PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA PENILAI PUBLIK MUTTAQIN BAMBANG PURWANTO ROZAK USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
JASA PENILAI PUBLIK MUTTAQIN BAMBANG PURWANTO ROZAK
USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S1 Jurusan Manajemen

Oleh :

MARSA SATRYA NUGRAHA
0912010050/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
JASA PENILAI PUBLIK MUTTAQIN BAMBANG PURWANTO ROZAK
USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :

MARSA SATRYA NUGRAHA
0912010050/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
JASA PENILAI PUBLIK MUTTAQIN BAMBANG PURWANTO ROZAK
USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA
Disusun Oleh :
MARSA SATRYA NUGRAHA
0912010050/FE/EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 16 J anuari 2014

Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dra. Ec. Suhartuti, MM
NIP. 195502201983032001


Dra. Ec. Suhartuti, MM
NIP. 195502201983032001
Sekretaris

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 196509071991031001
Anggota

Dra. Ec. Malicha
NIP. 19550316196032001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan limpahan rahmatNya sehinnga penulis dapat menyelesaikan skirpsi dengan judul : “
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PENGGUNA J ASA PENILAI PUBLIK MUTTAQIN BAMBANG
PURWANTO ROZAK USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA “
dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam
menyelesaikan pendidikan program Strata satu ( S1 ) pada fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
Dalam penulisan skripsi ditemui beberapa kesulitan, namun berkat
bantuan, motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak maka skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila
dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa

Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “
Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Suhartuti, MM selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan selama penyusunan penelitian ini.
5. Ibu & kakak tercinta serta Alm. Ayah yang telah memberikan
dukungan dan do’a selama penulis menempuh kuliah sampai
dengan menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua responden yang meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner, terima kasih atas bantuan untuk mengisi kuesioner.
7. Bapak Pandji Soegiono, SE, MM selaku Dosen wali yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing dan mendampingi penulis

selama menempuh pendidikan dalam perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf karyawan khususnya Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa
Timur yang dengan ikhlas memberikan banyak Ilmu Pengetahuan
selama masa perkuliahan dan pelayanan akademik bagi peneliti.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
disebabkan oleh kelalaian dan keterbatasan waktu, tenaga juga
kemampuan dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon
maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Surabaya, Januari 2014

Penulis


iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................

viii


DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................

xi

ABSTRAK.......................................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... .

1


1.2 Perumusan Masalah .................................................................. .

5

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………….

6

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………..

6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... .

7

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ .

7


2.2 Landasan Teori ......................................................................... .

9

2.2.1 Definisi Pemasaran Jasa ......................................................... .

9

2.2.2 Karakteristik Jasa................................................................... .

10

2.2.3 Klasifikasi Jasa ...................................................................... .

14

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.2.4 Kualitas Layanan ................................................................... .

16

2.2.5 Kepuasan Pelanggan .............................................................. .

19

2.3 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa .

20

2.4 Kerangka Konseptual ............................................................... .

22

2.5 Hipotesis .................................................................................. .

22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ .

23

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................ .

23

3.1.1 Definisi Operasional ............................................................. .

23

3.1.2 Pengukuran Variabel............................................................. .

25

3.2 Teknik Penentuan Sampel ........................................................ .

26

3.2.1 Populasi ................................................................................ .

26

3.2.2 Sampel.................................................................................. .

27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... .

29

3.3.1 Jenis Data ............................................................................. .

29

3.3.2 Sumber Data ......................................................................... .

29

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................... .

29

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ............................................ .

30

3.4.1 Teknik Analisis ..................................................................... .

30

3.4.2 Uji Hipotesis ......................................................................... .

32

3.4.3 Pengujian Hipotesis .............................................................. .

32

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….

.

33

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………...

33

4.1.1 Sejarah Perusahaan……………………………………..........

33

4.2 Deskripsi Jawaban Responden…………………………………

35

4.2.1 Penyebaran Kuesioner……………………………………….

35

4.2.2 Uji Outlier…………………………………………………... .

36

4.3 Deskripsi Variabel……………………………………………..

38

4.3.1 Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X)…………………

38

4.3.1.1 Tangibles……………………………………………………

38

4.3.2.2 Reliability…………………………………………………...

40

4.3.2.3 Responsiveness……………………………………………...

41

4.3.2.4 Assurance…………………………………………………...

42

4.3.2.5 Empathy…………………………………………………….

43

4.3.2 Deskripsi Variabel Kepuasan Pengguna Jasa (Y)……………

44

4.4 Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis……………………

45

4.4.1 Evaluasi Model Pengukuran………………………………….

45

4.5 Evaluasi Model Struktural…………………………………..

52

4.5.1 Uji Kausalitas……………………………………….............

52

4.6 Pembahasan…………………………………………………...

54

4.6.1 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa 54

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….

55

5.1 Kesimpulan………………………………………………….

55

5.2 Saran………………………………………………………..

55

DAFTAR PUSTAKA

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
J ASA PENILAI PUBLIK MUTTAQIN BAMBANGPURWANTO ROZAK
USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA

Oleh :
Marsa Satrya Nugraha

ABSTRAK
Setiap badan usaha yang bergerak di bidang jasa tidak akan lepas dari kegiatan
pelayanan kepada masyarakat. Sudah barang tentu peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat harus ditingkatkan terutama di zaman modern sekarang ini setiap
perusahaan selalu berusaha agar produk atau jasa yang ditawarkan dapat diterima dan
dinikmati oleh pengguna jasa guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Apabila
kebutuhan konsumen bisa terpenuhi, maka dalam jangka panjang perusahaan akan
mendapatkan keuntungan yang diharapkan ditandai dengan adanya peningkatan jumlah
konsumen. Oleh karena itu, terciptanya kepuasan pengguna jasa sangat bermanfaat bagi
perusahaan. Pengguna jasa yang merasa puas akan berusaha untuk melakukan
pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi dan akan loyal,
sedangkan pengguna jasa yang merasa tidak puas akan menghentikan loyalitasnya.
Penelitian ini meneliti pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna Jasa Penilai
Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan Rekan.
Populasi dari penelitian ini adalah pengguna jasa yang menggunakan jasa
penilaian properti di Surabaya. Sedangkan sampelnya adalah pengguna Jasa Penilai Publik
Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan Rekan yang berjumlah 80 orang. Dan di
analisis menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS).
Di dapatkan hasil bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan positif terhadap
kepuasan pengguna Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan
Rekan
Keyword : Kualitas layanan, kepuasan pengguna jasa

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Setiap badan usaha yang bergerak di bidang jasa tidak akan
lepas dari kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Sudah barang tentu
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan
terutama di zaman modern sekarang ini setiap perusahaan selalu
berusaha agar produk atau jasa yang ditawarkan dapat diterima dan
dinikmati

oleh

konsumen

guna

mencapai

tujuan

dan

sasaran

perusahaan. Apabila kebutuhan konsumen bisa terpenuhi, maka dalam
jangka panjang

perusahaan akan

mendapatkan keuntungan

yang

diharapkan ditandai dengan adanya peningkatan jumlah konsumen.
Oleh karena itu, terciptanya kepuasan konsumen sangat bermanfaat
bagi perusahaan. Konsumen yang merasa puas akan berusaha untuk
melakukan

pembelian

ulang

terhadap

produk

atau

jasa

yang

dikonsumsi dan akan loyal, sedangkan konsumen yang merasa tidak
puas akan menghentikan loyalitasnya.
Menurut Kotler (2009) kepuasan pelanggan adalah hasil yang
dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan
dalam bentuk barang atau jasa yang sesuai dengan harapannya.
Konsumen merasa puas jika harapan mereka terpenuhi, dan merasa
amat gembira jika harapan mereka terlampaui. Konsumen yang puas

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang
peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan
perusahaan.
Harapan

pelanggan

dibentuk

oleh

pengalaman

pembelian

terdahulu, komentar teman dan kenalannya, serta informasi dan janji
pemasar. Apabila pemasar menaikkan harapan pelanggan terlalu
tinggi,

pembeli

mungkin

akan

kecewa

jika

perusahaan

gagal

memenuhinya. Di lain pihak, jika perusahaan menetapkan harapan
pelanggan terlalu rendah, maka perusahaan tidak dapat menarik
cukup banyak pembeli, meskipun yang membeli akan puas.
Demikian halnya dengan Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang
Purwanto Rozak Uswatun Dan Rekan di Surabaya yang bergerak dalam
bidang jasa dengan memberikan layanan penilaian properti. Melihat
para pesaing yang jumlahnya semakin bertambah, dimana para
pesaing tersebut mempunyai keunggulan bersaing terutama dalam hal
kualitas
usahanya

layanannya,
mengalami

maka
masalah

perusahaan
penurunan

ini

dalam

jumlah

menjalankan

pengguna

jasa

penilaian properti. Data jumlah pengguna Jasa Penilai Publik Muttaqin
Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan Rekan pada 3 tahun terakhir
(per 6 bulan) adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Tabel 1.1.
Data Pengguna J asa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak
Uswatun Dan Rekan
BULAN (TAHUN)

JUMLAH PENGGUNA JASA

Januari 2010 – Juni 2010

107

Juli 2010 – Desember 2010

137

Januari 2011 – Juni 2011

85

Juli 2011 – Desember 2011

75

Januari 2012 – Juni 2012

73

Juli 2012 – Desember 2012

58

Sumber : Kantor Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak
Uswatun Dan Rekan
Dari data diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah pengguna
Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan
Rekan yang setiap tahunnya mengalami penurunan. Penurunan tersebut
di sebabkan oleh ketidak puasan pelanggan memakai jasa perusahaan yang
tidak sesuai dengan keinginan pelanggan. Sehingga menimbulkan
komplain dari pengguna

jasa, komplain tersebut mengenai Proses

penelitian melebihi batas waktu yang telah disepakati dan inspeksi ke
lokasi yang lambat. Untuk lebih jelasnya bias dilihat di tabel berikut ini:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Tabel 1.2
Data komplain Pengguna J asa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto
Rozak Uswatun Dan Rekan
Dimensi

Tanggal

Komplain
1. Penerbitan report lebih lama dari
yang diharapkan klien.
2. Proses penelitian melebihi batas
waktu yang telah disepakati.
1. Proses penelitian melebihi batas
waktu yang telah disepakati.
1. Proses penelitian melebihi batas
waktu yang telah disepakati.

Jumlah

47
Januari 2010
– Juni 2010
Keandalan
Januari 2011
– Juni 2011
51
Januari 2012
– Juni 2012
52
Juli 2010 –
Desember
2010
1. Inspeksi ke lokasi lambat.
35
Juli 2011 –
Desember
Ketanggapan
2011
1. Inspeksi ke lokasi lambat.
40
Juli 2012 –
Desember
2012
1. Inspeksi ke lokasi lambat.
45
Sumber : Kantor Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto
Rozak Uswatun Dan Rekan
Penurunan

pengguna Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang

Purwanto Rozak Uswatun Dan Rekan ini di sebabkan oleh ketidak puasan
pelanggan menggunakan jasa perusahaan tersebut. Ketidak puasan
pengguna jasa tersebut di sebabkan oleh kualitas layanan yang kurang.
(Kotler, 2000), dikemukakan bahwa ada 5 dimensi kualitas layanan
antara

lain

keandalan ( realibility ),

berwujud ( tangibles ),

daya

tanggap ( responsibility ), jaminan ( assurance ), dan empati ( emphaty ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Kepuasan pengguna jasa itu di pengaruhi oleh kualitas layanan
seperti yang di kemukakan oleh Dibyantoro Dan Nani (2012 ; 120)
Pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan pengguna jasa ini
berpengaruh sangat besar yang mana pelanggan menilai seberapa baik
pelayanan yang diterima dengan membandingkan apa yang diharapkan
atau yang diinginkan dari pengguna jasa tersebut. Keberhasilan dalam
memberikan layanan yang prima kepada pelanggan akan menimbulkan
pandangan yang baik dari pengguna jasa tersebut terhadap masing-masing
perusahaan dalam memberikan pelayanan secara baik. Dari teori di atas
maka dapat di simpulkan bahwa semakin baik kualitas layanan yang di
berikan maka akan menimbulkan kepuasan untuk para pengguna jasa.
Berdasarkan

uraian

tersebut

peneliti

tertarik

melakukan

penelitian & kajian yang lebih mendalam tentang hubungan kualitas
pelayanan dan kepuasan pelanggan untuk kemudian di jadikan
sebagai

penelitian

dengan

judul : “ PENGARUH KUALITAS

LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA J ASA PENILAI
PUBLIK

MUTTAQIN

BAMBANG

PURWANTO

ROZAK

USWATUN DAN REKAN DI SURABAYA “
1.2 Perumusan Masalah
Berdasar latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

“Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan
Rekan ?”v
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan

rumusan

masalah

diatas,

maka

tujuan

dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :
“ Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan
pengguna jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak
Uswatun Dan Rekan “.
1.4 Manfaat Penelitian
Bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat dijadikan masukan
oleh

perusahaan

sebagai

informasi

tambahan

sekaligus

bahan

masukan pada Kantor Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto
Rozak Uswatun Dan Rekan di Surabaya untuk meningkatkan kualitas
layanan dalam

memberikan

jasa penilaian

properti pada klien.

Sedangkan Bagi Peneliti dapat mengembangkan pengetahuan karena
dengan adanya pengetahuan dan penulisan skripsi ini, penulis dapat
mengetahui teori-teori yang telah dipelajari ke dalam praktek yang
sesungguhnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Gretel Griselda dan Tagor Muda
Panjaitan, Jurnal Manajemen Vol 2 No. 1, Januari 2007 yang
berjudul

“ Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

Konsumen Restoran Pulau Dua “. Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan yang ditinjau dari
tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty terhadap
kepuasan konsumen Restoran Pulau Dua. Metode penarikan sampel
dilakukan

dengan

judgement sampling,

menggunakan
yang

purposive

merupakan

sampling

khususnya

bagian dari teknik

non-

probability sampling. Dimana teknik ini memilih orang-orang yang
akan dijadikan responden berdasarkan cirri-ciri khusus yang dimiliki
sampel tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik SEM ( Structural
Equation Modeling ). SEM adalah generasi kedua teknik analisis
multivariate ( Bagozzt & Fornell, 1982 ) yang sangat umum namun
juga sangat kuat untuk digunakan, terutama untuk menganalisis
hubungan antara variable-variabel marketing dan penelitian tentang
konsumen. SEM memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan
7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

antara variable yang kompleks baik recursive maupun non-recursive
untuk

memperoleh

gambaran

menyeluruh

mengenai

keseluruhan

model.
2. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Jeanne Ananti
Sutanto tahun XVIII No. 3, Desember 2008 yang berjudul “
Pengaruh Service Quality Dan Perceived Value Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Konsumen Apartment Di Kota Surabaya “.

Penelitian

ini

disebut penelitian penjelasan ( explanatory research ) yang bertujuan
untuk menjelaskan hubungan kausal antara variable melalui pengujian
hipotesis

dan

pengambilan

juga
sampel

merupakan
yang

penelitian

konklusif.

Metode
random

digunakan

adalah

metode

menggunakan

teknik

analisis

sampling.

Penelitian

ini

Structural

Equation

Modelling ).

Program

SEM

SEM

(

memungkinkan

peneliti menguji beberapa variable dependen ( endogen ) sekaligus
dengan beberapa variable independent ( eksogen ). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah menunjukkan bahwa kepuasan konsumen sebagai
variable intervening tidak

berperan

memediasi pengaruh service

quality dan perceived value terhadap loyalitas konsumen apartemen
di Kota Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi Pemasaran J asa
Pemasaran menurut beberapa ahli :
Menurut Kotler, Pemasaran adalah suatu proses perencanaan
pengeksekusian konsep, harga, promosi, dan distribusi dari suatu ide,
barang, maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
pihak individu dan tujuan dari perusahaan. ( Kotler, 2001 ; 4 ).
William J. Shultz ( 1961 )

dalam bukunya

“ Outlines of

Marketing “ menyebutkan bahwa marketing atau distribusi adalah usaha
atau kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
Dari beberapa pengertian diatas, maka Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan ( needs ) dan apa yang mereka
inginkan

( wants )

dengan

menciptakan,

menawarkan,

dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. ( Kotler, 2000 ;
8 ).
Jasa menurut beberapa ahli :
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. ( Kotler, 1996 ; 383 ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

William J. Stanton ( 1981 : 529 ) menyebutkan bahwa jasa
adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud,
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
Dari beberapa pengertian diatas, Maka Jasa adalah layanan
yang diberikan kepada konsumen atau pelanggan dalam hubungan
dengan

produk

pertanyaan

yang

tertentu.

Misalnya

diajukan

layanan

konsumen,

menjawab

mencari

pesanan,

pertanyaanmengatasi

keluhan-keluhan, perbaikan-perbaikan reparasi, melayani pembeli di toko
oleh pramuniaga dan sebagainya.
2.2.2 Karakteristik J asa
Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkap bahwa
jasa memiliki sejumlah karakteristik unik yang membedakannya dari
barang dan berdampak pada cara memasarkannya. Secara garis besar,
karakteristik

tersebut

variability/heterogeneity,

terdiri

atas

perishability,

intangibility,
dan

inseparability,

lack of ownership.

Karakteristik jasa menurut ( Fandy Tjiptono, 2005 ; 18 ) adalah sebagai
berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek,
alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan,
pengalaman, proses, kinerja ( performance ), atau usaha. Oleh sebab
itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicium, didengar, atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi. Hal ini memiliki sejumlah implikasi
bagi konsumen dan penyedia jasa.
2. Inseparability
Barang

biasanya

diproduksi,

kemudian

dijual,

lalu

dikonsumsi.

Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian
diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
Pemeriksaan medis merupakan salah satu contohnya. Dokter tidak
dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien. Karakteristik
semacam ini mempunyai beberapa implikasi. Pertama, khususnya
dalam jasa yang tingkat kontaknya tinggi, karena penyedia jasa dan
pelanggan

sama-sama

hadir,

maka

interaksi

di

antara

mereka

merupakan faktor penting yang menentukan kepuasan pelanggan
terhadap jasa tersebut. Kedua, konsumen lain biasanya juga hadir.
Mereka mungkin antri di depan teller suatu bank, duduk di meja
lain di restoran yang sama, atau duduk menyimak kuliah di ruang
kuliah yang sama. Perilaku mereka bisa mempengaruhi kepuasan
terhadap

jasa

yang

disampaikan.

Ketiga,

perkembangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

atau

12

pertumbuhan jasa sulit untuk diwujudkan. Bagi produsen barang,
permintaan yang melonjak dapat dipenuhi dengan cara memperluas
atau mendirikan pabrik yang lebih besar dan menggunakan distributor
atau pengecer yang lebih banyak. Akan tetapi, karena produksi dan
konsumsi dilakukan secara simultan, maka hal yang sama sukar
dilakukan dalam bisnis jasa. Penyedia jasa dan klien harus bertemu.
3. Variability / heterogeneity
Jasa bersifat sangat variable karena merupakan non-standardized
output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung
kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut diproduksi. Sebagai
contoh, dua kampanye iklan yang dirancang oleh sebuah biro
periklanan yang sama maupun dua kali kunjungan dalam waktu yang
berbeda ke sebuah restoran tidak akan identik dalam hal kinerja
yang dihasilkan. Ini terjadi karena jasa melibatkan unsure manusia
dalam proses produksi dan konsumsinya. Menurut Bovee, Houston &
Thill ( 1995 ), terdapat tiga faktor yang menyebabkan variabilitas
kualitas jasa ; yaitu (1) kerja sama atau partisipasi pelanggan selama
penyampaian jasa; (2) moral / motivasi karyawan dalam melayani
pelanggan; (3) beban kerja perusahaan. Kesemuanya ini menyebabkan
organisasi jasa sulit mengembangkan citra merek yang konsisten
sepanjang

waktu.

Meskipun

demikian,

penyedia

jasa

dapat

mengupayakan pengurangan dampak variabilitas melalui tiga strategi
utama. Pertama, berinvestasi dalam seleksi, motivasi, dan pelatihan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

karyawan. Ke dua, melakukan industrialisasi jasa, misalnya dengan
cara memberikan penawaran jasa alternative lewat mesin ATM,
Internet, dan sejenisnya. Ke tiga, melakukan service customization,
artinya meningkatkan interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan
sedemikian rupa sehingga jasa yang diberikan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan individual setiap pelanggan.
4. Perishability
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang
kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon
yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena
tidak bisa disimpan. Bila permintaan bersifat konstan, kondisi ini
tidak menjadi masalah, karena staf dan kapasitas penyedia jasa bisa
direncanakan untuk memenuhi permintaan. Dalam hal manajemen
permintaan,

penyedia

jasa

memiliki

lima

alternatif

pendekatan.

Pertama, mengurangi permintaan pada periode permintaan puncak.
Kedua, meningkatkan permintaan pada periode sepi ( atau saat
kapasitas berlebihan ). Ketiga, menyimpan permintaan dengan sistem
reservasi dan janji ( appointments ). Keempat, menerapkan sistem
antrian sehingga pelanggan harus menunggu giliran untuk dilayani.
Kelima, mengembangkan jasa atau pelayanan komplementer, misalnya
banyak bank yang menawarkan fasilitas ATM, phone banking, dan
internet banking, dan universitas yang menawarkan sistem KRS
lewat Internet.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

5. Lack of ownership
Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian
barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan mafaat
produk yang dibelinya. Mereka bisa mengonsumsi, menyimpan, atau
menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin
hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu
yang terbatas ( misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan
pendidikan ). Pembayaran biasanya ditujukan untuk pemakaian, akses
atau penyewaan item-item tertentu yang berkaitan dengan jasa yang
ditawarkan.

Untuk

mengatasi

masalah

ini,

penyedia

jasa

bisa

melakukan tiga pendekatan pokok. Pertama, menekankan keunggulan
atau keuntungan non-ownership ( seperti syarat pembayaran yang
lebih gampang, resiko kehilangan modal yang lebih kecil ). Kedua,
menciptakan asosiasi keanggotaan untuk memperlihatkan kepemilikan
( seperti klub eksekutif untuk para penumpang pesawat regular ).
Ketiga, memberikan insentif bagi para pengguna rutin, misalnya
diskon, tiket gratis, dan proritas dalam reservasi.
2.2.3 Klasifikasi J asa
Jasa

bisa

diklasifikasikan

berdasarkan

beragam

kriteria.

Menurut Lovelock ( 1992 ), jasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

A. Berdasarkan sifat tindakan jasa
Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua
sumbu, dimana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa (
tangible

action

dan

intangible

action ),

sedangkan

sumbu

horizontalnya merupakan penerima jasa ( manusia dan benda ).
B. Berdasarkan hubungan dengan pelanggan
Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua
sumbu, dimana sumbu vertikalnya menunjukkan tipe hubungan antara
perusahaan
hubungan

jasa

dan

pelanggannya.

temporer ).

Sedangkan,

( status
sumbu

keanggotaan
horizontalnya

dan
sifat

penyampaian jasa ( penyampaian secara berkesinambungan / kontinu
dan penyampaian diskrit ).
C. Berdasarkan tingkat customization dan kemampuan mempertahankan
standar konstan dalam penyampaian jasa
Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua sumbu utama, yaitu tingkat
customization karakteristik jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan
individual ( tinggi dan rendah ) dan tingkat kemampuan penyedia jasa
dalam mempertahankan standar yang konstan ( tinggi dan rendah ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

D. Berdasarkan sifat permintaan dan penawaran jasa
Jasa diklasifikasikan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua
sumbu,

dimana

sumbu

vertikalnya

menunjukkan

sejauh

mana

penawaran jasa menghadapi masalah sehubungan dengan terjdinya
permintaan

puncak

penundaan

berarti

(permintaan
dan

puncak

permintaan

dapat

puncak

dipenuhi

biasanya

tanpa

melampaui

penawaran ). Sedangkan, sumbu horizontalnya adalah tingkat fluktuasi
permintaan sepanjang waktu ( tinggi dan rendah ).
E. Berdasarkan metode penyampaian jasa
Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua
sumbu, dimana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat interaksi anatar
pelanggan dan perusahaan jasa ( pelanggan mendatangi perusahaan
jasa; perusahaan jasa mendatangi pelanggan; serta pelanggan dan
perusahaan

jasa

melakukan transaksi

melalui surat

atau media

elektronik ). Sedangkan, sumbu horizontalnya adalah ketersediaan
outlet jasa ( single site dan multiple site ).
2.2.4 Kualitas layanan
Menurut Crosby ( 1988 ) kualitas adalah “ conformance to
requirement ”, bahwa kualitas itu harus dinilai dengan fokus dan harus
mencoba

mengerti tentang

harapan konsumen,

sehingga diharapkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

organisasi

atau

perusahaan

dapat

memenuhi

harapan-harapan

konsumennya dengan memberikan apa yang konsumen inginkan.
Kualitas jasa itu sendiri terbagi menjadi technical dimension
dan interpersonal dimension. Kualitas teknik biasanya bersifat relative
obyektif dan terukur, yang umumnya berupa batas harapan minimum
pelanggan. Sedangkan kualitas interpersonal lebih sulit diukur, dan
biasanya memiliki ketergantungan dengan dimensi teknis. Keberhasilan
kualitas interpersonal ini memiliki kaitan kuat dengan kualitas teknis.
Misalnya saja pelayanan istimewa di front office akan berkurang
kredibilitasnya apabila tidak dapat memberikan pelayanan “ wake-up
call“.
Menurut

Parasuraman

( 1985 ),

faktor

utama

yang

mempengaruhi jasa adalah expected service ( jasa yang diharapkan ) dan
perceived service ( jasa yang diterima ). Apabila jasa yang diterima
konsumen sama dengan yang diharapkan atau lebih, maka dipersepsikan
bahwa kualitas jasa tersebut baik atau positif, dan demikian pula
sebaliknya. Servqual adalah metode empirik yang dapat digunakan oleh
perusahaan jasa untuk meningkatkan kualitas jasa mereka. Metode ini
menyangkut

pengembangan

pemahaman

mengenai

persepsi

target

consumers mengenai jasa yang diinginkan. Hasil penilaian persepsi
kualitas jasa dari suatu organisasi tertentu kemudian dibandingkan
dengan hasil perusahaan yang ‘ sempurna ‘. Analisis hasil perbedaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

yang ada dapat digunakan sebagai ‘ driver ‘ untuk meningkatkan
kualitas jasa yang ada. ( Zeithaml et al, 1988 ).
Oleh

karena

itu,

baik

tidaknya

kualitas

jasa

sangat

dipengaruhi oleh kemampuan dari si penyedia jasa dalam memenuhi
harapan konsumen secara konsisten. Menurut Zahara( 2005 ; 30) terdapat
lima dimensi pokok dari dimensi kualitas jasa, yaitu :
1) Berwujud ( tangible )
Berwujud

diartikan

sebagai

tampilan

fisk

seperti

peralatan,

penampilan karyawan, fasilitas gedung, dan lainnya. Dimensi tangible
ini umumnya digunakan perusahaan untuk menaikkan image di mata
konsumen.

Indikatornya adalah kebersihan

ruangan,

kerapihan

berpakaian, dan penataan tempat.
2) Keandalan ( reliability )
Keandalan adalah kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan
yang

dijanjikan

dengan

akurat

dan

handal. Indikatornya adalah

pemenuhan janji, penyelesaian masalah dan sikap karyawan.
3) Ketanggapan ( responsiveness )
Ketanggapan

adalah

kesediaan

untuk

memberikan

layanan

dengan

segera

menekankan

pada

perhatian

dan

membantu
dan

kecepatan

pelanggan

dan

Dimensi

ini

tepat.
dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menghadapi

19

permintaan, pertanyaan, serta keluhan pelanggan. Indikatornya adalah
mengutamakan kepentingan pelanggan dan tanggap atas keluhan
pelanggan.
4) Jaminan ( assurance )
Jaminan adalah dapat dipercaya, bebas dari keragu-raguan. Indikatornya
adalah

menimbulkan

kepercayaan

pelanggan

serta

keamanan

menggunakan jasa perusahaan.
5) Empati ( empathy )
Empati adalah meliputi hubungan, komunikasi, perhatian pribadi dan
memahami kebutuhan pelanggan. Indikatornya adalah perhatian kepada
pelanggan, dan merespon kebutuhan pelanggan.
2.2.5 Kepuasan pelanggan
Kata “Kepuasan” atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis”
artinya (cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat)
sehingga secara sederhana dapat diartikan bagai upaya pemenuhan
sesuatu. Menurut Lupiyoadi (2001: 143) dalam dibyantoro dan nani 2012 ,
pelanggan adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang
ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan
memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk
atau jasa tersebut. Sedangkan menurut Yamit (2001:75) dalam dibyantoro

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

dan nani 2012. Dalam Perusahaan yang bergerak dibidang jasa, pelanggan
adalah orang yang menggunakan jasa perusahaan.
Pandangan tradisional ini menyimpulkan bahwa pelanggan adalah
orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses produksi selesai,
karena

mereka

adalah

pengguna

produk

atau

jasa.

Tjiptono

mengemukakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa manfaat, diantaranya, yaitu hubungan antara perusahaan dan
pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of mounth) yang menguntungkan
bagi perusahaan (Tjiptono, 2000:24) dalam dibyantoro dan nani 2012.
Menurut Zahara 2005 indikator kepuasan pelanggan adalah
pengguna jasa secara berulang, menginformasikan kepada orang lain, dan
kebutuhan pelanggan terpenuhi.
2.3 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pengguna J asa
Dalam kaitannya dengan beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan, ( Tjiptono 1996:159 dalam jurnal yuliarmi
dan putu

2007;16)

mengatakan bahwa ketidakpuasan pelanggan

disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
relatif dapat dikendalikan perusahaan, misalnya karyawan yang kasar, jam
karet, kesalahan pencatatan transaksi. Sebaliknya, faktor eksternal yang di
luar kendali perusahaan, seperti cuaca, gangguan pada infrastruktur umum,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

aktivitas kriminal, dan masalah pribadi pelanggan. Lebih lanjut dikatakan
bahwa dalam hal terjadi ketidakpuasan, ada beberapa kemungkinan yang
bisa dilakukan pelanggan, yaitu (1) tidak melakukan apa-apa, pelanggan
yang tidak puas tidak melakukan komplain, tetapi mereka praktis tidak
akan membeli atau menggunakan jasa perusahaan yang bersangkutan lagi;
(2) ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang pelanggan
yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak, yaitu (a) derajat
kepentingan konsumsi yang dilakukan, (b) tingkat ketidakpuasan
pelanggan, (c) manfaat yang diperoleh, (d) pengetahuan dan pengalaman,
(e) sikap pelanggan terhadap keluhan, (f) tingkat kesulitan dalam
mendapatkan ganti rugi, (g) peluang keberhasilan dalam melakukan
komplain
Menurut Dibyantoro Dan Nani (2012 ; 120) Pengaruh kualitas
pelayanan jasa terhadap kepuasan pelanggan ini berpengaruh sangat besar
yang mana pelanggan menilai seberapa baik pelayanan yang diterima
dengan membandingkan apa yang diharapkan atau yang diinginkan dari
pelanggan tersebut. Keberhasilan dalam memberikan layanan yang prima
kepada pelanggan akan menimbulkan pandangan yang baik dari pelanggan
tersebut

terhadap

masing-masing

perusahaan

dalam

memberikan

pelayanan secara baik. Dari teori di atas maka dapat di simpulkan bahwa
semakin baik kualitas layanan yang di berikan maka akan menimbulkan
kepuasan untuk pelanggannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.4 Kerangka Konseptual

Kualitas
Layanan

Kepuasan
Pengguna J asa

X

Y

2.5 Hipotesis
Sesuai

dengan

rumusan

kerangka konseptual yang

masalah,

tujuan

telah dirumuskan

penelitian

maka hipotesis

dan
yang

diajukan adalah :
Diduga adanya pengaruh positif dari kualitas layanan terhadap
kepuasan pengguna Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak
Uswatun Dan Rekan Jl. Comal No. 23 di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Agar

variabel

menghilangkan

dan

yang

digunakan

menghindari

penafsiran

dapat

diukur

makna,

maka

serta
perlu

adanya definisi yang jelas mengenai variabel yang akan diteliti,
variabel tersebut sebagai berikut :
1. Kualitas Pelayanan (X)
Kualitas pelayanan adalah persepsi konsumen terhadap suatu
keunggulan suatu layanan yang diberikan oleh pihak Kantor Jasa
Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatuin Dan Rekan
yang berarti kualitas harus berorientasi pada konsumennya, karena
penilaian

baik

buruk

kualitas

layanan

yang

diberikan

suatu

perusahaan ditentukan oleh persepsi penggunanya, dimensi kualitas
pelayanan yang digunakan yaitu antara lain (Menurut Zahara 2005 ;
30) :
a. Tangible / bukti langsung (X1.1)
Tangible adalah berupa penampilan fisik, peralatan dan sebagai
materi komunikasi. Indikator yang digunakan adalah :
23

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

• Kebersihan ruangan ( X1.1.1 )
• Kerapian pakaian (X1.1.2 )
• Penataan tempat (X1.1.3)
b. Reliability/ keandalan (X1.2)
Keandalan adalah kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan
yang dijanjikan dengan akurat dan handal. Indikatornya adalah :
• Pemenuhan janji (X1.2..1)
• Masalah terselesaikan (X1.2.2)
• Kesopanan karyawan (X1.2.3)
c. Responsiveness/ Daya tanggap (X 1.3)
Ketanggapan

adalah

kesediaan

untuk

membantu

memberikan

layanan

dengan

segera

dan

menekankan

pada

permintaan,

perhatian

pertanyaan,

serta

dan

dan

Dimensi

ini

tepat.

kecepatan

keluhan

pelanggan

dalam

menghadapi

pelanggan. Indikator

yang

digunakan adalah :
● mengutamakan kepentingan pengguna jasa (X
● keluhan pengguna jasa cepat terselesaikan (X

1.3.1)
1.3..2)

d. Assurance/ jaminan (X 1.4)
Jaminan adalah dapat dipercaya, bebas dari keragu-raguan. Indikator yang
digunakan adalah :
● Menimbulkan kepercayaan pengguna jasa (X

1.4.1)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

● Keamanan menggunakan jasa perusahaan (X

1.4.2)

e. Empati (X 1.5)
Empati adalah meliputi hubungan, komunikasi, perhatian pribadi dan
memahami kebutuhan pelanggan. Indikator yang digunakan adalah :
● Perhatian kepada pengguna jasa (X

1.5.1)

● Memahami Kebutuhan pengguna jasa (X

1.5.2)

2. Kepuasan Pengguna jasa (Y)
Kepuasan pengguna jasa adalah perasaan senang atau tidak
senang

seseorang

yang

muncul

setelah

membandingkan

antara

persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk / jasa
dan

harapannya.

Dalam

hal

ini

kepuasan

yang

diterima

oleh

pengguna Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak
Uswatun Dan Rekan.
Menurut Zahara ( 2005 ; 30 ) indikator kepuasan pelanggan
adalalah :
• Penggunaan jasa secara berulang (Y1.1)
• Menginformasikan kepada orang lain (Y1.2)
• Kebutuhan pengguna jasa terpenuhi (Y1.3)
3.1.2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif (Sugiyono, 2009: 105). Penulis menggunakan Skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrument yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan (Sugiyono,
2009: 107).
Tabel 3.1.
Skala Pengukuran
Poin
No

Kualit as Jasa

Nilai

1

Sangat Set uju (SS)

5

2

Set uju (S)

4

3

Cukup Setuju (CS)

3

4

Tidak Set uju (TS)

2

5

Sangat Tidak Set uju (STS)

1

3.2. Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi

adalah

sekelompok

orang,

kejadian

atau

segala

sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu ( Indriantono dan
Supomo: 2002 ). Populasi dari penelitian ini adalah pengguna jasa
penilaian properti di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

3.2.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek
sesungguhnya dari suatu penelitian. Penelitan ini menggunakan teknik non
probability sampling yang menggunakan purposive sampling yaitu
menyeleksi obyek penelitian berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat
khusus yang dimiliki oleh sampel (Sumarsono 2002:52). Kriteria yang
di gunakan adalah :
Nasabah / klien yang akan mengambil kredit perbankan dengan
plafond dibawah Rp.1.000.000.000,- ( satu milyar rupiah)
Jumlah sampel yang di ambil adalah sebanyak 80 pengguna
jasa yang sudah menggunakan jasa di Kantor Jasa Penilai Publik
Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun Dan Rekan di Surabaya.

3.3.

Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. J enis Data
Data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer, data yang
diolah dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
kepada pengguna jasa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam analisis ini adalah :
a. Data Primer : merupakan data yang diambil langsung dari sumber
pertama yang dikumpulkan secara khusus melaui wawancara dan
kuisioner

yang

berhubungan

dengan

permasalahan

yang

diteliti

(Husain Umar,2000). Dari jawaban responden.
3.3.3 Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa cara berikut :
a. Kuisioner
Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar
pertanyaan kepada nasabah / klien produk perbankan yang akan
mengambil kredit consumer di Surabaya.
b. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dan pernyataan dengan cara bertanya kepada
warga Surabaya yang akan mengambil kredit consumer di Surabaya.

3.4

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1 Teknik Analisis
Menurut (Ghozali, 2006; 22) PLS merupakan pendekatan yang
lebih tepat untuk tujuan prediksi, hal ini terutama pada kondisi
dimana indikator bersifat formatif. Dengan variabel laten berupa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

kombinasi linier dari indikatornya, maka prediksi nilai dari variabel
laten dapat dengan mudah diperoleh, sehingga prediksi terhadap
variabel

laten

yang

dipengaruhinya

juga

dapat

dengan

mudah

dilakukan
Partial Least Square (selanjutnya disebut PLS) menurut wold
(1982) merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak
didasarkan banyak asumsi. Metode PLS mempunyai keunggulan
tersendiri

diantaranya

:

data

tidak

harus

berdistribusi

normal

multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai
rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel
tidak harus besar.
Walaupun PLS digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi
dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan
antara variabel laten. PLS mempunyai dua model indikator dalam
penggambarannya, yaitu model indikator refleksif dan model indikator
formatif. Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri
dari tiga set hubungan sebagai berikut :
a. Inner model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten
(structural model). Inner model menggambarkan hubungan antar
variabel

laten

persamaannya

berdasarkan
= 0+ +Γ +

pada
.

PLS

subtantive theory.
didesain

untuk

Model
model

recursive, maka hubungan antar variabel laten sering disebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

casual chain system dari variabel laten dapat dispesifikasikan
sebagai berikut

= ∑i

+∑ i

γ

jbiξ b+

b. Outer model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten
dengan variabel indikatornya (measurement model). Outer model
mendefinisikan

bagaimana

setiap

blok

indikator

berhubungan

dengan variabel latennya. Blok dengan indikator refleksif dapat
ditulis persamaan



+

dan



+ .

Sedangkan Blok

dengan indikator formatif dapat ditulis pers