Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, A., dan Khan, F. (2013). Extraction of Starch from Taro (Colocasia
esculenta) and Evaluating it and further using Taro Starch as
Disintegrating Agent in Tablet Formulation with Over All Evaluation.
Inventi Rapid: Novel Excipients. 2013(2): 1-5.
Alanazi, F.K., Elbagory, I.M., Alsarra, I.A., Byomi, M.A., dan Abdulgaoy, M.
(2008). Saudi-Corn Starch asa Tablet Excipient Compared with Imported
Starch. Saudi Pharmaceutical Journal. 16(2): 113.
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UI
Press. Halaman 96.
Apriani, R.N., dan Satyadjit, M. A., (2011). Karakterisasi Empat Jenis Umbi Talas
Varian Mentega, Hijau, Semir, dan Beneng serta Tepung yang
Dihasilkan dari Keempat Varian Umbi Talas. Jurnal Ilmiah dan
Penelitian Ilmu Pangan. 1(1): 2-6.
Aulton, M.E. (1998). Pharmaceutic The Science of Dosage Form Design. Dalam:
Anita Lukman (2011). Pemanfaatan Pati Beras Ketan Pragelatinasi
sebagai Matriks Tablet Lepas Lambat Natrium Diklofenak dan Kaptopril.
Skripsi. Padang: Fakultas Farmasi. Universitas Andalas.
Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New
York: John Wiley and Sons. A Wiley Interscience Publication. Halaman
133-135, 209-218, 342.
Chotimah, S., dan Desi, T.F. (2013). Reduksi Kalsium Oksalat dengan Perebusan
Menggunakan Larutan NaCl dan Penepungan untuk Meningkatkan
Kualitas Sente (Alocasia macrorrhiza) sebagai Bahan Pangan. Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri. 2(2): 76-83.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 6, 639-755.
Ditjen POM. (1979). Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 155, 158.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 5-6, 165-650, 999, 1087-1214.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. (1992). Kimia Organik, Jilid 2. Terjemahan
oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Halaman 59.
76
Universitas Sumatera Utara
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2010). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. Halaman 17, 23.
Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi., dan Elysabeth. (2011). Farmakologi
dan Terapi, Edisi 5. Jakarta: Penerbit FKUI. Halaman 142, 146.
Hanarida, I.S., dan Minantyorini. (2002). Panduan Karakterisasi dan Evaluasi
Plasma Nutfah Talas. Bogor: Komisi Nasional Plasma Nutfah (KNPN)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Halaman 43-44.
Koswara, S. (2013). Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian, Bagian 1: Pengolahan
Umbi Talas. Tropical Plant Curriculum (TPC) Project. SEAFAST
Center, IPB. Halaman 2-4, 8.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi III. Jakarta: UI Press. Halaman 651-654, 657-660, 697.
Lim, T.K. (2013). Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants. London: Springer.
Halaman 466.
Lukmanto, H. (1986). Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia, Edisi II.
Jakarta: EGC. Halaman 112.
Moffat, C.A., Osselton, M.D., dan Widdop, B. (2005). Clarke’s Analysis of Drugs
and Poisons. London: Pharmaceutical Press. Halaman 1279, 1856.
Muljohardjo, M. (1987). Teknologi Pengolahan Pati. Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman
78, 103.
Niazi, S.K. (2009). Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Compressed Solid Products. New York: Informa Healthcare. Halaman
63-73.
Parrott, E.L. (1971). Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics.
Minneapolis: Burgess Publishing Company. Halaman73-85.
Purwono., dan Purnamawati, H. (2007). Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 101-107.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. London: Pharmaceutical Press. Halaman 685-686.
77
Universitas Sumatera Utara
Sahoo, P.K. (2007). Pharmaceutical Technology: Tablets. New Delhi: Delhi
Institute of Pharmaceutical Sciences and Research. Diambil dari:
http://nsdl.niscair.res.in/jspui/bitstream/123456789/315/1/Tablet%20Tec
hnology%20Edited.pdf. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. Halaman
5-10.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet:
Dasar-Dasar Praktis. Jakarta: EGC. Halaman 1-3, 54.
Sitompul, S.M., dan Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 23-25.
Soekemi, R.A., Tanuwijaya, Y., Aminah, F., dan Usman, S. (1987). Tablet.
Medan: PT. Mayang Kencana. Halaman 5 dan 54.
Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi Keempat. Bandung: Tarsito. Halaman
227.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Halaman 200-222.
78
Universitas Sumatera Utara
Ahmed, A., dan Khan, F. (2013). Extraction of Starch from Taro (Colocasia
esculenta) and Evaluating it and further using Taro Starch as
Disintegrating Agent in Tablet Formulation with Over All Evaluation.
Inventi Rapid: Novel Excipients. 2013(2): 1-5.
Alanazi, F.K., Elbagory, I.M., Alsarra, I.A., Byomi, M.A., dan Abdulgaoy, M.
(2008). Saudi-Corn Starch asa Tablet Excipient Compared with Imported
Starch. Saudi Pharmaceutical Journal. 16(2): 113.
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UI
Press. Halaman 96.
Apriani, R.N., dan Satyadjit, M. A., (2011). Karakterisasi Empat Jenis Umbi Talas
Varian Mentega, Hijau, Semir, dan Beneng serta Tepung yang
Dihasilkan dari Keempat Varian Umbi Talas. Jurnal Ilmiah dan
Penelitian Ilmu Pangan. 1(1): 2-6.
Aulton, M.E. (1998). Pharmaceutic The Science of Dosage Form Design. Dalam:
Anita Lukman (2011). Pemanfaatan Pati Beras Ketan Pragelatinasi
sebagai Matriks Tablet Lepas Lambat Natrium Diklofenak dan Kaptopril.
Skripsi. Padang: Fakultas Farmasi. Universitas Andalas.
Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New
York: John Wiley and Sons. A Wiley Interscience Publication. Halaman
133-135, 209-218, 342.
Chotimah, S., dan Desi, T.F. (2013). Reduksi Kalsium Oksalat dengan Perebusan
Menggunakan Larutan NaCl dan Penepungan untuk Meningkatkan
Kualitas Sente (Alocasia macrorrhiza) sebagai Bahan Pangan. Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri. 2(2): 76-83.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 6, 639-755.
Ditjen POM. (1979). Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 155, 158.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 5-6, 165-650, 999, 1087-1214.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. (1992). Kimia Organik, Jilid 2. Terjemahan
oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Halaman 59.
76
Universitas Sumatera Utara
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2010). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. Halaman 17, 23.
Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi., dan Elysabeth. (2011). Farmakologi
dan Terapi, Edisi 5. Jakarta: Penerbit FKUI. Halaman 142, 146.
Hanarida, I.S., dan Minantyorini. (2002). Panduan Karakterisasi dan Evaluasi
Plasma Nutfah Talas. Bogor: Komisi Nasional Plasma Nutfah (KNPN)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Halaman 43-44.
Koswara, S. (2013). Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian, Bagian 1: Pengolahan
Umbi Talas. Tropical Plant Curriculum (TPC) Project. SEAFAST
Center, IPB. Halaman 2-4, 8.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi III. Jakarta: UI Press. Halaman 651-654, 657-660, 697.
Lim, T.K. (2013). Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants. London: Springer.
Halaman 466.
Lukmanto, H. (1986). Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia, Edisi II.
Jakarta: EGC. Halaman 112.
Moffat, C.A., Osselton, M.D., dan Widdop, B. (2005). Clarke’s Analysis of Drugs
and Poisons. London: Pharmaceutical Press. Halaman 1279, 1856.
Muljohardjo, M. (1987). Teknologi Pengolahan Pati. Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman
78, 103.
Niazi, S.K. (2009). Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Compressed Solid Products. New York: Informa Healthcare. Halaman
63-73.
Parrott, E.L. (1971). Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics.
Minneapolis: Burgess Publishing Company. Halaman73-85.
Purwono., dan Purnamawati, H. (2007). Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 101-107.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. London: Pharmaceutical Press. Halaman 685-686.
77
Universitas Sumatera Utara
Sahoo, P.K. (2007). Pharmaceutical Technology: Tablets. New Delhi: Delhi
Institute of Pharmaceutical Sciences and Research. Diambil dari:
http://nsdl.niscair.res.in/jspui/bitstream/123456789/315/1/Tablet%20Tec
hnology%20Edited.pdf. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. Halaman
5-10.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet:
Dasar-Dasar Praktis. Jakarta: EGC. Halaman 1-3, 54.
Sitompul, S.M., dan Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 23-25.
Soekemi, R.A., Tanuwijaya, Y., Aminah, F., dan Usman, S. (1987). Tablet.
Medan: PT. Mayang Kencana. Halaman 5 dan 54.
Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi Keempat. Bandung: Tarsito. Halaman
227.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Halaman 200-222.
78
Universitas Sumatera Utara