Perubahan Warna Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman dalam Larutan Tablet Effervescent Pembersih Gigitiruan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Resin akrilik merupakan bahan yang umum digunakan di bidang Kedokteran
Gigi sebagai basis gigitiruan.1,2 Jenis resin akrilik yang banyak dipakai adalah resin
akrilik polimerisasi panas. Resin ini memiliki sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak
mudah larut dalam saliva, estetik baik, mudah dimanipulasi, perubahan dimensinya
kecil dan relatif murah.3,4
Resin akrilik ini tersedia dalam bentuk bubuk yang disebut polimer dan cairan
yang disebut monomer. Kekurangan dari resin akrilik yaitu mudah patah bila jatuh
pada permukaan yang keras atau akibat kelelahan bahan karena lama pemakaian serta
mengalami perubahan warna setelah digunakan beberapa waktu di dalam mulut.2,3,5
Gigitiruan resin akrilik selalu berkontak dengan saliva, minuman dan makanan
sehingga gigitiruan menjadi tempat terbentuknya stain, karang gigi dan plak. Plak
pada gigitiruan merupakan faktor penting yang dapat menyebabkan inflamasi pada

mukosa palatal dan terjadinya denture stomatitis.1,4 Oleh karena itu, penting untuk
pengguna gigitiruan menjaga kebersihan gigitiruan.
Metode pembersihan gigitiruan secara umum dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu mekanis dan kimia.4,6 Pembersihan secara mekanis dilakukan dengan

menggunakan sikat gigi manual atau sikat gigi yang digerakkan oleh motor listrik,
sedangkan pembersihan secara kimia dilakukan dengan merendam gigitiruan dalam
larutan pembersih.4,5 Menurut Abelson (1981), pembersihan gigitiruan resin akrilik
dengan cara kimia lebih efekif dibandingkan dengan cara mekanik, karena itu
dianjurkan agar gigitiruan direndam dalam larutan pembersih.5
Berbagai sediaan pembersih gigitiruan yang beredar di pasaran antara lain pasta,
tablet, cairan yang berasal dari bahan kimia seperti alkalin peroksida, sodium
hipoklorit, dan klorhexidin glukonat.3 Health Sience Research Center (2011)
menyatakan, pembersih yang mengandung bahan abrasif seperti dicalcium phosphate,

sodium bicarbonate dan calcium carbonate dapat melepaskan stain pada gigitiruan.
Menurut Khronghatai Kortrakulkij (2008) sodium bicarbonate sebagai pembersih
dapat melepaskan stain yang melekat pada gigi tiruan, sedangkan sodium carbonate
efektif menghilangkan stain alkohol. Salah satu contoh pembersih gigitiruan sodium

bicarbonat adalah tablet polident fresh active yang merupakan tablet effervescent.
Satu tablet polident fresh active dilarutkan dalam air dan rendam gigitiruan dalam
larutan tersebut selama 5 menit.7
Lempeng resin akrilik yang direndam pembersih gigitiruan dalam jangka waktu
yang terus menerus dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanik dari basis

gigitiruan.8 McNeme (1991) melaporkan bahwa penggunaan pembersih gigitiruan
(sodium hypochlorite) menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik. Peracini
(2010) melakukan penelitian, efek dari larutan pembersih gigitiruan (alkaline

peroxide) terhadap sifat fisis resin akrilik dan hasilnya menunjukkan perubahan
warna yang signifikan pada resin akrilik yang direndam larutan tablet pembersih
gigitiruan.9

Stabilitas warna merupakan karakteristik klinis yang sangat penting pada bahan
restorasi gigi dan bahan basis gigitiruan.8 Diskolorisasi gigitiruan disebabkan oleh
dua faktor yaitu instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah perubahan kimia
pada bahan itu sendiri seperti proses polimerisasi tidak sempurna sedangkan faktor
ekstrinsik adalah stain akibat absorpsi bahan pewarna dari sumber-sumber eksogen
seperti kopi, teh, nikotin, minuman ringan dan larutan kumur.10 Yu-lin Lai (2003)
melakukan penelitian mengenai stabilitas warna pada empat bahan polimer dalam air,
larutan kopi dan teh, hasilnya menunjukkan tidak terjadi perubahan warna yang
signifikan. Dina Saptarini (2013) menyatakan terjadi perubahan warna yang
signifikan pada resin akrilik yang direndam dalam infusa daun sirih.5
Oleh karena itu peneliti ingin mengevaluasi mengenai perubahan warna resin
akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam larutan tablet effervescent

pembersih gigitiruan.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian diatas diperoleh permasalahan :
Apakah ada perubahan warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas
setelah perendaman dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan dengan
siklus yang berbeda (5, 10 dan 15 kali).

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui perubahan warna basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi
panas setelah perendaman dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan
dengan siklus yang berbeda (5, 10 dan 15 kali).

1.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas maka dapat disusun hipotesis
penelitian sebagai berikut :
Tidak ada perubahan warna pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi
panas setelah perendaman dalam larutan tablet pembersih gigitiruan dengan siklus
yang berbeda (5, 10 dan 15 kali).


1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat
yang menggunakan gigitiruan mengenai pengaruh larutan tablet pembersih
gigitiruan terhadap perubahan warna bahan basis gigitiruan.
2. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang
ilmu material dan teknologi kedokteran gigi.
3. Sebagai data untuk penelitian lebih lanjut.