kebijakan terhadap permukiman kumuh di p

Perkenalkan diri
Kunika Mizuno
Graduate school of Asian and African Studies
Universitas Kyoto, Jepang
Penelitian tentang kebijakan permukiman bantarang
sungai Code, Yogyakarta
Bidang pelajaran adalah multi discipline :
Utamanya kebijakan perkotaan dan perencanaan
kota

Makanan favorit : Nasi Gudeg, Nasi Rawon
Tempat favorit : tempat bersejarah di Yogyakarta,
Sungai Kamogawa di Kyoto

Apa masalah Kota Yogyakarta?
Permukiman dan tata ruang yang tidak
tertata
Permukiman liar (informal or squatter
Bagaimana bisa menyelesaikan masalahnya?
settlement)
Bagaimana mencapai kondisi ideal?


Apakah ide anda?
Apa potensi kota yogyakarta?

kebijakan terhadap permuki
man kumuh di perkotaan :
pelajaran dari Jepang untuk
Yogyakarta, Indonesia

Kunika Mizuno
[email protected]

Agenda
Tujuan presentasi hari ini
• Melihat kebijakan dan strategi pemerintah Jepang terhad
ap permukiman kumuh di perkotaan
• Mencontoh kebijakan permukiman Jepang
(untuk mengatasi masalah di indonesia).
• Menganalisasi masalah permukiman dan kebijakan saat p
erkotaan Jepang berkembang

POINT
• Adanya kebijakan yang terlalu tegas. Ada kemungkinan ke
tegasan membuat masalah untuk mengelola kumuh.
Kasus squatter settlement (permukiman liar)

Outline
1.Kondisi perkotaan&permukiman kumuh pasca
perang
2.Penyelesaian kekurangan rumah antara 19501970
-1 latar belakang sosial pasca perang
-2rencana rumah jangka waktu 5 tahun
-3 rumah sewa untuk masyarakat
3. Studi kasus “kampung nakamura”
-1 profile kampung kumuh tertinggal
-2 latar belakang sosial tentang penghuni (kaum
minoritas)

-3 proses mengatasi masalah kampung nakamu

Kondisi perkotaan pasca perang

• Selesai perang pada tahun 1945
• Akibat adanya bom dari Amerika, perkotaa
n Jepang menjadi hancur. Sebagian besar r
umah-rumah terbakar.
• Membuat :
• Semangatnya untuk rekonstruksi negara
• Mulai rekonstruksi rumah, jalan,dan semua
sarana. “war damage revival program”

Transisi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi
mulai
kembali naik
pasca perang

Thn 1963
RPJPN

--- Laju pertumbuhan nominal
--- Laju pertumbuhan


(base GDP)

Penyelesaian kekurangan rumah
• Sblm 1951 belum ada perat
uran yg berhasil untuk meme
nuhi kekurangan rumah, war
ga harus membangun ruma
h temporari (barracks) secar
a swadaya.
RUMAH SEWA paska perang
• Salah satu kebijakan rumah s
ewa diperuntukkan bagi se
mua kalangan. (masyarakat
menengah, dan menengah k
e bawah)
• Pemerintah daerah mengfasi
Foto (rumah sewa tahun 1955)

Rencana rumah jangka waktu5 tahun

tahun

target

penghas
ilan

Kuantitas
Kuantitas

Target
Jumlah
rumah

Persenta
se
jumlah
rumah

6.70juta


6.73juta
(100.6%)

Kualitas
Kualitas



thn1966 Program
tercapai
-1970
1KK 1Rumah



thn1971 Program
Luas
9.57juta
-1975

1KK 1Rumah Rumah yg
senilai
1kamar 1
orang



8.27juta
(86.5%)

thn1976 Mengurangi Telah
8.6juta
7.69juta
-1980
stengahnya tercapai
(89.5%)
rumah yg
bawah
standard
Kekurangan rumah tercapai sekitar tahun 1970. Rencana rumah

jangka waktu 5tahun berlanjut sampai tahun 2004 periode 8.

Kebijakan pemerintah terhadap permu
kiman liar : Masa Kini
Apa squatter settlement (squattering) itu?
• Informal act (melanggar hukum) terkait hak tinggal.
• Misalnya membangun rumah, toko, gudang dan pagar di te
mpat terlarang menjadi pelanggaran.
Kalau ada squatter?
• Pemerintah memberi pedoman kepada pemakainya dan me
nyarankan untuk pindah . Tetapi kalau tidak pindah, akan di
bawa ke administrative subrogation(jalur hukum).
• Kasus Kampung Nakamura terletak di tanah bandara
• Tanah ini merupakan aset pemerintah.
• Jika ada yang memanfaatkan (occupy) , menjadi tidak sah m
enurut hukum.

Studi kasus “Kampung Nakamura”
Kampung kumuh tertinggal


Kiyoshi Kanehishi
“Life History of Squatter Settlement : Why was Nakamura
district compensated? ”

Lokasi “Kampung
Nakamura”
Bandara
Osaka

Sungai
Ina

Propinsi
Osaka

Profile Kampung Nakamura
• Kampung ini terletak di dalam tanah ban
dara Osaka International
• Pembentuk kampung sekitar tahun 1940
• Luas 34.000 ㎡

• Penduduk 159KK 404 orang (thn2001)
• Pekerjaan warga adalah Pemulung, buru
penduduk
dan
h,tukang infrastruktur. DiJumlah
dalam
kampun
julah KK
g ada 94 kantor, gudang,pabrik dan rum
ah makan.
K
K

Latar belakang sosial kaum minoritas
Semua Warga kampung Nakamura WNA dari kore
a utara dan selatan. Ada 3 faktor besar penduduk
bertambah di kampung tsb.
1. Tahanan yang dibawa oleh pemerintah jepang
(sekitar thn1939)
2. Pekerja yang membangun bandara (thn1940~)

3. Tidak ada pilihan tempat tinggal lain karena dis
kriminasi

Mengapa Kampung Nakamura dilalai
kan ?

Question :

• Kondisi warganya “Dicabut oleh hukum”
CIVIL
Partisipasi
RIGHTS
politik

ADMINISTRATIVE
Infrastruktur,
pengurangan
SERVICE

kebisingan, bunga
rendah

Selama 30tahun lebih, di kampung tsb tidak da septitank, j
alan umum, listrik dan taman(RTH).
Kampung squattering menimbulkan masalah seperti
- Tidak dibantu oleh pemerintah .
-Pemerintah bisa mengusir secara paksa tetapi tidak meny
ediakan tempat baru.

From neglection to negotiation

WARG
A

Proses negosiasi
Pemerintah
pusat

Pemerintah
Daerah
(kota)

Lembaga
masyarakat
lokal

Warga
kampung

1940

Pembentuk
kampung.

1960 Rumah kampung
-an
terbakar. Surat
peringatan untuk
pengusuran

Warga
menolak

1971

 

1972

2001

2002

Terdiri lembaga
masyarakat
Meresmikan
lembaga
masyarakat
Tim pelaksana

Masalah
kakus , Jalan
umum dan
RTH,telpon

Proses negosiasi sealnjut

Pemerintah
pusat

Pemerintah
Daerah
(kota)

Lembaga
masyarakat
lokal

Warga
kampung

2002 MoU tentang
relokasi
Penyetujuan
untuk menjamin
Kampung
Bertangung
jawab untuk
relokasi
Relokasi
semua
warga ke
rusunawa

Komponen jaminan warga
Pemerinta
h kota
itami

Lembaga
masyarak
at lokal

WARG
A

1. Ganti Rugi untuk pindah
(menurut hukum hindari
kebisingan, pasal10 )
2. Penjamin usaha (menurut
hukum hindari
kebisingan,pasal10. menganti
rugi kepada pengusaha, yang
memiliki usaha di kampung
tsb.)
3.Memberi tanah ganti rugi
kemudian dibangun Rusunawa.
Jumlah penjamin per keluarga
senilai puluhan juta yen.

Konversi Kebijakan pemerintah Jepang ter
hadap Kampung Nakamura
Pengalokasian masyarakat digunakan supaya warg
a kampung hidup di lingkungan layak huni. Tetapi
kausus ini dilakukan sebagai “exception” karena s
quatter settlement apalagi WNA biasanya tidak dija
min menurut hukum.
Jika tidak ada peran pemerintah kota sebagai mod
erator negosiasi, tidak mungkin peristiwa berhasil.
Sifat pemerintah Jepang:
-Pemerintah memiliki posisi kuat
-tetapi ketegasan hukum bisa jadi masalah baru

Tanya jawab/ Diskusi

TERIMA KASIH