Materi Sejarah Kelas XII IPA semester Ge

POSISI INDONESIA DITENGAH PERUBAHAN POLITIK DAN EKONOMI
INTERNASIONAL
A.Konfrensi Asia Afrika 1955 dan Dekolonialisasi Asia Afrika
KAA di Bandung menghasilkan prinsip-prinsip dasar untuk meningkatkan
kerjasama dikalangan Negara Asia Afrika dan dukungan bagi proses
dekolonialisasi didunia. KAA menghasilkan 10 prinsip politik yang
dikenal dengan nama Dasasila Bandung (Bandung Spirit) yang
isinya :
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan serta asas-asas dalam
piagam PBB
2. Menghargai kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan Ras dan persamaan semua bangsa
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam masalah dalam
negeri negara lain
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara
individual atau kolektif sesuai dengan piagam PBB
6. a. Tidak mempergunakan peraturan dari pertahanan kolektif untuk
bertindak bagi kepentingan salah satu negara besar.
b.Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau penggunaan
kekerasan terhadap integritas teritorial atas kemerdekaan politik suatu

negara
8. Meneyelesaikan segala konplik internasional dengan jalan damai seperti
perundingan, persetujuan, abitrase atau penyelesaian hukum atau cara
damai lain menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai
dengan piagam PBB
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama internasional
10.Menghormati hukum dan kewajiban - kewajiban internasional
B.De kolonialisasi di Asia Afrika dengan Transpormasi Politik dan
Sosial di Berbagai Negara
I. Gerakan Nasionalisme Jepang
Jepang menjadi Negara yang terbuka ketika diperintah oleh Kaisar
( Tenno ) Meiji, bahkan kekuatan Militer Jepang mulai diperhitungkan
oleh bangsa-bangsa barat termasuk Amerika Serikat dan bangsa Eropa
pada masa itu. Untuk membuktikan kekuatan militer Jepang, Korea
menjadi sasaran pertamanya, kemenangan yang dicapai menyebabkan
pasukan Jepang terhadap Mancuria itulah Jepang berhadapan dengan
Rusia, kemenangan Jepang terhadap Rusia ternyata membawa dampak
yang luas diwilayah Asia.
Pada masa Meiji berkuasa ia melaksanakan melaksanakan Program
Restorasi “ yang bertujuan : “ Mengejar Ketertinggalan Bangsa Jepang

dari Bangsa Asing khususnya bangsa barat . Langkah langkah yang
dilakukan Meiji yang membangkitkan Nsionalisme Jepang :
1. 3
Januari
1868
Meiji
mengumumkan
dihapusnya
system
pemerintahan Bakupu
2. Membentuk Gen-fo-in ( badan konstituante ) yang bertugas
menyusun UU dan mengurus kehakiman
3. Mengukuhkan pemerintahan dan kesatuan bangsa Jepang melalui :
@ memindahkan ibukota Negara dari Kyoto ke Tokyo
@ menciptakan bendera kebangsaan Hinomaru
@ Sintoisme menjadi agama Negara
@ menciptakan lagu kebangsaan Kimigayo

@ semanggat Busyido menjadi cita –cita umum rakyat Jepang
4. 6 April 1868 meiji mengumumkan proklamasi yang akan membentuk

parlement sebagai wakil rakyat.
5. Tentara pribadi milik kaum bangsawan dibubarkan dan dibentuk
tentara nasional Jepang
II. Pergerakan Kebangsaan India
Untuk menyatukan kekuatan menghadapi penjajahan Inggris, kaum
pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan
yang dikenal dengan nama All India National Congres. Tokoh – tokohnya
yang terkenal Pandit Jawaharlal Nehru, B.G Tilak, Mahatma
Gandhi, M.Ali Jinah, Iskandar Mirza, Liquat Ali Khan, diantara
ajaran Mahatma Gandhi Yang terkenal meliputi :
1. Ahimsa ( dilarang membunuh ) yaitu gerakan anti peperangan
2. Hartal yaitu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak
berbuat apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun
kekantor dan lain sebagainya.
3. Satya graha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja
dengan pemerintah colonial Inggris
4. Swadesi yaitu suatu gerakan rakyat India untuk memakai buatan
negeri sendiri

III.

Gerakan Kebangsaan Fhilipina
Gerakan kebangsaan Fhilipina dikobarkan oleh Jose Rizal dengan
tujuan mengusir penjajahan bangsa Spanyol di Fhilipina, Jose Rizal
ditangkap Spanyol karena dituduh menggerakan pemberontakan
Katipunan, pada tanggal 30 september 1896 dijatuhi hukuman mati,
kemudian pergerakan dilanjutkan Emilio Aquinaldo dan berhasil
memproklamsikan kemerdekan Philipina 12 Juni 1898 namun tidak
berjalan lama karena kemunculan Amerika Serikat, Philipina dikuasai
Amerika Serikat dan baru diberi kemerdekaan 17 juli 1946.
IV. Gerakan Nasionalisme China
Setelah melalui serangkaian peristiwa
seperti Perang Candu,
Pembrontakan Taiping, Pemberontakan Bokser, Bangsa China
belum mampu juga mengusir kekuasaan Asing dari tanahnya, bahkan
cina harus menandatangani perjanjian Nanking yang isinya
1. Cina harus menyerahkan hongkong ke Inggris
2. Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang
dagangannya
( candu ) telah dibakar.
3. Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk

perdagangan Inggris.
Dalam keadaan yang kacau tampil Sun Yat Sen memimpin gerakan
nasionalisme China dengan mendirikan Partai Nasional China ( Kuo
Min Tang ) tahun 1912.
Dasar Perjuangan yang dikemukan Sun Yat Sen yang dikenal dengan
nama San Min Chui yang terdiri dari :
1. Republik China adalah suatu Negara nasional China ( Nasionalisme/
Kebangsaan )

2. Pemerintahan China disusun berdasarkan demokrasi atau kedaulatan
berada ditangan rakyat ( Demokrasi/ Kedaulatan Rakyat )
3. Pemerintah China mengutamakan kesejahteraan social bagi rakyatnya
( sosialisme )
Tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya
Republik Cina yang berpusat di Kanton, presiden pertamanya bernama
Yuan Shih Kai ( 1912 – 1916 ) yang kemudian digantikan Sun Yat Sen
( 1916 – 1925 ).

V. Pergerakan Turki Muda ( 1908 )
Setelah zaman kejayaan Turki Usmani mengalami kemerosotan, banyak

Negara yang memperebutkan posisi turki yang sangat strategis,
akibatnya Turki tenggelam dalam kemelut Politik berupa peralihan
kekuasaan silih berganti dan saling menjatuhkan untuk menyelamatkan
Turki dari kehancuran muncul gerakan dari Turki Muda yang dipimpin
Mustafa Kemal Pasha yang mengusung paham nasionalisme, ia
menuntut adanya pembaharuan dan modernisasi
disegala sector
kehidupan masyarakatnya. Tanggal 29 oktober 1923 Mustafa Kemal
Pasha memproklamsikan berdirinya Republik Turki mengantikan system
Pemerintahan kesultanan. Mustafa Kemal Pasha dijuluki Attaturk
atau Bapak Turki memrintah Republik Turki dengan system
barat.
VI. Pergerakan Nasionalis Mesir
Secara turun menurun Mesir dikuasai Bangsa Turki, Prancis dan Inggris,
upaya Mesir membebaskan diri pertama kali dipimpin Muhammad Ali
ketika Mesir menjadi wilayah Kesultanan Turki, Muhammad Ali
ditunjuk sebagai Pasha ( gubernur ) Mesir. Ia melakukan
modernisasi dan membangun mesir agar menjadi Negara yang kuat dan
merdeka dengan mengunakan tenaga orang-orang Prancis, Mesir
mencoba melepaskan diri dari Turki dengan bantuan Prancis sehingga

pecah perang Mesir-Turki ( 1839-1840 ) namun Turki dibantu Rusia dan
Inggris. Melalui Konvensi Alexanderia ( 1840 ) Mesir secara berlahanlahan harus menerima Inggris di negaranya. Kemudian usaha Mesir
untuk membebaskan diri dilanjutkan kaum nasionalis yang dipimpin
Arabi Pasha ( 1881 – 1882 ) dengan tujuan menentang kekuasaan
bangsa Eropa terutamna Inggris di Negeri Mesir, tanggal 23 Juli 1952
meletus Revolusi Mesir, tanggal 18 Juni 1953 Mesir menjadi
Negara merdeka berbentuk Republik, meski sudah merdeka
gerakan nasionalisme terus digelorakan oleh Gamal Abdul Nasser.
VII. Gerakan Nasionalisme Afrika Selatan
Bertujuan untuk menghapuskan system Politik Apartheid, perjuangan
bangsa kulit hitam untuk menentang kekuasaan apartheid berhasil
dicapai setelah dilaksankan nya Pemilu Multiras dengan terpilihnya
Nelson Mandela sebagai Presiden Afrika Selatan yang pertama dari
bangsa kulit hitam.
VIII. Gerakan Nasionalisme di Malaysia
Sesudah PD II, Pemerintah Inggris berkuasa kembali di Semenanjung
Malaya, sebagai langkah perubahan pemerintahan tahun 1946 dibentuk
Union of Malaya ( persekutuan ) yang terdiri dari negeri Sembilan :
Pahang, Perak, Selanggor, Kedah, Kelantan, Perlis, Trenganau,
Malaka dan Penang, tahun 1948 Union of Malaya ditingkatkan menjadi

Federation of Malaya. Tahun 1881 Sabah berstatus sebagai daerah

Proktektorat Inggris tahun 1946 diubah menjadi Crown Colony, Serawak
tahun 1881 diserahkan oleh Sultan Brunei kepada James Brooke. Tahun
1888 Serawak menjadi daerah protektorat Inggris sampai mendaratnya
Pasukan Jepang tahun 1941, namun tetap diperintah oleh keluarga
Brooke. Tahun 1946 Serawak dijadikan Crown Colony. Tahun 1957 terjadi
perundingan anatara Pemerintah Inggris dengan Malaya yang
menghasilkan Pengakuan Kemeridekaan dan terbentuknya Perserikatan
Tanah Melayu yang tergabung dalam Commonwealth of Nations dan
ibukotanya Kuala Lumpur.
IX. Gerakan Nasionalisme di Singapura
Tahun 1946 Singapura menjadi Crown Colony dari kerajaan Inggris,
kedudukannya sama dengan Malaka, tahun 1959 mendapat
pemerintahan sendiri sebagai Negara merdeka, September 1963 Sabah
dan Serawak , Singapura bergabung dengan Malaysia, 9 Agustus 1965
Singapura menarik diri dari Malaysia dan menjadi Republik Singapura.
X. Revolusi Kuba
Kuba pertama kali ditemukan oleh : Columbus, Perang Kemerdekaan
tahap ke-2 muncul tahun 1895 yang dipimpin Jose Marti. Pada tahun

1959 Batista meninggalkan Kuba dan Digantikan Fidel Castro,
sebenarnya Fidel bukanlah seorang Komunis,hal ini sesuai dengan
pernyataannya yang menyatakan “ Revolusi kita bukan berwarna
merah, melainkan Hijau Zaitun.

XI. Vietnam setelah Perang Dunia II
Pada tanggal 20 Juli 1954 Konferensi Jenewa membuat keputusan antara
lain :
1. Mengakui kemerdekaan Negara Kampuchea, Laos, Vietnam
2. Menyetujui bahwa wilayah Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan
Vietnam Selatan
3. Akan segera diadakan Pemilu bulan Juli 1956 untuk menyatukan
Vietnam dibawah pengawasan Komisi Pengawas Internasioanl

PERANG DINGIN
Adalah : Perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konplikkonplik kepentingan, dan perebutan supremasi, perbedaan ideology
antara blok barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok timur
yang dipimpin Uni Soviet.

Faktor – Faktor yang menyebabkan terjadinya Perang

Dingin antara lain :
1. Adanya Perbedaan Paham, Paham demokrasi-kapitalis yang dianut
Amerika Serikat yang lebih mengagungkan kebebasan individu yang
memungkinkan kapitalis berkembang dengan subur bertentangan dengan
Paham sosialis-komunis Uni Soviet yang berkeyakinan bahwa paham
itu dapat mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena
Negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan

keuntungan untk rakyat, Negara-negara barat menyebutnya sebagai “
Negara di Balik Tirai Besi “,
2. Adanya keinginan untuk berkuasa, baik Amerika Serikat maupun Uni
Soviet berusaha untuk menanamkan pengaruhnya seperti dalam hal pakta
pertahanan Amerika Serikat membentuk Pakta Pertahanan yang bernama
NATO tahun 1949 kemudian membentuk SEATO di Asia Tenggara
tahun 1954 namun anggotanya justru negara-negara Barat tahun 1975
SEATO dibubarkan, CENTO di Timur Tengah, serta ANZUS untuk
Australia dan Selandia Baru, tahun 1955 Uni Soviet membentuk
Pakta Pertahanan yang bernama Pakta Warsawa. Dibidang Ekonomi
Amerika Serikat membentuk Marshall Plan ( untuk membantu ekonomi
Negara Eropa Barat ), Truman Doctrien ( untuk membantu Yunani dan

Turki ) serta Mutual Security Act yang ditawarkan kepada Indonesia.
Sedangkan Uni Soviet membentuk Molotov Plan ( Bantuan Ekonomi
untuk Negara Eropa Timur ).
3. Adanya perebutan Pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet.

Akibat Perang Dingin bagi Dunia :

1. Bidang Politik :
Amerika Serikat berusaha menjadikan Negara-negara yang sedang
berkembang menjadi Negara demokrasi, agar hak-hak asasi manusia
dapat dijamin, di Negara-negara yang sebelumnya kalah perang seperti
Jepang dan Jerman selain paham demokrasi, kapitalisme juga
dikembangkan sedangkan Uni Soviet mendengungkan Pembangunan
Negara dengan Rencana Lima Tahunnya caranya tidak dilakukan dengan
Liberal tetapi dictator, Negara yang sehaluan disebut Satelit Uni soviet
karena yang diperintahkan Uni Soviet wajib dilakukan oeh Negara-negara
satelit tersebut, penyimpangan seperti Polandia dan Hongaria akan
ditindak dengan keras oleh Uni Soviet.
2. Bidang ekonomi :
Sebagai Negara kreditor terbesar didunia Amerika Serikat memberikan
bantuan/pinjaman kepada Negara – Negara berkembang, Negara Barat
yang hancur ekonominya akibat PD II dibantu melalui Marsall Plan, selain
itu ada juga Negara yang mendapatkan : “ Grants in Aid,” yaitu : “
Bantuan ekonomi dengan kewajiban mengembalikannya berupa
dollar atau dengan membeli barang – barang produksi Amerika.”
Untuk Negara – Negara di Asia, Presiden Truman mengeluarkan “ The
Four Points Program For the Ekonomic Development in Asia,”
berupa bantuan tehnik dalam wujud perlengkapan – perlengkapan
ekonomis atau bantuan kridet yang berasal dari sector swasta di Amerika
Serikat yang disalurkan oleh Pemerintah kepada Negara- Negara yang
sedang berkembang.
Adapun Program Marsall Plan berisi klausul – klausul antara lain :

1.Bantuan ekonomi yang akan diberikan AS kepada Negara Eropa Barat
untuk membangun kembali perekonomiannya.
2. Negara Penerima bantuan harus mampu untuk :’
a. Menstablikan neraca anggaran belanja yang seimbang
b.Mengendalikan tingkat inflasi
c.Menguranggi proteksi perdagangan
d.Membangun ekonomi yang sehat
e.Bekerjasama dalam kepentingan pertahanan
3.Bantuan akan dihentikan apabila Negara kreditor mempunyai
Pemerintahan Komunis.
3. Bidang Militer :
Perebutan Pengaruh yang paling mencolok antara Amerika Serikat dengan
Uni Soviet adalah dalam pakta pertahanan, Negara-negara Barat
membentuk North Atlantic Treaty Organization ( NATO ) tahun 1949, bila
salah satunya diserang maka dianggap serangan terhadap NATO, pada
mulanya markas NATO berada di Paris, kemudian dipindahkan ke
Brusell, penyebabnya :” Prancis keluar dari NATO alasannya menurut
Prancis Persekutuan NATO terlalu didominasi Amerika Serikat, walaupun
demikian Prancis tidak masuk Blok Timur, tetapi hubungan Prancisdengan
Negara Uni Soviet dan RRC dibandingakn dengan Negara-negara barat
lainnya.Sementara Uni Soviet dengan Negara – Negara Blok Timur
membentuk Pakta Warsawa tahun 1955 atas dasar” Pacto of Mutual
Assistance and Unified Command. Di Asia Tenggara Uni Soviet
memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang
akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari Vietnam tahun 1975.

Akhir Perang Dingin di Tandai :
1. Runtuhnya Uni Soviet ditandai dengan banyaknya Negara bagian yang
memerdekan diri antara lain Azerbaijan merdeka tanggal 23 September
1989, lithunia merdeka tanggal 11 maret 1990, Estonia merdeka tanggal
30 maret 1990, Latvia merdeka tanggal 4 mei 1990. Rusia merdeka
tanggal 12 juni 1990, Usbekistan merdeka tanggal 20 juni 1990, Moldavia
merdeka tanggal 24 juni 1990, Ukraina merdeka tanggal 24 juni 1990.
Kemudian beberapa wilayah yang sudah merdeka mendesak Gorbachev
untuk mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet sejak 1 Januari 1992,
momentum itulah yang menandai runtuhnya Uni Soviet yang telah berdiri
sejak tahun 1917.
2. Bersatunya Jerman yang ditandai Penyatuan Mata Uang dan Sistem
Ekonomi dan pada tanggal 9 November 1989 tembok Berlin dibuka,
kemudian tanggal 2 Oktober 1990 Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu
setelah 45 tahun terpisah.
3. Munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan Dunia

POSISI INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN
Untuk melaksanakan kebijkan Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Perang
Dingin, MPR telah mengariskan prinsip-prinsip kebijakan Politik Luar Negeri
Indonesia antara lain :
1. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia bebas aktif ditujukan kepada
kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan disegala
bidang.
2. Meneruskan usaha pemantapan stabilitas dan kerjasama diwilayah Asia
Tenggara dan Pacifik dalam lingkungan ASEAN dalam rangka mempertinggi
tingkat ketahanana nasional untuk mencapai ketahanan regional.
3. Meningkatkan peranan Indonesia di dunia Internasional dalam rangka
membina persahabatan dan kerjasama yang saling menguntungkan
diantara bangsa-bangsa.
4. Memperkokoh kesetikawanan, persatuan, dan kerjasama ekonomi diantara
Negara-negara yang sedang membangun lainnya untuk mencapai
terwujudnyaTata Ekonomi Dunia Baru.
5. Meningkatkan kerja sama antar Negara untuk menggalang perdamaian
dan ketertiban dunia demi kesejahteraan umat manusia berdasarkan
kemerdekaan dan keadilan social.
Menurut M. Hatta dalam bukunya yang berjudul,” Dasar- Dasar politik
Luar Negeri Republik Indonesia dikatakan bahwa tujuan Politik Luar
Negeri Indonesia adalah :
1. Mempertahankan kemerdekaan Bangsa dan menjaga keselamatan Negara
2. Memperoleh barang – barang dari luar untuk memperbesar kemakmuran
rakyat, apabila barang –barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan
sendiri.
Secara rinci tujuan politik luar negeri Indonesia dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Menjaga kedaulatan Negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa
2. Ikut serta menciptakan perdamaian dunia internasional, sebab hanya
dalam keadaan damai kita dapat memenuhi kesejahteraan rakyat.
3. Mengalang persaudaraan antar bangsa sebagai realisasi dari semangat
pancasila.
Prinsip –prinsip dasar yang dijadikan pedoman pelaksanaan politik
luar negeri bebas aktif adalah sebagai berikut :
1. Negara Indonesia menjalankan politik damai, dalam arti bangsa Indonesia
bersama – sama dengan masyarakat dari bangsa – bangsa lain di dunia
ingin menegakan perdamaian dunia.
2. Negara Indonesia ingin bersahabat dengan Negara – Negara lain atas
dasar saling menghargai dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri
Negara lain. Indonesia menjalankan politik bertetangga baik dengan
semua Negara di dunia.
3. Negara Indonesia menjunjung tinggi sendi – sendi hokum internasional
4. Indonesia membantu pelaksanaan keadilan social internasional dengan
berpedoman kepada piagam PBB.

KONFERENSI ASIA AFRIKA 18 – 24 APRIL 1955 DI BANDUNG
A. Latar Belakang dan dasar diadakannya KAA antara lain :
1. Kenangan kejayaan masa lalu dari beberapa Negara di kawasan Asia
Afrika
2. Perasaan senasib sepenanggungan karena sama – sama merasakan
masa penjajahan dan penindasan bangsa Barat.
3. Meningkatkan kesadaran berbangsa yang dimotori oleh golongan elite
nasional/ terpelajar dan itelektual.
4. Adanya perang dingin antara Blok Barat dan Timur
5. Memiliki pokok – pokok yang kuat dalam hal Bangsa, Agama dan
Budaya
6. Secara geografis letaknya berdekatan dan saling melengkapi satu
sama lain
B. Konferensi Pendahulu sebelum Pelaksanaan KAA
I. Konferensi Kolombo ( Konferensi Pancanegara I ) dilaksanakan di
Colombo Srilanka tanggal 28 April - 2 Mei 1954 yang dihadiri :
> Perdana Menteri Pakistan
: Muhammad Ali Jinnah
> Perdana Menteri Sri Lanka
: Sir John Kotelawala
> Perdana Menteri Myanmar
: U ‘ Nu
> Perdana Menteri Indonesia
: Ali Sastroamidjoyo
> Perdana Menteri India
: Jawaharlal Nehru
Yang dihasilkan dalam konferensi Pancanegara I / Kolombo anatara lain :
1. Membahas masalah Vietnam sebagai persiapan untuk menghadapi
konferensi di Jenewa
2. Secara aklamasi memutuskan bahwa KAA dan Indonesia ditunjuk
sebagai Penyelengara.
II. Konferensi Bogor ( konferensi Pancanegara II ) dilaksanakan di
Bogor 22 - 29 Desember 1954. Konferensi ini menghasilkan :
 K A A akan diselenggarakan di Bandung 18 – 24 April 1955
 Penetapan tujuan K AA dan menetapkan Negara – Negara yang akan
di undang sebagai peserta KAA
 Hal – hal yang akan dibicarakan dalam K AA
 Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian
Barat.

C.

Pelaksanaan K A A

tanggal 18 - 24 April 1955

Dilaksanakan di Bandung yang dihadiri 29 negara yang rinciannya adalah
sebagai berikut :
1. Negara Pengundang meliputi Indonesia, India, Pakistan, Sri Lanka dan
Myanmar ( Burma)
2. Negara yang diundang 24 Negara yang terdiri atas 6 negara Afrika dan
18 Negara Asia.
Adapun tujuan diadakannya K A A antara lain adalah :
1. Memajukan kerja sama Bangsa – bangsa di Asia dan Afrika dalam
bidang EKOSUSBUD
2. Memberantas diskriminasi Ras dan kolonialisme

3. Memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta
mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
4. Bekerja sama dalam bidang Ekososbud
5. Membicarakan masalah – masalah khusus yang menyangkut
kepentingan bersama seperti kedaulatan Negara, rasionalisme dan
kolonialisme.

D.
Pengaruh KAA bagi Solidaritas dan Perjuangan Kemerdekaan
Bangsa Asia dan Afrika antara lain :
1. Perintis dalam membina solidaritas bangsa – bangsa dan merupakan
titik tolak untuk mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia
harus hidup berdampingan secara damai.
2. Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa – bangsa Asia Afrika
untuk mengalang persatuan
3. Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa – bangsa di Asia dan Afrika
4. Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di duniapada
umumnya serta di Asia dan Afrika khususnya
5. Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa –
bangsa di Asia dan Afrika dalam mencapai kemerdekaannya.
6. Banyak Negara –negara Asia – Afrika yang merdeka kemudian masuk
menjadi anggota PBB.
Pengaruh / dampak KAA dalam perkembangan dunia antara lain :
1. KAA mampu menjadi penengah dua blok yang saling berseteru
sehingga dapat menguranggi ketegangan akibat perang dingin dan
mencegah terjadinya perang terbuka.
2. Gagasan KAA berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam
Gerakan Non Blok.
3. Politik Bebas aktip yang dijalankan Indonesia , India, Myanmar dan Sri
Lanka tampak mulai di ikuti oleh Negara – Negara yang tida bersedia
masuk Blok Barat atau Blok Timur.
4. Belanda cemas dalam menghadapi kelompok Asia Afrikadi PBB sebab
dalam sidang Umum PBB, kelompok tersebut mendukung tuntutan
Indonesia atas kembalinya Irian Barat ke Pengakuan RI
5. Autralia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan
diskriminatif RAS di negaranya.

ORGANISASI GERAKAN NON BLOK ( GNB ) / NON ALIGNMENT
( NAM )
Faktor – factor yang menjadi Latar Belakang berdirinya Gerakan Non
Blok adalah :
1. Munculnya Blok Barat dan Blok Timur yang saling berebut pengaruh
2. Adanya kecemasan Negara – Negara yang baru merdeka dan Negara –
Negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.

3. Ditandatanganinya “ Dokumen Brioni “ tahun 1956 oleh Presiden Yoseft
Bros Tito ( Yugoslavia ), PM Pandith Jawaharlal Nehru ( India ), Presiden
Gamal Abdul Nasser ( Mesir ) bertujuan menyatukan Negara – Negara
Non Blok.
4. Terjadinya Krisis Kuba 1961 karena Uni Soviet membangun pangkalan
militer di Kuba secara besar – besaran sehingga mengkhawatirkan
Amerika Serikat.
5. Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang Umum PBB di makras
besar PBB yang kemudian menjadi Pendiri berdirinya Gerakan Non
Blok yaitu :
 Presiden Soekarno ( Indonesia )
 PM. Pandith Jawaharlal Nehru ( India )
 Presiden Gamal Abdul Nasser ( Mesir )
 Presiden Joseph Broz Tito ( Yugoslavia )
 Presiden Kwame Nkrumah ( Ghana )
Tujuan Gerakan Non Blok ( GNB ) meliputi :
1. Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok
adidaya yang bersengketa
2. Mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai
3. Mengusahakan terwujudnya hubungan antar bangsa secara demokratis
4. Menentang kolonialisme, politik Apartheid dan Rasialisme
5. Memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama
atas dasar persamaan derajat.
6. Meningkatkan solidaritas diantara Negara – Negara anggota Gerakan
Non Blok
7. Mengalang kerja sama antar Negara berkembang dan Negara maju
menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru.
ASAS – ASAS GERAKAN NON BLOK ( GNB )
1. GNB bukanlah suatu Blok tersendiri dan tidak tergabung ke dalam blok
dunia yang saling bertentangan
2. GNB merupakan wadah perjuangan Negara – Negara yang sedang
berkembang yang gerakann ya tidak pasif
3. GNB berusaha mendukung perjuangan Dekolonialisasi di semua
tempat, memegang teguh perjuangan melawan Imperialisme,
kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, Apartheid, Zionisme.
KEANGGOTAAN GERAKAN NON BLOK ( GNB )
Pada waktu berdirinya GNB hanya beranggotakan 25 Negara kemudian terus
berkembang, adapun syarat – syarat menjadi anggota GNB adalah
sebagai berikut :
1. Menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai
2. Mendukung gerakan – gerakan kemerdekaan nasional
3. Tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat dan Uni
Soviet
PENYELENGGARAAN KONFERENSI TINGKAT TINGGI GERAKAN NON
BLOK
1. KTT
I Gerakan Non Blok diselenggarakan di Beograd Yugoslavia
tanggal 1 – 6 September 1961 dengan ketua Presiden Yoseph Broz Tito
dihadiri 25 negara.

2. KTT II Gerakan Non Blok diselenggarakan di Kairo Mesir tanggal 5 – 10
Oktober 1964 dengan ketua Presiden Gamal Abdul Nasser dihadiri 46
negara.
3. KTT III Gerakan Non Blok diselenggarkan di Lusaka Zambia tanggal 8
– 10 Oktober 1970 dengan ketua Presiden Kenneth Kaunda Zambia
dihadiri 59 Negara.
4. KTT IV Gerakan Non Blok diselenggarakan di Aljir Aljazair tanggal 5 – 9
September 1973 dengan ketua Presiden Houari Boumediene dihadiri 76
negara.
5. KTT V Gerakan Non Blok diselenggarakan di Kolombo Sri Lanka
tanggal 16 – 19 Agustus 1976 dengan Ketua PM Sirimavo Bandaranaike
dihadiri 81 negara.
6. KTT VI Gerakan Non Blok diselenggarkan di Havana Kuba tahun 1979
dengan Ketua Presiden Fidel Castro dihadiri 94 negara.
7. KTT VII Gerakan Non Blok diselenggarakan di New Delhi India tahun
1982 dengan Ketua PM Indira Gandhi, semestinya KTT VII ini
dislenggarakan di Irak namun karena terjadi perang Irak –Iran maka
dipindahkan ke India.
8. KTT VIII Gerakan Non Blok diselenggarakan di Harare Zimbabwe
tanggal 1 – 6 September 1986 dengan ketua Robert Mugabe dihadiri
102 negara
9. KTT IX Gerakan Non Blok diselenggarakan di Beograd Yugoslavia
tanggal 4 – 7 1989 dengan Ketua Presiden Janez Drnosek.
10.
KTT X Gerakan Non Blok diselenggarakan di Jakarta
Indonesia tanggal 1 – 6 September 1992 dengan Ketua Presiden
Soeharto.
11.
KTT XI Gerakan Non Blok diselenggarakan di Cartagena
Kolombia tanggal 16 -22 Oktober 1995 dengan Ketua Presiden Ernesto
Samper.
12.
KTT XII Gerakan Non Blok diselenggarakan di Kuala
Lumpur Malaysia Pebruari 2003

ASEAN ( ASSOCIATION OF SOUTH EAST ASIAN NATIONS )
Dirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok,
adapun yang ikut menanda tanggani berdirinya ASEAN yaitu :
1. Adam Malik dari Indonesia
2. Tun Abdul Razak dari Malaysia
3. Thanat Khoman dari Thailand
4. S. Rajaratnam dari Singapura
5. Narsisco Ramos dari Filipina.
Sebelum ditanda tangani deklarasi Bangkok ditanda tangani Deklarasi
ZOPFAN ( Zone of Peace Freedom and Neutrality ) yang isinya :
1. Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura sepakat untuk
melakukan upaya – upaya menjamin pengakuan dan penghormatan
wilayah Asia Tenggara sebagai Zona damai, bebas, dan netral dari
setiap bentuk campur tangan kekuatan –kekuatan luar.
2. Negara – Negara Asia Tenggara hendaknya melakukan upaya
memperluas daerah kerja sama untuk mempererat solidaritas dan
hubungan yang terjalin.
Selain itu ditanda tangani Perjanjian Persahabatan dan kerja sama di Asia
Tenggara yang ditanda tangani tanggal 24 Februari 1976 di Bali, adapun

tujuan perjanjian tersebut adalah :” untuk mewujudkan persahabatan dan
perdamaian abadi di antara rakyat ASEAN.
Untuk mempermudah ASEAN dalam mewujudkan tujuannya tanggal 24
Februari 1967 disetujuilah Sekretariat ASEAN yang berpungsi secara
resmi tanggal 7 Juni 1967 yang diketuai seorang Sekretaris Jendral
secara bergantian selama 2 tahun. Sekretris Jendral ASEAN pertama
adalah ,” H.R. Darsono dari Indonesia.
ADAPUN TUJUAN DIDIRIKANNYA ASEAN ANTARA LAIN :
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social, serta
mengembangkan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha
bersamadalam semangat kebersamaan dan persahabatan untuk
memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa – bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan ketertiban hokum dalam hubungan antar
Negara dikawasan ini serta mematuhi prinsip – prinsip piagam PBB.
3. Untuk meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu
dalam masalah masalah yang menjadi kepentingan bersama dibidang
ekonomi, social, tehnik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Untuk saling memberi bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan
penelitian dalam bidang – bidang pendidikan, profesi, tehnik dan
administasi.
5. Untuk bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan
pemanfaatan pertanian dan industry, perluasan perdagangan dan
pengkajian masalah – masalah komoditi internasioanal, perbaikan
sarana – sarana pengangkutan dan komunikasi serta taraf hidup
rakyatnya.
6. Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan
organisasi – organisasi internasional dan regional dengan tujuan serupa
yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling
bekerja sama secara erat diantara mereka sendiri.
Struktur Organisasi ASEAN Pada waktu Pembentukannya :
1. Sidang tahunan para menteri
2. Standing Committee
3. Komite - komite Tetap dan Khusus
4. Secretariat Nasional ASEAN pada setiap Ibu Kota Negara – Negara
anggota ASEAN
Sturktur Asean sesudah KTT ASEAN di BALI adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting ), pertemuan
ini merupakan kekuasaan tertinggi dalam ASEAN
2. Sidang Tahunan para Menteri – menteri Luar Negeri ASEAN ( Annual
Ministerial Meeting)
3. Sidang para Menteri Ekonomi
4. Sidang para Menteri non Ekonomi
5. Standing Committee
6. Komite – Komite ASEAN
PELAKSANAAN KTT ASEAN
1. KTT ASEAN I di Denpasar Bali 1976
2. KTT ASEAN II di Kuala Lumpur Malaysia 1977
3. KTT ASEAN III di Manila Filipina 1987
4. KTT ASEAN IV di Singapura 1992
5. KTT ASEAN V di Bangkok Tahiland 1995

6. KTT ASEAN VI di Hanoi Vietnam 1998
7. KTT ASEAN VII di Bandar Sri Begawan Brunei darusalam 2001
8. KTT ASEAN VIII di Phnom Penh Kamboja 2002
9. KTT ASEAN X di Vientiane Laos 2003
10.
KTT ASEAN XI di Kuala Lumpur Malaysia 2005
11.
KTT ASEAN XII di Cebu Filipina 2007
KEANGGOTAAN ASEAN :
1. Indonesia
2. Malaysia
3. Tahiland
4. Singapura
5. Filipina
6. Brunei Darusalam 7 Januari 1984
7. Vietnam 28 Juli 1995
8. Laos 23 Juli 1997
9. Myanmar 23 Juli 1997
10.
Kamboja 16 Desember 1998
11.
Timor Leste

ORGANISASI KONFERENSI ISLAM ( OKI )
Didirikan tanggal 21 Desember 1970 di Pakistan sekjen pertamanya Tun
Abdul Rahman dari Malaysia, adapun Latab Belakang berdirinya OKI
adalah :
1. Adanya rasa kwatir umat Islam atas jatuhnya Kota Jerussalem ke
tangan Bangsa Yahudi – Israel dalam perang Enam Hari tahun 1967.
2. Sebab langsungnya tanggal 21 Agustus 1969 terjadinya Pembakaran
Masjid Al- Aqsha oleh Bangsa Yahudi – Israel.
5 PRINSIP DASAR OKI :
1. Mengakui Persamaan mutlak antar Negara –negara anggota
2. Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, Integritas wilayah Negara lain
3. Menghormati Hak dalam menentukan nasib sendiri,tidak ikut campur
tangan di dalam urusan dalam negeri Negara lain
4. Menyelesaikan persengketaan yang mungkin timbul
dengan cara
damai seperti perundingan, mediasi, rekonsiliasi atau abitrase
5. Tidak akan mengunakan ancaman maupun kekerasan terhadap
integritas wilayah, kesatuan nasional ataupun kemerdekaan politik
suatu Negara.
Beberapa tujuan pokok yang menjadi landasan untuk mencapai cita
– cita OKI adalah :
1. OKI berusaha meningkatkan solidaritas Islam di antara Negara –negara
anggota
2. OKI berusaha mengkonsolidasikan kerja sama antar Negara anggota
dalam bidang Ekososbud dan IPTEK
3. OKI berusaha melenyapkan rasial, diskriminasi dan kolonialisme dalam
segala bentuk
4. OKI mengambil langkah – langkah yang perlu untuk mendukung
perdamaian dan keamanan internasional berdasarkan keadilan.

5. OKI berusaha mengkoordinasikan usaha –usaha untuk melindungi
tempat –tempat suci serta mendukung perjuangan rakyat Palestina.
6. OKI memperteguh perjuangan kaum muslim dengan maksud
melindungi kehormatan , kemerdekaan dan hak – hak nasional mereka.
7. OKI berusaha menciptakan keadaaan yang memungkinkan untuk
kemajuan kerja sama saling pengertian diantara Negara anggotanya.
PERAN SERTA INDONESIA DALAM OKI :
1. Menyelesaikan sengketa Islam Moro di Filipina Selatan
2. Mendukung Bangladesh sebagai Negara Islam
3. Mendukung lenyapnya politik Rasialisme
4. Pemerakarsa terbentunya tata informasi dunia Islam
5. Mendamaikan persengketaan antara Pakistan – Bangladesh.
PELAKSANAAN KTT OKI :
1. KTT OKI I di Rabat Maroko 1969
2. KTT OKI II di Lahore Pakistan 1974
3. KTT OKI III di T’aif Arab Saudi 1981
4. KTT OKI IV di Casablanca Maroko 1984
5. KTT OKI V di Kuwait City Kuwait 1987
6. KTT OKI VI di Dakar Senegal 1991
7. KTT OKI VII di Casablanca Maroko 1994
8. KTT OKI VIII di Teheran Iran 1997
9. KTT OKI IX di Doha Qatar 2000
10. KTT OKI X di Putrajaya Malaysia 2003

ASIA PACIFIC ECONOMIC COOPERATION ( APEC ) ATAU KERJA SAMA
EKONOMI NEGARA – NEGARA ASIA PASIFIK TERBENTUK TANGGAL 15
DESEMBER 1989
Gagasan pembentukan APEC muncul atas prakarsa Perdana Menteri
Australia Robert Hawke, yang pada awalnya merupakan forum kerjasama
Regional dalam bidang ekonomi dikawasan Asia Pacifik.
Faktor – Faktor yang melatar belakangi terbentuknya APEC antara
lain :
1. Perubahan dalam konstelasi politik dunia seperti munculnya berbagai
kelompok perdagangan regional yang bersipat tertutup dan cendrung
membedakan kedudukan Negara – Negara Asia Pasific dalam bidang
perdagangan dan investasi.
2. Adanya dinamika Proses globalisasi
3. Adanya kekhawatiran akan gagalnya perundingan Putaran Uruguay
yang sempat menimbulkan ketidakpastian atas masa depan
perekonomian dunia.
4. Adanya perubahan besar dibidang politik dan ekonomi yang terjadi dan
berlangsung di Uni Soviet dan Eropa Timur.
KEANGGOTAAN APEC DAN KLASIFIKASINYA DIBAGI 4 KELOMPOK
YAITU :
1. Negara sangat Maju : Amerika Seikat dan Jepang
2. Negara Maju
: Kanada, Australia dan Selandia Baru
3. Negara Industri
: Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Hongkong
4. Negara Berkembang : Indonesia, Brunai Darusalam,Malaysia, Filipina,
Thailand, RRC, Meksiko, Papua Nugini, Cili.
KTT APEC

Pertemuan para pemimpin APEC disebut AELM/ APEC Economic Leaders
Meeting atau Pertemuan Para Pemimpin APEC, yaitu :
1. AELM I dilaksanakan di Seattle Amerika Serikat tanggal 20 November
1993
2. AELM II dilaksanakan di Bogor Indonesia tanggal 5 November 1994
3. AELM III dilaksanakan di Osaka Jepang tanggal November 1995
4. AELM IV dilaksanakan di Subic Filipina tanggal 25 November 1996
5. AELM V dilaksanakan di Vancouver Kanada tahun 1997
6. AELM VI dilaksanakan di Kuala Lumpur Malaysia tanggal 18 – 19
November 1998
7. AELM VII dilaksanakan di Auckland Selandia Baru tahun 1999
8. AELM VIII dilaksanakan di Bandar Seri Begawan Brunai Darusalam
tahun 2000
9. AELM IX dilaksanakan di Shanghai Cina tahun 2001
10.
AELM X dilaksanakn di Los Cabos Meksiko tahun 2002
11.
AELM XI dilaksanakan di Bangkok Tahiland tahun 2003
12.
AELM XII dilaksanakan di Santiago Cili November 2004
13.
AELM XIII dilaksanakan di Busan Korea November 2005
14.
AELM XIV dilaksanakan di Hanoi Vietnam 19 November
2006
ASAS – ASAS NEGARA APEC
1.
2.
3.
4.

Organisasi Regional Asia Pacifik bergerak dibidang Ekonomi
Bekerjasama untuk kemakmuran anggotanya
Merupakan Forum Konsoltasi
Bekerja sama dibidang tehnik, investasi, pengembangan bidang
infrasturktur seperti Pendidikan, transportasi, komunikasi dan energy.

BENTUK –BENTUK KERJASAMA ANGGOTA APEC
1. Perlu kesiapan Negara – Negara Asia Pacifik terhadap kemungkinan
peningkatan proteksi di Eropa dan Amerika Serikat.
2. Peningkatan pertumbuhan perdagangan Intra – Asia dan Intra – Asia
Pacifik
3. Kemunculan Negara – Negara industry baru di Asia Timur
4. Infrastruktur yang makin baik seperti telekomunikasi, dalam
mendukung kerjasama regional.
Upaya Negara – Negara Selatan / berkembang untuk menerapkan strategi
koalisi global dan melakukan negosiasi dan tawar – menawar sebagai
kelompok seperti yang mereka lakukan dalam UNCTAD tidak berhasil
karena beberapa Alasan :
1. Penerapan strategi pecah dan tindas oleh Negara – Negara Utara
terutama Amerika Serikat
2. Adanya kehendak Negara – Negara selatan untuk membentuk koalisi
menetang Negara – Negara Utara
3. Adanya kemungkinan bahwa keberhasilan Taiwan, Korea Selatan dan
Singapura sebagai Negara industry baru melalui jalur kapasitas,
neoklasik dan dengan menempel para Negara besar seperti Amerika
Serikat telah melunturkan keyakinan bahwa Negara Selatan tentang
efektifitas koalisi Selatan – Selatan itu.
PRINSIP – PRINSIP ANGGOTA ASEAN TERHADAP APEC :
1. Setiap peningkatan kerjasama dikawasan Asia Pasifik hendaknya
identitas, kepentingan dan persatauan ASEAN tetap dipertahankan.

2. Kerjasama hendaknya didasarkan pada prinsip –prinsip persamaan,
keadilan, dan keuntungan bersama
3. Hendaknya kerjasama tidak diarahkan pada pembentukan blok
perdagangan yang tertutup.
4. Hendaknya kerjasama ditujukan untuk memperkuat kemampuan
individual dan kolektif para peserta.
5. Hendaknya pertumbuhan kerjasama dikembangkan secara bertahap
dan pragmatis.
LANGKAH

LANGKAH
YANG
DILAKUKAN
INDONESIA
DALAM
MEMEPERSIAPKAN ERA PASAR BEBAS YANG DIKEMBANGKAN APEC :
1. Meningkatkan SDM yang handal
2. Meningkatkan mutu produk agar mampu menembus pasaran dunia dan
mapu bersaing
3. Meningkatkan budaya Aku Cinta Indonesia yaitu menumbuhkan
mentalitas dikalangan rakyat Indonesia dari kalangan bawah,
menengah dan atas agar mencintai segala produksi dalam negeri.
4. Meningkatkan semangat nasionalisme agar tidak terbawa arus
globalisasi agar tercipta modernisasi bukan westerinisasi
5. Meningkatkan semanagat juang dan pantang menyerah untuk
memangun bangsa dan Negara.

PERAN INDONESIA DALAM APEC :
1. Menjadi Ketua pertemuan APEC di Bogor Indonesia yang dihadiri 18
negara tahun 1994
2. Saling membantu tanpa membedakan tingkat Kebangsaan
3. Mendukung terwujudnya Pasar Bebas.

ASEAN FREE TRADE AREA ( AFTA )
AFTA atau Kawasan Perdagangan Bebas adalah : “ Suatu bentuk kerjasama
Negara – Negara anggota ASEAN untuk membentuk kawasan Perdagangan
Bebas.
Pembentukan AFTA berdasarkan Pertemuan para Menteri Ekonomi
anggota ASEAN tahun 1994 di Chiang Mai Thailand, dalam pertemuan
ini menghasilkan tiga keputusan penting sebagai berikut :
1. Seluruh anggota ASEAN sepakat bahwa pembentukan kawasan
perdagangan bebas dipercepat pelaksanaannya dari tahun 2010
menjadi 2005.
2. Jumlah produk yang telah disetujui masuk dalam daftar AFTA ditambah
dan semua Produk yang tergolong dalam temporary exclusion list / TEL
secara bertahap akan masuk IL diharapkan tanggal 1 Januari 2000.
3. Memasukan semua Produk pertama yang belum masuk dalam skema
common effective preferential tariff ( CEPT ) yang terbagi menjadi :
 Daftar produk yang segera masuk dalam IL menjadi immediate
enclusion list / IIL mulai tarifnya menjadi 0 – 5 % tahun 2003

 Produk yang memiliki sentivitas seperti gula, beras,
diperlakukan khusus diluar skema CEPT
 Produk dalam katagori TEL akan menjadi IL tahun 2003

akan

TUJUAN NEGARA ANGGOTA ASEAN MENGAGAS AFTA adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dilingkungan keanggotaan
ASEAN
2. Meningkatkan jumlah ekspor Negara – Negara anggota ASEAN
3. Meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi dan jasa antar
anggota ASEAN
4. Meningkatkan masuknya investasi dari luar Negara anggota ASEAN

NORTH AMERICAN FREE TRADE AREA ( NAFTA )
Dibentuk oleh Negara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko,
kesepakatan untuk membentuk kawasan perdagangan bebas dilakukan
tanggal 12 Agustus 1992, namun pelaksanaan NAFTA dimulai pada awal
tahun 1994.
Tujuan yang hendak dicapai dengan diberlakukannya NAFTA antara
lain :
1. Meningkatkan ekonomi para anggotanya
2. Mengusahakan standarisasi barang – barang yang diperdagangkan
3. Meningkatkan pelayanan pada konsumen dengan mengutamakan
aspek keselamatan, kesehatan, dan ramah dengan lingkungan
4. Mengatur keseimbangan ekspor dan impor diantara anggota.
MASYARAKAT EKONOMI EROPA ( MEE ) atau UNI EROPA
Adalah :” Organisasi Negara – Negara Eropa yang bertujuan memajukan
integritas ekonomi dan memperkuat kerjasama para anggotanya.
Uni Eropa dibentuk tahun 1993 oleh 12 negara, sebelum menjadi Uni Eropa
dinamakan Komunitas Eropa atau Masyrakat Eropa, sebelum menjadi Uni
Eropa mengunakan nama European Economic Community ( EEC ) atau
Masyrakat Ekonomi Eropa ( MEE) yang terbentuk tahun 1957 setelah
ditandatanganinya Perjanjian Roma tanggal 25 Maret 1957. Dalam
pertemuan ini dinyatakan dengan jelas Tujuan Awal MEE adalah :
1. Meningkatkan perekonomian Negara – Negara anggota melalui kerja
sama yang harmonis.
2. Memperluas bidang perdagangan
3. Liberalisasi perdagangan
4. Menjaga keseimbangan perdagangan di antara Negara anggota
5. Menghapus semua rintangan yang menghambat laju perdagangan di
antara Negara anggota.
6. Memperluas kerjasama perdagangan dengan Negara lain.
Perwujudan MEE diawali dengan pembentukan PAN EROPA yang dikemukan
oleh Richard Caudehov dari Austria tahun 1923 , dengan tujuan :”
untuk menghindarkan Eropa dari peperangan dan perpecahan.
Sedangkan Tujuan MEE adalah :
1. Kerjasama yang lebih erat di antara Negara – Negara Eropa

2. Menjamin kemajuan ekonomi dan social dengan aksi bersama dalam
menghapus penghalang – penghalang yang membagi dan memisahkan
Eropa
3. Mencapai integritas Eropa yang aman dan makmur serta bersatu
dengan menjalin kerjasama ekonomi, memperbaiki taraf hidup dan
memperluas lapangan kerja.
4. Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas
serta keseimbangan perdagangan antarnegara anggota.
5. Meluaskan hubungan dengan Negara – Negara selain anggota MEE.
STUKTUR BADAN – BADAN ORGANISASI MEE meliputi :
1. Majelis Umum ( General Assembly ) atau Dewan Eropa
( European Parliament ) : jumlah anggotanya 142 orang yang
dipilih oleh Parlement Negara anggota, dengan tugas :
memberikan nasehat, usul, kepada Dewan Menteri dan komisi tentang
langkah –langkah kebijakan yang diambil serta mengawasi pekerjaan
komisi
MEE/
Badan
Pengurus
Harian
serta
meminta
pertanggungjawabannya.
2. Dewan Menteri MEE ( The Council ) : mempunyai kekuasaan
tertinggi untuk merencanakan dan memberikan keputusan atas semua
rencana baru yang diambil. Tugasnya “ menjamin terlaksannya
kerjasama ekonomi negara anggota dan mempunyai keuasaan
membuat suatu peraturan organisasi. Ketuanya dipilih secara bergilir
menurut abjad Negara anggota dan memegang jabatan selama
enam tahun.
3. Badan Pengurus Harian MEE / Komisi ( Commision ) : yang
beranggotakan 9 orang dengan masa jabatan 4 tahun yang dipilih
berdasarkan kemampuan secara umum. Komisi ini berperan sebagai
Pemegang
kekuasaan
ekskutif
dan
Badan
Pelasana
MEE,
memperhatikan saran – saran baru serta memberikan usul dan kritik
kepada Sidang MEE dalam segala bidang hasilnya dilaporkan setiap
tahun kepada Majelis Umum ( genral Asemmbly ).
4. Mahkama
Peradilan
MEE
(
The
Court
of
Justice ):keanggotaannya 7 orang masa jabatan 6 tahun, yang
dipilih berdasarkan atas kesepakatan bersama Negara anggota.
Fungsinya :” merupakan peradilan administrasi MEE, peradilan Pidana
terhadap keanggotaan Komisi dan peradilan antarnegara anggota.
Peradilan
Konstitusi
berfungsi
:”
untuk
menyelesaikan
konplikperjanjian internasional.
Untuk melancarkan aktivitasnya MEE membentuk
organisasi baru antara lain :
1. Parlement Eropa ( European Parliament )
2. System Moneter Eropa ( European Monetary System )
3. Unit Uang Eropa ( European Currency Unit )
4. Pasar Tunggal / Terpadu ( Single Market )

beberapa

PERUBAHAN MASYRAKAT EKONOMI EROPA ( MEE ) menjadi UNI
EROPA

Melalui Perjanjian Maastrich, ke 12 negara anggota MEE dipersatukan
dalam mekanisme Kesatuan Eropa pelaksanaannya dilakukan secara
bertahap. The Treaty on European Union mulai dilaksanakan tanggal 1
Januari 1993 setelah diratifikasi oleh semua Parlement anggota MEE,
mulai tahun 1999 masyarakat Eropa hanya mengenal satu mata uang
yang disebut “ European Currency Unit ( ECU ) atau ( European Union
– EU ).
Dalam hal masalah keanggotaan Uni Eropa terbuka bagi semua Negara jika
memenuhi syarat –syarat yang ditentukan :
1. Negara tersebut berada dikawasan Benua Eropa
2. Negara tersebut harus menerapkan prinsip –prinsip demokrasi,
penegakan hokum, menghormati HAM, dan bersedia menjalankan
segala peraturan Perundang – Undangan Eropa.

HUBUNGAN TIMUR dan BARAT
Dalam perkembangan hubungan Timur dan Barat dikenal 2 Periode
Hubungan yaitu :
1. Periode Pertama Hubungan pertama terjadi sejak kedatangan bangsa –
bangsa Eropa ( Barat ) ke dunia Timur.
2. Periode Kedua hubungan yang terjadi setelah berakhirnya PD II yaitu
antara Blok Barat dan Blok Timur.
HUBUNGAN UTARA dan SELATAN
Istilah Utara dan Selatan sebenarnya lebih bermakna Ekonomis dari pada
Geografis, Kelompok Utara diidentifikasikan sebagai Kelompok
Negara – Negara Maju yang terletak di Eropa Barat, Amerika,dan
Kanada , sedangkan Selatan cendrung dialamatkan kepada Negara –
negara berkembang atau Negara Dunia Ketiga yang terlat di
kawasan Asia. Afrika dan Amerika Latin.
Disatu sisi Negara – Negara Utara memiliki keunggulan dibidang IPTEK
namun kurang didukung oleh sumber kekayaan alam yang melimpah,
sebaliknya Negara Selatan memiliki Sumber kekayaan yang relative
melimpah namun tanpa didukung oleh penguasaan tehnologi

PERANG DUNIA I TAHUN 1914 – 1918
Sebab – Sebab terjadinya Perang Dunia I :
A.Sebab Umum
1. Kemajuan Industri di Eropa, menimbulkan masalah baru sebab
masing – masing Negara berusaha memajukan industry negaranya
sehingga menimbulkan persaingan diantara Negara – Negara Eropa.
2. Politik Kolonialisme dan Imperialisme, kemajuan industry yang
dicapai mengakibatkan kolonialisme dan imperialism sebab masing –
masing Negara berusaha mendapatkan wilayah jajahan yang luas
sebagai tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku, sekaligus

tempat pemasaran hasil – hasil produksi, dan tempat menanam modal
lebih.
3. Politik mencari kawan, keadaan pisik dan politik yang semakin tegang
mendorong Negara- Negara mencari kawan untuk menghadapi
lawannya. Setiap Negara merasa khwatir akan terjadinya pereang
secara tiba-tiba, Eropa terbagi menjadi dua blok yaitu : Triple Alliance
tahun 1882 ( Jerman, Autria – Hungaria dan Italia ) dan
Triple Entente tahun 1907 ( Perancis, Inggris dan Rusia ).
4. Perlombaan Bersenjata, masing – masin g Negara meningkat
persenjataan dan tidak mau kalah dari Negara lainnya untuk
mempersiapkan perang.
B. Sebab Khusus
Terbunuhnya putra mahkota Austria Francis Ferdinand di Sarajevo
28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip ( anggota gerakan Serbia Raya ).

JALANNYA PERANG DUNIA I
Pihak – pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah sebagai
berikut :
1. Pihak Sentral ( Blok Jerman ) yang terdiri dari 4 Negara yaitu :
Jerman, Turki, Bulgaria, Autria – Hongaria.
2. Pihak Sekutu ( Blok Prancis ) yang terdiri dari 23 negara
antara lain : Prancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia,
Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dll.
Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa terbagi atas beberapa front/
wilayah peperangan antara lain :
1. Front Barat : Jerman menduduki Belgia dan Prancis, namun Prancis
berhasil memukul mundur Jerman dalam perang di tepi sungai
Marne, Jerman mengumumkan ,” Perang Parit di Verdum
namun tetap dapat dipukul mundur Prancis.
2. Front Timur : Jerman berhasil memukul Rusia didekat ,” Danau
Masuri, tetapi akhirnya Rusia dan Jerman membuat perjanjian
perdamaian di ,”Brest Litowsk”.
3. Front Italia : Italia dikalahkan oleh Jerman.
4. Front Balkan : Awalnya Jerman mengalami kemenangan, Rumania
dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman, Inggris
menyerang ,” Dardanella” tetapi dalam pertempuran di ,” Gallipolli”
Inggris berhasil dikalahkan Turki, akhirnya Inggris mundur dari Turki
ke Yunani, Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918,
kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina,
dan Irak. Akhirnya Turki menyerah tahun 1918.
5. Front Laut : terjadi di ,” Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman.
Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas, semua
kapal yang dianggap musuh oleh Jerman akan ditembak.

Akhir Perang Dunia I ( 11 Nopember 1918 )
Jerman menghadapi dua seranggan sekaligus yaitu :” Seranggan dari
Sekutu dan Pemberontakan dari Kaum Komunis,”karena seranggan
tersebut Jerman terpaksa menyerah tahun 1918. Kemudian setelah
Perang Dunia I berakhir diadakan perjanjian – perjanjian perdamaian
antara lain :
1. Perjanjian Versailles 28 Juni 1918 antara Jerman dengan Sekutu
2. Perjanjian St. Germain 10 Nopember 1919 antara Sekutu dengan
Austria
3. Perjanjian Neuilly 27 Nopember 1919 antara Sekutu dengan Bulgaria
4. Perjanjaian Trianon 4 Juni 1920 antara Sekutu dengan Hongaria
5. Perjanjian Sevres 20 Agustus 1920 antara Sekutu dengan Turki
Akibat Perang Dunia I antara lain
1. Membawa perubahan dan kehancuran baik bagi Negara – Negara
yang menang maupun yang kalah.
2. Munculnya system baru yaitu system demokrasi, diktatorisme seperti
Fasisme Mussolini ( Italia ), Nazi Hitler ( Jerman ), Nasionalisme
Etatisme ( Turki ) dan Diktator Proletariat ( Rusia)
3. Egoisme ekonomi Negara – Negara yang menang dalam perang
saling berebut dalam menuntut ganti rugi.
4. Timbulnya paham – paham politik ekonomi di antaranya Komunisme (
Rusia ) Fasisme (Italia), Nazi ( Jerman ) Etatisme ( Turki ).

PERANG DUNIA II 1939 – 1945
Sebab – sebab terjadinya Perang Dunia II :
A. Sebab Umum antara lain “
1. Kegagalan LBB dalam menjalankan tugasnya, adapun tujuan berdirinya
LBB adalah :
b. Menjamin Perdamaian Dunia
c. Melenyapkan Perang
d. Diplomasi terbuka
e. Mentaati hokum dan perjanjian internasional
Sebab – Sebab kegagalan LBB dalam menjalankan tugasnya :
a. Tidak ada peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara
sukarela
b.Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap
Negara yang melanggar.
c. Terlalu lemah terhadap Negara – Negara besar
d.Adanya pergesaran tujuan, dari masalah perdamaian ke masalah politik.
2. Munculnya politik Aliansi ( Politik mencari jalan )
3. Kekacauan dibidang