Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Werdi bhuana - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Berdi bhuana.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : WERDI BHUWANA

KECAMATAN : MENGWI

KABUPATEN : BADUNG

NAMA MAHASISWA : I GEDE EDI SUTA PRATAMA

NIM : 1204105119

FAKULTAS/PS : TEKNIK SIPIL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM periode XIII Unud di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : I Gede Edi Suta Pratama No. Mahasiswa : 1204105119

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM Periode XIII Unud tahun 2016 di Desa Werdi Bhuwana, Banjar Sayan Baleran, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Werdi Bhuwana, 27 Agustus 2016

Menyetujui, Menyetujui, DPL KKN PPM Universitas Udayana

(Dr. Drs. I Ketut Sudewa, M.Hum) (I Nyoman Astawa) DPL Desa Werdi Bhuwana KK Dampingan


(3)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan Individu atau KK Dampingan pada KKN PPM di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, sebagai tugas individu serta sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat dari perkuliahan.

Banyak kendala yang ditemukan dalam penyusunan laporan dari pelaksanaan KKN PPM di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Namun, berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.

Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2016

2. Bapak, selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Werdi Bhuwana 3. Bapak Wayan Kardana, selaku Kepala Desa Werdi Bhuwana beserta staf 4. Kelian Dinas Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten

Badung

5. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII

Penyusun mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


(4)

iii Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.3.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.3.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 6

2.1.3 Permasalahan Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.1.1 Realisasi Permasalahan Ekonomi ... 8

3.1.2 Realisasi Permasalahan Kesehatan ... 8

3.1.3 Realisasi Permasalahan Kebersihan Lingkungan... 8

3.2 Agenda Kegiatan ... 9

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ... 12

4.2 Lokasi ... 12

4.3 Pelaksanaan ... 12

4.4 Permasalahan ... 12

4.5 Solusi ... 13


(5)

iv

BAB V PENUTUP ... 14

5.1 Simpulan ... 14

5.2 Rekomendasi ... 14


(6)

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut.Penyelenggaraan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana didasari oleh UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.Adapun Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan KKN PPM oleh Universitas Udayana secara khusus yaitu untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat didaerah yang menjadi sasaran KKN PPM Universitas Udayana.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program KK Dampingan merupakan kegiatan individu yang harus dilakukan oleh setiap peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu keluarga miskin dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya, baik itu masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dll. Dalam kegiatan ini setiap dua peserta KKN PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan, dimana peserta KKN PPM yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan dalam kurun waktu sesuai batas waktu penyelenggaraan kegiatan KKN PPM yaitu 5 minggu. Selama kurun waktu tersebut mahasiswa harus meggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan solusi atau jalan keluar baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju dan mencapai hidup yang lebih baik.

Di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, masih banyak terdapat keluarga miskin yang mejadi sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar disetiap Dusun yang ada di Desa Werdi Bhuwana. Desa Werdi Bhuwana terdiri dari 6 Dusun,yang diantara dusun Binong, dusun Sayan Baleran, dusun Sayan Delodan, dusun Denkayu Baleran, dusun Denkayu Delodan dan dusun Sunia.Salah satu keluarga KK Dampingan yang berada di Dusun Sayan Baleran yaitu keluarga Bapak I Nyoman


(8)

Astawa, dan sang istri bernama Ni Ketut Muliani dan Ni Made Suarningsih (alm) dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Keluarga bapak Astawa selama satu bulan untuk selanjutnya dibantu untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.

1.2 Profil Keluarga Dampingan

Keluarga bapak I Nyoman Astawa merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera. Pada usia 43 tahun ini, beliau tiggal di lingkungan dusun Sayan Baleran bersama dengan kedua orang tuanya, dua saudara dan kedua anak dari istri kedua nya dengan luas rumah 10 m x 8 m. Bapak I Nyoman Astawa memiliki dua orang istri, istri yang pertama bernama Ni Ketut Muliani (37) dan istri yang kedua bernama Ni Made Suarningsih (alm)(34). Istri pertama beliau tinggal di Desa Pancasari, Bedugul bersama dengan seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Istri kedua (alm) beliau tinggal di lingkungan dusun Sayan Baleran, namun beliau sudah meninggal sejak dua tahun lalu (2014). I Nyoman Astawa dikaruniai tiga orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Anak yang pertama dari istri pertama (Ni Ketut Muliani) bernama I Made Muliarta (16), anak yang kedua bernama Ni Wayan Astini (15). Anak yang pertama dari istri kedua (Ni Made Suarningsih) bernama I Nyoman Ari Irawan (13), anak yang kedua bernama I Ketut Ari Andika (7). I Nyoman Astawa bekerja sebagai buruh harian lepas, istri pertama pak Astawa juga bekerja sebagai buruh harian lepas, dan istri kedua pak Astawa (alm) dulunya tidak memiliki pekerjaan, beliau hanya mengurus rumah tangga, sedangkan orang tua beliau (ayah) hanya bekerja sebagai petani.

No Nama Status Umur

(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.

1

I Nyoman

Astawa

Kepala Keluarga

43

tahun SLTP Buruh Kawin

2 Ni Ketut

Muliani Istri 1

37


(9)

3

Ni Made Suarning sih (alm)

Istri 2 34

tahun SLTP - Kawin

4 I Made Muliarta

Anak 1 – Istri 1

16

tahun SMA - Pelajar

5

Ni Wayan

Astini

Anak 2 – Istri 1

15

tahun SMK - Pelajar

6

I Nyoman

Ari Irawan

Anak 1 – Istri 2

13

tahun SMP - Pelajar

7

I Ketut Ari Andika

Anak 2 –

Istri 2 7 tahun SD - Pelajar

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Kondisi perekonomian keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran setiap bulannya dan tidak menentu. Apalagi dengan pekerjaan sebagai bueuh lepas tersebut tidak selamanya mendapatkan hasil yang melimpah, ditambah lagi beliau harus mengurus kedua orang tuanya, kedua istrinya dan empat orang anak membuat penghasilan yang beliau dapatkan tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran. Penghasilan yang didapat untuk sekali bekerja berkisar Rp. 100.000,00. Selama ini, beliau selain dari pekerjaannya juga dapat sumbangan dari dusun yaitu berupa raskin. Untunglah untuk urusan kesehatan beliau sudah memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat mengurangi beban kehidupannya.


(10)

1.3.2 Pengeluaran Keluarga

Bapak I Nyoman Astawa dengan usia yang menginjak 43 tahun hidup bersama keluarganya. Ibu Ketut Sedani dengan usia yang menginjak 71 tahun hidup sendiri karena anak – anak beliau sudah ikut dengan suaminya masing – masing. Ibu Ketut Sedani tinggal di rumah dengan ukuran 5 m x 6 m dengan 2 kamar tidur. Dalam rumah tersebut tidak terdapat dapur dan kamar mandi. Lingkungan sekitar masih terselimuti tanaman liar tetapi cukup bersih.

Adapun biaya-biaya pengeluaran ibu Ketut Sedani tiap bulannya adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, biasanya bapak I Nyoman Astawa memaksimalkan penghasilan Rp. 100.000,00 seminggu untuk membeli beras dan lauk seadanya. Bahkan apabila tidak ada uang sama sekali beliau bisa tidak makan seharian. Terkadang beliau mendapat kiriman makanan dari anak – anaknya.

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, bapak I Nyoman Astawa mendapatkan tanggungan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menanggung keperluan –keperluan pengobatannya.

c. Pendidikan Anak-Anak

Untuk masalah pendidikan, bapak I Nyoman Astawa memiliki riwayat pendidikan sampai tamat SLTP, Istri pertama beliau memiliki riwayat pendidikan sampai tamat SD, istri kedua beliau (alm) memiliki riwayat pendidikan yang sama dengan pak Astawa yaitu sampai tamat SLTP, anak-anak beliau smuanya masih menempuh pendidikan, anak pertama dan kedua dari istri pertama beliau masih menempuh pendidikan SMK, sedangkan anak pertama dari istri kedua beliau masih menempuh pendidikan SLTP (kelas 2) dan anak kedua dari istri kedua beliau masih menempuh pendidikan SD (kelas 1) .

d. Kerohanian

Untuk sarana persembahyangan sehari-hari yang membuat segala sarana persembahyangan adalah ibu dari pak Astawa, beliau membuat sarana persembahyangan sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan rumahnya, sepertimembuat jejaitan dan canang. Terkadang beliau membeli bunga untuk membuat canang untuk sembahyang. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 5.000,00 untuk per 2 hari.


(11)

Dari segi sosial, pengeluaran pak Astawa tergolong banyak, dikarenakan beliau harus membiayai pendidikan keempat orang anaknya, belum lagi beliau harus membiayai orang tua, untungnya istri pertama beliau juga memiliki pekerjaan, walaupun sebagai buruh lepas, setidaknya itu dapat meringankan beban pak Astawa untuk menghidupi keluarga .

f. Listrik dan air

Untuk pengeluaran listrik, pak Astawa menggunakan listrik dengan kwh 450 sehingga setiap bulannnya beliau hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 11.000,00, sedangkan untuk kebutuhan air, keluarga pak Astawa tidak perlu membayar karena beliau menggunakan sumur untuk sumber airnya.


(12)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga bapak I Nyoman Astawa dengan hasil pengamatan saya yaitu :

a. Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi dalam keluarga pak Astawa dari hasil pekerjaan yang beliau tekuni yaitu sebagai buruh lepas belum dapat untuk mencukupi segala kebutuhan dalam keluarga, namun dengan ikut sertanya sang istri pertama untuk mencari nafkah kini keluarga pak astawa sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari - harinya. Untuk kebutuhan di dapur pak Astawa terkadang memasak menggunakan tabung gas, namun karena beliau harus menghemat biaya untuk fokus memenuhi kebutuhan sekolah anak – anaknya, beliau lebih sering menggunakan bahan kayu bakar.

b. Masalah Kesehatan Lingkungan Tempat Tinggal

Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah sehingga rumah itu kelihatan kotor, terutama di bagian kmaar mandi, dapur dan pekarangan rumah. Jika terus dibiarkan, hal ini akan menimbulkan dampak buruk untuk kedapannya, yaitu lingkungan kotor ini akan menjadi tempat bersarangnya kuman yang menjadi sumber dari berbagai penyakit.

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu, penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga dampingan ini. Pada pertemuan pertama penulis melakukan pendekatan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan serta membina hubungan saling percaya agar nantinya beliau tidak malu menceritakan masalah yang di alaminya. Saya berbincang-bincang dengan keluarga dampingan khususnya dengan Ibu Ketut Sedani baik tentang program KKN PPM, pekerjaan, maupun


(13)

tentang kondisi keluarga. Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Pak Astawah dengan hasil pengamatan penulis, yaitu masalah perekonomian dan Masalah Keluarga.

Keluarga Pak Astawa merupakan keluarga yang tergolong dalam keluarga kurang mampu. Dengan pekerjaan beliau dan sang istri pertama sebagai buruh lepas, hal ini membuat keempat anak beliau tidak mendapat perhatian yang cukup, dan dengan penghasilan yang juga tidak menentu hal ini membuat mereka sulit untuk mengatur pengeluaran untuk kebutuhan sehari hari, belum lagi beliau harus mengurus keluarga di dua tempat yang mengakibatkan adanya kecemburuan sosial antara keluarga yang satu dengan yang lainnya.

Adapun tujuan yang ingin di capai penulis adalah ingin memprioritaskan masalah tersebut untuk membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi keluarga Pak Astawa. Meskipun tidak tuntas, tetapi setidaknya saran ini dapat membantu keluarga Pak Astawa untuk memahami kondisi keluarganya. Sehingga, manfaat yang nantinya akan dirasakan jika saran ini dilaksanakan adalah kehidupan yang sedikit lebih baik dari hari sebelumnya. Untuk itu diperlukannya suatu kerja keras dan disiplin diri yang tinggi untuk meningkatkan taraf kehidupan keluarga Pak Astawa agar menjadi lebih baik.


(14)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain:

a. Realisasi Masalah Ekonomi

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Bapak I Nyoman Astawa adalah penghasilan yang terbatas dan tidak tetap. Sebagai pendamping, saran yang dapat diberikan adalah dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari – hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain, misalnya menabung keperluan rumah tangga lainnya.

Sebagai Kepala Keluarga, Bapak I Nyoman Astawa harus tetap menjaga kesehatannya agar tidak mengganggu aktivitas beliau sehari-hari dalam meningkatkan pemasukannya.

b. Realisasi Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan Keluarga Ibu Ketut Sedani, penulis menyarankan agar tetap mengontrol kesehatannya minimalsebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

c. Realisasi Masalah Kebersihan Tempat Tinggal

Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya kebersihan di bagian pekarangan rumah, kamar mandi dan dapur.

3.2 Agenda Kegiatan


(15)

1 Kamis, 28 Juli 2016

16.00-17.00 Bertemu dengan Kelian Banjar Sayan Baleran untuk mencari KK dampingan

1 jam

2 Jumat, 29 Juli 2016

14.00-18.00 Berkenalan dan melakukan pendekatan dengan Keluarga Dampingan

4 jam

3 Minggu, 31 Juli 2016

18.00 – 21.00 Survei tentang keadaan keluarga Bapak I Nyoman Astawa

4 jam

4 Senin,1 Agustus 2016

09.00-12.00 Survei mengenai permasalahan keluarga Pak Astawa

3 jam

5 Senin,1 Agustus 2016

03.00-16.00 Berkunjung sekaligus membantu kegiatan Pak Astawa

3 jam

6 Selasa,2 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berbincang dengan keluarga Pak

Astawa dan membantu

membersihkan halaman rumah.

4 jam

7 Rabu,3 Agustus 2016

09.00 – 13.00 Berbincang mengenai permasalahan yang terjadi di keluarga Pak Astawa

4 jam

8 Kamis,4 Agustus 2016

15.00 – 19.00 Berbincang santai dengan keluarga Pak Astawa mengenai pola hidup sehat.

4jam

9 Jumat,5 Agustus 2016

17.00 – 20.00 Berkunjung ke rumah Pak Astawa untuk membantu anaknya dalam mengerjakan tugas sekolah

3 jam

10 Sabtu,6 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Mengajak bermain dan belajar anak dari Pak Astawa

5 jam

9 Minggu,7 Agustus

09.00 – 14.00 Menemani bermain anak dari Pak Astawa


(16)

2016 10 Senin,8

Agustus 2016

15.00 – 18.00 Mengunjungi Pak Astawa dan bercerita santai sambil menanyakan masalah lainnya.

3 jam

11 Kamis,11 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berkunjung ke rumah Pak Astawa dan membantu pekerjaan rumah tangga

4 jam

12 Jumat,12 Agustus 2016

16.00 – 19.00 Membantu anak Pak Astawa mengerjakan tugas sekolah

6 jam

13 Sabtu,13 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Membantu membersihkan pekarangan dan rumah Pak Astawa dan berbincang mengenai kartu kesehatan yang didapat

4 jam

14 Minggu,14 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Membantu membersihkan pekarangan rumah dan menemani anak dari Pak Astawa bermain

5 jam

15 Senin,15 Agustus 2016

14.00 – 19.00 Menemani anak dari Pak Astawa

bermain dan membantu

mengerjakan tugas sekolahnya

5 jam

16 Selasa,16 Agustus 2016

17.00 – 20.00 Membantu anak Pak Astawa mengerjakan tugas Sekolahnya

3 jam

17 Rabu,17 Agustus 2016

14.00 – 17.00 Menemani bermain anak Pak Astawa

3 jam

18 Kamis,18 Agustus 2016

18.00 – 20.00 Membantu anak Pak Astawa belajar abjad

2 jam

19 Jumat,19 Agustus 2016

18.00 – 20.00 Membantu anak Pak Astawa belajar abjad


(17)

20 Sabtu,20 Agustus 2016

11.00 – 15.00 Menemani bermain anak Pak Astawa

4 jam

21 Minggu,21 Agustus 2016

16.00 – 18.00 Membantu Pak Astawa membersihkan pekarangan rumah

2 jam

22 Senin,22 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Menemani bermain dan mengajari abjad anak Pak Astawa

5 jam

23 Selasa,23 Agustus 2016

14.00 – 17.00 Bermain bersama anak Pak Astawa 3 jam

24 Rabu,24 Agustus 2016

14.00 19.00 Menemani bermain anak, mengajarkan abjad dan membantu pekerjaan rumah Pak astawa

4 jam

25 Kamis,25 Agustus 2016

16..00 – 19.00

Penyerahan bingkisan sebagai tanda perpisahan kepada keluarga Pak Astawa

3 jam


(18)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 25 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 28 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus l2016.

Rincian:

1. 28 Juli survei bertemu dengan Kelian Bajnar Sayan Baleran dan berkunjung kerumah KK dampingan.

2. 29 Juli sampai 8 Agustus bertemu dan mengidentifikasi masalah KK Dampingan

3. 9 sampai 25 Agustus mendampingi KK Dampingan untuk membantu memecahkan masalah sekaligus sosialisasi dan menemani dan membantu mengajar anak dari KK Dampingan.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Bapak I Nyoman Astawa, di Dusun Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 25 kali kunjungan dan total pertemuan 91 jam.

4.4 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Ibu Ketut Sedani sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

1. Pekerjaan sehari-hari Pak Astawa yaitu sebagai buruh lepas dimana pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhannya. Apalagi beliau harus mengurus keluarga yang tinggal di 2 tempat.


(19)

2. Bapak I Nyoman Astawa dengan keadaannya yang memiliki 2 tempat tinggal secara tidak langsung hal ini menimbulkan kecemburuan sosial antara keluarga yang satu dengan lainnya.

4.5 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah: 1. Masalah Ekonomi

Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran kepada KK dampingan untuk lebih menghemat pengeluaran dan lebih banyak menabung untuk keperluan di masa depan, terutama untuk bekal persiapan pendidikan anak anak nantinya.

2. Masalah Sosial

Untuk masalah kesehatan Pak Astawa penulis menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan, baik kesehatan lingkungan maupun kesehatan diri sendiri.

3. Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya terutama di kamar mandi, dapur dan pekarangan rumah agar terhindar dari berbagai penyakit.

4.6 Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan lebih tabah untuk memperbaiki taraf hidup mereka kearah yang lebih baik.


(20)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga Bapak I Nyoman Astawa berada di dusun Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pendapatan yang diperoleh Ibu Ketut Sedani adalah Rp 100.000,00 untuk sekali bekerja, begitu juga dengan istri pertamanya. Di dalam keluarga Pak Astawa terdapat beberapa permasalahan diantaranya masalah Sosial dan ekonomi.

Kehidupan keluarga Pak astawa tergolong sebagai keluarga kurang mampu. Keterbatasan-keterbatasan yang dirasakan oleh beliau memaksanya untuk hidup dalam kekurangan tersebut. Namun demikian, keluarga Pak Astawa sudah bersyukur. Rasa optimis dan ikhlas menjalani setiap harinya membuat beliau dan keluarga tetap berbahagia di tengah kekurangan itu.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan Ibu Ketut Sedani adalah:

a. Pihak keluarga hendaknya senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari sakit yang mengganggu produktivitas dan kesehariannya.

b. Menyusun perencanaan pengeluaran keuangan dan membuat pencatatan dapat dijadikan upaya untuk mengontrol keuangan keluarga, selain itu juga berusaha meningkatkan pemasukan dengan tidak hanya mengandalkan pemasukan dari bekerja sebagai pengrajin dan buruh saja.

c. Pihak Puskesdes memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kesehatan dan perilaku hidup bersih, higienitas dan sanitasi lingkungan.

d. Lebih sering berkumpul bersama keluarga besar agar lebih terjalin hubungan yang erat antar sesame keluarga.

e. Jika ada waktu luang, diharapkan agar beliau menghabiskannya bersama anak agar sang anak mendapat perhatian dan kasih saying yang cukup dari orang tua.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Isa, AG 2010. Etika Pergaulan dan A-Z, Panduan Sukses dalam Pergaulan dengan Orang Lain secara Islam.

Bertens, K. 2004 Etika. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Keraf, A. Sonny 1991. Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur. Jakarta: Kanisius.

Suhardana, K.M. 2006. Pengantar Etika & Moralitas Hindu. Bahan Kajian untuk Memperbaiki Tingkah Laku. Surabaya: Penerbit

Paramita.

Suseno, F. M 197 Etika Dasar, Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral Jakarta: Kanisius.


(22)

Lampiran

Gambar 1. Kondisi Kamar Mandi Keluarga I Nyoman Astawa


(23)

(24)

(25)

Gambar 5. Kondisi pekarangan keluarga I Nyoman Astawa


(1)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga Bapak I Nyoman Astawa berada di dusun Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pendapatan yang diperoleh Ibu Ketut Sedani adalah Rp 100.000,00 untuk sekali bekerja, begitu juga dengan istri pertamanya. Di dalam keluarga Pak Astawa terdapat beberapa permasalahan diantaranya masalah Sosial dan ekonomi.

Kehidupan keluarga Pak astawa tergolong sebagai keluarga kurang mampu. Keterbatasan-keterbatasan yang dirasakan oleh beliau memaksanya untuk hidup dalam kekurangan tersebut. Namun demikian, keluarga Pak Astawa sudah bersyukur. Rasa optimis dan ikhlas menjalani setiap harinya membuat beliau dan keluarga tetap berbahagia di tengah kekurangan itu.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan Ibu Ketut Sedani adalah:

a. Pihak keluarga hendaknya senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari sakit yang mengganggu produktivitas dan kesehariannya.

b. Menyusun perencanaan pengeluaran keuangan dan membuat pencatatan dapat dijadikan upaya untuk mengontrol keuangan keluarga, selain itu juga berusaha meningkatkan pemasukan dengan tidak hanya mengandalkan pemasukan dari bekerja sebagai pengrajin dan buruh saja.

c. Pihak Puskesdes memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kesehatan dan perilaku hidup bersih, higienitas dan sanitasi lingkungan.

d. Lebih sering berkumpul bersama keluarga besar agar lebih terjalin hubungan yang erat antar sesame keluarga.

e. Jika ada waktu luang, diharapkan agar beliau menghabiskannya bersama anak agar sang anak mendapat perhatian dan kasih saying yang cukup dari orang tua.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Isa, AG 2010. Etika Pergaulan dan A-Z, Panduan Sukses dalam Pergaulan dengan Orang Lain secara Islam.

Bertens, K. 2004 Etika. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Keraf, A. Sonny 1991. Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur. Jakarta: Kanisius.

Suhardana, K.M. 2006. Pengantar Etika & Moralitas Hindu. Bahan Kajian untuk Memperbaiki Tingkah Laku. Surabaya: Penerbit

Paramita.

Suseno, F. M 197 Etika Dasar, Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral Jakarta: Kanisius.


(3)

Lampiran

Gambar 1. Kondisi Kamar Mandi Keluarga I Nyoman Astawa


(4)

(5)

(6)

Gambar 5. Kondisi pekarangan keluarga I Nyoman Astawa