Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Motivasi

Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan “motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya”. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Selain itu, menurut Wahjosumidjo (1987) dalam Tedjho (2012), “motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang”. Ada tiga aspek dalam motivasi, yaitu :

1. Keadaan yang mendorong, yang ada dalam organisme, yang muncul

karena adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian mental seperti berpikir dan ingatan.

2. Tingkah laku yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi. 3. Tujuan yang menjadi arah dari tingkah laku.

Jadi motivasi membangkitkan tingkah laku dan mengarahkannya pada tujuan yang sesuai. Selain itu, motivasi merupakan kompleksitas proses fisik


(2)

7 fisiologi yang bersifat energetik (dilandasai dengan adanya energi), keterangsangan (disulut oleh stimulus), dan keterarahan (tertuju pada sasaran). Untuk memahami tentang motivasi, akan ditemui beberapa teori tentang motivasi, salah satunya adalah “teori harapan”.

Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan lebih lanjut oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler (Aisyah dan Sudrajat, 2011). Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:

1. Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keluaran

yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, hasil keluaran alternatif, juga disebut tujuan-tujuan pribadi (personal goals), dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.

2. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa

upaya (effort=E) mereka akan mengarah ke perilaku unjukkerja (performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P.

3. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa

hasil-hasil keluaran (outcomes=O) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Ini diungkapkan dalam rumusan harapan P-O.

4. Dalam setiap situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan

dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang dipunyai orang pada saat itu.

Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan. Oleh karena itu, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi yang layak seperti bonus, kenaikan gaji atau


(3)

8 promosi. Dengan kata lain mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan.

2.2 Pengertian Auditor

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi” (Wikipedia, 2015).

2.2.1 Jenis Auditor

Menurut Mulyadi dan Puradireja (1998: 26), ada tiga golongan orang atau kelompok yang melaksanakan audit, ketiga golongan tersebut, yaitu:

1. Auditor Independen

Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.

2. Auditor pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Umumnya yang disebut sebagai auditor pemerintahan adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta instansi pajak.

3. Auditor intern

Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) dan tugasnya menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.


(4)

9 2.3 Pengertian Karir

Karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan pekerjaannya. Karir mengandung pengertian sebagai sebuah pilihan pekerjaan yang akan ditekuni selama hidup. Setiap orang dihadapkan dengan berbagai pilihan yang akan dijalani guna menopang, mempertahankan, maupun meningkatkan kesejahteraan hidup. Tak ada seorang pun yang menghendaki kehidupan dirinya dalam keadaan yang serba sulit sehingga dapat menyengsarakan hidupnya. Pada dasarnya setiap manusia bersifat hidonis artinya manusia ingin menikmati kehidupan yang serba menyenangkan dan terhindar dari segala kehidupan yang membuat dirinya menderita (Berteen, 1997).

Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang. Bergerak ke atas berarti berhak atas pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa yang lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan sikap dan perilaku tertentu.

Studi pilihan karir mahasiswa strata 1 program studi akuntansi merupakan hal yang sangat penting dan menarik untuk diteliti, karena dengan penelitian tersebut, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi karir mereka. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dapat diketahui alasan mahasiswa memilih karir tersebut.


(5)

10 2.3.1 Karir Bagi Akuntan

Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 kategori, yaitu: akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik.

2.3.1.1 Akuntan publik

Akuntan publik menurut Undang-Undang No. 5/2011 adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang–Undang ini. Menurut Mulyadi (2002) berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik :

a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit

secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.

b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan

bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.

c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas

membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter.


(6)

11

d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien

dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing.

2.3.1.2 Akuntan Perusahaan

Karir bidang akuntansi yang tidak melalui ujian sertifikasi adalah dengan bekerja pada suatu perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Trirorania, 2004). Karir pada bidang ini disebut sebagai private (or managerial accounting).

2.3.1.3 Akuntan Pemerintah

Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga yang kegiatannya tidak berorientasi laba.

2.3.1.4 Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik sendiri.


(7)

12 2.3.2 Tahap-Tahap Karir

Dalam pengembangan suatu karir menurut Kunartinah (2003), terdapat tahap-tahap yang dilalui oleh seseorang sebagai berikut:

1. Tahap pilihan karir (Career Choice)

Tahap pilihan karir secara umum terjadi antara masa remaja sampai umur 20 tahun, ketika manusia mengembangkan visi dan identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidikan seseorang.

2. Tahap karir awal (Early Career)

Selama periode tahap karir awal, seseorang juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang selama bekerja diperusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang diharapkan di masa yang akan datang.

3. Tahap karir pertengahan (Middle Career)

Dalam tahap karir pertengahan ini, seseorang bergerak dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka dianggap produktif, menjadi semakin lebih memikul tanggungjawab yang lebih berat dan menerapkan suatu rencana lahir yang lebih berjangka panjang. 4. Tahap karir akhir dan pensiun

Tahap karir akhir dan pensiun merupakan tahap terakhir dalam tahapan karir. Seseorang mulai melepaskan diri dari belitan-belitan tugasnya dan bersiap pensiun. Tahapan ini juga berguna untuk melatih penerus, mengurangi beban kerja atau mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan baru atau junior.

2.3.3 Faktor-Faktor Pemilihan Karir

Keempat karir tersebut dapat dijalani oleh para lulusan strata-1 akuntansi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam memilih karir, mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional.


(8)

13 A. Penghargaan Finansial

Penghasilan atau penghargaan finansial yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah dilakukan diyakini sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik untuk memuaskan karyawannya dan mengungkapkan bahwa penghargaan finansial atau gaji merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi (Wijayanti, 2001). Stole (1976) menyatakan bahwa berkarir di Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu karir yang memberikan penghargaan secara finansial dan pengalaman bekerja yang bervariasi. Berkarir di KAP dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain.

B. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, dan sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan pendidik pekerjaannya lebih rutin dibanding karir yang lain. Rahayu juga mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak


(9)

14 kesempatan untuk berkembang. Karir sebagai akuntan pemerintah pekerjaannya rutin yang rutinitasnya sedikit lebih tinggi dibanding akuntan perusahaan. Karir sebagai akuntan publik dianggap karir yang jenis pekerjaannya tidak rutin, lebih atraktif dan banyak tantangannya, tidak dapat dengan cepat terselesaikan.

C. Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya. Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik. Menurut Wheeler (1983), pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi.

D. Nilai-Nilai Sosial

Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih


(10)

15 profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Stolle (1976) menyatakan bahwa nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya.

E. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Menurut Stolle (1976), pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesional tersebut antara lain kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik gaji, dan penghargaan atas keahlian tertentu.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul

Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian 1 Rasmini

(2007)

Faktor–faktor yang berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan

Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,

Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik

Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan


(11)

16 No Peneliti Judul

Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Publik pada Mahasiswa

Akuntansi di Bali.

non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali. 2 Wie Shi

(2011) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) Universitas Sumatera Utara Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan Secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan 3 Andersen

(2012) Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP, UNIKA, UNNES, UNISSULA, UNIDUS, UNISBANK, STIE TOTALWin, dan Mahasiswa PPA UNDIP. Penghargaan finansial, Pelatihan profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas pencapaian akademik

Dari faktor gaji, responden cenderung memilih profesi akuntan perusahaan. Dari faktor pelatihan dan pengakuan profesional, responden memilih profesi akuntan publik. Berdasarkan nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan kesetaraan gender responden memilih profesi akuntan pendidik. Tidak ditemukan adanya perbedaan persepsi mengenai profesi akuntan.


(12)

17 2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Kerangka konseptual menjelaskan hubungan antara variabel independen yang meliputi penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), pengakuan professional (X5) terhadap variabel dependen yakni minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor (Y).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual diatas menjelaskan hubungan masing – masing variabel independen dan dependen. Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

Penghargaan Finansial (X1)

H1

Lingkungan Kerja (X2)

H2

Pemilihan Karir Menjadi Auditor

(Y) Pertimbangan Pasar Kerja

(X3)

H6 H3

Nilai-Nilai Sosial (X4)

H4

Pengakuan Profesional (X5)


(13)

18 1. Hubungan Penghargaan Finansial (X1) terhadap pemilihan karir

menjadi auditor (Y).

Penghargaan Finansial merupakan daya tarik untuk memuaskan karyawannya dan penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Penghargaan finansial yang baik akan meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih karir menjadi auditor.

H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

2. Hubungan Lingkungan Kerja (X2) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja yang rutin, atraktif, dan sering lembur, tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Suatu lingkungan kerja yang baik akan mendorong minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor.

H2: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

3. Hubungan Pertimbangan Pasar Kerja (X3) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik. Pertimbangan pasar


(14)

19 kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati oleh mahasiswa dalam memilih karir.

H3: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

4. Hubungan Nilai-nilai Sosial (X4) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial tersebut meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.

H4: Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor

5. Hubungan Pengakuan Profesional (X5) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Pengakuan profesional merupakan hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Jika seseorang memiliki pengakuan professional maka itu akan menjadi nilai tambah untuk memilih karir.


(15)

20 H5: Pengakuan professional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

2.5 Hipotesis Penelitian

Erlina (2011:41) menyatakan “Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena”.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : H1: Penghargaan Finansial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

H2: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H3: Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H4: Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H5: Pengakuan Profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H6: Penghargaan finansial, Lingkungan kerja, Pertimbangan pasar kerja, Nilai-nilai sosial, Pengakuan professional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.


(1)

15 profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Stolle (1976) menyatakan bahwa nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya.

E. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Menurut Stolle (1976), pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesional tersebut antara lain kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik gaji, dan penghargaan atas keahlian tertentu.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul

Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian 1 Rasmini

(2007)

Faktor–faktor yang berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan

Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,

Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik

Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan


(2)

16

No Peneliti Judul

Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Publik pada Mahasiswa

Akuntansi di Bali.

non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali. 2 Wie Shi

(2011) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) Universitas Sumatera Utara Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan Secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan 3 Andersen

(2012) Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP, UNIKA, UNNES, UNISSULA, UNIDUS, UNISBANK, STIE TOTALWin, dan Mahasiswa PPA UNDIP. Penghargaan finansial, Pelatihan profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas pencapaian akademik

Dari faktor gaji, responden cenderung memilih profesi akuntan perusahaan. Dari faktor pelatihan dan pengakuan profesional, responden memilih profesi akuntan publik. Berdasarkan nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan kesetaraan gender responden memilih profesi akuntan pendidik. Tidak ditemukan adanya perbedaan persepsi mengenai profesi akuntan.


(3)

17

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Kerangka konseptual menjelaskan hubungan antara variabel independen yang meliputi penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), pengakuan professional (X5) terhadap variabel dependen yakni minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor (Y).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual diatas menjelaskan hubungan masing – masing variabel independen dan dependen. Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

Penghargaan Finansial (X1)

H1

Lingkungan Kerja (X2)

H2

Pemilihan Karir Menjadi Auditor

(Y) Pertimbangan Pasar Kerja

(X3)

H6 H3

Nilai-Nilai Sosial (X4)

H4

Pengakuan Profesional (X5)


(4)

18

1. Hubungan Penghargaan Finansial (X1) terhadap pemilihan karir

menjadi auditor (Y).

Penghargaan Finansial merupakan daya tarik untuk memuaskan karyawannya dan penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Penghargaan finansial yang baik akan meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih karir menjadi auditor.

H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

2. Hubungan Lingkungan Kerja (X2) terhadap pemilihan karir

menjadi auditor (Y)

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja yang rutin, atraktif, dan sering lembur, tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Suatu lingkungan kerja yang baik akan mendorong minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor.

H2: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

3. Hubungan Pertimbangan Pasar Kerja (X3) terhadap pemilihan

karir menjadi auditor (Y)

Pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik. Pertimbangan pasar


(5)

19 kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati oleh mahasiswa dalam memilih karir.

H3: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

4. Hubungan Nilai-nilai Sosial (X4) terhadap pemilihan karir menjadi

auditor (Y)

Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial tersebut meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.

H4: Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor

5. Hubungan Pengakuan Profesional (X5) terhadap pemilihan karir

menjadi auditor (Y)

Pengakuan profesional merupakan hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Jika seseorang memiliki pengakuan professional maka itu akan menjadi nilai tambah untuk memilih karir.


(6)

20 H5: Pengakuan professional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

2.5 Hipotesis Penelitian

Erlina (2011:41) menyatakan “Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena”.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : H1: Penghargaan Finansial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

H2: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H3: Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H4: Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H5: Pengakuan Profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H6: Penghargaan finansial, Lingkungan kerja, Pertimbangan pasar kerja, Nilai-nilai sosial, Pengakuan professional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

10 130 86

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

6 54 85

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 19

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 5

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 2 11