Analisis Kenyamanan Spasial Di Ruang Publik Rumah Sakit Untuk Ibu Hamil.

(1)

iii

ABSTRAK

Rumah sakit pada dasarnya merupakan sebuah institusi pelayanan yang bergerak di bidang kesehatan. Citra dari rumah sakit terlihat dari cara pelayanan dan fasilitas yang tersedia, terutama pada ruang tunggu. Ruang tunggu yang baik harus bisa menghindarkan pasien dari stres dan dapat memberi pengaruh positif bagi pasien. Sekarang ini masih banyak ruang tunggu yang tidak memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan kenyamanan terutama kenyamanan spasial. Kenyamanan spasial merupakan kenyamanan antara pengguna itu sendiri yang berhubungan dengan aktifitas dan skala dalam ruang, termasuk ukuran. Penelitian ini akan membahas kenyamanan spasial ruang tunggu khusus ibu hamil yang mempunyai kondisi fisik dan psikologis berbeda dengan kondisi orang sakit atau pasien biasa dengan studi kasus adalah area ruang tunggu rumah sakit yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil yaitu Rumah Sakit Immanuel dan area ruang tunggu rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil yaitu rumah sakit bersalin Melinda Hospital.


(2)

iv

ABSTRACT

The hospital is basically a service institution engaged in health. The image of the hospital itself can be seen from the way of services and facilities available, especially in the waiting room. Good waiting room should be able to avoid the patient from stress and can provide positive influences for the patient. Now this is still a lot of waiting room did not notice a few things associated with comfort, especially spatial comfort. Leisure is a spatially between the user's own comfort-related activities in space and scale, including size. This study will explore spatial comfort maternity waiting room who have different physical and psychological condition to the condition of the sick or the patient is familiar with the case study area of the hospital waiting room is not designed specifically for pregnant women is Immanuel and lounge area houses hospital specially designed for expectant mothers is maternity hospital Melinda Hospital.


(3)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Hipotesis ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Metoda Penelitian... 6

1.8 Kerangka Penelitian ... 7

1.9 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II. KAJIAN TEORI 2.1 Ruang Publik ... 9

2.2 Ruang Personal ... 10

2.3 Rumah Sakit ... 14

2.3.1 Definisi Rumah Sakit ... 14

2.3.2 Fungsi dan Tugas Pokok Rumah Sakit ... 14


(4)

vi

2.4.1 Tugas Rumah Sakit Bersalin ... 15

2.4.2 Fungsi Rumah Sakit Bersalin ... 16

2.4.3 Pemeriksaan yang Dilakukan ... 16

2.5 Tori Spasial Ruang Tunggu Rumah Sakit ... 17

2.5.1 Teori Spasial... 17

2.5.2 Teori Spasial Ruang Tunggu ... 17

2.5.3 Ergonomi Tempat Duduk ... 20

2.6 Psikologis Kehamilan ... 26

2.6.1 Faktor Psikologis Kehamilan ... 26

2.6.2 Tinjauan Stres Pada Rumah Sakit ... 26

2.7 Batasan Gerak Kehamilan ... 28

BAB III. STUDI KASUS 3.1 Rumah Sakit Immanuel ... 31

3.2 Sejarah Rumah Sakit immanuel ... 32

3.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Immanuel ... 34

3.3.1 Visi ... 34

3.2.2 Misi ... 34

3.4 Melinda Hospital ... 34

3.5 Sejarah Melinda Hospital ... 35

3.6 Visi dan Misi Melinda Hospital ... 35

3.6.1 Visi ... 35

3.6.2 Misi ... 36

3.7 Fasilitas Melinda Hospital ... 36

3.7.1 Fasilitas Penunjang ... 36

3.7.2 Fasilitas Lainnya ... 37

BAB IV. DATA ANALISIS DAN HASIL SURVEY 4.1 Ruang Tunggu Rumah Sakit Immanuel ... 39

4.1.1 Klinik Khusus ... 47

4.1.2 Area Ruang Tunggu Pemeriksaan Kandungan ... 51 4.1.3 Permasalahan Spasial Area ruang Tunggu Pemeriksaan Kandungan


(5)

vii

Gedung Pusat Diagnostik Rumah Sakit Immanuel ... 57

4.2 Area Tunggu Melinda Hospital ... 62

4.2.1 Bagian Kanan Entrance ... 62

4.2.2 Bagian Kiri Entrance ... 66

4.2.3 Permasalahan Spasial Area Ruang Tunggu Melinda Hospital ... 70

4.3 Analisis Perbandingan Kondisi Kenyamanan Spasial ... 74

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Kursi Untuk Pengguna Umum ... 20

Gambar 2.2 Tempat Duduk Bangket ... 21

Gambar 2.3 Potongan Tempat Duduk Bangket ... 21

Gambar 2.4 Sofa Ukuran Tubuh Pria dan Wanita ... 22

Gambar 2.5 Sofa 1 Seat ... 24

Gambar 2.6 Sofa 1 Seat dan Sirkulasi ... 25

BAB III Gambar 3.1 Tampak Bangunan Baru Rumah Sakit Immanuel ... 31

Gambar 3.2 Gedung Pusat Diagnostik Immanuel ... 32

Gambar 3.3 Rumah Sakit Immanuel sebelum renovasi ... 33

Gambar 3.4 Melinda Hospital ... 34

Gambar 3.5 UGD Melinda Hospital ... 36

Gambar 3.6 Kamar ODS Melinda Hospital ... 36

BAB IV Gambar 4.1 Entrance lantai 1 Gedung Pusat Diagnostik ... 39

Gambar 4.2 Area Ruang Tunggu Denah General Gedung Pusat Diagnostik ... 40

Gambar 4.3 Area Entrance Lift Lantai 2 ... 41

Gambar 4.4 Meja Resepsionis Utama ... 42

Gambar 4.5 Entrance Ruang Tunggu Umum Gedung Pusat Diagnostik ... 43

Gambar 4.6 Area Ruang Tunggu Umum Gedung Pusat Diagnostik Bagian Kiri ... 44

Gambar 4.7 Apotek ... 45

Gambar 4.8 Area Ruang Tunggu Umum Gedung Pusat Diagnostik Bagian Tengah Belakang ... 45

Gambar 4.9 Ruang Tunggu Area Kantin Bagian Kanan... 46


(7)

ix

Gambar 4.11 Klinik Khusus Immanuel Children Care ... 48

Gambar 4.12 Klinik Khusus Pusat Kesehatan THT dan Saluran Napas Atas ... 48

Gambar 4.13 Klinik Khusus Immanuel Respiratory Center ... 49

Gambar 4.14 Klinik Khusus Immanuel Skin Clinic & Veneral Diseases ... 49

Gambar 4.15 Klinik Khusus Immanuel Dental Clinic Health & Easthetics ... 50

Gambar 4.16 Letak Ruang Pemeriksaan Kandungan ... 51

Gambar 4.17 Sirkulasi Menuju Area Ruang Tunggu Pemeriksaan Kandungan ... 52

Gambar 4.18 Lorong Menuju Ruang Pemeriksaan Kandungan ... 53

Gambar 4.19 Lampu Pada Lorong Menuju Ruang Pemeriksaan Kandungan ... 54

Gambar 4.20 Kursi Area Ruang Tunggu Pemeriksaan Kandungan ... 55

Gambar 4.21 Jenis Kursi 4 deret ... 56

Gambar 4.22 Jenis Kursi 3 deret dan meja ... 56

Gambar 4.23 Kursi 2 deret dan meja ... 57

Gambar 4.24 Permasalahan jarak 1 Immanuel ... 58

Gambar 4.25 Permasalahan jarak 2 Immanuel ... 59

Gambar 4.26 Permasalahan sirkulasi Immanuel ... 60

Gambar 4.27 Permasalahan ukuran furnitur Immanuel ... 61

Gambar 4.28 Letak Area Ruang Tunggu Sebelah Kanan Entrance ... 62

Gambar 4.29 Area Ruang Tunggu Sebelah Kanan Entrance ... 63

Gambar 4.30 Suasana Area Ruang Tunggu Sebelah Kanan Entrance ... 63

Gambar 4.31 Suasana Area Ruang Tunggu Sebelah Kanan Belakang Entrance ... 64

Gambar 4.32 Sofa Hitam 2 Seats ... 65

Gambar 4.33 Sofa Coklat 2 Seats ... 65

Gambar 4.34 Stool Hitam ... 65

Gambar 4.35 Single Chair Area Ruang Tunggu Sebelah Kanan Entrance ... 65

Gambar 4.36 Letak Area Ruang Tunggu Sebelah Kiri Entrance ... 66

Gambar 4.37 Area Baby Shop ... 67

Gambar 4.38 Suasana Area Ruang Tunggu Sebelah Kiri Entrance ... 67

Gambar 4.39 Suasana Area Ruang Tunggu Sebelah Kiri Entrance ... 68

Gambar 4.40 Suasana Area Ruang Tunggu Sebelah Kiri Entrance ... 68


(8)

x

Gambar 4.42 Permasalahan jarak sirkulasi Melinda Hospital ... 70

Gambar 4.43 Jarak antar sofa Melinda Hospital ... 71

Gambar 4.44 Jarak sirkulasi Melinda Hospital ... 72


(9)

xi

DAFTAR TABEL

BAB II.

Tabel 2.1 Tabel Jarak Proksemik ... 12

Tabel 2.2 Tabel Ukuran Kursi Pengguna Umum ... 20

Tabel 2.3 Tabel Ukuran Standar Tempat Duduk Bangket ... 22

Tabel 2.4 Tabel Ukuran Sofa Tubuh Pria dan Wanita ... 23

Tabel 2.5 Tabel Ukuran Sofa 1 Seat ... 24

Tabel 2.6 Tabel Ukuran Standar Sofa 1 Seat dan Sirkulasi ... 25

BAB IV. Tabel 4.1 Perbandingan Jarak ... 74

Tabel 4.2 Perbandingan Sirkulasi ... 75


(10)

xii

DAFTAR BAGAN

BAB I.


(11)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah General Gedung Diagnostik RS Immanuel Lampiran 2. Denah General Melinda Hospital


(12)

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia kesehatan. Pada zaman dahulu hanya sedikit pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan dan tidak terspesialisasi sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal sesuai yang dibutuhkan. Hal ini dapat kita lihat pada awal tahun 1990-an di kota Bandung hanya terdapat empat rumah sakit umum.


(14)

2 Untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih optimal maka spesialisasi pelayanan kesehatan merupakan salah satu solusinya. Spesialisasi pelayanan mendorong rumah sakit untuk terfokus kepada satu bidang tertentu sehingga peralatan dan perlengkapan di rumah sakit menjadi lebih lengkap dan tenaga medis di rumah sakit menjadi lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada tiap rumah sakit yang melayani di bidang tertentu seperti rumah sakit bersalin.

Peranan rumah sakit bersalin sangat berpengaruh dalam masyarakat, termasuk fasilitas yang diberikan dapat memberikan citra yang baik bagi rumah sakit itu sendiri. Pertama kali kita memasuki sebuah gedung rumah sakit, pasti kita melewati lobi kemudian ruang tunggu yang merupakan image pertama dari sebuah fasilitas rumah sakit. Dengan kata lain ruang tunggu dapat diibaratkan sebagai wajah dari fasilitas tersebut, sehingga ruang tunggu akan mencerminkan pelayanan di dalamnya dan merupakan salah satu faktor untuk menilai kualitas dari rumah sakit bersalin.

Di Indonesia, khususnya di kota Bandung masih ada beberapa rumah sakit yang tidak mementingkan beberapa hal yang berhubungan dengan kenyamanan pengunjung atau bahkan pasien yang di rawat inap. Misalnya ruang tunggu rumah sakit yang secara umum para pengunjung atau pasien yang akan berobat selalu melewati ruang tunggu dan seharusnya desain ruang penerimaan awal (entrance) harus bisa memberikan suasana atau efek yang positif bagi pasien yang hendak berobat. Suasana ruang tunggu harus dapat


(15)

3 menghindarkan pasien dari rasa stres dan dapat menciptakan kenyamanan, keyakinan untuk berobat dan sembuh. Namun karena tingginya tuntutan akan kebutuhan terkadang ruang tunggu di sebuah rumah sakit sangat seadanya tanpa mementingkan kenyamanan pengunjung. Misalnya orang yang sakit, dimana secara logika mereka seharusnya dapat duduk di kursi yang nyaman, berbeda dengan orang yang sehat yang hanya mengantar saja.

Terlebih lagi banyak ruang tunggu rumah sakit yang kurang memperhatikan sirkulasi udara, segi pencahayaan, kenyamanan secara ergonomi (spasial) atau segi-segi yang lainnya. Padahal seharusnya pengelola rumah sakit harus bisa memikirkan kenyamanan pengunjung terlebih lagi bagi pasien yang datang untuk berobat. Untuk itu pada penelitian ini penulis akan meneliti area tunggu umum Rumah Sakit Immanuel dan area ruang tunggu rumah sakit bersalin dengan memakai objek Melinda Hospital di Bandung dengan membahas permasalahan interior dari segi spasial.

1.2 Batasan Masalah

Untuk penelitian, studi dibatasi dengan menganalisis area tunggu umum pada rumah sakit untuk ibu hamil (Melinda Hospital) di Jalan Pajajaran 46, Bandung, dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel) di Jalan Kopo 161, Bandung, dengan membahas permasalahan interior dari segi spasial yang berhubungan dengan kondisi fisik dan psikologis ibu hamil serta kenyamanan aktifitas ibu hamil di area ruang tunggu.


(16)

4

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana kondisi kenyamanan spasial ruang tunggu umum pada rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel)?

2. Apa rekomendasi kenyamanan spasial pada ruang tunggu umum rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel)?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini :

1. Mengetahui kenyamanan spasial ruang tunggu umum ruang tunggu umum rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel).

2. Merekomendasikan kenyamanan spasial pada rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel).


(17)

5

1.5 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas maka dapat dibuat hipotesis, yaitu: secara menyeluruh ruang tunggu umum pada rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) sudah memenuhi syarat-syarat kenyamanan spasial sebagai rumah sakit bersalin dan dinyatakan cukup nyaman, sedangkan ruang tunggu umum pada rumah sakit yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel) belum memenuhi syarat-syarat kenyamanan spasial di bidang pelayanan pemeriksaan kandungan dan kehamilan dan belum cukup nyaman.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Bagi penulis, dapat lebih memahami dan mengetahui standar kenyamanan spasial pada area ruang tunggu khusus ibu hamil.

2. Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Desain Interior Arsitektur, Universitas Kristen Maranatha, agar dapat menambah pengetahuan tentang standar kenyamanan spasial pada area ruang tunggu rumah sakit khusus ibu hamil.

3. Bagi Rumah Sakit Immanuel dan Melinda Hospital, skripsi ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukkan yang berarti untuk mengetahui dan meningkatkan kenyamanan konsumen terhadap interior.

4. Bagi Pembaca, agar skripsi ini menjadi masukkan yang berarti serta sumber pengetahuan dan inspirasi yang bermanfaat dikemudian hari.


(18)

6

1.7 Metoda Penelitian

Metoda yang digunakan dalam melakukan penelitian ini ada 2, yakni : 1. Kualitatif

Metoda yang dilakukan dengan cara pengumpulan data dari beberapa literatur yang ada yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti serta pengamatan langsung di lapangan.

2. Kuantitatif

Metoda ini merupakan metoda pendukung dengan pengumpulan data empiris melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen di objek studi.


(19)

7

1.8 Kerangka Penelitian

Bagan 1.1 Kerangka Penelitian

Sumber : Pribadi Latar Belakang

 Banyak ruang tunggu rumah sakit yang tidak nyaman  Sirkulasi dan jarak antar kursi terlalu sempit atau terlalu jauh

 Ruang tunggu kurang menarik, sehingga user merasa cepat bosan

Kasus

ruang tunggu umum Rumah Sakit Immanuel dan rumah sakit bersalin Melinda Hospital

Masalah

 Kurang kenyamanan spasial

Teori spasial (ergonomi)

Data Empiris Metode kualitatif terhadap responden pengguna ruang

tunggu

Simpulan Analisis Data Analisis kenyamanan spasial, serta aktifitas

dalam ruang

Data Fisik Mengukur keadaan

sebenarnya

Rekomendasi Teori Ruang Publik

(ruang tunggu)

Teori fisik dan psikologi


(20)

8

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini, yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN, terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, metoda penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. KAJIAN TEORI, berisi tentang teori ruang publik, rumah sakit dan rumah sakit bersalin, teori spasial ruang tunggu umum rumah sakit, psikologis kehamilan, dan batasan gerak ibu hamil.

BAB III. STUDI KASUS, berisi tentang profil Rumah Sakit Immanuel dan rumah sakit bersalin Melinda Hospital.

BAB IV. DATA ANALISIS DAN HASIL SURVEY, berisi tentang penelitian ruang tunggu umum pada rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel).

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN berisi tentang simpulan penelitian dan saran dari penulis.


(21)

78

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data analisis dan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kenyamanan spasial area ruang tunggu rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) sudah cukup baik, hanya saja masih ada permasalahan utama pada sirkulasi dan jarak. Sedangkan untuk area tunggu rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel) lebih banyak permasalahan spasial-nya, seperti pada masalah jarak, sirkulasi, dan ukuran.

Kedua permasalahan tersebut pada intinya mempengaruhi keterbatasan mobilitas pengguna khususnya ibu hamil dengan usia kandungan yang berbeda-beda serta batasan gerak yang berbeda berhubungan dengan aktifitas di dalamnya dan tingkat kenyamanan serta kebutuhan pengguna yang beragam.


(22)

79

5.2 Saran

Dari permasalahan yang ada, maka dapat diketahui bahwa seharusnya untuk area ruang tunggu rumah sakit yang sudah didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) harus lebih memperhatikan kenyamanan spasial dari segi sirkulasi dan jarak, dimana hal tersebut dilihat dari kenyamanan pengguna. Sedangkan untuk area tunggu rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel) diperlukan penyesuaian tingkat kenyamanan spasial, seperti lebih memperhitungkan jarak dan sirkulasi antara area entrance sampai ke area ruang tunggu khusus dokter kandungan, pemilihan jenis sarana duduk dan penempatan yang lebih baik, lebih empuk, lebih luas, dan hal tersebut harus mempertimbangkan aspek fisik dan psikologis ibu hamil, sesuai aktivitas yang berlangsung di dalamnya.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

De Chiara, Joseph, Julius Panero, Martin Zelnik. 2001. Time-Saver Standards For

Interior Design and Space Planning. United States of America: Mc

Graw-Hill companies, inc.

D. Davies, Thomas, Kim A. Beasley. 1994. Accesible Design for Hospitality. USA: Mc Graw-Hill, Inc.

HA. Bakri, Solichul, Tawarka, Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA

PRESS

Halim, Deddy,Phd. 2005. Psikologi Arsitektu. Pengantar Kajian Lintas Disiplin. Jakarta: Grasindo.

Hastijanti, Retno. 2006. Ruang Publik, Untuk Siapa. http://www.untag-sby.ac.id/index.php?mod=berita&id=49 (diakses: 25 Maret 2010) http://www.melindahospital.com/ (diakses: 8 jan 2010)

http://www.rsimmanuel.com/ (diakses: 8 Desember 2009)

K. Ballast, David, A.I.A. 1992. Interior Design Reference Manual. United States of America: Professional Publications, Inc.

Kelly, Liz. 1997. Sembilan Bulan Kehamilan & Kelahiran. Jakarta: Arcan.

Kwang-Young, Jeong, 2003. Interior Detail Hospital. Korea: Archiworld Co, Ltd. M. C. Lam, William. 1977. Perception And Lighting As Formgivers For

Architecture. USA: Mc Graw-Hill, Inc.

M. Piotrowski, Christine, Elizabeth A. Rogers. 2007. Designing Commercial

Interiors. New Jersey: John Wiley & Sons.

Panero, Julius. 1979. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Sanders, Mark S, Ernest J. McCormick. 1992. Human Factors In Engineering

And Design. USA: Mc Graw-Hill, Inc.

Yoshinobu, Ashibara. 1970:10. Exterior Design in Architecture. NewYork: Van Nostrand Reinhold Company.


(1)

6 1.7 Metoda Penelitian

Metoda yang digunakan dalam melakukan penelitian ini ada 2, yakni : 1. Kualitatif

Metoda yang dilakukan dengan cara pengumpulan data dari beberapa literatur yang ada yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti serta pengamatan langsung di lapangan.

2. Kuantitatif

Metoda ini merupakan metoda pendukung dengan pengumpulan data empiris melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen di objek studi.


(2)

7 1.8 Kerangka Penelitian

Bagan 1.1 Kerangka Penelitian Sumber : Pribadi

Latar Belakang

 Banyak ruang tunggu rumah sakit yang tidak nyaman

 Sirkulasi dan jarak antar kursi terlalu sempit atau terlalu jauh

 Ruang tunggu kurang menarik, sehingga user merasa cepat bosan

Kasus

ruang tunggu umum Rumah Sakit Immanuel dan rumah sakit bersalin Melinda Hospital

Masalah

 Kurang kenyamanan spasial

Teori spasial (ergonomi)

Data Empiris Metode kualitatif terhadap responden pengguna ruang

tunggu

Simpulan Analisis Data Analisis kenyamanan spasial, serta aktifitas

dalam ruang

Data Fisik Mengukur keadaan

sebenarnya

Rekomendasi Teori Ruang Publik

(ruang tunggu)

Teori fisik dan psikologi


(3)

8 1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini, yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN, terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, metoda penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. KAJIAN TEORI, berisi tentang teori ruang publik, rumah sakit dan rumah sakit bersalin, teori spasial ruang tunggu umum rumah sakit, psikologis kehamilan, dan batasan gerak ibu hamil.

BAB III. STUDI KASUS, berisi tentang profil Rumah Sakit Immanuel dan rumah sakit bersalin Melinda Hospital.

BAB IV. DATA ANALISIS DAN HASIL SURVEY, berisi tentang penelitian ruang tunggu umum pada rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) dan rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel).

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN berisi tentang simpulan penelitian dan saran dari penulis.


(4)

78

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data analisis dan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kenyamanan spasial area ruang tunggu rumah sakit yang didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) sudah cukup baik, hanya saja masih ada permasalahan utama pada sirkulasi dan jarak. Sedangkan untuk area tunggu rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel) lebih banyak permasalahan spasial-nya, seperti pada masalah jarak, sirkulasi, dan ukuran.

Kedua permasalahan tersebut pada intinya mempengaruhi keterbatasan mobilitas pengguna khususnya ibu hamil dengan usia kandungan yang berbeda-beda serta batasan gerak yang berbeda berhubungan dengan aktifitas di dalamnya dan tingkat kenyamanan serta kebutuhan pengguna yang beragam.


(5)

79 5.2 Saran

Dari permasalahan yang ada, maka dapat diketahui bahwa seharusnya untuk area ruang tunggu rumah sakit yang sudah didesain khusus untuk ibu hamil (Melinda Hospital) harus lebih memperhatikan kenyamanan spasial dari segi sirkulasi dan jarak, dimana hal tersebut dilihat dari kenyamanan pengguna. Sedangkan untuk area tunggu rumah sakit umum yang tidak didesain khusus untuk ibu hamil (Rumah Sakit Immanuel) diperlukan penyesuaian tingkat kenyamanan spasial, seperti lebih memperhitungkan jarak dan sirkulasi antara area entrance sampai ke area ruang tunggu khusus dokter kandungan, pemilihan jenis sarana duduk dan penempatan yang lebih baik, lebih empuk, lebih luas, dan hal tersebut harus mempertimbangkan aspek fisik dan psikologis ibu hamil, sesuai aktivitas yang berlangsung di dalamnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

De Chiara, Joseph, Julius Panero, Martin Zelnik. 2001. Time-Saver Standards For Interior Design and Space Planning. United States of America: Mc Graw-Hill companies, inc.

D. Davies, Thomas, Kim A. Beasley. 1994. Accesible Design for Hospitality. USA: Mc Graw-Hill, Inc.

HA. Bakri, Solichul, Tawarka, Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA PRESS

Halim, Deddy,Phd. 2005. Psikologi Arsitektu. Pengantar Kajian Lintas Disiplin. Jakarta: Grasindo.

Hastijanti, Retno. 2006. Ruang Publik, Untuk Siapa. http://www.untag-sby.ac.id/index.php?mod=berita&id=49 (diakses: 25 Maret 2010) http://www.melindahospital.com/ (diakses: 8 jan 2010)

http://www.rsimmanuel.com/ (diakses: 8 Desember 2009)

K. Ballast, David, A.I.A. 1992. Interior Design Reference Manual. United States of America: Professional Publications, Inc.

Kelly, Liz. 1997. Sembilan Bulan Kehamilan & Kelahiran. Jakarta: Arcan.

Kwang-Young, Jeong, 2003. Interior Detail Hospital. Korea: Archiworld Co, Ltd. M. C. Lam, William. 1977. Perception And Lighting As Formgivers For

Architecture. USA: Mc Graw-Hill, Inc.

M. Piotrowski, Christine, Elizabeth A. Rogers. 2007. Designing Commercial Interiors. New Jersey: John Wiley & Sons.

Panero, Julius. 1979. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Sanders, Mark S, Ernest J. McCormick. 1992. Human Factors In Engineering And Design. USA: Mc Graw-Hill, Inc.

Yoshinobu, Ashibara. 1970:10. Exterior Design in Architecture. NewYork: Van Nostrand Reinhold Company.