PERAN RANTING ’AISYIYAH MAKAMHAJI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 2010 Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013.

(1)

PERAN RANTING ’AISYIYAH MAKA

KARTASURA KABUPATEN SU

2015 DALAM MENINGKATKAN PEND

MASYARAKAT MAKAMHAJI TAHU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

UNIVERSITAS MU

PERAN RANTING ’AISYIYAH MAKAMHAJI KECAMATA

KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 201

2015 DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM D

MASYARAKAT MAKAMHAJI TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:

FITROTUL AMMAH G 000 090 080

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

MHAJI KECAMATAN

KOHARJO PERIODE

2010-IDIKAN ISLAM DI

KAT MAKAMHAJI TAHUN 2012/2013

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)


(2)

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang bertandatangan di bawah ini, saya Nama

NIM

Fakultas/ Progdi Jenis

Judul

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak

karya ilmiah saya, demi 2. Memberikan hal

mengelola dalam serta menampilkann kepada Perpustakaan

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan

melibatkan pihak

yang timbul atas pelanggaran hak Demikian pernyataan ini

digunakan sebagaimana mestinya.

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang bertandatangan di bawah ini, saya

: Fitrotul Ammah : G 000 090 080

Fakultas/ Progdi : FAI/ Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) : Skripsi

: Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013 Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan

Memberikan hal menyimpan, mengalih mediakan/mengalih

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk softcopyuntuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu minta ijin dari saya

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Yang

slam (Tarbiyah)

‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan Sukoharjo Periode 2010-Meningkatkan Pendidikan Islam Di Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013

Perpustakaan UMS atas penulisan

mediakan/mengalih formatkan, , mendistribusikan untuk kepentingan akademis ijin dari saya selama tetap

ung secara pribadi tanpa semua bentuk tuntutan hukum cipta dalam karya ilmiah ini.

sesungguhnya dan semoga dapat

Surakarta, 24 Juni 2013 menyatakan


(3)

UNIVERS

Jl. A. Yani Tromol Pos I. Kartasura T

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir : Nama : 1. Dra. Chusniatun, M.Ag

2. Dr. Imron Rosyadi Telah membaca dan mencermati skripsi (tugas akhir) dari Mahasiswa : Nama : Fitrotul Ammah NIM : G000090080 Fakultas : Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Judul :Peran

Kabupaten

Pendidikan Islam Di Masy

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM

romol Pos I. Kartasura Telp (0271) 717417, 79483 Fax 715448 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir : : 1. Dra. Chusniatun, M.Ag

2. Dr. Imron Rosyadi, M. Ag

membaca dan mencermati naskah publikasi yang merupakan skripsi (tugas akhir) dari Mahasiswa :

: Fitrotul Ammah : G000090080 : Agama Islam

: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

:Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan

Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Masyarakat Makamhaji Tahun 202/2013 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya

YAH SURAKARTA

Fax 715448 Surakarta 57102

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir :

yang merupakan ringkasan

Makamhaji Kecamatan Kartasura 2015 Dalam Meningkatkan arakat Makamhaji Tahun 202/2013 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.


(4)

ABSTRAK

Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di

Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013

Penelitian ini menelaah tentang peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji. Adapun rumusan masalahnya adalah apa bentuk peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji beserta faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat beserta faktor pendukung dan pengahambat yang dihadapi.

Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis yaitu untuk menambah khazanah keilmuan khususnya dalam bidang pendidikan Islam dan manfaat praktis dapat memberikan masukan bagi pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makam Haji Kartasuro Sukoharjo dan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara berpikir induktif.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa bentuk peran yang dilakukan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji berupa pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal, dan pendidikan Islam informal. Dalam pendidikan Islam formal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha TK ABA Makamhaji 1 TK ABA Makamhaji 2 dan Free School Intan Permata. Adapun pendidikan Islam nonformal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha Play Group Intan Permata, TPAB Intan Permata dan TPQ Intan Permata. Pendidikan Islam informal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha pembinaan keluarga sakinah, pengajian setiap tanggal 9 dan pengajian di setiap masing-masing sub Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji

Faktor yang mendukung dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji adalah semangat dan kegigihan pengurus dan letak geografis Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji. Adapun faktor yang menghambat dalam meningkatkan pendidikan Islam adalah kesibukan pengurus.


(5)

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang sempurna. Islam sebagai wahyu Allah yang merupakan pedoman hidup untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat, hal itu baru dapat dipahami dengan pendidikan. Perbedaan yang menonjol dari agama Islam dengan agama lain adalah kewajiban pengikut agama Islam untuk senantiasa menuntut ilmu. Sebagaimana yang diterangkan dalam Qs. Al mujadilah ayat 11.

…. 

   

  

  

 

Artinya:”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang tidak mengikat usia. Pendidikan Islam akan menjadikan manusia menjadi Insan Kamil. Pengertian pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh spek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrowi.

Tujuan dari pendidikan Islam menurut Muhammad Yunus yang dikutip Bashori, dkk (2010: 5-11) adalah mendidik peserta didik

supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah satu anggota masyarakat yang sanggup berdiri diatas kakinya sendiri, mengabdi kepada Allah, dan berbakti kepada bangsa dan tanah air bahkan sesama umat manusia

Pertumbuhan pendidikan Islam di Indonesia berkembang dengan cepat. Bentuk-bentuk pendidikan Islam yang tersebar di Indonesia antara lain pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal dan pendidikan Islam informal. Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia tidak lepas dari peran sebuah organisasi Islam atau yayasan tertentu,

‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan yang bergerak di bidang keagamaan dan kemasyarakatan. Adapun tugas dan peran ‘Aisyiyah adalah membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama, berorganisasi dan menghimpun anggota-anggota Muhammadiyah wanita dan menyalurkan serta menggembirakan amalan-amalanya. Dengan tugas dan peran tersebut ‘Aisyiyah juga mempunyai amal usaha. Amal usaha ‘Aisyiyah antara lain Pendidikan, kewanitaan, PKK, Kesehatan, dan organisasi kewanitaan (Syamsul, dkk, 2009:122-123).

Salah satu Ranting ‘Aisyiyah yang aktif di masyarakat adalah Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartosuro Sukoharjo. Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro banyak membantu pelaksanaan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji. Pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah 2


(6)

Makamhaji adalah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal, dan Pendidikan Informal. Dengan demikian peran Ranting ‘Aisyiyah sangat membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di Makamhaji Karatsuro Sukoharjo untuk mewujudkan pendidikan Islam.

Berangkat dari uraian di atas penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian di Ranting ‘Aisyiyah Makam Haji Kartasuro Sukoharjo dengan judul “Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo periode 2010-2015 dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013”. B.Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo dalam meningkatkan pendidikan Islam di Masyarakat dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji Kartasuro Sukoharjo.

LANDASAN TEORI A.Aisyiyah

1. Sejarah ‘Aisyiyah

‘Aisyiyah berdiri pada tanggal 19 Mei tahun 1917 M, bersamaan dengan peringatan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1335 H. ‘Aisyiyah diambil dari nama salah satu istri Rasulullah yaitu Siti ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah dibentuk dengan harapan

meniru perjuangan Aisyah yang selalu membantu dakwah Rasulullah SAW.

2. Amal Usaha ‘Aisyiyah

Amal usaha dikelola oleh Badan Pembantu Pimpinan (BPP) yaitu Majelis dan Lembaga. Adapun Majelis dan Lembaga tersebut adalah Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan dan Kebudayaan, Majelis pembinaan kesejahteraan umat, Majelis Pendidikan Paramedis, Majelis Ekonomi, Majelis Pembinaan Kader, Majelis Hukum dan HAM dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan

B. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam yang dimaksud dalam pengertian Omar Muhammad At-Taumy Al-Syaebany dalam Bashori, dkk (2010: 5) diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi atau kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan. Pendidikan Islam yang dimaksud adalah pendidikan yang mempunyai tujuan untuk mengubah tingkah laku individu agar bisa berguna bagi kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat sekitar dan alam sekitar.

2. Tujuan Pendidikan Islam Tujuan pendidikan Islam yang dimaksud Al syaibani dalam Ahmad Tafsir (2008: 49), adalah membentuk Insan Kamil yang bertakwa kepada Allah Subhana Wata’ala. Hal ini berarati bahwa pendidikan Islam diharapkan menghasilkan


(7)

manusia yang berguna bagi diri sendiri maupun masyarakat, serta dapat mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Bentuk-bentuk Pendidikan Islam di Masyarakat

a. Pendidikan Islam formal Pendidikan formal menurut Combs dalam Ishak dan Ugi (2012: 18) adalah pendidikan sebagai sistem pendidikan yang berstruktur, bertingkat, berjenjang dimulai dari sekolah dasar sampai universitas dan yang setaraf.

Bentuk-bentuk pendidikan Islam formal menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal pasal 14, jenjang Pendidikan Formal terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Dalam pendidikan formal juga ada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini dalam bentuk formal. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. b. Pendidikan Islam nonformal

Pendidikan nonformal menurut Combs dalam Ishak dan Ugi (2012:19) adalah setiap kegiatan pendidikan yang diorganisasikan di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara sengaja untuk melayani peserta didik tertentu guna mencapai tujuan belajarnya.

Bentuk-bentuk pendidikan Islam nonformal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26,

meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Sedangkan Satuan Pendidikan Nonformal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 4, terdiri atas Lembaga Kursus, Lembaga Pelatihan, Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM), Majelis Taklim dan Satuan Pendidikan Sejenis. c. Pendidikan islam informal

Pendidikan Informal menurut Combs dalam Ishak dan Ugi (2012:18) adalah pendidikan yang proses pendidikan berlangsung seumur hidup, dalam proses pendidikan setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang berasal dari pengalaman hidup sehari-hari dan pengaruh sumber-sumber pendidikan dalam lingkungan hidup, seperti dari keluarga, teman sepermainan, tetangga, pekerjaan, perpustakaan, pasar, media massa dan lain-lain.

Bentuk-bentuk pendidikan Informal adalah pendidikan yang berlangsung dalam keluarga dan pendidikan yang berlangsung dalam 4


(8)

lingkungan sekitar (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 27 ayat 1). Kedua pendidikan ini saling mengisi. METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian dan Sumber data

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamanati (Moleong, 2006: 4). Sumber Data Menurut Lofland dalam Moleong (2004:157) sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain.

Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari tempat penelitian, seperti hasil wawancara kepada pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji periode 2010-2015. Observasi terhadap kegiatan pendidikan Islam yang dilakukan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan pustaka, misal buku-buku, tulisan yang berkaitan dengan obyek yang diteliti, sehingga membantu peneliti dalam melengkapi data yang diperlukan. Data sekunder yang dipakai oleh peneliti adalah buku rujukan, undang-undang dan dokumentasi yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji.

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah (1) Metode wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yaitu wawancara dan pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2004: 190). Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data tentang peran Ranting ‘Aisyiah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat. (2) Metode Observasi ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang letak geografis dan pelaksanaan pendidikan Islam di masyarakat. (3) Metode Dokumentasi di dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data-data dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa dokumen resmi dari Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo.

3. Metode Analisis Data

Metode Analisis Data yang telah peneliti dapatkan akan dianalisis dengan menggunakan metode diskripif kualitatif. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini adalah data collection and data reduction (pengumpulan dan reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion drawing/verification

(penarikan kesimpulan). Kemudian dalam menarik kesimpulan, penulis menggunakan metode induktif. Metode induktif adalah cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian digeneralisasi yang mempunyai sifat umum (Hadi, 2007: 47)


(9)

HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di masyarakat Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji berupa pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal dan pendidikan Islam informal. 1. Pendidikan Islam formal

Pendidikan formal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji adalah pendidikan untuk anak usia dini. Berdasarkan pembahasan pada Bab II halaman 42 tentang pendidikan anak usia dini dalam bentuk formal meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Berdasarkan pembahasan pada bab III halaman 68 tentang bentuk pendidikan Islam formal yang telah dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mempunyai 2 TK ABA, yaitu TK ABA Makamhaji 1 yang terletak di Dukuh Kuncen Makamhaji, TK ABA Makamhaji 2 yang terletak di Dukuh Giren Makamhaji 2 dan Free School

Intan Permata yang terletak di Sidomulyo komplek Play Group dan TPAB Intan Permata. Perkembangan dari masing-masing pendidikan Islam formal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, berdasarkan pada pembahasan bab III, perkembangan masing-masing pendidikan formal mengalami kemajuan dan kemunduran dari segi kuantitas. Upaya Ranting

‘Aisyiyah Makamhaji untuk menjaga kualitas dan kuantitas, berdasarkan pembahasan pada bab III adalah dengan meningkatkan kualitas guru dan murid.

2. Pendidikan Islam nonformal Pendidikan Islam Nonformal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji adalah Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan pembahasan pada Bab II halaman 42 tentang bentuk bentuk Pendidikan Islam Nonformal, meliputi Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan Anak Usia Dini yang didirikan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji meliputi TPQ Intan Permata, TPAB Intan Permata dan Play Group Intan Permata. Pembahasan ini berdasarkan pada pemaparan pada bab III halaman 74. Perkembangan dari masing-masing pendidikan Islam nonformal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, berdasarkan pada pembahasan bab III, perkembangan masing-masing pendidikan formal mengalami kemajuan. Upaya Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji untuk menjaga kualitas dan kuantitas, berdasarkan pembahasan pada bab III adalah dengan meningkatkan kualitas guru dan murid.

3. Pendidikan Islam informal Bentuk-bentuk pendidikan informal meliputi pendidikan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Pemaparan tersebut telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 6


(10)

tentang Pendidikan Informal dan telah dibahas pada Bab II halaman 49. Berdasarkan pembahasan pada bab III halaman 78 tentang pendidikan informal yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, berupa pembinaan keluarga sakinah dan pengajian untuk masyarakat. B. Faktor –faktor Pendukung dan

Penghamabat dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat

1. Faktor Pendukung dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji

a. Pengurus

Kegigihan pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam mengurusi pendidikan Islam di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya pendidikan Islam formal, nonformal dan informal di masyarakat Makamhaji.

b. Letak Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji.

Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji terletak di wilayah masyarakat yang mayoritas lingkungan warga Muhammadiyah. Hal itu dibuktikan dengan pada desa Makamhaji terdapat kompleks perumahan dosen UMS, dan terdapat Pondok Shobron yang ditempati Mahasiswa kader dari Muhammadiyah. Letak dari Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji juga tidak jauh

dari perguruan

Muhammadiyah yaitu UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Dari situ pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji bisa berkembang di Desa Makamhaji.

2. Faktor Penghambat dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat

Faktor Penghambat dalam meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat adalah terjadi pada pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji. Pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji selain menjadi faktor pendukung juga menjadi faktor penghambat dari peningkatan Pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji. Faktor tersebut dikarenakan kesibukan para pengurus Ranting ‘Aisyiyah, karena para pengurus Ranting ‘Aisyiyah ada sebagaian yang menjadi pengurus di Cabang ‘Aisyiyah dan Wilayah ‘Aisyiyah.

SIMPULAN DAN SARAN A. Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah

Makamhaji dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji

Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji berupa pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal dan pendidikan Islam informal. Pendidikan Islam formal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha TK ABA Makamhaji 1, TK ABA Makamhaji 2 dan Free School Intan Permata. Dalam


(11)

pendidikan Islam nonformal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha TPAB Intan Permata, TPQ Intan Permata dan Play Group Intan Permata. Pendidikan Islam informal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha pengajian untuk masyarakat dan pembinaan keluarg sakinah.

B. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat

1. Faktor Pendukung

a. Semangat pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam mengurusi, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji.

b. Letak Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji yang tidak jauh

dari perguruan

Muhammadiyah. Selain itu Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji terletak di wilayah masyarakat yang mayoritas lingkungan warga Muhammadiyah. Dari situ pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji bisa berkembang di Desa Makamhaji.

2. Faktor penghambat

Faktor yang menjadi pengahambat lain adalah dari pengurus sendiri. Selain pengurus menjadi pendukung juga menjadi penhambat. Hal ini dikarenaka kesibukan para pengurus Ranting ‘Aisyiyah yang sibuk di luar organisasi ‘Aisyiyah. Para pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji juga ada yang menjabat sebagai pengurus cabang dan pengurus daerah ‘Aisyiyah.

C. Saran untuk Pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji

Kepada para pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, untuk selalu menyebar luaskan agama Islam di Desa Makamhaji sesuai dengan kemampuan dan berdasarkan pada tuntunan Al qur’an dan Sunnah Rasul.


(12)

Daftar Pustaka

Abdullah, AbdRahman. 2002.

Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam. Jogjakarta: UII Press.

Abdulhak, Ishak dan Ugi Suprayogi. 2012. Penelitian Tindakan dan Pendidikan Non formal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

An nahlawi, Abdurrahman. 1995.

Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat.Jakarta: Gema Insani Press.

Arifin. 2006. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Faisal, Sanapiah. 1981. Pendidikan

Luar Sekolah di Dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Nasional.

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Ofset.

Hidyat, Syamsul dkk. 2009. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Idiologis dan Organisasi. Surakarta: LPID. Marimba, Ahmad. 1989. Pengantar

Filsafat Pendidikan Islam.

Bandung: PT Al Ma’arif.

Moleong, Lexi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.

Muchsin, Bashori dan Abdul Wahid. 2009. Pendidikan Islam Kontemporer. Bandung: Refika Aditama.

Muchsin, Bashori dkk. 2009.

Pendidkan Islam Humanistik.

Bandung: Refika Aditama.

Mulkhan, Abdul Munir dan Ahmad Syafi’I Ma’arif. 2010. 1 Abad Muhammadiyah. Jakarta: Kompas.

Nashir, Haidar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

PDA, ‘Aisyiyah Kota Surakarta. 2001.

Sejarah dan Langkah ‘Aisyiyah Kota Surakarta. PDA. ‘Aisyiyah Kota Surakarta: Surakarta.

PP, ‘Aisyiyah. 2012. Himpunan Qaidah, Pedoman, dan Peraturan Organisasi ‘Aisyiyah.

Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah.

PP, ‘Aisyiyah. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan ‘Aisyiyah. Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah.

Shadily, Hasan. 1984. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta.

Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah mada university press. Sutama. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK. R&D. Surakarta: Fairus Media.

Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam.

Bandung: Remaja Rosdakarya. ___________2005. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


(13)

___________2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

www.hukumonline.com(diakses

pada tanggal 10 April 2013 pukul 20.00 wib)

___________2012. Pengertian dan Definisi Peran.

www.pengertian_definisi_peran .com (diakses pada tanggal 20 juni 2013 pukul 13.00 wib)


(1)

lingkungan sekitar (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 27 ayat 1). Kedua pendidikan ini saling mengisi. METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian dan Sumber data

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamanati (Moleong, 2006: 4). Sumber Data Menurut Lofland dalam Moleong (2004:157) sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain.

Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari tempat penelitian, seperti hasil wawancara kepada pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji periode 2010-2015. Observasi terhadap kegiatan pendidikan Islam yang dilakukan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan pustaka, misal buku-buku, tulisan yang berkaitan dengan obyek yang diteliti, sehingga membantu peneliti dalam melengkapi data yang diperlukan. Data sekunder yang dipakai oleh peneliti adalah buku rujukan, undang-undang dan dokumentasi yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji.

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah (1) Metode wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yaitu wawancara dan pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2004: 190). Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data tentang peran Ranting ‘Aisyiah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat. (2) Metode Observasi ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang letak geografis dan pelaksanaan pendidikan Islam di masyarakat. (3) Metode Dokumentasi di dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data-data dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa dokumen resmi dari Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo.

3. Metode Analisis Data

Metode Analisis Data yang telah peneliti dapatkan akan dianalisis dengan menggunakan metode diskripif kualitatif. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini adalah data collection and data reduction (pengumpulan dan reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan). Kemudian dalam menarik kesimpulan, penulis menggunakan metode induktif. Metode induktif adalah cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian digeneralisasi yang mempunyai sifat umum (Hadi, 2007: 47)


(2)

HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di masyarakat Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji berupa pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal dan pendidikan Islam informal. 1. Pendidikan Islam formal

Pendidikan formal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji adalah pendidikan untuk anak usia dini. Berdasarkan pembahasan pada Bab II halaman 42 tentang pendidikan anak usia dini dalam bentuk formal meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Berdasarkan pembahasan pada bab III halaman 68 tentang bentuk pendidikan Islam formal yang telah dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mempunyai 2 TK ABA, yaitu TK ABA Makamhaji 1 yang terletak di Dukuh Kuncen Makamhaji, TK ABA Makamhaji 2 yang terletak di Dukuh Giren Makamhaji 2 dan Free School Intan Permata yang terletak di Sidomulyo komplek Play Group dan TPAB Intan Permata. Perkembangan dari masing-masing pendidikan Islam formal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, berdasarkan pada pembahasan bab III, perkembangan masing-masing pendidikan formal mengalami kemajuan dan kemunduran dari segi kuantitas. Upaya Ranting

‘Aisyiyah Makamhaji untuk menjaga kualitas dan kuantitas, berdasarkan pembahasan pada bab III adalah dengan meningkatkan kualitas guru dan murid.

2. Pendidikan Islam nonformal Pendidikan Islam Nonformal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji adalah Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan pembahasan pada Bab II halaman 42 tentang bentuk bentuk Pendidikan Islam Nonformal, meliputi Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan Anak Usia Dini yang didirikan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji meliputi TPQ Intan Permata, TPAB Intan Permata dan Play Group Intan Permata. Pembahasan ini berdasarkan pada pemaparan pada bab III halaman 74. Perkembangan dari masing-masing pendidikan Islam nonformal yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, berdasarkan pada pembahasan bab III, perkembangan masing-masing pendidikan formal mengalami kemajuan. Upaya Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji untuk menjaga kualitas dan kuantitas, berdasarkan pembahasan pada bab III adalah dengan meningkatkan kualitas guru dan murid.

3. Pendidikan Islam informal Bentuk-bentuk pendidikan informal meliputi pendidikan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Pemaparan tersebut telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal


(3)

tentang Pendidikan Informal dan telah dibahas pada Bab II halaman 49. Berdasarkan pembahasan pada bab III halaman 78 tentang pendidikan informal yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, berupa pembinaan keluarga sakinah dan pengajian untuk masyarakat. B. Faktor –faktor Pendukung dan

Penghamabat dalam

Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat

1. Faktor Pendukung dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji

a. Pengurus

Kegigihan pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam mengurusi pendidikan Islam di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya pendidikan Islam formal, nonformal dan informal di masyarakat Makamhaji.

b. Letak Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji.

Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji terletak di wilayah masyarakat yang mayoritas lingkungan warga Muhammadiyah. Hal itu dibuktikan dengan pada desa Makamhaji terdapat kompleks perumahan dosen UMS, dan terdapat Pondok Shobron yang ditempati Mahasiswa kader dari Muhammadiyah. Letak dari Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji juga tidak jauh

dari perguruan

Muhammadiyah yaitu UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Dari situ pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji bisa berkembang di Desa Makamhaji.

2. Faktor Penghambat dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat

Faktor Penghambat dalam meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat adalah terjadi pada pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji. Pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji selain menjadi faktor pendukung juga menjadi faktor penghambat dari peningkatan Pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji. Faktor tersebut dikarenakan kesibukan para pengurus Ranting ‘Aisyiyah, karena para pengurus Ranting ‘Aisyiyah ada sebagaian yang menjadi pengurus di Cabang ‘Aisyiyah dan Wilayah ‘Aisyiyah.

SIMPULAN DAN SARAN A. Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah

Makamhaji dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji

Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji berupa pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal dan pendidikan Islam informal. Pendidikan Islam formal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha TK ABA Makamhaji 1, TK ABA Makamhaji 2 dan Free School Intan Permata. Dalam


(4)

pendidikan Islam nonformal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha TPAB Intan Permata, TPQ Intan Permata dan Play Group Intan Permata. Pendidikan Islam informal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha pengajian untuk masyarakat dan pembinaan keluarg sakinah.

B. Faktor-faktor Pendukung dan

Penghambat dalam

Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat

1. Faktor Pendukung

a. Semangat pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam mengurusi, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji.

b. Letak Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji yang tidak jauh

dari perguruan

Muhammadiyah. Selain itu Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji terletak di wilayah masyarakat yang mayoritas lingkungan warga Muhammadiyah. Dari situ pendidikan Islam yang diadakan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji bisa berkembang di Desa Makamhaji.

2. Faktor penghambat

Faktor yang menjadi pengahambat lain adalah dari pengurus sendiri. Selain pengurus menjadi pendukung juga menjadi penhambat. Hal ini dikarenaka kesibukan para pengurus Ranting ‘Aisyiyah yang sibuk di luar organisasi ‘Aisyiyah. Para pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji juga ada yang menjabat sebagai pengurus cabang dan pengurus daerah ‘Aisyiyah.

C. Saran untuk Pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji

Kepada para pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji, untuk selalu menyebar luaskan agama Islam di Desa Makamhaji sesuai dengan kemampuan dan berdasarkan pada tuntunan Al qur’an dan Sunnah Rasul.


(5)

Daftar Pustaka

Abdullah, AbdRahman. 2002. Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam. Jogjakarta: UII Press.

Abdulhak, Ishak dan Ugi Suprayogi. 2012. Penelitian Tindakan dan Pendidikan Non formal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

An nahlawi, Abdurrahman. 1995. Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat.Jakarta: Gema Insani Press.

Arifin. 2006. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Faisal, Sanapiah. 1981. Pendidikan

Luar Sekolah di Dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Nasional.

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Ofset.

Hidyat, Syamsul dkk. 2009. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Idiologis dan Organisasi. Surakarta: LPID. Marimba, Ahmad. 1989. Pengantar

Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT Al Ma’arif.

Moleong, Lexi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.

Muchsin, Bashori dan Abdul Wahid. 2009. Pendidikan Islam Kontemporer. Bandung: Refika Aditama.

Muchsin, Bashori dkk. 2009. Pendidkan Islam Humanistik. Bandung: Refika Aditama.

Mulkhan, Abdul Munir dan Ahmad Syafi’I Ma’arif. 2010. 1 Abad Muhammadiyah. Jakarta: Kompas.

Nashir, Haidar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan.

Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah.

PDA, ‘Aisyiyah Kota Surakarta. 2001. Sejarah dan Langkah ‘Aisyiyah Kota Surakarta. PDA. ‘Aisyiyah Kota Surakarta: Surakarta.

PP, ‘Aisyiyah. 2012. Himpunan Qaidah, Pedoman, dan Peraturan Organisasi ‘Aisyiyah. Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah.

PP, ‘Aisyiyah. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan ‘Aisyiyah. Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah.

Shadily, Hasan. 1984. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta.

Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah mada university press. Sutama. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK. R&D. Surakarta: Fairus Media.

Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. ___________2005. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


(6)

___________2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.hukumonline.com(diakses pada tanggal 10 April 2013 pukul 20.00 wib)

___________2012. Pengertian dan

Definisi Peran.

www.pengertian_definisi_peran .com (diakses pada tanggal 20 juni 2013 pukul 13.00 wib)


Dokumen yang terkait

Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 61 85

Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

1 35 85

Media Massa Dan Tindakan Memilih ( Studi Deskriptif Peran Media Massa Terhadap Tindakan Memilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Karo Periode 2010-2015 Di Desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe)

1 59 118

Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Mutu Lingkungan Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

0 33 112

Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MAN 4 Jakarta

4 25 148

TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 73

II.1 Peran kecamatan - Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 8

Perilaku Pemilih Etnis Karo Dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Karo Periode 2010-2015

0 0 14

II.1 Peran kecamatan - Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 21