PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR
SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
(Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Program Pendidikan Strata Satu
J urusan Akuntansi

Diajukan Oleh :
RACHMAD AVIV SUSIANDY
0913010192 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
“PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR
SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”
(Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

Disusun oleh :
Rachmad Aviv Susiandy
0913010192
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal : 16 Januari 2014
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :

Ketua

Dra. Ec. Anik Yuliati, M.Aks

Dra. Ec. Anik Yuliati, M.Aks
Sekretaris
Drs. Ec. Sjafii, MM, Ak
Anggota
Tantina Haryati, SE, M.Aks

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. H.R Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 1963.0924.198903.1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi
salah satu prasyarat untuk kelulusan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul
“PERSEPSI

MAHASISWA

FAKTORYANG

AKUNTANSI

MEMBEDAKAN

MENGENAI

PEMILIHAN


KARIR

FAKTOR(Study

pada

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)”.
Bersama ini perkenankanlah saya dengan rasa hormat yang mendalam
mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Prof . Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dr .Dany Ichsanudin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


3.

Dr. Hero Priono, M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.

Dra. Ec. Anik Yuliati, MAks, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

5.

Bapak dan Ibu serta staf pengajar Fakultas Ekonomi khususnya
Program Studi Akuntansi yang telah membekali penulis ilmu sampai dengan
menyusun skripsi sebagai tugas akhir studi di Universitas Pembangunan

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan bantuan dalam
perolehan data yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
6.

Orang tua yang telah memberikan doa dan semangat moril maupun
materiil.

7.

Karisna Ayu Silvia, terima kasih sudah menemaniku dan selalu
memberiku dukungan.

8.

Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 yang sangat membantu
memberi semangat agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

9.


Semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah membei

kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari
penulisan skripsi ini. Penulisan juga berharap, penulisan skripsi ini dan
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya,

2013

Penulis

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJ UAN SKRIPSI ........................................................... ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….....v
DAFTAR TABEL ..............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................ix
ABSTRAKSI........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian …........................................................................ 7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu ........................................................................... 8
2.2 Landasan Teori ..................................................................................12
2.2.1 Karir .................................................................................. .12

2.2.2 Teori Pengharapan...............................................................12
2.2.3 Profesi Sebagai Akuntan Publik……..................................14
2.2.4 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia ........................16
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis..............................................................17
2.3.1 Pengaruh Gaji/Penghargaan Finansial terhadap pemilihan
karir……………………………………………………....17
2.3.2 Pengaruh Pelatihan Profesional terhadap pemilihan karir...19
2.3.3 Pengaruh Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan karir........19

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..................................21
3.1.1 Definisi Operasional…………………….............................21
3.1.2 Pengukuran Variabel ...........................................................23
3.2 Populasi dan Sampel ..........................................................................24
3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................25
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 25

3.5 Teknik Analisis ……………………................................................ .25
3.5.1 Analisis PLS……………………………………………......26
3.5.2 Model Struktural atau Inner Model.........................……… 27
3.5.3 Model Pengukuran atau Outer Model…………..................28
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian..................................................................30
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jawa Timur........................................30
4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi.................................34
4.1.3 Gambaran Umum Jurusan Akuntansi................................34
4.1.4 Tempat Kedudukan............................................................35
4.1.5 Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan.........................................35
4.1.5.1 Falsafah................................................................35
4.1.5.2 Visi.......................................................................36
4.1.5.3 Misi......................................................................36
4.1.5.4 Tujuan..................................................................36
4.1.6 Deskripsi Fakultas Ekonomi...........................................37
4.1.7 Riwayat Progdi Akuntansi..............................................37
4.1.7.1 Visi Progdi Akuntansi...........................................39
4.1.7.2 Misi Progdi Akuntansi..........................................39

4.1.7.3 Tujuan Progdi Akuntansi......................................39
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian...................................................................40
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1 Karakteristik Responden................................................40
4.3 Deskripsi Variabel...............................................................................40
4.4 Hasil Analisa.......................................................................................46
4.4.1 Goodness Of Fit Outer Model.......................................47
4.4.1.1 Uji Convergent Validity.......................................47
4.4.1.2 Uji Composite Reliability......................................52
4.4.1.3 Uji Discriminant Validity.....................................52
4.5 Pengujian Hipotesis.............................................................................54
4.5.1 Goodness Of fit Inner Model (Uji Model Struktural).....54
4.5.2 Uji Inner Weight.............................................................55
4.6 Pembahasan.........................................................................................56
4.6.1 Goodness Of Fit Outer Model......................................56
4.6.2 Goodness Of Fit Inner Model.......................................57
4.6.3 Implikasi Penelitian.......................................................58
4.7 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang.............61
4.8 Keterbatasan Penelitian.......................................................................62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan......................................................................................64

5.2

Saran................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pengaruh Gaji atau Penghargaan Finansial, Pelatihan Profesional, dan NilaiNilai Sosial, terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik.
( Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Univer sitas Pembangunan
Nasional “Veteran” J awa Timur)
Rachmad Aviv

ABSTRAK
Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari
pembentuk karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan
karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak
pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang
melatar belakanginya. Banyak realitas yang terjadi di dunia kerja yang
mengharuskan lulusan akuntansi dalam mempertimbangkannya. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui persepsi mahasiswa mengenai
Gaji, Pelatihan Profesional, dan Nilai-Nilai Sosial terhadap Pemilihan Karir
sebagai Akuntan Publik.
Variabel yang digunakan adalah Gaji atau Penghargaan Finansial (X1),
Pelatihan Profesional (X2), dan Nilai-Nilai Sosial (X3) terhadap Pemilihan Karir
sebagai Akuntan Publik (Y). Skala dalam penelitian ini yaitu skala likert. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010. Adapun besarnya populsi 189
mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random
Sampling dalam penelitian ini adalah 65 responden. Alat analisis yang digunakan
yaitu PLS (Partial Least Square).
Hasil dari penelitian ini adalah model PLS yang dihasilkan cocok untuk
menguji pengaruh Gaji, Pelatihan Profesional, dan Nilai-Nilai Sosial Kualitas,
terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik. Variabel Nilai-Nilai Sosial
Kualitas berpengaruh terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik. Variabel
Gaji atau Penghargaan Finansial, dan Pelatihan Profesional tidak berpengaruh
terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik.

Kata kunci :Gaji, Pelatihan Profesional, dan Nilai-Nilai Sosial, dan Pemilihan
Karir

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari
pembentuk karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan
karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak
pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang
melatar belakanginya. Banyak realitas yang terjadi di dunia kerja yang
mengharuskan lulusan akuntansi dalam mempertimbangkannya (Oktavia, 2005).
Perkembangan dunia usaha memberikan lapangan kerja yang beragam bagi
angkatan kerja. Salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia adalah sarjana
ekonomi, khususnya dari jurusan akuntansi. Perkembangan dalam dunia usaha
harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan
sarjana akuntansi yang berkualitas dan sudah siap pakai dalam dunia kerja
(Wijayanti, 2001 dalam Setiyani, 2005).
Sarjana Akuntansi memilki paling tidak tiga alternatif langkah yang dapat
ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan
akuntansi, seorang sarjana akuntansi dapat langsung bekerja. Kedua, melanjutkan
pendidikan akademik S2. dan ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk
menjadi Akuntan Publik. Dengan kata lain, setelah menyelesaikan pendidikan
jenjang program sarjana jurusan akuntansi, sarjana akuntansi dapat memilih
menjadi Akuntan Publik atau memilih profesi yang lain (Astami, 2001). Setiap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir yang akan dijalaninya sesuai dengan
keinginan dan harapannya masing-masing.
Rendahnya jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia mendapat perhatian
serius, baik dari pemerintah maupun organisasi profesi akuntan publik (Puji, 2011
dan Anbarini, 2012). Jumlah akuntan publik di Indonesia hingga saat ini hanya
sebanyak 926 orang yang bergabung di 501 kantor akuntan publik. Apabila
dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN seperti
Thailand (6.070 akuntan publik), Singapura (15.120 akuntan publik), dan
Philipina (15.020 akuntan publik) jumlah akuntan publik di Indonesia masih
relatif sedikit (Adityasih, 2010).
April 2009, jumlah akuntan beregister sebanyak 46.633 orang. Sementara itu,
jumlah akuntan yang telah mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP)
dan lulus hanya 615 orang. Namun, tak semua akuntan lulusan USAP tersebut
kemudian berpraktik menjadi akuntan publik. Sebagai gambaran dari 615 lulusan
USAP tersebut, cuma 158 orang atau 25,69 persen yang berpraktik sebagai
akuntan publik. (IAPI, Juni 2009, h. 25).
Badan profesional akuntansi dan akademisi pun berusaha keras terkait isu
mengenai rendahnya daya tarik profesi akuntansi di kalangan mahasiswa
akuntansi sendiri. Sugahara dan Boland (2006) merekomendasikan dua cara untuk
mendorong mahasiswa mengikuti certified public accountant (CPA) exam yaitu
mendukung dan membantu mahasiswa yang memang berniat untuk berkarier
sebagai akuntan publik serta mendorong mereka untuk tidak mengubah pilihan
kariernya tersebut. Kedua, pihak akademisi perlu menginspirasi dan memotivasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

mahasiswa yang belum tertarik menjadi akuntan publik (terutama pada mahasiswa
akuntansi) mengenai reward dan keutamaan lain bila mereka menjadi akuntan
publik. Untuk mewujudkan kedua hal tersebut, perlu diketahui persepsi
mahasiswa sendiri mengenai akuntan publik. Dengan diketahuinya persepsi
mereka terhadap profesi akuntan publik, pihak akademisi dan badan profesional
akuntansi dapat mengembangkan strategi untuk menarik minat mahasiswa
akuntansi berkarier sebagai akuntan publik. Persepsi mahasiswa atas suatu profesi
memainkan peranan yang penting dalam pemilihan karier mereka (Holland, 1973
dan Aranya et al., 1978 dalam Sugahara dan Boland, 2006).
Pemerintah pada bulan Mei 2011, mengeluarkan UU No. 5 Tahun 2011
tentang profesi akuntan publik. Pemerintah secara jelas memperbaharui dan
merivisi beberapa peraturan kembali tentang profesi akuntan publik. UndangUndang ini berisikan ruang lingkup jasa akuntan publik, perizinan akuntan publik
dan KAP, hak, kewajiban, dan larangan bagi Akuntan Publik dan KAP, kerja
sama antar-Kantor Akuntan Publik (OAI) dan kerja sama antara KAP dan Kantor
Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit Asing (OAA), Asosiasi
Profesi Akuntan Publik, Komite Profesi Akuntan Publik, pembinaan dan
pengawasan oleh Menteri, sanksi administratif dan ketentuan pidana.
Peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengenai syarat
menjadi seorang akuntan yang harus mengikuti pendidikan profesi akuntan
setelah lulus sarjana ekonomi akuntansi, membuat jumlah profesi akuntan
meningkat dari tahun ke tahun. Pada awalnya, mahasiswa jurusan akuntansi
adalah mahasiswa yang memiliki kesempatan besar untuk langsung melanjutkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

program pendidikan akuntansi. Namun, berdasarkan UU No. 5 Tahun 2011,
seluruh lulusan sarjana dari berbagai macam jurusan dapat menjadi seorang
akuntan, yakni akuntan publik manakala sudah mengikuti ujian sertifikasi secara
khusus yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Gambaran diatas menunjukkan bahwa mahasiswa/i akuntansi dihadapkan
dalam beberapa pilihan untuk menjadi seorang akuntan. Dengan berbagai macam
persyaratan dan mekanisme yang harus dilalui untuk menjadi seorang akuntan,
sedikit banyak mempengaruhi persepsi seorang mahasiswa untuk menjadi seorang
akuntan. Waktu dan biaya yang sangat besar menjadi salah satu faktor yang
menghambat mahasiswa untuk tidak menjadi seorang akuntan.
Profesi akuntan (Themas, 2008) menuntut seseorang untuk memiliki intensitas
waktu kerja yang sangat tinggi tapi belum diimbangin dengan bonus ataupun
income yang memadai. Ini merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang
menyebabkan jumlah akuntan masih sangat kurang di Indonesia, dibandingkan
dengan negara-negara tetangga. Diperlukan adanya hubungan yang sinergi antara
penghargaan finansil/gaji dengan tingkat kinerja akuntan yang sangat tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari beberapa riset yang sudah ada.
Pada dasarnya penelitian ini mengacu dari penelitian yang dilakukan Rahayu
(2003). Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan
mengenai penghargaan financial, pelatihan professional dan menunjukkan tidak
terdapat perbedaan pandangan yang ditinjau dari faktor nilai-nilai sosial.
Perbedaan pada penelitian kali ini adalah waktu penelitian, populasi dan sampel

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 akuntansi jadi lebih memudahkan
mereka mengambil keputusan dalam memilih karir sebagai akuntan publik.
Perencanaan karir merupakan hal yang penting dalam mencapai kesuksesan
dalam karir. Akan tetapi sebagian orang orang tidak dapat melakukan
perencanaan karier karena senantiasa dihinggapi kekhawatiran terhadap
ketidakpastian di masa mendatang. Hal ini banyak dialami mahasiswa tahun
terakhir yang akan mendekati kelulusan, mereka sangat membutuhkan masukan
dalam perencanaan karier agar masa studi dapat dimanfaatkan secara efektif
sehingga waktu mereka tidak mereka tidak terbuang sia-sia.
Oleh karena itu perlu penelitian diperlukan untuk mengetahui persepsi
mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang membedakan pemilihan karir
sebagai akuntan publik. Faktor-faktornya disini yang pertama adalah gaji atau
hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi yang telah diyakini secara mendasar
bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan
kepada karyawan, pelatihan profesional atau hal-hal yang berhubungan dengan
peningkatan keahlian, nilai sosial yang menunjukkan kemampuan seseorang pada
masyarakatnya, Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh faktor-faktor pemilihan karir sebagai akuntan publik dilihat dari gaji,
pelatihan profesional, nilai sosial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah ;
1. Bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi terhadap gaji sebagai faktor
pemilihan karir sebagai akuntan publik?
2. Bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi terhadap pelatihan profesional
sebagai faktor pemilihan karir sebagai akuntan publik?
3. Bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi terhadap nilai-nilai sosial
sebagai faktor pemilihan karir sebagai akuntan publik?

1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Menganalisis dan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi terhadap gaji
sebagai faktor pemilihan karir sebagai akuntan publik.
2. Menganalisis dan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
pelatihan profesional sebagai faktor pemilihan karir sebagai akuntan
publik.
3. Menganalisis dan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
nilai-nilai sosial sebagai faktor pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis untuk menambah bukti empiris mengenai pengaruh motivasi
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk sehingga
Teori Pendidikan Akuntansi semakin berkembang.
2. Bagi praktisi untuk memberikan informasi yang berguna mengenai minat
mahasiswa mengikuti PPAK.
3. Bagi lembaga untuk refrensi meningkatkan minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti PPAk dalam kaitannya dengan motivasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
memilih karir telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, Astami (2001)
yang meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi
akuntan publik dan non akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Astami (2001) menghasilkan kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan diantara dua kelompok berkaitan dengan faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan
publik. Penelitian ini memberikan hasil bahwa faktor-faktor yang berbeda secara
signifikan diantar pemilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah
sifat/jenis pekerjaan dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik.
Sedangkan faktor-faktor pertimbangan yang secara statistik tidak signifikan
adalah gaji, ketersediaan lapangan kerja dan persepsi mahasiswa tentang
pengorbanan untuk menjadi seorang akuntan publik.
Kunartinah (2003) juga melakukan penelitian mengenai perilaku mahasiswa di
STIE STIKUBANK Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir sebagai akuntan publik. Dalam hal ini factor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa dalam memilih karir sebagai akuntan publik adalah faktor intrinsik,
penghasilan, pertimbangan pasar kerja, persepsi mahasiswa mengenai kelebihan
dan kelemahan menjadi akuntan publik yang merupakan faktor yang sangat
berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir juga pernah dilakukan oleh Rahayu (2003). Dalam
penelitian ini menggunakan mahasiswa yang berada di tahun ketiga Universitas
Negeri dan Universitas Swasta yang ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta.
Variabel yang digunakan yaitu, penghargaan finansial, pelatihan profesional,
pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan kerja
dan personalitas. Dari tujuh faktor hanya faktor nilai-nilai sosial dan personalitas
yang tidak terlalu mempengaruhi mahasiswa sedangkan kelima faktor yang lain
sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi.
Pada penelitian Setiyani (2005) menunjukkan bahwa dalam pemilihan profesi
akuntan publik dan non akuntan publik dapat dibedakan melalui factor gaji,
pelatihan professional, pengakuan professional, lingkungan kerja, untuk nilai
intrinsik pekerjaan. Dan pada faktor pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai
sosial tidak ada perbedaan persepsi. Pada penelitian yang dilakukan Oktavia
(2005) di Universitas Widyatama hasil analisis menunjukkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah
faktor instrinsik, penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, pertimbangan
pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU, persepsi keuntungan menjadi
Akuntan Publik. Serta diketahui adanya beberapa faktor pertimbangan lain yaitu
penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, kebutuhan individu, peluang
menjadi pimpinan dan pekerjaan yang menarik tetapi tidak memiliki waktu santai.
Rasmini (2007) melakukan penelitian tentang faktor-faktor berpengaruh pada
keputusan pemilihan profesi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

mahasiswa akuntansi PTN dan PTS di Bali. Dalam penelitian ini factor-faktor
yang membedakan pemilihan profesi yaitu pekerjaan yang aman dari PHK.
Ringkasan hasil penelitian terdahulu :
1. Emita Wahyu Astami (2001) yang meneliti tentang faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik
bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Penelitian yang dilakukan menghasilkan
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan diantara dua kelompok berkaitan
dengan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan profesi
akuntan publik dan non akuntan publik.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa faktor-faktor yang berbeda secara
signifikan diantar pemilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik
adalah sifat/jenis pekerjaan dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan
publik. Sedangkan faktor-faktor pertimbangan yang secara statistik tidak
signifikan adalah gaji, ketersediaan lapangan kerja dan persepsi mahasiswa
tentang pengorbanan untuk menjadi seorang akuntan publik.
2. Sri Rahayu, Eko Arief, Doddy Setiawan (2003) tentang Persepsi mahasiswa
akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Dalam
penelitian ini menggunakan mahasiswa yang berada di tahun ketiga
Universitas Negeri dan Universitas Swasta yang ada di Jakarta, Yogyakarta,
dan Surakarta. Variabel yang digunakan yaitu, penghargaan finansial,
pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan
kerja, pertimbangan kerja dan personalitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Dari tujuh faktor hanya faktor nilai-nilai sosial dan personalitas yang tidak
terlalu mempengaruhi mahasiswa sedangkan kelima faktor yang lain sangat
berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi.
3. Melanie Oktavia (2005) dalam penelitiannya tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik
adalah faktor instrinsik, penghasilan jangka panjang dan jangka pendek,
pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU, persepsi
keuntungan menjadi Akuntan Publik. Serta diketahui adanya beberapa faktor
pertimbangan lain yaitu penghasilan jangka panjang dan jangka pendek,
kebutuhan individu, peluang menjadi pimpinan dan pekerjaan yang menarik
tetapi tidak memiliki waktu santai.
4. Rediyana Setiyani (2005) menunjukkan bahwa dalam pemilihan profesi
akuntan publik dan non akuntan publik dapat dibedakan melalui factor gaji,
pelatihan professional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, untuk nilai
intrinsik pekerjaan. Dan pada faktor pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai
sosial tidak ada perbedaan persepsi.
5. Rasmini (2007) melakukan penelitian tentang faktor-faktor berpengaruh pada
keputusan pemilihan profesi. Menggunakan mahasiswa akuntansi PTN dan
PTS di Bali. Dalam penelitian ini factor-faktor yang membedakan pemilihan
profesi yaitu pekerjaan yang aman dari PHK.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Karir
Karir merupakan bagian terpenting dalam kehidupan mahasiswa setelah
menyelesaikan studinya. Karir secara terbatas sering dikaitkan dengan pekerjaan
dan jabatan yang memberikan penghasilan. Karir sangat berkaitan dengan
perkembangan personal seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan
hidup, dan nilai strategisnya perlu dipilih secara baik.
Kemampuan pemilihan karir yang matang erat kaitannya dengan pemahaman
mahasiswa mengenai karir itu sendiri. Bimbingan karir berperan penting dalam
mengarahkan mahasiswa dalam berbagai segi kehidupan, seperti pendidikan,
pekerjaan, hubungan sosial, hobi, dan kehidupan pribadi.
Suksesnya pencapaian karir seseorang dipengaruhi oleh adanya kemampuan
pemilihan karir dan pengambilan keputusan yang matang. Mahasiswa yang
memiliki kemampuan pemilihan karir, tentu memahami kondisi dirinya. Dengan
demikian, dapat memutuskan pilihan yang paling sesuai dengan keadaan dirinya.
Selain pemahaman diri, penguasaan informasi mengenai karir sangat berpengaruh
dalam pengambilan keputusan karir.

2.2.2 Teori Pengharapan
Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi yakni
teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi merupakan konsep yang
menguraikan

tentang

kekuatan-kekuatan

individu

untuk

memulai

dan

mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997 dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Setiyani 2005). Sedangkan menurut Robbins (2006) motivasi adalah proses yang
ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai
sasaran.
Dewasa ini penjelasan yang paling diterima secara luas mengenai motivasi
adalah teori pengharapan dari Victor Vroom, dalam istilah yang lebih praktis,
teori pengharapan mengatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik dan
lebih keras jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian
kinerja yang baik. Penilaian kinerja yang baik akan mendorong imbalan organisasi
seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi. Dan imbalan tersebut akan memenuhi
sasaran pribadi karyawan tersebut. Oleh karena itu, teori tersebut berfokus pada
tiga hubungan:(Robbins, 2006)
1. Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu
yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja.
2. Hubungan kinerja-imbalan. Sampai sejauh mana individu itu meyakini
bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya
kinerja yang diinginkan.
3. Hubungan imbalan-sasaran pribadi. Sampai sejauh mana imbalanimbalan organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu
serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.
Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran
individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan.
Oleh karena itu pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh pengharapan
akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi
mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi
yang layak seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi. Dengan kata lain
mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini dapat
memberikan apa yang mereka inginkan ditinjau dari faktor-faktor gaji, pelatihan
profesional, nilai sosial.

2.2.3 Profesi sebagai Akuntan Publik
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu Negara adalah
sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan dan berbagai bentuk
badan hukum di negara tersebut (Mulyadi, 2002). Perusahaan membutuhkan
modal/dana untuk menjalankan profesinya. Modal/dana ini dapat berasal dari
pihak intern perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan (investor dan
pinjaman dari kreditur). Oleh karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh kedua
pihak tersebut dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.
Laporan keuangan yang akan dibuat manajemen merupakan penyampain
informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan dana yang berasal dari
pihak ekstern maupun intern perusahaan (Setiyani, 2005).
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik adalah
pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi dibidang keuangan. Jenis pekerjaan
tersebut mencerminkan seorang akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
(KAP) akan selalu berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan yang meminta
jasa pada kantor akuntan publik. Hal tersebut menunjukan bahwa jenis pekerjaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

profesi akuntan publik adalah pekerjaan yang tegantung pada jasa yang diminta
oleh kliennya (Setiyani, 2005).
Jika seseorang memasuki karir sebagai akuntan publik, ia harus terlebih
dahulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang
lebih berpengalaman. Di samping itu pelatihan teknis yang mempunyai cukup arti
pula bahwa akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia usaha
dan profesinya. (Mulyadi, 2002).
Keputusan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor:

No.

43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997, izin menjalankan praktik sebagai
akuntan publik diberikan oleh Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi
persyaratan sebagai berikut (Mulyadi, 2002):
1. Berdomisili di wilayah Indonesia
2. Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
3. Menjadi anggota IAI.
4. Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai
akuntan dengan reputasi baik di bidang audit.
Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002):
1. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat
kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah
dilaksanakan. Auditor senior, bertugas untuk melaksankan audit dan
bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuaI
dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor
senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview
kertas kerja, laporan audit dan management letter.
3. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggung
jawab secara keseluruhan mengenai auditing. Bekerja di KAP dapat
mengetahui aneka macam perusahaan terutama perlakuan auditnya, sering
bepergian keluar kota untuk mengaudit klien. Pengalaman di KAP menbuat
seorang individu dicari oleh perusahaan karena dianggap telah menguasai
akuntansi sesuai standar yang berlaku. Namun bekerja di KAP juga terdapat
kekuranganya, seperti pekerjaan yang melebihi perusahaan biasa yang
mengharuskan lembur (Sumarna, 2002).

2.2.4 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan profesi
Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program
ilmu sarjana Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi
bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi
akuntansi

dan

memberikan

kompensasi

keprofesian

akuntansi.

Lulusan

Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan
(Benny, 2006). Selanjutnya mereka harus mendaftar ke departemen keuangan
untuk mendapatkan nomor register. Dengan adanya Pendidikan Profesi Akuntan
maka dapat dilihat model pendidikan profesi akuntansi yang menghasilkan
akuntan-akuntan di Indonesia adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Gambar 2.1
Model Sistem Pendidikan Akuntansi di Indonesia
Lulusan
PTN

Pendidikan
Profesi
Akuntan
(PPA)
dengan
gelar
Akuntan

KAP

Akuntan
lainnya

Lulusan
PTS

Sarjana
Akuntansi
Non PPA

Sumber: Kholis, 2002

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Hasil penulisan Themas (2008) tentang profesi akuntan menuntut seseorang
untuk memiliki intensitas waktu kerja yang sangat tinggi tapi belum diimbangin
dengan bonus ataupun income yang memadai. Dalam hal ini, mahasiswa
mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini dapat memberikan apa
yang mereka inginkan ditinjau dari faktor-faktor gaji, pelatihan profesional, nilai
sosial.
2.3.1 Pengaruh Gaji terhadap pemilihan karir
Gaji adalah hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi yang telah diyakini
secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk
memberikan kepuasan kepada karyawan (Wijayanti, 2001 dalam Setiyani 2005).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astami (2001) menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan yang berkaitan dengan faktor gaji dalam memilih bidang
profesinya baik gaji awal maupun jangka panjang. Mereka lebih setuju untuk
mendapatkan gaji awal yang tinggi. Kunartinah (2003) juga menunjukkan bahwa
pemilihan karir mengutamakan gaji pertama yang tinggi baik pada karir sebagai
akuntan publik dan non akuntan publik.
Pada Rahayu (2003) menunjukan bahwa mahasiswa yang memilih karir
sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah menganggap dengan karir
tersebut gaji awal mereka tinggi, dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih
karir sebagai akuntan publik dan akuntan pendidik yang menganggap bahwa gaji
awal dalam karir mereka tidak begitu tinggi.
Dana pensiun sangat diharapkan oleh mahasiswa yang memilih karir sebagai
akuntan pemerintah dan akuntan pendidik, sedangkan mahasiwa yang memilih
karir sebagai akuntan perusahaan tidak begitu mengharapkan atas perolehan dana
pensiun. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik bahkan kurang
mengharapkan dana pensiun. Gaji yang akan diuji dalam penelitian ini meliputi
tiga pertanyaan yaitu mengenai gaji awal yang tinggi, dana pensiun, dan kenaikan
gaji lebih cepat.
H1 : Gaji mempunyai pengaruh positif pada mahasiswa akuntansi mengenai
pemilihan karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan
pendidik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.3.2 Pengaruh Pelatihan Profesional terhadap pemilihan karir
Pelatihan profesional adalah hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan
keahlian. Pada Rahayu (2003) menunjukkan karir sebagai akuntan publik
dianggap lebih memerlukan pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan
profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi, sedangkan pada
akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah menganggap bahwa pelatihan kerja
kurang diperlukan, sedangkan bagi akuntan pendidik mahasiswa menganggap
tidak diperlukannya pelatihan kerja, sehingga pengalaman kerja yang bervariasi
lebih sedikit diperoleh dibandingkan karir sebagai akuntan perusahaan dan
pemerintah.
H2 : Pelatihan profesional mempunyai pengaruh positif pada mahasiswa akuntansi
mengenai pemilihan karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan
akuntan pendidik.

2.3.3 Pengaruh Nilai-Nilai Sosial terhadap pemilihan karir
Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan
seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah nilai
seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya (Stolle, 1976 dalam
Setiyani 2005). Rahayu (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap
bahwa karir yang dijalaninya dinilai sama oleh masyarakat.
H3 : Nilai-nilai sosial mempunyai pengaruh positif pada mahasiswa akuntansi
mengenai pemilihan karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan
akuntan pendidik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Berdasarkan uraian diatas, hubungan antara variabel gaji, pelatihan
profesional, nilai-nilai sosial dengan pemilihan profesi akuntansi dalam kerangka
pemikiran teoritis dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.2
Kerangka pemikiran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah penentuan variabel sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan variabel sehingga
memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan
cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran variabel yang lebih baik.
(Indriantoro dan Supomo, 1999).
Berdasarkan model analisis, maka variabel-variabel yang digunakan dalam
pengukuran penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (X)
a. Gaji (X1)
Gaji atau penghargaan finansial adalah hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan
sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan.
Gaji dapat diukur dengan :
-

Mendapatkan gaji awal yang tinggi

-

Mendapatkan dana pensiun

-

Mendapatkan kenaikan gaji lebih cepat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

b. Pelatihan professional (X2)
Pelatihan professional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
peningkatan keahlian.
Pelatihan profesional dapat diukur dengan :
-

Mendapatkan pelatihan sebelum mulai bekerja

-

Mendapatkan pelatihan professional dari luar lembaga

-

Mendapatkan pelatihan kerja rutin di dalam lembaga

-

Mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi

c. Nilai-Nilai Sosial (X3)
Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan
kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dapat dilihat
dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya.
Nilai- nilai sosial dapat diukur dengan :
- Mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial.
-

Mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.

- Mendapatkan kesempatan untuk menjalankan hobby di luar pekerjaan.
- Mendapatkan perhatian terhadap perilaku individu.
- Mendapatkan rasa gengsi pekerjaan di mata orang lain.
-

Mendapatkan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain.

2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat di dalam penelitian ini adalah karir bagi mahasiswa akuntansi.
sebagai Akuntan publik. Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja di kantor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

akuntan publik dan merupakan profesi akuntansi yang melalui Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP).
Pemilihan karir sebagai akuntan publik dapat diukur dengan :
-

Menyesuaikan kondisi diri dalam memilih karir sebagai akuntan publik.

-

Mendapatkan informasi yang luas mengenai akuntan publik.

-

Mempunyai kemampuan dan bimbingan yang baik sebagai akuntan publik.

-

Memperoleh pengalaman kerja sebagai akuntan.

3.1.2 Pengukuran Variabel
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur persepsi setiap responden terhadap obyek penelitian
(Sedarmayanti dan syarifudin, 2002). Kriteria pengukuran yang dipakai dilihat
dari tingkat pencapaian target masing-masing indikator :
Tabel 3.1 Kriteria Pengukuran
No

Kriteria

Skor

1

Sangat Setuju Sekali

1

2

Sangat Setuju

2

3

Setuju

3

4

Kurang Setuju

4

5

Tidak Setuju

5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010.
Adapun besarnya populasi 189 mahasiswa.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada formula yang
dikemukakan oleh Yamane (Januarti,2002 dalam Maulita Eka Hapsari 2009)
n =

N
N(d)2 +1

Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah dari populasi
d = tingkat presisi yang diharapkan tidak menyimpang 10%
n=

N
N (d)2 +1

=

189
189.0,01+1

=

189
2,89

= 65,39 (dibulatkan menjadi 65)
Sehingga sampel dalam penelitian berjumlah 65 responden.
3.3 J enis dan Sumber Data
Jenis Data yang diperlukan untuk menganalisis penelitian ini adalah Data
Primer, yakni data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek peneliti.
Sumber Data primer ini diperoleh melalui kuesioner.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode ini dilakukan dengan mendatangi responden, memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu mahasiswa akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Daftar pertanyaan
yang digunakan adalah pertanyaan terstruktur dan responden tinggal memberi
tanda (

) pada jawaban yang dipilih, kemudian responden langsung

mengembalikan daftar pertanyaan setelah diisi.

3.5 Teknik Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan angka-angka dan perhitungan statistic
untuk menganalisis suatu hipotesis dan memerlukan beberapa alat analisis.

3.5.1 Analisis PLS
Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan pendekatan Partial Least
Square (PLS). PLS merupakan metode analisis yang powerfull (Ghozali,2006),
karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistrbusi
normal, sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi
teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar
variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

-

Indikator reflektif dikembangkan berdasarkan pada classical test theory yang
mengasumsikan bahwa variasi skor pengukuran konstruk merupakan fungsi
dari true score ditambah error.
Ciri-ciri model indikator reflektif adalah:
1. Arah hubungan kausalitas seolah-olah dari konstruk ke indikator
2. Antar indikator diarapkan saling berkorelasi
3. Menghilangkan satu indikator dari model pengukuran tidak akan merubah
makna dan arti konstruk
4. Menghitung adanya kesalahan pengukuran (error) pada tingkat indikator
Indikator formatif

-

Indikator formatif ditelusuri kembali pada “operational definition”, dan
berdasarkan definisi operasional, maka dapat dinyatakan tepat menggunakan
model formatif atau reflesif.
Jika η menggambarkan suatu variabel laten dan x adalah indikator, maka: η= x
Oleh karena itu, pada model formatif variabel komposit seolah-olah
dipengaruhi (ditentukan) oleh indikatornya. Jadi arah hubungan kausalitas
seolah-olah dari indikator ke variabel laten.
Ciri-ciri model indikator formatif adalah:
1. Arah hubungan kausalitas seolah-olah dari indikator ke konstruk
2. Antar indikator diasumsikan tidak berkorelasi
3. Menghilangkan satu indikator berakibat merubah makna dari konstruk
4. Kesalahan pengukuran diletakkan pada tingkat konstruk (zeta)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Menurut Ghozali (2006) tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan
prediksi. Model formalnya mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat
dari indikator-indikatornya. Weigth Estimate untuk menciptakan komponen skor
variabel laten didapat berdasarkan bagaimana inner model (model strujtural yang
menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu
hubungan antara indikator dengan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah
residual variance dari variabel independen.
Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga.
Pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor vaiabel
laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan
variabel laten dan antar variabel laten dan indikatornya (loading). Ketiga,
berkaitan dengan means da

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 99

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

0 1 86

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

1 4 110

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PEMILIHAN PROFESI MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 1 109

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

8 75 92

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK ARTIKEL ILMIAH

0 0 23

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

0 0 19

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 26

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 1 21

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 15