Peranan Job Order Costing Method dalam Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus pada PT. "X", Bandung).
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The difficulties of many companies in determining the cost of production,
attracts writer’s interest to conduct a research on appropriate production cost
imposition. One of the method that can be used is job order costing methods, so the writer pick up this title.
A research conducted to find out job order costing method implementation,
company’s method in determining the production cost and the role of job order
costing method in determining the production cost. Author used qualitative method in the form of a case study which is descriptive in mature that try to concludes,
provides and analyze data by doing interviews, direct observation, company’s data
assessment and literature study.
The writer has done a research at PT. X, one of convection companies in
South Bandung that produce man’s trousers. Writer interviews the key informants,
there are the Director, the General Manager, the Head of Production, the Head of Finishing and Accounting Staff of PT. X. Writer found that PT.X has not applied record system in accordance with Indonesian Accounting Standards the company charges the production cost that occurs in Finishing Department to the sales price
rather than the cost of production. Based on the research’s result, writer’s conclude
that PT. X has not applied appropriate job order costing method in determining the production cost.
Writer suggests company to keep records in accordance with applicable Accounting Standards in Indonesia, perform documentation and calculations improvements by using job order costing method to obtain the appropriate production cost.
Keywords: Cost of Production, Job Order Costing (booking fee), labor costs, the selling price.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Banyak perusahaan yang masih mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok produksi untuk hasil produksinya. Hal ini menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian mengenai perhitungan pembebanan harga pokok yang baik. Salah satunya dengan penggunaan metode harga pokok berdasarkan pesanan. Sehingga penulis memilih judul ini.
Maksud dan tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perhitungan biaya produksi berdasarkan pesanan dan penentuan perhitungan biaya produksi berdasarkan pesanan yang dilaksanakan dalam perusahaan ini serta untuk mengetahui bagaimana peranan metode harga pokok pesanan dalam menetapkan harga pokok produksi. Adapun metode yang digunakan berupa metode kualitatif dalam bentuk studi kasus yang bersifat deskriptif analisis, yaitu metode yang berusaha menyimpulkan, menyajikan, serta menganalisis data dengan melakukan wawancara, observasi langsung ke perusahaan, pengkajian data perusahaan, dan studi kepustakaan.
Penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konveksi di Bandung Selatan. PT. X ini menghasilkan produk berupa celana khusus pria. Penulis mewawancarai informan utama yaitu Direktur PT. X, Manajer Umum, Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian Finishing, dan Staf Akuntansi. Menurut penulis berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa metode harga pokok pesanan dalam penetapan harga pokok produksi yang diterpkan PT. X ini belum cukup memadai, hal tersebut terlihat bahwa PT. X ini belum menerapkan sistem pencatatan sesuai dengan Standar Akuntansi yang ada di Indonesia. Harga pokok produksi yang terjadi pada Departemen Finishing dibebankan oleh perusahaan kepada harga jual bukan kepada harga pokok produksi.
Sebaiknya perusahaan melakukan pencatatan yang sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia dan melakukan pembenahan-pembenahan pada dokumen dan perhitungan untuk memperoleh harga pokok produksi yang tepat dengan menggunakan bantuan metode harga pokok pesanan.
Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Job Order Costing (perhitungan biaya produksi berdasarkan pesanan), Biaya tenaga kerja, harga jual.
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……...………..i
HALAMAN PENGESAHAN………..….…... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI……….....iii
KATA PENGANTAR……….……. ..iv
ABSTRACT………..……… ..vi
ABSTRAK………....…..vii
DAFTAR ISI………..……….…..viii
DAFTAR GAMBAR……….. ....xi
DAFTAR TABEL………...xii
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian……….… 1
1.2 Identifikasi Masalah……….……. 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….…. 2
1.4 Kegunaan Penelitian……….…. 3
1.5 Rerangka Pemikiran……….…. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA……….……….…….… 7
2.1 Akuntansi Biaya………..…..……… 7
2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya……….…….…….. 8
2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya……….……….……. 8
2.2 Pengertian dan Penggolongan Biaya……….…………..…. 9
2.2.1 Pengertian Biaya……….……….….... 9
2.2.2 Klasifikasi Biaya………..………….………... 12
2.2.2.1 Biaya Tetap ……..……….……….… 15
2.2.2.2 Biaya Variabel ……….……… 16
2.2.2.3 Biaya Semi Variabel ……….……….….. 17
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.3.1 Metode Harga Pokok Pesanan..………..….… 19
2.3.2 Metode Harga Pokok Pesanan ………....…...….. 21
2.4 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi………... 22
2.4.1 Full Costing..……….………..….… 22
2.4.2 Variabel Costing ………....…...………... 23
2.5 Metode Harga Pokok Pesanan……….………....…. 23
2.5.1 Karakteristik Job Order Costing Method………..……… 25
2.5.2 Manfaat Job Order Costing Method ………....…...…...., 25
2.5.3 Keuntungan dan Kelemahan Job Order Costing Method……. 26
2.5.4 Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan 25 2.5.4.1 Prosedur Akuntansi Biaya Bahan Baku………. 25
2.5.4.2 Prosedur Akuntansi Biaya Tenaga Kerja………... 3
2.5.4.3 Prosedur Akuntansi Biaya Produksi Umum (overhead) 33 2.6 Pengertian, Tujuan dan Unsur-unsur Harga Pokok Produksi……... 37
2.6.1 Pengertian Harga Pokok Produksi………..…..… 37
2.6.2 Tujuan Harga Pokok Produksi…….. ………....…...….... 37
2.6.3 Unsur-unsur yang mempengaruhi Harga Pokok Pesanan.…… 38
2.7 Manfaat Metode Harga Pokok Pesanan Dalam Menentukan Harga Pokok Produksi………...…….…… 40
BAB III METODE PENELITIAN……….………..… 42
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian……….…………...… 42
3.2 Objek Penelitian………... 42
3.1 Metode Penelitian……….……….…...… 42
3.2 Teknik Pengumpulan Data………... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 47
4.1 Hasil Penelitian……….. 47
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan…………... 47
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas... 47
4.2 Job Order Costing……….….. 52
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
4.2.2 Proses Produksi Perusahaan………... 54
4.2.2.1 Departemen Produksi ……….… 55
4.2.2.1.1 Harga Pokok Produksi……….…… 55
4.2.2.2 Departemen Finishing ……….……….…… 56
4.2.2.2.1 Harga Jual ………..…….…… 58
4.2.3 Pembahasan………..………... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 65
5.1 Kesimpulan………... 65
5.2 Saran……….……. 66
DAFTAR PUSTAKA………..….. 67
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
No.Gambar Keterangan Gambar Hal.
1 Struktur Organisasi PT. X... 48
2 Produk Celana Pendek Cargo... 53
3 Produk Celana Pendek Cargo. Bagian Samping... 53
4 Proses Produksi Pada Departemen Produksi... 55
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
No.Tabel Keterangan Tabel Hal.
1 Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen Produksi... 55 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen Produksi Per Potong
Celana………... 56 3 Biaya Aksesoris………... 57 4 Biaya Departemen Finishing Tahun 2009... 57 5 Perhitungan Persentase Biaya Tenaga Kerja Langsung Per Potong
Celana……….………... 58 6 Perhitungan Harga Jual………...………... 58 7 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung………... 59 8 Perhitungan Keuntungan Perusahaan pada Tahun
(8)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat bejalan dengan baik, maka manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Dalam sejalan dengan semakin berkembangnya volume perusahaan, maka manajemen semakin dituntut untuk mampu mengatasi aneka ragam masalah yang dihadapi.
Suatu manajemen yang baik tidak hanya mampu menjalankan fungsi-fungsi manajerial, tetapi dituntut untuk mampu membuahkan keputusan yang tepat. Oleh karena itu untuk mendapat keputusan yang tepat, manajer harus mampu mengukur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan di dalam organisasinya.
Semakin berkembangna suatu perusahaan yang diiringi dengan semakin kompleksnya aktivitas yang dijalankan akan menuntut adanya pelaksanaan aktivitas yang efektif dan efisien. Hal ini mengingat karena para manajer tidak dapat lagi memonitor secara langsung aktivitas yang dijalankan oleh bawahannya. Namun di lain pihak perusahaan harus mampu menghasilkan prodk yang berkualitas baik dengan harga jual yang wajar sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasaran. Dalam keadaan ini perusahaan harus membuat suatu planning yang matang agar sumber daya yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba, atau jika terjadi kerugian maka diusahakan kerugian tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
Biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk suatu produk dapat diartikan sebagai harga pokok dari produk itu sendiri. Dalam perusahaan industry yang menghasilkan produk atas dasar pesanan, maka pengendalian produknya dapat dilakukan sengan membandingkan antara Standard Cost dengan Actual Cost.
Prosedur akumulasi biaya yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk dalam perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan adalah Job
(9)
BAB 1 Pendahuluan 2 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha Order Costing Method. Sedangkan untuk mencatat biaya-biaya yang timbul diperlukan adanya kartu-kartu biaya untuk masing-masing produk yang dikenal dengan Job Order Cost Sheet (Kartu Harga Pokok Pesanan). Kartu-kartu biaya ini merupakan catatan tambahan yang dikendaliakan oleh perkiraan barang dalam proses, yang harus ditangani secara cermat untuk menghindari kesalahan dalam menghitung harga pokok produksinya.
Dengan Penerapan metode Job Order Costing, maka informasi yang dihasilkan mengenai perhitungan harga pokok produksi akan menjadi handal dengan adanya sistem akuntansi biaya yang dilaksanakan ditunjang dengan elemen sistem akuntansi biaya yang baik.
Menyadari pentingnya perhitungan harga pokok bagi manajemen, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian atas pembebanan unsur-unsur harga pokok kedalam setiap produk pesanan dengan menggunakan Job Order Costing Method, sehingga dapat dihitung harga pokok produksi dari setiap pesanan yang dihasilkan. Maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan metode harga pokok pesanan dalam menentukan harga pokok produksi dengan mengambil judul : “PERANAN JOB ORDER COSTING METHOD DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. X BANDUNG.” 1.2 Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasikan masalah yang berkenaan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah perusahaan yang bersangkutan telah menerapkan Job Order Costing Method dengan benar ?
2. Bagaimana perusahaan menentukan Harga Pokok Produksi ?
3. Sebera jauh peranan Job Order Costing Method ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam menentukan harga pokok produknya ?
(10)
BAB 1 Pendahuluan 3 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan mengenai pentingnya penerapan Job Order Costing Method dalam aktivitas produksi perusahaan untuk menentukan harga pokok produknya yang tepat.
Berdasarkan identifikasi masalah yang diungkapkan diatas, adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pelaksanaan Job Order Costing Method yang telah diterapkan oleh perusahaan.
2. Mengetahui bagaimana penerapan Job Order Costing Method pada perusahaan yang bersangkutan untuk ,ememtukan harga pokok produksi.
3. Mengetahui besarnya peranan dalam membantu manajemen perusahaan dengan melakukan penerapan Job Order Costing Method dalam hal penentuan harga pokok produknya.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan yang sudah berkembang dengan sendirinya.
Untuk menambah pengetahuan tentang akuntansi biaya khususnya mengenai penerapan Job Order Costing Method.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi pengambilan keputusan menejemen dalam perusahaan juga membantu kegiatan operasional perusahaan ataupun melakukan perbaikan yang diperlukan. 3. Bagi pembaca dan masyarakat/pihak lain
(11)
BAB 1 Pendahuluan 4 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha Hasil dari penelitian ini semoga dapat menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya pihak yang tertarik pada bidang ini.
1.5 Kerangka Pemikiran
Keberhasilan suatu perusahaan dalam memnuhi tujuan (laba) sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perusahaan berdasarkan informasi yang diterimanya. Untuk menjalankan fungsinya tersebut manajemen harus mempunyai keahlian dan kemampuan dalam memanfaatkan dan mengorganisir semua sumberdaya yang ada diperusahaan. Hal ini menempatkan manajemen pada posisi yang menuntut tersedianya informasi dan data yang relevan khususnya pada perusahaan industry. Salah satu informasi yang relevan yaitu informasi mengenai harga pokok produk menentukan harga jual produk yang bersangkutan.
Menurut Mulyadi (1993:23), terdapat tiga unsur biaya yang membentuk harga pokok produksi, yaitu :
1. Biaya bahan baku langsung 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya produk tidak langsung
Setiap perusahaan akan selalu berusaha sedapat mungkin mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Laba yang besar dapat dicapai perusahaan apabila penghasilan yang diperolah lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluarkan. Salah satu pos pembiayaan yang sukar untuk ditentukan pembebanan biayanya adalah biaya overhead. Biaya overhead mencakup berbagai macam biaya, banyak diantaranya tidak dapat diramalkan serta tidak berhubungan dengan suatu kegiatan tertentu. Beberapa baiay overhead, seperti sewa atau penyusutan bangunan, serta gaji manajer pebrik merupakan baiay tetap, terlepas dari
(12)
BAB 1 Pendahuluan 5 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha besarnya volume produksi. Untuk menanggulangi kesulitan ini, biaya overhead biasanya dibebankan kepekerjaan dengan mengunakan tariff untuk factor yang berkaitan dengan volume produksi, seperti jam kerja langsung, pemakaian mesin, waktu pemrosesan, penggunaan bahan, dan beberapa factor lain yang berkaitan dengan volume produksi yang menunjukkan hubungan dengan overhead pabrik, atau beberapa kombinasi dari dua factor atau lebih. Biaya overhead pabrik mungkin tidak dapat diketahui sampai pada akhir periode fiscal, jauh sesudah pesanan diselesaikan. Dalam Harga Pokok Pesanan ini harus diperhatikan apakah kebijaksanaan perusahaan yang dilakukan untuk menentukan atau memperhitungkan biaya overhead besar pengaruhnya dalam rangka pembentukan harga pokok pesanan. Berikut ini dijelaskan Metode harga Pokok Pesanan menurut Hansen dan Mowen (2006: 207) : “Metode ini digunakan untuk membebankan biaya-biaya yang diakumulasikan berdasarkan pekrjaannya.” Mulyadi (1999:37) : “Metode Harga Pokok Pesanan adalah cara penentuan harga pokok produk dengam mengumpulkan biaya-biaya produksi untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.”
Metode Harga Pokok Pesanan merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan proses produksi berdasarkan pesanan dari pelanggan dengan spesifikasi tertentu serta setiap pesanan mepunyai spesifikasi yang berbeda. Sebelum pesanan dari pelanggan dikerjakan, manajemen terlebih dahulu harus dapat menaksir jenis-jenis baiay serta jumlah biaya yang membebani harga pokok produk pesanan tadi serta laba yang telah ditetapkannya. Dengan perkataan lain dilakukan kalkulasi untuk membedakan baiay produksi pada pesanan tadi, sehingga biaya satuan produksi maupun harga jual sudah dapat ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan. Kalkulasi biaya dimuka tersebut berfungsi sebagai budget biaya. Budget biaya tersebut merupakan alat bantu yang penting dalam merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kagiatan produksi.
(13)
65 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Didasarkan dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis dapat menyimpulakan sebagai berikut:
1. Perhitungan Biaya Pesanan (Job Order Costing) dapat membantu perusahaan dalam menentukan Harga Pokok Produk yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, biaya produksi, dan biaya produksi umum (overhead). Serta berguna bagi penentuan Harga Jual dan pengendalian biaya.
2. PT. X masih belum memiliki standar dalam penentuan biaya tenaga kerja langsungnya pada departemen produksi. Tetapi untuk aktivitas pada departemen yang lain, perusahaan sudah dengan baik menerapakannya dengan penggunaan biaya pesanan ini.
3. Penggunaan Biaya Pesanan (Job Order Costing), dapat membantu perusahaan dalam melakukan perhitungan atas pesanan yang perusahaan terima dengan cukup spesifik. Bagi perhitungan untuk mendapatkan pembebanan yang tepat sehinga dapat menentukan harga jual produk yang perusahaan hasilkan agar dapat lebih kompetitif dalam melakukan persaingan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam biadang yang sejenis.
4. PT. X memiliki tingkat persentase pembebanan Biaya Tenaga Kerja yang cukup baik sebesar 18%. Hal tersebut mencerminkan bahwa Perusahaan memberikan upah yang layak diterima oleh karyawannya. Dan mencerminkan bahwa PT. X memiliki kinerja yang baik. Karena sebesar 18.55% Harga Pokok Produksinya dibebankan kepada biaya tenaga kerjanya. 5. Secara umum, penulis dapat menyimpulkan bahwa Metode Biaya Pesanan
(Job Order Costing) ini sangat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan pembebanan guna menetapkan Harga Pokok Produksi bagi perusahaan. dengan penetapan harga pokok produksi yang baik, maka perusahaan dapat menetapkan harga jual bagi produksinya dengan lebih kompetitif dan dapat
(14)
BAB V Kesimpulan dan Saran 66 ____________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha bersaing dengan pesaing yang lain baik dalam masalah kualitas barang dan juaga harga yang bersaing. Tetapi perusahaan juga memerlukan pengendalian biaya dalam pengalokasian biaya untuk masing-masing proses produksi. Dan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran atas biaya yang terjadi
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan simpulan yang telah penulis kemukakan diatas adalah:
1. PT. X sebaiknya membuat standar dan prosedur dalam melakukan pembebanan untuk biaya tenaga kerja langsung untuk departemen produksi. Hal ini dimaksdukan agar mempermudah perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi tiap produknya. Sehingga perusahaan dapat dengan mudah menentukan harga jual setiap hasil produknya.
2. PT. X sebaiknya melakukan pembukuan sesuai standar yang telah ditetapkan agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan dalam perhitungan biaya-biaya yang harus dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut berguna agar perusahaan bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik dar sekarang.
3. PT. X harus mulai membuat peraturan yang jelas untuk para karyawannya. Agar tidak terjadi pemborosan waktu pekerjaan dan wewenang. PT. X sebaiknya segera mengkomputerisasi aktivitas keluar masuknya bahan baku dan bahan penolong, proses pembuatan faktur dan dokumen-dokumen lain. Karna hal itu akan mempermudah perusahaan dalam setiap aktivitas yang PT. X lakukan.
(15)
67
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Bintoro. 2001. Pengantar Penulisan Ilmiah. Wawasan Tridharma No. 12 Tahun XII.
Andreas Bintoro. 2005. Metode Penelitian, Usulan Penelitian, Penulisan Ilmiah. Carter, William K. 2005. Akuntansi Biaya. Jakarta. Salemba Empat.
Carter, William K., dan Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting. 13th Edition. Singapore. Thomson.
Carter, William K., dan Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13. Jilid 1. Diterjemahkan oleh: Krista S.E, Ak. Jakarta. Salemba Empat.
Deakin, Maher. 1991. Cost Accounting. Edisi bahasa Inggris. United State Amerika. Richard D. Irwin Inc.
Hammer, Lawrence H. dan Milton, F. Usry. 1999. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian. Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh: Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo. Jakarta. Erlangga.
Hansen, Don. R., dan Mowen Maryanne M. 2006. Management Accounting. Jakarta. Salemba Empat.
Hongren, Charles T., Srikant, M. Datar, dan George Foster. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. Jilid 1. Edisi 11. Diterjemahkan oleh: Desi Adhriani. Jakarta. Penerbit PT. Indeks.
Hornby, A. S. 1967. The Advanced Leaner’s Dictionary of Current English. Second Edition. London. Oxford University Press.
Maher, Lanen, dan Rajan. 2006. Fundamentals of Cost Accounting. United State. Mc. Graw-Hill Irwin.
Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya. Yogyakarta. Andi Offset.
Mely G. Tan. 1993. “Masalah Penelitian”. Dalam Buku Metode-Metode Penelitian
Masyarakat. Diedit Oleh: Koentjaraningrat. Jakarta. Gramedia. Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta. Aditya Media.
Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. 2001. Cetakan Ketiga. Jakarta. Bumi Aksara.
Shook R. J. 2002. Wall Street Dictionary. Diterjemahkan oleh Roy Sembel. Jakarta. Erlangga.
Soeratno, dan Lincoln Arsyad. 1995. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta. UPP AMP YPKN.
(1)
BAB 1 Pendahuluan 3 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan mengenai pentingnya penerapan Job Order Costing Method dalam aktivitas produksi perusahaan untuk menentukan harga pokok produknya yang tepat.
Berdasarkan identifikasi masalah yang diungkapkan diatas, adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pelaksanaan Job Order Costing Method yang telah diterapkan oleh perusahaan.
2. Mengetahui bagaimana penerapan Job Order Costing Method pada perusahaan yang bersangkutan untuk ,ememtukan harga pokok produksi.
3. Mengetahui besarnya peranan dalam membantu manajemen perusahaan dengan melakukan penerapan Job Order Costing Method dalam hal penentuan harga pokok produknya.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan yang sudah berkembang dengan sendirinya.
Untuk menambah pengetahuan tentang akuntansi biaya khususnya mengenai penerapan Job Order Costing Method.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi pengambilan keputusan menejemen dalam perusahaan juga membantu kegiatan operasional perusahaan ataupun melakukan perbaikan yang diperlukan. 3. Bagi pembaca dan masyarakat/pihak lain
(2)
BAB 1 Pendahuluan 4 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha Hasil dari penelitian ini semoga dapat menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya pihak yang tertarik pada bidang ini.
1.5 Kerangka Pemikiran
Keberhasilan suatu perusahaan dalam memnuhi tujuan (laba) sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perusahaan berdasarkan informasi yang diterimanya. Untuk menjalankan fungsinya tersebut manajemen harus mempunyai keahlian dan kemampuan dalam memanfaatkan dan mengorganisir semua sumberdaya yang ada diperusahaan. Hal ini menempatkan manajemen pada posisi yang menuntut tersedianya informasi dan data yang relevan khususnya pada perusahaan industry. Salah satu informasi yang relevan yaitu informasi mengenai harga pokok produk menentukan harga jual produk yang bersangkutan.
Menurut Mulyadi (1993:23), terdapat tiga unsur biaya yang membentuk harga pokok produksi, yaitu :
1. Biaya bahan baku langsung 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya produk tidak langsung
Setiap perusahaan akan selalu berusaha sedapat mungkin mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Laba yang besar dapat dicapai perusahaan apabila penghasilan yang diperolah lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluarkan. Salah satu pos pembiayaan yang sukar untuk ditentukan pembebanan biayanya adalah biaya overhead. Biaya overhead mencakup berbagai macam biaya, banyak diantaranya tidak dapat diramalkan serta tidak berhubungan dengan suatu kegiatan tertentu. Beberapa baiay overhead, seperti sewa atau penyusutan bangunan, serta gaji manajer pebrik merupakan baiay tetap, terlepas dari
(3)
BAB 1 Pendahuluan 5 ___________________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha besarnya volume produksi. Untuk menanggulangi kesulitan ini, biaya overhead biasanya dibebankan kepekerjaan dengan mengunakan tariff untuk factor yang berkaitan dengan volume produksi, seperti jam kerja langsung, pemakaian mesin, waktu pemrosesan, penggunaan bahan, dan beberapa factor lain yang berkaitan dengan volume produksi yang menunjukkan hubungan dengan overhead pabrik, atau beberapa kombinasi dari dua factor atau lebih. Biaya overhead pabrik mungkin tidak dapat diketahui sampai pada akhir periode fiscal, jauh sesudah pesanan diselesaikan. Dalam Harga Pokok Pesanan ini harus diperhatikan apakah kebijaksanaan perusahaan yang dilakukan untuk menentukan atau memperhitungkan biaya overhead besar pengaruhnya dalam rangka pembentukan harga pokok pesanan. Berikut ini dijelaskan Metode harga Pokok Pesanan menurut Hansen dan Mowen (2006: 207) : “Metode ini digunakan untuk membebankan biaya-biaya yang diakumulasikan berdasarkan pekrjaannya.” Mulyadi (1999:37) : “Metode Harga Pokok Pesanan adalah cara penentuan harga pokok produk dengam mengumpulkan biaya-biaya produksi untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.”
Metode Harga Pokok Pesanan merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan proses produksi berdasarkan pesanan dari pelanggan dengan spesifikasi tertentu serta setiap pesanan mepunyai spesifikasi yang berbeda. Sebelum pesanan dari pelanggan dikerjakan, manajemen terlebih dahulu harus dapat menaksir jenis-jenis baiay serta jumlah biaya yang membebani harga pokok produk pesanan tadi serta laba yang telah ditetapkannya. Dengan perkataan lain dilakukan kalkulasi untuk membedakan baiay produksi pada pesanan tadi, sehingga biaya satuan produksi maupun harga jual sudah dapat ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan. Kalkulasi biaya dimuka tersebut berfungsi sebagai budget biaya. Budget biaya tersebut merupakan alat bantu yang penting dalam merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kagiatan produksi.
(4)
65 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 SimpulanDidasarkan dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis dapat menyimpulakan sebagai berikut:
1. Perhitungan Biaya Pesanan (Job Order Costing) dapat membantu perusahaan dalam menentukan Harga Pokok Produk yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, biaya produksi, dan biaya produksi umum (overhead). Serta berguna bagi penentuan Harga Jual dan pengendalian biaya.
2. PT. X masih belum memiliki standar dalam penentuan biaya tenaga kerja langsungnya pada departemen produksi. Tetapi untuk aktivitas pada departemen yang lain, perusahaan sudah dengan baik menerapakannya dengan penggunaan biaya pesanan ini.
3. Penggunaan Biaya Pesanan (Job Order Costing), dapat membantu perusahaan dalam melakukan perhitungan atas pesanan yang perusahaan terima dengan cukup spesifik. Bagi perhitungan untuk mendapatkan pembebanan yang tepat sehinga dapat menentukan harga jual produk yang perusahaan hasilkan agar dapat lebih kompetitif dalam melakukan persaingan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam biadang yang sejenis.
4. PT. X memiliki tingkat persentase pembebanan Biaya Tenaga Kerja yang cukup baik sebesar 18%. Hal tersebut mencerminkan bahwa Perusahaan memberikan upah yang layak diterima oleh karyawannya. Dan mencerminkan bahwa PT. X memiliki kinerja yang baik. Karena sebesar 18.55% Harga Pokok Produksinya dibebankan kepada biaya tenaga kerjanya. 5. Secara umum, penulis dapat menyimpulkan bahwa Metode Biaya Pesanan
(Job Order Costing) ini sangat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan pembebanan guna menetapkan Harga Pokok Produksi bagi perusahaan. dengan penetapan harga pokok produksi yang baik, maka perusahaan dapat menetapkan harga jual bagi produksinya dengan lebih kompetitif dan dapat
(5)
BAB V Kesimpulan dan Saran 66 ____________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha bersaing dengan pesaing yang lain baik dalam masalah kualitas barang dan juaga harga yang bersaing. Tetapi perusahaan juga memerlukan pengendalian biaya dalam pengalokasian biaya untuk masing-masing proses produksi. Dan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran atas biaya yang terjadi
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan simpulan yang telah penulis kemukakan diatas adalah:
1. PT. X sebaiknya membuat standar dan prosedur dalam melakukan pembebanan untuk biaya tenaga kerja langsung untuk departemen produksi. Hal ini dimaksdukan agar mempermudah perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi tiap produknya. Sehingga perusahaan dapat dengan mudah menentukan harga jual setiap hasil produknya.
2. PT. X sebaiknya melakukan pembukuan sesuai standar yang telah ditetapkan agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan dalam perhitungan biaya-biaya yang harus dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut berguna agar perusahaan bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik dar sekarang.
3. PT. X harus mulai membuat peraturan yang jelas untuk para karyawannya. Agar tidak terjadi pemborosan waktu pekerjaan dan wewenang. PT. X sebaiknya segera mengkomputerisasi aktivitas keluar masuknya bahan baku dan bahan penolong, proses pembuatan faktur dan dokumen-dokumen lain. Karna hal itu akan mempermudah perusahaan dalam setiap aktivitas yang PT. X lakukan.
(6)
67
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Bintoro. 2001. Pengantar Penulisan Ilmiah. Wawasan Tridharma No. 12 Tahun XII.
Andreas Bintoro. 2005. Metode Penelitian, Usulan Penelitian, Penulisan Ilmiah. Carter, William K. 2005. Akuntansi Biaya. Jakarta. Salemba Empat.
Carter, William K., dan Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting. 13th Edition. Singapore. Thomson.
Carter, William K., dan Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13. Jilid 1. Diterjemahkan oleh: Krista S.E, Ak. Jakarta. Salemba Empat.
Deakin, Maher. 1991. Cost Accounting. Edisi bahasa Inggris. United State Amerika. Richard D. Irwin Inc.
Hammer, Lawrence H. dan Milton, F. Usry. 1999. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian. Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh: Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo. Jakarta. Erlangga.
Hansen, Don. R., dan Mowen Maryanne M. 2006. Management Accounting. Jakarta. Salemba Empat.
Hongren, Charles T., Srikant, M. Datar, dan George Foster. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. Jilid 1. Edisi 11. Diterjemahkan oleh: Desi Adhriani. Jakarta. Penerbit PT. Indeks.
Hornby, A. S. 1967. The Advanced Leaner’s Dictionary of Current English. Second Edition. London. Oxford University Press.
Maher, Lanen, dan Rajan. 2006. Fundamentals of Cost Accounting. United State. Mc. Graw-Hill Irwin.
Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya. Yogyakarta. Andi Offset.
Mely G. Tan. 1993. “Masalah Penelitian”. Dalam Buku Metode-Metode Penelitian
Masyarakat. Diedit Oleh: Koentjaraningrat. Jakarta. Gramedia. Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta. Aditya Media.
Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. 2001. Cetakan Ketiga. Jakarta. Bumi Aksara.
Shook R. J. 2002. Wall Street Dictionary. Diterjemahkan oleh Roy Sembel. Jakarta. Erlangga.
Soeratno, dan Lincoln Arsyad. 1995. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta. UPP AMP YPKN.