Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT Sierad Produce Tbk. 2007-2014

(1)

Nama : Wulan Siti Nurlela Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 25 April 1995 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tinggi Badan : 160 cm

Berat Badan : 47 Kg

Alamat : Sindang Reret RT/RW 001/001 Desa. Wangun Jaya, dKec. Bungbulang Kab. Garut

Handphone : 081224730124

Status : Mahasiswa

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SDN 1 Wangunjaya (2000 – 2006)

SMP : SMP N 1 Bungbulang (2006 – 2009)

SMA : SMK YAPSIPA (2009 – 2012)

PERGURUAN TINGGI : Universitas Komputer Indonesia Bandung, Fakultas siEkonomi, Program Studi Manajemen S1 (2012-2016)


(2)

TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PT. SIERAD PRODUCE TBK. TAHUN 2007-2014

The Influence of Working Capital Management And Liquidity to Profitability at PT. Sierad Produce Tbk.

Period 2007-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : WULAN SITI NURLELA

NIM : 21212124

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2016


(3)

vi

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga Penulis di berikan kesempatan dan kesehatan Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk. pada Tahun 2007-2014”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya dan bagi semua ummatnya. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Dalam penyusunannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini.

2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indanesia.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi. 4. Dr. Raeni Dwi Santy, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen. 5. Linna Ismawati, S.E., M.Si. Selaku wali dosen kelas Manajemen 1, Ketua

sidang dan dosen pembimbing.


(4)

vii kebaikan.

9. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang, doa dan dukungan lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu kepada penulis.

10.Seluruh rekan-rekan MN1, yang telah membantu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Agustus 2016 Penulis


(5)

viii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...6

1.3 Tujuan Penelitian ...6

1.4 Kegunaan Penelitian...7

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 8

1.5.2 Waktu Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...10

2.1 Kajian Pustaka ...10

2.1.1 Efisiensi Modal Kerja ...10

2.1.2 Likuiditas ...15

2.1.3 Profitabilitas ...18

2.1.4 Peneliti Terdahulu ...22

2.2 Kerangka Pemikiran ...28

2.2.1 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Likuiditas .29 2.2.2 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas ...30


(6)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ...34

3.1 Objek Penelitian ...34

3.2 Metode Penelitian...34

3.2.1 Desain Penelitian ...35

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian ...37

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ...38

3.2.3.1 Sumber Data ...38

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...38

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...39

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ...39

3.2.5.1 Rancangan Analisis ...39

3.2.5.1.1 Metode Deskriptif ...40

3.2.5.1.2 Metode Verifikatif ...42

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...57

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... .57

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...57

4.1.2 Visi ...57

4.1.3 Misi ...58

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ...59

4.2 Pembahasan Penelitian ...60

4.2.1 Analisis Deskriptif ...60

4.2.1.1 Efisiensi Modal Kerja pada PT. Sierad Produce Tbk ...60

4.2.1.2 Likuiditas pada PT. Sierad Produce Tbk...65

4.2.1.3 Profitabilitas pada PT. Sierad Produce ...69


(7)

x

Dengan Likuiditas ...76

4.2.2.3 Pengaruh Efisiensi Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk ...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...93

5.1 Kesimpulan ...93

5.2 Saran ...94

DAFTAR PUSTAKA ...96 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

96

Business Research Papers, Vol. 3.

Abdul. K, dan Stefhanie. B.P. 2012. Analisis Faktor yang mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Akuntansi, Vol 13 No.1.

Abdullah, M. Faisal. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Yogyakarta: UMM Press.

Agus Sartono. 2007. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE.

Alexandri, Moh. Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis “teori dan Sosial”, Bandung: Alfabeta.

Ankita Rajdev. 2013. Working Capital Management of Makson Healtcare PVT Ltd: A Trade-off Between Liquidity and Profitability, an Empirical Study. International Refereed Research Journal, Vol. 4.

Anthony, dan Govinjaran. 2005. Management Control System, Jakarta: Salemba empat.

Aris, Setya N. Dan Berta L. 2012. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi di BEI). Jurnal Spread- Oktober 2012, Volume 2 Nomor 2.

Astuti, Ratna Kusuma. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012. Aulia Rahma. 2011. Analisis Pengaruh Manjemen Modal Kerja terhadap

Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Ekonomi.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, hlm.57.

Bambang Riyanto. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.


(9)

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta. Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance, 12th Edition, The Addison Wesley Publishing.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia/ Hanafi, Mahmud M. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta : Balai

Pustaka.

Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh Periode Perputara n Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Size terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI. Skripsi: S1 Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang.

Hina, Agha. 2014. Impact of Working Capital Management on Profitability, Europen Scientific jaurnal, Vol 10, No. ISSN : 1857-7881.

Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekurita, Yogyakarta: BPFE-UGM.

Kadir, A dan Sthefanie. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi STIE Banjarmasin, Vol 13:1.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers.

Linna Warrad. 2013. The Impact of Working Capital Turnover on Jordanian Chemical Industries Profitability. American Journa Economic and Business Administration 5 (3):116-119, 2013.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty. Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya ilmah, Jakarta : Genesis.

Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif :Teori dan Aplikasi, Bandung.

Narimawat, Umi., Sri D. A., dan Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah- Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi:Genesis.


(10)

Nugroho, Elfianto. 2011. Analisis Pengaruh Likuiditas, Pe rtumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Size dan Leverage Terhadap ProfitabilitasPada PerusahaanManufaktur Yang Terdaftar di BEI. Skripsi UNDIP.

Nugroho, Setyo Budi. 2011. Analisis Pengaruh Efisiensi M odal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis UNDIP.

Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta:PPM.

Rahma, Aulia. 2011. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Ker jaTerhadap Profitabilitas Terhadap Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Terdaftar di BEI Periode 2004-2008. Skripsi UNDIP.

Sarwono, Jonathan. 2008. Metode Penelitian untuk Kajian Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sawir Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan, Jakarta.

Setyo Budi N. 2010. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas terhdap Profitabilitas (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis..

Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Erlangga. Suad Husnan. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonesia.

Telasih, Nur Harsil. 2014. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Size Perusahaan terhadap Tingkat Return on Investment pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Daftar Efek Syari’ah Periode 2009-2012. Skripsi : S1 Fakultas Syaria’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Van Horne & Wachowicz. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.


(11)

Wibowo, A. dan Sri W. 2012. Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur BEI. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 3.

Sumber lain : m.beritasatu.com m.detik.com m.inilah.com m.okezone.com m.tempo.com www.google.com www.mdn.biz.id


(12)

10

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Efisiensi Modal Kerja

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005) efisiensi adalah perbandingan output dengan input, atau jumlah output per unit input. Efisiensi modal kerja adalah pemanfaatan modal kerja aktivitas operasional perusahaan secara optimal sehingga mampu meningkatkan kemakmuran perusahaan itu sendiri. Penggunaan modal kerja akan dinyatakan optimal jika jumlah modal kerja yang digunakan dalam perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang besar pula bagi perusahaan.

Menurut Mahmud Hanafi (2009:125) Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan. Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja menyebabkan buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan perusahaan dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Adanya kelebihan modal kerja dalam sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh :

1. Pengeluaran obligasi/saham dalam jumlah yang lebih dari yang diperlukan.

2. Penjualan aktiva tak lancar yang tak diganti.

3. Terjadinya laba operasi yang tidak digunakan untuk pembayaran dividen, untuk pembelian aktiva tetap atau untuk tujuan lain yang serupa.


(13)

4. Konversi atau perubahan aktiva tetap kedalam modal kerja.

5. Karena akumulasi atau penimbunan sementara dari berbagai dana yang disediakan untuk investasi-investasi dan sebagainya.

Sedangkan terjadinya kekurangan modal kerja menurut Wijaya (1995: 93-96) dapat disebabkan oleh :

1. Karena kerugian usaha

2. Adanya kerugian luar biasa (Extraordinary Losses). Kerugian luar biasa adalah kerugian yang tidak disebabkan karena operasi rutin perusahaan 3. Kebijakan dividen yang kurang baik

4. Penggunaan modal kerja untuk memperoleh aktiva tak lancar 5. Kenaikan tingkat harga umum.

Indikasi pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja yang dilihat dari perputaran modal kerja (Husnan, 1997:98) yang dimulai dari aset kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputarannya, makin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas semakin tinggi.

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi modal kerja adalah:

1. Working Capital Turnover

Menurut Kasmir (2011:182) working capital turnover merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja


(14)

perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam beberapa periode. Menurut Agnes Sawir (2005:15) rasio ini menunjukan efisiensi banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Formulasi Working Capital Turnover sebagai berikut:

Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2008:335) menyatakan bahwa working capital turnover adalah kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan. Adapun rumus working capital turnover adalah :

2

2. Inventory Turnover

Menurut Agnes Sawir (2005:15) Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi


(15)

yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Formulasi Inventory Turnover sebagai berikut:

2

3. Receivable Turnover

Menurut Agnes Sawir (2005:15)Rasio ini menunjukan efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Receivable Turnover sebagai berikut :

4. Payable Turnover

Menurut Toto Prihadi (2011:124) payable turnover (perputaran utang usaha) untuk mengetahui seberapa sering utang usaha berputar. Yang dimaksud dengan payable disini adalah account payable (utang usaha).


(16)

Average number of days payable outstanding menghitung berapa lama umur utang usaha.

. 5. Fixed Asset Turnover

Menurut Irham Fahmi (2012:134) Rasio Fixed Asset Turnover disebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini meihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputarannya secara efektif, dan memberikan dampak pada keuangan perusahaan. Adapun rumus Fixed Asset Turnover adalah :

6. Total Asset Turnover

Menurut Irham Fahmi (2012:135) Total Asset Turnover disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Adapun rumus Total Asset Turnover adalah :


(17)

7. Long Term Asset Turnover

Menurut Irham Fahmi (2012:135) Rasio Long Term Asset Turnover disebut juga dengan rasio perputaran aset jangka panjang. Adapun rumus dari Long Term Asset Turnover adalah :

2.1.2 Likuiditas

Menurut Bambang Riyanto (2008:25) Likuiditas adalah berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Kemudian menurut Munawir (2007:31) likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Sedangkan menurut Irham Fahmi (2012:121) rasio likuiditas (liqiudity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.

Untuk menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan yaitu:

1. Current Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaaan untuk untuk menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan (Horne dan Wachowitz, 2009:136). Formulasi current ratio sebagai berikut:


(18)

Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011 :177) Current Ratio adalah rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aset lancar perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Adapun rumus dari Current Ratio adalah :

2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio

Rasio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang lancar (Munawir, 2007:74). Formulasi Quick Ratio atau Acid Test Ratio sebagai berikut :

Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011 :178) apabila current ratio menghitung seluruh aktiva lancar, maka Quick Ratio atau Acid Test Ratio ini menghilangkan unsur persediaan dalam aktiva lancar. Adapun rumus Quick Ratio atau Acid Test Ratio adalah :


(19)

3. Cash Ratio

Menurut Toto Prihadi (2011 :179) cash ratio menawarkan perhitungan kemampuan kas untuk menutupi seluruh utang jangka pendek. Adapun rumus cash ratio adalah :

Alternatif terhadap Rasio Likuiditas

Beberapa keberatan terhadapan current ratio diakomodasikan dengan mengganti aset lancar dengan arus kas operasi. Analis yang menggunakan arus kas operasi beranggapan bahwa karena pembayaran utang memerlukan uang kas, maka utang juga perlu dikaitkan dengan kas yang dihasilkan.

1. Operating cash flow to current liabilities

Menurut Toto Prihadi (2011 :181) arus kas operasi (Operating cash flow) digunakan untuk menggantikan current asset pada current ratio. Semakin banyak arus kas operasi tersedia untuk membayar utang, perusahaan semakin likuid. Dengan demikian semakin tinggi rasio


(20)

semakin aman perusahaan. Adapun rumus Operating cash flow to current liabilities adalah :

2. Cash to Current Asset

Menurut Toto Prihadi (2011 :181) Cash to Current asset menunjukkan seberapa likuid aset lancar yang dimilki perusahaan. Semakin tinggi kas dibanding dengan total aset lancar berarti semakin banyak porsi dana kas yang tersedi untuk membayar utang. Adapun rumus cash to current asset adalah :

2.1.3 Profitabilitas

Menurut Gitman (2009:65) Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas mencerminkan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan (firm’s profit) pada tingkat penjualan, aset, investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2008) profitabilitas adala kemampuan perusahaan unuk menghasilkan laba


(21)

selama periode tertentu.

Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011: 138) Profitabilitas adalah kemampuan mengahasilkan laba, pengertian laba bisa bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan dari pengukuran laba tersebut.

Beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut :

1. Net Profit Margin

Menurut Joel G. Siegel dan Jae. K Shim dalam Irham Fahni (2012:138) “Margin laba bersih sema dengan laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tungkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita depat menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri tersebut. Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi laba bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukka bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi harga pokok penjualan.” Adapun rumus rasio net profit margin adalah :

Menurut Toto Prihadi (2011: 147) net profit margin ratio (laba bersih) mengukur kemampuan perusahaan dalam rangka memberikan


(22)

return kepada pemegang saham. Adapun rumus net profit margin adalah :

2. Return on Asset/Return on Investment

Menurut Mahmud Hanafi (2012:42), Return on Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA sering disebut ROI (Return on Investment). Menurut Munawir (1995:89) ROI adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan menurut Abdullah Faisal (2002:49) ROI sering juga disebut dengan ROA dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, yang berarti semakin baik. Formulasi Return on Asset atau Return on Investment sebagai berikut:


(23)

3. Return on Equity

Menurut Agnes Sawir (2005:20) Return on Equity atau Return on Net Worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio Return on Equity sebagai berikut :

Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011:160) pemilik sangat memperhatikan ROE (laba atas modal sendiri, ekuitas). Yang dimaksud ekuitas adalah seluruh ekuitas. Ekuitas kadang-kadang disebut juga dengan net assets. Perhitungan ROE bisa menggunakan basis setelah pajak, maupun sebelum pajak. Basis setelah pajak lebih sering digunakan dalam menghitung ROE. Adapun rumus Return on equity adalah :


(24)

4. Earning Per Share

Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham akan diikuti secara erat oleh peserta pasar saham, karena besarnya laba per lembar saham dari suatu perusahaan merupakan cerminan dari nilai perusahaan. Informasi mengenai EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2011:138) menjelaskan definisi EPS yaitu bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Sedangkan menurut Van Horne dan Wachowicz dalam Irham fahmi (2012 : 138) “Earning after tax (EAT) devided by the number of common share outstanding”. Formulasi Earning Per Share sebagai berikut :

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan Efisiensi modal kerja, Likuiditas dan Profitabilitas. Penelitian penelitian tersebut antara lain:

1. Setyo Budi Nugroho (2011)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyo Budi Nugroho mengenai “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan


(25)

Solvabilitas terhadap Profitabilitas” mengemukakan bahwa “Efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial, efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.”

2. Agus Wibowo, Sri Wartini (2012)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Wibowo, Sri Wartini mengenai “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI” mengemukakan bahwa “secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Working Capital turnover terhadap return on invesment, sedangkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio, debt to total assets ratio terhadap return on invesment. Kemudian secara simultan bahwa variabel efisien modal kerja, likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.”

3. Ankita Rajdev (2012)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ankita Rajdev mengenai “Working Capital Management of Makson Healthcare PVT Ltd : A Trade-Off Between Liquidity and Profitability, an Empirical Study” mengemukakan bahwa “Working capital management significantly affect profitability. There is no significant correlation between liquidity and profitability is seen.”


(26)

4. Abdul Kadir dan Stefhanie Barceleona Phang (2012)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdul Kadir dan Stefhanie Barceleona Phang mengenai “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia” mengemukakan bahwa “secara simultan current ratio, working capital turnover, receivable turnover, sales growth, dan debt ratio berpengaruh signifikan tehdap net profit margin. Kemudian secara parsial variabel current ratio, working capital turnover, receivable turnover, debt ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap net profit margin, sedangkan sales growth berpengaruh signifikan terhadap net profit margin.”

5. Aris Setya Noor dan Berta Lestari (2012)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aris Setya Noor dan Berta Lestari mengenai “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabiltas terhadap Profitabilitas (studi kasus pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia)” mengemukakan bahwa “secara parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan likuiditas dan solvabilits tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Kemudian secara simultan variabel efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas.”


(27)

6. Linna Warrad (2013)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Linna Warrad mengenai “The Impact of Working Capital Turnover on Jordanian Chemical Industries’ Profitability”mengemukakan bahwa “Working Capital Turnover significantly affect to return on assets.”

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Setyo Budi Nugroho (2011)  Working Capital turnover (X1) Current Ratio (X2) Total debt

to Total Capital Assets (X3) Return on

Assets (Y)

Efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial, efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Menggunakan indikator Working Capital turnover, Current Rati, Return on Assets

Menggunakan metode analisis regresi linear berganda.

Menggunakan indikator Total debt to Total Capital Assets.

2. Agus Wibowo, Sri Wartini (2012)

Working capital turnover (X1) Current ratio (X2 debt to

total assets ratio (X3)

Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara

Working capital turnover terhadap Return on investment,

Sedangkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio,debt to total assets ratio terhadap Return on investment.

Menggunakan indikator Working capital turnover, Current ratio, dan Return on investment.

Menggunakan metode regresi linier berganda.

Menggunakan indikator debt to total assets ratio.


(28)

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Return on

investmen t (Y)

Kemudian secara simultan bahwa variabel efisiensi modal kerja, likuiditas, leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. 3. Ankita Rajdev

(2012)  Current Ratio (X1) Quick Ratio (X2) Current

Assets to Total Asset (X3) Current Asset Turnover (X4) Debtors Turnover (X5) Average Collectio n period (X6) Working Capital Turnover (X7) Net Operating Profitabil ity (Y)

Working Capital management significantly affect profitbility.

There is no significant

correlation between liquidity and profitability is seen.

Menggunakan metode analisis jalur.

menggunakan indikator

Current Ratio, Working Capital Turnover

Menggunakan indikator Quick Ratio, Current Assets to Total Asset, Current Asset Turnover, Debtors

Turnover, Average

Collection period, Net Operating Profitability

4. Abdul Kadir dan Stefhanie Barceleona Phang (2012) Secara simultan Current ratio,working capital turnover, receivable turnover, Menggunakan indikator working capital turnover, current ratio Menggunakan metode analisis regresi linier berganda.


(29)

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Current Ratio (X1) Working Capital Turnover (X2) Receivabl e Turnover (X3) Sales Growth (X4) Debt Ratio (X5) Net Profit

Margin (Y)

sales growth, dan debt ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin. Kemudian secara parsial variabel current ratio, working capital turnover,

receivable

turnover, dan debt ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap net profit margin, sedangkan variabel sales growth berpengaruh signifikan terhadap net profit margin.

Menggunakan indikator receivable

turnover, sales growth, debt ratio, net profit margin.

5. Aris Setya Noor dan Berta Lestari (2012)  Working Capital Turnover (X1) Current Ratio (X2) Debt to

Total Assets (X3) Return on

Investmen t (Y)

Secara parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas, Sedangkan

likuiditas dan solvabiitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, Sedangkan secara simultan variabel Efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

Menggunakan indikator

Working Capital Turnover, Current Ratio, Return on Investment

Menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Menggunkan indikator Debt to Total Assets.


(30)

2.2 Kerangka Pemikiran

Efisiensi modal kerja merupakan pengelolaan modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan secara efisien, seorang manajer harus mampu mengelola modal kerjanya secara efisien untuk memperoleh laba yang maksimal. Karena apabila terlalu banyak menyimpan modal kerja tanpa memutarnya menjadi kegiatan operasional perusahaan maka akan menyebabkan laba yang sedikit tetapi likuiditas perusahaan terjaga, dan sebaliknya apabila terlalu banyak menggunakan modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan, maka likuiditas perusahaan tidak terjaga tetapi kemungkinan untuk memperoleh laba lebih besar.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan dihitung dengan rasio. Dengan kata lain, apabila rasio likuiditas suatu perusahaan tinggi, maka kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan terjaga dan akan baik dimata para kreditur, kemudian sebaliknya apabila rasio likuiditas suatu perusahaan rendah, maka kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tidak akan terjaga dan

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6. Linna Warrad (2013)

Working capital turnover (X1) Return on

Asset (Y)

Working capital turnover

significantly affect to return on asset

Menggunakan indikator

Working capital turnover, Return on asset

Menggunakan metode regresi linier


(31)

kemungkinan menjadikan buruk perusahaan dimata para kreditur.

Kemudian profitabilitas adalah suatu rasio untuk mengkur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Setiap perusahaan menginginkan keuntungan yang besar, tetapi sekali lagi dibutuhkan manajemen pengelolaan modal kerja dan likuiditas yang tepat agar tidak salah dalam menentukan keputusan. sehingga bisa memaksimalkan keuntungan sesuai yang diharapkan.

2.2.1 Pengaruh Efisisiensi Modal Kerja terhadap Likuiditas

Menurut R. Kusuma Astuti (2012:488-489) menyatakan bahwa dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan memerlukan dana atau modal kerja untuk membelanjakan kebutuhan operasional sehari-hari misalnya, pembelian bahan baku, membayar gaji/upah dan lain-lain. Dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui penjualan hasil produksinya baik barang maupun jasa. Uang yang masuk berasal dari produksi tersebut segera dikeluarkan lagi untuk membayar operasi selanjutnya. Perputaran modal kerja merupakan suatu aliran dana kas sebelumnya, yang dapat diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja yang akan kembali masuk kedalam kas berikutnya melalui beberapa tahapan-tahapan dengan suatu periode jangka waktu tertentu.

Perputaran modal kerja sangatlah mempengaruhi aktivitas perusahaan. Apabila perputaran modal kerja berlangsung cepat maka aktivitas perusahaan akan terus meningkat akibat dari sistem modal kerja yang bergerak cepat. Jadi


(32)

semakin tinggi perputaran modal kerja menunjukkan likuiditas yang rendah karena perputaran yang semakin tinggi itu perusahaan belum bisa untuk melunasi hutang-hutangnya dikarenakan periode perputaran dari masing-masing komponen modal kerja itu kembali menjadi kas. Perputaran modal kerja ini menggambarkan seberapa efisien dan efektif modal kerja suatu perusahaan dalam mengelola perusahaan sebagai alat yang menunjang likuiditas perusahaan.

2.2.2 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Suad Husnan (2007), menyatakan bahwa indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Efisiensi modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover), dan perputaran persediaan (inventory turnover). Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Semakin pendek periode perputaran modal kerja, semakin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja semakin tinggi dan perusahaan semakin efisien yang pada akhirnya profitabilitas semakin meningkat.

2.2.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas

Menurut James O. Gill yang dikutip oleh Kasmir (2010:130) rasio likuiditas mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. Jika perusahaan


(33)

memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

Menurut Anwar (2011) menyatakan bahwa semakin baik tingkat likuiditas aktiva lancar atau semakin likuid aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar angka profitabilitas yang akan diterima perusahaan.

Menurut Van Horne danWachowicz (2009) kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan Likuiditas. Jadi, semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah.

2.2.4 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap

Profitabilitas

Menurut Riyanto dalam Ferdinan (2002:23) menyatakan bahwa Profitabilitas perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau intensitas modal yang mengahasilkan laba. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, Profitabilitas dapat dipakai sebagai alat pengukur dalam rangka mengambil suatu kepuusan tentang masalah likuiditas keuangan yaitu masalah yang diperlukan pada upaya pilihan yang lebih berdaya guna tentang penggunaan sumber dana antara modal asing atau hutang dan modal sendiri.


(34)

Dari kerangka pemikiran diatas maka dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Efisiensi Modal Kerja (X1)

Working Capital Turnover (WCT)

Likuiditas (X2) Current Ratio (CR)

Profitabilitas (Y) Return on Investment (ROI) R. Kusuma Astuti

(2012:488-489)

Riyanto dalam Ferdinan (2002:23)

Anwar (2011)


(35)

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, penelit menyatakan hipotesis penelitian dari penelitian ini adalah :

H1 : Terdapat hubungan antara Efisiensi modal kerja terhadap Likuiditas pada PT. Sierad Produce Tbk.

H2 : Terdapat pengaruh antara Efisiensi modal kerja terhadap sc,Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk.

H3 : Terdapat pengaruh antara Likuiditas terhadap Profitabilitas pada vxiPT. Sierad Produce Tbk.

H4 : Terdapat pengaruh antara Efisiensi modal kerja dan likuiditas vbjterhadap Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk.


(36)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menentukan objek penelitian merupakan langkah awal yang harus diputuskan oleh seorang peneliti. Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitin ilmiah. Adapun objek penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas sebagai variabel independen dan Profitabilitas sebagai variabel dependen pada PT. Sierad Produce Tbk.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriftif akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Sedangkan metode penelitian verifikatif digunakan untuk menguji pengaruh Efisien Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008 : 21) pengertian metode verifikatif yaitu pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik.


(37)

menguji pengaruh Efisien Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah metode deskriptif analisis dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan sangat berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Untuk menggambarkan secara keseluruhan alur penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data-data mengenai perkembangan Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk.

2. Mengolah data-data mengenai perkembangan Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk. 3. Melakukan studi literatur referensi teori-teori mengenai Efisiensi

Modal Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas.

4. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori yang dikembangkan.

5. Mengidentifikasi, memberi nama variabel, dan membuat definisi operasional dari masing-masing variabel


(38)

6. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji

kebenaran hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan komputer.

7. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis. 8. Menyusun laporan hasil penelitian.

Keterangan :

X1 : Efisiensi Modal Kerja X2 : Likuiditas

Y : Profitabilitas

Gambar 3.1 Desain Penelitian (X1)

(X2)


(39)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Tabel Operasiaonal Variabel

Variabel Konsep Indikator Uku

ran

Sumber

Data Skala

Efisiensi Modal

Kerja (X1)

Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan

usaha sebuah

perusahaan dapat dipertahankan.

Mahmud Hanafi (2009:125)

Working capital turnover: - Net sales

- Current asset - Current liabilities

x 1 times X -Laporan iNeraca -Laporan ilaba rugi Rasio Likuidita s (X2) Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

Munawir (2007:31)

Current Ratio : - Current asset - Current liabilities

x 100%

% -Laporan

Neraca Rasio

Profitabil itas (Y)

Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.

Agus Sartono

(2007:130)

Return on investment/asset: - Earning After tax - Total Asset

X 100% % -Laporan laba rugi -Laporan Neraca Rasio


(40)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini tentang bagaimana Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT. Sierad Produce adalah data sekunder.

Penulis menggunakan data laporan keuangan neraca dan laba rugi selama delapan tahun yaitu pada periode tahun 2007-2014.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu harus mengidentifikasi dan mempelajari mengenai populasi yang diteliti. Apakah populasi tersebut memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut.

1. Populasi

Populasi pada umumnya sering diartikan sekumpulan data atau objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan per triwulan yang ada di PT. Sierad Produce Tbk dari mulai berdiri Tahun 2001 sampai sekarang 2016.

2. Sampel

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara, maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu, peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berdasarkan


(41)

pernyataan di atas, sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah laporan keuangan per triwulan PT. Sierad Produce Tbk. selama 8 tahun yakni dari Tahun 2007-2014 sebanyak 32 periode.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Studi kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis, dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.

2. Dokumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan mendokumentasikan data-data yang telah berhasil dikumpulkan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis adalah: “Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”


(42)

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program SPSS. Dengan demikian penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa analisis penelitian kuantitatif disajikan secara deskriptif dengan penjelasan secara mendalam dan menggunakan tabel maupun grafik. Penggunaan metode deskriptif dan verifikatif pada penelitian ini akan dijelaskan pada uraian berikut ini :

3.2.5.1.1 Metode Deskriptif

Penggunaan metode analisis deskriptif pada penelitian ini untuk memberikan penjelasan dan gambaran secara lebih mendalam tentang Efisiensi Modal kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas.

Menurut Sugiyono (2012: 206) pengertian statistik deskriptif adalah : “statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

1. Efisiensi Modal Kerja

Rasio ini menunjukan efisiensi banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Formulasi Working Capital Turnover sebagai berikut:


(43)

2. Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaaan untuk untuk menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan (Horne dan Wachowitz, 2009:136). Formulasi current ratio sebagai berikut:

3. Profitabilitas

Menurut Mahmud Hanafi (2012:42), Return on Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA sering disebut ROI (Return on Investment). Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, yang berarti semakin baik. Formulasi Return on Asset atau Return on Investment sebagai berikut:

Sedangkan untuk rumus perkembangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : Pn = Perkembangan tahun sekarang


(44)

3.2.5.1.2 Metode Verifikatif

Metode verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan perhitungan statistik. Adapun penggunaan metode verifikatif dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Modal kerja terhadap Profitabilitas dan Likuiditas. Metode analisis verifikatif dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Analisis Jalur (path analysis)

Menurut Jonathan Sarwono (2008:147) menyatakan bahwa : “Analisis jalur merupakan bagian analisis regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel dimana variabel-variabel bebas memengaruhi variabel tergantung baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih variabel perantara”.

Rumus path analysis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1X1 2X2

Dimana :

Y = Profitabilitas

X1 = Efisiensi modal kerja X2 = Likuiditas

β1,β2 = Koefisien masing-masing faktor € == pengaruh dari faktor lain

Untuk mempresentasikan hubungan kualitas diagram jalur menggunakan simbol anak panah berkepala satu (single-headed arrow).


(45)

ɛ

Gambar 3.2 Diagram Jalur

Keterangan:

X1= Efisiensi Modal Kerja

X2 = Likuiditas

Y = Profitabilitas

PyX1 = Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas

PyX2 = Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas.

Efisiensi Modal Kerja (X1)

Likuiditas (X2)

Profitabilitas (Y)

PyX1

PyX2 PyX1X2


(46)

PyX1X2 = Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas.

ɛ = Pengaruh Faktor Lain

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis jalur adalah sebagai berikut :

1. Korelasi

a) Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien korelasi parsial antara Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas, bila Likuiditas dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

b) Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien korelasi parsial antara Likuiditas terhadap Profitabilitas, bila Efisiensi Modal Kerja dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r

y

=

� � �

[ � ] [ � ]

r

y

=

� � �


(47)

c) Koefisien korelasi simultan

Koefisien korelasi simultan antar Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

esarnya koefisien korelasi adalah 1 ≤ r ≤ 1 :

Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien

1. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau sebaliknya.

2. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali.

3. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan 4. Berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun

sebesar 1 atau sebaliknya.

Sedangkan r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nila r sebagai berikut:

y

=

� +� �� .� .�


(48)

Tabel 3.2

Tingkat Keeratan Korelasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan) 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber:Sugiyono (2011)

2. Koefisien Jalur

Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen. Untuk lebih memperjelas setiap koefisien jalur dapat dilihat pada sebuah path diagram.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X1) yaitu Efisiensi modal kerja dan Likuiditas (X2), Profitabilitas sebagai variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menyusun matriks antar variabel independen, dalam penelitian ini yang menjai variabel independen adalah Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2)


(49)

Tabel 3.3

Matriks antar Variabel Independen Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2)

2) Hitung invers dari matriks korelasi antara variabel independen, dalam penelitian ini yang menjai variabel independen adalah Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2).

3) Menghitung koefisien korelasi antara variabel eksogen Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y).

4) Agar memperoleh koefisien jalur, maka kalikan invers dari matriks korelasi terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.

Keterangan:

= Koefisien jalur dari Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

� = Korelasi antara Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

X1 X2

R =

X1 �

X2 �

�2

� ; � =


(50)

= Unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi 5) Menghitung koefisien determinasi

Setelah koefisien jalur diperoleh, maka dapat ditentukan besar pengaruh efisiensi modal kerja dan likuiditas terhadap Profitabilitas yang dikenal dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen sebab.

6) Menghitung Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X dan Y sebagai berikut:

a. Besar pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas (Y) Tabel 3.4

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas (Y) Pengaruh X1 terhadap Y

secara Lansung

= ρyx1 . ρyx1 = ... Pengaruh X1 terhadap Y

secara Tidak Langsung

= ρyx1 . ρyx1 . ρyx1 = ...+

Pengaruh Total = = ...


(51)

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel Efisiensi Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas (Y).

b. Besar pengaruh Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y) Tabel 3.5

Pengaruh Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y) Pengaruh X2 terhadap Y

secara Lansung

= ρyx2 . ρyx2 = ... Pengaruh X2 terhadap Y

secara Tidak Langsung

= ρyx2 . ρyx2 . ρyx2 = ...+

Pengaruh Total = = ...

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh langsug dan tidak langsung dari variabel Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y).

c. Besar pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y)

Tabel 3.6

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y)

Pengaruh X1, X2 terhadap Y secara Lansung

= ρyx1x2 . ρyx1x2 = ... Pengaruh X1, X2 terhadap

Y secara Tidak Langsung

= ρyx1x2 . ρyx1x2 . ρyx1x2 = ...+

Pengaruh Total = = ...

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh langsug dan tidak langsung dari variabel Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y).


(52)

Perhatikan kembali gambar 3.2 dapat kita lihat koefisien-koefisien jalur sebagai berikut :

a. PX1Y adalah Koefisien jalur Efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas

b. PX2Y adalah Koefisien jalur Likuiditas terhadap Profitabilitas c. PX1X2Y adalah Koefesien jalur efisiensi modal kerja dan likuiditas

terhadap Profitabilitas

d. Py adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Faktor lain terhadap Profitabilitas

e. Py akan dihitung melalui rumus = Dimana :

= pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y � = koefisien korelasi antara X1 dan X2

3. Analisis Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh efisiensi modal kerja (X1) dan likuiditas (X2) terhadap profitabilitas (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

Kd = r2 x 100%


(53)

Keterangan:

KD = Seberapa jauh perubahan Profitabilitas (Y) dipergunakan oleh Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2)

r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

Selanjutnya untuk menguji keterkaitan Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas sebagai variabel independen (eksogen) terhadap Profitabilitas sebagai variabel dependen (endogenus) dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X1) yaitu Efisiensi modal kerja dan Likuiditas (X2), profitabilitas sebagai variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(54)

1) Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial.

Apabila hasil dari pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian parsial untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas yang pengaruhnya signifikan terhadap Profitabilitas. Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan formula sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono, 2012 : 220 Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Parsial k = jumlah variable independen n = jumlah anggota sampel n-k-1 = derajat bebas

Tabel 3.7

Rumusan Hipotesis secara Parsial

Hipotesis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Likuiditas ; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi

Modal kerja terhadap Likuiditas

; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal kerja terhadap Likuiditas

Hipotesis Efisiensi Modal kerja terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas

; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas

� = � � �


(55)

Hipotesis Likuiditas terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Likuiditas terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Likuiditas terhadap Profitabilitas

2) Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama (simultan).

Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono, 2012:217 Keterangan :

R = Koefisien Korelasi Berganda K = Jumlah Variabel Independen N = jumlah anggota sampel

Tabel 3.8

Rumusan Hipotesis secara Simultan

Hipotesis Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas ; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi

Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerjan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

F = � /


(56)

3) Kriteria Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2) terhadap variabel dependen Profitabilitas (Y), dengan langkah-langkah sebgai berikut:

Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, dengan ketentuan:

a) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan

1. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diteriman artinya antara variabel X dan Y ada pengaruhnya.

2. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel x dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.

3. Thitung ; dicari dengan rumus Thitung, dan

4. Ttabel ; dicari dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21

b) Hasil Fhitung dibandingkan dengan kriteria:

1. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. 2. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. 3. Tolak H0 jika nilai F-signifikan = 0,05


(57)

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan

Gambar 3.4

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial

c. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Kesimpulannya, Profitabilitas dipengaruhi oleh Indeks Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas. Tingkat signifikannya yaitu


(58)

5% (a = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(1)

Keterangan:

KD = Seberapa jauh perubahan Profitabilitas (Y) dipergunakan oleh Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2)

r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

Selanjutnya untuk menguji keterkaitan Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas sebagai variabel independen (eksogen) terhadap Profitabilitas sebagai variabel dependen (endogenus) dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0)

tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha)

menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X1) yaitu Efisiensi modal kerja dan Likuiditas (X2), profitabilitas sebagai variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(2)

1) Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial.

Apabila hasil dari pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian parsial untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas yang pengaruhnya signifikan terhadap Profitabilitas. Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan formula sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono, 2012 : 220 Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Parsial k = jumlah variable independen n = jumlah anggota sampel n-k-1 = derajat bebas

Tabel 3.7

Rumusan Hipotesis secara Parsial

Hipotesis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Likuiditas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi

Modal kerja terhadap Likuiditas

; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal kerja terhadap Likuiditas

Hipotesis Efisiensi Modal kerja terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi

Modal Kerja terhadap Profitabilitas

; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas

� = � �


(3)

Hipotesis Likuiditas terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Likuiditas

terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Likuiditas terhadap Profitabilitas

2) Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama (simultan).

Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono, 2012:217 Keterangan :

R = Koefisien Korelasi Berganda K = Jumlah Variabel Independen N = jumlah anggota sampel

Tabel 3.8

Rumusan Hipotesis secara Simultan

Hipotesis Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi

Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal

Kerjan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

F = � /


(4)

3) Kriteria Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2) terhadap variabel dependen Profitabilitas (Y), dengan langkah-langkah sebgai berikut:

Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, dengan ketentuan:

a) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan

1. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diteriman

artinya antara variabel X dan Y ada pengaruhnya.

2. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel x dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. 3. Thitung ; dicari dengan rumus Thitung, dan

4. Ttabel ; dicari dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai

berikut, = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21

b) Hasil Fhitung dibandingkan dengan kriteria:

1. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

2. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

3. Tolak H0 jika nilai F-signifikan = 0,05


(5)

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan

Gambar 3.4

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial

c. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Kesimpulannya, Profitabilitas dipengaruhi oleh Indeks Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas. Tingkat signifikannya yaitu


(6)

5% (a = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.