PERBPROGR Perbandingan Hasil Evaluasi Belajar Fiqh Siswa Program Asrama Dengan Siswa Program Non Asrama (Studi Kasus Kelas Viii Smp Mta Gemolong Tahun Pelajaran 2012/2013).
PERB
BANDINGA
AN HASIL EVALUASI
E
I BELAJAR
R FIQH SIS
SWA
PROGRAM ASRAM
MA DENGA
AN SISWA
A PROGRAM
M NON AS
SRAMA
(Studi Kassus Kelas VIIII SMP MT
TA Gemoloong Tahun Pelajaran
P
20012/2013)
NASKA
AH PUBLIK
KASI
D
Diajukan
untuk Memenuuhi Sebagiann dari Tugas dan Syarat
g
guna
Mempeeroleh Gelarr Sarjana Penndidikan Islaam (S.Pd.I.)
Program
m Studi Pendiidikan Agam
ma Islam (Taarbiyah)
Oleh:
LUTFII NURLITA
ASARI
G000090024
4
FAKULTA
AS AGAMA
A ISLAM
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2013
UNIVERSITAS MUIIAMMADTYAH SURAKAR'TA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Il.A.YaniTronrolPosl.PabelanKartssura'Telp.(02?l)?1741?,Fax(027lfi15A48Surakarta 57102
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
fh.
Badaruddin. M.Ag
Nama
:
Nama
: Drs. Zaenal
Abidin, M.Pd
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
:
NIM
: G 000 090 024
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi
:
Lutfi Nurlitasari
(tarbiyah)
PERBAIT{DINGAI\I HASIL EVALUASI BELAJAR
FIQH SrSWA PROGRAM ASRAMA DENGAI\I
SISWA PROGRAM NON ASRAMA (Studi Kasus
Kelas VIII SMP MTA Gemolong Tahun Pelajaran
20nnu3)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta 18 Juli 2013
Pembimbing I
(Dr. gadaruddin. M.Ag)
Wa
Pembimbins
II
(Drs. Zaenat auiain,'-rvr-ro1
ABSTRAK
PERBANDINGAN HASIL EVALUASI BELAJAR FIQH SISWA
PROGRAM ASRAMA DENGAN SISWA PROGRAM NON ASRAMA
(Studi Kasus Kelas VIII SMP MTA Gemolong Tahun Pelajaran 2012/2013)
Sistem pendidikan di Indonesia kini tengah mengalami perkembangan
yang signifikan, terlihat dari mulai menjamurnya lembaga pendidikan yang
memadukan sistem pengajaran berbasis ilmu pengetahuan dan agama. Programprogram pendidikan kini mulai dikembangkan, mulai dari Boarding school, RSBI,
program khusus dll.
Begitu juga yang diterapkan di SMP MTA Gemolong yang memadukan
kurikulum KTSP dan kurikulum agama. Selain itu SMP MTA Gemolong
membentuk program asrama dan progran non asrama. Adapun permasalahan
dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran Fiqh siswa
program asrama dengan program non asrama kelas VIII SMP MTA Gemolong?,
(2) Apakah ada perbedaan hasil belajar Fiqh antara siswa program asrama dengan
program non asrama di kelas VIII di SMP MTA Gemolong?, dan (3) Faktorfaktor apa yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar Fiqh siswa program
asrama dengan program non asrama kelas VIII SMP MTA Gemolong?
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan proses pembelajaran
Fiqh antara program asrama dengan non asrama, (2) mendiskripsikan
perbandingkan hasil evaluasi belajar Fiqh antara kedua program tersebut, dan (3)
mendiskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan prestasi belajar Fiqh
kedua program tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
dilakukan di SMP MTA Gemolong. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara (interview), observasi dan dokumentasi yang kemudian dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana.
Adapun hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan proses pembelajaran Fiqh
di dalam kelas antara siswa program asrama dengan siswa program non asrama,
hanya saja untuk siswa program asrama diberi tambahan pelajaran agama setiap
hari dan kajian rutin satu minggu sekali untuk siswa program non asrama.
Masing-masing dilaksanakan di luar jam pelajaran reguler di sekolah. Hasil
belajar antar kedua program ada perbedaan, walaupun sangat tipis.
Kata kunci: Hasil Evaluasi Belajar Fiqh, Program Asrama, Non Asrama
kekuatan spiritual keagamaan,
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
pengendalian diri, kepribadian,
sebagai
kecerdasan, akhlak mulia, serta
upaya sadar dirancang untuk
membantu
seseorang
sekelompok
orang
mengembangkan
yang
atau
masyarakat,
dalam
ilmu
yang
perubahan dan perkembangan
bersifat
hidup umat manusia.
Secara
(Sagala, 2009: 1).
Undang
peserta
Undang-
Sistem
Pendidikan
dan
pembelajaran
didik
agar
secara
mengembangkan
dirinya
untuk
Peserta
Tidak ada seorang anakpun,
yang
suasana
lebih
dibandingkan
proses
manusiawi
dengan
anak
lainnya, begitu juga sebaliknya.
peserta
Adanya
aktif
kesamaan-kesamaan
yang dimiliki anak inilah yang
potensi
melahirkan konsekuensi yang
memiliki
sama
1
mempunyai
kesamaan unsur kemanusiaan.
usaha sadar yang terencana
belajar
didik
didik mempunyai kesamaan-
(2005: 2) pendidikan adalah
mewujudkan
sosiologis,
kesamaan-kesamaan.
Nasional No 20 Tahun 2003
untuk
dan
berkualitas yang menuju pada
menual individual dan sosial
Menurut
bangsa,
dapat menghasilkan manusia
sikap hidup, dan keterampilan
baik
dirinya,
negara. Pendidikan diharapkan
pengetahuan, pandangan hidup,
hidup
diperlukan
atas
hak-hak
yang
mereka punyai. Diantara hak-
memberi porsi bagi layanan
hak
tersebut,
penting
tidak
kalah
atas kesamaan dibandingkan
hak
untuk
layanan atas perbedaan. Selain
layanan
itu peserta didik membutuhkan
bermutu
layanan
adalah
mendapatkan
pendidikan
yang
(Imron, 2011: 2).
anak-anak
tersebut
antara mereka. Untuk lebih
diyakini
baiknya
persekolahan
jika
dipertahankan,
lebih
sebenarnya
jauh
berbeda.
Pandangan
ini
menunjukan
diselipkan
kemudian
bukti
sistem
tetap
namun
juga
layanan-layanan
atas perbedaan mereka dalam
yang
sistem persekolahan.
meyakinkan bahwa di dunia ini
Keberhasilan
tidak ada yang sama (Imron,
pendidikan akan dicapai oleh
2011: 3). Dengan
suatu bangsa apabila ada usaha
demikian
pendidikan yang mendukung
untuk
akan adanya persamaan peserta
pendidikan bangsa itu sendiri.
didik
Hasil output yang berkualitas
yaitu
melalui
sistem
meningkatkan
persekolahan dalam realitasnya
dalam
bersifat
sangat
dipengaruhi
individual. Keterbatasan dalam
berhasil
tidaknya
sistem
pembelajaran.
masal
ini
ketimbang
memang
lebih
2
apabila
memiliki kesamaan, ternyata
dilihat
yang
mendukung adanya perbedaan
Walaupun
manusia
pendidikan
proses
mutu
pendidikan
Hasil
oleh
kegiatan
belajar
pada hakekatnya merupakan
SMP
cerminan dari usaha belajar
merupakan rintisan Yayasan
(proses
Majlis
Tafsir
Al
faktor
sebagai
wujud
peran
aktif
keberhasilan
yayasan
ikut
serta
pembelajaran),
Semakin
banyak
pendukung
merupakan
dalam
Qur’an
belajar siswa, semakin baik
mensukseskan program wajib
pula prestasi belajar siswa,
belajar 9 tahun yang telah
begitu juga sebaliknya.
dicanangkan oleh pemerintah.
Idealnya
hasil
(Dokumentasi
ingin
Gemolong).
pembelajaran
yang
dicapai
dapat
dikategorikan
menjadi
tiga
kognitif
bidang
Berdasar lokasi tempat
(penguasaan
pempunyai dua program yaitu
dengan
atau
serta
psikomotor
MTA
tinggal, SMP MTA Gemolong
(berhubungan
nilai),
SMP
yakni
intelektual),
afektif
program
asrama
sikap
asrama.
Berbeda
bidang
sekolah-sekolah
(kemampuan/
mempunyai
dan
dengan
lain
dua
non
yang
program
keterampilan,
pembelajaran
bertindak/berperilaku)
memisahkan kelas antara kedua
(Sudjana, 2000: 49).
program,
SMP MTA Gemolong
merupakan
swasta
sekolah berstatus
berstandar
yang
tidak
selalu
demikian
halnya dengan SMP MTA
Gemolong.
nasional.
Siswa-siswi
program asrama maupun non
3
tersebut
asrama disatukan dalan kelas
1.
yang sama. Jadi antara siswa
Pengertian Evaluasil Hasi
Belajar
program asrama dengan siswa
Menurut
program non asrama terdapat
(Sukmadinata, 2003: 102)
interaksi yang intensif (Hasil
hasil belajar merupakan
Wawancara dengan Bp Kepala
realisasi atau pemekaran
Sekolah
dari kecakapan-kecakapan
SMP
MTA
Gemolong).
potensial atau kapasitas
Berdasarkan
latar
yang dimiliki seseorang.
belakang di atas maka peneliti
Dalam
tertarik
dan
Republik Indonesia No 20
penting
untuk
penelitian
mengganggap
Undang-Undang
mengadakan
Tahun
2003
berjudul
(2005:
28)
yang
Pasal
57
evaluasi
Perbandingan Hasil Evaluasi
dilakukan dalam rangka
Belajar Fiqh Siswa Program
pengendalian
Asrama
pendidikan secara nasional
dengan
Siswa
mutu
Program Non Asrama (Studi
sebagai
bentuk
Kasus Kelas VIII SMP MTA
akuntabilitas
Gemolong Tahun Pelajaran
penyelenggara pendidikan
2012/2013”.
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
LANDASAN TEORI
Dalam pendidikan,
A. Evaluasi Hasil Belajar Fiqh
evaluasi dapat diartikan
4
telah
melalui
kegiatan
bimbingan,
pengajaran,
latihan,
penggunaan
pengalaman,
pembiasaan,
dan
keteladanan
(Mudlofir, 2011:52)”.
Mata pelajaran fiqh sebagai
dicapai atau dikuasai oleh
wahana untuk menanamkan
murid dalam bentuk hasil
nilai-nilai
belajar yang bisa mereka
beribadah sesuai dengan Al-
tujukan setelah menjalani
Qur’an dan Hadits
dengan
penilaian
hasil
belajar
yang
dapat
diartikan sebagai kegiatan
untuk melihat sejauh mana
tujuan
pengajaran
kegiatan belajar mengajar
(Sukmadinata
dalam
1.
Jenis Penelitian
Penelitian
Mata Pelajaran Fiqh
penelitian
Menurut Departemen
ini
merupakan
lapangan
(field
research), yaitu penelitian yang
Agama republik Indonesia
langsung
mata pelajaran Fiqh adalah
dilaksanakan
di
lapangan atau kehidupan yang
sebagai berikut
sebenarnya secara spesifik dan
“Mata pelajaran fiqh
dimaksudkan sebagai
bagian
dari
Pendidikan
Agama
Ialam (PAI) yang
diarahkan
untuk
mengenal, memahami,
menghayati,
dan
mengamalkan hukum
Islam yang kemudian
menjadi
dasar
pandangan hidupnya
realitas tentang apa yang terjadi
(Mardalis, 2006: 28).
2.
Metode Penentuan Subyek
a.
Populasi
Populasi
keseluruhan
5
kesadaran
METODE PENELITIAN
Supratiknya: 2012: 1).
2.
dan
adalah
obyek
penelitian yang terdiri dari
acak sederhana ( Simple
manusia
Random
benda-benda,
hewan,
tumbuhan-
tumbuhan,
dikatakan sedarhana karena
gejala-gejala,
pengambilan
anggota
nilai tes atau peristiwa-
sample
populasi
peristiwa sebagai sumber
dilakukan secara acak tanpa
data
memperhatikan strata yang
yang
karakteristik
dalam
memiliki
tertentu
suatu
(Hadari
da
ada
penelitian
Nawawi
dalam
3.
dalam
populasi
Metode Pengumpulan Data
a.
Observasi
Sampel
Observasi merupakan
Sampel adalah sebagian
teknik pengumpulan data
atau wakil populasi yang
diteliti.
melalui
Dimanakan
bermaksud
menggeneralisasikan
pengamatan
dan
pencatatan secara sistematis
penelitian sampel apabila
kita
dari
(Sugiyono, 2010: 120).
Margono, 2010: 118).
b.
Sampling),
terhadap gejala yang tampak
untuk
pada
hasil
obyek
penelitian
(Margono, 2011: 158).
penelitian sampel (Arikunto,
b.
1992: 104).
c.
Teknik Penarikan Sampel
cara
Wawancara
pengambilan
merupakan
sampel disini adalah tehnik
penggumpulan
6
Interview (Wawancara)
alat
informasi
dengan
cara
mengajukan
melalui suatu alat yang berbeda
sejumlah pertanyaan secara
dalam
lisan untuk dijawab secara
(Patton dalam Moleong, 2007:
lisan juga (Margono, 2011:
330).
165).
c.
5.
penelitian
kualitatif
Metode Analisis Data
Analisis
Dokumentasi
data
yang
digunakan dalam penelitian ini
Menurut
2006:
(Arikunto,
231)
adalah kualitatif dan kuantitatif
metode
sederhana. Analisis kualitatif
dokumentasi adalah mencari
yaitu upaya yang dilakukan
data mengenai hal-hal atau
dengan jalan bekerja dengan
variabel yang berupa catatan
data,
, transkip, buku, surat kabar,
memilah-milahnya
majalah, prasasti, notulen,
dan
data
diketahui
Triangulasi
dipelajari,
Analisis
yang
memutuskan
kuantitatif
adalah analisis data berkenaan
diperoleh
7
apa
yang
dalam moleong, 2011:248).
balik derajat kepercayaan suatu
yang
dan
apa
kepada orang lain (Bogdan dkk
adalah
membandingkan dan mengecek
informasi
dan
mencari
apa yang dapat diceritakan
triangulasi.
sumber
menemukan
penting
dapat
dengan
menggunakan
menjadi
mensintesiskannya,
Validitas Data
Validitas
data,
satuan yang dapat dikelola,
agenda dan sebagainya.
4.
mengorganisasi
dengan
perhitungan
untuk
2.
menjawab rumusan masalah
Tujuan pembelajaran Fiqh
di SMP MTA Gemolong
(Sugiyono, 2010: 391). Jadi
Tujuan mata pelajaran
analisis pada penelitian ini
Fiqh
menggunakan kata-kata dan
Gemolong
angka-angka secara sederhana
peserta
menggunakan
memahami
rerata
perhitungan
yaitu
jumlah
SMP
MTA
adalah
agar
didik
dapat
dan
dari
mempraktikan syariat Islam
keseluruhan angka (bilangan)
sesuai dengan dalil yang
yang
shahih.
ada,
dibagi
dengan
banyaknya angka (bilangan)
3.
tersebut.
Metode pembelajaran Fiqh
di SMP MTA Gemolong
Pada
HASIL PENELITIAN
A. Proses pembelajaran Fiqh di
proses
pembelajaran di SMP MTA
SMP MTA Gemolong
Gemolong cenderung masih
1.
banyak
Materi Mata Pelajaran Fiqh
Standar
menggunakan
kompetensi
metode ceramah, ini berlaku
mata pelajaran Fiqih yang
untuk semua mata pelajaran.
diajarkan
Metode ceramah ini biasanya
di
kelas
VIII
semester gasal SMP MTA
untuk
Gemolong
pembelajaran. Selain metode
shalat
adalah:
sunnah
shalat,
dan
ceramah
pengurusan jenazah.
pengatar
untuk
mata
pembalajaran fiqh biasanya
8
di
menggunakan
4.
metode
Pelaksanaan
demontrasi.
evaluasi menggunakan
Evaluasi Pembelajaran Fiqh
tes,
pemberian
tugas
di SMP MTA Gemolong
dan
praktik.
Tes
a.
Perencanaan penilaian
dilaksanakan pada saat
Perencanaan
ulangan harian, ulangan
evaluasi
penyusunan
penilaian
pemilihan
b.
mencakup
tengah
strategi
c.
dan
Laporan Hasil Evaluasi
Laporan
hasil
bentuk serta pemilihan
evaluasi
dilakukan
bentuk
setiap
pergantian
instrumen
penilaian, dan berapa
semester. Semua hasil
kali dalam satu tahun
evaluasi
evaluasi
diserahkan
itu
pembelajaran
kepada
dilaksanakan. Soal-soal
wakil kepala sekolah
yang dibuat dituangkan
bidang
dalam ulangan harian,
Selanjutnya dilaporkan
tugas, ulangan tengah
kepada orang tua siswa
dan akhir semester.
dalam
Pelaksanaan
raport.
penilaian
Fiqh di SMP MTA
d.
Gemolong.
Tindak
Evaluasi
9
akhir
semester.
meliputi
jenis
dan
kurikulum.
bentuk
nilai
Lanjut
Hasil
Tindak lanjut hasil
dan non asrama adalah siswa
evaluasi
proses
program asrama nilai tertinggi
pembelajaran
selalu
adalah 95 sedang siswa non
dilaksanakan
setelah
asrama yaitu 94, nilai terendah
melakukan
untuk progran asrama yaitu 78
siswa
ulangan
harian.
Jadi
sedang non asrama adalah 75.
tiap kali ada ulangan
Untuk rata-rata program asrama
harian
ada
adalah 88,4, untuk program non
remidial untuk siswa
asrama yaitu 81,2. Dilihat dari
yang
nilai tertinggi tidak begitu ada
pasti
nilainya
belum
memenuhi KKM dan
perbedaan
siswa yang
nilainya
mencolok, namun untuk nilai
sudah memenuhi KKM
terrendah penbedaannya cukup
maka diberi pengayaan
terlihat yakni 78:75. Dan untuk
berupa membuat resum
rata-rata kelas perbedaanya lebih
mengenai
terlihat
judul
tema
yang
atau
sedang
lagi
yakni
cukup
dengan
perbandingan 88,4:81,2.
dipelajari.
C. Faktor-Faktor
B. Hasil Evaluasi Belajar siswa
yang
Mempengaruhi Perbedaan Hasil
Program Asrama dengan Siswa
Belajar Fiqh
Program non Asrama
Asrama dengan Program Non
Hasil evaluasi belajar Fiqh
Asrama
antara siswa program asrama
Gemolong.
10
yang
di
Siswa Program
SMP
MTA
Perbedaan
pembelajaran
ada
prestasi
terjadi
faktor-faktor
jam
karena
Tidak
yang
siswa
program
diberi
fasilitas
siswa
program asrama.
2.
Pergaulan siswa program
tambahan, seperti: asrama
asrama
yang dipandu dan diawasi
warga sekolah dan warga
oleh
asrama,
pembina.
Dapat
hanya
dengan
tidak
mudah
dikatakan program asrama
terpengaruh
dapat dikontrol 24 jam
pergaulan
oleh pihak sekolah. Selain
kurang
itu siswa-siswa program
dapat
asrama diberi tambahan
dengan baik. Sedang untuk
pelajaran agama di dan
Pergaulan siswa program
pelajaran umum luar jam
non asarama diluar sekolah
pelajaran
reguler.
yang kurang baik sedikit
Sedangkan program non
banya berpengaruh dengan
asrama hanya mendapat
hasil belajar siswa.
penambahan kajian agama
3.
dengan
luar
baik
yang
sehingga
terkondisikan
Dilihat dari segi fisiologis
rutin setiap satu minggu
maka kondisi fisik siswa
sekali dengan tema umum
program
yang dilaksanakan diluat
segar karena jarak tempuh
11
tambahan
sebagaimana
dengan
asrama
reguler.
mendapatkan
fasilitas
mempengaruhi, yaitu:
1.
pelajaran
asrama
lebih
asrama
dengan
sekolah
dekat.
Sedang
siswa
Proses
berawal
dari
program non asrama untuk
tujuan,
metode
menuju
evaluasi.
sekolah
membutuhkan waktu yang
materi,
dan
Hasil
evaluasi
belajar
cukup lama dan jarak yang
Fiqh
antara
siswa
cukup
program asrama dengan
jauh,
2.
sehingga
menguras tenaga siswa.
non asrama SMP MTA
SIMPULAN
Berdasarkan
Gemolong
terdapat
perbedaan
walaupun
penelitian dan pembahasan di
tipis.
atas, mengenai “perbandingan
program asrama adalah
hasil evaluasi belajar Fiqh
95, sedang siswa non
siswa antara program asrama
asrama yaitu 94. Nilai
dengan siswa program non
terendah untuk program
asrama”, selanjutnya dapat
asrama yaitu 78, sedang
disimpulkan :
non asrama adalah 75.
1.
Proses belajar mengajar
Rata-rata
Fiqh
asrama
adalah
88,4,
untuk
program
non
di
antara
dalam
siswa
dengan
program
non
ada
kelas
program
asrama
tidak
siswa
Nilai
tertinggi
program
asrama yaitu 81,2.
asrama
3.
perbedaan.
Faktor
mempengaruhi
12
pembelajaran
yang
perbedaan hasil belajar
program non asrama satu
siswa program asrama
minggu sekali, semua di
dengan siswa program
laksanakan di luar jam
non
pelajaran
asrama
penambahan
agama
untuk
adalah
pelajaran
Pergaulan siswa program
siswa
non
asrama
di
luar
program asrama setiap
sekolah sedikit banyak
hari
memberi dampak buruk
dan
kajian
keagamaan untuk siswa
kepada
13
reguler.
siswa
BANDINGA
AN HASIL EVALUASI
E
I BELAJAR
R FIQH SIS
SWA
PROGRAM ASRAM
MA DENGA
AN SISWA
A PROGRAM
M NON AS
SRAMA
(Studi Kassus Kelas VIIII SMP MT
TA Gemoloong Tahun Pelajaran
P
20012/2013)
NASKA
AH PUBLIK
KASI
D
Diajukan
untuk Memenuuhi Sebagiann dari Tugas dan Syarat
g
guna
Mempeeroleh Gelarr Sarjana Penndidikan Islaam (S.Pd.I.)
Program
m Studi Pendiidikan Agam
ma Islam (Taarbiyah)
Oleh:
LUTFII NURLITA
ASARI
G000090024
4
FAKULTA
AS AGAMA
A ISLAM
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2013
UNIVERSITAS MUIIAMMADTYAH SURAKAR'TA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Il.A.YaniTronrolPosl.PabelanKartssura'Telp.(02?l)?1741?,Fax(027lfi15A48Surakarta 57102
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
fh.
Badaruddin. M.Ag
Nama
:
Nama
: Drs. Zaenal
Abidin, M.Pd
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
:
NIM
: G 000 090 024
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi
:
Lutfi Nurlitasari
(tarbiyah)
PERBAIT{DINGAI\I HASIL EVALUASI BELAJAR
FIQH SrSWA PROGRAM ASRAMA DENGAI\I
SISWA PROGRAM NON ASRAMA (Studi Kasus
Kelas VIII SMP MTA Gemolong Tahun Pelajaran
20nnu3)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta 18 Juli 2013
Pembimbing I
(Dr. gadaruddin. M.Ag)
Wa
Pembimbins
II
(Drs. Zaenat auiain,'-rvr-ro1
ABSTRAK
PERBANDINGAN HASIL EVALUASI BELAJAR FIQH SISWA
PROGRAM ASRAMA DENGAN SISWA PROGRAM NON ASRAMA
(Studi Kasus Kelas VIII SMP MTA Gemolong Tahun Pelajaran 2012/2013)
Sistem pendidikan di Indonesia kini tengah mengalami perkembangan
yang signifikan, terlihat dari mulai menjamurnya lembaga pendidikan yang
memadukan sistem pengajaran berbasis ilmu pengetahuan dan agama. Programprogram pendidikan kini mulai dikembangkan, mulai dari Boarding school, RSBI,
program khusus dll.
Begitu juga yang diterapkan di SMP MTA Gemolong yang memadukan
kurikulum KTSP dan kurikulum agama. Selain itu SMP MTA Gemolong
membentuk program asrama dan progran non asrama. Adapun permasalahan
dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran Fiqh siswa
program asrama dengan program non asrama kelas VIII SMP MTA Gemolong?,
(2) Apakah ada perbedaan hasil belajar Fiqh antara siswa program asrama dengan
program non asrama di kelas VIII di SMP MTA Gemolong?, dan (3) Faktorfaktor apa yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar Fiqh siswa program
asrama dengan program non asrama kelas VIII SMP MTA Gemolong?
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan proses pembelajaran
Fiqh antara program asrama dengan non asrama, (2) mendiskripsikan
perbandingkan hasil evaluasi belajar Fiqh antara kedua program tersebut, dan (3)
mendiskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan prestasi belajar Fiqh
kedua program tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
dilakukan di SMP MTA Gemolong. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara (interview), observasi dan dokumentasi yang kemudian dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana.
Adapun hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan proses pembelajaran Fiqh
di dalam kelas antara siswa program asrama dengan siswa program non asrama,
hanya saja untuk siswa program asrama diberi tambahan pelajaran agama setiap
hari dan kajian rutin satu minggu sekali untuk siswa program non asrama.
Masing-masing dilaksanakan di luar jam pelajaran reguler di sekolah. Hasil
belajar antar kedua program ada perbedaan, walaupun sangat tipis.
Kata kunci: Hasil Evaluasi Belajar Fiqh, Program Asrama, Non Asrama
kekuatan spiritual keagamaan,
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
pengendalian diri, kepribadian,
sebagai
kecerdasan, akhlak mulia, serta
upaya sadar dirancang untuk
membantu
seseorang
sekelompok
orang
mengembangkan
yang
atau
masyarakat,
dalam
ilmu
yang
perubahan dan perkembangan
bersifat
hidup umat manusia.
Secara
(Sagala, 2009: 1).
Undang
peserta
Undang-
Sistem
Pendidikan
dan
pembelajaran
didik
agar
secara
mengembangkan
dirinya
untuk
Peserta
Tidak ada seorang anakpun,
yang
suasana
lebih
dibandingkan
proses
manusiawi
dengan
anak
lainnya, begitu juga sebaliknya.
peserta
Adanya
aktif
kesamaan-kesamaan
yang dimiliki anak inilah yang
potensi
melahirkan konsekuensi yang
memiliki
sama
1
mempunyai
kesamaan unsur kemanusiaan.
usaha sadar yang terencana
belajar
didik
didik mempunyai kesamaan-
(2005: 2) pendidikan adalah
mewujudkan
sosiologis,
kesamaan-kesamaan.
Nasional No 20 Tahun 2003
untuk
dan
berkualitas yang menuju pada
menual individual dan sosial
Menurut
bangsa,
dapat menghasilkan manusia
sikap hidup, dan keterampilan
baik
dirinya,
negara. Pendidikan diharapkan
pengetahuan, pandangan hidup,
hidup
diperlukan
atas
hak-hak
yang
mereka punyai. Diantara hak-
memberi porsi bagi layanan
hak
tersebut,
penting
tidak
kalah
atas kesamaan dibandingkan
hak
untuk
layanan atas perbedaan. Selain
layanan
itu peserta didik membutuhkan
bermutu
layanan
adalah
mendapatkan
pendidikan
yang
(Imron, 2011: 2).
anak-anak
tersebut
antara mereka. Untuk lebih
diyakini
baiknya
persekolahan
jika
dipertahankan,
lebih
sebenarnya
jauh
berbeda.
Pandangan
ini
menunjukan
diselipkan
kemudian
bukti
sistem
tetap
namun
juga
layanan-layanan
atas perbedaan mereka dalam
yang
sistem persekolahan.
meyakinkan bahwa di dunia ini
Keberhasilan
tidak ada yang sama (Imron,
pendidikan akan dicapai oleh
2011: 3). Dengan
suatu bangsa apabila ada usaha
demikian
pendidikan yang mendukung
untuk
akan adanya persamaan peserta
pendidikan bangsa itu sendiri.
didik
Hasil output yang berkualitas
yaitu
melalui
sistem
meningkatkan
persekolahan dalam realitasnya
dalam
bersifat
sangat
dipengaruhi
individual. Keterbatasan dalam
berhasil
tidaknya
sistem
pembelajaran.
masal
ini
ketimbang
memang
lebih
2
apabila
memiliki kesamaan, ternyata
dilihat
yang
mendukung adanya perbedaan
Walaupun
manusia
pendidikan
proses
mutu
pendidikan
Hasil
oleh
kegiatan
belajar
pada hakekatnya merupakan
SMP
cerminan dari usaha belajar
merupakan rintisan Yayasan
(proses
Majlis
Tafsir
Al
faktor
sebagai
wujud
peran
aktif
keberhasilan
yayasan
ikut
serta
pembelajaran),
Semakin
banyak
pendukung
merupakan
dalam
Qur’an
belajar siswa, semakin baik
mensukseskan program wajib
pula prestasi belajar siswa,
belajar 9 tahun yang telah
begitu juga sebaliknya.
dicanangkan oleh pemerintah.
Idealnya
hasil
(Dokumentasi
ingin
Gemolong).
pembelajaran
yang
dicapai
dapat
dikategorikan
menjadi
tiga
kognitif
bidang
Berdasar lokasi tempat
(penguasaan
pempunyai dua program yaitu
dengan
atau
serta
psikomotor
MTA
tinggal, SMP MTA Gemolong
(berhubungan
nilai),
SMP
yakni
intelektual),
afektif
program
asrama
sikap
asrama.
Berbeda
bidang
sekolah-sekolah
(kemampuan/
mempunyai
dan
dengan
lain
dua
non
yang
program
keterampilan,
pembelajaran
bertindak/berperilaku)
memisahkan kelas antara kedua
(Sudjana, 2000: 49).
program,
SMP MTA Gemolong
merupakan
swasta
sekolah berstatus
berstandar
yang
tidak
selalu
demikian
halnya dengan SMP MTA
Gemolong.
nasional.
Siswa-siswi
program asrama maupun non
3
tersebut
asrama disatukan dalan kelas
1.
yang sama. Jadi antara siswa
Pengertian Evaluasil Hasi
Belajar
program asrama dengan siswa
Menurut
program non asrama terdapat
(Sukmadinata, 2003: 102)
interaksi yang intensif (Hasil
hasil belajar merupakan
Wawancara dengan Bp Kepala
realisasi atau pemekaran
Sekolah
dari kecakapan-kecakapan
SMP
MTA
Gemolong).
potensial atau kapasitas
Berdasarkan
latar
yang dimiliki seseorang.
belakang di atas maka peneliti
Dalam
tertarik
dan
Republik Indonesia No 20
penting
untuk
penelitian
mengganggap
Undang-Undang
mengadakan
Tahun
2003
berjudul
(2005:
28)
yang
Pasal
57
evaluasi
Perbandingan Hasil Evaluasi
dilakukan dalam rangka
Belajar Fiqh Siswa Program
pengendalian
Asrama
pendidikan secara nasional
dengan
Siswa
mutu
Program Non Asrama (Studi
sebagai
bentuk
Kasus Kelas VIII SMP MTA
akuntabilitas
Gemolong Tahun Pelajaran
penyelenggara pendidikan
2012/2013”.
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
LANDASAN TEORI
Dalam pendidikan,
A. Evaluasi Hasil Belajar Fiqh
evaluasi dapat diartikan
4
telah
melalui
kegiatan
bimbingan,
pengajaran,
latihan,
penggunaan
pengalaman,
pembiasaan,
dan
keteladanan
(Mudlofir, 2011:52)”.
Mata pelajaran fiqh sebagai
dicapai atau dikuasai oleh
wahana untuk menanamkan
murid dalam bentuk hasil
nilai-nilai
belajar yang bisa mereka
beribadah sesuai dengan Al-
tujukan setelah menjalani
Qur’an dan Hadits
dengan
penilaian
hasil
belajar
yang
dapat
diartikan sebagai kegiatan
untuk melihat sejauh mana
tujuan
pengajaran
kegiatan belajar mengajar
(Sukmadinata
dalam
1.
Jenis Penelitian
Penelitian
Mata Pelajaran Fiqh
penelitian
Menurut Departemen
ini
merupakan
lapangan
(field
research), yaitu penelitian yang
Agama republik Indonesia
langsung
mata pelajaran Fiqh adalah
dilaksanakan
di
lapangan atau kehidupan yang
sebagai berikut
sebenarnya secara spesifik dan
“Mata pelajaran fiqh
dimaksudkan sebagai
bagian
dari
Pendidikan
Agama
Ialam (PAI) yang
diarahkan
untuk
mengenal, memahami,
menghayati,
dan
mengamalkan hukum
Islam yang kemudian
menjadi
dasar
pandangan hidupnya
realitas tentang apa yang terjadi
(Mardalis, 2006: 28).
2.
Metode Penentuan Subyek
a.
Populasi
Populasi
keseluruhan
5
kesadaran
METODE PENELITIAN
Supratiknya: 2012: 1).
2.
dan
adalah
obyek
penelitian yang terdiri dari
acak sederhana ( Simple
manusia
Random
benda-benda,
hewan,
tumbuhan-
tumbuhan,
dikatakan sedarhana karena
gejala-gejala,
pengambilan
anggota
nilai tes atau peristiwa-
sample
populasi
peristiwa sebagai sumber
dilakukan secara acak tanpa
data
memperhatikan strata yang
yang
karakteristik
dalam
memiliki
tertentu
suatu
(Hadari
da
ada
penelitian
Nawawi
dalam
3.
dalam
populasi
Metode Pengumpulan Data
a.
Observasi
Sampel
Observasi merupakan
Sampel adalah sebagian
teknik pengumpulan data
atau wakil populasi yang
diteliti.
melalui
Dimanakan
bermaksud
menggeneralisasikan
pengamatan
dan
pencatatan secara sistematis
penelitian sampel apabila
kita
dari
(Sugiyono, 2010: 120).
Margono, 2010: 118).
b.
Sampling),
terhadap gejala yang tampak
untuk
pada
hasil
obyek
penelitian
(Margono, 2011: 158).
penelitian sampel (Arikunto,
b.
1992: 104).
c.
Teknik Penarikan Sampel
cara
Wawancara
pengambilan
merupakan
sampel disini adalah tehnik
penggumpulan
6
Interview (Wawancara)
alat
informasi
dengan
cara
mengajukan
melalui suatu alat yang berbeda
sejumlah pertanyaan secara
dalam
lisan untuk dijawab secara
(Patton dalam Moleong, 2007:
lisan juga (Margono, 2011:
330).
165).
c.
5.
penelitian
kualitatif
Metode Analisis Data
Analisis
Dokumentasi
data
yang
digunakan dalam penelitian ini
Menurut
2006:
(Arikunto,
231)
adalah kualitatif dan kuantitatif
metode
sederhana. Analisis kualitatif
dokumentasi adalah mencari
yaitu upaya yang dilakukan
data mengenai hal-hal atau
dengan jalan bekerja dengan
variabel yang berupa catatan
data,
, transkip, buku, surat kabar,
memilah-milahnya
majalah, prasasti, notulen,
dan
data
diketahui
Triangulasi
dipelajari,
Analisis
yang
memutuskan
kuantitatif
adalah analisis data berkenaan
diperoleh
7
apa
yang
dalam moleong, 2011:248).
balik derajat kepercayaan suatu
yang
dan
apa
kepada orang lain (Bogdan dkk
adalah
membandingkan dan mengecek
informasi
dan
mencari
apa yang dapat diceritakan
triangulasi.
sumber
menemukan
penting
dapat
dengan
menggunakan
menjadi
mensintesiskannya,
Validitas Data
Validitas
data,
satuan yang dapat dikelola,
agenda dan sebagainya.
4.
mengorganisasi
dengan
perhitungan
untuk
2.
menjawab rumusan masalah
Tujuan pembelajaran Fiqh
di SMP MTA Gemolong
(Sugiyono, 2010: 391). Jadi
Tujuan mata pelajaran
analisis pada penelitian ini
Fiqh
menggunakan kata-kata dan
Gemolong
angka-angka secara sederhana
peserta
menggunakan
memahami
rerata
perhitungan
yaitu
jumlah
SMP
MTA
adalah
agar
didik
dapat
dan
dari
mempraktikan syariat Islam
keseluruhan angka (bilangan)
sesuai dengan dalil yang
yang
shahih.
ada,
dibagi
dengan
banyaknya angka (bilangan)
3.
tersebut.
Metode pembelajaran Fiqh
di SMP MTA Gemolong
Pada
HASIL PENELITIAN
A. Proses pembelajaran Fiqh di
proses
pembelajaran di SMP MTA
SMP MTA Gemolong
Gemolong cenderung masih
1.
banyak
Materi Mata Pelajaran Fiqh
Standar
menggunakan
kompetensi
metode ceramah, ini berlaku
mata pelajaran Fiqih yang
untuk semua mata pelajaran.
diajarkan
Metode ceramah ini biasanya
di
kelas
VIII
semester gasal SMP MTA
untuk
Gemolong
pembelajaran. Selain metode
shalat
adalah:
sunnah
shalat,
dan
ceramah
pengurusan jenazah.
pengatar
untuk
mata
pembalajaran fiqh biasanya
8
di
menggunakan
4.
metode
Pelaksanaan
demontrasi.
evaluasi menggunakan
Evaluasi Pembelajaran Fiqh
tes,
pemberian
tugas
di SMP MTA Gemolong
dan
praktik.
Tes
a.
Perencanaan penilaian
dilaksanakan pada saat
Perencanaan
ulangan harian, ulangan
evaluasi
penyusunan
penilaian
pemilihan
b.
mencakup
tengah
strategi
c.
dan
Laporan Hasil Evaluasi
Laporan
hasil
bentuk serta pemilihan
evaluasi
dilakukan
bentuk
setiap
pergantian
instrumen
penilaian, dan berapa
semester. Semua hasil
kali dalam satu tahun
evaluasi
evaluasi
diserahkan
itu
pembelajaran
kepada
dilaksanakan. Soal-soal
wakil kepala sekolah
yang dibuat dituangkan
bidang
dalam ulangan harian,
Selanjutnya dilaporkan
tugas, ulangan tengah
kepada orang tua siswa
dan akhir semester.
dalam
Pelaksanaan
raport.
penilaian
Fiqh di SMP MTA
d.
Gemolong.
Tindak
Evaluasi
9
akhir
semester.
meliputi
jenis
dan
kurikulum.
bentuk
nilai
Lanjut
Hasil
Tindak lanjut hasil
dan non asrama adalah siswa
evaluasi
proses
program asrama nilai tertinggi
pembelajaran
selalu
adalah 95 sedang siswa non
dilaksanakan
setelah
asrama yaitu 94, nilai terendah
melakukan
untuk progran asrama yaitu 78
siswa
ulangan
harian.
Jadi
sedang non asrama adalah 75.
tiap kali ada ulangan
Untuk rata-rata program asrama
harian
ada
adalah 88,4, untuk program non
remidial untuk siswa
asrama yaitu 81,2. Dilihat dari
yang
nilai tertinggi tidak begitu ada
pasti
nilainya
belum
memenuhi KKM dan
perbedaan
siswa yang
nilainya
mencolok, namun untuk nilai
sudah memenuhi KKM
terrendah penbedaannya cukup
maka diberi pengayaan
terlihat yakni 78:75. Dan untuk
berupa membuat resum
rata-rata kelas perbedaanya lebih
mengenai
terlihat
judul
tema
yang
atau
sedang
lagi
yakni
cukup
dengan
perbandingan 88,4:81,2.
dipelajari.
C. Faktor-Faktor
B. Hasil Evaluasi Belajar siswa
yang
Mempengaruhi Perbedaan Hasil
Program Asrama dengan Siswa
Belajar Fiqh
Program non Asrama
Asrama dengan Program Non
Hasil evaluasi belajar Fiqh
Asrama
antara siswa program asrama
Gemolong.
10
yang
di
Siswa Program
SMP
MTA
Perbedaan
pembelajaran
ada
prestasi
terjadi
faktor-faktor
jam
karena
Tidak
yang
siswa
program
diberi
fasilitas
siswa
program asrama.
2.
Pergaulan siswa program
tambahan, seperti: asrama
asrama
yang dipandu dan diawasi
warga sekolah dan warga
oleh
asrama,
pembina.
Dapat
hanya
dengan
tidak
mudah
dikatakan program asrama
terpengaruh
dapat dikontrol 24 jam
pergaulan
oleh pihak sekolah. Selain
kurang
itu siswa-siswa program
dapat
asrama diberi tambahan
dengan baik. Sedang untuk
pelajaran agama di dan
Pergaulan siswa program
pelajaran umum luar jam
non asarama diluar sekolah
pelajaran
reguler.
yang kurang baik sedikit
Sedangkan program non
banya berpengaruh dengan
asrama hanya mendapat
hasil belajar siswa.
penambahan kajian agama
3.
dengan
luar
baik
yang
sehingga
terkondisikan
Dilihat dari segi fisiologis
rutin setiap satu minggu
maka kondisi fisik siswa
sekali dengan tema umum
program
yang dilaksanakan diluat
segar karena jarak tempuh
11
tambahan
sebagaimana
dengan
asrama
reguler.
mendapatkan
fasilitas
mempengaruhi, yaitu:
1.
pelajaran
asrama
lebih
asrama
dengan
sekolah
dekat.
Sedang
siswa
Proses
berawal
dari
program non asrama untuk
tujuan,
metode
menuju
evaluasi.
sekolah
membutuhkan waktu yang
materi,
dan
Hasil
evaluasi
belajar
cukup lama dan jarak yang
Fiqh
antara
siswa
cukup
program asrama dengan
jauh,
2.
sehingga
menguras tenaga siswa.
non asrama SMP MTA
SIMPULAN
Berdasarkan
Gemolong
terdapat
perbedaan
walaupun
penelitian dan pembahasan di
tipis.
atas, mengenai “perbandingan
program asrama adalah
hasil evaluasi belajar Fiqh
95, sedang siswa non
siswa antara program asrama
asrama yaitu 94. Nilai
dengan siswa program non
terendah untuk program
asrama”, selanjutnya dapat
asrama yaitu 78, sedang
disimpulkan :
non asrama adalah 75.
1.
Proses belajar mengajar
Rata-rata
Fiqh
asrama
adalah
88,4,
untuk
program
non
di
antara
dalam
siswa
dengan
program
non
ada
kelas
program
asrama
tidak
siswa
Nilai
tertinggi
program
asrama yaitu 81,2.
asrama
3.
perbedaan.
Faktor
mempengaruhi
12
pembelajaran
yang
perbedaan hasil belajar
program non asrama satu
siswa program asrama
minggu sekali, semua di
dengan siswa program
laksanakan di luar jam
non
pelajaran
asrama
penambahan
agama
untuk
adalah
pelajaran
Pergaulan siswa program
siswa
non
asrama
di
luar
program asrama setiap
sekolah sedikit banyak
hari
memberi dampak buruk
dan
kajian
keagamaan untuk siswa
kepada
13
reguler.
siswa