Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Tinjauan Teori

2.2.1Teori Signal(signalling Theory)
Morris (1987) theory signal menjelaskan masalah asimetris informasi
dalam pasar. Teori ini menunjukkan bagaimana asimetris ini dapat dikurangi
dengan memberikan

lebih banyak signal informasi kepada pihak lain. Pihak

internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai
kondisi nyata perusahaan saat ini dan prospeknya dimasa yang akan datang,
dibandingkan dengan pihak eksternal.
Wolk, et al. (2001) teori signal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan
informasi untuk pasar modal. Theory signal menunjukan adanya asimetri
informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan informasi tersebut. Teori signal mengemukakan tentang bagaimana

seharusnya perusahaan memberikan signal-signal pada pengguna laporan
keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh
manajemen untuk menarik calon investor, sehingga tidak mengherankan jika
laporan keuangan sering kali dibuat sedemikian rupa untuk menampilkan angka
yang diinginkan oleh manajemen melalui berbagai tindakan manipulasi. Hal ini
sesuai dengan Signalling Theory yang menunjukkan kecenderungan adanya

8
Universitas Sumatera Utara

asimetri informasi antara pemilik perusahaan dan investor. Pihak internal
perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi
nyata perusahaan saat ini dan prospeknya dimasa yang akan datang, dibandingkan
dengan pihak eksternal. Asimetri informasi ini dapat diminimalkan dengan
mengungkapkan informasi sebanyak-banyaknya. Informasi yang diungkapkan
diharapkan adalah informasi yang menunjukkan kondisi perusahaan yag sebenarbenarnya.
Laporan arus kas dapat dijadikan informasi alternatif dalam menilai
kinerja dan prospek perusahaan, pada saat laba mempunyai peluang yang besar
untuk tersentuh praktek manipulasi. Angka-angka akuntansi yang dilaporkan

perusahaan dapat digunakan sebagi signal jika angka-angka tersebut dapat
mencerminkan informasi mengenai atribut-atribut keputusan perusahaan yang
tidak dapat diamati. Ketika perusahaan melaporkan kepada publik komponen
labanya, maka hal tersebut merupakan good news karena perusahaan menganggap
perusahaan memberikan informasi yang lengkap mengenai perusahaan. Dengan
komponen laba yang dilaporkan perusahaan, maka investor dapat mengetahui
kinerja perusahaan sesungguhnya sehingga prediksi yang dilakukan akan lebih
akurat. Penelitian ini menggunakan teori signal sebagai grand theory yang
melandasi pengembangan hipotesis.

2.1.2 Theory Keagenan (Agency Theory)
Jensen dan meckling (1976) mendefenisikan “agency Theory as a contract
under which one or more persons (theprincipal(s)) engage another person (the

9
Universitas Sumatera Utara

agent) to perform some service on their behalf whichinvolves delegating some
decision making authority to the agent”. Berdasarkan defenisi tersebut dapat
dijelaskan bahwa hubungan keagenan terjadi ketika seorang pemilik (Principle)

mempekerjakan orang lain (Agent) untuk melakukan suatu pekerjaan untuk
kepentingan prinsipal dengan mendelegasikan beberapa wewenang dalam
pengambilan keputusan kepada agent. Prinsipal dalam hal ini adalah pemilik
sumber daya dan agent adalah pengelola sumber daya. Perusahaan yang
memisahkan fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan akan rentan terhadap
konflik keagenan. Hal ini didasari atas asumsi tentang sifat dasar manusia yang
mendahulukan kepentingan diri sendiri. Sifat dasar inilah yang dapat memicu
timbulnya konflik.
Seperti halnya jika perusahaan memiliki arus kas bebas yang tinggi,
pemegang saham akan memiliki kekhawatiran apabila pihak manajemen
menggunakan kas tersebut untuk kepentingan diri sendiri sehingga pemegang
saham menginginkan kas tersebut dibagikan ke pemegang saham melalui
dividen, namun pihak manajemen cenderung menginvestasikan kas tersebut
untuk memaksimalkan operasional perusahaan. Pihak manajemen menginginkan
arus kas tersebut diinvestasikan ialah untuk menghindari adanya informasi
yang

menyatakan

bahwa


bahwa

pihak

manajemen

tidak

mampu

memanfaatkan kas yang tersedia untuk aktivitas investasi yang akan memberikan
kabar tidak baik pada pelaku pasar. Ini dikarenakan tanpa adanya upaya yang
berkelanjutan untuk terus mempertahankan dan memperluas fasilitas operasi,
perusahaan sulit untuk terus mempertahankan posisi kompetitifnya.

10
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Teori Burung (The bird in the hand theory)

Laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi
ukuran yang lain, seperti imbal hasil investasi atau laba per saham. Semakin besar
laba yang diperoleh, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut dapat berupa uang dan
saham perusahaan. Kebijakan dividen dipengaruhi dua kepentingan yang saling
bertolak belakang, yaitu kepentingan pemegang saham dengan dividennya, dan
kepentingan perusahaan untuk melakukan reinvestasi dengan menahan laba. Dari
sisi pemegang saham, dividen merupakan salah satu motivator untuk
menanamkan dana di pasar modal. Pemegang saham lebih memilih dividen yang
berupa kas dibandingkan dengan capital gain. Perilaku ini diakui oleh GordonLintner (1963) sebagai the bird in the hand theory, “argued that lower payouts
result in higher costs of capital. They suggested that investors prefer dividend as
it is more certain than capital gains that might or might not appear if they let the
firm retain its earnings”, Bahwa satu burung ditangan lebih berharga daripada
seribu burung di udara. Selain itu pemegang saham juga dapat mengevaluasi
kinerja perusahaan dengan menilai besarnya dividen yang dibagikan. Sedangkan
dari sisi perusahaan, kebijakan dividen sangat penting, karena jika perusahaan
memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka akan mengurangi laba
yang ditahan perusahaan, dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern.


11
Universitas Sumatera Utara

Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka
kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.
2.2 Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2003:201), laporan keuangan merupakan Output dan
hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen
dengan tujuan mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh
pemilik perusahaan.
Lingkungan pelaporan keuangan menurut Wild, Subramanyam dan Halsey (2003)
terdiri dari:
1) Laporan keuangan wajib.
Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses
pelaporan akuntansi. Meskipun kita telah terbiasa dengan laporan
keuangan terutama laporan tahunan – terdapat laporan keuangan lain yang
harus ditelaah oleh analis yaitu laporan keuangan, pengumuman laba, dan
laporan wajib lainnya.
2) Faktor-faktor yang memengaruhi laporan keuangan wajib.
Komponen utama laporan keuangan (dan berbagai laporan wajib) adalah

informasi akuntansi keuangan. Meskipun banyak dari informasi akuntansi
keuangan ditentukan oleh GAAP, pihak lain yang juga menentukan adalah
pembuat (manajer) dan mekanisme pelaksanaan dan pengawasan yang
memastikan kuallitas dan integritas laporan.

Menurut PSAK no 1 (2013)laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi : (1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca), (2) Laporan Laba Rugi
Komprehensif, (3) Laporan Perubahan Ekuitas, (4) Laporan Arus Kas, (5) Catatan
atas Laporan Keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan

ekonomi.

Laporan

keuangan

juga


menunjukkan

hasil

12
Universitas Sumatera Utara

pertanggungjawaban

manajemen

atas

penggunaan

sumber

daya


yang

dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai laporan keuangan ingin menilai apa yang telah dilakukan
oleh manajemen atau pertanggungjawaban apa yang dilakukan manajemen
terhadap sumber daya yang dipercayakan kepadanya, oleh karena itu para investor
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan dalam berinvestasi.
Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan.

2.2.1 Laba
Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari
suatu perusahann selama suatu periode tertentu. Informasi tentang kinerja
perusahaan, terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil
keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di
masa depan. Belkoui, (2000:332) mengasumsikan bahwa laba akuntansi
merupakan ukuran yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan bahwa laba
akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan.

`

Laba

akuntansi

memiliki

beberapa

keunggulan

dan

kelemahan.

Keunggulan laba akuntansi adalah masih bermanfaat untuk membantu
pengambilan keputusan ekonomi, dapat diuji kebenarannya karena didasarkan
pada transaksi atau fakta aktual yang didukung bukti objektif. Laba akuntansi


13
Universitas Sumatera Utara

memenuhi kriteria konservatisme yang artinya tidak mengakui perubahan nilai
tetapi hanya mengakui laba yang direalisasi. Namun, kelemahan laba akuntansi
adalah gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum direalisasi dalam satu
periode karena prinsip biaya historis dan prinsip realisasi yang konservatisme,
dimana laba akuntansi hanya mengakui untung yang direalisasikan.
Parawiyati dan Baridwan (1998) menyatakan bahwa pentingnya informasi
laba selain untuk menilai kinerja manajemen dapat pula digunakan untuk
membantu mengestimasi kemampuan laba serta menaksir resiko investasi dan
kredit. Keberadaan informasi laba dan arus kas dipandang oleh pemakai informasi
sebagai hal yang saling melengkapi guna mengevaluasi kinerja perusahaan.
Informasi arus kas dan laba memiliki kandungan informasi jika pada saat
diumumkan ada reaksi pasar. Reaksi pasar ditunjukkan adanya perubahan harga
sekuritas yang diukur dengan return yaitu nilai per bahan harga atau
menggunakan abnormal return. Penelitian ini menggunakan laba bersihkarena
Laba bersih juga dapat memengaruhi Harga saham. Laba bersih merupakan
angka yang menunjukkan selisih dari pendapatan dengan biaya serta pajak
penghasilan. Laba bersih menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam
periode tertentu, oleh karena itulah laba bersih merupakan salah satu indikator
yang diperhitungkan oleh para investor dalam menganalisis pergerakan saham
perusahaan tersebut.

2.2.2 Arus Kas

14
Universitas Sumatera Utara

Tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut: Informasi arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, serta menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut(PSAK No. 2 paragraf 1
(2013)). Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan
keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya.

Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun
pendanaanselama suatu periode akuntansi. Manfaat informasi dalam suatu laporan
arus kas jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan
keuangan lain, dapat membantu investor, kreditor, dan pihak lain untuk:
1) menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih masa depan,
2) menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya
membayar deviden, dan kebutuhannya untuk pendanaan ekstern,
3) menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta
pembayaran kas yang berkaitan,
4) menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi
investasi dan pendanaan kas dan nonkasnya selama periode.
Komponen laporan arus kas terdiri dari tiga, yaitu arus kas dari aktivitas operasi,
arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

2.2.2.1 Arus Kas dari aktivitas Operasi
15
Universitas Sumatera Utara

Dalam PSAK No. 2(2013)dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal
dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari
operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi
lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa
lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus
kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2(2013)adalah:
1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
2) Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain.
3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
4) Pembayaran kas kepada karyawan.
5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan
kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi.
7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

Termasuk dalam kelompok ini adalah seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa
lain yang tidak dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan.
Kegiatan ini biasanya mencakup kegiatan produksi, pengiriman barang,
pemberian service. Jumlah arus kas yang berasal dari operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan menghasilkan arus kas yang

16
Universitas Sumatera Utara

cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar.
Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi suatu perusahaan berdasarkan
PSAK No. 2 (2013) harus menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini:
1) Metode langsung
Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran bruto diungkapkan.
2) Metode tidak langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral), atau akrual dari
penerimaan, atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa
depan, dan unsur penghasilan atau beban yang terkait dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang
berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan
dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh
baik dari catatan akuntansi perusahaan dan dengan menyesuaikan penjualan,
beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi.
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan,
b) pos bukan kas,
c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

17
Universitas Sumatera Utara

2.2.2.2 Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus
kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya
yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut
PSAK No. 2 paragraf 15 (2013) adalah:
1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan
aktiva tetap yang dibangun sendiri;
2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;
3) Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain;
4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keungan).

2.2.2.3 Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Pengungkapan
arus kas yang timbul dari transaksi ini berguna untuk memprediksi klaim terhadap
arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus
kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 (2013)adalah:
1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman lainnya.

18
Universitas Sumatera Utara

4) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo

2.2.3Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)
Jensen (1986) mendefinisikan aliran kas bebas sebagai kas yang

tersisa

setelah seluruh proyek yang menghasilkan net present value positif dilakukan.
Sedangkan Kieso, Paul dan Weygandt

(2008) yang dialih bahasakan Desi

mendefinisikan aliran kas bebas sebagai jumlah aliran kas diskresioner suatu
perusahaan yang dapat digunakan untuk tambahan investasi, melunasi hutang,
membeli kembali saham perusahaan sendiri (treasury stock), atau menambah
likuiditas perusahaan. Arus kas bebas diperoleh dari arus kas dari aktivitas operasi
dikurangi belanja atau pengeluaran modal dikurangi dividen.
Horngren dan Harrison

(2007) yang dialih bahasakan Bina Gania

mendefinisikan Arus kas bebas sebagai jumlah kas yang tersedia dari operasi
setelah pembayaran atas investasi yang direncanakan dalam asset atau aktiva
jangka panjang.Semakin besar Arus kas bebas yang tersedia dalam suatu
perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas
yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan dividen. Jika arus
kas bebas bernilai negatif, maka kekurangan tersebut harus ditutupi dengan
pembiayaan tambahan dari hutang dan ekuitas.
Ross et al (2002) mendefinisikan Arus kas bebas (free cash flow) sebagai
kas perusahaan yang dapat didistribusi kepada kreditur atau pemegang saham
yang tidak digunakan untuk modal kerja

atau investasi pada aset tetap.

19
Universitas Sumatera Utara

Arus kas bebas menunjukkan gambaran bagi investor bahwa dividen yang
dibagikan oleh perusahaan tidak sekedar strategi menyiasati pasar dengan
maksud meningkatkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang melakukan
pengeluaran modal, Arus kas bebas akan mencerminkan dengan jelas mengenai
perusahaan manakah yang masih mempunyai kemampuan di masa depan
dan yang tidak (Uyara dan Tuasikal, 2003).
Arus kas bebas dikatakan mempunyai kandungan informasi apabila Arus
kas bebas memberi signal bagi pemegang saham. Dapat dikatakan pula bahwa
Arus kas bebas yang mempunyai kandungan

informasi menunjukkan bahwa

Arus kas bebas mampu mempengaruhi hubungan antara rasio pembayaran
dividen dan pengeluaran modal dengan earnings response coefficients (Uyara
dan Tuasikal, 2003)

2.3 Harga Saham
Harga saham adalah harga pada closing price pada periode pangamatan
dan sangat tergantung dengan kondisi ekonomi, kondisi politik, serta kinerja
perusahaan tersebut. Pergerakan harga saham ditentukan oleh permintaan dan
penawaran oleh para investor, pada saat kondisi permintaan lebih banyak dari
pada penawaran, maka harga akan cenderung naik, demikian pula sebaliknya pada
saat penawaran lebih banyak dibandingkan permintaan maka harga saham akan
cenderung turun. Harga saham yang terjadi di pasar ditentukan oleh kesepakatan
antara pembeli dan penjual, masing-masing mempunyai penilaian tentang harga

20
Universitas Sumatera Utara

yang pantas, yang di dasarkan pada analisis dan evaluasi terhadap kondisi dan
prospek emiten.
Sedangkan menurut Anoraga (2001:58) berdasarkan fungsinya, nilai suatu
saham di bagi menjadi 3 jenis yaitu :
1) Nilai Nominal (Par Value)
Merupakan nilai yang tercantum dalam saham yang bersangkutan dan
berfungsi untuk tujuan Akuntansi. Jumlah saham yang dikeluarkan
perseroan dikalikan dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor
penuh bagi suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal
dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca.
2) Harga Dasar (Base Price)
Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga
dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru harga
dasar merupakan harga perdananya. Untuk menghitung nilai dasar yaitu
harga dasar dikalikan dengan total saham yang beredar.
3) Harga Pasar (Market Value)
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau
jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya
(closing price). Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu
saham dan setiap hari diumumkan di surat kabar/media elektronik. Untuk
menghitung nilai pasar (kapitalisasi pasar) yaitu harga pasar dikalikan
dengan total saham yang beredar.

2.3Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang bberkaitan dengan faktor yang mepengaruhi harga saham
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Dari peneliti terdahulu yang
dilakukan oleh Meythi (2012) meneliti tentang Pengaruh Informasi Laba dan Arus
Kas terhadap Harga Saham. Peneliti menggunakan laba dan arus kas sebagai

21
Universitas Sumatera Utara

variabel independen sedangkan harga saham sebagai variabel dependen. Penelitan
ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 20042006. Penelitiannya membuktikan bahwa variabel laba secara signifikan
berpengaruh positif terhadap harga saham. Variabel arus kas operasi, arus kas
investasi, dan arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham dan secara simultan juga menunjukan bahwa variabel laba,
arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Evi (2012) meneliti tentang pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas
terhadap Harga Saham. Dimana variabel independennya adalah laba dan arus kas
dan variabel dependennya adalah Harga saham.Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan Emiten yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009. Penelitian ini
membuktikan bahwa informasi laba akuntansi, komponen arus kas dari aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham. Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi dan total arus kas tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Putriani (2013) meneliti tentang pengaruh arus kas bebas dan laba bersih pada
return saham pada perusahaan LQ 45 . Putriani menggunakan komponen laporan
arus kas bebas sebagai variabel independen sedangkan ReturnSaham sebagai
variabel dependen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar
di BEI 2009-2011. Penelitiannya membuktikan bahwa arus kas bebas tidak
berpengaruh pada return saham dan laba bersih sebagai variable independen
berpengaruh secara positif dan signifikan pada return saham.

22
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1
Tabel Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti

Judul

Variabel

(Tahun)

Hasil penelitian

Penelitian

Meythi

Pengaruh Informasi Variabel

Penelitiannya

(2012)

Laba dan Arus Kas independen:

bahwa variabel laba secara

terhadap

signifikan berpengaruh positif

Saham

Harga laba dan Arus kas
pada

Devenden:

perusahaan

terhadap

membuktikan

harga

saham.

Variabel arus kas operasi, arus
Harga Saham

manufaktur

yang

terdaftar di BEI

kas investasi, dan arus kas
pendanaan secara parsial tidak
berpengaruh

signifikan

terhadap harga saham dan
secara

simultan

juga

menunjukan bahwa variabel
laba, arus kas operasi, arus kas
investasi,

dan

pendanaan
signifikan

arus

kas

berpengaruh
terhadap

harga

saham
Evi

Pengaruh Informasi Variabel

Penelitian

ini

(2012)

Laba dan Arus Kas independen:

membuktikan

bahwa

terhadap

informasi

Harga Laba dan arus kas

laba

akuntansi,

23
Universitas Sumatera Utara

Saham

pada

komponen

arus

kas

dari

perusahaan Emiten Variabel dependen:

aktivitas

investasi

yang terdaftar di HargaSaham

aktivitas

BEI

mempunyai pengaruh

yang

signifikan

harga

dan

pendanaan

terhadap

saham. Sedangkan arus kas
dari aktivitas operasi dan total
arus kas tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Putriani

pengaruh arus kas Variabel

(2013)

bebas

dan

laba independen:

Penelitiannya

membuktikan

bahwa Laba Bersih berhasil

bersih pada return Komponen Laba

diterima

saham

dan Arus Kas

signifikan sedangkan arus kas

Bebas

Bebas ditolak karena hasilnya

Variabel dependen:

tidak

pada

perusahaan LQ 45

dapat

karena

signifikan
dinyatakan

hasilnya

sehingga
bahwa

Harga Saham
penelitian

ini

berhasil

menunjukan adanya pengaruh
yang signifikan antara Laba
Bersih terhadap Harga saham

24
Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis
yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat
pada
Laba
gambar di bawah ini:
(X1)

H1

Harga Saham
(Y)
Arus Kas Bebas

H2

(X2)

H3

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Hargasaham di pasar modal dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal perusahaan. Faktor internal antara lain adalah kualitas manajemen,
pendanaan, bentuk investasi, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal antara

25
Universitas Sumatera Utara

lain adalah penetapan harga, inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang,
dan sebagainya. Dalam hal ini harga saham dipengaruhi oleh publikasi laba, arus
kas perusahaan.
Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari
suatu perusahann selama suatu periode tertentu. Informasi tentang kinerja
perusahaan, terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil
keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di
masa depan. Laba merupakan komponen laporan keuangan yang menjadi
penilaian utama investor mengenai kinerja suatu perusahaan. Laba juga sering
digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden,
pedoman

investasi

serta

pengambilan

keputusan.

Laba

Positif

akan

memungkinkan peningkatan pada harga saham. Sedangkan laba negatif akan
berdampak terhadap menurunnya harga saham.
Arus kas bebas adalah kas dari aktivitas operasi dikurangi modal
dibelanjakan perusahaan untuk memenuhi kapasitas produksi saat ini. Arus
kas bebas dapat digunakan untuk penggunaan diskresioner seperti akuisisi dan
pembelanjaan modal dengan orientasi

pertumbuhan

(growth-oriented),

pembayaran hutang, dan pembayaran kepada pemegang saham baik dalam
bentuk dividen. Semakin besar Arus kas bebas yang tersedia dalam suatu
perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas
yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan dividen. Namun
arus kas bebas yang bernilai terlalu tinggi akan memberikan berita kurang baik
sehingga memberikan sinyal negatif pada pelaku pasar. Dengan demikian dapat

26
Universitas Sumatera Utara

dinyatakan bahwa semakin tinggi arus kas bebas, maka semakin rendah pula
harga saham perusahaan tersebut yang akan menyebabkan semakin rendah
return saham yang diterima investor.
2.4

Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, kerangka konseptual,
maka peneliti menggunakan hipotesis di bawah ini sebagai jawaban sementara.
H :Laba mempunyai pengaruh secara parsial terhadap hargasaham.
1

H :Arus kas bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap hargasaham.
2

H : Laba dan Arus kas bebas investasi mempunyai pengaruh secara Simultan
3

terhadap hargasaham.

27
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

15 198 120

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 100

Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 1 4

Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) terhadap harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15