Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus pada Perusahaan X di Kota Cimahi).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

iv ABSTRAK

PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN X DI KOTA CIMAHI

Pengendalian internal yang memadai sangat diperlukan untuk melakukan pengelolaam persediaan bahan baku secara efektif. Hal ini penting mengingat bahan baku merupakan salah satu aset lancar yang menunjang produktivitas perusahaan.

Penelitian ini berjudul “Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku”, bertujuan mengetahui bagaimana pengendalian internal yang diterapkan dalam perusahaan, dapat berperan dalam melakukan pengelolaan persediaan bahan baku yang efektif.. Objek penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang konveksi pada Perusahaan X yang terletak di Jalan Gunung Satria, Cimahi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian dengan cara mengumpulkan data primer melalui observasi, kuesioner, dan wawancara. Data sekunder diperoleh penulis melalui penelitian ke perpustakaan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, pengendalian internal persediaan bahan baku dalam Perusahaan X telah berjalan memadai. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan kuesioner menunjukkan hasil variabel independen sebesar 82.90 % dan variabel dependen sebesar 74.44 %. Dengan demikian hipotesis bahwa: sistem pengendalian internal disusun dan dilaksanakan dengan memadai akan mendukung efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku, dapat diterima.

Kata kunci: pengendalian internal, persediaan bahan baku, efektivitas pengelolaan bahan baku.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL………...……..….. viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.2 Definisi Peranan... 6

2.3 Pengendalian... 7

2.3.1 Pengertian Pengendalian... 8

2.3.2 Proses dan Cara Pengendalian... 9

2.3.3 Tujuan Pengendalian Internal ... 11

2.3.4 Komponen Pengendalian Internal... 12

2.3.5 Keterbatasan Pengendalian Internal……….…..…. 19


(3)

Universitas Kristen Maranatha

vi

2.5 Konsep Persediaan... 20

2.5.1 Pengertian Persediaan... 20

2.5.2 Jenis-jenis Persediaan... 21

2.5.3 Metode Penilaian Persediaan... 22

2.5.4 Manfaat Perusahaan Mengadakan Persediaan... 23

2.5.5 Pengelolaan Persediaan... 24

2.5.6 Perencanaan Persediaan……... 24

2.5.7 Pengendalian Persediaan……….… 26

2.5.8 Manfaat Pengelolaan Persediaan Yang Efektif………..…… 27

2.6 Hubungan Peranan Pengendalian Internal Dengan Efektivitas Pengelolaan Persediaan Bahan baku... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 31

3.2 Metodologi Penelitian... 31

3.2.1 Jenis Data... 32

3.2.2 Metode Pengumpulan Data... 32

3.2.3 Teknik Pengembangan Instrumen... 34

3.2.4 Operasionalisasi Variabel... 35

3.2.5 Analisis Pengujian Hipotesis... 37

3.2.6 Penarikan Kesimpulan dan Saran... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat………... 40

4.2 Uraian Tugas... 41


(4)

Universitas Kristen Maranatha

vii

4.3.1 Jenis-jenis Persediaan………... 42

4.3.4 Proses Produksi………... 43

4.4 Pelaksanaan Pengelolaan Persediaan Bahan Baku... 45

4.4.1 Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku……….……....… 45

4.4.2 Prosedur Pengendalian terhadap Persediaan Bahan Baku……….….…. 45

4.5 Sistem Pencatatan dan Penilaian Persediaan Bahan Baku ………... 46

4.5.1 Sistem Pencatatan Persediaan Bahan Baku………….……… 46

4.5.2 Sistem Penilaian Persediaan Bahan Baku………... 46

4.6 Teknik Pengendalian pada Perusahaan X……….... 47

4.7 Proses Pengendalian Internal pada Perusahaan X………...…... 47

4.8 Pengujian Hipotesis……….. 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 52

5.2 Saran... 53

DAFTAR PUSTAKA... 55

LAMPIRAN... 56

Lampiran1………. 57


(5)

Universitas Kristen Maranatha

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3-1 ……….……….……… 35

Tabel 3-2 ……….………….…… 38


(6)

Universitas Kristen Maranatha

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ………..…..………. 57 LAMPIRAN 2 ……….…………. 61


(7)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tingginya persaingan di antara perusahaan-perusahaan pada saat ini tidaklah terlepas dari peran konsumen sebagai pengguna akhir dari produk maupun jasa yang digunakannya. Semakin sulitnya tingkat ekonomi sekarang ini, mendorong para konsumen untuk lebih cermat lagi dalam memilih produk atau jasa yang hendak digunakannya. Konsumen yang rasional akan membeli produk atau jasa yang dibutuhkannya pada harga yang rendah tetapi dengan kualitas yang memadai. Untuk itu, perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini bahan baku) yang dimilikinya secara efektif dan efisien agar tetap mampu bertahan di dalam persaingan bisnis. Berbagai usaha dilakukan oleh para produsen dalam menghadapi persaingan didalam dunia bisnis agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut memiliki keunggulan daripada produk pesaingnya.

Untuk menghasilkan produksi yang baik dan optimal suatu perusahaan harus dapat mengelola dan mengendalikan persediaan bahan baku dengan efektif dan efisien. Masalah dalam menentukan besarnya persediaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek secara langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam) dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan biaya


(8)

2

Universitas Kristen Maranatha penyimpanan, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian.

Oleh sebab itu diperlukan pengawasan dan pengendalian yang memadai terhadap persediaan bahan baku. Karena persediaan merupakan unsur terbesar dalam harta lancar dalam neraca, sehingga bila terjadi kesalahan dalam pengelolaan persediaan maka akan mempengaruhi keadaan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan tersebut.

Dengan adanya sistem pengendalian, perusahaan dapat mengelola dan menggunakan bahan baku secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian yang tidak memadai dapat menyebabkan terjadinya kesalahan aktivitas pengelolaan bahan baku suatu perusahaan dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri.

Pada umumnya pengendalian tidak menjamin kesalahan dapat dihilangkan, tetapi hanya berupaya untuk meminimalkan kesalahan itu. Namun dengan adanya pengendalian yang memadai dapat membantu perusahaan untuk memperoleh semua informasi yang benar, relevan, mudah dimengerti, tepat waktu dan andal. Informasi seperti ini dapat digunakan sebagai dasar bagi perusahaan untuk mengambil keputusan dalam pengadaan dan penggunaan bahan baku.

Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di perusahaan ini karena penulis mempunyai keinginan untuk membuka usaha yang


(9)

3

Universitas Kristen Maranatha sama dengan perusahaan yang sedang diteliti oleh penulis. Penelitian di perusahaan ini diharapkan dapat membantu penulis untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana memulai dan menjalankan usaha tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai syarat dalam menempuh ujian sidang pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dengan judul: “Peranan Pengendalian Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus Pada Perusahaan X di Cimahi).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasi pokok masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengendalian internal pengelolaan persediaan bahan baku di perusahaan X?

b. Sejauh mana pengendalian internal berperan dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku pada perusahaan X?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian internal dalam mengelola persediaan bahan baku di perusahaan X telah memadai atau belum.

b. Untuk mengetahui peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku pada perusahaan X.


(10)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan (perusahaan X) yang menjadi objek penelitian, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, pengendalian internal pada perusahaan X dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini sangat bermanfaat karena dapat memperluas pengetahuan dan latihan teknis untuk membandingkan antara teori yang dipelajari dengan pelaksanaan sebenarnya. Sehingga penulis dapat lebih memahami proses pengendalian internal. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penulis untuk menjalankan usaha serupa yang hendak dirintisnya kelak.

3. Bagi pihak lain, khususnya rekan-rekan mahasiswa, sebagai perbandingan bagi penulis lain yang membahas hal sejenis, juga berguna bagi mereka yang sekedar ingin tahu maupun bagi mereka yang berminat untuk menelaah lebih lanjut. Semoga penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan pada Perusahaan X, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Peranan pengendalian internal pada Perusahaan X sudah memadai dalam menunjang pengelolaan persediaan bahan baku. Hal tersebut dapat terlihat dari: a. Adanya prosedur pengendalian yang jelas mengenai segala aktivitas yang

berhubungan dengan persediaan bahan baku mulai dari proses pengadaan pembeliaan bahan baku sampai dengan proses pengeluaran bahan baku dari bagian penyimpanan. Dengan adanya prosedur yang jelas yang dilakukan terhadap pengelolaan persediaan bahan baku maka pengendalian yang dilaksanakan sudah cukup memadai.

b. Digunakannya sistem pencatatan dan penilaian yang jelas terhadap persediaan bahan baku, yaitu dengan digunakannya sistem pencatatan menggunakan metode perpetual sedangkan untuk menilai persediaan bahan baku menggunakan metode FIFO (First In First Out)

2) Dengan pengendalian internal yang memadai yang telah dilakukan oleh perusahaan, maka pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan oleh Perusahaan X sudah mencapai efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari:


(12)

53

Universitas Kristen Maranatha a. Adanya pencatatan terhadap persediaan dengan menggunakan metode perpetual yaitu pencatatan yang dilakukan oleh bagian penyimpanan untuk setiap transaksi baik itu untuk pengeluaran barang ataupun barang yang masuk.

b. Dilakukannya opname stok secara rutin terhadap persediaan bahan baku yang ada di bagian penyimpanan, sehinga dapat di lihat apakah quantity akhir yang ada stok sama dengan quantity secara fisik.

c. Adanya tempat penyimpanan yang memadai untuk melakukan penyimpanan terhadap persediaan bahan baku.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian mengenai peranan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang efektivitas pengelolaan bahan baku pada Perusahaan X, ditemukan beberapa kekurangan dan telah disusun saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak dalam perusahaan sebagai berikut:

 Diperlukannya pengkomunikasian pengendalian yang lebih jelas kepada para karyawan agar karyawan dapat lebih mudah mengerti dan lebih mudah dalam melaksanakannya.

 Diharapkan pemilik dapat menambah jumlah karyawannya, sehingga tidak terjadi perangkapan tugas dan tanggung jawab.

 Pemilik mengkomunikasikan anggaran pembelian yang telah disusun dengan semua bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga tidak terjadi penyimpangan


(13)

54

Universitas Kristen Maranatha terhadap standar yang telah ditetapkan dan dapat sesuai dengan rencana dan strategi pencapaian anggaran (target) pembelian yang telah disusun.

 Diperlukan adanya peningkatan atas pengendalian persediaan dan tindakan koreksi yang dilakukan secara lebih intensif untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi.

 Selain bertugas untuk melakukan penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku, bagian penyimpanan juga bertugas untuk menerima bahan baku yang datang. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecurangan dalam melakukan penghitungan barang masuk. Sebaiknya pihak yang menerima barang dipisahkan agar pengendalian terhadap pengelolaan persediaan bahan baku dapat lebih maksimum.

 Untuk menjaga keamanan atas barang-barang atau memperkecil pencurian yang dilakukan oleh pihak ekstern, sebaiknya perusahaan memasang alat pengaman berupa kamera pengintai. Selain itu dengan dipasangnya kamera pengintai ini diharapkan agar karyawan dapat lebih tertib dalam bekerja terutama jika pemilik sedang tidak berada di dalam perusahaan.

 Perputaran posisi karyawan, diharapkan dapat membantu mengurangi kecurangan atau penyimpangan yang terjadi. Selain itu juga, perputaran tugas ini dapat meningkatkan keterampilan karyawan tidak hanya pada satu bidang saja.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 55

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., & Vijay Govindarajan. 2003. Management Control Systems. 11th edition. New York: Mc Graw Hill.

Arens, A.A and James K. Loebbecke, 2006, Auditing and Integrated Approach, 11th, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Horngren, Charles T., & George Foster. 2000. Cost Accounting: A Manajerial Emphasis. 10th edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

Komite Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standard Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat.

Messier, 2005, Auditing and Assurance Service a Systematic Approach, 4th, Jakarta: Salemba Empat.

Midjan, La., dan Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Bandung: Lingga Jaya. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.

Ratliff, 2002, Internal Auditing An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Robert N. Anthony and Vijay Govindarajan, 2001, Management Control System, 11th, Jakarta: Salemba Empat.

Smith, Joy M. and Ferd K. Skousen, 2000, Intermediate Accounting Comprehensive Volume, Eleventh Editon, Cicinnati, Ohio: South Western Publishing Co.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suwardjono, 2003, Akuntansi Pengantar, Edisi ketiga, Yogjakarta: BPFE.

Stice, Earl K, James D. Stice and James d. Stice, 2001, Intermediate Accounting, edisi 11, Jakarta, Salemba Empat.

William C. Boynton & Raymond N. Johnson, 2002, Modern Auditing, 9th, Jakarta: Erlangga.


(1)

Universitas Kristen Maranatha

sama dengan perusahaan yang sedang diteliti oleh penulis. Penelitian di perusahaan ini diharapkan dapat membantu penulis untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana memulai dan menjalankan usaha tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai syarat dalam menempuh ujian sidang pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dengan judul: “Peranan Pengendalian Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus Pada Perusahaan X di Cimahi).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasi pokok masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengendalian internal pengelolaan persediaan bahan baku di perusahaan X?

b. Sejauh mana pengendalian internal berperan dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku pada perusahaan X?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian internal dalam mengelola persediaan bahan baku di perusahaan X telah memadai atau belum.

b. Untuk mengetahui peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku pada perusahaan X.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan (perusahaan X) yang menjadi objek penelitian, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, pengendalian internal pada perusahaan X dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini sangat bermanfaat karena dapat memperluas pengetahuan dan latihan teknis untuk membandingkan antara teori yang dipelajari dengan pelaksanaan sebenarnya. Sehingga penulis dapat lebih memahami proses pengendalian internal. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penulis untuk menjalankan usaha serupa yang hendak dirintisnya kelak.

3. Bagi pihak lain, khususnya rekan-rekan mahasiswa, sebagai perbandingan bagi penulis lain yang membahas hal sejenis, juga berguna bagi mereka yang sekedar ingin tahu maupun bagi mereka yang berminat untuk menelaah lebih lanjut. Semoga penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 52

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan pada Perusahaan X, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Peranan pengendalian internal pada Perusahaan X sudah memadai dalam menunjang pengelolaan persediaan bahan baku. Hal tersebut dapat terlihat dari: a. Adanya prosedur pengendalian yang jelas mengenai segala aktivitas yang

berhubungan dengan persediaan bahan baku mulai dari proses pengadaan pembeliaan bahan baku sampai dengan proses pengeluaran bahan baku dari bagian penyimpanan. Dengan adanya prosedur yang jelas yang dilakukan terhadap pengelolaan persediaan bahan baku maka pengendalian yang dilaksanakan sudah cukup memadai.

b. Digunakannya sistem pencatatan dan penilaian yang jelas terhadap persediaan bahan baku, yaitu dengan digunakannya sistem pencatatan menggunakan metode perpetual sedangkan untuk menilai persediaan bahan baku menggunakan metode FIFO (First In First Out)

2) Dengan pengendalian internal yang memadai yang telah dilakukan oleh perusahaan, maka pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan oleh Perusahaan X sudah mencapai efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari:


(4)

Universitas Kristen Maranatha

a. Adanya pencatatan terhadap persediaan dengan menggunakan metode perpetual yaitu pencatatan yang dilakukan oleh bagian penyimpanan untuk setiap transaksi baik itu untuk pengeluaran barang ataupun barang yang masuk.

b. Dilakukannya opname stok secara rutin terhadap persediaan bahan baku yang ada di bagian penyimpanan, sehinga dapat di lihat apakah quantity akhir yang ada stok sama dengan quantity secara fisik.

c. Adanya tempat penyimpanan yang memadai untuk melakukan penyimpanan terhadap persediaan bahan baku.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian mengenai peranan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang efektivitas pengelolaan bahan baku pada Perusahaan X, ditemukan beberapa kekurangan dan telah disusun saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak dalam perusahaan sebagai berikut:

 Diperlukannya pengkomunikasian pengendalian yang lebih jelas kepada para karyawan agar karyawan dapat lebih mudah mengerti dan lebih mudah dalam melaksanakannya.

 Diharapkan pemilik dapat menambah jumlah karyawannya, sehingga tidak terjadi perangkapan tugas dan tanggung jawab.

 Pemilik mengkomunikasikan anggaran pembelian yang telah disusun dengan semua bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga tidak terjadi penyimpangan


(5)

Universitas Kristen Maranatha

terhadap standar yang telah ditetapkan dan dapat sesuai dengan rencana dan strategi pencapaian anggaran (target) pembelian yang telah disusun.

 Diperlukan adanya peningkatan atas pengendalian persediaan dan tindakan koreksi yang dilakukan secara lebih intensif untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi.

 Selain bertugas untuk melakukan penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku, bagian penyimpanan juga bertugas untuk menerima bahan baku yang datang. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecurangan dalam melakukan penghitungan barang masuk. Sebaiknya pihak yang menerima barang dipisahkan agar pengendalian terhadap pengelolaan persediaan bahan baku dapat lebih maksimum.

 Untuk menjaga keamanan atas barang-barang atau memperkecil pencurian yang dilakukan oleh pihak ekstern, sebaiknya perusahaan memasang alat pengaman berupa kamera pengintai. Selain itu dengan dipasangnya kamera pengintai ini diharapkan agar karyawan dapat lebih tertib dalam bekerja terutama jika pemilik sedang tidak berada di dalam perusahaan.

 Perputaran posisi karyawan, diharapkan dapat membantu mengurangi kecurangan atau penyimpangan yang terjadi. Selain itu juga, perputaran tugas ini dapat meningkatkan keterampilan karyawan tidak hanya pada satu bidang saja.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

55

Anthony, Robert N., & Vijay Govindarajan. 2003. Management Control Systems. 11th edition. New York: Mc Graw Hill.

Arens, A.A and James K. Loebbecke, 2006, Auditing and Integrated Approach, 11th, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Horngren, Charles T., & George Foster. 2000. Cost Accounting: A Manajerial Emphasis. 10th edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

Komite Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standard Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat.

Messier, 2005, Auditing and Assurance Service a Systematic Approach, 4th, Jakarta: Salemba Empat.

Midjan, La., dan Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Bandung: Lingga Jaya. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.

Ratliff, 2002, Internal Auditing An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Robert N. Anthony and Vijay Govindarajan, 2001, Management Control System, 11th, Jakarta: Salemba Empat.

Smith, Joy M. and Ferd K. Skousen, 2000, Intermediate Accounting Comprehensive Volume, Eleventh Editon, Cicinnati, Ohio: South Western Publishing Co.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suwardjono, 2003, Akuntansi Pengantar, Edisi ketiga, Yogjakarta: BPFE.

Stice, Earl K, James D. Stice and James d. Stice, 2001, Intermediate Accounting, edisi 11, Jakarta, Salemba Empat.

William C. Boynton & Raymond N. Johnson, 2002, Modern Auditing, 9th, Jakarta: Erlangga.