Hubungan Status Gizi Terhadap Usia Menarche Pada Anak SD dan SMP Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pubertas merupakan masa transisi antara masa anak-anak dengan dewasa

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks. Pada masa ini terjadi perubahanperubahan fisik maupun psikologis yang timbul karena adanya perubahan
aktivitas endokrin secara terus menerus dan teratur. Perubahan fisik yang terjadi
selama proses ini, diikuti oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder,
perubahan komposisi tubuh serta perubahan maturasi tulang yang cepat, dan
diakhiri dengan penyatuan epifisis serta terbentuknya perawakan dewasa. Awitan
pubertas pada anak perempuan ditandai oleh pertumbuhan payudara, pertumbuhan
puncak kecepatan tinggi badan, dan menarche. (Pulungan, 2010)
Menarche adalah suatu permulaan masa menstruasi (Dorland, 2002).
Menarche diakibatkan dari perubahan hormonal, yaitu peningkatan folliclestimulating hormone (FSH) pada usia sekitar 8 tahun kemudian diikuti
peningkatan luteinizing hormone (LH), yang beperan dalam proses menarche.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi menarche, antara lain faktor
genetik, status gizi, dan lingkungan. (Batubara, 2010)
Studi epidemiologis mengungkapkan fenomena yang menunjukan fakta

bahwa usia menarche wanita di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini semakin
cepat. Penurunan usia menarche mungkin mencerminkan status gizi yang lebih
baik dan membaiknya kesehatan umum. (Nelson, 2000)
Pada tahun 1965, remaja putri Indonesia mengalami menarche pada usia
13-14 tahun, sedangkan di tahun 2010 pada usia 11-12 tahun. (RISKESDAS,
2010)
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
diukur dengan antropometri. Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh
manusia dalam hal ini dimensi tulang, otot dan jaringan lemak. (Cogill, 2001)
Indikator status gizi sangat esensial dalam interpretasi klinik dari
pengukuran pertumbuhan. Setiap pengkajian nutrisi memerlukan satu atau lebih

Universitas Sumatera Utara

dari indikator untuk interpretasi. Berat badan menurut tinggi badan merupakan
salah satu indikator yang memberikan berbagai informasi akan pertumbuhan dan
lebih akurat dalam menetapkan dan mengklasifikasikan status gizi pada seorang
anak. (Maqbool, 2008)
Menurut Freedman et al, di Amerika dijumpai anak perempuan obesitas
lebih cepat mengalami menarche daripada anak perempuan yang gizi kurang.

Anak perempuan dengan status gizi obesitas mengalami menarche kurang dari
usia 12 tahun. Di Surabaya dijumpai anak perempuan obesitas lebih cepat
mengalami menarche dengan usia rata-rata 11,6 tahun sedangkan pada anak yang
tidak obesitas mengalami menarche pada usia rata-rata 12,2 tahun (Ayu, 2010) .
Anak-anak dengan kelebihan berat badan dilaporkan mengalami menarche di usia
yang lebih muda karena lemak pada tubuh dapat mengakibatkan sekresi
berlebihan dari GnRH yang kemudian akan menyebabkan peningkatan kecepatan
dari pubertas . (Akbar et al, 2011)
Dari data-data yang dilaporkan terdapat hubungan antara status gizi
dengan usia menarche, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan

antara status gizi dengan usia menarche pada anak di Yayasan Pendidikan
Shafiyyatul Amaliyyah.

1.2

Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di


atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah ada hubungan antara status gizi anak terhadap usia menarche ?

1.3

Tujuan Penilitian

1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan usia menarche.

1.3.2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui rata-rata status gizi pada anak di sekolah
Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah.


Universitas Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui rata-rata usia menarche pada anak di sekolah
Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Menambah ilmu pengetahuan di bidang endokrinologi dan ginekologi,
khususnya tentang hubungan status gizi terhadap usia menarche pada
anak.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya pada anak dalam
mengontrol status gizi untuk mencapai perkembangan seksual yang
normal dan menghindari terjadinya keterlambatan menarche.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya peran penilaian
status gizi dan usia menarche dalam menentukan derajat kesehatan
remaja di Indonesia.
4. Memberikan data bagi peneliti lain di bidang endokrinologi anak
tentang hubungan antara status gizi terhadap usia menarche pada anak.


Universitas Sumatera Utara