Penelitian Pengaruh Kualitas Guru Terhad

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang penting dalam kemajuan manusia. Kegiatan
pendidikan pada dasarnya selalu tekait dua belah pihak yaitu: guru dan siswa. keterlibatan
dua pihak tersebut merupakan keterlibatan hubungan antar manusia (humam interaciton).
Hubungan ini akan serasi jika jelas hubungan masing-masing pihak secara profesoinal. Yaitu
hadir sebagai subjek dan objek yang memilki hak dan kewajiban. Lebih jelas lagi Tahziduhu
Ndraha menambahkan bahwa proses belajar mengajar terlibat empat pihak, yaitu: (1). Pihak
yang berusaha untuk belajar mengajar (2). Pihak yang berusaha belajar (3). Pihak yang
merupakan sumber pelajaran, dan (4). Pihak yang berkepentingan atas hasil proses belajar
mengajar.
Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu permasalahan uatama yang dihadapi bangsa Indonesia ini adalah rendahnya mutu
pendidikan formal pada setiap jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan peningkatan
kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indicator
mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti.

Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar dikelas. Kegiatan belajar
mengajar sangat ditentukan oleh kerja sama antara guru dan siswa. guru dituntut untuk
mampu menyajikan materi dengan optimal. Olehnya itu guru diperlukan kreatifitas dan
gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran disekolah.
Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode,
pendekatan, dan media yang tetap dalam penyajian materi pelajaran.
Dalam proses belajar mengajar pendidik memilki peran menentukan kualitas mengajaran
yang dilaksanakannya. Yakni memberikan pengetahuan (kongnitif), sikap dan nilai (affektif),
dan keterampilan (psikomotorik). Dengan kata lain, tugas dan peran guru yang utama terletak
dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh
karena itu seorang guru dituntut untuk dapat mengolah kelas, pengguanaan metode mengajar,
strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelolah proses belajar
mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pengajaran dengan baik, dan meningkatkan

1

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus
mereka capai.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam

perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan juga
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang tinggi dalam arti mental.
Salahnya pemahaman seorang guru terhadap dirinya, memungkinkan guru tidak mampu
secara baik memerankan diri sebagai guru, dan tidak memenuhi kualifikasi sebagai guru.
Guru seharusnya dapat ditiru, atau ditutwuri handayani. Beberapa kasus yang kita temukan
yang perbuatan asusila dilakukan oleh guru, yang seharusnya tidak terjadi jika melihat
kualifikasi seorang guru. Hal ini selanjutnya akan menjadi problem tersendiri dalam kegiatan
pendidikan. Problem-problem ini terjadi dikarenakan adanya problem filosofis yang belum
tertanam dalam diri seorang guru.
Masalah pendidikan dan pengajar merupakan masalah yang cukup kompleks dimana
banyak factor yang mempengaruhinya. Salah satu factor tersebut adalah guru. Guru
merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena proses
belajar mengajar sangat ditentukan oleh factor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
dilakukannya keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada
kelancaran interaksi komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru.
Proses komunikasi tersebut selalu mengalami perubahan sesuatu dengan perkembangan
zaman dan majunya ilmunya ilmu pengetahuan. Guru memegang peran sangat penting dalam

proses pendidikan. Karena itu guru memilki kualifikasi professional sehingga mampu
mengemban tugas dan peranannya. Di katakana oleh William Taylor bahwa masa mendatang
peranan guru semakin bertambah luas. Guru merupakan agen kongnitif, guru sebagai agen
moral dan polotik, guru sebagai innovator, guru berperan sebagai kooperatif, dan guru
sebagai agen persamaan social dan pendidikan. Menunjang proses pendidikan dengan
memberikan pelayanan teknis dan administrative.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas dan kegiatan
tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di
sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kongnitif dan biasanya ditentukan melalui

2

pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan dan
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberika oleh guru. Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan
mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan
kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa

dan evaluasi.
3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi
yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang
ditempuhnya. Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku nilai dan wali kelas serta
arsip yang ada dibagian administrasi kurikulum sekolah. Selain itu, hasil evaluasi juga
disampaikan kepada siswa dan orang tua melalui buku yang disampaikan kepada siswa dan
orang tua melalui buku yang disampaiakan pada waktu pembagian rapor akhir semester,
kenaikan atau kelulusan.
Jadi, prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam
proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek
ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran
pecapaian hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka penulis dapat mengambil beberapa permasalahan
tentang “Pengaruh Kualitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa” yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian Prestasi Belajar?
2. Mengapa seorang Siswa harus Berprestasi ?
3. Apakah peran Guru agar siswa Berprestasi?
4. Bagaimanakh cara Siswa untuk Berprestasi?


3

BAB II
PEMBAHASAN
1. Rumusan Masalah
A. Pengertian Prestasi
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah: Hasil
yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) Prestasi belajar dapat dinilai
dengan cara:
1) Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik
(feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki
proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
2) Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi
sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang
telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.
3) Tes Subsumatif
tes ini meliputi sejumlah bahasan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu
tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk

meningkatkan tingkat prestasi belajar anak didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk
memperbaiki proses interaksi edukatif dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika ia mengerjakan tugas atau kegiatan
tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di
sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentuka melalui
pengukuran dan penilaian.
Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya di tunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal itu , prestasi belajar siswa dapat dirumuskan
sebagai berikut; Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil
evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang
ditempuhnya. Hasil evaluasi tersebut di dokumentasikan dalam buku nilai guru dan wali

4

kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah .Selain itu, hasil evaluasi
juga disampaikan kepada siswa dan orangtua melalui buku yang disampaikan pada waktu
pembagian rapor akhir semester, kenaikan atau kelulusan.

B. Mengapa Seorang Siswa Harus Berprestasi
Orang yang berprestasi adalah orang yang mendapatkan keberhasilan atas usahanya.
Prestasi bukanlah sesuatu yang datang tanpa usaha keras. Jika kita menyimak kisah-kisah
perjalanan hidup orang-orang yang berprestasi, kita akan mendapati bahwa mereka bekerja
keras untuk mencapai prestasi tersebut. Prestasi seorang siswa diwujudkan dalam perolehan
nilai hasil belajar yang baik atau kelulusan dengan nilai yang baik. Para atlet dunia telah
mulai mengenal olah ragadan berlatih sejak usia belasan atau bahkan sejak masuk sekolah
dasar. Demikian juga ilmuwan-ilmuwan besar merupakan orang-orang yang tekun belajar dan
bereksperimen. Diantara ribuan kali eksperimen mungkin ada berkali-kali kegagalan yang
tidak membuat mereka putus asa. Kerja keras dan jiwa besar semacam itulah yang akhirnya
berbuah prestasi di masa datang.
Orang yang berprestasi meyakini bahwa hasil yang diperoleh sesuai harapan dan
keinginannya. Orang yang mendapatkan hasil sesuai harapan berarti memperoleh
keberhasilan atau kesuksesan. Semua orang pasti menginginkan harapan, cita-cita dan
keinginannya tercapai. Sehingga memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan dambaan
setiap siswa. Berprestasi tidak hanya akan mengharumkan nama kita tapi juga nama keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu prestasi mempunyai arti yang sangat penting,
antara lain :
1. Prestasi dapat menjadi indikator ( penanda ) kuantitas dan kualitas yang dicapai dari
suatu kegiatan.

2. Prestasi dapat menjadi pengalaman berharga dan bahan informasi untuk masa depan,
3. Prestasi dapat menjadi kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
4. Prestasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepandaian dan kemampuan
seseorang atau sebuah kelompok.
Banyak orang yang menghubungkan prestasi dengan berbagai penghargaan. Namun
sesungguhnya penghargaan hanya merupakan simbol pengakuan masyarakat terhadap suatu
prestasi. Penghargaan semacam ini bentuknya bermacam-macam, seperti piagam, piala,
medali, uang dan lain-lain. Yang paling bermakna bagi seseorang yang berprestasi sebenarnya

5

adalah pengakuan itu sendiri. Yaitu bahwa kerja keras yang dilakukannya selama ini dan hasil
yang telah dicapai melalui upaya tersebut ternyata memperoleh pengakuan dari masyarakat.
C. Peran Guru Dalam Menciptakan Siswa Berprestasi
Dalam proses belajar mengajar pendidik memiliki peran menentukan kualitas mengajaran
yang dilaksanakannya. Yakni memberikan pengetahuan (kongnitif), sikap dan nilai (affektif),
dan keterampilan (psikomotorik). Dengan kata lain, tugas dan peran guru yang utama terletak
dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh
karena itu seorang guru dituntut untuk dapat mengolah kelas, pengguanaan metode mengajar,
strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelolah proses belajar

mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pengajaran dengan baik, dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus
mereka capai.
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar dikelas. Kegiatan belajar
mengajar sangat ditentukan oleh kerja sama antara guru dan siswa. guru dituntut untuk
mampu menyajikan materi dengan optimal. Olehnya itu guru diperlukan kreatifitas dan
gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran disekolah.
Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode,
pendekatan, dan media yang tetap dalam penyajian materi pelajaran.
Kompetensi guru merupakan kemampuan, kecakapan atau ketrampilan untuk
menstransfer pengetahuan dan mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar
mengajar. Kompetensi guru merupakan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Faktor ekstrinsik adalah faktor pendorong dari luar untuk membangkitkan semangat
belajar siswa.
Kompetensi guru diklasifikasikan menjadi sepuluh kompetensi yaitu kompetensi
menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar,mengelola interaksi belajar mengajar,
mengelola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai landasan pendidikan, menilai
prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi layanan bimbingan dan
penyuluhan, menyelenggarakan administrasi sekolah, dan mengenal prinsip-prinsip dan hasil
penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Agar penelitian ini lebih terarah pada

proses kegiatan belajar mengajar maka peneliti hanya mengambil enam kompetensi yaitu

6

kompetensi menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar,mengelola interaksi
belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber dan menilai prestasi siswa
untuk kepentingan pengajaran.
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian
dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang yang menjadi mata pencaharian. Adapun guru profesional itu sendiri adalah guru
yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi
belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa, yang nantinya akan
menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Kompetensi guru yang diteliti meliputi
empat kategori. Pertama, kemampuan guru dalam merencanakan program belajar mengajar.
Kedua, kemampuan guru dalam menguasai bahan pelajaran. Ketiga, kemampuan guru dalam
melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar. Dan keempat, kemampuan
dalam menilai kemajuan proses belajar mengajar.
Keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar dapat diukur dengan berhasil tidaknya
tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur dengan berhasil
tidaknya dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar berperan sebagai

gambaran pemahaman siswa terhadap bidang studi yang dipelajarinya. Namun pada
kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai prestasi belajar secara maksimal. Seperti
kita ketahui dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya
adalah guru.
Guru yang kompeten akan mampu menciptakan kondisi belajar yang optimal.
Kompetensi yang dimiliki guru sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan, dan akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar siswa. Cara
pandang yang berbeda akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada kompetensi yang
dimiliki guru, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi siswa.

7

D. Cara untuk Menjadi Siswa Berprestasi
Banyak dari kita berkeinginan untuk menjadi seorang siswa berprestasi, baik dalam
hal akademik maupun non akademik, untuk sekedar membanggakan orang tua kita yang
membiyayai sekolah, tetapi memeiliki kendala dalam melakukan dan memwujudkannya,
sebenarnya artikel ini adalah inspirasi yang saya tulis dari teman sekelas saya diamana dia
adalah seorang siswa yang berprestasi unggul di kelas dalam hal pelajaran dan dia sangat
cerdas, dia juga berhasil memenangkan beberapa lomba bergengsi. Sebenarnya menjadi siswa
yang berprestasi itu gampang-gampang susah dan agak sedikit dipaksakan karena wajar di
usia-usia seperti kita cenderung keinginan untuk bermainannya itu masih tinggi.
Dalam menjadi seorang yang berprestasi banyak hal-hal yang harus diperhatikan dan
dilakukan terutama adalah faktor dalam diri kita sendiri, karena kita lah yang mempunyai
kengininan untuk maju atau tidak. Berikut adalah caranya :
1. Niat
Memang hal awal yang harus dilakkukan adalah niat, berusahalah untuk niat dan selalu
antusias dalam mendengarkan pelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, karena hal ini adalah modal awal anda untuk menjadi seorang siswa berprestasi.
2. Aktif
Bukan hal yang luar biasa jika dia adalah seorang siswa berprestasi dia terlihat aktif
dalam pelajaran dan tidak malu bertanya, maka dari itu mulai saat ini aktiflah dalam
pelajaran ataupun bentuk forum-forum belajar lainnya.
3. Kritis
Berfikir kritis dan merasa kurang puas adalah hal yang sangat diperlukan, dengan
menerapkan sifat kritis ini anda dapat merasakan kurang dalam kegiatan belajar
sehingga anda tergugah untuk terus beajar.
4. Belajar
Belajar memang dilakukan oleh semua orang tetapi terkadang tidak menghasilakan
prestasi alias belum dikatakan dapat berprestasi. Ada cara yang dilakukan dalam belajar
yaitu usahakan jangan paksa diri anda untuk belajar tetapi anggap belajar sebagai hobi
dan kebutuhan, dengan belajar yang tanpa paksaan materi yang anda pelajari akan anda
serap dan pahami sangat mudah.

8

5. Kerjakan Tugas
Setiap tugas yang diberikan oleh guru kerjakanlah dengan baik agar mendapat nilai
maksimal karena hal tersebut akan membuat diri anda menonjol di mata guru itu dan
peluang untuk berprestasi akan semakin besar untuk anda.
6. Percaya Diri
Percaya diri adalah salah satu sifat yang baik dan harus dimiliki anda karena diri anda
yang tidak mudah dipengaruhi oleh teman, pada saat ulangan tidak akan pernah
menyontek teman karena pada saat anda menyontek teman anda akan merasa malas
belajar dan salalu bergantung pada teman.
7. Ikut Ekstrakulikuler
Dalam mengikuti ekstrakulikuler anda akan di didiki mandiri, displin dan bagaimana
cara bersosialisasi dengan orang lain disana juga anda dapat mengembangkan bakat
anda dan tak menuntut kemungkinan anda dapat berprestasi bukan lewat akedemik
tetapi lewat non akedemik seperti ekstrakulikuler.
8. Dekat Dengan Semua Guru
Sering ngobrol dan sharing tentang pelajaran dengan guru akan membuat anda semakin
unggul dalam belajar dan anda akan menonjol di mata guru tersebut di dalam kelas, dan
tak menutup kemungkinan peluang prestasi muncul karena diri guru tersebut yang
menawarkan anda untuk ikut lomba.
9. Sholat & Do’a
Penutup dari semua penutup inti dari semua inti yang anda kerjakan sebelumnya yang
terpenting adalah do’a kepada tuhan karena semua rizki datang dari Tuhan oleh karena
itu jangan pernah lupa untuk terus selalu berdo’a kepadanya dalam bentuk ibadah yang
taat pasti nantinya anda akan menjadi seorang siswa yang berprestasi.

9

2. Syarat Untuk Memilih Sebuah Penelitian
1. Argumentasikan urgensi penelitian, jadi orang percaya bahwa kejadian itu perlu untuk
diteliti
2. Bagaimana meyakinkan terhadap pembaca bahwa hal itu penting
3. Mengemukakan fakta-fakta awal dengan kongkrit
4. Menjelaskan kesenjangan yang ada di antara dassain / keadaan yang ada dengan
dassolen / keadaan yang diinginkan.
5. Perlu segera ditangani dan perlu diteliti
6. Menjelaskan ide-ide awal
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah:
a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat profesionalisme guru dan siswa
dalam berprestasi
b. Untuk memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa
c. Untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme guru dalam proses pembelajaran
dengan prestasi belajar siswa
4. Hipotesis Penelitian
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X (profesionalisme guru) dengan
variabel Y (prestasi belajar siswa), maka penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut:
a:

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan prestasi

belajar siswa
b:

Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan

prestasi belajar siswa

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu system yang teratur dan mengemban misi yang cukup
luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dg perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan,
pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal
ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu
muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih
kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh
terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap
mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.
Keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar dapat diukur dengan berhasil tidaknya
tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur dengan berhasil
tidaknya dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar berperan sebagai
gambaran pemahaman siswa terhadap bidang studi yang dipelajarinya. Namun pada
kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai prestasi belajar secara maksimal. Seperti
kita ketahui dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya
adalah guru.
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian
dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang yang menjadi mata pencaharian. Profesionalisme guru yang dimaksud dalam
skripsi ini adalah guru Fiqih yang profesional. Adapun guru profesional itu sendiri adalah
guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan
prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa, yang nantinya
akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik.Prestasi merupakan hasil yang

11

dicapai seseorang ketika ia mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik
adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan
tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

B. Saran dan Kritik
“If you dare to teach, you must dare to learn” ungkapan ini memberi isyarat pada kita bahwa
guru haruslah selalu meningkatkan mengembangkan kompetensinya agar dapat menjadi
seorang guru yang efektif. Istilah ‘guru efektif’ merupakan hal yang familiar dikalangan guru,
namun yang ditemui di lapangan ternyata banyak guru yang tidak paham tentang bagaimana
menjadi seorang guru yang efektif. Oleh karena itu marilah kita selalu belajar dan belajar
karena apabila kita berani mengajar, kita harus berani belajar - If you dare to teach, you must
dare to learn.
Siswa biasanya menginginkan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif. Guru efektif
harus bisa menciptakan kelas yang aman, nyaman, menarik, dan menantang. Guru harus
dapat memberikan suasana yang bisa memotivasi siswa.
Tumbuhkan motivasi instrinsik siswa agar mereka termotivasi, memahami pentingnya
sekolah, tangguh, dan mempunyai daya juang untuk mencapai cita-cita.
Apabila guru memiliki harapan yang positif berarti bahwa guru percaya siswa bisa. Harapan
yang positif akan menghasilkan kesuksesan atau prestasi karena guru memberikan
kepercayaan pada siswa bahwa setiap siswa dapat belajar dan mencapai potensi yang penuh.
Guru yang mempunyai harapan positif pada siswa biasanya juga mempunyai harapan positif
bagi dirinya sehingga dia termotivasi dan rajin melakukan kegiatan pengembangan
profesional.
Pepatah mengatakan “Apabila engkau memanggil seseorang dengan namanya, engkau
memperlakukan orang tersebut dengan martabat dan hormat.” Nama sangatlah penting karena
mengidentifikasi seseorang. Dalam hal pembelajaran seorang guru efektif menggunakan
nama siswa dengan ramah, penuh hormat. Jangan pernah memanggil siswa dengan nada
tinggi atau marah. Pengucapan nama yang benar harus dilakukan karena nama merupakan
sesuatu yang bernilai. Penyebutan nama siswa akan memberikan rasa percaya diri dan

12

tanggung jawab siswa. Ketika guru menyebut nama siswa maka siswa akan merasa bahwa
guru menaruh perhatian dan kepedulian. Mengenal nama siswa merupakan salah satu bukti
guru mengenal karakteristik siswa.
Salah satu prinsip penting dalam pembelajaran adalah keaktifan siswa untuk memperoleh
pengetahuan atau informasi. Bila guru menggunakan metode mengajar yang efektif, maka
aktivitas siswa dalam pembelajaran akan tampak secara nyata. Keaktifan mereka dapat dalam
bentuk mental, fisik,psikis, atau kombinasi dari keduanya atau ketiganya. Dengan aktifnya
siswa baik secara mental, fisik, maupun psikis, siswa akan belajar penuh kebermaknaan dan
hasil belajar yang mereka dapatkan akan bertahan lebih lama. Kelas yang tidak efektif
biasanya gaduh karena siswa mendapatkan tugas yang sulit namun tidak bermakna. Dalam
hal ini guru sering menyalahkan siswa karena gadu dan terpaksa harus mendisiplinkan siswa.
“The rewards in education and in life go to the person who is a professional.” (Harry
K.Wong) Kita akan memperoleh pahala dalam pendidikan dan kehidupan kita apabila kita
melakukannya dengan professional.

13

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom./2008/05/02
http://sisdiknas.pdfdiakses25maret2011
http://45_ngadirin_pengembangan model audit kinerja guru.pdf21Maret2011
Pendekatan Cara Belajar Peserta didik Aktif. Jakarta: Konsorsium Ilmu Pendidikan, Ditjen
Dikti Depdikbud
Ketrampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Peserta Didik dalam Belajar. Jakarta: PT
Gramedia
Carter, M, et al. 2007. On Becoming Reflective Teacher. Teaching Young Children Journal Vol 3 No 4
Harry K.Wong. 2007. The First Days of School. New York: Wong Publication

14