Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

11

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pemberian anestesi lokal adalah salah satu tindakan yang paling sering
dilakukan dalam bidang kedokteran gigi.1 Mengurangi sensasi nyeri dan kecemasan
selama prosedur merupakan tujuan dari penggunaan anestesi lokal. Efek anestesi ini
dihasilkan

oleh

aplikasi

atau

injeksi

sejumlah


agen

farmakologis

untuk

menghilangkan nyeri pada daerah yang spesifik di rongga mulut selama periode
waktu yang singkat.2
Menurut Malamed, anestesi lokal adalah tindakan yang paling aman dan
paling efektif untuk pencegahan dan penatalaksanaan nyeri.3 Meskipun demikian
ada sejumlah komplikasi yang mungkin terjadi dan berhubungan dengan anestesi
lokal. Komplikasi lokal merupakan komplikasi yang terjadi pada sekitar area injeksi,
sedangkan komplikasi sistemik merupakan komplikasi yang melibatkan respon
sistemik tubuh terhadap pemberian anestesi lokal. Komplikasi sistemik pada
penggunaan anestesi lokal termasuk overdosis (reaksi toksik), alergi, dan reaksi
psikogenik.Sedangkan komplikasi lokal menurut Malamed termasuk patah jarum,
parastesi, paralisis wajah, trismus, trauma pada jaringan, hematoma, rasa sakit, rasa
terbakar, infeksi, edema, Pengelupasan jaringan, dan lesi intraoral setelah anestesi.4
Penelitian Daublander dkk pada 2731 pasien, secara keseluruhan terdapat
sebanyak 4,5% insiden komplikasi.5 Penelitian lain oleh Pogrel menemukan 16 kasus

patah jarum selama 25 tahun (1983-2008). Sebanyak 15 kasus terjadi pada blok
mandibula dan 1 kasus pada blok saraf alveolar superior posterior.6 Garisto dkk
melaporkan selama rentang 10 tahun (November 1997-Agustus 2008), ada sebanyak
248 kasus parastesi yang berhubungan dengan anestesi lokal.7
Penelitian yang dilakukan oleh Lustig dan Zusman di Amerika Serikat, dari
2.528 suntikan pada 1007 pasien, ditemui 63 kasus suntikan mengenai saraf dan
pasien merasakan adanya sensasi elektris. Paling sedikit 10 kasus dimana anestesi

12

lokal terinjeksi dalam pembuluh darah. Namun pada penelitian ini tidak ada laporan
terjadinya patah jarum, hematoma, edema, paralisis wajah dan reaksi obat yang
merugikan 8
Dokter gigi seharusnya tetap mengingat bahwa setiap suntikan berpotensi
untuk mengakibatkan hal yang tidak menguntungkan bahkan membahayakan. Dokter
gigi dituntut untuk mengetahui bagaimana cara memperkecil insidens komplikasi
anestesi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian


mengenai

pengetahuan

mahasiswa

kepaniteraan

klinik

terhadap

pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal di Departemen Bedah
Mulut FKG USU. Alasan penelitian ini dilakukan adalah karena mahasiswa
kepaniteraan klinik akan menjadi dokter gigi yang kemugkinan akan mendapatkan
kasus komplikasi anestesi. Oleh karena itu penting bagi mahasiswa kepaniteraan
klinik untuk mengetahui pencegahan komplikasi anestesi lokal.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap

pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal di Departemen Bedah
Mulut FKG USU.

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik
terhadap pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal di
Departemen Bedah Mulut FKG USU
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap
pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal di Departemen Bedah
Mulut FKG USU.

13

1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa
kepaniteraan klinik terhadap pencegahan komplikasi lokal pada penggunaan anestesi
lokal.
2. Dapat dijadikan sebagai bentuk upaya yang efektif untuk mencegah
komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal di Departemen Bedah Mulut FKG
USU.

3. Sebagai tambahan pengetahuan bagi peneliti terhadap pencegahan
komplikasi lokal pada penggunaan anestesi lokal.

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU Tahun 2013

5 72 69

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

2 108 70

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

2 58 54

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 10

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 24

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 12

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

0 0 14