Laporan praktikum biologi (1. docx

 Irvan Tandililing
 Lili Aurelia B.

1

KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua...
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkenan dan hikmat-Nya yang telah mengizinkan kami untuk membuat
Laporan Hasil Penelitian Ilmiah tentang Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan pada bidang studi Biologi Kelas
XII. Dengan ini kami membuat makalah ini dalam rangka memenuhi tugas
penelitian yang diberikan oleh Ibu Dra.Corneli Ranteallo., selaku Guru
Pengajar Biologi di SMA Negeri 1 Tana Toraja.
Dalam isi Laporan Hasil Penelitian Ilmiah ini semoga bisa bermanfaat
dengan baik yang bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dalam
meneliti di bidang IPA terutama dalam studi Biologi.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan
kerjasamanya untuk meneliti dan membuat makalah ini. Kami mohon maaf
atas ketidaksempurnaan makalah ini jika ada, untuk itu kami meminta kritik
dan saran dari anda untuk segera memperbaiki dan penyempurnaan makalah

ini kedepannya.
Makale, Agustus 2017

Penyusun

2

Daftar Isi
Halaman sampul............................................................................. ..... 1
Kata Pengantar...................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................ 3
Judul.................................................................................................... 4
Bab I : Pendahuluan.......................................................................... 5
A. Latar Belakang………………………………………..
B. Rumusan Masalah....................................................... 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………
D. Manfaat Penelitian……………………………………..
Bab II : Tinjauan Pustaka ............................................................ 8
A. Dasar Teori…………………………………………
B. Hipotesis……………………………………………….

Bab III : Metode Penelitian........................................................... 12
A. Waktu Dan Tempat Penelitian…………………………..
B. Alat Dan Bahan………………………………………
C. Cara Kerja………………………………………………
Bab IV : Hasil Dan Pembahasan……………………………………
A. Hasil Penelitian………………………………………
B. Analisis Data Dan Pembahasan……………………
Bab V : Kesimpulan Dan Saran……….…………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………..
B. Saran………………………………………………………
Lampiran…………………………………………………………………………

3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup lain di antaranya
membutuhkan makanan dan peka terhadap rangsangan. Makanan dalam hal ini

unsur hara dibutuhkan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Demikian
halnya dengan rangsangan. Rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti
cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal
(dari dalam organisme itu sendiri) dan faktor eksternal (dari lingkungan).
Pengaruh faktor internal dan eksternal saling berinteraksi sehingga sulit untuk
menentukan mana yang paling berpengaruh.
Dari beberapa faktor eksternal (faktor lingkungan) yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, salah satu dari faktor tersebut adalah
cahaya matahari. Cahaya matahari bagi tambuhan sangat penting, mengingat
tidak semua jenis nutrisi yang diserap oleh tumbuhandapat digunakan secara
langsung oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya. Dalam hal ini cahaya matahari
digunakan dalam proses fotosintesis, tanpa cahaya matahari fotosintesis tidak
dapat berlangsug. Cahaya juga berhubungan dengan kerja hormon auksin, yang
akan mencegah pertumbuhan yang tidak optimal
Oleh karena itu, kami tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
mengingat peran cahaya matahari sangat penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau?
2. Apakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan?
3. Mengapa cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan?
C. Tujuan Penelitian
“Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan”
D. Manfaat Penelitian
4

1. Dapat mengetahui pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
2. Sebagai sumber informasih dalam pertanian
3. Sebagai sumber informasih dalam pengambangan teknologi pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori

1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya) disebut
pertumbuhan. Pertumbuhan bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali
seperti semula. Pertumbuhan dapat terjadi karena di dalam tumbuhan
terdapat jaringan meristematis. Adapun Proses menuju tingkat
kedewasaan pada masingmasing individu disebut perkembangan.
Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dalam
ukuran (jumlah, volume, dan massa). Perkembangan pada tumbuhan
umumnya berlangsung seiring dengan pertumbuhan. Tumbuhan dikatakan
dewasa apabila siap untuk melakukan fertilisasi.
Proses pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor
internal (dari dalam organisme itu sendiri) dan faktor eksternal (dari
lingkungan). Pengaruh faktor internal dan eksternal saling berinteraksi
sehingga sulit untuk menentukan mana yang paling berpengaruh.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
a) Faktor internal

Hormon

Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di
antaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, dan asam
absisat. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi
dipengaruhi oleh kondisi eksternal. Sebelum membahas
pengaruh hormon tumbuhan atau fitohormon lakukan tugas
berikut agar Anda memiliki pengetahuan awal tentang
fitohormon.
a. Hormon Auksin

5

Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang
pertama kali ditemukan dan ditemukan oleh Frits Went (18631935) pada tahun 1928 merupakan ahli botani Belanda yang
mengatakan bahwa "tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa
adanya zat tumbuh. Jenis hormon auksin pada tumbuhan yang
telah dapat diekstraksi adalah asam indol asetat atau IAA.
Auksin memiliki tempat sintesis pada meristen apikal seperti
pada ujung batang (tunas), daun muda, dan kuncup bunga.
Awalnya auksin diketahui terdapat di ujung kecambah gandum
Avena sativa. Akan tetapi, ternyata ada juga zat diujung-ujung

tumbuhan yang sama dengan Auksin. Jenis-jenis auksin yang
telah ditemukan adalah aukin a dan auksin b. Auksin a sama
dengan auksin b, hanya berbeda pada kandungan airnya. Auksin
a mempunyai mol air yang lebih banyak dan zat heteroauksin
yang diketahui sebagai asam indol Asetat (IAA).
Fungsi Hormon Auksin
•Merangsang perpanjangan sel
•Merangsang pembentukan bunga dan buah
•Merangsang pemanjangan titik buah
•Mempengaruhi pembengkokan batang
•Merangsang pembentukan akar lateral
•Merangsang terjadinya proses diferensiasi
b. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama dengan
hormon auksin dalam memengaruhi pembelahan sel yang
disebut dengan sitokinesis. Sitokin dapat diperoleh pada ragi
santan kelapa, ekstrak buah apel dan juga pada jaringan
tumbuhan yang membelah. Jenis hormon Sitokinin yang
pertama kali ditemukan adalah kinetin. Sitokinin
mempengaruhi berbagai proses pertumbuhan. buktinya IAA

berpengaruh terhadap sintesis DNA dan mitosis sedangkan
pada sitokinesis diatur oleh kinetin atau sitokinin. Dari
eksperimen pada kultur jaringan terdapat bukti bahwa IAA
dan kinetin memiliki efek yang berbeda-beda. Jika tempat
pemeliharaan jaringan tumbuhan diberikan IAA dan kinetin
maka yang terjadi adalah efek pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tertentu pula, tapi kinetin tampa

6

disertai oleh IAA maka tidak dapat menggiatkan pembelahan
sel.
Fungsi Hormon Sitokinin
 Mengatur pembentukan bunga dan buah
 Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada
pembuatan kultur jaringan.
 Memperkecil dominansi apikal dan juga dapat
menyebabkan pembesaran daun muda
 Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersamasama giberelin dan auksin, dapat membantu mengatur
pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem

sehingga pertumbuhan titik tumbuh normal
 Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang
dilakukan dengan meningkatkan transpor zat makanan ke
organ tersebut.
c. Hormon Giberelin
Hormon giberelin adalah suatu zat yang diperoleh dari
salah satu jenis jamur yang hidup sebagai parasit pada padi di
Jepang. Jamur tersebut adalah Gibberella fujikuroi.Giberelin
pertama kali ditemukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun
1926. Tumbuhan padi yang terserang jamur tersebut
memperlihatkan suatu gejala yang terjadi adanya
pemanjangan abnormal. Percobaan pemakaian hormon
giberelin telah dilakukan kepada jagung kerdil, yang hasilnya
ternyata terlihat bahwa hormon giberelin dapat menambah
tumbuh jagung tersebut. Semakin tinggi konsentrasi dari
giberelin, maka semakin tinggi juga respons pertumbuhannya.
Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pada
pembelahan pada jagung kerdil. Sedangkan tumbuhan jagung
normal dan tumbuhan normal pemakain hormon giberelin
tidak memberikan respons apapun. Giberelin jug

mempengaruhi pemanjangan batang, perkembangan dan
pertumbuhan pada akar, bunga dan buah.
Fungsi Hormon Giberelin
 Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
 Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah

7

 Menghambat pembentukan biji
 Mempengaruhi pemanjangan batang
 Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar,
daun, bunga, dan bunga
d. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)
Tumbuhan mampu memperbaiki kerusakan atau luka
yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan
regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon luka
(asam traumalin). Hormon Asam Traumalin pertama kali
dipelajari oleh Haberlanddimana pada percobaan yang
dilakukan dari jaringan tumbuhan yang dilukai lalu dicuci
bersih, ternyata bekas bidang luka tidak membentuk jaringan

baru. Pada jaringan luka yang dibiarkan terbentuk jaringan
baru di dekat luka.
Fungsi Hormon Asam Traumalin
•Meregenerasi sel jika tumbuhan mengalami kerusakan
jaringan
e. Hormon Gas Etilen
Hormon gas etilen adalah hormon yang dihasilkan dari
buah yang sudah tua. Buah yang sudah tua dan masih
berwarna hijau disimpan dalam kantong tertutup maka yang
terjadi buah tersebut akan cepat masak. Tumbuh-tumbuhan
menghasilkan etilen dari adanya respon stres (tekanan), yang
meliputi kebanjiran, kekeringan, luka, tekanan kimia dan
infeksi. Etilen juga dihasilkan pada saat pemasakan buah
atau untuk merespon adanya peningkatan kadar auksin yang
tinggi. Etilen dimanfaatkan dalam mempercepat pematangan
buah. Gas etilen menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
tebal dan kukuh dan bersama hormon lain akan
menimbulkan reaksi dengan karakteristik seperti auksin
dengan gas etilen yang dapat memacu perbungaan mangga
dan nanas. Dengan giberelin, gas etilen dapat mengatur
bunga jantan dan juga bunga betina pada tumbuhan yang
berumah satu.
Fungsi Hormon Gas Etilen
• Mempercepat dalam pematangan buah

8

• Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal
dan kukuh
• Memacu hormon lain dalam menimbulkan reaksi
tertentu
• Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar
• Induksi sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang terjadinya pemekaran bunga
• Mengakhiri masa dormansi
• Pembentukan akar adventif
f.

g.

Hormon Asam Absisat
Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) adalah hormon
yang menghambat pertumbuhan tumbuhan yang dilakukan
dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun pada
pembesaran sel, atau dapat kedua-keduanya. Hormon Asam
Absisat pertapa kali ditemukan pada tahun 1960 dari
sekelompok peneliti yaitu Davies dan kawan-kawan yang
mempelajari perubahan pada senyawa kimia yang
menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan
perubahan kimia saat daun-daun gugur.
Fungsi Hormon Asam Absisat
 Menghambat perkecambahan biji
 Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup
 Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel
 Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada
lingkungan yang kurang baik
 Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian
Hormon Kalin
Hormon Kalin adalah hormon yang dapat merangsang
pembentukan organ tubuh. Kalin dibedakan menjadi empat
macam organ tubuh dengan fungsi yang berbeda-beda
Fungsi Hormon Kalin
• Kaulokalin : Kaulokalin adalah hormon yang memiliki
fungsi dalam merangsang proses pembentukan batang
• Rizokalin : Rizokalin adalah hormon yang berfungsi
dalam merangsang pembentukan akar
9

• Filokalin : Filokalin adalah hormon yang berfungsi
merangsang dalam pembentukan daun
• Antokalin : Antokalin adalah hormon yang merangsang
pembentukan bunga
b) Faktor Eksternal
Sebelumnya kita sudah membahas tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan, namun pertumbuhan dengan hasil
yang bagus tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
pengaruh foktor luar (ekternal) yang akan kita bahas pada artikel
ini. Sekarang coba deh kamu perhatikan para petani dalam merawat
tumbuhan-tumbuhannya, seperti mengolah tanah, memberi pupuk,
penyemprotan hama, pengairan, mencabuti tumbuhan gulma, hal
itu dilakukan agar tumbuhannya dapat tumbuh dengan subur dan
dapat memberikan hasil yang optimal.
Tumbuhan dalam poses pertumbuhannya sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor luar (eksternal), apa saja faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan,
1. Sinar Matahari/Cahaya
Cahaya sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan,
karena cahaya dapat menjadikan sumber energi yang digunakan
untuk melakukan proses fotosintetis di dalam daun-daun
tumbuhan hijau. Dari hasil fotosintesis akan menghasilkan zat
makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada
pertumbuhan tumbuhan.
Tumbuhan yang kurang sinar matahari akan tumbuh cepat
seperti saya contohkan disini adalah tumbuhan kecambah.
Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempaat yang
kurang terkena sinar matahari akan lebih cepat tumbuh, akarnya
tidak banyak, daun agak ke kuning-kuningan, batang lemah.
Tetapi berbeda jika keambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan
di tempat dengan cukup sinar matahari proses pertumbuhannya
lambat, namun memiliki batang kuat, daun tumbuh di antara
ketiledon serta cepat menghijau dan tebal.
Mengapa hal tersebut kejadian ? karena pada daun yang tidak
cukup sinar matahari akan mengandung air lebih banyak
sedangkan zat gulanya lebih sedikit. Akibatnya jaringan mesofil
10

menjadi meningkat sehingga daun terbentuk menjadi melebar dan
tipis. Adapun daun yang mendapatkan sinar matahari akan
mengandung air yang sedikit dan jumlah zat gula yang banyak,
akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis,
sehingga daunnya menjadi tebal dan hijau.
Setiap tumbuhan memiliki respon yang berbeda terhadap periode
penyinaran matahari yang disebut fotoperiodisme.
Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran
inilah tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi; Tumbuhan
berhari pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan berhari
panjang.
2. Suhu (Temperatur)
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangaan pada
tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu disekitarnya, agar
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan baik maka perlu suhu
yang ideal yang disebut temperatur optimum. Contohnya
pertumbuhan jagung berkisar antara 30°C - 35°C. Jika tumbuhan
masih mampu melakukan pertumbuahan dan perkembangan pada
temperatur rendah disebuat temperatur minimum, sebaliknya jika
tumbuhan mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur
tinggi disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada
lebih rendah dari temperatur minimum atau lebih tinggi dri
temperatur maksimum, maka tumbuhan itu akan mati.
3. Kelembapan Udara
kelembapan juga sangat ppenting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tersebut. Umumnya tanah dan uudara
sekitar yang kurang lembab (air yang kukup) akan sangat cocok
dan baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, karena
pada kondisi itu tumbuhan akan banyak menyerap air dan
menguap (transpirasi) air semakin menurun, sehingga
memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan
sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum.
4. Air dan Unsur Hara Tanah
Air mutlak diperlukan untuk tumbuhan, karena tanpa air tidak
mungkin bagi tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Berikut
fungsi air bagi tumbuhan:
11

 Fotosintesis.
 Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan.
 Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di
dalam tanah.
 Sebagai pelarut inti sel dalaam proses pertumbuhan dan
perkembangan.
 Berperan dalam proses metabolisme.
Jika tumbuhan kekurangan unsur hara (nutrisi) maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan
dan terhambat.Unsur-unsur hara (nutrisi) daam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak untuk
pertumbuhan dan perkembangan disebut unsur makro, contohnya
oksigen, karbon, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium dan
magnesium. Adapun nutris yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro, contohnya besi, klor, mangan, seng,
boron, tembaga, dan nikel.
5.
Derajat Keasaman/pH
Derajat keasaman atau pH pada tanah sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Contohnya
tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning
(PMK), agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik maka jenis
tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
B. Hipotesis
Hipotesis yang kami ajukan adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh
yaitu intensitas cahaya memengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan yang dialami
oleh kedua tumbuhan tersebut, yaitu:
1. Tumbuhan yang terkena cahaya matahari akan mengalami
pertumbuhan yang lebih lambat
2. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari akan mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan tumbuhan yang terkena
cahaya matahari.

12

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian
a. Waktu : 04 Agustus 2017-26 Agustus 2017
b. Tempat : Ruang Kelas XII IPA 2 SMAN 1 TANA TORAJA
B. Alat Dan Bahan
Alat dan Bahan:

Alat :
 Alat Tulis
 Penggaris (Alat Ukur)
 Gelas Air Mineral 2 Buah (Ale-ale)

Bahan :
 Bibit kacang hijau 2 biji
Variabel penelitian
a) Bebas : Cahaya matahari
b) Terikat : Kacang hijau.
c) Kontrol : Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat bebas
cahaya matahari.
Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat yang
terkena cahaya matahari.
C. Cara Kerja
Cara kerja:
 Siapkan gelas air mineral
 berikan lubang pada sisi samping kedua gelas tersebut
 Siapkan kapas secukupnya, dengan ukuran yang sama
 Masukan kapas tersebut dengan volume yang sama
 Masukan bibit kacang hijau (sesuai kebutuhan)
 Beri sedikit air pada kedua pot
 Tempatkan salah satu pot di tempat yang bebas dari cahaya matahari,
kemudian yang
 satunya tempatkan di tempat yang terkena cahaya matahari
 Biarkan kedua tumbuhan tersebut hingga tumbuh
 Setelah tumbuh, lakukanlah pengamatan.

13

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Tinggi tumbuhan
Tinggi (cm)
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Hari
Jumat
Sabtu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
sabtu

Tanggal
4 Agustus 2017
5 Agustus 2017
7 Agustus 2017
8 Agustus 2017
9 Agustus 2017
10 Agustus 2017
11 Agustus 2017
12 Agustus 2017
14 Agustus 2017
15 Agustus 2017
16 Agustus 2017
17 Agustus 2017
18 Agustus 2017
19 Agustus 2017
21 Agustus 2017
22 Agustus 2017
23 Agustus 2017
24 Agustus 2017
25 Agustus 2017
26 Agustus 2017
Rata-rata

14

Gelap

Terang

1,6
2,9
5,5
8,9
10,7
14,1

1,5
2,8
4,0
6,3
7,5
8,4

7,28

5,08

a. Kondisi tumbuhan
Aspek Acuan
Ukuran
Warna
Fisik

Gelap

Terang

Batang
Daun
Batang
Daun
Kecil
dan Kecil,agak tebal, Agak besar dan Lebih
panjang
dan keriput
lebih pendek
besar,tipis, dan
melebar
KekuningKekuningHijau tua
Hijau tua
kuningan
kuningan (pucat)
(pucat)
Lemas/tidak
Lemas
Sehat
dan Tampak kokoh
kokoh, mudah
tampak kokoh
patah

B. Analisis data dan pembahasan
Tumbuhan kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama
tumbuh dan berkecamba pada hari ke-3 dan mulai tumbuh batang pada hari
selanjutnya. Tetapi, pada tumbuhan kacang hijau yang tumbuh di tempat bebas
cahaya matahari lebih tinggi dari kacang hijau yang tumbuh di tempat yang
terkena cahaya matahari. Daun pada kedua kacang hijau tersebut berbeda, pada
tumbuhan yang terkena cahaya daunnya tampak berwarna hijau tua, sedangkan
pada tumbuhan sebaliknya tampak daunnya kekuning-kuningan. Dari segi fisik,
tumbuhan pada tempat gelap tampak lemas, tidak kokoh, dan mudah patah,
sedangkan padtempat terang tampak sehat dan lebih kokoh.
substansi.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal
meliputi nutrisi, suhu, cahaya dan kelembapan.
- Pada proses pertumbuhan, selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh,
peningkatan jumlah sel dan protoplasma.untuk mengukur pertumbuhan,tumbuhan
digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau Auksin meter.

15

- Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga
tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak terjadi fertilasi,
calon tumbuhan akan berubah bentukdari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot
embrio dan akhirnya menjadi sebatang tumbuhan yang kokoh atau rumput yang
mudah digoyangkan oleh angin. Nama lain dari proses perkembangan adalah
morfogenesis.
1. Perkecambaan
Perkecambaan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen- komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Tahapan perkecambaan antara lain indibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah
titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis).
2. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sinar yang berasal dari matahari yang digunakan oleh
tumbuhan hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari,
tidak akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun
buruk. Misalnya suatu tumbuhan memerlukan matahari untuk tumbuh. Dengan air
tanpa cahaya matahari, tumbuhan akan tumbuh tinggi dengan cepat,namun akan
terlihat kuning dan kekurangan air meskipun daunnya terasa basah.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan
internal,salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerluhkan
cahaya. Banyaknya cahaya yang diperluhkan tidak selalu sama pada setiap
tumbuhan umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya
dapat menguraikan Auksin(suatu hormon tumbuhan),pertumbuhan yang cepat
ditempat yang gelap disebut Etiolaso.

16

17

A. Eksperimen/Metode Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan di sekolah.yaitu didepan Kelas XII IPA 2
dan didalam ruang Kelas XII IPA 2 SMAN 1 Tana Toraja.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 1 s/d 31 Agustus 2017.
B. Hasil pengamatan (Tabel)
- Perbedaan tinggi tumbuhan
Pot pencahayaan kenaikan tinggi tumbuhan kacang hijau
(Dalam cm)

C. Analisis

18

19

A. Kesimpulan
Tumbuhan kacang hijau pada tempat bebas cahaya matahari lebih cepat
tumbuh dari pada tumbuhan pada tempat yang terkena cahaya matahari.Hal ini
terjadi karena pada tumbuhan tersebut hormon Auksin tidak mengalami
penghambatan,keudian tumbuhan tersebut akan terus berusaha untuk mencari
sinar matahari.Namun,tumbuhan tersebut tampak tidak sehat,tidak kokoh dan
cenderung berwarna pucat. Hal ini disebabkan oleh tidak terjadinya proses
fotosintesis, dan apabila dilanjutkan tumbuhan ini cenderung lambat berbuah,
kalau pun berbuah maka buah dari tumbuhan tersebut tidak berkualitas.
Pada tumbuhan yang terkena cahaya,pertumbuhan lebih lambat dari
tumbuhan yang berada di tempat yang bebas cahaya. Hal ini disebabkan
karena hormon Auksin yang berada diujung atau puncak batang mengalami
penghambatan dari adanya sinar matahari. Pada tumbuhan ini, keadaannya
tampak lebih sehat, daunnya berwarna biru pekat (biru tua), dan batangnya
tampak lebih kokoh. Hal ini disebabkan karena tumbuhan ini mengalami
proses fosintesis,dn apabila dilanjutkan, tumbuhan ini akan menghasilkan
buah yang lebih baik dari tumbuhan yang tidak terkana cahaya.
Berdasarkan hasil penelitian, maka hipotesis yang kami ajukan diatas sesuai
dengan hasil penelitian.
@@@GOD BLESS YOU@@@

20