SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BEASISWA BAGI MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE.

(1)

METODE PROMETHEE

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : KHOIRUL HUDA NPM : 0534010288

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

semua karunia dan petunjuk-Nya sehingga dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, akhirnya laporan Tugas Akhir yang berjudul “SISTEM

PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BEASISWA BAGI MAHASISWA BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE ” dapat penulis selesaikan.

Penyusunan laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk menyelesaikan dan memenuhi rangkaian persyaratan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk menyelesaikan studi Sarjana S1 Teknik Informatika.

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis menyadari telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kesungguhan dan rasa rendah hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua serta segenap keluarga besar penulis yang telah dengan segenap hati mendukung penulis baik dalam segi materil maupun non-materil. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.


(3)

masukan dan bimbingannya selama ini penulis ucapakan terima kasih.

6. Bapak Nurcahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing, atas masukan dan bimbingannya selama ini penulis ucapakan terima kasih.

7. Teman-teman angkatan 2005 dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Surabaya, Juni 2011

Penulis


(4)

DAFTAR ISI ……….………... iii

DAFTAR TABEL ….………... vi

DAFTAR GAMBAR ………... vii

ABSTRAKSI ………... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Perumusan Masalah ………. 3

1.3 Batasan Masalah ………... 4

1.4 Tujuan ………... 5

1.5 Manfaat Penelitian ………... 5

1.6 Metodologi Penelitian ………. 5

1.7 Sistematika Penulisan ………... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim ... 9

2.1.1 Sejarah Singkat UPN ”Veteran” Jatim ... 9

2.1.2 Visi dan Misi UPN ”Veteran” Jatim ... 10

2.1.3 Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan ... 11

2.2 Sistem Pendukung Keputusan ... 13

2.2.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ……….. 13

2.3 Preference Rangking Organizational Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)... 14


(5)

2.3.3 Index Preferensi Multikriteria... 22

2.3.4 Arah Dalam Grafik Nilai Outranking …... 23

2.3.5 Langkah-langkah Perhitungan dengan Metode Promethee ……… 24

2.3.6 Keunggulan dan Kelemahan Metode Promethee... 25

2.4 PHP dan MySQL Web Development ... 27

2.4.1 PHP ……….. 27

2.4.2 MySQL .……… 28

2.5. Appserv ..……….. 29

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah... 30

3.2 Analisa dan Perancangan Sistem... 30

3.2.1 Work Flow ………... 31

3.2.2 HIPO …………... 33

3.2.3 Data Flow Diagram ... 35

3.2.4 Entity Relationship Diagram ... 42

3.3.1 Conceptual Data Model ... 43

3.3.2 Physical Data Model ... 44

3.4.1 Struktur basis data ... 46

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Kebutuhan Sistem... 52


(6)

4.2.1 Form Utama ... 55

4.2.3 Form Utama Admin ... 57

4.2.3.1 Master Data ... 57

4.2.3.1 Master Beasiswa ... 59

4.2.3 Form Utama Penilai ... 63

4.2.3.1 Master Penilaian ... 63

BAB V UJI COBA 5.1 Evaluasi Sistem ... 66

5.1.1 Validasi Kinerja Sistem ... 66

BAB VI PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 79


(7)

berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi, yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Untuk dapat menyeleksi mahasiswa agar penyampaian beasiswa lebih tepat maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pihak perguruan tinggi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yg berhak untuk mendapatkan beasiswa.

Untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur digunakan pendekatan PROMETHEE. Salah satu teknik pengambilan keputusan/optimasi multivariate yang digunakan dalam analisis kebijaksanaan.

Promethee yang merupakan salah satu metode penentuan urutan atau prioritas

dalam analisis multikriteria sangat tepat untuk digunakan karena dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Sehingga diperoleh solusi atau hasil dari beberapa alternatif untuk diambil sebuah keputusan. Hasil perangkingan menunjukkan bahwa Promethee I yang berdasarkan pada nilai leaving flow dan enter flow (Perangkingan Parsial) sedangkan Promethee II yang didasarkan pada nilai net

flow (Perangkingan Lengkap).


(8)

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermantabat dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa (Depdiknas,2009). Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam

bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar

menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan gigih.

Dalam rangka memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang telah berhasil mencapai prestasi yang baik, maka perlu diselenggarakan program pemilihan Mahasiswa Berprestasi yang dilakukan secara berjenjang dan bertingkat. Mahasiswa Berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi akademik tinggi dalam bidang ilmu/teknologi/seni yang ditekuninya, berjiwa Pancasila, aktif dalam kegiatan ko dan ekstra-kurikuler, serta patut dibanggakan. Agar pelaksanaan pemilihan Mahasiswa Berprestasi dapat berjalan dengan tertib dan lancar, maka diperlukan suatu Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi pihak penyelenggara di suatu perguruan tinggi.


(9)

Beasiswa merupakan salah satu kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah yang tercantum dalam undang–undang no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi, yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Tujuan pemberian beasiswa adalah memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan

ekstra-kurikuler sebagai wahana mensinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa,

serta mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan iklim kehidupan kampus yang dapat memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi yang membanggakan secara berkesinambungan.

Untuk dapat menyeleksi mahasiswa agar penyampaian beasiswa lebih tepat maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pihak perguruan tinggi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yg berhak untuk mendapatkan beasiswa. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merujuk pada penampilan individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi akademik (IP Kumulatif), karya tulis ilmiah, kepribadian, dan kegiatan ko dan ekstra-kurikuler, serta kemampuan berbahasa Inggris.

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi berkembang dengan pesat, perkembangan yang pesat tidak hanya dalam teknologi perangkat keras dan lunak saja, tetapi metode–metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode


(10)

komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan. Banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan, salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Promethee.

Untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

digunakan pendekatan PROMETHEE. Salah satu teknik pengambilan

keputusan/optimasi multivariate yang digunakan dalam analisis kebijaksanaan.

Promethee yang merupakan salah satu metode penentuan urutan atau prioritas

dalam analisis multikriteria sangat tepat untuk digunakan karena dugaan dari

dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai

dalam hubungan outrangking. Sehingga diperoleh solusi atau hasil dari beberapa

alternatif untuk diambil sebuah keputusan. Hasil perangkingan menunjukkan

bahwa Promethee I yang berdasarkan pada nilai leaving flow dan enter flow

(Perangkingan Parsial) sedangkan Promethee II yang didasarkan pada nilai net

flow (Perangkingan Lengkap).

Berdasarkan hal tersebut diatas, Preference Ranking Organization

Method for Enriyichment Evaluation (PROMETHEE) cocok diterapkan, karena

mampu memecahkan masalah yang multiobjektif dan multikriteria, yaitu melibatkan objek dan kriteria.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dihadapi dan ditemui dalam Tugas akhir ini adalah :


(11)

a. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu pihak perguruan tinggi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa.

b. Bagaimana menerapkan metode promethee dalam Sistem

Pendukung Keputusan.

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

a. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP 5 dengan data

base yang digunakan adalah My SQL.

b. Sistem ini menggunakan metode promethee di dalam menentukan

urutan (prioritas) dengan multikriteria.

c. Sistem ini hanya di gunakan dalam penyeleksian mahasiswa

berprestasi yang berhak menerima beasiswa yang berada dalam lingkup Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur.

d. Dalam aplikasi ini, kriteria gaussian tidak digunakan karena fungsi

ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dan dalam

perhitungan prestasi mahasiswa tersebut tidak ada penentuan nilai


(12)

1.4 TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa di lingkungan UPN “VETERAN” Jawa Timur.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil antara lain diharapkan sistem ini dapat membantu pihak perguruan tinggi untuk menentukan mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa dengan tepat. Sistem ini

menggunakan metode promethee dalam menentukan urutan (prioritas)

dengan multikriteria.

1.6 METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan tugas akhir terbagi menjadi beberapa tahapan dalam penelitian :

a. Survey Lapangan

Pada tahap ini dilakukakan survey untuk mengetahui beasiswa yang ada di lingkungan UPN “VETERAN” Jatim dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa tersebut, dan untuk mengetahui faktor–faktor apa saja yang menentukan dalam penilaian mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa sehingga beasiswa tersebut bisa diberikan kepada mahasiswa yang tepat.


(13)

b. Studi Literatur

Pada tahap ini dikumpulkan dokummen-dokumen, referensi-referensi, buku-buku, sumber dari internet, atau sumber-sumber lain yang diperlukan untuk merancang dan mengimplementasikan program/aplikasi yang akan dibuat.

c. Analisa dan Perancangan Aplikasi

Dari hasil survey lapangan dan hasil studi literatur akan dibuat deskripsi umum sistem perancangan sistem pendukung keputusan

menggunakan Preference Ranking Organization Method for

Enrichment Evaluation (Promethee) serta dilakukan analisa

kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan perancangan awal aplikasi yang akan dibuat, sehingga akan dihasilkan desain antar muka dan proses yang siap untuk diimplementasikan.

d. Pembuatan Aplikasi.

Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu karena model dan perancangan Program/aplikasi yang telah dibuat diimplementasikan dalam tampilan web.

e. Uji coba dan evaluasi aplikasi

Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat akan dilakukan beberapa sekenario uji coba dan dievaluasi untuk kelayakan pemakai sistem.

f. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Pada tahapan ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan tugas akhir. Buku ini disusun sebagai laporan seluruh proses pengerjaan


(14)

tugas akhir. Dari penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi lebih lanjut.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dibedakan dengan pembagian bab–bab dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, batasan permasalahan, metodologi, dan sistematika pembahasan.

BAB II TEORI PENUNJANG

Dalam bab ini akan dibahas dasar ilmu yang mendukung pembahasan tugas akhir ini, seperti berbagai hal mengenai Pedoman dalam penentuan mahasiswa berprestasi dan juga

Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode promethee.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Dalam bab ini akan dibahas analisa dan desain sistem secara terstruktur, yang dilengkapi dengan beberapa diagram dan


(15)

BAB IV IMPLEMENTASI

Dalam bab ini akan dilakukan implementasi sistem yang dibangun dengan komponen-komponen yang telah ada yang sesuai dengan permasalahan dan batasannya yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.

BAB V UJI COBA DAN ANALISIS HASIL

Dalam bab ini akan dilakukan uji coba berdasarkan parameter-parameter yang ditetapkan, dan kemudian dilakukan analisis terhadap hasil uji coba tersebut.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini beserta saran untuk pengembangan selanjutnya.


(16)

Pada bab berikut, akan dibahas tentang dasar ilmu dan teori-teori penunjang permasalahan tugas akhir ini.

2.1 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim

2.1.1 Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jatim

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang didirikan oleh para pejuang kemerdekaan RI pada tanggal 5 Juli 1959, dengan nama Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya.

Mulai tanggal 1 April 1996 oleh Kementrian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur. Pada tanggal 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi 3 Fakultas, yaitu Ekonomi, Pertanian, dan Teknik Kimia. Berdaasarkan Surat Keputusan Kenebtrian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi, status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Perguruan Tingi Kedinasan dibawah Departemen Pertahanan dan Keamanan Nomor: KEP/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang penataan UPN “Veteran” Cabang Jawa Timur, yang semula di bawah UPN “Veteran” Jogjakarta, menjadi mandiri dan dipimpin oleh seorang Rektor sehingga namanya berubah menjadi UPN ‘Veteran” Jatim.


(17)

Berdasarkan Surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 001/BAN-PT/Ak-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Jurusan/Program studi. Pada awal tahun akademik 2005/2006 jumlah mahasiswa yang terdaftar mencapai 12.500 orang, yang berasal dari SMU Negeri/Swasta, SMK Negeri/Swasta, Instansi Pemerintah dan swasta yang berasal dari dalam/luar wilayah Propinsi Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun 2005, UPN “Veteran” Jawa Timur telah meluluskan Sarjana S-1 sejumlah 25.000 orang.

Sejak bulan Desember 2007, dengan disatukannya beberapa yayasan di bawah Departemen Pertahanan RI, maka pembinaan UPN "Veteran" Jawa Timur beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP).

2.1.2 VISI dan Misi UPN “Veteran” Jatim

Visi :

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam visi yaitu, sebagai Perguruan Tinggi terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagai pionir Pembangunan yang professional, inofatif, produktif, dilandasi moral Pancasila, mempunyai jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional.

Misi :

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN :Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:


(18)

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.

2. Menghasilkan lulusan yang cakap, professional, kreatif, inovatif dan produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

3. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada Tanah Air dan Bangsa dalam rangka menunjang Pembanguna Nasional.

2.1.3 Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan

Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan disingkat RO Kermawa merupakan salah satu biro yang terdapat dalam struktur organisasi UPN “Veteran” Jatim yang mempunyai tugas pokok melaksanakan bimbingan, arahan, konsultasi serta pengawasan terhadap organisasi dan kerjasama serta kegiatan mahasiswa. Salah satu tugas dari biro Kermawa adalah mengusulkan dan menyiapkan penghargaan yang berupa beasiswa untuk mahasiswa yang berprestasi baik di bidang kurikuler,  ko‐kurikuler,  dan  ekstra‐kurikuler agar dapat  memberikan  motivasi  kepada  mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler, ko‐kurikuler, dan  ekstra‐ kurikuler tersebut sebagai wahana mensinergikan antara hard skills dan soft skills  mahasiswa sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa tersebut dan juga bagi  UPN “Veteran” Jatim. 


(19)

Terdapat beberapa jenis beasiswa di UPN “Veteran” Jatim yang diberikan  dalam rangka meningkatkan prestasi mahasiswa, diantaranya adalah: 

1. PPE (Beasiswa Peningkatan Prestasi Ekstra Kulikuler)  Syarat-syarat :

a. Foto copy KTM b. Foto copy KHS c. IPK min 2.0

d. Mempunyai prestasi di bidang ekstra kulikuler 2. PPA (Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik) 

Syarat-syarat : 

a. Foto copy KTM b. Foto copy KHS c. IPK min 3.0

d. Menyerahkan surat keterangan tidak mampu  e. Menyerahkan karya tulis ilmiah 

3. Beasiswa Djarum  Syarat-syarat : 

a. Foto copy KTM  b. Foto copy KHS c. IPK min 2.75

d. Menyerahkan proposal pengajuan beasiswa  e. Menyerahkan karya tulis ilmiah 

   


(20)

4. Beasiswa Supersemar

Syarat-syarat :

a. Foto copy KTM

b. Foto copy KHS c. IPK min 2.75

d. Menyerahkan proposal pengajuan beasiswa  e. Menyerahkan karya tulis ilmiah

f. TPSDP (Beasiswa khusus mahasiswa teknik)

Syarat-syarat :

a. Foto copy KTM

b. Foto copy KHS c. IPK min 2.75

d. Menyerahkan karya tulis ilmiah

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

2.2.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System

adalah suatu bentuk sistem informasi yang bertujuan untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah semi terstruktur yaitu masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap. Masing-masing komponen


(21)

ini diatur oleh suatu software yang telah tersedia atau dirancang secara spesifik.

Ada beberapa definisi tentang sistem pendukung keputusan, antara lain (Turban, 2001): Little (1970) mendefinisikan SPK sebagai sekumpulan prosedur yang berdasarkan model-model untuk memproses data dan untuk membantu manager dalam melakukan pengambilan keputusan.

Bonczek et.al (1980): mendefinisikan SPK sebagai system berdasarkan computer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu: a language system (mekanisme yang menyediakan sarana komunikasi antar user dengan komponen SPK lainnya), a knowledge system

(penyimpanan pengetahuan tentang problem yang dapat berupa data atau prosedur), dan a problem-knowledge system (penghubung antara dua komponen di atas, terdiri dari satu atau lebih kemampuan memanipulasi problem yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan).

Tujuan dari pembuatan SPK adalah sebagai berikut:

a. Membantu manajer dalam mengambil keputusan setengah struktur yang dihadapi oleh para manajer level menengah.

b. Membantu atau mendukung manajemen dalam mengambil

keputusan bukan dengan menggantikannya.

2.3 Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation


(22)

     

 

 

f x f x f x fj x f x x  

Max 1 , 2 , 3 ,..., ,..., k

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis

multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan.

Dugaan dari dominasi criteria yang digunakan dalam promethee adalah

penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang

dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi.

Prinsip yang digunakan adalah penetapan perioritas alternatif yang telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan (i fi (.)   [ real world ]), dengan kaidah dasar:

Dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif dan fi(i =1,2,3,…K) merupakan nilai atau ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang merupakan penilaian dari  (Real word).

Promethee termasuk dalam keluarga dari metode outranking yang

dikembangkan oleh B.Roy dan meliputi 2 fase: 1. Membangun hubungan out ranking dari K.

2. Eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam paradigma permasalahan multikriteria.

Nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dominasi masing-masing kriteria merupakan fase pertama dalam proses analisa. Indeks preferensi


(23)

pembuat keputusan. Data dasar untuk evaluasi dengan metode promethee

disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Data Dasar Analisa Promethee

  f1(.)  f2(.)  ...  fj (.)  fk (.) 

a1  f1(a1)  f2(ai)  ...  fj(a1)  fk(a1) 

a2  f1(a2)  f2(a2)  ...  fj(a2)  f2(a2) 

...  ...  ...  ...  ...  ... 

Ai  f1(ai)  f2(ai)  ...  fj(ai)  fk(ai) 

...  ...  ...  ....  …  ... 

An  f1(an)  f2(an)  ...  fj(an)  fk(an) 

Keterangan:

1. a1,a2,ai,an : a alternatif potensial. 2. f1,f2,...,fi,fk : k kriteria evaluasi.

2.3.1 Dominasi Kriteria


(24)

f : K →Я (Real Word )

dan tujuan berupa prosedur optimasi.

untuk setiap alternatif a ε K, f (a) merupakan evaluasi dari alternatif tersebut untuk setiap kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan, a, b ε K, harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya.

Penyampaian Intensitas (P) dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga:

1. P (a,b) = 0,berarti tidak ada beda (indefferent) antara a dan b, atau tidak ada preferensi dari a lebih baik dari b.

2. P (a,b) ≈ 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b. 3. P (a,b) = 1, kuat preferensi dari a lebih baik dari b.

4. P (a,b) ≈ 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b.

Dalam metode ini fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang berbeda antara dua evaluasi , sehingga :

P (a,b) = P (f (a) – f(b))

Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai kriteria yang lebih baik ditentukan nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing–masing alternatif yang akan dipilih.

2.3.2 Rekomendasi Fungsi Preferensi Untuk Keperluan Aplikasi

Dalam metode Promethee ada enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, maka digunakan fungsi selisih kriteria nilai kriteria alternatif H (d) dimana hal ini


(25)

 

0

d

jika

1

0

d

jika

0

d

H

0 1

H ( d )

d

 

q

d

atau

q

d

jika

1

q

d

q

jika

0

d

H

mempunyai hubungan langsung pada preferensi. Keenam fungsi kriteria tersebut meliputi :

1. Kriteria Biasa (Usual Criterion)

dimana : d = selisih nilai kriteria { d=f(a)-f(b) }

Pada kasus ini tidak ada beda (sama penting) antara a dan b jika dan jika f (a) = f(b); apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatif

memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif yang memiliki nilai lebih baik. Untuk melihat kasus preferensi pada kriteria biasa, ilustrasinya dapat dilihat dari perlombaan renang, seorang peserta dengan peserta lainnya akan memiliki peringkat yang mutlak berbeda walaupun hanya dengan selisih nilai (waktu) yang teramat kecil, dan dia akan memiliki peringkat yang sama jika dan hanya jika waktu tempuhnya sama atau selisih nilai diantara keduanya sebesar nol. Fungsi H(d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Kriteria Biasa


(26)

 

p

d

atau

p

d

jika

1

p

d

p

jika

d/p

d

H

Kriteria ini memiliki alternatif preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H (d) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak, jika pembuat keputusan menggunakan kriteria ini, maka decision maker

tersebut harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat dijelaskan pengaruh yang signifikan dari sutau kriteria. fungsi H(d) untuk preferensi ini disajikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Kriteria Quasi

Jika pembuaa keputusan menggunakan kriteria quasi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu kriteria (dalam pandangan ekonomi). Dalam hal ini, preferensi yang lebih baik diperoleh apabila terjadi selisih antara dua alternative diatas nilai q.

3. Kriteria dengan Preferensi Linier

Kriteria ini menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat

0 1

H ( d )

d q


(27)

 

        d p jika 1 p d q jika 0.5 q d jika 0 d H

secara linier dengan nilai d. Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak. Fungsi criteria ini disajikan pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Kriteria Linier

Pada saat pembuat keputusan mengidentifikasikan beberapa kriteria untuk tipe ini, dia harus menentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p). dalam hal ini nilai d diatas p telah dipertimbangkan akan memberikan preferensi mutlak dari satu alternatif.

4. Kriteria Level (Level Criterion)

Dalam kasus ini kecenderungan tidak berbeda q dan kecenderungan preferensi p ditentukan secara simultan. Jika d berada di antara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah ( H (d) = 0.5 ). Fungsi ini disajikan pada Gambar 2.4. dan pembuat keputusan telah menentukan kecenderungan untuk criteria ini.

0 1

H ( d )

d q

- q

- p p


(28)

 

 

 

d

p

jika

1

p

d

q

jika

q

p

/

q

d

q

d

jika

0

d

H

Gambar 2.4 Kriteria Level

Gambar 2.4 menjelaskan pembuat keputusan telah menentukan kedua kecenderungan untuk kriteria ini. Bentuk kriteria level ini dapat dijelaskan misalnya dalam penetapan nilai preferensi jarak tempuh antar kota. Misalnya jarak antara Surabaya-Bromo sebesar 60 km, Bromo-Kalibaru sebesar 68 km, Bromo-Kalibaru-Ijen sebesar 45 km, Bromo-Ijen 133 km. Dan telah ditetapkan bahwa selisih dibawah 10 km maka dianggap jarak antar kota tersebut adalah tidak berbeda, selisih jarak sebesar 10-30 km relatif berbeda dengan preferensi yang lemah, sedangkan selisih diatas 30 km diidentifikasikan memiliki preferensi mutlak berbeda.

Dalam kasus ini, selisih jarak antara Surabaya-Bromo dan Bromo-Kalibaru dianggap tidak berbeda (H(d)=0) karena selisih jaraknya dibawah 10 km, yaitu (68-60) km = 8 km, sedangkan preferensi jarak antara Bromo-Kalibaru dan Kalibaru-Ijen dianggap berbeda dengan preferensi lemah (H(d)=0,5) karena memiliki selisih yang berada pada interval 10-30 km, yaitu sebesar (68-45) km = 23 km.

5. Kriteria Dengan Preferensi Linier Dan Area Yang Tidak Berbeda

Pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p. Dua parameter


(29)

tersebut telah ditentukan dimana fungsi H adalah hasil perbandingan antar alternatif, fungsi H selanjutnya disajikan pada Gambar 2.5

Gambar 2.5 Kriteria Preferensi Linier Dan Area Yang Tidak Berbeda

6. Kriteria Gaussian

H(d) = 1 - exp { -d2 / 2σ2 }

Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistik. Fungsi ini disajikan dalam Gambar 2.6

Gambar 2.6 Kriteria Gaussian

2.3.3. Indeks Preferensi Multikriteria

Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi P, dan πi untuk semua kriteria fi (i=1,2,...,k) dari masalah optimasi kriteria majemuk. Bobot (weight) πi merupakan ukuran relatif dari kepentingan kriteria fi, jika semua kriteria memiliki nilai kepentingan yang sama dalam pengambilan keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.

0 1

H ( d )

d p

- p - q q

0 1

H ( d )


(30)

1

ρ

(a,

x)

(a)

φ

Indeks preferensi multikriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi preferensi Pi.

   n 1 i A b a, : b) (a, Pi = b) (a, 

 (a, b), merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan secara simultan dari seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut:

1.  (a, b) = 0, menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih dari alternatif b berdasarkan semua kriteria.

2.  (a, b) = 1, menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a lebih dari alternatif b berdasarkan semua kriteria.

Indeks preferernsi ditentukan berdasarkan nilai hubungan outrangking pada sejulah kriteria dari masing-masing alternatif. Hubungan ini dapat disajikan sebagai grafik nilai outrangking, node-nodenya merupakan alternatif berdasarkan kriteria penilaian kriteria tertentu.

2.3.4 Arah dalam Grafik Nilai Outranking

Perangkingan yang digunakan dalam metode Promethee meliputi tiga bentuk antara lain :

a. Leaving Flow

Untuk setiap nilai node a dalam grafik nilai outrangking ditentukan berdasarkan leaving flow dengan persamaan :


(31)

A x

a)

ρ

(x,

1

n

1

(a)

φ

(a)

φ

-(a)

φ

φ

(a)

Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh

dari node a. dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking. b. Entering Flow

Sedangkan secara simetris dapat ditentukan nilai Entering Flow

dengan persamaan:

Entering flow diukur berdasarkan karakter outrangking dari a.

c. Net Flow

Sehingga pertimbangan dalam penentuan net flow diperoleh dengan persamaan :

Semakin besar nilai leaving flow dan semakin kecil entering flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam promethee I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan pada nilai leaving flow dan entering flow.

Sedangkan promethee II termasuk perangkingan komplek karena

didasarkan pada nilai net flow masing-masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai net flow lebih tinggi menempati satu rangking yang lebih baik.


(32)

Langkah – langkah perhitungan dengan metode promethee adalah sebagai berikut :

1. Menentukan beberapa alternatif yang ada dalam lingkup masalah dan akan di pilih sebagai solusi.

2. Menentukan beberapa kriteria yang akan digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

3. Menentukan dominasi kriteria, ini didasarkan pada karakteristik tujuan dari setiap kriteria.

4. Menentukan tipe preferensi untuk setiap kriteria yang paling cocok didasarkan pada data dan pertimbangan di lapangan. tipe preferensi ini berjumlah 6. 5. Memberikan nilai parameter untuk setiap kriteria berdasarkan preferensi yang

telah dipilih.

6. Memberi nilai kriteria atau skor alternatif untuk masing-masing alternatif yang akan dilakukan proses pemilihan.

7. Membandingkan nilai kriteria untuk setiap alternatif dengan

mempertimbangkan dominasi kriteria dan preferensi yang telah dipilih serta nilai parameter yang diberikan.

8. Perangkingan dalam Promethee: Dalam metode promethee ada 2 macam perangkingan yang disandarkan pada hasil berhitungan, antara lain :

a. Perangkingan Parsial yang didasarkan pada nilai Leaving Flow dan Enter

Flow.

b. Perangkingan lengkap atau complete yang didasarkan pada nilai Net Flow.


(33)

Adapun kelemahan dan keunggulan dari metode promethee adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Keunggulan dan Kelemahan Metode Promethee

METODE KEUNGGULAN KELEMAHAN

1. Lebih Stabil, lebih jelas, dan lebih sederhana atau mudah dipahami oleh praktisi.

1. Membutuhkan informasi tambahan berupa preferensi tertentu yang harus didefinisikan atau dijelaskan

2. Menyediakan 6 tipe preferensi terhadap kriteria.

3. Perangkingan alternatif baik secara parsial maupun lengkap.

Promethee

4. Memperhitungkan kriteria yang berbeda pada saat yang sama, yang tidak mungkin dengan keputusan berbasis proses yang didasarkan hanya pada satu kriteria.

2. Metode ini hanya dapat diaplikasikan jika pengambil keputusan dapat menyatakan preferensi dan tingkat keputusan dari kriteria dalam skala rasio.


(34)

5. Dapat menggunakan kriteria yang berbeda untuk setiap dimensi.

6. Memperhitungkan data kualitatif sebaik data kuantitatif.

2.4 PHP dan MySQL Web Development

PHP & MySQL adalah bahasa pemprogaman web yang mendunia, bahasanya mudah untuk dipelajari, kompatibilitas dengan berbagai macam server baik itu windows maupun unix, dan yang tak kalah penting adalah bahasa pemprogaman PHP & MySQL bersifat open source sehingga perkembangannya pun akan semakin cepat dan dapat diimplementasikan diberbagai bidang kebutuhan dalam pembuatan aplikasi.

Dengan semakin berkembangnya dunia internet dan tingginya kebutuhan akan sebuah bahasa pemprogaman yang mumpuni, setiap saat berbagai macam fungsi baru dan library tambahan selalu muncul di internet untuk memperkokoh dan meningkatkan performa keduanya, bug-bug yang ada pada versi sebelumnya diperbaiki oleh komunitas dan juga oleh para programmer handal yang ada diseluruh dunia.


(35)

PHP kepanjangan dari Hypertext Preprocessor, PHP sendiri dibuat oleh Rasmus Lerdorf, PHP bersifat open source dan telah digunakan oleh hampir seluruh web developer di seluruh dunia.

Karena sifatnya yang open source dan semakin banyaknya user membuat bahasa pemprogaman ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Sintak atau strukturnya hampir mirip dengan bahasa pemprogaman C, Java dan Perl sehingga dengan begitu bagi mereka yang sudah mempelajari bahasa tersebut tidak akan mengalami kesulitan, selain itu bagi para pemula yang baru memulai bahasa pemprogaman web rasanya PHP turut diperhitungkan, karena pemanfaatan bahasa PHP tidak hanya sekedar untuk web dan aplikasinya tetapi sudah merambah kedunia desktop windows, namanya yaitu PHP GTK.

Sebuah contoh script php sederhana : <html>

<head>

<title>Belajar PHP & MySQL</title> </head>

<body> <?php

echo "Selamat belajar PHP & MySQL"; ?>

</body> </html>

Kalau kita perhatikan script diatas, bahasa php dimulai dengan tanda “<?php” dan diakhiri dengan tanda “?>”, sama seperti pemprogaman web


(36)

bahasa pemprogaman Java script, script php di olah di sisi server, ini berarti bahwa script php yang telah dibuat akan diproses terlebih dahulu di server baru kemudian ditampilkan ke client dalam bentuk html atau dalam format lainnya, dengan begitu script akan lebih aman dan meminilisasikan kesalahan interpreter browser

2.4.2 MySQL

MySQL adalah database yang cepat dan tangguh, sangat cocok jika digabungkan dengan PHP. Dengan database bisa digunakan untuk menyimpan, mencari dan mengklasifikasikan data dengan lebih akurat dan professional. MySQL menggunakan SQL language (Structur Query Language) artinya MySQL menggunakan query atau bahasa pemprogaman yang sudah standar di dalam dunia database. Kelebihan MySQL diantaranya : Dari segi performa, MySQL tidak bisa diragukan, pemprosesan database sangat cepat; Open source; Mudah untuk dipelajari; Kompabilitas dengan berbagai system operasi dan web server yang ada

2.5 Appserv

Untuk membuat sebuah pemrograman web server-site, diperlukan sebuah web server. Ada banyak server yang berkembang dan sering digunakan dalam membangun aplikasi berbasis web seperti misalnya PWS dan IIS yang dipakai oleh ASP-nya Microsoft, Web Server Netscape, Qitami, Caudium, dan Apache.

PHP triad menyediakan Apache sebagai HTTP server dalam paketnya. Pada awalnya, Apache di desain pada Sistem berbasis UNIX tetapi akhirnya


(37)

berkembang untuk berbagai system seperti Microsoft Windows, 2000, NT, 98, dan 95.

Selanjutnya seperti di dalam versi UNIX, apache memiliki beberapa hal yang dibutuhkan untuk feature-feature baru dan memiliki API sehingga dapat digunakan dengan lebih mudah bagi pemakainya. Untuk mengetahui tentang Apache secara lebih detail anda dapat mengunjungi situs resmi yang dimilikinya yaitu http://apache.org/. ( Agung Teguh Wibowo Almais, 2008)


(38)

3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil analisa dari sistem yang ada pada penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dapat diidentifikasi masalahnya antara lain tidak adanya aplikasi untuk menghitung penilaian mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa dengan metode PROMETHEE karena belum adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam memperhitungkan perangkingan penilaian mahasiswa tersebut berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Akademik 2010.

3.2 Analisa Dan Perancangan Sistem

Untuk membuat perancangan dan desain digunakan model-model yang telah ada dan sudah banyak digunakan. Diantara model-model tersebut antara lain

dokumen flow, sistem flow ataupun perancangan hubungan relasi antar tabel.

Tahap-tahap yang digunakan dalam mendesain sistem pendukung keputusan untuk penentuan beasiswa berdasrkan prestasi yang telah diraih adalah:

1. Membuat work flow yang menggambarkan alur dari sistem penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.


(39)

3. Membuat data flow diagram.

4. Membuat rancangan hubungan relasional antara entitas atau Entity

Relationship Diagram (ERD).

3.2.1 Work Flow

Work Flow yang menggambarkan alur dari sistem penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Work flow merupakan aliran sistem yang digunakan dalam menentukan mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa. Sistem ini terdiri dari 4 entity yaitu Admin (Biro Kermawa), Penilai, Mahasiswa Universitas Pembanguan Nasional ”Veteran” Jawa Timur dan proses perhitungan promethee. Dalam sistem ini, admin bertugas untuk maintenance data master yang terdiri dari data fakultas, data jurusan, data pekerjaan, data pendidikan, data user, data penilai, data beasiswa, data kriteria, dan data subkriteria dan data mahasiswa. Langkah selanjutnya adalah proses pendaftaran mahasiswa dengan mencetak data tersebut dan menyerahkannya kepada Biro Kermawa beserta persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Kemudian Biro Kermawa menunjuk seorang penilai untuk melakukan proses penilaian. Proses penilaian dilakukan oleh dosen yang mendapat ijin untuk menilai mahasiswa yang berprestasi yang berhak mendapatkan beasiswa. Penilai akan mendapatkan username dan password dari admin dan melakukan penilaian terhadap calon mahasiswa penerima beasiswa di Univesitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jatim yang telah mendaftar. Setelah penilian selesai penilai


(40)

masuk kedalam proses perhitungan dengan menggunakan metode

promethee, kemudian hasil penilaian tersebut akan dilaporkan kepada

Biro Kermawa.

Adapun tahap petama pada proses penilaian adalah tahap inisialisasi promethee yaitu dengan menghitung rata-rata pembobotan dari masing-masing mahasiswa berdasarkan kriteria yang di nilai, kemudian memasukkan pembobotan tersebut kedalam matrix, tahap dua adalah menentukan nilai threshold sehingga didapatkan tahap ke-tiga yaitu nilai preferensi, tahap ke-empat adalah menghitung index preferensi, dan tahap ke-lima adalah menghitung arah preferensi sampai didapatkan nilai Leaving Flow dan Entering Flow. Untuk proses selanjutnya adalah memeriksa persamaan antara nilai rangking Leaving

Flow dengan Nilai rangking Entering Flow. Jika hasilnya sama maka

dalam proses promethee I sudah menjadi hasil perangkingan usulan-usulan perbaikan dan tidak perlu melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu Promethee II. Dan jika sebaliknya maka harus di teruskan ke proses Promethee II. Proses Promethee II adalah melakukan proses hitung nilai Net Flow yaitu selisih antara nilai Leaving Flow dengan Nilai Entering Flow. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 3.1 :


(41)

Gambar 3.1 Work Flow

3.2.2 HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output)

HIPO Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM, sebenarnya HIPO merupakan alat dokumentasi


(42)

program yang sekarang banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam. Siklus pengembangan sistem Pada diagram berjenjang (HIPO) sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi terdapat beberapa level dan subproses diantaranya : pada level 0 terdapat 4 proses yang terdiri dari proses mengelola master, proses mengelola kriteria penilaian, proses perhitungan promethee dan proses mengelola laporan. Pada masing-masing proses ini memiliki sub sistem diantaranya adalah :

1. Proses Mengelola data master memiliki 6 sub yaitu : data mahasiswa, data fakultas, data jurusan, data beasiswa, data penilai, dan data user.

2. Proses Mengelola kriteria penilaian memiliki 2 sub yaitu: menginputkan data kriteria,dan menginputkan sub kriteria. 3. Perhitungan promethee memiliki 7 sub yaitu : inisialisasi

promethee, nilai threshold, menentukan nilai preferensi, menentukan index preferensi, menentukan arah preferensi, menentukan nilai Leaving Flow (LF) dan Entering Flow (EF) (promethee I) Jika Leaving Flow (LF) dan Entering Flow (EF) sama dan jika beda lanjut ke Net Flow (NF) ( promethee II ) dengan rumus LF dikurangi EF.

4.

Mengelola laporan memiliki 2 sub yaitu : membuat hasil promethee dan membuat laporan data penerima beasiswa.


(43)

Gambar 3.2 HIPO

3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi

yang terlibat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut:

Context Diagram

Context Diagram merupakan diagram pertama dalam

rangkaian suatu Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem. Context


(44)

Diagram pada sistem pendukung keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar 3.3:

proses promethee data pekerjaan

data mahasiswalaporan hasil promethee

data pendidikan

laporan data mahasiswa laporan penilaian

maintenance data mahasiswa data user data penilai data fakultas data jurusan data beasiswa

0 Sistem Pendukung

Keputusan Penentuan Beasiswa

+

biro kermawa

mahasiswa

penilai

Gambar 3.3 Contex Diagram

Pada Gambar 3.3 menjelaskan bahwa terdapat tiga entity, yaitu Mahasiswa, Penilai dan Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan (Biro Kermawa) UPN “Veteran” Jatim, Dalam program ini, Biro Kermawa bertindak sebagai admin yang memiliki data login sebagai hak akses untuk memasuki sistem dan mempunyai hak akses untuk maintenance data fakultas, data jurusan, data pekerjaan, data pendidikan, data user, data penilai, data beasiswa, data kriteria, data subkriteria dan data mahasiswa. Penilai memiliki hak akses untuk menilai calon mahasiswa penerima beasiswa di UPN “Veteran” Jatim dan melakukan proses perhitungan menggunakan metode promethee untuk mengetahui rangking


(45)

dari mahasiswa yang berhak menerima beasiswa tersebut, sedangkan Biro Kermawa dapat melakukan pencetakan data hasil perhitungan tersebut untuk dilaporkan ke atasan. Seorang penilai hanya dapat melakukan laporan terhadap penilaian yang telah dilakukan. Sedangkan mahasiswa hanya mempunyai hak akses untuk mengubah dan mencetak data mahasiswa yang akan digunakan untuk pendaftaran beasiswa dan melihat informasi tentang beasiswa yang ada di UPN “Veteran” Jatim.

Data Flow Diagram Level 0

Data flow diagram level merupakan uraian (decompose) dari Context Diagram pada proses Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Beasiswa. Adapun gambar dari proses tersebut akan di jelaskan pada Gambar 3.4 :


(46)

simpan data pekerjaan

simpan data pendidikan

data pendidikan data pekerjaan

proses promethee

data mahasiswa

laporan hasil promethee data sub kriteria

data user data fakultas data penilai data jurusan data beasiswa laporan penilaian laporan data mahasiswa

proses hasil penilaian simpan hasil penilaian

data hasil proses promethee

simpan hasil promethee proses kriteria

simpan data kriteria simpan data sub kriteria data kriteria

simpan data penilai simpan data user

simpan data beasiswa simpan data jurusan

simpan data fakultas

simpan data mahasiswa maintenance data mahasiswa

mahasiswa biro kermawa 1 mengelola data master + 1 mahasiswa 2 fakultas 3 jurusan 4 beasiswa 5 kriteria

6 sub kriteria

7 user 8 penilai 2 mengelola kriteria + 3 perhitungan promethee +

10 hasil promethee 4

mengelola laporan

+

12 hasil penilaian penilai

13 pekerjaan

14 pendidikan

Gambar 3.4 DFD Level 0

Gambar 3.4 merupakan Data flow diagram level 0 dari Sistem Pendukung Keputusan untuk penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dengan menggunakan metode promethee. Terdapat empat macam proses yaitu:

1. Maintenance data master, adapun prosesnya antara lain: Maintenance data-data master seperti data fakultas, data jurusan, data pekerjaan, data pendidikan, data user, data penilai, data beasiswa dan data mahasiswa.


(47)

kriteria dan data subkriteria beserta nilai yang terkandung di dalamnya dan penilaiannya dilakukan oleh penilai yang kemudian di proses dalam proses perhitungan promethee.

3. Perhitungan Promethee, adapun prosesnya adalah menghitung data proses penilaian yang telah masuk dengan menggunakan metode promethee.

4. Maintenance laporan, pada proses ini Biro Kerjasamasa dan Kemahasiswaan UPN ”Veteran” Jawa Timur mendapatkan laporan dari hasil promethee dan laporan data mahasiswa yang dianjurkan mendapatkan beasiswa.

Data Flow Diagram Level 1 Proses Maintenance Data Master

Data flow diagram level 1 proses Maintenance data master adalah gambaran dari proses pengolahan data-data master. Adapun gambar diagramnya pada Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master adalah sebagai berikut:


(48)

simpan data pekerjaan

simpan data pendidikan data pekerjaan data pendidikan proses promethee data jurusan laporan penilaian data user data penilai data beasiswa

laporan data mahasiswa

simpan hasil penilaian

simpan data penilai simpan data user simpan data beasiswa

simpan data jurusan simpan data fakultas simpan data mahasiswa

maintenance data mahasiswa data fakultas biro kermawa mahasiswa 1 mahasiswa 2 fakultas 3 jurusan 4 beasiswa 7 user 8 penilai 1 update data

12 hasil penilaian penilai

14 pendidikan 13 pekerjaan

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master

Dalam data flow diagram level 1 proses Maintenance data master terdapat 1 buah proses yaitu Update data, yang di dalamnya mencangkup proses insert, update dan delete data mahasiswa, penilai, user, pekerjaan, pendidikan, beasiswa, fakultas dan jurusan. Dan di dalam proses tersebut juga terdapat proses penilaian yang dilakukan oleh penilai. Kemudian data-data tersebut yang telah di olah disimpan kedalam data base yang telah disediakan.


(49)

Data flow diagram level 1 proses maintenance kriteria adalah gambaran dari proses maintenance data kriteria dan data subkriteria. Proses tersebut akan di jelaskan pada Gambar 3.6 :

simpan data kriteria data kriteria

simpan data sub kriteria detail kriteria

data sub kriteria biro

kermawa 6 sub kriteria 5 kriteria 1

update data kriteria

2 update data

sub kriteria

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Maintenance Kriteria

Pada DFD Level 1 proses Maintenance kriteria terdapat 2 proses yaitu proses Maintenance data kriteria yang terdiri dari proses insert, update dan delete data kriteria dan juga proses insert, update dan delete data subkriteria dari kriteria yang telah di pilih sehingga penilai dapat melakukan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria tersebut.

Data Flow Diagram Level 1 Proses Perhitungan Promethee

Data flow diagram level 1 perhitungan promethee adalah gambaran dari proses metode promethee. Pada level ini terdiri dari sub proses inisialisasi proses promethee, menentukan nilai threshold, menentukan nilai preferensi, menentukan index preferensi,


(50)

menentukan perhitungan arah preferensi, menentukan nilai LF, EF dan NF serta rangking promethee I dan II. Pada level ini hasil output suatu proses akan dijadikan input untuk proses yang lain begitu seterusnya sampai mendapat rangking promethee. Seperti sub proses menentukan nilai q, p dan v menerima hasil dari sub proses memasukan nilai kualitatif dan hasil dari sub proses ini akan dijadikan input untuk sub proses menentukan nilai preferensi dan seterusnya. Adapun Gambar 3.7 DFD level 1 perhitungan promethee adalah sebagai berikut:

laporan hasil promethee proses promethe

proses hasil penilaian

nilai NF nilai LF dan EF

arah preferensi indeks preferensi

nilai preferensi nilai threshold hasil inisialisasi

10 hasil promethee 1 inisialisasi promethee 2 menentukan nilai threshold 3 menentukan nilai preferensi 4 menentukan indeks preferensi 5 menentukan arah preferensi 6 menentukan nilai LF dan EF

7 menentukan nilai NF 8 menentukan rangking dari hasil promethee 12 hasil penilaian

penilai

 


(51)

Data Flow Diagram Level 1 Proses Mengelola Laporan

Pada level ini terdiri dari 2 proses yaitu: Laporan Hasil Promethee adalah laporan yang berisi tentang hasil perhitungan yang berisi nama–nama mahasiswa berprestasi yang telah mendaftar untuk menjadi penerima beasiswa, dan proses laporan data penerima beasiswa adalah laporan tentang nama-nama mahasiswa yang berhak menerima beasiswa. Adapun Gambar 3.8 DFD level 1 mengelola laporan adalah sebagai berikut:

laporan data penerima beasiswa

data mahasiswa

laporan hasil promethee laporan detail mahasisw data hasil proses promethee

10 hasil promethee

1 proses hasil

promethee

Biro Kermawa 2

membuat data penerima

beasiswa

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Mengelola Laporan

3.2.4 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemprosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data pemakai. Dalam perencanaan sistem ini telah terbentuk ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan


(52)

menggunakan DFD. Dalam ERD, data-data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem, yaitu: Entity Pekerjaan, Entity Pendidikan, Entity Mahasiswa, Entity Beasiswa, Entity User, Entity Penilai , Entity Kriteria, Entity Sub Kriteria, Entity Jurusan, dan Entity Fakultas.

Pada Gambar 3.9, dan Gambar 3.10 akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Beasiswa Bagi Mahasiswa Berprestasi Dengan Menggunakan Metode Promethee dalam bentuk

Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) :

3.3.1 Conceptual Data Model

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang di rancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada Conceptual Data Model belum tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta field yang terdapat pada setiap tabel. Tabel-tabel penyusun tersebut sudah mengalami relationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang mana hubungan antar tabel tersebut. Pada Conceptual

Data Model juga sudah didefinisikan kolom mana yang menjadi primary key. Adapun Conceptual Data Model yang dirancang untuk

aplikasi penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dapat dilihat pada Gambar 3.9


(53)

id_penilai=penilai npm=id_npm

id_bea=beasiswa

id_jurusan=jur usan id_kriteria=kriteria

id_sub_kriteria=sub_kr iteria id_penilai=nim npm=nim npm=npm id_penilai=penilai Id=pendidikan_ibu Id=pendidikan_ayah Id_pekerjaan=peker jaan_ibu id_pekerjaan=peker jaan_ayah Id_tipe=tipe Id_nilai=Id_nilai id_kriteria=id_kriteria id_fakultas=id_fakultas id_bea=id_bea beasiswa id_bea beasiswa jenis periode_awal periode_akhir syarat fakultas id_fakultas nama_fakultas nama_dekan jumlah_jurusan hasilakhir urutan jurusan id_jurusan jenis informasi kepala_jurusan kriteria id_kriteria kriteria prosentase bobot login id_login user pass grand mahasiswa npm nama_mhs alamat_mhs no_telp tempat_lahir_mhs tgl_lahir_mhs jk angkatan hobi agama nama_ayah penghasilan_ayah nama_ibu penghasilan_ibu nilai_awal bobot nilai_npm Id_nilai tanggal pekerjaan Id_pekerjaan pekerjaan keterangan pendidikan Id pendidikan keterangan penilai id_penilai nip nama jabatan sub_kriteria id_sub_kriteria sub_kriteria nilai_minimal nilai_maximal keterangan tipe_kriteria Id_tipe tipe


(54)

Gambar 3.9 CDM

3.3.2 Physical Data Model

Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari Conceptual Data

Model (CDM). Adapun PDM untuk Sistem pendukung keputusan

penentuan beasiswa dapat dilihat pada Gambar 3.10.

id_bea = beasis wa

id_jur usan = jurusan id_k riter ia = kriteria

id_sub_kriter ia = s ub_k r iteria id_penilai = nim_ npm = nim

npm = npm

id_penilai = penilai

Id = pendidik an_ibu Id = pendidikan_ay ah Id_pekerjaan = pekerjaan_ibuId_pek erjaan = pek erjaan_ayah

Id_tipe = tipe

Id_nilai = Id_nilai id_kriter ia = id_k riteria

id_fakultas = id_fak ultas

beasiswa id_bea INTEGER fakultas id_fakultas INTEGER nama_fakultas VARCHAR(25) nama_dekan VARCHAR(50) jumlah_jurusan INTEGER jurusan id_jurusan INTEGER id_fakultas INTEGER jenis VARCHAR(30) informasi text kepala_jurusan VARCHAR(50) kriteria id_kriteria INTEGER tipe TINYINT kriteria VARCHAR(255) prosentase INTEGER bobot INTEGER login id_login INTEGER user VARCHAR(15) pass VARCHAR(15) grand CHAR(1) nim VARCHAR(10) nim_ VARCHAR(20) mahasiswa npm VARCHAR(20) nama_mhs VARCHAR(50) alamat_mhs VARCHAR(50) no_telp INTEGER tempat_lahir_mhs VARCHAR(30) tgl_lahir_mhs DATE jk CHAR(2) angkatan INTEGER jurusan INTEGER hobi VARCHAR(50) agama VARCHAR(25) nama_ayah VARCHAR(50) pendidikan_ayah INTEGER pekerjaan_ayah INTEGER penghasilan_ayah VARCHAR(15) nama_ibu VARCHAR(50) pendidikan_ibu INTEGER pekerjaan_ibu INTEGER penghasilan_ibu VARCHAR(15) nilai_awal Id_nilai INTEGER kriteria INTEGER bobot FLOAT

sub_kriteria INTEGER nilai_npm Id_nilai INTEGER npm VARCHAR(20) penilai INTEGER tanggal datetime beasiswa INTEGER pekerjaan Id_pekerjaan INTEGER pekerjaan VARCHAR(15) keterangan VARCHAR(100) pendidikan Id INTEGER pendidikan VARCHAR(15) keterangan VARCHAR(100) penilai id_penilai INTEGER nip VARCHAR(20) nama VARCHAR(50) jabatan VARCHAR(20) sub_kriteria id_sub_kriteria INTEGER id_kriteria INTEGER sub_kriteria text nilai_minimal TINYINT nilai_maximal TINYINT keterangan VARCHAR(50) tipe_kriteria Id_tipe TINYINT tipe VARCHAR(25)


(55)

Gambar 3.10 PDM

Hasil generate dari Conceptual Data Model adalah Physical

Data Model untuk sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa

bagi mahasiswa berprestasi memiliki beberapa entity yaitu mahasiswa, user, penilai, fakultas, jurusan, kriteria, sub kriteria, prestasi dan kegiatan yang terdiri dari kegiatan ilmiah, organisasi, dan penelitian.

3.4.1 Struktur basis data

Dari Physical Data Model (PDM) yang sudah terbentuk, dapat disusun suatu struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu:

1. Nama Tabel : Beasiswa Primary Key : id_bea

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data Beasiswa

Tabel 3.1 Tabel Beasiswa

No Field Tipe data Constraint Keterangan


(56)

Key

2 Beasiswa Varchar (50) Null Nama dari beasiswa 3 Jenis Varchar (25) Null Informasi jenis dari

beasiswa

4 periode_awal Date Not Null Periode awal beasiswa 5 periode_akhir Date Not Null Batas akhir

mahasiswa

6 Syarat Varchar

(180)

Not Null Syarat yang harus dipenuhi dalam

pengambilan beasiswa

2. Nama Tabel : Fakultas Primary Key : id_fakultas

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data fakultas

Tabel 3.2 Tabel Fakultas

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_fakultas int (10) Primary Key

id dari fakultas 2 nama_fakultas Varchar (25) Not Null Nama dari fakultas 3 nama_dekan Varchar (50) Null Informasi nama dekan 4 Jumlah_jurusan Int(2) Null Informasi jumlah

jurusan dalam fakultas

3. Nama Tabel : jurusan Primary Key : id_jurusan

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data jurusan

Tabel 3.3 Tabel Jurusan

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_jurusan int (10) Primary Key


(57)

2 Jenis Varchar (30) Null Nama dari jurusan 3 Informasi Text Null Informasi tentang

jurusan tersebut 4 kepala_jurusan Varchar(50) Null Informasi nama kepala jurusan 4. Nama Tabel : kriteria

Primary Key : id_kriteria

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data kriteria

Tabel 3.4 Tabel Kriteria

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_kriteria int (5) Primary Key

id dari kriteria

2 kriteria Varchar (25) Null Kriteria yang terdapat dalam penilaian 3 Prosentase int (3) Null Prosentase kriteria 4 Tipe Tinyit(4) Null Tipe dari kriteria 5 bobot Int(10) Null Bobot dari kriteria

5. Nama Tabel : login Primary Key : id_login

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data user

Tabel 3.5 Tabel Login

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_login int (5) Primary Key

id login user 2 User Varchar (15) Not Null Nama dari user 3 Pass Varchar (15) Null Password yang

dimiliki user

4 grand Char(1) Null

6. Nama Tabel : mahasiswa Primary Key : id_mahasiswa


(58)

Tabel 3.6 Tabel Mahasiswa

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 NPM Varchar (10) Primary Key

Nomor NPM dari mahasiswa

2 Nama_mhs Varchar (50) Not Null Nama dari mahasiswa 3 Alamat_mhs Varchar (50) Not Null Informasi tentang

jurusan 4 Tempat_lahir_mhs Varchar (30) Not Null Tempat lahir

mahasiswa 5 Tgl_lahir_mhs Date Not Null Tanggal lahir

mahasiswa 6 Fakultas int (10) Not Null nama fakultas 7 Jurusan int (11) Not Null nama jurusan 8 Jk char (2) Not Null jenis kelamin

mahasiswa

9 Angkatan Int(4) Not Null tahun masuk mahasiswa 10 hobi Varchar (50) Null hobi mahasiswa

11 Agama Varchar (25) Not Null agma yang di anut 12 nama_ayah Varchar (50) Null nama ayah mahasiswa

Lanjutan Tabel 3.6 Tabel Mahasiswa

13 pendidikan_ayah Int (11) Null pendidikan ayah 14 pekerjaan_ayah Int (11) Null pekerjaan ayah 15 penghasilan_ayah Varchar (15) Null penghasilan ayah 16 nama_ibu Varchar (50) Null nama ibu

17 pendidikan_ibu

Int (11) Null pendidikan ibu

18 pekerjaan_ibu Int (11) Null pekerjaan ibu 19 penghasilan_ibu Varchar (15) Null penghasilan ibu

7. Nama Tabel : pekerjaan Primary Key : id_pekerjaan

Fungsi : Menyimpan data pekerjaan

Tabel 3.7 Tabel Pekerjaan


(59)

1 id_pekerjaan Int (11) Primary Key Id dari pekerjaan 2 pekerjaan Varchar (15) Null Jenis pekerjaan 3 keterangan Varchar (100) Null Keterangan dari

pekerjaan

8. Nama Tabel : pendidikan Primary Key : id_pendidikan

Fungsi : Menyimpan data pendidikan

Tabel 3.8 Tabel Pendidikan

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_pendidikan Int (11) Primary Key Id dari pendidikan 2 pendidikan Varchar (15) Null Jenis pendidikan 3 keterangan Varchar (100) Null Keterangan dari

pendidikan

9. Nama Tabel : penilai Primary Key : id_penilai

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data-data penilai.


(60)

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_penilai Int (10) Primary Key Id dari penilai

2 Nip Varchar (18) Not Null Nomor Induk Pegawai Penilai

3 nama Varchar (50) Not Null Nama dari penilai

4 jabatan Varchar (20) Not Null Jabatan penilai

10. Nama Tabel : sub_kriteria Primary Key : id_sub_kriteria

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data subkriteria.

Tabel 3.10 Tabel Subkriteria

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_sub_kriteria Int(5) PrimaryKey Id untuk subkriteria

2 Sub_kriteria Text Null Nama subkriteria

3 nilai_minimal Tinyint (4) Null Nilai minimal dari sub kriteria

4 Nilai_maximal Tinyint (4) Null Nilai maximal dari subkriteria


(61)

5 Keterangan Varchar (100)

Null Penjelasan dari subkriteria

11. Nama tabel : tipe_kriteria Primary Key : id_tipe

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data-data tipe dari kriteria

Tabel 3.11 Tabel Tipe Kriteria

No Field Tipe data Constraint Keterangan

1 id_tipe tinyint (4) Primary Key Id tipe dari kriteria


(62)

4.1 Kebutuhan Sistem

Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini dapat dipahami jalannya suatu sistem pendukung keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa dengan menggunakan metode promethee. Sebelum menjalankan suatu aplikasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain kebutuhan sistem akan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan instalasi aplikasi agar dapat berjalan sebagai mana mestinya.

4.1.1 Perangkat lunak

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam aplikasi ini antara lain :

1. Microsoft Windows XP

2. Mozilla Firefox,

3. Power Designer,

4. MySQL Web Development,


(63)

6. Adope Photoshop.

4.1.2 Perangkat keras

Adapun persyaratan minimal perangkat keras (hardware) adalah sebagai berikut:

a. CPU Pentium III 333 Mhz atau lebih b. Memory minimal 512 MB

c. Harddisk minimal 20 GB

d. VGA Card 128 MB, Keyboard, mouse dan printer e. Monitor SVGA dengan resolusi 800 x 600

4.2 Implementasi Sistem

Pada sub bab Implementasi aplikasi desain antarmuka menjelaskan apa saja yang terlibat dalam aplikasi tersebut yang menampilkan beberapa menu yaitu :

4.2.1 Form Login

Form login merupakan form pertama yang ditampilkan pada aplikasi

ini. Form login digunakan agar tiap user dapat mengakses aplikasi Sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi ini sesuai dengan hak otoritasnya masing-masing. Untuk form login dapat di lihat pada Gambar 4.1 :


(64)

Gambar 4.1 Form Login

 Pada form login, hak otoritas user dibedakan menjadi 3 yaitu : Biro Kermawa UPN “Veteran” Jatim yang bertindak sebagai admin, Penilai dan Mahasiswa. Apabila user terdaftar dan memasukkan password yang benar, maka akan tampil form selanjutnya sesuai dengan hak otoritas user masing-masing.

Hak otoritas user dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Admin: User ini dapat melakukan input, mengubah dan menghapus data master serta dapat mengatur data user, fakultas, jurusan, pekerjaan, pendidikan, penilai, beasiswa, kriteria, subkriteria, mahasiswa, penilaian dan juga membuat laporan.


(65)

2. Penilai : User ini hanya memiliki akses hanya sebagai penilai mahasiswa yang telah mendaftar yang telah di setujui oleh Biro Kermawa kemudian melakukan proses perhitungan.

3. Mahasiswa : Mahasiswa hanya dapat mengedit data pribadi dan melihat informasi tentang beasiswa.

4.2.2 Form Utama

Form utama admin ini merupakan form kelanjutan dari form login jika

user terdaftar dan memasukkan password sebagai Admin. Form ini digunakan

untuk melakukan menginput, mengubah dan menghapus data user, fakultas, jurusan, pekerjaan, pendidikan, penilai, beasiswa, kriteria, subkriteria, mahasiswa, penilaian dan juga membuat laporan dari proses perhitungan dengan menggunakan metode promethee di UPN ”Veteran” Jatim. Adapun penjelasan menu dan sub menu adalah sebagai berikut: Form Home sebagai menu utama setelah user login, Form Master yang terdiri dari form: Master Data, Master Beasiswa dan Menu Sistem.

Form utama penilai ini merupakan form kelanjutan dari form login, jika user terdaftar dan memasukkan password sebagai penilai, form ini digunakan untuk melakukan penilaian terhadap calon mahasiswa berprestasi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dan form utama mahasiswa ini merupakan form kelanjutan dari form login jika user terdaftar dan memasukkan password sebagai mahasiswa. form ini digunakan untuk melakukan pendaftaran sebagai calon penerima beasiswa


(66)

prestasi dan melihat informasi beasiswa yang terdapat di UPN “Veteran” Jatim.

Berikut ini adalah penjelasan dari form utama admin,penilai dan mahasiswa. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4:

Gambar 4.2 Form Utama Admin

Gambar 4.3 Form Utama Penilai


(67)

4.2.3. Form Utama Admin

Apabila kita login dengan user name dan password admin maka akan tampil form master admin. Dalam form ini terdapat 3 form master yaitu, master data, master beasiswa, dan menu system.

4.2.3.1. Master Data

Dalam form master data ini terdapat 5 buah form yaitu data fakultas, data jurusan, data pekerjaan dan data pendidikan.. Tampilan form ini dapat diilhat pada Gambar 4.5 :

Gambar 4.5 Form Master Data

1. Data Fakultas

Form ini digunakan untuk maintenance data fakultas yang terdapat di kawasan UPN “Veteran” Jatim. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.6 :


(68)

Gambar 4.6 Form Data Fakultas

2. Data Jurusan

Form ini digunakan untuk maintenance data jurusan dari tiap fakultas yang terdapat di kawasan UPN “Veteran” Jatim. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.7 :


(69)

3. Data User

Form ini digunakan untuk maintenance data user yang digunakan untuk mengakses aplikasi penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di lingkungan UPN “Veteran” Jatim. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.8 :

Gambar 4.8 Form Data User

4.2.3.2 Master Beasiswa

Dalam form master beasiswa ini terdapat 6 buah form yaitu penilai, beasiswa, kriteria, sub kriteria, mahasiswa, dan penilaian. Tampilan form ini dapat diilhat pada Gambar 4.9


(70)

1. Penilai

Form master penilai ini digunakan untuk maintenance data penilai yang berhak melakukan penilaian terhadap mahasiswa yang telah terdaftar sebagai calon penerima beaisiswa. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.10 :

Gambar 4.10 Form Penilai

2. Beasiswa

Form beasiswa ini digunakan untuk maintenance data beasiswa yang terdapat di UPN “Veteran” Jatim. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.11 :


(71)

Gambar 4.11 Form Beasiswa

3. Kriteria dan Subkriteria

Form master kriteria dan Form Sub Kriteria ini digunakan untuk proses maintenance data kriteria dan data sub kriteria yang ada di UPN “Veteran” Jawa Timur. Proses pada form ini adalah input, ubah, dan hapus. Form ini juga menampilkan hasil dari data-data kriteria yang telah masuk

database. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.12 dan Gambar

4.13


(72)

Keterangan pada Gambar 4.11 Dalam form ini terdapat field antara lain:

a. Nama kriteria menunjukkan nama dari kriteria penilaian. b. Prosentase dari nilai kriteria

c. Tipe preferensi yang merupakan suatu tipe penilaian kriteria berdasarkan pada karakteristik atau kondisi tiap kriteria.

d. Bobot kriteria merupakan jenis nilai yang diambil ketika perhitungan

promethee.


(73)

4. Mahasiswa

Form mahasiswa digunakan untuk proses maintenance data mahasiswa yang ada di UPN “Veteran” Jawa Timur. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.14 :

Gambar 4.14 Form Mahasiswa

4.2.4. Form Utama Penilai

Apabila kita login dengan user name dan password sebagai penilai, maka akan tampil form master penilai. Dalam form ini terdapat 2 form master yaitu, master penilaian dan menu system.

4.2.4.1. Form Master Penilaian

Dalam form master penilaian ini terdapat 2 buah form yaitu penilaian dan proses.. Tampilan form ini dapat diilhat pada Gambar 4.15 :


(74)

Gambar 4.15 Form Master Penilaian

1. Penilaian

Form penilaian digunakan untuk proses penilaian mahasiswa berdasarkan ketentuan yang berlaku. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.16 :


(75)

2. Proses

Form proses digunakan untuk proses perhitungan nilai dari tiap mahasiswa dengan menggunakan metode promethee. Tampilan form ini dapat dilihat pada Gambar 4.17 :


(76)

5.1 Evaluasi Sistem

Evaluasi diperlukan untuk menguji apakah sistem yang telah dibuat telah berjalan dengan baik dan benar. Jika terjadi perbedaan hasil maka dapat dipastikan sistem yang dibuat masih memiliki kesalahan, oleh karena itu diperlukan beberapa perbaikan agar sistem tersebut berjalan baik dan benar.

Sebagai contoh kasus, berikut ini perhitungan manual penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dengan menggunakan metode promethee.

5.1.1 Validasi Kinerja Sistem

Setelah sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi ini selesai maka dilakukan uji coba untuk menguji kinerja sistem untuk mencapai hasil yang optimal berdasarkan prioritas dan kriteria-krteria yang telah ditentukan. Tujuan validasi ini untuk mencari keakuratan kinerja sistem dalam proses promethee sehingga beasiswa dapat diberikan kepada mahasiswa yang tepat. Berikut ini metode testing yang digunakan yaitu :

1. perbandingan perhitungan Promethee mahual dengan aplikasi:

Inisialisasi Promethee menampilkan data kualitatif masing-masing mahasiswa dimana untuk setiap kriteria diberi nilai bobot masing-masing.


(77)

Tabel 4.1 Tabel Inisialisasi Promethee Manual

Kriteria 0534010288 0534010323 0634010321 0734010232 0834010123 Jenis

Kriteria Level

IPK 16.5 14.5 12.5 15 12.5

Kriteria

Biasa Max Karya

Tulis

Ilmiah 23.4 18.9 13.2 18.3 15.9

Kriteria

Biasa Max Bahasa

Inggris 20.63 16.5 11 17.25 13

Kriteria

Biasa Max Kegiatan

ko- dan

ekstra 15.3 14.1 12.3 12.4 10.2

Kriteria

Biasa Max

Gambar 4.1 Inisialisasi Promethee Pada Aplikasi

Langkah 1:

Hitung nilai parameter tiap kriteria/nilai threshold 1. Untuk IPK(.)

Max K1 = 4, K2 = 2 Sehingga V = 2, Q = 0.4, dan P = 1.6 2. Untuk Karya Tulis Ilmiah(.)


(78)

3. Untuk Bahasa Inggris(.)

Max K1 = 9.63, K2 = 2, Sehingga V = 7.625, Q = 1.525 , dan P = 6.1. 4. Untuk Kegiatan ko- dan extra

Max K1 = 5.1, K2 = 2.1, sehingga V = 3, Q = 0.6 , dan P = 2.4

Tabel 4.2 Nilai Threshold Manual

Kriteria Max K1 K 2 v q p

IPK 4 2 2 0.4 1.6

Karya Tulis Ilmiah 10.2 2.7 7.5 1.5 6 Bahasa Inggris 9.63 2 7.625 1.525 6.1 Kegiatan ko- dan

ekstra 5.1 2.1 3 0.6 2.4


(79)

Langkah 2 :

Hitung nilai preferensi antar alternatif :

1. Nilai preferensi (P) 0534010288 dan 05340103223

Kriteria Max/

Min 0534010288 0534010323 d

P(0534010288, 0534010323)

P(0534010323, 0534010288)

IPK Max 16,5 14.5 2 1 0

Karya Tulis

Ilmiah Max 23.4 18.9

4.5

1 0 Bahasa

Inggris Max 20.625 16.5 4.125 1 0

Kegiatan ko- dan

ekstra- Max 15.3 14.1 1.2

1 0

jumlah 4 0

d = f(0534010288) – f(0534010323)

2. Nilai preferensi (P) 0534010288 dan 0634010321

Kriteria Max/

Min 0534010288 0634010321 d

P(0534010288, 0634010321)

P(0634010321, 0534010288)

IPK Max 16,5 12.5 4 1 0

Karya Tulis

Ilmiah Max 23.4 13.2

10.2

1 0 Bahasa

Inggris Max 20.625 11 9.625 1 0

Kegiatan ko- dan

ekstra Max 15.3 12.3 3

1 0

jumlah 4 0

d = f(0534010288) – f(0634010321)

3. Nilai preferensi (P) 0534010288 dan 0734010232

Kriteria Max/

Min 0534010288 0734010232 d

P(0534010288, 0734010232)

P(0734010232, 0534010288)

IPK Max 16,5 15 1.5 1 0

Karya Tulis

Ilmiah Max 23.4 18.3

5.1

1 0 Bahasa

Inggris Max 20.63 17.25 3.375 1 0

Kegiatan ko- dan

ekstra- Max 15.3 12.4

2.9

1 0


(1)

75

1. Leaving flow:

0534010288 = 1/4 (0 + 1 + 1 + 1 + 1) = 1 0534010323 = 1/4 (0 + 0 + 1 + 0.5 + 1) = 0.625 0634010321 = 1/4 (0 + 0 + 0 + 0 + 025) = 0.0625 0734010232 = 1/4 (0 + 0.5 + 1 + 0 + 1) = 0.625 0834010123 = 1/4 (0 + 0 + 0.5 + 0 + 0) = 0.125 2. Entering flow:

0534010288 = 1/4 (0 + 0 + 0 + 0 + 0) = 0 0534010323 = 1/4 (1 + 0 + 0 + 0.5 + 0) = 0.375 0634010321 = 1/4 (1 + 1 + 0 + 1 + 0.5) = 0.875 0734010232 = 1/4 (1 + 0.5 + 0 + 0 + 0) = 0.375 0834010123 = 1/4 (1 + 1 + 0.25 + 1 + 0) = 0.8125 3. Net Flow:

0534010288 = (1 – 0) = 1

0534010323 = (0.625 – 0.375 ) = 0.25 0634010321 = (0.0625 – 0.875 ) = -0.8125 0734010232 = (0.625 – 0.375 ) = 0.25 0834010123 = (0.125 – 0.8125 ) = -0.06875

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh hasil proses PROMETHEE I (promethee parsial) yaitu nilai Leaving Flow dan Entering flow. Untuk menentukan rangking dari Leaving flow yaitu dengan membandingkan nilai yang besar ke nilai yang kecil. Sedangkan rangking dari nilai Entering Flow yaitu dengan membandingkan nilai yang kecil ke nilai yang besar.


(2)

Selanjutnya dari dua rangking tersebut dilihat apakah memiliki urutan rangking yang sama. Jika sama maka rangking yang digunakan adalah rangking dalam PROMETEE I. Jika salah satu rangkingnya tidak sama maka proses dilanjutkan PROMETHEE II (promethee complete). Dalam proses ini diperlukan nilai Net flow yang merupakan hsail selisih antara nilai Leaving Flow dan Entering Flow. Untuk menentukan rangking dari Net flow yaitu dengan membandingkan nilai yang besar ke nilai yang kecil. Hasil rangking Net flow yang digunakan dalam PROMETHEE II. Adapun hasilnya terdapat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Hasil Promethee Manual Alternatif Leaving

Flow

Rangking LF

Entering Flow

Rangking

EF Net Flow

Rangking NF

0534010288 1 1 0 1 1 1

0534010323 0.625 2 0.375 2 0.25 2 0634010321 0.0625 5 0.875 5 -0.8125 5 0734010232 0.625 2 0.375 2 0.25 2 0834010123 0.125 4 0.8125 4 -0.06875 4

Gambar 4.4 Hasil Promethee Pada Aplikasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(3)

77

Berikut ini hasil perangkingan prioritas mahasiswa berprestasi yang berhak menerima beasiswa berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode promethee:

1. Mahasiswa dengan NPM 0534010288, dimana f1(IPK) = 16.5, f2(Karya Tulis Ilmiah) = 23.4, f3(Bahasa Inggris) = 20.63, f4(Kegiatan ko- dan ekstra) = 15.3. Menempati urutan I

2. Mahasiswa dengan NPM 0534010323, dimana f1(IPK) = 14.5, f2(Karya Tulis Ilmiah) = 18.5, f3(Bahasa Inggris) = 16.5, f4(Kegiatan ko- dan ekstra) = 14.31 Menempati urutan II.

3. Mahasiswa dengan NPM 0634010321, dimana f1(IPK) = 12.5, f2(Karya Tulis Ilmiah) = 13.2, f3(Bahasa Inggris) = 11, f4(Kegiatan ko- dan ekstra) = 12.3. Menempati urutan V.

4. Mahasiswa dengan NPM 0734010232, dimana f1(IPK) = 15, f2(Karya Tulis Ilmiah) = 18.3, f3(Bahasa Inggris) = 17.25, f4(Kegiatan ko- dan ekstra) = 12.4. Menempati urutan II.

5. Mahasiswa dengan NPM 0834010123, dimana f1(IPK) = 12.5, f2(Karya Tulis Ilmiah) = 15.9, f3(Bahasa Inggris) = 13, f4(Kegiatan ko- dan ekstra) = 10.2. Menempati urutan IV.


(4)

78 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem dan pembuatan aplikasi penentuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dengan menggunakan metode promethee ini serta dilakukan evaluasi hasil penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Studi kasus dalam menentukan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi menggunakan metode promethee menghasilkan urutan sebagai berikut: prioritas pertama adalah mahasiswa dengan NPM 0534010288, prioritas kedua adalah mahasiswa dengan NPM 0534010323 dan 0734010232 karena mempunyai nilai net flow yang sama, prioritas keempat adalah mahasiswa dengan NPM 0834010123, dan prioritas kelima adalah mahasiswa dengan NPM 0634010321.

b. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini dapat membantu kepala Biro Kerjasama dan Kemahasiswaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam penentuan mahasiswa berprestasi di lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur.

c. Dalam suatu urutan rangking mahasiswa yang berprestasi di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur bisa terdapat lebih dari satu mahasiswa berprestasi. Hal ini disebabkan antar mahasiswa memiliki nilai yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(5)

79

d. Kriteria penilaian dimasukkan berdasarkan ketentuan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Jawa Timur, sehingga jika terjadi perubahan kriteria penilaian merupakan hasil kesepakatan yang dilakukan dinas Kopertis Jatim.

5.2 Saran

Ada beberapa saran yang dapat disampaikan antara lain:

a. Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi menggunakan metode Promethee ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga tidak hanya dapat di gunakan di lingkup UPN “Veteran” Jatim, namun bisa digunakan untuk menilai mahasiswa berprestasi di seluruh indonesia.

b. Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi menggunakan metode Promethee ini dapat dilengkapi lagi dengan menambah metode untuk menentukan bobot nilai kualitatif. Dapat menggunakan metode Analiytical Hierarchy Proces atau fuzzy.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adriant, Irayanti, 2006. Pengembangan Model Pemilihan Suplier Multikriteria dengan Model Supplier Capability and Price Analysis Chart (SCPAC).

15 Desember 2009.

Depdiknas(2009). Panduan Umum Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, 16 Desember 2009.

Herman, M, 2006, A Multi-Criterion Decision Making Approach toProblem solving, 14 April 2006, 2006,URL://www.poms.ucl.ac.be/etudes/ notes/qant2100/Promethee Shape.ppt

Novaliendri, Dony. 2005. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Media Promosi Menggunakan Metode Promethee. Universitas Gajah Mada.

Prasada, S.R., 2003, Tugas Akhir Penentuan Prioritas Pembelian Sistem Senjata Rudal Klasifikasi Low Level Air Defence Bagi Satuan Arhanud TNI AD dengan Metode Pembobotan AHP dan Perangkingan Promethee (Studi Kasus di Pussenart TNI AD Bandung), Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Surabaya

Setiansyah, Rizal. 2007. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prioritas Usulan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pengairan Menggunakan Metode Promethee, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer, Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :