UPAYA NASYIATUL ‘AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PRIBADI REMAJA MUSLIMAH DI RANTING SAYANGAN DESA WONOREJO, Upaya Nasyiatul ‘Aisyiyah Dalam Meningkatkan Pribadi Remaja Muslimah Di Ranting Sayangan Desa Wonorejo, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo Periode 2011-20
UPAYA NASYIATUL ‘AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PRIBADI
REMAJA MUSLIMAH DI RANTING SAYANGAN DESA WONOREJO,
KEC. POLOKARTO, KAB. SUKOHARJO PERIODE 2011-2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
(Tarbiyah)
oleh :
RENI DWI JAYANTI
NIM
: G000 100 067
NIRM : 10/X/02.2.1/T/4397
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ii
iii
ABSTRAK
UPAYA NASYIATUL ‘AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PRIBADI
REMAJA MUSLIMAH DI RANTING SAYANGAN, DESA WONOREJO,
KEC POLOKARTO, KAB SUKOHARJO PERIODE 2011-2014
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja upaya yang dilakukan
Nasyiatul ‘Aisyiyah beserta faktor pendukung dan penghambat yang dilakukan
Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam dalam meningkatkan pribadi remaja muslimah
meningkatkan di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab
Sukoharjo. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan
upaya yang dilakukan Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam meeningkatkan pribadi remaja
muslimah di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab Sukoharjo.
dan 2) untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat
yang dilakukan Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam meningkatkan pribadi remaja
muslimah di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab Sukoharjo.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan dengan pola pemikiran induktif.
Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan: berkaitan dengan upaya
Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting Sayangan dalam meningkatkan pribadi remaja
muslimah sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan pimpinan Nasyiatul ‘Aisyiah
Ranting Sayangan telah berusaha membuat program kegiatan yang bermanfaat
bagi remaja putri antara lain bidang dakwah, pendidikan, dokumentasi informasi
dan komunikasi, dan seni budaya dan kesejahteraan keluarga dan sosial ekonomi.
Adapun faktor pendukung dan penghambat antara lain (a) faktor pendorong
diantaranya kegiatan keIslaman yang cukup baik, kegiatan bervariasi, kepedulian
Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk proses kaderisasi. (b) faktor penghambat
diantaranya kegiatan yang belum terlaksana, kegiatan yang belum berjalan sesuai
rencana, ketekunan pimpinan dalam menangani kegiatan belum berjalan secara
maksimal.
Kata kunci: Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Remaja Muslimah
iv
yang berarti bagi agama, bangsa dan
PENDAHULUAN
Muhammadiyah
persyarikatan
yang
negara, serta menjalankan fungsinya
adalah
sebagai
merupakan
gerakan Islam. Maksud gerakannya
bidang
1912
memilih
bangsa,
di
dalam
Anggaran
Dasarnya.
Nasyiatul
sebagai
‘Aisyiyah
Sayangan adalah salah satu Ranting
gerakan Islam sejak kelahirannya
tahun
persyarikatan dan kader
terkandung
yaitu
perseorangan dan masyarakat.*
Muhammadiyah
kader
perjuangannya diatas prinsip yang
ma’ruf nahi munkar yang ditujukan
dua
umat,
Nasyiah mendasarkan usaha dan
adalah dakwah Islam dan amar
kepada
kader
yang berada di bawah
sistem
Pimpinan
Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA)
organisasi sebagai wadah perjuangan
Blimbing. Pada awal didirikannya
menuju pencapaian tujuan dan cita-
Nasyiatul
citanya.
‘Aisyiyah,
kondisi
beragama remaja putri masih kurang.
Dalam hal ini salah satu
Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
organisasi otonom yang dimiliki oleh
Muhammadiyah
adalah
‘Aisyiyah
(NA).
melaksanakan
usahanya
pemahaman tentang agama yang
Nasyiatul
minim
Dalam
dan
berorganisasi.
menuju
Nasyiatul
terbentuknya pribadi putri Islam
kurangnya
Oleh
‘Aisyiyah
minat
sebab
itu,
Ranting
Sayangan memiliki peran penting
dalam melaksanakan dakwah Islam
*
Sudarso, Shobron, dkk. Studi
Kemuhammadiyahan (Surakarta: Lembaga
Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar (LPID),
2009), hlm. 86.
di kalangan remaja putri, yaitu
1
dengan meningkatkan pribadi remaja
1. Muhammad
muslimah
dalam
dalam
rangka
rumusan
Arba’in
masalah
Boyolali
remaja
dan
Arba’in
faktor
kuat
penghambatnya. Sedangkan tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mendeskripsikan
upaya
yang
dilakukan
Nasyiatul
Ranting
meningkatkan
muslimah
faktor
pribadi
serta
dan
terhadap
2010/2011.
berpengaruh
akhlak
peserta
Klego
Kabupaten
Boyolali dalam kategori pengajian
dalam
termasuk dalam kategori baik dan
remaja
sangat baik.†
2. Joko Nugroho dalam skripsinya
faktor
yang
berjudul
†
penelitian
Nawawiyah
Kecamatan
penghambatnya.
Beberapa
Tahun
Muhammadiyah Desa Banyu Urip
mendeskripsikan
pendukung
Pada
pengajian pada Pimpinan Ranting
‘Aisyiyah
Sayangan
Kajian
Menyimpulkan bahwa kitab hadist
muslimah, serta apa saja faktor
pendukung
Peserta
Terhadap
Desa Banyu Urip Kecamatan Klego
‘Aisyiyah Ranting Sayangan dalam
pribadi
berjudul
Pimpinan Ranting Muhammadiyah
yang dilakukan Nasyiatul
meningkatkan
yang
Nawawiyah
Akhlak
dalam penelitian ini adalah apa
upaya
skripsinya
Sutrisno
pengaruh Pengajian Kitab Hadist
memperbaiki sumber daya manusia.
Adapun
Amin
Peranan
Ranting
Muhammad
Amin
Sutrisno,
pengaruh Pengajian Kitab Hadist Arba’in
Nawawiyah Terhadap Akhlak Peserta Kajian
Pada Pimpinan Ranting Muhammadiyah
Desa Banyu Urip Kecamatan Klego Boyolali
Tahun 2010/2011 (Surakarta: Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
2011),
unpublished.
yang
berhubungan dengan masalah yang
penulis angkat antara lain:
2
Muhammadiyah Dalam Pendidikan
Muhammadiyah
Islam
Ranting
Pengembangan Masyarakat Melalui
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan
Pendidikan (Studi Terhadap Majelis
Bantul 2011), menyimpulkan bahwa
Pendidikan Dasar dan Menengah
keberadaan Ranting Muhammadiyah
Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta).
Ngestiharjo
Yang
(Studi
Kasus
di
Selatan
Bantul
ingin
Dalam
meneliti
tentang
mempunyai peranan penting dalam
gambaran umum Majelis Pendidikan
pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu
Dasar dan Menengah PDM Kota
berdakwah amar ma’ruf nahi munkar
Yogyakarta dan bagaimana perannya
dengan mengajak masyarakat untuk
dalam
kembali kepada ajaran yang sesuai
penelitiannya adalah menunjukkan
dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
bahwasannya peran Muhammadiyah
yang ditempuh melalui kegiatan yang
dalam pengembangan
diselenggarakan Pimpinan Ranting
melalui pendidikan ada tiga, yaitu;
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan
pertama, sebagai mediator yaitu
Bantul bekerja sama dengan Takmir
dengan
Masjid setempat.‡
pendidikan yang berkualitas dalam
3. Ma’unah Wahyu Hidayati dalam
rangka peningkatan sumber daya
skripsinya
manusia, dan juga berfungsi sebagai
yang
berjudul
Peran
masyarakat.
Hasil
masyarakat
menyelenggarakan
wakil masyarakat. Kedua motivator,
‡
Joko Nugroho, Peranan Ranting
Muhammadiyah Dalam Pendidikan Islam
(Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah
Ngestiharjo Selatan Bantul 2011) (Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
2012), unpublished.
yaitu sebagaimana tertuang di dalam
program
subsidi
silang
untuk
masyarakat yang kurang mampu.
3
Ketiga
sebagai
fasilitator,
yaitu
munculnya
pendidikan
modern,
memfasilitasi pendidikan baik sarana
organisasi pendidikan serta faktor
maupun prasarana. Dalam hal ini
yang
Majelis
melatarbelakangi
Dekdasmen
juga
Muhammadiyah
fasilitas
bagi
pendidikan
memberikan
kelahiran
sebagai
tersebut.
identitas
Hasil
dari
masyarakat kurang mampu untuk
penelitiannya adalah yang pertama,
memperoleh
pendidikan
pendidikan di Indonesia pada abad
program
BIKNAS
Lingkungan)
diperuntukkan
melalui
(Bina
ke-19
sebelum
munculnya
bagi
pendidikan modern terdapat dua
siswa-siswi yang ada di sekolah
system pendidikan , yaitu pendidikan
Muhammadiyah Yogyakarta dengan
pribumi
melalui keringanan pendidikan.§
masyarakat
4. Muhammmad
gubernemen oleh pihak Belanda.
Ali
dalam
yang
dilaksanakan
serta
pendidikan
skripsinya yang berjudul Gerakan
Terdapat
Pembaharuan
pendidikan pribumi, yaitu pengajaran
(1912-1942)
Muhammadiyah
Melacar
dua
jenjang
dalam
Akar-akar
Al-Qur’an
Pendidikan Modern. Yang meneliti
pengajaran
tentang
di
membaca Al-Qur’an dan dasar-dasar
Imdonesia pada abad ke-19 sebelum
keIslaman, sedangkan yang ingin
situasi
pendidikan
dan
pesantren.
Al-Qur’an
Pada
diajarkan
mempelajari Islam lebih mendalam
§
Ma’unah Wahyu Hidayati, Peran
Muhammadiyah Dalam Pengembangan
Masyarakat Melalui Pendidikan (Studi
Terhadap Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah
Kota
Yogyakarta)
(Yogyakarta:
Universitas
Negeri
Yogyakarta, 2001), unpublished.
belajar di pesantren. Pada pihak lain
pendidikan Belanda pada abad ke-19
masih
4
dilakukan
dengan
amat
sederhana dan terbatas di daerah-
Kayutaman
dimaksud
untuk
daerah perkotaan serta diperuntukkan
menumbuh
kembangkan
seluruh
bagi anak-anak Belanda dan lapisan
potensi manusia secara maksimal
atas priyayi.
sehingga
Keadaan
ini pada
mampu
hidup
mandiri
kenyataannya tidak berpengaruh bagi
ditengah-tengah masyarakat. Ketiga
masyarakat
Muhammadiyah
Indonesia
umumnya.
Kedua
terdapat
pada
sebagai akar
modern,
yaitu
salah
satu akar modern di Indonesia.**
tiga
ragam pendidikan nasional yang
disebut
merupakan
Nasyiatul ‘Aisyiyah adalah
pendidikan
organisasi
Muhammadiyah
otonom
dan
kader
Muhammadiyah, yang merupakan
(1912), Taman Siswa (1922) dan IUS
gerakan
kayutaman (1826). Tujuan akhir
dibidang
peendidikan Muhammadiyah adalah
kemasyarakatan,
ingin membangun kembali tatanan
Maksud gerakan putri Islam adalah
masyarakat agar sejalan dengan nilai-
menggerakkan
nilai Islam. Bagi Taman Siswa
untuk memahami dan mengamalkan
pendidikan harus diarahkan untuk
ajaran Islam, dan mengarahkan orang
membangun
kembali
lain sesuai dengan tuntutan Al-
yang
di
ada
kebudayaan
masyarakat
dan
Qur’an
putri
Islam,
bergerak
keagamaan,
dan
dan
keputrian.
putri-putri
As-Sunnah
Islam
menuju
disesuaikan dengan perkembangan
mutakhir.
Singkatnya
basis
pendidikan Taman Siswa bercorak
**
Muhammmad
Ali,
Gerakan
Pembaharuan Muhammadiyah (1912-1942)
Melacar Akar-akar Pendidikan Modern
(Yogyakarta:
Universitas
Negeri
Yogyakarta, 2001), unpublished.
kultural-nasional. Pendidikan IUS
5
terbentuknya
putri
Islam
yang
dalam kerangka perwujudan
berakhlaq mulia.††
keimanan
Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai
gerakan
putri
Islam
dan
dan
ketaqwaan
kepada Allah SWT.
kader
b.
Asas dakwah Islam
Muhammadiyah dalam melakukan
amar makruf nahi munkar,
gerakannya berlandaskan kepada :‡‡
bahwa segala kebijakan yang
1. Al-Qur’an dan Sunnah
ditetapkan
pelaksanaan
Rasulullah
merupakan
ajaran
dengan pendekatan dakwah
2. Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Muhammadiyah
yang
3. Anggaran Dasar dan Anggaran
dijiwai
semangat
pembaharuan,
‘Aisyiyah
kritis dan inovatif.
4. Asas-asas gerakan Nasyiatul
c.
‘Aisyiyah yakni :
Asas
Asas
kader,
KeIslaman,
dengan
pemurnian,
Rumah Tangga Nasyiatul
a.
Islam
keterbukaan,
pemberdayaan
bahwa
Nasyiatul
kebijakan
‘Aisyiyah
bahwa kebijakan Nasyiatul
dilaksanakan dalam rangka
‘Aisyiyah
memberikan
dilaksanakan
saluran
bagi
potensi kader dalam berbagai
††
Zakiyuddin Baidhawy dkk,
Studi
Kemuhammadiyahan
kajian
historis, ideology dan organisasi
(Surakarta: Lembaga Studi Islam (LSI),
2001), hlm. 92.
aspek untuk dikembangkan
baik internal Muhammadiyah
‡‡
Norma Sari, Panduan dan Materi
Musywil XII PW Nasyiatul ‘Aisyiyah Jateng
(Semarang: Pimpinan Wilayah Nasyiatul
‘Aisyiyah Jawa Tengah. 2012) hlm. 58.
maupun eksternal.
6
d.
Asas kemasyarakatan,
Sedangkan istilah pribadi remaja
bahwa kebijakan Nasyiatul
muslimah adalah seseorang/ individu
‘Aisyiyah diperuntukkan bagi
yang tingkah lakunya
terciptanya kebaikan hidup
pertumbuhan
manusia
dengan
yang tunduk dan patuh mengikuti
esensi, harkat dan kualitasnya
secara lahir dan batin terhadap
sebagai
ajaran-ajaran (hukum-hukum) agama
dimuliakan
sesuai
makhluk
yang
Allah,
untuk
islam
yang
kearah
dibawa
mengalami
kedewasaan
oleh
Nabi
membawa dan mewujudkan
Muhammad selaku utusan Allah
rahmat bagi seluruh alam.
SWT, sebagai bukti keimanan yang
e.
Asas ketinggian ilmu
dan
kecakapan,
menjadi keyakinan dalam hatinya.
bahwa
Bila disederhanakan, sekurang-
kebijakan
Nasyiatul
kurangnya ada sepuluh ciri yang
‘Aisyiyah
dilaksanakan
mesti ada pada pribadi seorang
dari
muslimah yaitu:§§ yaitu (1) Sal mul
optimalisasi fungsi akal/ra’yu
‘Aq dah (aqidah yang bersih), (2)
yang menjadi kelebihan asasi
Sha ul ’Ib dah (ibadah yang
sebagai
wujud
manusia.
benar), (3) Mat nul Khuluq (akhlak
Tujuan Organisasi ini adalah
yang kokoh), (4) Qowiyyul Jismi
terbentuknya putri Islam yang berarti
(kekuatan jasmani), (5) Mutsaqqoful
bagi keluarga, bangsa dan agama
menuju
terwujudnya
masyarakat
§§
Dodi Afianto, Ber-Islam menuju
keshalehan Individual dan Sosial (Surakarta:
Mentoring Al-Islam & Kemuhammadiyahan
lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar
(LPID), 2010), hlm.35-40.
Islam yang sebenar-benarnya.
7
Fikri (intelek dalam berfikir), (6)
diamati.††† Penelitian ini dilakukan di
Mujahadul
Ranting
Linafsihi
(berjuang
Sayangan,
Desa
melawan hawa nafsu), (7) Harishun
Wonorejo,Kec
‘ala
Sukoharjo dan yang menjadi subjek
Waqtihi
waktu),
(8)
Syuunihi
(pandai
menjaga
Munzhzhamun
(teratur
dalam
Polokarto,
Kab
penelitian adalah Pimpinan Nasyiatul
fi
‘Aisyiyah Ranting Sayangan.
suatu
urusan), (9) Qodirun ‘alal Kassbi
Metode pengumpulan data
(memiliki
kemampuan
usaha
yang digunakan antara lain metode
sendiri), (10) Nafi’un Lighoirihi
wawancara
Interview
ini
(bermanfaat bagi orang lain).
dimaksudkan
untuk
mengetahui
METODE PENELITIAN
keadaan Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting
Jenis penelitian ini termasuk
Sayangan
dengan
informasi-
(field research), yakni penelitian
informasi yang langsung didapatkan
yang langsung di lapangan atau
dari pengurus Nasyiatul ‘Aisyiyah
kebenaran yang sebenarnya secara
Ranting
Sayangan,
observasi
spesifik apa yang sedang terjadi. ***
digunakan
untuk
mengetahui
Adapun pendekatan dalam penelitian
keadaan Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting
ini dengan cara pendekatan kualitatif
Sayangan,
secara
prosedur
penelitian
agenda-agenda
yang
yang
dilakukan, serta metode dokumentasi
menghasilkan data deskriptif berupa
digunakan
untuk
mengumpulkan
kata-kata tertulis atau lisan dari
data
orang-orang
dan
perilaku
yang
berhubungan
dengan
yang
***
†††
Mardalis, Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposa (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 80.
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1991), hlm. 3.
8
gambaran umum Nasyiatul ‘Aisyiyah
HASIL
Ranting Sayangan, visi dan misi,
PEMBAHASAN
struktur
organisasi,
PENELITIAN
Berdasarkan
keadaan
DAN
hasil
observasi
pengurus, dan data inti tentang
dan wawancara di Ranting Sayangan,
program
Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab
kerja
dari
Nasyiatul
Sukoharjo terhadap upaya Nasyiatul
‘Aisyiyah Sayangan.
Metode analisis data dengan
menggunakan pendekatan deskriptif
yang
sifatnya
kualitatif,
menurut
kata-kata
atau
kalimat
masing-masing
kategori
yang
muslimah
bidang
dakwah,
bidang
bidang
dokumentasi
informasi
dan
komunikasi,
dan
bidang
seni
budaya
dan
kesejahteraan keluarga dan sosial
ekonomi.
tersedia dari berbagai sumber, yaitu
dokumentasi
remaja
pendidikan,
dengan menelaah seluruh data yang
observasi,
pribadi
yaitu,
atau proses analisis data dimulai
wawancara,
meningkatkan
dibagi menjadi 5 program perbidang
untuk memperoleh kesimpulan, ‡‡‡
data
dalam
menyangkut beberapa kegiatan yang
yaitu
perolehan data yang digambarkan
dengan
‘Aisyiyah
Adapun
upaya
yang
dilakukan sebagai berikut:
dan
1.
telah
dikumpulkan.§§§
Bidang Kaderisasi
a. Mengadakan
pengkaderan.
Kegiatan
pengkaderan
dilaksanakan setiap peride.
‡‡‡
SuharsimiArikunto,Prosedur
Penelitian (Jakarta: Bina Aksara, 1989),
hlm. 189.
§§§
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1991), hlm. 189.
Adapun
9
kegiatan
yang
dilakukan dalam bentuk teori
3. Bidang Dakwah
dan praktek.
a. Mengadakan
b. Penataran
guru
Kegiatan
TPQ.
penataran
kajian
rutin
setiap malam ahad.
ini
b. Mengadakan
pengajian
di
dilaksanakan setiap dua bulan
rumah pimpinan atau anggota
sekali
Nasyiah
yang
diikuti
oleh
semua guru TPQ seCabang
Sayangan
bergilir setiap pekan ke-5.
Blimbing. Kegiatan tersebut
tarawih
TPQ
Ramadhan.
mengajarkan
bagaimana
ilmu
tad rus
c. Mengadakan
diadakan untuk melatih guru
tentang
secara
agama
d. Pada
kepada anak.
pada
akhir
dan
bulan
Ramadhan
mengadakan buka bersama.
2. Bidang Pendidikan
kegiatan buka bersama ini
Kegiatan yang dilaksanakan
sebagai syukuran khatam al-
pada bidang ini adalah mengelola
Qur’an selama tad rus di
TPQ
bulan Ramadhan.
Kegiatan
Nasyiah
Sayangan.
tersebut
selama 4 kali
berlangsung
e. Mengadakan
kajian
dalam seminggu
pembekalan ilmu agama pada
(hari senin, selasa, kamis, dan
bulan Ramadhan. Kegiatan
sabtu)
ini dilakukan 7 hari diawal
yaitu
3
hari
untuk
membaca, menulis, dan hafalan,
1
hari
untuk
membaca
bulan Ramadhan.
dan
bermain.
10
f. Mengadakan
bedah
film.
b. Mengadakan tadabbur alam,
Film yang ditayangkan yaitu
dan
film yang bernafaskan Islami.
kegiatan
g. Halal bihalal semua anggota
Nasyiatul
mendokumentasikan
NA
tadabbur
’Aisyiyah
alam.
tahun
h. Silaturahim PRNA SeCabang
kajian
setiap
bulan
dua
tadabbur
sekali
kegiatannya
dengan
mengadakan
saat
alam diadakaan setiap dua
Sayangan
Blimbing
pada
yang
dilaksanakan
pada akhir tahun.
rutin
c. Pengelolaan
secara
media
online
seperti facebook agar mudah
bergantian.
dalam menyalurkan informasi
4. Bidang Dokumentasi, Informasi,
terkait kegiatan yang akan
dan Komunikasi
dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan
5. Bidang
pada bidang ini adalah:
a. Memenuhi
seni
budaya
dan
kesejahteraan keluarga dan sosial
undangan
ekonomi
dekorasi. Nasyiatul ‘Aisyiyah
Kegiatan yang dilaksanakan
Sayangan
pada bidang ini yaitu:
penyewaan
mengadakan
dekorasi,
a. Mengadakan
yang
kegiatan
dimaksudkan untuk melatih
keputrian seperti memasak,
para
merangkai bunga dekorasi,
anggotanya
untuk
bedah
berwirausaha.
11
buku,
seminar.
Kegiatan
ini
oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting
dilaksanakan
Sayangan ditemukan beberapa faktor
pada dua bulan sekali.
pendukung dan penghambat. Faktor
b. Mengadakan kegiatan sosial,
misalnya
pendukung
mengadakaan
antara lain mempunyai
hari
kegiatan keIslaman yang cukup baik
kemerdekaan
untuk
sehingga dapat menambah wawasan
memeriahkan
hari
ilmu agama khususnya bagi remaja
lomba
setiap
putri,
kemerdekaan.
c. Mensukseskan
kegiatan
yang
bervariasi
sehingga menarik minat remaja putri
TORSENI
(temu olahraga dan seni).
untuk
Kegiataan
adanya kepedulian Muhammadiyah
TORSENI
diadakan
oleh
Pimpinan
Faktor
perwakilan tiap Ranting.
Sayangan
penghambat
yang
dialami oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah
d. Mengadakan kegiatan arisan
Ranting
dan kegiatan menabung bagi
Sayangan
antara
lain
Adanya salah satu kegiatan yang
Nasyiatul
belum bisa terlaksanakan, adanya
****
kegiatan yang belum berjalan dengan
Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan
beroraganisasi,
untuk proses kaderisasi.
yang pesertanya diambil dari
‘Aisyiyah.
aktif
dan ‘Aisyiyah Ranting
Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah
anggota
ikut
yang
baik sesuai yang telah direncanakan,
diselenggarakan
ketekunan
****
Wawancara
dengan
Kurnia
Puspasari (Ketua Nasyiatul ‘Aisyiyah
Sayangan) pada hari Kamis, 6 Maret 2014
jam 17.00 wib.
12
pimpinan
dalam
menangani program belum berjalan
bidang seni budaya,kesejahteraan
secara maksimal.††††
keluargan dan sosial ekonomi.
Bentuk
KESIMPULAN
kaderisasi
Berdasarkan data dan analisis
Ranting
meningkatkan
mengelola TPQ Nasyiah Sayangan;
‘Aisyiyah
Sayangan
pribadi
muslimah
bentuk kegiatan bidang dokumentasi,
dalam
informasi dan komunikasi berupa
remaja
memenuhi
dengan
menyelenggarakan
digolongkan menjadi 5 (lima)
bidang
ekonomi
mengadakan
kegiatan
keputrian,
mengadakan
kegiatan
social,
macam yaitu bidang kaderisasi;
dakwah,
alam,
kesejahteraan keluargan dan sosial
dapat
pendidikan;
tadabur
bentuk kegiatan bidang seni budaya,
jawab bidang. Kegiatan yang
bidang
dekorasi,
pengelolaan media online; sedangkan
penanggung
diselenggarakan
undangan
mengadakan
berbagai
kegiatan yang dikoordinasi oleh
masing-masing
mengadakan
bentuk kegiatan pendidikan berupa
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Nasyiatul
berupa
bidang
pengkaderan dan pentaran guru TPQ;
yang telah penulis paparkan, dapat
1. Upaya
kegiatan
mensukseskan
TORSENI,
mengadakan kegiatan arisan dan
bidang
menabung.
dokumentasi,
2. Faktor
informasi dan komunikasi; dan
pendukung
dan
penghambat antara lain :
††††
Wawancara
dengan
Kurnia
Puspasari (Ketua Nasyiatul ‘Aisyiyah
Sayangan) pada hari Kamis, 6 Maret 2014
jam 17.00 wib.
a.
Faktor pendukung
yaitu, Mempunyai kegiatan
13
keIslaman yang cukup baik
SARAN
untuk menambah wawasan
Berdasarkan data dan analisis
ilmu agama bagi remaja putri,
kegiatan
yang
sehingga
menarik
yang telah penulis paparkan, dapat
bervariasi
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
minat
1. Kepada
remaja putri untuk ikut aktif
berorganisasi,
kepedulian
dan
melaksanakan
Muhammadiyah
Sayangan
untuk
Ranting
masih
proses
tertunda
untuk
bisa
dengan yang telah direncanakan
salah satunya adalah “Seminar”.
yaitu, ada salah satu kegiatan
belum
Bahkan bisa lebih menambah
bisa
kegiatan-kegiatan
terlaksanakan, adanya salah
2. Kepada
berjalan dengan baik sesuai
telah
yang
bermanfaat.
satu kegiatan yang belum
yang
kerja
dilaksanakan secara rutin sesuai
Faktor penghambat
yang
program
yang belum bisa terlaksana atau
kaderisasi.
b.
Nasyiatul
‘Aisyiyah Sayangan seyogyanya
adanya
‘Aisyiyah
Pimpinan
‘Aisyiyah
direncanakan,
Anggota
Nasyiatul
Ranting
Sayangan
seyogyanya dapat meningkatkan
ketekunan pimpinan dalam
kesadaran diri akan pentingnya
menangani program belum
kegiatan
berjalan secara maksimal.
yang
telah
diselenggarakan oleh Pimpinan
Ranting
Sayangan
14
Nasyiatul
‘Aisyiyah
dengan selalu ikut
aktif dalam berbagai macam
Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi
Research.Yogyakarta:
Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM.
kegiatan tersebut.
3. Kepada
peneliti
selanjutnya,
Herdiansyah,
Haris.
2010.
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan
referensi
bagi
penelitian sejenis.
http://www.upickngawi.blogspot.co
m/2011/11/Anggaran-DasarNasyiatul-‘Aisyiyah diunduh
pada tanggal 12 Juli 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2008. Kiprah Dakwah
Muslimah. Solo: Pustaka
Arafah.
Mardalis. 2006. Metode Penelitian
Suatu Pendekatan Proposal.
Jakarta: BumiAksara.
Afianto. Dodi. Dkk. 2010. Ber-Islam
Menuju
keshalehan
Individual
dan
Sosial.
Surakarta: Mentoring AlIslam
dan
Keemuhammadiyahan
Lembaga
Pengembangan
Ilmu-ilmu Dasar (LPID).
Arifin.
Zainal. 2011. Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mu’arif.
Dkk.
2004.
BerMuhammadiyah
Secara
Kultural. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Nashir.
Haedar.
2010.
Muhammadiyah
Gerakan
Pembaharuan. Yogyakarta:
Surya Sarana Grafika.
Sari. Norma, 2012. Panduan dan
Materi Musywill XII PW
Nasyiatul ‘Aisyiyah Jateng.
Semarang:
Nasyiatul
‘Aisyiyah.
Arikunto. Suharsimi. 2007. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis.
Jakarta:
Balai
Pustaka.
Sarwono W. Sarlito. 2001. Psikologi
Remaja.
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada.
Departemen Agama. 2007. AlQur’an Terjemahan. Jakarta:
Departemen Agama RI.
Shobron. Sudarso, dkk. 2010. Studi
Kemuhammadiyahan.
Surakarta:
LembagaPengembanganIlm
u-ilmuDasar (LPID).
Fudyartanta, Ki. 2012. Psikologi
Kepribadian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
15
REMAJA MUSLIMAH DI RANTING SAYANGAN DESA WONOREJO,
KEC. POLOKARTO, KAB. SUKOHARJO PERIODE 2011-2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
(Tarbiyah)
oleh :
RENI DWI JAYANTI
NIM
: G000 100 067
NIRM : 10/X/02.2.1/T/4397
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ii
iii
ABSTRAK
UPAYA NASYIATUL ‘AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PRIBADI
REMAJA MUSLIMAH DI RANTING SAYANGAN, DESA WONOREJO,
KEC POLOKARTO, KAB SUKOHARJO PERIODE 2011-2014
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja upaya yang dilakukan
Nasyiatul ‘Aisyiyah beserta faktor pendukung dan penghambat yang dilakukan
Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam dalam meningkatkan pribadi remaja muslimah
meningkatkan di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab
Sukoharjo. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan
upaya yang dilakukan Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam meeningkatkan pribadi remaja
muslimah di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab Sukoharjo.
dan 2) untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat
yang dilakukan Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam meningkatkan pribadi remaja
muslimah di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab Sukoharjo.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan dengan pola pemikiran induktif.
Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan: berkaitan dengan upaya
Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting Sayangan dalam meningkatkan pribadi remaja
muslimah sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan pimpinan Nasyiatul ‘Aisyiah
Ranting Sayangan telah berusaha membuat program kegiatan yang bermanfaat
bagi remaja putri antara lain bidang dakwah, pendidikan, dokumentasi informasi
dan komunikasi, dan seni budaya dan kesejahteraan keluarga dan sosial ekonomi.
Adapun faktor pendukung dan penghambat antara lain (a) faktor pendorong
diantaranya kegiatan keIslaman yang cukup baik, kegiatan bervariasi, kepedulian
Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk proses kaderisasi. (b) faktor penghambat
diantaranya kegiatan yang belum terlaksana, kegiatan yang belum berjalan sesuai
rencana, ketekunan pimpinan dalam menangani kegiatan belum berjalan secara
maksimal.
Kata kunci: Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Remaja Muslimah
iv
yang berarti bagi agama, bangsa dan
PENDAHULUAN
Muhammadiyah
persyarikatan
yang
negara, serta menjalankan fungsinya
adalah
sebagai
merupakan
gerakan Islam. Maksud gerakannya
bidang
1912
memilih
bangsa,
di
dalam
Anggaran
Dasarnya.
Nasyiatul
sebagai
‘Aisyiyah
Sayangan adalah salah satu Ranting
gerakan Islam sejak kelahirannya
tahun
persyarikatan dan kader
terkandung
yaitu
perseorangan dan masyarakat.*
Muhammadiyah
kader
perjuangannya diatas prinsip yang
ma’ruf nahi munkar yang ditujukan
dua
umat,
Nasyiah mendasarkan usaha dan
adalah dakwah Islam dan amar
kepada
kader
yang berada di bawah
sistem
Pimpinan
Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA)
organisasi sebagai wadah perjuangan
Blimbing. Pada awal didirikannya
menuju pencapaian tujuan dan cita-
Nasyiatul
citanya.
‘Aisyiyah,
kondisi
beragama remaja putri masih kurang.
Dalam hal ini salah satu
Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
organisasi otonom yang dimiliki oleh
Muhammadiyah
adalah
‘Aisyiyah
(NA).
melaksanakan
usahanya
pemahaman tentang agama yang
Nasyiatul
minim
Dalam
dan
berorganisasi.
menuju
Nasyiatul
terbentuknya pribadi putri Islam
kurangnya
Oleh
‘Aisyiyah
minat
sebab
itu,
Ranting
Sayangan memiliki peran penting
dalam melaksanakan dakwah Islam
*
Sudarso, Shobron, dkk. Studi
Kemuhammadiyahan (Surakarta: Lembaga
Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar (LPID),
2009), hlm. 86.
di kalangan remaja putri, yaitu
1
dengan meningkatkan pribadi remaja
1. Muhammad
muslimah
dalam
dalam
rangka
rumusan
Arba’in
masalah
Boyolali
remaja
dan
Arba’in
faktor
kuat
penghambatnya. Sedangkan tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mendeskripsikan
upaya
yang
dilakukan
Nasyiatul
Ranting
meningkatkan
muslimah
faktor
pribadi
serta
dan
terhadap
2010/2011.
berpengaruh
akhlak
peserta
Klego
Kabupaten
Boyolali dalam kategori pengajian
dalam
termasuk dalam kategori baik dan
remaja
sangat baik.†
2. Joko Nugroho dalam skripsinya
faktor
yang
berjudul
†
penelitian
Nawawiyah
Kecamatan
penghambatnya.
Beberapa
Tahun
Muhammadiyah Desa Banyu Urip
mendeskripsikan
pendukung
Pada
pengajian pada Pimpinan Ranting
‘Aisyiyah
Sayangan
Kajian
Menyimpulkan bahwa kitab hadist
muslimah, serta apa saja faktor
pendukung
Peserta
Terhadap
Desa Banyu Urip Kecamatan Klego
‘Aisyiyah Ranting Sayangan dalam
pribadi
berjudul
Pimpinan Ranting Muhammadiyah
yang dilakukan Nasyiatul
meningkatkan
yang
Nawawiyah
Akhlak
dalam penelitian ini adalah apa
upaya
skripsinya
Sutrisno
pengaruh Pengajian Kitab Hadist
memperbaiki sumber daya manusia.
Adapun
Amin
Peranan
Ranting
Muhammad
Amin
Sutrisno,
pengaruh Pengajian Kitab Hadist Arba’in
Nawawiyah Terhadap Akhlak Peserta Kajian
Pada Pimpinan Ranting Muhammadiyah
Desa Banyu Urip Kecamatan Klego Boyolali
Tahun 2010/2011 (Surakarta: Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
2011),
unpublished.
yang
berhubungan dengan masalah yang
penulis angkat antara lain:
2
Muhammadiyah Dalam Pendidikan
Muhammadiyah
Islam
Ranting
Pengembangan Masyarakat Melalui
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan
Pendidikan (Studi Terhadap Majelis
Bantul 2011), menyimpulkan bahwa
Pendidikan Dasar dan Menengah
keberadaan Ranting Muhammadiyah
Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta).
Ngestiharjo
Yang
(Studi
Kasus
di
Selatan
Bantul
ingin
Dalam
meneliti
tentang
mempunyai peranan penting dalam
gambaran umum Majelis Pendidikan
pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu
Dasar dan Menengah PDM Kota
berdakwah amar ma’ruf nahi munkar
Yogyakarta dan bagaimana perannya
dengan mengajak masyarakat untuk
dalam
kembali kepada ajaran yang sesuai
penelitiannya adalah menunjukkan
dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
bahwasannya peran Muhammadiyah
yang ditempuh melalui kegiatan yang
dalam pengembangan
diselenggarakan Pimpinan Ranting
melalui pendidikan ada tiga, yaitu;
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan
pertama, sebagai mediator yaitu
Bantul bekerja sama dengan Takmir
dengan
Masjid setempat.‡
pendidikan yang berkualitas dalam
3. Ma’unah Wahyu Hidayati dalam
rangka peningkatan sumber daya
skripsinya
manusia, dan juga berfungsi sebagai
yang
berjudul
Peran
masyarakat.
Hasil
masyarakat
menyelenggarakan
wakil masyarakat. Kedua motivator,
‡
Joko Nugroho, Peranan Ranting
Muhammadiyah Dalam Pendidikan Islam
(Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah
Ngestiharjo Selatan Bantul 2011) (Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
2012), unpublished.
yaitu sebagaimana tertuang di dalam
program
subsidi
silang
untuk
masyarakat yang kurang mampu.
3
Ketiga
sebagai
fasilitator,
yaitu
munculnya
pendidikan
modern,
memfasilitasi pendidikan baik sarana
organisasi pendidikan serta faktor
maupun prasarana. Dalam hal ini
yang
Majelis
melatarbelakangi
Dekdasmen
juga
Muhammadiyah
fasilitas
bagi
pendidikan
memberikan
kelahiran
sebagai
tersebut.
identitas
Hasil
dari
masyarakat kurang mampu untuk
penelitiannya adalah yang pertama,
memperoleh
pendidikan
pendidikan di Indonesia pada abad
program
BIKNAS
Lingkungan)
diperuntukkan
melalui
(Bina
ke-19
sebelum
munculnya
bagi
pendidikan modern terdapat dua
siswa-siswi yang ada di sekolah
system pendidikan , yaitu pendidikan
Muhammadiyah Yogyakarta dengan
pribumi
melalui keringanan pendidikan.§
masyarakat
4. Muhammmad
gubernemen oleh pihak Belanda.
Ali
dalam
yang
dilaksanakan
serta
pendidikan
skripsinya yang berjudul Gerakan
Terdapat
Pembaharuan
pendidikan pribumi, yaitu pengajaran
(1912-1942)
Muhammadiyah
Melacar
dua
jenjang
dalam
Akar-akar
Al-Qur’an
Pendidikan Modern. Yang meneliti
pengajaran
tentang
di
membaca Al-Qur’an dan dasar-dasar
Imdonesia pada abad ke-19 sebelum
keIslaman, sedangkan yang ingin
situasi
pendidikan
dan
pesantren.
Al-Qur’an
Pada
diajarkan
mempelajari Islam lebih mendalam
§
Ma’unah Wahyu Hidayati, Peran
Muhammadiyah Dalam Pengembangan
Masyarakat Melalui Pendidikan (Studi
Terhadap Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah
Kota
Yogyakarta)
(Yogyakarta:
Universitas
Negeri
Yogyakarta, 2001), unpublished.
belajar di pesantren. Pada pihak lain
pendidikan Belanda pada abad ke-19
masih
4
dilakukan
dengan
amat
sederhana dan terbatas di daerah-
Kayutaman
dimaksud
untuk
daerah perkotaan serta diperuntukkan
menumbuh
kembangkan
seluruh
bagi anak-anak Belanda dan lapisan
potensi manusia secara maksimal
atas priyayi.
sehingga
Keadaan
ini pada
mampu
hidup
mandiri
kenyataannya tidak berpengaruh bagi
ditengah-tengah masyarakat. Ketiga
masyarakat
Muhammadiyah
Indonesia
umumnya.
Kedua
terdapat
pada
sebagai akar
modern,
yaitu
salah
satu akar modern di Indonesia.**
tiga
ragam pendidikan nasional yang
disebut
merupakan
Nasyiatul ‘Aisyiyah adalah
pendidikan
organisasi
Muhammadiyah
otonom
dan
kader
Muhammadiyah, yang merupakan
(1912), Taman Siswa (1922) dan IUS
gerakan
kayutaman (1826). Tujuan akhir
dibidang
peendidikan Muhammadiyah adalah
kemasyarakatan,
ingin membangun kembali tatanan
Maksud gerakan putri Islam adalah
masyarakat agar sejalan dengan nilai-
menggerakkan
nilai Islam. Bagi Taman Siswa
untuk memahami dan mengamalkan
pendidikan harus diarahkan untuk
ajaran Islam, dan mengarahkan orang
membangun
kembali
lain sesuai dengan tuntutan Al-
yang
di
ada
kebudayaan
masyarakat
dan
Qur’an
putri
Islam,
bergerak
keagamaan,
dan
dan
keputrian.
putri-putri
As-Sunnah
Islam
menuju
disesuaikan dengan perkembangan
mutakhir.
Singkatnya
basis
pendidikan Taman Siswa bercorak
**
Muhammmad
Ali,
Gerakan
Pembaharuan Muhammadiyah (1912-1942)
Melacar Akar-akar Pendidikan Modern
(Yogyakarta:
Universitas
Negeri
Yogyakarta, 2001), unpublished.
kultural-nasional. Pendidikan IUS
5
terbentuknya
putri
Islam
yang
dalam kerangka perwujudan
berakhlaq mulia.††
keimanan
Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai
gerakan
putri
Islam
dan
dan
ketaqwaan
kepada Allah SWT.
kader
b.
Asas dakwah Islam
Muhammadiyah dalam melakukan
amar makruf nahi munkar,
gerakannya berlandaskan kepada :‡‡
bahwa segala kebijakan yang
1. Al-Qur’an dan Sunnah
ditetapkan
pelaksanaan
Rasulullah
merupakan
ajaran
dengan pendekatan dakwah
2. Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Muhammadiyah
yang
3. Anggaran Dasar dan Anggaran
dijiwai
semangat
pembaharuan,
‘Aisyiyah
kritis dan inovatif.
4. Asas-asas gerakan Nasyiatul
c.
‘Aisyiyah yakni :
Asas
Asas
kader,
KeIslaman,
dengan
pemurnian,
Rumah Tangga Nasyiatul
a.
Islam
keterbukaan,
pemberdayaan
bahwa
Nasyiatul
kebijakan
‘Aisyiyah
bahwa kebijakan Nasyiatul
dilaksanakan dalam rangka
‘Aisyiyah
memberikan
dilaksanakan
saluran
bagi
potensi kader dalam berbagai
††
Zakiyuddin Baidhawy dkk,
Studi
Kemuhammadiyahan
kajian
historis, ideology dan organisasi
(Surakarta: Lembaga Studi Islam (LSI),
2001), hlm. 92.
aspek untuk dikembangkan
baik internal Muhammadiyah
‡‡
Norma Sari, Panduan dan Materi
Musywil XII PW Nasyiatul ‘Aisyiyah Jateng
(Semarang: Pimpinan Wilayah Nasyiatul
‘Aisyiyah Jawa Tengah. 2012) hlm. 58.
maupun eksternal.
6
d.
Asas kemasyarakatan,
Sedangkan istilah pribadi remaja
bahwa kebijakan Nasyiatul
muslimah adalah seseorang/ individu
‘Aisyiyah diperuntukkan bagi
yang tingkah lakunya
terciptanya kebaikan hidup
pertumbuhan
manusia
dengan
yang tunduk dan patuh mengikuti
esensi, harkat dan kualitasnya
secara lahir dan batin terhadap
sebagai
ajaran-ajaran (hukum-hukum) agama
dimuliakan
sesuai
makhluk
yang
Allah,
untuk
islam
yang
kearah
dibawa
mengalami
kedewasaan
oleh
Nabi
membawa dan mewujudkan
Muhammad selaku utusan Allah
rahmat bagi seluruh alam.
SWT, sebagai bukti keimanan yang
e.
Asas ketinggian ilmu
dan
kecakapan,
menjadi keyakinan dalam hatinya.
bahwa
Bila disederhanakan, sekurang-
kebijakan
Nasyiatul
kurangnya ada sepuluh ciri yang
‘Aisyiyah
dilaksanakan
mesti ada pada pribadi seorang
dari
muslimah yaitu:§§ yaitu (1) Sal mul
optimalisasi fungsi akal/ra’yu
‘Aq dah (aqidah yang bersih), (2)
yang menjadi kelebihan asasi
Sha ul ’Ib dah (ibadah yang
sebagai
wujud
manusia.
benar), (3) Mat nul Khuluq (akhlak
Tujuan Organisasi ini adalah
yang kokoh), (4) Qowiyyul Jismi
terbentuknya putri Islam yang berarti
(kekuatan jasmani), (5) Mutsaqqoful
bagi keluarga, bangsa dan agama
menuju
terwujudnya
masyarakat
§§
Dodi Afianto, Ber-Islam menuju
keshalehan Individual dan Sosial (Surakarta:
Mentoring Al-Islam & Kemuhammadiyahan
lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar
(LPID), 2010), hlm.35-40.
Islam yang sebenar-benarnya.
7
Fikri (intelek dalam berfikir), (6)
diamati.††† Penelitian ini dilakukan di
Mujahadul
Ranting
Linafsihi
(berjuang
Sayangan,
Desa
melawan hawa nafsu), (7) Harishun
Wonorejo,Kec
‘ala
Sukoharjo dan yang menjadi subjek
Waqtihi
waktu),
(8)
Syuunihi
(pandai
menjaga
Munzhzhamun
(teratur
dalam
Polokarto,
Kab
penelitian adalah Pimpinan Nasyiatul
fi
‘Aisyiyah Ranting Sayangan.
suatu
urusan), (9) Qodirun ‘alal Kassbi
Metode pengumpulan data
(memiliki
kemampuan
usaha
yang digunakan antara lain metode
sendiri), (10) Nafi’un Lighoirihi
wawancara
Interview
ini
(bermanfaat bagi orang lain).
dimaksudkan
untuk
mengetahui
METODE PENELITIAN
keadaan Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting
Jenis penelitian ini termasuk
Sayangan
dengan
informasi-
(field research), yakni penelitian
informasi yang langsung didapatkan
yang langsung di lapangan atau
dari pengurus Nasyiatul ‘Aisyiyah
kebenaran yang sebenarnya secara
Ranting
Sayangan,
observasi
spesifik apa yang sedang terjadi. ***
digunakan
untuk
mengetahui
Adapun pendekatan dalam penelitian
keadaan Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting
ini dengan cara pendekatan kualitatif
Sayangan,
secara
prosedur
penelitian
agenda-agenda
yang
yang
dilakukan, serta metode dokumentasi
menghasilkan data deskriptif berupa
digunakan
untuk
mengumpulkan
kata-kata tertulis atau lisan dari
data
orang-orang
dan
perilaku
yang
berhubungan
dengan
yang
***
†††
Mardalis, Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposa (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 80.
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1991), hlm. 3.
8
gambaran umum Nasyiatul ‘Aisyiyah
HASIL
Ranting Sayangan, visi dan misi,
PEMBAHASAN
struktur
organisasi,
PENELITIAN
Berdasarkan
keadaan
DAN
hasil
observasi
pengurus, dan data inti tentang
dan wawancara di Ranting Sayangan,
program
Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab
kerja
dari
Nasyiatul
Sukoharjo terhadap upaya Nasyiatul
‘Aisyiyah Sayangan.
Metode analisis data dengan
menggunakan pendekatan deskriptif
yang
sifatnya
kualitatif,
menurut
kata-kata
atau
kalimat
masing-masing
kategori
yang
muslimah
bidang
dakwah,
bidang
bidang
dokumentasi
informasi
dan
komunikasi,
dan
bidang
seni
budaya
dan
kesejahteraan keluarga dan sosial
ekonomi.
tersedia dari berbagai sumber, yaitu
dokumentasi
remaja
pendidikan,
dengan menelaah seluruh data yang
observasi,
pribadi
yaitu,
atau proses analisis data dimulai
wawancara,
meningkatkan
dibagi menjadi 5 program perbidang
untuk memperoleh kesimpulan, ‡‡‡
data
dalam
menyangkut beberapa kegiatan yang
yaitu
perolehan data yang digambarkan
dengan
‘Aisyiyah
Adapun
upaya
yang
dilakukan sebagai berikut:
dan
1.
telah
dikumpulkan.§§§
Bidang Kaderisasi
a. Mengadakan
pengkaderan.
Kegiatan
pengkaderan
dilaksanakan setiap peride.
‡‡‡
SuharsimiArikunto,Prosedur
Penelitian (Jakarta: Bina Aksara, 1989),
hlm. 189.
§§§
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1991), hlm. 189.
Adapun
9
kegiatan
yang
dilakukan dalam bentuk teori
3. Bidang Dakwah
dan praktek.
a. Mengadakan
b. Penataran
guru
Kegiatan
TPQ.
penataran
kajian
rutin
setiap malam ahad.
ini
b. Mengadakan
pengajian
di
dilaksanakan setiap dua bulan
rumah pimpinan atau anggota
sekali
Nasyiah
yang
diikuti
oleh
semua guru TPQ seCabang
Sayangan
bergilir setiap pekan ke-5.
Blimbing. Kegiatan tersebut
tarawih
TPQ
Ramadhan.
mengajarkan
bagaimana
ilmu
tad rus
c. Mengadakan
diadakan untuk melatih guru
tentang
secara
agama
d. Pada
kepada anak.
pada
akhir
dan
bulan
Ramadhan
mengadakan buka bersama.
2. Bidang Pendidikan
kegiatan buka bersama ini
Kegiatan yang dilaksanakan
sebagai syukuran khatam al-
pada bidang ini adalah mengelola
Qur’an selama tad rus di
TPQ
bulan Ramadhan.
Kegiatan
Nasyiah
Sayangan.
tersebut
selama 4 kali
berlangsung
e. Mengadakan
kajian
dalam seminggu
pembekalan ilmu agama pada
(hari senin, selasa, kamis, dan
bulan Ramadhan. Kegiatan
sabtu)
ini dilakukan 7 hari diawal
yaitu
3
hari
untuk
membaca, menulis, dan hafalan,
1
hari
untuk
membaca
bulan Ramadhan.
dan
bermain.
10
f. Mengadakan
bedah
film.
b. Mengadakan tadabbur alam,
Film yang ditayangkan yaitu
dan
film yang bernafaskan Islami.
kegiatan
g. Halal bihalal semua anggota
Nasyiatul
mendokumentasikan
NA
tadabbur
’Aisyiyah
alam.
tahun
h. Silaturahim PRNA SeCabang
kajian
setiap
bulan
dua
tadabbur
sekali
kegiatannya
dengan
mengadakan
saat
alam diadakaan setiap dua
Sayangan
Blimbing
pada
yang
dilaksanakan
pada akhir tahun.
rutin
c. Pengelolaan
secara
media
online
seperti facebook agar mudah
bergantian.
dalam menyalurkan informasi
4. Bidang Dokumentasi, Informasi,
terkait kegiatan yang akan
dan Komunikasi
dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan
5. Bidang
pada bidang ini adalah:
a. Memenuhi
seni
budaya
dan
kesejahteraan keluarga dan sosial
undangan
ekonomi
dekorasi. Nasyiatul ‘Aisyiyah
Kegiatan yang dilaksanakan
Sayangan
pada bidang ini yaitu:
penyewaan
mengadakan
dekorasi,
a. Mengadakan
yang
kegiatan
dimaksudkan untuk melatih
keputrian seperti memasak,
para
merangkai bunga dekorasi,
anggotanya
untuk
bedah
berwirausaha.
11
buku,
seminar.
Kegiatan
ini
oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah Ranting
dilaksanakan
Sayangan ditemukan beberapa faktor
pada dua bulan sekali.
pendukung dan penghambat. Faktor
b. Mengadakan kegiatan sosial,
misalnya
pendukung
mengadakaan
antara lain mempunyai
hari
kegiatan keIslaman yang cukup baik
kemerdekaan
untuk
sehingga dapat menambah wawasan
memeriahkan
hari
ilmu agama khususnya bagi remaja
lomba
setiap
putri,
kemerdekaan.
c. Mensukseskan
kegiatan
yang
bervariasi
sehingga menarik minat remaja putri
TORSENI
(temu olahraga dan seni).
untuk
Kegiataan
adanya kepedulian Muhammadiyah
TORSENI
diadakan
oleh
Pimpinan
Faktor
perwakilan tiap Ranting.
Sayangan
penghambat
yang
dialami oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah
d. Mengadakan kegiatan arisan
Ranting
dan kegiatan menabung bagi
Sayangan
antara
lain
Adanya salah satu kegiatan yang
Nasyiatul
belum bisa terlaksanakan, adanya
****
kegiatan yang belum berjalan dengan
Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan
beroraganisasi,
untuk proses kaderisasi.
yang pesertanya diambil dari
‘Aisyiyah.
aktif
dan ‘Aisyiyah Ranting
Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah
anggota
ikut
yang
baik sesuai yang telah direncanakan,
diselenggarakan
ketekunan
****
Wawancara
dengan
Kurnia
Puspasari (Ketua Nasyiatul ‘Aisyiyah
Sayangan) pada hari Kamis, 6 Maret 2014
jam 17.00 wib.
12
pimpinan
dalam
menangani program belum berjalan
bidang seni budaya,kesejahteraan
secara maksimal.††††
keluargan dan sosial ekonomi.
Bentuk
KESIMPULAN
kaderisasi
Berdasarkan data dan analisis
Ranting
meningkatkan
mengelola TPQ Nasyiah Sayangan;
‘Aisyiyah
Sayangan
pribadi
muslimah
bentuk kegiatan bidang dokumentasi,
dalam
informasi dan komunikasi berupa
remaja
memenuhi
dengan
menyelenggarakan
digolongkan menjadi 5 (lima)
bidang
ekonomi
mengadakan
kegiatan
keputrian,
mengadakan
kegiatan
social,
macam yaitu bidang kaderisasi;
dakwah,
alam,
kesejahteraan keluargan dan sosial
dapat
pendidikan;
tadabur
bentuk kegiatan bidang seni budaya,
jawab bidang. Kegiatan yang
bidang
dekorasi,
pengelolaan media online; sedangkan
penanggung
diselenggarakan
undangan
mengadakan
berbagai
kegiatan yang dikoordinasi oleh
masing-masing
mengadakan
bentuk kegiatan pendidikan berupa
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Nasyiatul
berupa
bidang
pengkaderan dan pentaran guru TPQ;
yang telah penulis paparkan, dapat
1. Upaya
kegiatan
mensukseskan
TORSENI,
mengadakan kegiatan arisan dan
bidang
menabung.
dokumentasi,
2. Faktor
informasi dan komunikasi; dan
pendukung
dan
penghambat antara lain :
††††
Wawancara
dengan
Kurnia
Puspasari (Ketua Nasyiatul ‘Aisyiyah
Sayangan) pada hari Kamis, 6 Maret 2014
jam 17.00 wib.
a.
Faktor pendukung
yaitu, Mempunyai kegiatan
13
keIslaman yang cukup baik
SARAN
untuk menambah wawasan
Berdasarkan data dan analisis
ilmu agama bagi remaja putri,
kegiatan
yang
sehingga
menarik
yang telah penulis paparkan, dapat
bervariasi
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
minat
1. Kepada
remaja putri untuk ikut aktif
berorganisasi,
kepedulian
dan
melaksanakan
Muhammadiyah
Sayangan
untuk
Ranting
masih
proses
tertunda
untuk
bisa
dengan yang telah direncanakan
salah satunya adalah “Seminar”.
yaitu, ada salah satu kegiatan
belum
Bahkan bisa lebih menambah
bisa
kegiatan-kegiatan
terlaksanakan, adanya salah
2. Kepada
berjalan dengan baik sesuai
telah
yang
bermanfaat.
satu kegiatan yang belum
yang
kerja
dilaksanakan secara rutin sesuai
Faktor penghambat
yang
program
yang belum bisa terlaksana atau
kaderisasi.
b.
Nasyiatul
‘Aisyiyah Sayangan seyogyanya
adanya
‘Aisyiyah
Pimpinan
‘Aisyiyah
direncanakan,
Anggota
Nasyiatul
Ranting
Sayangan
seyogyanya dapat meningkatkan
ketekunan pimpinan dalam
kesadaran diri akan pentingnya
menangani program belum
kegiatan
berjalan secara maksimal.
yang
telah
diselenggarakan oleh Pimpinan
Ranting
Sayangan
14
Nasyiatul
‘Aisyiyah
dengan selalu ikut
aktif dalam berbagai macam
Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi
Research.Yogyakarta:
Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM.
kegiatan tersebut.
3. Kepada
peneliti
selanjutnya,
Herdiansyah,
Haris.
2010.
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan
referensi
bagi
penelitian sejenis.
http://www.upickngawi.blogspot.co
m/2011/11/Anggaran-DasarNasyiatul-‘Aisyiyah diunduh
pada tanggal 12 Juli 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2008. Kiprah Dakwah
Muslimah. Solo: Pustaka
Arafah.
Mardalis. 2006. Metode Penelitian
Suatu Pendekatan Proposal.
Jakarta: BumiAksara.
Afianto. Dodi. Dkk. 2010. Ber-Islam
Menuju
keshalehan
Individual
dan
Sosial.
Surakarta: Mentoring AlIslam
dan
Keemuhammadiyahan
Lembaga
Pengembangan
Ilmu-ilmu Dasar (LPID).
Arifin.
Zainal. 2011. Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mu’arif.
Dkk.
2004.
BerMuhammadiyah
Secara
Kultural. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Nashir.
Haedar.
2010.
Muhammadiyah
Gerakan
Pembaharuan. Yogyakarta:
Surya Sarana Grafika.
Sari. Norma, 2012. Panduan dan
Materi Musywill XII PW
Nasyiatul ‘Aisyiyah Jateng.
Semarang:
Nasyiatul
‘Aisyiyah.
Arikunto. Suharsimi. 2007. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis.
Jakarta:
Balai
Pustaka.
Sarwono W. Sarlito. 2001. Psikologi
Remaja.
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada.
Departemen Agama. 2007. AlQur’an Terjemahan. Jakarta:
Departemen Agama RI.
Shobron. Sudarso, dkk. 2010. Studi
Kemuhammadiyahan.
Surakarta:
LembagaPengembanganIlm
u-ilmuDasar (LPID).
Fudyartanta, Ki. 2012. Psikologi
Kepribadian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
15