PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PENERAPAN METODE SANDIWARA BONEKA PADA Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Penerapan Metode Sandiwara Boneka Pada Anak Kelompok B TK Gedongan Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI
PENERAPAN METODE SANDIWARA BONEKA PADA
ANAK KELOMPOK B TK GEDONGAN PLUPUH
SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S 1
Pendidikan Anak Usia Dini

SUHARNI
A53H111113

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014

1


2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Tani Tromol Pos I – Pabelan KartasuroTlp. (0271)717417 Fax.715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir
Nama

: Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.Hum (Pembimbing)

NIP / NIK

:

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa
Nama

:Suharni

NIM/NIRM

: A. 53H111113

Jurusan

: S1 PAUD

Judul Skripsi

:

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PENERAPAN
METODE SANDIWARA BONEKA PADA


ANAK KELOMPOK B TK

GEDONGAN PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya

Surakarta, Pebruari 2014
Pembimbing

Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.Hum,
NIP/NIK:

3

ABSTRAK
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PENERAPAN
METODE SANDIWARA BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B
TK GEDONGAN PLUPUH SRAGEN
TAHUN AJARAN 2013/2014

Suharni, A. 53H111113
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 113 halaman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada
anak melalui penerapan metode sandiwara boneka tangan pada kelompok B TK
Gedongan Plupuh, Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan (action ressearch) dengan bentuk penelitian
PTK. Subjek penelitian adalah seluruh anak yang berada di Taman Kanak-Kanak
Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi
partisipan, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model
induktif interaktif, komponen pokok analisis induksi interaktif yaitu reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif
dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan dapat diketahui bahwa penggunaan metode sandiwara boneka
tangan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak, hal tersebut dioperoleh
dari data adanya peningkatan kemampuan berbahasa anak dari sebelum tindakan
sampai dengan siklus II yakni sebelum tindakan kemampuan berbahasa anak hanya
20 %, pada siklus I sebesar 50 %, pada siklus II sebesar 90 % Berdasarkan

keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Metode
Sandiwara boneka tangan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak
usia dini pada TK Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun 2013/2014.
.

Kata Kunci : Pengembangan, Kemampuan Berbahasa , Metode Sandiwara Boneka
Tangan

.

4

PENDAHULUAN
Jenis jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar menurut UU No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan anak usia dini
(PAUD). Melalui PAUD anak dibina dengan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan informal (Maimunah, 2010: 15).
Sedangkan tujuan PAUD diadakan di Indonesia menurut Maimunah (2010: 17)

adalah 1. Membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa, 2. Membantu
menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. Melalui program
pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan mampu meningkatkan segenap
potensi yang dimiliki, dari aspek fisik sosial, moral, emosi, kepribadian dan yang
lainnya.Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan bentuk pendidikan yang
fundamental dalam kehidupan seorang anak yang pendidikan pada masa ini sangat
menentukan keberlangsungan anak itu sendiri juga bagi suatu bangsa. Oleh karena
itu anak usia dini (PAUD) merupakan aset dan investasi masa depan bagi suatu
bangsa. Bangsa Indonesia dua puluh lima tahun ke depan sangat bergantung pada
anak–anak usia dini yang ada pada masa sekarang (Luluk Asmawati, 2002: 5).
Bahasa merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh
manusia terutama bagi anak, karena bahasa adalah merupakan alat dalam
berkomunikasi antara satu orang dengan yang lain. Perkembangan bahasa memiliki
beberapa aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dari
keempat aspek tersebut di atas, yang paling sering kita gunakan setelah
mendengarkan adalah kemampuan berbicara atau biasa kita kenal dengan istilah
bahasa ekspresif.

Bahasa

ekspresif

adalah

kemampuan

yang

dimiliki

anak

untuk

mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya. Moeslichatoen (2004). Maka dari
itu orang tua harus mampu menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan

5


apa yang sebenarnya mereka inginkan, tanpa ada paksaan dari orang lain. Salah satu
cara orang tua menstimulasi kemampuan bahasa ekspresif anak adalah dengan cara
memberikan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteristik
anak.
Berkaitan dengan kemampuan secara unun anak TK Gedongan Plupuh
memiliki kemampuan yang hampir seragam karena saat masuk memiliki umur yang
hampir seragam yakni antara 5 tahun dan 6 tahun. Namun demikian bila ditinjau
dari kemampuan berbahasa anak didik belum sesuai harapan guru maupun orang tua
sebagai user (pengguna) pendidikan. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diri
ada beberapa masalah yang terjadi di TK Gedongan Plupuh, yaitu adanya anak yang
belum mampu berbahasa dengan baik di depan kelas,

hal ini mengakibatkan

kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasanya
sendiri dirasakan kurang maksimal. Hal ini terjadi karena guru dalam mengajar
menggunakan metode belajar yang monoton dan menggunakan media pembelajaran
yang seadanya. Bila masalah ini tidak segera mendapatkan solusi maka sangatlah
sulit hasil belajar anak didik akan mencapai hasil yang memuaskan.

Berkaitan dengan kemampuan berbahasa anak di TK Gedongan Plupuh
menunjukkan bahwa dari jumlah 24 siswa hanya 6 anak (± 25 %) yang mampu
berbahasa dengan baik di depan kelas, selebihnya belum mampu dan mau
menyampaikan pengalamannya sehari-hari di depan kelas. Oleh karena itu perlu
adanya bimbingan dan arahan dari guru agar anak mampu meningkatkan
kemampuan berbahasa dengan memanfaatkan penerapan metode sandiwara boneka
tangan , dengan adanya media akan mempermudah materi sampai kepada anak
karena proses pengajaran tidak membosankan selain itu proses pembelajaran
berbahasa akan lebih efektif dan efisien apabila ditunjang dengan media yang
memadai. Penggunaan media dalam pembelajaran kemampuan berbahasa sangat
dibutuhkan karena siswa dapat berinteraksi langsung dengan sumber belajar atau
media instruksional yang mengarah pada hasil belajar yang optimal. Dengan
menggunakan media ketidakjelasan materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
Dengan menggunakan media akan dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap
materi huruf Indonesia sehingga hasil prestasi dalam kemampuan berbahasa lebih
menyenangkan dan lebih efektif.

6

Menurut Moeslichatoen (2004: 24) "metode-metode yang digunakan untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa yang sesuai dengan karakteristik anak usia
TK yaitu bermain, karyawisata, bercakap-cakap, sandiwara boneka, membaca ..".
Sandiwara boneka dalam pembelajaran merupakan bagian dari pembelajaran
berbicara dan peningkatan kemampuan berbicara. Sandiwara boneka itu sendiri
adalah menuturkan pengalaman, perbuatan yang pernah dilihat, atau bahan bacaan
terhadap terjadinya sesuatu atau juga disebut dongengan. Moeliono, dkk (2005: 165)
mengatakan bahwa sandiwara boneka adalah kemampuan menuturkan atau tuturan
yang membentangkan bagaimana terjadinya sesuatu hal, atau dongengan atau
omongan. Dengan demikian banyak pengetahuan tentang tema, topik, ide, gagasan
dan pengalaman melalui banyak membaca, siswa akan memiliki bahan yang lebih
banyak untuk dapat sandiwara boneka atau menceritakan kembali. Dengan demikian
kemampuan sandiwara boneka yang dimiliki siswa akan lebih baik yang memiliki
relevansi kemampuan sandiwara boneka menjadi lebih baik. Menurut Musfiroh
(2008: 86): "Mendengar cerita sama artinya dengan melakukan serangkaian kegiatan
fonologis, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Selama menyimak cerita, anak belajar
bagaimana bunyi-bunyi yang bermakna diujarkan dengan benar, bagaimana kata-kata
disusun secara logis dan mudah dipahami, bagaimana konteks dan koteks berfungsi
dalam makna".
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, produk bahasa
mereka juga meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitan. Anak-anak secara

bertahap berubah dari

melakukan ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan

berkomunikasi, yang juga berubah dari komunikasi melalui gerakan menjadi ujaran.
Anak usia dini biasanya telah mampu meningkatkan

keterampilan berbicara

melaalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan
bahasa dengan berbagai cara seperti bertanya, berdialog dan bernyanyi. Sejak usia 2
tahun anak menunjukkan minat untuk menyebut nama benda. Minat tersebut terus
berkembang sejalan dengan bertambah usia dan menunjukkan bertambah pula
perbendaharaan kata. Dengan perbendaharaan kata yang di milki anak mampu
berkomunikasi dengan lingkungannya yang lebih luas. Anak dapat menggunakan
bahasa dengan ungkapan yang lebih kaya ungkapan melalui bermain peran

7

Media yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah penggunaan
metode sandiwara boneka tangan. Media ini diharapkan dapat meningkatkan minat
siswa dan kemampuan berbahasa pada anak TK Gedongan Plupuh Kabupaten
Sragen. Penggunaan metode sandiwara boneka tangan sebagai media cerita memiliki
banyak kelebihan dan keuntungan. Anak-anak pada umumnya menyukai boneka,
sehingga cerita yang dituturkan lewat karakter boneka jelas akan mengundang minat
dan perhatiannya. Anak-anak juga bisa terlibat dalam permainan boneka dengan ikut
memainkan boneka. Hal ini berarti, boneka bisa menjadi pengalih perhatian anak
sekaligus media untuk berekspresi atau menyatakan perasaannya. Bahkan boneka
bisa mendorong tumbuhnya fantasi atau imajinasi anak (Gunawan, 2010). Jelaslah
kiranya media boneka tangan dapat berfungsi sebagai media perantara yang
digunakan untuk melibatkan anak kedalam cerita yang sedang disampaikan agar
anak mampu menangkap isi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan
media boneka tangan anak tertarik untuk berimajinasi, kemudian berusaha mencari
kosa kata yang tepat untuk mengungkapkan ide yang ada pada diri mereka.
Pemamfaatan media pembelajaran kartu bertulisan suku kata yang diintegrasikan
dengan teknik permainan dimaksudkan agar proses belajar mengajar bukan dijadikan
sebagai beban mental bagi siswa tetapi menanamkan minat dan meningkatkan
kemampuan siswa terhadap membaca pemahaman bacaan .
Atas dasar uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui: Upaya
pengembangan kemampuan berbahasa efektif

melalui Penerapan metode

sandiwara boneka tangan pada anak kelompok B TK Gedongan Plupuh ,
Sragen Tahun Ajaran 2013/2014 .

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TK Gedongan Plupuh Sragen. Penelitian
dilaksanakan selama selama 3 bulan mulai bulan Nopember 2013 sampai dengan
bulan Januari 2014. Subyek penelitian adalah Guru kelas serta siswa di Taman
Kanak-Kanak Gedongan Plupuh Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Obyek
penelitian adalah kemampuan berbahasa serta pembelajaran dengan metode
sandiwara boneka tangan .
Jenis penelitian adalah PTK dengan langkah-langkah

8

1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini
adalah RBP dilanjutkan mendata seberapa banyak anak yang kemampuan
berbahasa masih kurang serta menyiapkan perangkat pengajaran dengan metode
sandiwara boneka tangan
2. Pelaksanaan
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Anak – anak yang akan ditingkatkan kemampuan berbahasa adalah
anak – anak yang kemampuan berbahasa belum muncul saat di sekolah.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
1) Pengumpulan data diri anak yang kemampuan berbahasa belum muncul
2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak dan memecahkannya.
3) Menentukan program pengajaran yang tepat yakni pembelajaran dengan
metode sandiwara boneka tangan
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menerapkan pembelajaran dengan metode sandiwara boneka
tangan
2) Anak belajar dalam situasi metode sandiwara boneka tangan
3) Memantau perkembangan kemampuan berbahasa yang terjadi pada
anak.
c. Tahapan Observasi
Tindakan guru memonitor dan membantu anak jika menemui kesulitan
selama pengajaran dengan metode sandiwara boneka tangan
d. Tahapan Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan a, b, c.
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi siklus I, dibuat siklus II yang
meliputi :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi.

9

Demikian juga untuk siklus II, selanjutnya anak mampu memiliki
kemampuan berbahasa.
Sumber data dapat ditemukan melalui pengamatan keseharian yang dilakukan
anak, dimana anak sebelumnya masih belum bisa berhitung

dengan metode

sandiwara boneka tangan , setelah berlatih dengan pembelajaran mampu berhitung
dengan baik.
Dalam pengumpulan data yang dipergunakan peneliti ada 3 teknik. Teknik
tersebut adalah

Teknik Wawancara; Teknik Observasi; Metode Dokumentasi.

Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan adanya penigkatan yang
signifikan terhadap kemampuan berbahasa . Adapun indikator keberhasilan
penelitian ini adalah mengembangkan

kemampuan berbahasa

anak setelah

diberikan permainan dengan penggunaan metode sandiwara boneka tangan mencapai
lebih dari 85% dari keseluruhan anak didik .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dengan metode
sandiwara boneka tangan dilakukan dalam 2 siklus mulai dari siklus I, siklus 2 d
Pada siklus 2 hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil
meningkatkan kemampuan berbahasa siswa Taman Kanak-Kanak Gedongan Plupuh
Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Perbandingan Hasil Observasi kemampuan berbahasa anak Taman Kanak-kanak
Gedongan Plupuh Sragen

No
1
2
3
4
5
6

Nilai Kemampuan
berbahasa anak
0 – 15
16 – 23
24 – 29
30 – 40
Siswa yang
mampu berbahasa
Prsn Siswa yang

Perkembangan Kemampuan berbahasa anak
Sebelum Siklus

Siklus I

Siklus II

2 siswa
9 siswa
5 siswa
4 siswa
4 siswa

- siswa
1 siswa
9 siswa
10 siswa
10 siswa

- Siswa
- Siswa
2 siswa
18 siswa
18 siswa

20 %

50 %

90 %

10

7
8

mampu berbahasa
Siswa belum
mampu berbahasa
Prsn Siswa belum
mampu berbahasa

16 siswa

10 siswa

2 siswa

80 %

50 %

10 %

Dari tabel di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut :

. Histogram Perbandingan Hasil Observasi Kemampuan berbahasa anak TK pada Sebelum Siklus,
Siklus I; dan Siklus II,

Kemampuan berbahasa anak yang diperoleh siswa pada siklus I
menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum diberi pembelajaran dengan
metode sandiwara boneka tangan . Pada siklus I kemampuan berbahasa anak sebesar
50 % (10 anak dinyatakan mampu berbahasa dari 20 anak ), sedangkan pada pra
siklus kemampuan berbahasa anak hanya 20 % (4 anak dinyatakan mampu berbahasa
dari 20 anak), dengan melihat hasil tersebut ada peningkatan sebesar 30 %. Namun
kemampuan berbahasa pada siklus I belum mencapaikan kemampuan berbahasa
secara klasikal karena belum mencapai 85 % maka pelajaran dilanjutkan pada siklus
II.
Pada siklus II guru masih mengajar menggunakan metode sandiwara boneka
tangan guna meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa
anak yang diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan
dibandingkan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kemampuan
berbahasa anak setelah mendapatkan pembelajaran dengan metode sandiwara boneka

11

tangan pada siklus II kemampuan berbahasa anak sebesar 90 % (18 anak dinyatakan
mampu berbahasa dari 20 anak ), sedangkan pada siklus I kemampuan berbahasa
anak baru 50% (10 anak dinyatakan mampu berbahasa dari 20 anak),, dengan
melihat hasil tersebut ada peningkatan sebesar 40 %. Karena kemampuan berbahasa
pada siklus II telah mencapai kemampuan berbahasa secara klasikal karena telah
mencapai 85 % maka pelajaran tidak perlu dilanjutkan pada siklus III
Dari hasil pembahasan tersebut di atas dapat ditunjukkan bahwa kemampuan
berbahasa anak dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode sandiwara boneka
tangan . Kemampuan berbahasa yang diperoleh siswa pada siklus I menunjukkan
adanya peningkatan dibandingkan sebelum diberi pembelajaran dengan metode
sandiwara boneka, kondisi seperti ini sesuai dengan pendapat Muhibbin Syah (2010:
132) yang menyatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru secara
lebih variatif akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif, sehingga penyajian
materi pelajaran oleh guru akan lebih menarik. Pembelajaran yang sebelumnya
bersifat abstrak dan teoretis, sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran dan
menimbulkan kebosanan terhadap pembelajaran yang dilakukan berubah menjadi
menarik.
.
.

12

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode
sandiwara boneka dapat mengembangkan kemampuan berbahasa pada siswa TK
Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun 2013/2014
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prosentase setiap siklusnya yaitu pada
siklus I sebesar 20 %, siklus I sebesar 50 % dan siklus II sebesar 90 % . Sesuai
dengan indikator keberhasilan yaitu 80 % maka penelitian tindakan kelas ini
dianggap berhasil untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak TK Gedongan
Plupuh Sragen.

13

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
_______, 2008. PTK. Jakarta: Bumi Aksara.
Ali, Muhammad. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta
Bumi Aksara.
Bachri, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Penerapan metode sandiwara
boneka tangan , Teknik dan Prosedurnya . Jakarta: Depdikbud
Chosiyah, 2001. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surakarta. UNS Pres.
Dimyati dan Mudjiono, 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Gunarti, W. 2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Anak Usia
Dini. Jakarta. Universitas Terbuka.
Gunawan, T.. 2010. Mendongeng Dengan Boneka . Jakarta: Penerbit Sarana Bobo.
Hujair AH. Sanaky, 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Hurlock, B Elizabeth. 2006. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga.
HB Sutopo, 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta. UNS Press.
Henry Guntur Tarigan, 2005. Berbahasa Sebagai suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
H.B. Sutopo, 2002. Konsep-Konsep Dasar Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS.
http://www.tkmujahidin1sby.com/2012/02/teknik-penerapan metode sandiwara
boneka tangan -ala-kak-bimo-part-3.html
Lexy J. Moloeng, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Karya.
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanakkanak. Grasindo. Jakarta
Mulyono Abdurrahman, 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Penerapan metode sandiwara boneka tangan Untuk
Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

14

Nur Aeni E. 2000. Metode Pengembangan Kemampuan Berbahasa . Jakarta:
Depdiknas.
Nasution, 2003. Metode Research( Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara.
Ngalim Purwanto, 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Pupuh Fathurrohman, 2009. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.
Purwanto Ngalim 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Roesdakarya.
Reni Akbar Hawdi, 2002. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta. Grasindo
Rita kurnia. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia
insani. Pekanbaru
Rochiati Wiriaatmaja, 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosda Karya
Roestiyah NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Saleh, Chasimar, dkk. 1991. Pedoman guru Bidang Pengembangan Kemampuan
Berbahasa di TK. Jakarta: Depdikbud.
Sadiman Arif dkk, 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sarumpaet,1998. Psikologi Pendidikan. Bandung. CV Remaja karya
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfa Beta.
Sumadi Suryabrata, 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Syamsu Yusuf, 2002. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja . Bandung. Remaja
Rosdakarya.
Tim Kamus, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Wilson. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. FKIP UNRI. Pekanbaru

Dokumen yang terkait

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

PENERAPAN PERMAINAN BONEKA MAGNET DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBAHASA PADA ANAK TUNA GRAHITA DI KELAS B TK NEGERI PEMBINA 3 KUALA TUNGKAL Siti Aisyah TK Negeri Pembina 3 Kuala Tungkal

0 0 13

Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Membuat Mainan (Realia) Dengan Teknik Menggunting, Melipat dan Menempel Melalui Metode Demontrasi di Kelompok B TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 20162017

1 9 6

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Kemampuan Berbahasa Anak Dalam Mengurutkan dan Menceritakan Isi Gambar Seri Sederhana Melalui Model Picture and Picture di Kelompok A TK Kartika V-33 Barabai

0 0 6

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK USIA DINI KELOMPOK B PADA TK PEMBINA CAWAS

3 2 92

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 201

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38