PENGARUH KONSELING REALITA DALAM PENGEMBANGAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA ASING DI FIP UNIMED.

PENGARUH KONSELING REALITA UALAM
PENGEMBANGAN PENYESUAIAN UIRI
MAHASISWA ASING
UI FIP UNIMEU

Uiajukan Untuk Memenuhi Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
Tusilawati
109151066
Bimbingan Konseling

JURUSAN PSIKOLOGI PENUIUIKAN UAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENUIUIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEUAN
2014

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha

Kuasa dan Maha Rahman, pemilik jiwa segala makhluk, atas segala nikmat yang
diberikan termasuk nikmat kesehatan dan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini tepat pada waktunya dan shalawat beriring salam kepada Rasulullah SAW
sang pemberi cahaya dan teladan yang baik. Adapun judul dari penelitian yang akan
saya lakukan

ini adalah “ Pengaruh Pemberian konseling Realita Terhadap

Pengembangan Penyesuaian Diri Mahasiswa Asing FIP Unimed”
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini mulai
dari bimbingan judul hingga penyusunan proposal penelitian, antara lain Ibu Nuraini
M.S. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing, memberikan ilmu dan
meluangkan waktunya, serta Bapak Prof. Dr. Abdul Munir M.Pd, . sebagai ketua jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada seluruh pegawai jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak
memberikan bantuan demi kelancaran skripsi ini.
Dan teman-teman di UKM-Islam Ar-Rahman Unimed terkhusus teman-teman
di Human Resourch Development Islamic Character Learning , saudara-saudara saya di
Pondokan Mumtahanah;


Ningsih; Tiasina Harahap; Ida Marohana; Arfah halimah;

Wardani; Syahrina; Rahmah; Nurhayati; para sahabat saya yang saya sayangi karena
Allah antara lain Anita Harahap, Syafina Indriani, Yeni Septiani, Rusmini, Nurhasanah
Sidabalok, Nurhayati Ritonga, Nurhalimah Hsb, Ayu Dyah Ika Firi, Halimatun
Sakdiyah, Yessi Karmalini Pohan, Oulia Ulfa, Vivit Novita, Shofia Ummi, Suci
Muslihani, Rida Sari Surbakti, Arisqa Ferina M, Rina Fitriani yang selalu memberikan
semangat, para murobbiyah atas keikhlasannya memberikan ilmu yang sangat berharga.
ii

Secara khusus kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai dan hormati yaitu ayah
dan ibu yang sabar, kakak saya Riana, Ningsih dan adik tercinta Andi Dermawan beserta
keluarga besar atas do’a, nasihat, kasih sayang, dan dukungannya penulis ucapkan
terima kasih.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu bimbingan konseling.

Medan. Januari 2014

Penulis


iii

ABSTRAK
Tusilawati. NIM 109151066. Pengaruh Konseling Realita Dalam Pengembangan
Penyesuaian Diri Mahasiswa Asing Di FIP Unimed. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Latar belakang pene;itian ini adalah Mahasiswa asing memiliki beberapa
kendala dalam menyesuaikan diri di kelas. Mereka merasa canggung bergaul
dengan teman yang tidak satu negara, tidak begitu paham dengan penjelasan
dosen karena perbedaan penggunaan bahasa. Dan beberapa dari mahasiswa asing
ini memiliki konflik pribadi dengan teman sekelasnya. Untuk itu perlu konseling
Realita. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh
perbedaan cara berinteraksi mahasiswa Malaysia dengan teman sekelas di
lingkungan FIP khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan
sebelum dan sesudah diberi layanan konseling realita? Sedangkan tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengembangan penyesuaian diri
cara berinteraksi mahasiswa Malaysia dengan teman sekelas di lingkungan FIP
khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan sebelum dan sesudah
diberi layanan konseling realita. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan

(action research. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa asing di FIP Unimed
dengan jumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket
dan wawancara. Instrumen diberikan kepada 10 mahasiswa asing dan terjaring 3
subjek penelitian. Angket diberikan di pra tindakan serta setelah diberi tindakan di
pertemuan kedua sampai empat. Teknik analisis data pada penelitian ini dalam
bentuk teks naratif yang menjelaskan perkembangan yang terjadi pada konseli
berdasarkan pernyataan dari konseli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan
konseling realita dalam penyesuaian diri mahasiswa asing di FIP Unimed. Hal ini
teruji dari laiseg, laijapen, laijapan serta angket yang diisi konseli. Dari ketiga
konseli yang awalnya memiliki penyesuaian diri yang rendah (tidak menunjukkan
ketegangan emosional, memiliki pertinbangan rasional dan pengarahan diri,
mampu dalam belajar, dan bersikap realistis dan objektif), setelah mendapatkan
tindakan konseling realita menjadi berkatagori tinggi. Maka hipotesis yang
menyatakan bahwa pemberian konseling realita mempengaruhi pengembangan
penyesuaian diri khususnya cara berinteraksi mahasiswa Malaysia FIP Unimed
khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dapat diterima..

i


DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...............................................................................

ii

DAFTAR ISI .............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................


vii

BAB I.

PENDAHULUAN ....................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................

1

B.

5

Identifikasi Masalah...........................................................

C. Batasan Masalah


..............................................................

6

D. Rumusan Masalah ................................................................

6

E. Tujuan Penelitian .................................................................

6

F.

Manfaat Penelitian .............................................................

7

BAB II. KAJIAN TEORITIS .................................................................


8

A.

Kerangka Teoritis ......................................................................

8

1.

Sekilas

2.

Tentang Mahasiswa Asing .................................................

8

1.1. Pengertian Mahasiswa Asing ........................................


8

1.2. Mahasiswa Asing Sebagai Komunitas Minoritas .......

8

1.3. Mahasiswa Malaysia Sebagai Mahasiswa asing ......

9

1.4. Motif Mahasiswa Asing

............................................

9

1.5. Budaya Malaysia .........................................................

11


1.6. Budaya Medan .............................................................

13

1.7. Penyesuain Diri Mahasiswa Malaysia Yang Melanjut
kan Studi Ke Medan
3.

.........................................................

14

Penyesuaian Diri ................................................................

15

2.1 Pengertian Penyesuaian Diri ........................................

15


2.2 Proses Penyesuaian Diri .................................................

18

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ..

21

2.3. Penyesuaian Diri yang Positif .......................................

28

iv

3. Konseling Realita ....................................................................

31

3.1. Teori Dan Konseling Dasar ...........................................

32

3.2. Strategi Konseling .........................................................

34

3.3. Langkah-langkah Konseling Realita .............................

36

4. Pengaruh Konseling Behavioristik dalam
Pengembangan Penyesuaian Diri Mahasiswa Malaysia .........

37

5. Kerangka Konseptual .............................................................................

39

6. Hipotesis

.....................................................................................

40

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................

41

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................

41

3.2 Subjek Penelitian ..................................................................

41

3.3 Disain Penelitian ................................................................

42

3.4 Operasional Variabel Penelitian .........................................

49

3.5 Teknik Pengumpulan data ....................................................

50

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................

53

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

55

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................

55

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................

57

4.2.1 Hasil Penelitian Sebelum Tindakan………………….

57

4.2.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ………………....

59

4.2.3.Hasil Penelitian Tindakan Siklus II…………………

80

4.2.4 Hasil Penelitian dari Siklus I ke II……………….....

102

4.3 Pembahasan Penelitian .........................................................

102

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................

104

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

107

LAMPIRAN ..............................................................................................

108

v

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rencana Perangkat Penelitian Siklus I.......................................

43

Tabel 3.2. Rencana Perangkat Penelitian Siklus II .....................................

46

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Penyesuaian Diri.............................................

52

Tabel 4.1. Hasil Analisis Angket Mahasiswa Asing Yang
Bermasalah..................................................................................

57

Tabel 4.2. Observasi Pertemuan I................................................................

67

Tabel 4.3. Observasi Pertemuan II...............................................................

76

Tabel 4.4 Hasil Angket Penyesuaian Diri Pertemuan II..............................

78

Tabel 4.5 Observasi Pertemuan III..............................................................

88

Tabel 4.6. Hasil Angket Penyesuaian Diri III.............................................

90

Tabel 4.7. Observasi Pertemuan IV.............................................................

99

Tabel 4.8. Hasil Angket Penyesuaian Diri IV ............................................

101

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Uji Coba Penyesuaian Diri
Lampiran 2. Angket Valid Penyesuaian Diri
Lampiran 3 Uji Coba Angket
Lampiran 4 Uji Validitas Angket
Lampiran 5 Uji Reabilitass Angket
Lampiran 6 Hasil Angket Awal
Lampiran 7 Hasil Angket Pertemuan II
Lampiran 8 Hasil Angket Pertemuan III
Lampiran 9 Hasil Angket Pertemuan IV
Lampiran 10 Perhitungan Katagori Angket Penyesuaia Diri
Lampiran 11 Satuan Layanan
Lampiran 12 Penilaian Satuan Layanan
Lampiran 13 Laiseg, Laijapen, dan Laijapan
Lampiran 14 Hasil Konseling
Lampiran 15 Absensi Konseling Individual
Lampiran 16 Dokumentasi

vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keanekaragaman budaya Indonesia memberi arti penting bahwa tradisi
yang telah menjelma sebagai perwujudan budaya. Tradisi yang dianut oleh
masyarakat Indonesia memiliki makna dan multitafsir, maka disinilah posisi
pentingnya sebuah kajian untuk memperoleh gambaran komprehensif terhadap
keberagaman tradisi itu. Keanekaragaman budaya merupakan simbol perbedaaan
kultur, dan kebanyakan komunitas etnik sering kali memberikan pembenaran pada
budaya sebagai identitas mereka. Budaya tidak bisa dipahami sebagai suatu
hukum kebiasaan belaka. Keberagaman makna yang terwujud dalam budaya
merentang dari citra rasa makanan, desain arsitektur, gaya berbusana, bertutur
dengan dialek tertentu, serta berbagai pernik seremonial. Keberagaman ini tidak
menjadi halangan untuk tetap bekerja sama dan saling bergantung satu dengan
yang lain dalam mewujudkan kehidupan kesatuan bermasyarakat. Tertanam dalam
masing-masing suku, ras, agama sikap yang mengakui dan sekaligus menghargai,
menghormati, memelihara keharmonisan saat berinteraksi.
Dalam kehidupan sosial dalam bentuk masyarakat majemuk dengan
berbagai budaya banyak sekali ditemui komunitas-komunitas minoritas.
Komunitas minoritas ini bisa berasal dari masyarakat Indonesia, atau dari luar
Indonesia. Kemahsyuran Indonesia juga masih menarik perhatian beberapa warga

asing yang ingin menetap di Indonesia khususnya dari Malaysia. Walaupun bukan
hanya itu yang menjadi faktor kedatangan mereka ke negeri garuda ini. Bisa jadi
karena letak geografis negaranya berdekatan dengan Indonesia, adanya
kepentingan tertentu bagi diri pengunjung misalnya untuk mengikuti pendidikan.
Definisi mengenai kelompok minoritas sampai saat ini belum dapat
diterima secara universal. Namun demikian yang lazim digunakan dalam suatu
negara, kelompok minoritas adalah kelompok individu yang tidak dominan
dengan ciri khas bangsa, suku bangsa, agama, atau bahasa tertentu yang berbeda
dari mayoritas penduduk. Minoritas sebagai ‘kelompok’ yang dilihat dari
jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk lainnya dari negara
bersangkutan dalam posisi yang tidak dominan. Keanggotaannya memiliki
karakteristik etnis, agama, maupun bahasa yang berbeda dengan populasi lainnya
dan menunjukkan setidaknya secara implisit sikap solidaritas yang ditujukan pada
melestarikan budaya, tradisi, agama dan bahasa.

Komunitas minoritas selalu melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungan baru sebagai tempat tinggalnya. Scheneiders (1955:150), juga
menjelaskan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon
mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan
mengatasi ketegangan, frustasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan
hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan
lingkungan dimana dia hidup. Adapula masalah yang timbul dari perpindahan
ketempat masyarakat baru, berarti kehilangan teman lama dan menuntut untuk
mencari teman baru. Banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mencari/

membentuk persahabatan dengan hubungan sosial yang baru. Mungkin orang
tersebut berhasil baik dalam hubungan di lingkungan yang lama, ketika pindah
lingkungan yang baru ia menjadi tidak dikenal dan tidak ada yang
memperhatikan. Di sini mereka dituntut untuk dapat lebih mampu menyesuaikan
diri dengan masyarakat yang baru, sehingga dia menjadi bagian dari masyarakat
yang baru itu. Terlebih di lingkungan pendidikan yang merupakan salah satu
modal untuk masa depan. Dalam pendidikan formal yaitu perguruan tinggi,
mahasiswa diharapkan aktif yaitu dapat berinteraksi dengan lingkungan perguruan
tinggi seperti dosen dan mahasiswa lainnya.

Menurut Willis (http://one.indoskripsi.com/click./6067/0) Penyesuaian diri
adalah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri dilakukan untuk melepaskan diri dari hambatanhambatan dan ketidakenakan yang timbul sehingga akan mendapatkan suatu
keseimbangan psikis yang dalam hal ini tentu tidak menimbulkan konflik bagi
dirinya sendiri dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Penyesuaian diri sangat berperan dalam hal menunjang kelancaran belajar
mahasiswa. Menurut Erikson, seorang psikolog Jerman yang terkenal dengan teori
tentang delapan tahap perkembangan pada manusia menyatakan bahwa pada tahap
kelima yaitu ketika remaja (12-18 tahun)

ditandai dengan kecenderungan

identitas. Pada tahap ini remaja menuju ke arah kedewasaan didukung untuk
memperlihatkan identitas. Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu
pihak, sering diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi yang besar terhadap
kelompok sekelasnya. Di antara kelompok sekelas mereka mengadakan

pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran yang
diberikan kepada masing-masing anggota. Untuk itu perlu kenyamanan seseorang
dengan teman sekelas dan lingkungannya yang diciptakan melalui penyesuaian
diri.
Fakta saat ini mahasiswa Malaysia yang melanjutkan studi ke Medan
khususnya Unimed mendapat beberapa kendala dalam penyesuaian diri, maka ia
akan merasa canggung dalam bergaul dengan yang tidak satu asal negara, tidak
terlalu paham dengan penjelasan dosen karena ada beberapa berbedaan
penggunaan bahasa sehingga mempengaruhi kegiatan mahasiswa mengikuti
pelajaran dikampusnya. Hal ini disebabkan karena mahasiswa sulit menyesuaikan
diri akan merasa canggung karena ia sangat jarang berkomunikasi dengan teman
sebelumnya. Dan tak jarang beberapa mahasiswa asing menemui konflik pribadi
dengan temannya. Maka secara tidak langsung itu akan berpengaruh terhadap
hasil belajarnya.
Dari 10 mahasiswa Malaysia yang ditemui oleh peneliti ada beberapa
orang yang mengalami masalah penyesuaian diri. Untuk menggali lebih dalam
tentang permasalahan

penyesuaian diri

ini

penulis

memutuskan untuk

memberikan layanan konseling realita.
Konseling individu adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang
sedang mengalami suatu masalah (konseli) dan proses pemberdayaan diri bukan
proses ketergantungan dengan psikolog yang bertujuan untuk dapat merubah
perilaku konseli serta terbebas dari masalah yang sedang dihadapinya (Prayitno

dan Amti, 2004:106). Menurut Prayitno (2004:4), tujuan layanan konseling yaitu
dapat memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan
komperhensif, serta positif, dan dinamis. Sehingga konselor dapat membantu
mengembangkan potensi konseli agar mampu bekerja efektif, produktif dan
menjadi manusia mandiri.

Dari paparan di atas tampaklah bahwa penyesuaian diri terhadap
komunitas dan lingkungan baru tidak selalu mudah. Begitu banyak faktor-faktor
yang mempengaruhinya karena secara jelas banyak perbedaan kebiasaan antara
satu pihak dan yang lainnya. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Konseling Realita dalam Pengembangan
Penyesuaian Diri Mahasiswa Asing di FIP Unimed ”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, masalah
penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Mahasiswa Asing perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan di jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
2. Pengembangan penyesuaian diri mahasiswa Asing melalui konseling
realita
3. Penyesuaian diri mahasiswa Asing masih kurang

C. Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai keterbatasan yang dialami baik dari segi
pengetahuan dan pengalaman maka peneliti mengadakan pembatasan masalah
yang akan diteliti yaitu pengaruh konseling realita dalam pengembangan
penyesuaian diri cara berinteraksi mahasiswa asing dengan teman sekelas di
lingkungan FIP yaitu mahasiswa Malaysia khususnya di jurusan Psikologi
Pendidikaan dan Bimbingan

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh perbedaan cara berinteraksi mahasiswa Malaysia dengan
teman sekelas di lingkungan FIP khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan
Bimbingan sebelum dan sesudah diberi layanan konseling realita.

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui perbedaan pengembangan penyesuaian diri cara berinteraksi
mahasiswa Malaysia dengan teman sekelas di lingkungan FIP khususnya di
jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan sebelum dan sesudah diberi
layanan konseling realita.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, baik secara teoritis
maupun praktis.
1.

Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian
ilmu konseling, khususnya yang membahas konseling realita terutama bagi
kelompok minoritas.
2.

Manfaat Praktis

Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Bagi Konselor
Dapat meningkatkan pelayanan konseling realita terhadap mahasiswa
Malaysia yang mengalami masalah penyesuaian diri.
b) Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti dalam
melakukan

konseling

terhadap

mahasiswa

Malaysia

dalam

hal

penyesuaian diri.
c) Bagi mahasiswa Malaysia
Sebagai rujukan mahasiswa Malaysia dalam menyelesaikan masalahnya
yang berhubungan dengan penyesuaian diri.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Masalah dalam penyesuaian diri dapat dientaskan dengan melihat terlebih dahulu
aspek-aspeknya yaitu ketegangan emosional, cara berpikir rasional, mengarahkan diri,
sikap terhadap pengalaman serta objektif dan realistis dalam memandang suatu hal
2. Masalah penyesuaian diri dalam berinteraksi dengan teman sekelas dapat diselesaikan
melalui konseling realita

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu , khususnya bidang
Bimbingan dan Konseling mengenai upaya menyelesaikan masalah penyesuaian diri
dalam berinteraksi dengan teman sekelas
2. Konselor dapat menggunakan konseling realita untuk menangani permasalahan
mahasiswa khususnya tentang penyesuaian diri.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rinekan Cipta.
Ahmadi, Surya. (2005). Culture Shock Yang Dialami Mahasiswa Perantauan
Fisip Uajy Angkatan 2008 Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi
Kuliah.Skripsi di Jurusan Sosiologi UAJY Yogjakarta: Diterbitkan
Corey, Gerald.2009.Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:
Refika Aditama
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK).
Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP
Universitas Negeri Medan.
Hariadi, Eko.(2000). Kinerja Konselor di Sekolah Menegah Atas Kota Madya
Medan. Skripsi di Jurusan Bimbingan Konseling Islam IAIN Sumatera
Utara: Tidak diterbitkan
Hurluck, Elizabet, B.1993. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan. (terjemahan Istiyanti dan Soerjarno).
Jakarta : Erlangga
Kumala, Nurul. (2012). Studi Deskriptif Perempuan yang Bekerja sebagaiBuruh
Lepas (Menol) di PT. Perkebunan Nusantara IV Sei Kopas Kecamatan
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Skripsi di Jurusan Pendidikan
Sosiologi Unimed Medan:Tidak diterbitkan
Latipun. 1996. Psikologi Konseling. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Lestari, Susi. (2003). Culture Shock Yang Dialami Mahasiswa Asing di
Universitas Sumatera Utara.Skripsi di Jurusan Sosiologi USU Medan:
Tidak diterbitkan

Pratiwi, Karmila.(2001). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuian Diri
Mahasiswa Asing di Universitas Sumatera Utara. Skripsi di Jurusan
Sosiologi USU Medan : Tidak diterbitkan.

Prayitno & Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel W.S dan Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konsling di Institusi Pendidikan.
Yogykarta: Media Abadi.
Scneiders, Alexander A. 1984. Personal Adjusment and Mental Health.New
York:
Subagyo, Pangestu, Djarwanto Ps. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung:
Alfabeta.
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung :
Alfabeta.
Yudi . 2010. Penyesuian Diri, (online), dalam
http://marcellinoagatha.blogspot.com. Diakses tanggal 22 Januari 2013
Yongki, Alexander.2011.Info Psikologi, (online)
http://raflengerungan.wordpress.com.Diakses tanggal 22 Januari 2013.