil

bahwa 90,1% pernah mengalami traumatik ulser, dimana

perempuan lebih banyak mengalami traumatik ulser dibandingkan laki-laki.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa 60% responden mengalami traumatik ulser
pertama kali terjadi pada periode kurang dari satu bulan setelah penggunaan alat.7
Shintaningrum juga telah melakukan penelitian yang sama pada mahasiswa FKG
UNEJ dan memperoleh hasil bahwa 59 subjek dari 87 sampel mengalami traumatik
ulser. Kelompok traumatik ulser yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 48
subyek dan berjenis kelamin laki-laki sejumlah 11 subyek. Hal ini menunjukan
bahwa 67,8% traumatik ulser terjadi pada mahasiswa yang sedang menjalani
perawatan ortodonti cekat.10
Berdasarkan uraian di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
mengenai prevalensi traumatik ulser pada pengguna piranti ortodonti cekat di klinik

PPDGS RSGMP FKG USU. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran traumatik ulser pada pengguna piranti ortodonti cekat di Klinik PPDGS
RSGMP FKG USU.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapakah prevalensi traumatik
ulser pada pengguna piranti ortodonti cekat di klinik PPDGS RSGMP FKG USU.

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi
traumatik ulser pada pengguna ortodonti cekat di klinik PPDGS RSGMP FKG USU.

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui prevalensi traumatik ulser berdasarkan jenis kelamin.
2. Untuk mengetahui prevalensi traumatik ulser berdasarkan waktu terjadinya.
3. Untuk mengetahui prevalensi traumatik ulser berdasarkan lokasi terjadinya.

4..Untuk mengetahui prevalensi traumatik ulser berdasarkan komponen
ortodonti cekat.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1..Memberikan informasi jumlah

traumatik ulser pada pengguna piranti

ortodonti cekat di klinik PPDGS RSGMP FKG USU.
2. Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah
satu acuan data penelitian-penelitian berikutnya.

Universitas Sumatera Utara