Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

PENGGUNAAN PATI TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schott)
SEBAGAI DISINTEGRAN PADA PEMBUATAN BEBERAPA
JENIS TABLET SECARA CETAK LANGSUNG DAN
GRANULASI BASAH
SKRIPSI

OLEH:
INFITA KAMALIA PULUNGAN
NIM 121524155

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

PENGGUNAAN PATI TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schott)
SEBAGAI DISINTEGRAN PADA PEMBUATAN BEBERAPA
JENIS TABLET SECARA CETAK LANGSUNG DAN

GRANULASI BASAH
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
INFITA KAMALIA PULUNGAN
NIM 121524155

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Tak lupa pula shalawat beriring salam kepada Rasulullah Muhammad SAW
sebagai suri tauladan dalam kehidupan. Skripsi dengan judul “Penggunaan Pati
Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan
Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah” disusun
untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Ibu Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt.
selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Fat Aminah, M.Sc.,Apt. selaku dosen
pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan petunjuk serta saransaran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ibu Prof. Dr. Julia Reveny,
M.Si., Apt. selaku Wakil Dekan I Fakultas Farmasi USU Medan, yang telah
memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Ibu Dra.
Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., Bapak Drs. Agusmal Dalimunte., M.S., Apt., dan
Ibu Djendakita Purba, M.Si., Apt. selaku dosen penguji, yang telah memberikan
kritik, saran dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Bapak/Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik selama
perkuliahan dan Bapak Dr. Martua Pandapotan Nasution, MPS., Apt. selaku

penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama ini.

iv
Universitas Sumatera Utara

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus tiada terhingga kepada
Ayahanda Alm. Fadhli Pulungan dan Ibunda Latifah Hanum Nst. yang telah
memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun dan
motivasi serta doa yang tulus yang tidak pernah berhenti. Saudaraku tersayang
Bang Taufiq dan Tafa, Unde Idah, Unde Milah, Ujing Ziah, dan lainnya yang
telah memberikan dukungan dan doanya selama ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada asisten lab.
Teknologi Sediaan Farmasi II atas saran-saran yang diberikan, kak Icha, Kiky,
kak Aida, Didiz, kak Dede dan keluarga besar kos 84 AB atas dukungan, bantuan
dan semangat yang luar biasa, serta teman-teman ekstensi farmasi angkatan 2012.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik
dan saran yang membangun pada skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.


Medan,
Penulis

Juni 2015

Infita Kamalia Pulungan
NIM 121524155

v
Universitas Sumatera Utara

PENGGUNAAN PATI TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schott) SEBAGAI
DISINTEGRAN PADA PEMBUATAN BEBERAPA JENIS TABLET
SECARA CETAK LANGSUNG DAN GRANULASI BASAH
ABSTRAK
Latar Belakang: Pati talas diprediksi dapat berpotensi sebagai disintegran pada
pembuatan beberapa jenis tablet cetak langsung dan granulasi basah.
Tujuan: Membandingkan potensi pati talas sebagai disintegran terhadap metode
yang digunakan dalam pembuatan tablet, mengetahui pengaruh sifat zat aktif
terhadap potensi pati talas sebagai disintegran dan mengetahui konsentrasinya

yang terbaik pada pembuatan beberapa jenis tablet tersebut.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi isolasi
pati talas, formulasi sediaan dan evaluasi terhadap tablet yang dihasilkan. Variasi
konsentrasi pati talas yaitu 5%, 10% dan 15%, sebagai pembanding digunakan
primojel 4% dan amilum manihot 10%. Bahan aktif yang digunakan yaitu kalsium
laktat dibuat secara cetak langsung, parasetamol yang bersifat hidrofob dan
antalgin yang bersifat hidrofil dibuat secara granulasi basah.
Hasil: Tablet kalsium laktat waktu hancurya lebih cepat (1,56-2,23 menit)
dibandingkan formula tablet parasetamol (5,55-10,41 menit) dan tablet antalgin
(5,75-9,83 menit). Daya hancur tablet parasetamol meningkat dengan peningkatan
konsentrasi pati talas sebagai disintegran (5%15%), dengan demikian sifat zat aktif mempengaruhi
potensi pati talas sebagai disintegrannya. Konsentrasi pati talas 15% pada tablet
kalsium laktat dan parasetamol memberikan hasil yang terbaik, dan pada tablet
antalgin konsentrasi pati talas 5% memberikan hasil yang terbaik.
Kesimpulan: Pati talas dapat digunakan sebagai disintegran pada tablet yang
dibuat dengan metode cetak langsung dan granulasi basah.
Kata kunci: Pati talas, disintegran, cetak langsung, granulasi basah

vi
Universitas Sumatera Utara


TARO (Colocasia esculenta (L.) Schott) STARCH APLICATION AS
DISINTEGRANT IN MANUFACTURING SOME TYPES OF
TABLETS BY DIRECT COMPRESSION AND
WET GRANULATION METHODS
ABSTRACT
Background: Taro starch is predicted to be able to use as disintegrant in
manufacturing some types of tablets by direct compression and wet granulation
methods.
Objective: The study aimed to compare the potential of taro starch as disintegrant
with using method in manufacturing of tablets, to determine the influence of
active substance characteristic against the potential of taro starch as disintegrant
and knowing the best concentration of it in manufacturing some types of the
tablets.
Methods: This study used an experimental method included isolation of taro
starch, formulation and evaluation of the resulting tablets. Variation of taro starch
concentrations were 5%, 10% and 15%, as a comparison used primojel 4% and
amylum manihot 10%. The active substances used were calcium lactate that was
made by direct compression, paracetamol was hydrophobic and antalgin was
hydrophilic they were made by wet granulation.

Results: The disintegration times of calcium lactate tablets by direct compression
(1.56-2.23 minutes) was faster than paracetamol (5.55-10.41 minutes) and
antalgin (5.75-9.83 minutes) tablet. The power of disintegration in paracetamol
tablets increased by the increasing of taro starch concentration as disintegrant,
(5%15%), so the
characteristic of the active substances affected the potential of taro starch as
disintegrant. At the using of taro starch concentration 15% in calcium lactate and
paracetamol tablets showed the best result, and antalgin tablet at concentration 5%
showed the best result.
Conclusion: Taro starch can be used as a disintegrant in tablet which is
manufactured by direct compression and wet granulation methods.
Keywords: Taro starch, disintegrant, direct compression, wet granulation

vii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...................................................................................................


i

HALAMAN JUDUL ..............................................................................

ii

PENGESAHAN SKRIPSI .....................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...........................................................................

iv

ABSTRAK .............................................................................................

vi

ABSTRACT ...........................................................................................


vii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................


1

1.1 Latar Belakang .......................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ...............................................................

5

1.3 Hipotesis ................................................................................

5

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................

5

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................


6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................

7

2.1 Tumbuhan Talas .....................................................................

7

2.2 Uraian Pati .............................................................................

9

2.3 Kalsium Laktat ......................................................................

11

2.3.1 Tinjauan umum .............................................................

11

2.3.2 Manfaat kalisum ...........................................................

11

viii
viii

Universitas Sumatera Utara

2.4 Parasetamol ............................................................................

12

2.4.1 Tinjauan umum .............................................................

12

2.4.2 Farmakologi ..................................................................

12

2.5 Antalgin .................................................................................

13

2.5.1 Tinjauan umum .............................................................

13

2.5.2 Farmakologi ..................................................................

13

2.6 Uraian Tablet .........................................................................

14

2.6.1 Pengertian tablet ...........................................................

14

2.6.2 Metode pembuatan tablet .............................................

15

2.6.3 Komposisi tablet ..........................................................

16

2.6.4 Teori pencampuran .......................................................

19

2.6.5 Uji preformulasi ...........................................................

20

2.6.6 Evaluasi tablet ..............................................................

21

2.7 Titrasi Kompleksometri .........................................................

24

2.8 Spektrofotometri Ultraviolet .................................................

24

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................

26

3.1 Alat-alat .................................................................................

26

3.2 Bahan-bahan ..........................................................................

26

3.3 Isolasi Pati Talas ....................................................................

27

3.4 Evaluasi Terhadap Pati Hasil Isolasi .....................................

27

3.4.1 Bentuk dan ukuran partikel ..........................................

27

3.4.2 Distribusi ukuran partikel .............................................

27

3.4.3 Uji terhadap iodium ......................................................

28

3.4.4 Berat jenis .....................................................................

28

ix
Universitas Sumatera Utara

3.4.5 Penepatan kadar abu total .............................................

28

3.4.6 Penetapan susut pengeringan .......................................

28

3.5 Formulasi Tablet ....................................................................

29

3.5.1 Formulasi tablet cetak langsung ...................................

29

3.5.2 Formulasi tablet granulasi basah ..................................

31

3.5.2.1 Tablet parasetamol ...........................................

31

3.5.2.2 Tablet antalgin ..................................................

33

3.6 Pembuatan Tablet ..................................................................

35

3.6.1 Metode cetak langsung .................................................

35

3.6.2 Metode granulasi basah ................................................

35

3.7 Uji Preformulasi ....................................................................

36

3.7.1 Sudut diam massa granul .............................................

36

3.7.2 Waktu alir granul ..........................................................

36

3.7.3 Indeks tap granul ..........................................................

37

3.8 Pembuatan Pereaksi ...............................................................

37

3.8.1 Air suling bebas karbondioksida ..................................

37

3.8.2 Pembuatan HCl 0,1 N ..................................................

37

3.8.3 Pembuatan dapar fosfat pH 5,8 ....................................

37

3.8.4 Pembuatan kalium dihidrogen fosfat 0,2 M .................

38

3.8.5 Larutan NaOH 0,1 N ....................................................

38

3.8.6 Larutan NaOH 0,2 N ....................................................

38

3.8.7 Indikator EBT ...............................................................

38

3.8.8 Buffer amonia pH 10 ....................................................

38

3.8.9 Larutan Na2EDTA 0,05 N ............................................

38

x
Universitas Sumatera Utara

3.8.10 Larutan iodium 0,1 N ..................................................

38

3.9 Evaluasi Tablet ......................................................................

39

3.9.1 Uji kekerasan tablet ......................................................

39

3.9.2 Uji friabilitas ................................................................

39

3.9.3 Uji waktu hancur ..........................................................

39

3.9.4 Penetapan kadar kalsium laktat ....................................

40

3.9.4.1 Pembakuan Na2EDTA ......................................

40

3.9.4.2 Penetapan kadar tablet kalsium laktat ..............

40

3.9.4.3 Rumus perhitungan ..........................................

41

3.9.5 Penetapan kadar parasetamol .......................................

41

3.9.5.1 Pembuatan larutan induk baku .........................

41

3.9.5.2 Penentuan kurva serapan parasetamol ..............

41

3.9.5.3 Penentuan
linieritas
kurva
kalibrasi
parasetamol .......................................................

42

3.9.5.4 Penetapan kadar tablet parasetamol .................
3.9.6 Penetapan kadar antalgin ..............................................

42

3.9.6.1 Pembuatan larutan induk baku .........................

42

3.9.6.2 Penentuan kurva serapan antalgin ....................

43

3.9.6.3 Penentuan linieritas kurva kalibrasi antalgin . ..

43

3.9.6.4 Penetapan kadar tablet antalgin ........................

43

3.9.7 Uji keragaman bobot ....................................................

44

3.9.8 Uji disolusi tablet ..........................................................

44

3.9.9 Analisis data secara statistik .........................................

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

47

xi
Universitas Sumatera Utara

4.1. Evaluasi Pati Hasil Isolasi .....................................................

47

4.1.1 Bentuk dan ukuran partikel pati talas ...........................

47

4.1.2 Distribusi ukuran partikel .............................................

48

4.1.3 Uji terhadap iodium ......................................................

48

4.1.4 Bobot jenis ....................................................................

48

4.2 Uji Preformulasi Massa Granul .............................................

49

4.2.1 Uji sudut diam ..............................................................

51

4.2.2 Uji waktu alir ................................................................

52

4.2.3 Uji indeks tap ...............................................................

53

4.3 Hasil Uji Evaluasi Tablet .......................................................

55

4.3.1 Uji kekerasan tablet ......................................................

56

4.3.2 Uji friabilitas .................................................................

57

4.3.3 Uji waktu hancur ...........................................................

58

4.3.4 Penetapan kadar kalsium laktat ....................................

60

4.3.5 Penetapan kadar tablet parasetamol ..............................

62

4.3.5.1 Pembuatan kurva serapan maksimum dan
kurva kalibrasi ..................................................

62

4.3.5.2 Hasil penetapan kadar parasetamol ..................

63

4.3.6 Penetapan kadar tablet antalgin ....................................

64

4.3.6.1 Pembuatan kurva serapan maksimum dan
kurva kalibrasi ..................................................

64

4.3.6.2 Hasil penetapan kadar antalgin ........................

66

4.3.7 Keragaman bobot ..........................................................

66

4.3.7.1 Tablet kalsium laktat ........................................

66

4.3.7.2 Tablet parasetamol ...........................................

67

xii
Universitas Sumatera Utara

4.3.7.3 Tablet antalgin ..................................................

68

4.3.8 Hasil uji disolusi ...........................................................

69

4.3.8.1 Tablet kalsium laktat ........................................

69

4.3.8.2 Tablet parasetamol ...........................................

71

4.3.8.3 Tablet antalgin ..................................................

72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

75

5.1 Kesimpulan ............................................................................

75

5.2 Saran ......................................................................................

76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

77

LAMPIRAN ...........................................................................................

80

xiii
xiii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Formula tablet kalsium laktat untuk 100 tablet ...................

30

Tabel 3.2 Formula tablet parasetamol untuk 100 tablet ......................

32

Tabel 3.3 Formula tablet antalgin untuk 100 tablet .............................

34

Tabel 3.4 Kriteria penggunaan alat disolusi ........................................

44

Tabel 3.5 Kriteria Penerimaan zat aktif yang larut dengan disolusi ...

45

Tabel 4.1 Data ukuran partikel pati talas .............................................

48

Tabel 4.2 Data uji preformulasi massa granul tablet kalsium laktat,
parasetamol dan antalgin .....................................................

50

Tabel 4.3 Data hasil evaluasi tablet metode cetak langsung dan
granulasi basah ....................................................................

56

Tabel 4.4 Hasil penetapan kadar tablet kalsium laktat ........................

61

Tabel 4.5 Hasil penetapan kadar tablet parasetamol ...........................

64

Tabel 4.6 Hasil penetapan kadar tablet antalgin ..................................

66

Tabel 4.7 Hasil uji keragaman bobot tablet kalsium laktat .................

67

Tabel 4.8 Hasil uji keragaman bobot tablet parasetamol ....................

68

Tabel 4.9 Hasil uji keragaman bobot tablet antalgin ...........................

69

Tabel 4.10 Hasil uji disolusi tablet kalsium laktat ................................

70

Tabel 4.11 Hasil uji disolusi tablet parasetamol ....................................

72

Tabel 4.12 Hasil uji disolusi tablet antalgin ..........................................

74

xiv
xiv

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Klasifikasi berbagai bentuk umbi talas ...........................

8

Gambar 2.2

Rumus bangun kalsium laktat ........................................

11

Gambar 2.3

Rumus bangun parasetamol ............................................

12

Gambar 2.4

Rumus bangun kalsium laktat ........................................

13

Gambar 4.1

Butir pati talas .................................................................

47

Gambar 4.2

Diagram sudut diam massa granul dengan jenis dan
persentase disintegran yang berbeda ..............................

52

Diagram waktu alir massa granul dengan jenis dan
persentase disintegran yang berbeda ..............................

53

Diagram indeks tap massa granul dengan jenis dan
persentase disintegran yang berbeda ..............................

55

Diagram kekerasan beberapa tablet dengan jenis dan
persentase disintegran yang berbeda ..............................

57

Diagram friabilitas beberapa tablet dengan jenis dan
persentase disintegran yang berbeda ..............................

58

Diagram waktu hancur beberapa tablet dengan jenis
dan persentase disintegran yang berbeda .......................

60

Kurva serapan dan panjang gelombang maksimum
parasetamol BPFI dalam dapar fosfat pH 5,8 pada c=
6,5 mcg/ml ......................................................................

62

Kurva kalibrasi parasetamol BPFI dalam dapar fosfat
pH 5,8 secara Spektro Ultraviolet pada = 243,1 nm .....

63

Gambar 4.10 Kurva serapan dan data panjang gelombang maksimum
antalgin BPFI dalam HCl 0,1 N pada c= 16 mcg/ml ......

65

Gambar 4.11 Kurva kalibrasi antalgin BPFI dalam HCl 0,1 N secara
spektro ultraviolet pada = 258,7 nm .............................

65

Gambar 4.12 Disolusi tablet kalsium laktat dengan jenis dan
persentase disintegran yang berbeda dalam aquadest ....

70

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

xv
xv

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.13 Disolusi tablet parasetamol dengan jenis dan persentase
disintegran yang berbeda dalam dapar fosfat pH 5,8 .....

71

Gambar 4.14 Disolusi tablet antalgin dengan jenis dan persentase
disintegran yang berbeda dalam HCl 0,1 N ....................

73

xvi
xvi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Hasil identifikasi sampel ................................................

79

Lampiran 2.

Gambar tumbuhan talas, umbi talas dan pati talas
(Colocasia esculenta (L.) Schott) ...................................

80

Lampiran 3.

Flowsheet pembuatan pati talas ......................................

81

Lampiran 4.

Perhitungan karakteristik pati talas ................................

82

Lampiran 5.

Contoh perhitungan friabilitas tablet kalsium laktat ......

84

Lampiran 6.

Data hasil uji kekerasan, uji friabilitas, dan uji waktu
hancur .............................................................................

85

Lampiran 7.

Perhitungan pembakuan Na2.EDTA ...............................

87

Lampiran 8.

Hasil perhitungan penetapan kadar kalsium laktat .........

88

Lampiran 9.

Hasil penentuan persamaan regresi dari kurva kalibrasi
parasetamol BPFI pada panjang gelombang = 243,1
nm dalam larutan dapar fosfat pH 5,8 ............................

90

Lampiran 10. Contoh perhitungan kadar tablet parasetamol ................

91

Lampiran 11. Hasil penentuan persamaan regresi dari kurva kalibrasi
antalgin BPFI pada panjang gelombang = 258,7 nm
dalam HCl 0,1N ..............................................................

94

Lampiran 12. Contoh perhitungan kadar tablet antalgin .......................

96

Lampiran 13. Contoh analisis data statistik untuk mencari kadar zat
berkhasiat sebenarnya dalam formulasi tablet ................

99

Lampiran 14. Contoh perhitungan keragaman bobot ............................ 101
Lampiran 15. Contoh perhitungan hasil uji disolusi tablet kalsium
laktat, parasetamol, dan antalgin .................................... 103
Lampiran 16. Data persen kumulatif disolusi ....................................... 107
Lampiran 17. Hasil penetapan kadar tablet kalsium laktat,
parasetamol, dan antalgin pada berbagai perbandingan
konsentrasi pati talas dan formula tablet pembanding .... 108

xvii
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 18. Gambar alat-alat yang digunakan ................................... 111
Lampiran 19. Gambar tablet kalsium laktat, parasetamol, dan antalgin
dengan menggunakan pati talas berbagai konsentrasi
sebagai disintegran, primojel dan amilum manihot
sebagai pembanding ....................................................... 113
Lampiran 20. Perubahan warna pada penetapan kadar kalsium laktat
secara titrasi .................................................................... 114
Lampiran 21. Sertifikat parasetamol baku pembanding ....................... 115
Lampiran 22. Sertifikat antalgin baku pembanding .............................. 116
Lampiran 23. Sertifikat bahan baku parasetamol .................................. 117
Lampiran 24. Sertifikat bahan baku antalgin ........................................ 118
Lampiran 25. Sertifikat bahan baku kalsium laktat .............................. 119
Lampiran 26. Daftar tabel distribusi t ................................................... 120

xviii
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

32 215 140

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 35 120

Ekstraksi dan Karakterisasi Sifat Fisikokimia dan Funsional Pati Beberapa Varietas Talas (Colocasia esculenta (L.)Schott)

1 11 16

Karakteristik Tepung Talas (Colocasia esculenta (L) Schott) dan Pemanfaatannya dalam Pembuatan Cake

6 36 156

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 2

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 1 6

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 19

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 3

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 42