Analisis Kenyamanan Visual Dan Spasial Ruang Interior Pada Bangunan Green Design (Rumah Tinggal Heinz Frick).
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Rumah yang nyaman bagi penghuninya menjadi dambaan setiap orang untuk bertempat tinggal di dalamnya, baik sebagai tempat berlindung dari gangguan cuaca di luar, maupun tempat istirahat ataupun berkumpulnya suatu keluarga. Merespon permasalahan yang terjadi di masyarakat kita belakangan ini, dampak pemanasan global secara umum dan dengan krisis energi khususnya, di sinilah peran desainer untuk bertanggung jawab atas kesalahan disain rancangan rumah tinggal yang tidak hemat energi ini.
Opini masyarakat terhadap rumah hemat energi, sering dikatakan suatu wacana atau khayalan desainer yang sulit didapatkan dan diterapkan dalam aplikasi desainnya. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa green design suatu produk yang harus berani dilakukan di langkah awal pembangunan rumah hemat energi ini. Walaupun begitu, ada pihak–pihak tertentu yang menaruh kesadaran kepada lingkungan dan menerapkannya dalam bangunan berskala kecil, yaitu rumah tinggal. Di Indonesia beberapa aristek telah menerapkan sistem Sustainable dan Green Design pada perancangannya. Sebagai contoh Heinz Frick, salah satu arsitek yang berkarya di Indonesia telah menerapkan perancangan green design pada rumah tinggalnya.
Rumah tinggal yang telah terbukti ramah lingkungan harus didukung oleh kenyamanan pada ruang interiornya. Ruang interior dan arsitektur merupakan satu kesatuan dari bagian bangunan yang penting untuk diperhatikan. Ruang interior penting karena berhubungan langsung dengan kegiatan manusia yang beraktivitas di dalamnya.
Lewat pengumpulan data di lapangan, acuan buku, internet dan hasil wawancara, skripsi ini menganalisa mengenai keseimbangan antara perancangan arsitektur yang menggunakan teknik green design dengan kenyamanan ruang interior, dengan objek studi rumah tinggal Heinz Frick di Simongan, Semarang.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
A comfort home is a desire for every one who wants to live in. It is a place to protect from an outside weather or a place to rest or a place for famliy to gather. A global warming is an issue that we have to consider when we build a house especially to respond the electrical crisis. An architect-created green house plan must be responsible to design from the ground up to be energy efficient and environmentally friendly
According to community opinion, It is immposible for designer to apply a green design. It is only a dream for arcithect that it is difficult to apply to the design. However, there are few arcithects in Indonesia who has put their effort to apply a sustainable and green design in a small scale. Mr. Heinz Frick is a dutch arcithect who stays in Indonesia made a green design for his house.
The inspiration for the plan came from a growing awareness that new houses were getting bigger and bigger but with little redeeming design merit. The problem is that comfort has almost nothing to do with how big a space is. It is attained, rather, by tailoring our houses to fit the way we really live, and to the scale and proportions of our human form. We can no longer ignore the impact we have on the earth's ecosystems. The way we live, the choices we make in providing for our needs, will have an enormous influence on the quality of life of those who will follow us. Now is the time to take responsibility for the consequences of our life styles.
This thesis analyze the balance between an architect-created green house plan with the its interior design base on landscape data, book reference, internet and interview. The object of a green design is Mr. Heinz Frick property in Simongan, Semarang.
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULLEMBAR PENYATAAN ... i
LEMBAR PUBLIKASI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR BAGAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 4
1.4 Batasan Kajian………..5
1.5 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian……….5
1.5.1 Metode penelitian ... 5
1.5.2 Teknik Penelitian ... 5
1.6 Kerangka Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TEORI ANALISIS KENYAMANAN VISUAL DAN SPATIAL ... ….8
2.1 Green Design ... 8
2.1.1 Teori Green Design ... 8
2.1.2 Perilaku Green Design ... 9
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Kriteria Material Green Design ... 11
2.1.5 Konsep Hemat Energi ... 13
2.2 Pengertian Ruang Interior ... 14
2.2.1 Persepsi Ruang ... 15
2.3 Unsur Visual dan Spatial Pada Ruang interior ... 17
2.3.1 Unsur Visual Pada Ruang Interior ... 17
2.3.2 Unsur Spatial Pada Ruang Interior ... 21
2.4 Kriteria Desain Pada Ruang Interior ... 30
2.5 Elemen-Elemen Desain Interior ... ...31
2.6 Manusia Ruang dan Lingkungan ... ...38
2.6.1 Interaksi Manusia Dalam Ruang ... ...39
2.7 Rumah Tinggal ... ...41
2.7.1 Definisi Rumah Tinggal ... ...41
2.7.2 Persyaratan Interior Rumah Tinggal ... ...42
2.7.3 Organisasi Ruang Pada Rumah Tinggal ... ...48
BAB III RUMAH TINGGAL HEINZ FRICK... 52
3.1 Sejarah Singkat Hidup Heinz Frick ... 52
3.2 Site Rumah Tinggal Heinz Frick ... 54
3.3 Penerapan Prinsip Green Design Secara Umum Pada rumah Tinggal Heinz Frick di Simongan Semarang ... ….55
3.3.1 Penghawaan Alami ... 55
3.3.2 Pencahayaan Alami ... 58
3.3.3 Penyediaan Air Bersih ... 59
3.3.4 Perlindungan dari Iklim ... 61
3.3.5 Mengelola Limbah Rumah Tangga ... 63
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
BAB 1V ANALISIS KENYAMANAN VISUAL DAN SPATIAL RUANG INTERIOR PADA BANGUNAN GREEN DESIGN
RUMAH TINGGAL HEINZ FRICK ... 72
4.1 Analisis Ruang Interior Rumah Tinggal Heinz Frick ... 73
4.1.1 Analisis Layout ... 73
4.12 Ruang Publik (Ruang Bersama) ... 74
4.1.3 Semi Private... 80
4.1.4 Private Area ... 91
4.1.5 Service Area... 102
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 112
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bahan Bangunan Bekas...11
2.2 Ukuran Ruang ... 21
2.3 Tempat Duduk Lounge / Hubungan Jarak Bersih ... 22
2.4 Meja Persegi / Panjang dan Lebar Minimal / Untuk Enam Orang ... 23
2.5 Lebar Minimal Suatu Area Makan ... 24
2.6 Jarak Bersih Minimal Di Belakang Kursi Yang Ditarik Menjauh ... 24
2.7 Tempat Tidur Tunggal Dan Ganda ... 25
2.8 Kebutuhan-Kebutuhan Untuk Pekerjaan Pembersihan ... 25
2.9 Fasilitas Penyimpanan Pria (Kiri) dan Wanita (Kanan) ... 26
2.10 Konter Dan Lemari Kabinet (Base Cabinet) Jarak Bersih Umum ... 26
2.11 Konter Perbandingan Pencapaian Kabinet ... 27
2.12 Pusat Daerah Cuci ... …27
2.13 Pusat Daerah Kompor ... 28
2.14 Lavatory / Pertimbangan-Pertimbangan Antropometrik Umum ... 29
2.15 Kakus / WC ... 29
2.16 Jarak Bersih Shower Minimal... 30
2.17 Penataan Pada Ruang Tidur ... 43
2.18 Pencahayaan Alami Pada Ruang Makan ... 46
2.19 Penataan Pada Dapur ... 47
2.20 Penempatan Kamar Mandi ... 48
2.21 Organisasi Ruang ... 48
2.22 Organisasi Ruang menurut Heinz Frick ... 49
2.23 Efisiensi Denah ... 50
2.24 Ruang Yang Memenuhi Standarisasi Keamanan ... 51
3.1 Foto Heinz Frick ... 52
3.2 Site Rumah Heinz Frick ... 54
3.3 Jendela Nako... 57
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
3.5 Bukaan pada sopi–sopi mengalirkan udara dari atap keluar di serambi belakang57
3.6 Bukaan pada sopi–sopi mengalirkan udara dari atap keluar di dapur ... 58
3.7 Daun Pintu Transparan ... 58
3.8 Furniture Transparan ... 59
3.9 Talang Air ... 59
3.10 Sirip Pada Jendela ... 61
3.11 Teritisan ... 62
3.12 Dinding Ganda ... 62
3.13 Penampungan Sampah Organik... 63
3.14 Grey Water ... 64
3.15 Black Water ... 64
3.17 Ilustrasi Denah Rumah Tinggal Heinz Frick ... 65
3.18 Ruang Tamu dan Ruang Makan ... 67
3.19 Pintu Sliding ... 68
3.20 Ruang Keluarga dan Ruang Baca ... 69
3.21 Ruang Kerja dan Ruang Perpustakaan ... 69
3.22 Kamar Tidur Tamu dan Kamar Tidur Utama ... 70
3.23 Dapur ... 70
3.24 Area Cuci tangan, Menyikat Gigi dan Kamar Mandi ... 71
4.1 Ilustrasi Denah Rumah Tinggal Heinz Frick ... 73
4.2 Ruang Tamu dan Ruang Makan ... 74
4.3 Lantai Ruang Tamu dan Ruang Makan ... 75
4.4 Dinding Ruang Tamu dan Ruang Makan ... 76
4.5 Langit-langit Ruang Tamu dan Ruang Makan ... 77
4.6 Furniture Ruang Tamu dan Ruang Makan... 78
4.7 Ruang Keluarga dan Ruang Baca ... 80
4.8 Lantai Ruang Keluarga dan Ruang Baca ... 80
4.9 Dinding Ruang Keluarga dan Ruang Baca ... 81
4.10 Langit–Langit Ruang Keluarga dan Ruang Baca ... 82
4.11 Furniture Ruang Keluarga dan Ruang Baca ... 83
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
4.13 Lantai Ruang Kerja dan Perpustakaan... 86
4.14 Dinding Ruang Kerja dan Perpustakaan ... 87
4.15 Langit-Langit Ruang Kerja dan Perpustakaan... 88
4.16 Furniture Ruang Kerja dan Perpustakaan ... 89
4.17 Kamar Tidur Utama ... 91
4.18 Lantai Kamar Tidur Utama... 92
4.19 Dinding Kamar Tidur Utama ... 93
4.20 Langit - Langit Kamar Tidur Utama... 94
4.21 Furniture Kamar Tidur Utama ... 95
4.22 Kamar Tidur Tamu ... 96
4.23 Lantai Kamar Tidur Tamu ... 96
4.24 Dinding Kamar Tidur Tamu ... 97
4.25 Langit–Langit Kamar Tidur Tamu ... 99
4.26 Furniture Kamar Tidur Tamu... 100
4.27 Dapur ... 101
4.28 Lantai Dapur ... 102
4.29 Dinding Dapur ... 103
4.30 Langit- Langit Dapur ... 104
4.31 Furniture Dapur ... 105
4.32 Kamar Mandi ... 107
4.33 Lantai Kamar Mandi ... 108
4.34 Dinding Kamar Mandi ... 109
(9)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
1.1 Kerangka Penelitian ... 6 2.1 Perilaku Green Design... 9
(10)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah kerusakan lingkungan yang dihadapi manusia di zaman modern ini semakin serius. Kita sering mendengar istilah global warming dan rumah kaca. Isu lingkungan seperti krisis energipun terus muncul ke permukaan dalam berbagai bentuk di segala bidang. Bumi memang tengah memasuki masa krisis. Wajar jika isu–isu lingkungan makin gencar disuarakan, sebab lingkungan yang terabaikan membuat bumi beserta isinya menderita. Penyebab global warming itu sendiri adalah karena peningkatan gas CO2 dan gas–gas lain di atmosfer yang sering disebut efek rumah kaca.
Ironisnya fakta menunjukkan bahwa profesi arsitek merupakan pemicu utama global warming. Hal ini terkait dengan pemakaian energi dan sumber daya alam yang besar pada bangunan untuk menopang kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Berdasarkan hasil survey United Nations, gedung–gedung besar dapat mengkonsumsi 40% dari minyak bumi dan sumber daya alam dan 60% dari konsumsi listrik dunia. Hal ini memperlihatkan betapa besarnya peran arsitek dalam
(11)
2
Universitas Kristen Maranatha
menyumbang CO2 yang memicu global warming. Hal ini semakin diperparah dengan kerusakan lingkungan dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akibat pembangunan yang tidak terkendali.
Dalam bidang desain dan arsitektur, saat ini mulai mengenal istilah baru yang disebut green design. Green design itu sendiri bukan merupakan suatu istilah yang mengacu pada suatu bentuk atau ekspresi dari gaya atau style tertentu. Tetapi lebih kepada prinsip–prinsip dasar yang dipakai dalam konsep untuk menciptakan atau merancang sebuah bangunan yang ramah lingkungan atau bangunan yang ekologis berarti membangun dengan pendekatan yang holistic (hubungan dengan keseluruhan sebagai sebuah kesatuan lebih daripada sekedar kumpulan bagian).
Hal ini menjadi syarat penting dalam prinsip green design adalah hemat energi. Hemat energi merupakan hal dasar yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan kita sehari–hari. Bila hemat energi dapat dicapai oleh kita maka prinsip–prinsip dalam green design akan dengan mudah tercapai dan dengan begitu kita akan mampu menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global.
Untuk memahami green design ini kita juga tidak terlepas dari istilah yang disebut dengan sustainable atau berkelanjutan. Sustainable atau berkelanjutan memiliki arti sebagai suatu bentuk berkelanjutan dari suatu tindakan. Perilaku mendaur ulang disebut dengan istilah sustainable atau perilaku berkelanjutan.
Di Indonesia penerapan green design masih belum begitu dikenal luas oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya tingkat kesadaran terhadap lingkungan. Walaupun begitu, ada pihak–pihak tertentu yang menaruh kesadaran kepada lingkungan dan menerapkannya dalam bangunan berskala kecil, yaitu rumah tinggal. Di Indonesia beberapa arsitek telah menerapkan sistem ”Sustainable dan Green Design” pada perancangannya. Sebagai contoh Heinz Frick, salah satu arsitek yang berkarya di Indonesia telah menerapkan perancangan green design pada rumah tinggalnya.
Kenyamanan dalam sebuah bangunan tidak terbatas pada prinsip–prinsip secara teknis maupun arsitekturnya saja, tetapi juga terletak pada ruang interiornya. Ruang interior dan arsitektur merupakan satu kesatuan dari bagian bangunan yang
(12)
3
Universitas Kristen Maranatha
penting untuk diperhatikan. Ruang interior penting karena berhubungan langsung dengan kegiatan manusia yang beraktivitas di dalamnya.
Mengingat latar belakang pendidikan Heinz Frick adalah arsitek, yang semasa hidupnya telah memberikan banyak sumbangsih baik berupa penelitian ilmiah di bidang bangunan maupun di dunia praktisi berupa karya arsitektur, terutama yang berkaitan dengan lingkungan. Dengan mengacu pada teori–teori yang ada, skripsi ini menganalisa mengenai keseimbangan antara perancangan arsitektur rumah tinggal Heinz Frick yang menggunakan teknik green design dengan kenyamanan ruang interiornya yang berhubungan dengan kenyamanan secara visual dan spatial.
1.2 Identifikasi Masalah
Adanya usaha dari para ahli dan perancang bangunan guna menghasilkan karya–karya yang memenuhi kriteria green design patut diapresiasi dan sangat penting untuk diteliti sebagai contoh bagi masyarakat luas di Indonesia, khususnya desainer. Heinz Frick memiliki latar belakang sebagai seorang arsitek sekaligus dosen yang aktif melakukan penelitian–penelitian ilmiah mengenai bangunan ramah lingkungan. Banyaknya penelitian yang mengkaji arsitektur rumah tinggalnya dari sudut pandang green design, maka tidak diragukan lagi rumah tinggalnya terdiri dari aspek–aspek yang menjadi persyaratan rumah ramah lingkungan. Mengingat ruang interior merupakan bagian penting bangunan yang langsung berhubungan dengan kenyamanan manusia yang menempatinya, serta masih belum adanya penelitian yang mengarah pada kenyamanan ruang interior rumah tinggal Heinz Frick, maka muncul pertanyaan–pertanyaan berikut sebagai rumusan masalah yaitu: - Apakah unsur visual dan spatial pada interior rumah tinggal green design Heinz
Frick telah memenuhi standarisasi kenyamanan?
- Bagaimana kesinambungan antara penerapan prinsip–prinsip green design dengan kenyamanan visual dan spatial pada ruang interior rumah tinggal green
(13)
4
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah, tujuan penelitian adalah :
1. Mengetahui harmonisasi antara penerapan prinsip–prinsip green design dengan kenyamanan visual dan spatial pada interior bangunan green design Heinz Frick.
2. Mengetahui dasar–dasar pendekatan penerapan green design pada ruang interior bangunan rumah tinggal Heinz Frick.
3. Memberi masukan pada para desainer dalam merancang bangunan rumah tinggal dengan konsep green design baik yang memenuhi kriteria–kriteria ramah lingkungan maupun kenyamanan visual dan spatial ruang interior rumah tinggal.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Dengan ditulisnya skripsi ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut :
1. Jurusan Desain Interior
Laporan ini dapat dijadikan masukan sebagai pengetahuan, khususnya mengenai kenyamanan visual dan spatial ruang interior, terutama pada bangunan green design sebagai salah satu sarana edukasional dengan tujuan perkembangan serta kemajuan dalam disain, khususnya desain interior.
2. Penulis
Laporan ini merupakan syarat untuk kelulusan dan sebagai sarana menambah pola pikir penulis semakin baik dalam proses perancangan desain serta memperluas dan memperbaiki pemahaman terhadap desain terutama kenyamanan ruang interior.
3. Pembaca
- Laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan secara ilmiah dalam dunia kerja nyata, diharapkan pembaca dapat memahami pengaplikasian teori yang didapat dengan keadaan lapangan.
(14)
5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Batasan Kajian
Kajian ini membatasi pembahasannya mengenai unsur kenyamanan visual dan spatial pada interior bangunan green design dengan objek studi rumah tinggal Heinz Frick di Simongan, Semarang. Penelitian ini mengkaji apakah material green design yang diaplikasi ke interior memenuhi persyaratan kenyamanan visual dan spatial pada sebuah rumah tinggal.
1.5 Metode Penelitian dan Pencarian Data–Data
1.5.1 Metode Penelitian
Menggunakan metode kualitatif (untuk mengetahui elemen–elemen desain baik visual atau spatial yang berpengaruh pada kenyamanan interior bangunan). Penelitian ini bersifat eksploratif dan evaluatif, yang mana ruang interior pada objek bangunan akan dieksplorasi kemudian dievaluasi dengan menggunakan pendekatan di bidang keilmuan desain interior.
1.5.2 Pencarian Data–Data
1. Wawancara, yaitu cara untuk mendapatkan informasi dan data penelitian dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berkepentingan, dengan ini pihak arsitek, yang diwakili oleh orang–orang yang mengetahui seluk beluk mengenai data serta informasi yang berhubungan dengan laporan penelitian yang akan dibahas.
2. Observasi, yaitu cara untuk mendapatkan dan atau mengumpulkan informasi dan data dengan cara melakukan pengamatan berbagai hal yang berhubungan dalam desain secara langsung terhadap objek yang bersangkutan, dalam hal ini adalah rumah tinggal Heinz Frick di Simongan, Semarang.
3. Studi Literatur
Analisis sumber data yang diperoleh dari buku, majalah, artikel, dan media elektronik.
(15)
6
Universitas Kristen Maranatha
Bangunan Green Design
Rumah Tinggal Milik Arsitek Heinz Frick di Simongan, Semarang
Kenyamanan Spatial Kenyamanan Visual
Elemen-Elemen Interior
Langit-Langit Perabot Ruang
Temuan
Simpulan Analisa
Lantai Dinding
1.6 Kerangka Penelitian
Bagan 1.1 Kerangka Penelitian Sumber : dokumentasi pribadi
(16)
7
Universitas Kristen Maranatha
1.7Sistematika Penulisan
Laporan penelitian skripsi dengan judul Analisis Kenyamanan Visual Dan Spatial Ruang Interior Pada Bangunan Green Design Rumah Tinggal Heinz Frick (Studi Kasus: Rumah Tinggal Heinz Frick Semarang, Jawa Tengah) meliputi hal-hal sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, pada bagian ini penulis memaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan pnelitian dan manfaat penelitian, batasan kajian, metode penelitian dan pencarian data-data, kerangka penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini.
BAB II Landasan Teori, pada bagian ini penulis memaparkan pembahasan mengenai dasar–dasar teori green design, pengertian ruang interior, unsur visual dan spatial pada ruang interior, kriteria desain pada ruang interior, elemen-elemen desain interior, manusia, ruang dan lingkungan, dan pengertian interior rumah tinggal pada bangunan
green design yang didapat dari beberapa sumber, baik buku ataupun media elektronik
yaitu internet.
BAB III Objek Studi, pada bagian ini penulis mendeskripsikan objek rumah tinggal Heinz Frick yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.
BAB IV Analisis Objek Studi, pada bagian ini penulis menganalisa data–data di lapangan berkaitan dengan kenyamanan ruang pada bangunan green design terhadap rumah tinggal Heinz Frick, analisa didasarkan pada teori–teori bab 2.
BAB V Simpulan dan Rekomendasi, memberikan simpulan dan isi pembahasan dan memberikan rekomendasi desain menurut teori.
(17)
112 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Isu–isu lingkungan yang bersifat makro direspon melalui karya rancang bangun yang bersifat mikro.
Respon kepedulian dimulai dari lingkungan yang terdekat yaitu ruang tempat tinggal dan bekerja. Berikut ini adalah simpulan analisis kenyamanan visual dan spatial terhadap objek bangun rancang terpilih :
1. Rumah tinggal Dr. Heinz Frick di Semarang dirancang sebagai laboratorium hidup terapan arsitektur interior ekologis. Sehingga fokus terapan eko-interior meliputi semua aspek yang ada yaitu organisasi ruang, pemilihan material, sistem pencahayaan, sistem penghawaan dan sanitasi air. Klasifikasi terapan tiap aspek akan berkembang seiring percobaan yang terus dilakukan. Aspek-aspek tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan visual dan spatial ruang interior pada sebuah rumah tinggal.
(18)
113
Universitas Kristen Maranatha
2. Kenyamanan Visual dan Spatial dipengaruhi desain suatu ruang dan penggunaan material, warna dan tekstur.
3. Dengan adanya pemakaian produk–produk yang ramah lingkungan , berarti kita memberikan kontribusi yang signifikan bagi generasi masa kini dan masa datang. Dengan pemakaian produk-produk ramah lingkungan, kita juga dapat memberikan suatu kenyamanan visual dan spatial (pemilihan material) tersendiri dalam sebuah interior rumah tinggal.
4. Pada rumah tinggal Heinz Frick, pengaplikasian material maupun desain pada setiap ruang secara fungsi dan estetis kurang mendukung kenyamanan visual sebuah rumah tinggal, karena hampir setiap ruangan didesain dengan suasana yang sama. Sehingga ketika kita masuk antara ruang satu dengan ruang yang lainnya tidak terlalu banyak menemukan suasana yang berbeda (terkesan monoton).
5. Untuk kenyamanan spatial, secara garis besar pada rumah tinggal Heinz Frick sudah memenuhi standarisasi kenyamanan sebuah rumah tinggal, karena secara ergonomi dan antropometri sudah terpenuhi, baik untuk desain ruang, furniture, atau peletakan tempat furniture.
6. Rumah tinggal Heinz Frick, bentuk dan dimensi ruang interior sudah cocok dengan dimensi tubuh manusia yang tinggal di rumah tersebut, baik secara statis maupun dinamis, dan tiap ruang dapat mengakomodasi kebutuhan penghuni untuk menjaga jarak sosial yang sesuai dan mengendalikan ruang pribadi penghuni.
5.2 Saran
- Dalam langkah mendesain selanjutnya lebih baik, terdapat pembedaan ruang dari segi material, warna maupun tekstur pada elemen–elemen interior sehingga tidak tercipta ruang yang monoton. Namun tetap dalam batasan prinsip-prinsip green
design, dengan mengeksplorasi keanekaragaman material tersebut.
- Dalam mendesain ruang tidak hanya mementingkan material apa yang digunakan, tetapi berpikir bagaimana menciptakan suasana ruang tersebut agar nyaman bagi penghuni.
(19)
114 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Frick,Heinz.2007. Dasar – Dasar Aristektur Ekologis.Bandung:ITB
Frick,Heinz.1988.Arsitektur dan Lingkungan.Yogyakarta:Kanisius
Frick,Heinz.1988.Sistem Bentuk Struktur Bangunan. Yogyakarta:Kanisius Frick,Heinz.2008.Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta:Kanisius
D.K.Ching,Francis.1996.Ilustrasi Desain Interior.Jakarta:Erlangga
D.K.Ching,Francis.2000.Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan.Jakarta:Erlangga Wilkening,Fritz.1987.Tata Ruang. Yogyakarta:Kanisius
Suptandar,J.Pamudji.1999.Disain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk
Mahasiswa Disain Dan Arsitektur.Jakarta:Djambatan
Hindarto,Probo.1999.Inspirasi Rumah Sehat Di Perkotaan.Yogyakarta:CV Andi Offset
Sastra M, Suparno.2005.Konsep Dan Desain Rumah Tinggal.Yogyakarta:CV Andi Offset
Julius,Panero.1979.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Jakart:Erlangga
Kusumarini,Yusita.2007.Kajian Terapan Eko Interior Pada Bangunan Berwawasan
Lingkungan Rumah Dr. Heinz Frick di Semarang.Bandung:ITB
Majalah Serial Rumah.Rumah Nyaman Ramah Lingkungan.Jakarta:PT Prima Infosarana Media
Majalah Rumah Ide edisi spesial Hasil Kerja Sama dengan Holcim Indonesia.2007.Sustainable Construction.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Majalah Rumah Ide edisi1/IV.Hemat Energi. .Jakarta: PT Gramedia
Majalah IDEA tren 2007.Warna – Warni Penuh Pesona. Jakarta: PT Gramedia
Majalah Laras.2008.Rumah Botol Bernuansa Resort Modern. Jakarta: PT Gramedia Majalah Tren.2008.Arsitektur Interior Properti Gaya Hidup.Jakarta:PT Gramedia http://en.wikipedia.org/wiki/Green_design
http://en.wikipedia.org/wiki/House
http://en.wikipedia.org/wiki/House#Function http://images.google.co.id/imgland
(1)
5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Batasan Kajian
Kajian ini membatasi pembahasannya mengenai unsur kenyamanan visual dan spatial pada interior bangunan green design dengan objek studi rumah tinggal Heinz Frick di Simongan, Semarang. Penelitian ini mengkaji apakah material green design yang diaplikasi ke interior memenuhi persyaratan kenyamanan visual dan spatial pada sebuah rumah tinggal.
1.5 Metode Penelitian dan Pencarian Data–Data 1.5.1 Metode Penelitian
Menggunakan metode kualitatif (untuk mengetahui elemen–elemen desain baik visual atau spatial yang berpengaruh pada kenyamanan interior bangunan). Penelitian ini bersifat eksploratif dan evaluatif, yang mana ruang interior pada objek bangunan akan dieksplorasi kemudian dievaluasi dengan menggunakan pendekatan di bidang keilmuan desain interior.
1.5.2 Pencarian Data–Data
1. Wawancara, yaitu cara untuk mendapatkan informasi dan data penelitian dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berkepentingan, dengan ini pihak arsitek, yang diwakili oleh orang–orang yang mengetahui seluk beluk mengenai data serta informasi yang berhubungan dengan laporan penelitian yang akan dibahas.
2. Observasi, yaitu cara untuk mendapatkan dan atau mengumpulkan informasi dan data dengan cara melakukan pengamatan berbagai hal yang berhubungan dalam desain secara langsung terhadap objek yang bersangkutan, dalam hal ini adalah rumah tinggal Heinz Frick di Simongan, Semarang.
3. Studi Literatur
Analisis sumber data yang diperoleh dari buku, majalah, artikel, dan media elektronik.
(2)
Universitas Kristen Maranatha Bangunan Green Design
Rumah Tinggal Milik Arsitek Heinz Frick di Simongan, Semarang
Kenyamanan Spatial Kenyamanan Visual
Elemen-Elemen Interior
Langit-Langit Perabot Ruang
Temuan
Simpulan Analisa
Lantai Dinding
1.6 Kerangka Penelitian
Bagan 1.1 Kerangka Penelitian Sumber : dokumentasi pribadi
(3)
7
Universitas Kristen Maranatha
1.7Sistematika Penulisan
Laporan penelitian skripsi dengan judul Analisis Kenyamanan Visual Dan Spatial Ruang Interior Pada Bangunan Green Design Rumah Tinggal Heinz Frick (Studi Kasus: Rumah Tinggal Heinz Frick Semarang, Jawa Tengah) meliputi hal-hal sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, pada bagian ini penulis memaparkan mengenai latar belakang
masalah, identifikasi masalah, tujuan pnelitian dan manfaat penelitian, batasan kajian, metode penelitian dan pencarian data-data, kerangka penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini.
BAB II Landasan Teori, pada bagian ini penulis memaparkan pembahasan mengenai
dasar–dasar teori green design, pengertian ruang interior, unsur visual dan spatial pada ruang interior, kriteria desain pada ruang interior, elemen-elemen desain interior, manusia, ruang dan lingkungan, dan pengertian interior rumah tinggal pada bangunan
green design yang didapat dari beberapa sumber, baik buku ataupun media elektronik
yaitu internet.
BAB III Objek Studi, pada bagian ini penulis mendeskripsikan objek rumah tinggal
Heinz Frick yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.
BAB IV Analisis Objek Studi, pada bagian ini penulis menganalisa data–data di lapangan berkaitan dengan kenyamanan ruang pada bangunan green design terhadap rumah tinggal Heinz Frick, analisa didasarkan pada teori–teori bab 2.
BAB V Simpulan dan Rekomendasi, memberikan simpulan dan isi pembahasan dan
(4)
112 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Isu–isu lingkungan yang bersifat makro direspon melalui karya rancang bangun yang bersifat mikro.
Respon kepedulian dimulai dari lingkungan yang terdekat yaitu ruang tempat tinggal dan bekerja. Berikut ini adalah simpulan analisis kenyamanan visual dan spatial terhadap objek bangun rancang terpilih :
1. Rumah tinggal Dr. Heinz Frick di Semarang dirancang sebagai laboratorium hidup terapan arsitektur interior ekologis. Sehingga fokus terapan eko-interior meliputi semua aspek yang ada yaitu organisasi ruang, pemilihan material, sistem pencahayaan, sistem penghawaan dan sanitasi air. Klasifikasi terapan tiap aspek akan berkembang seiring percobaan yang terus dilakukan. Aspek-aspek tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan visual dan spatial ruang interior pada sebuah rumah tinggal.
(5)
113
Universitas Kristen Maranatha 2. Kenyamanan Visual dan Spatial dipengaruhi desain suatu ruang dan penggunaan
material, warna dan tekstur.
3. Dengan adanya pemakaian produk–produk yang ramah lingkungan , berarti kita memberikan kontribusi yang signifikan bagi generasi masa kini dan masa datang. Dengan pemakaian produk-produk ramah lingkungan, kita juga dapat memberikan suatu kenyamanan visual dan spatial (pemilihan material) tersendiri dalam sebuah interior rumah tinggal.
4. Pada rumah tinggal Heinz Frick, pengaplikasian material maupun desain pada setiap ruang secara fungsi dan estetis kurang mendukung kenyamanan visual sebuah rumah tinggal, karena hampir setiap ruangan didesain dengan suasana yang sama. Sehingga ketika kita masuk antara ruang satu dengan ruang yang lainnya tidak terlalu banyak menemukan suasana yang berbeda (terkesan monoton).
5. Untuk kenyamanan spatial, secara garis besar pada rumah tinggal Heinz Frick sudah memenuhi standarisasi kenyamanan sebuah rumah tinggal, karena secara ergonomi dan antropometri sudah terpenuhi, baik untuk desain ruang, furniture, atau peletakan tempat furniture.
6. Rumah tinggal Heinz Frick, bentuk dan dimensi ruang interior sudah cocok dengan dimensi tubuh manusia yang tinggal di rumah tersebut, baik secara statis maupun dinamis, dan tiap ruang dapat mengakomodasi kebutuhan penghuni untuk menjaga jarak sosial yang sesuai dan mengendalikan ruang pribadi penghuni.
5.2 Saran
- Dalam langkah mendesain selanjutnya lebih baik, terdapat pembedaan ruang dari segi material, warna maupun tekstur pada elemen–elemen interior sehingga tidak tercipta ruang yang monoton. Namun tetap dalam batasan prinsip-prinsip green
design, dengan mengeksplorasi keanekaragaman material tersebut.
- Dalam mendesain ruang tidak hanya mementingkan material apa yang digunakan, tetapi berpikir bagaimana menciptakan suasana ruang tersebut agar nyaman bagi penghuni.
(6)
114 Universitas Kristen Maranatha Frick,Heinz.1988.Arsitektur dan Lingkungan.Yogyakarta:Kanisius
Frick,Heinz.1988.Sistem Bentuk Struktur Bangunan. Yogyakarta:Kanisius Frick,Heinz.2008.Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta:Kanisius
D.K.Ching,Francis.1996.Ilustrasi Desain Interior.Jakarta:Erlangga
D.K.Ching,Francis.2000.Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan.Jakarta:Erlangga Wilkening,Fritz.1987.Tata Ruang. Yogyakarta:Kanisius
Suptandar,J.Pamudji.1999.Disain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk
Mahasiswa Disain Dan Arsitektur.Jakarta:Djambatan
Hindarto,Probo.1999.Inspirasi Rumah Sehat Di Perkotaan.Yogyakarta:CV Andi Offset
Sastra M, Suparno.2005.Konsep Dan Desain Rumah Tinggal.Yogyakarta:CV Andi Offset
Julius,Panero.1979.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Jakart:Erlangga
Kusumarini,Yusita.2007.Kajian Terapan Eko Interior Pada Bangunan Berwawasan
Lingkungan Rumah Dr. Heinz Frick di Semarang.Bandung:ITB
Majalah Serial Rumah.Rumah Nyaman Ramah Lingkungan.Jakarta:PT Prima Infosarana Media
Majalah Rumah Ide edisi spesial Hasil Kerja Sama dengan Holcim Indonesia.2007.Sustainable Construction.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Majalah Rumah Ide edisi1/IV.Hemat Energi. .Jakarta: PT Gramedia
Majalah IDEA tren 2007.Warna – Warni Penuh Pesona. Jakarta: PT Gramedia
Majalah Laras.2008.Rumah Botol Bernuansa Resort Modern. Jakarta: PT Gramedia Majalah Tren.2008.Arsitektur Interior Properti Gaya Hidup.Jakarta:PT Gramedia http://en.wikipedia.org/wiki/Green_design
http://en.wikipedia.org/wiki/House
http://en.wikipedia.org/wiki/House#Function http://images.google.co.id/imgland