Pengaruh Stock Split dan Earnings Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Stock split is a company policy by breaking nominal value of stock into a smaller nominal value so the amount of circulated share will increase the proportional with descent of share nominal value. Company objective in doing stock split is in order to make the company more attractive to investors.

Earning Per Share (EPS) is one of finance measurement of company performance. The amount of profits that is available for shareholders normally decided by reducing main share dividend from net profit after tax, then divided with the amount of circulated share, and the result is the profit per share or earning per share.

The sampel companies in this study are 30 company registered in Bursa Efek Indonesia whom are doing stock split. The method that being used in this study is description analysis. The trial that being conducted are: a partial coefficient regression trial,

“simultan”, classic assumption trial, and T trial that is conducted as effect trial.

The result of this study shows that stock split policy gives a negative effect and significant impact toward future stock price of a company. And continuously, there is significant impact between stock split policy and earnings per share policy toward the future stock price of a company.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pemecahan saham (Stock Split) merupakan kebijakan perusahaan dengan memecah nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil sehingga jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan penurunan nilai nominal saham. Tujuan perusahaan melakukan stock split agar perusahaan menjadi lebih attractive bagi investor.

Earnings Per Share (EPS) merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan yang dilihat

dari sisi keuangan. Jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa ditentukan dengan mengurangkan dividen saham prioritas dari keuntungan neto setelah pajak, kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar, dan hasilnya merupakan keuntungan per lembar saham atau earnings per share.

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Pengujian yang dilakukan, antara lain: pengujian koefisien regresi secara parsial, simultan, uji asumsi klasik, dan uji T yang dilakukan sebagai uji pengaruh.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan stock split memberikan dampak yang negatif. dan signifikan terhadap harga saham. Untuk Earnings Per Share (EPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham masa depan perusahaan. Dan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan stock split dan Earnings

Per Share (EPS) terhadap harga saham masa depan perusahaan.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Laporan Keuangan ... 7

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 7

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 8

2.1.1.3 Pengguna Laporan Keuangan ... 9

2.1.1.4 Karakteristik Laporan Keuangan ... 10


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.5.1 Neraca (Balance Sheet) ... 12

2.1.1.5.2 Laporan Laba Rugi (Incone Statement) ... 14

2.1.1.5.3 Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Owner’s Equity) ... 15

2.1.1.5.4 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) .. 15

2.1.1.5.5 Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement) ... 16

2.1.1.6 Unsur Laporan Keuangan ... 17

2.1.2 Pasar Modal ... 18

2.1.2.1 Pengertian Pasar Modal ... 18

2.1.2.2 Manfaat Pasar Modal ... 19

2.1.2.3 Pengelompokan Pasar Modal ... 20

2.1.2.4 Instrumen Pasar Modal ... 21

2.1.2.5 Keuntungan dan Kerugian Berinvestasi di Pasar Modal . 22 2.1.3 Saham …………. ... 22

2.1.3.1 Pengertian Saham ... 22

2.1.3.2 Klasifikasi Saham ... 24

2.1.4 Pemecahan Saham (Stock Split) ... 28

2.1.4.1 Pengertian Pemecahan Saham (Stock Split) ... 28

2.1.4.2 Jenis Pemecahan Saham (Stock Split) ... 29

2.1.5 Harga Saham……. ... 30

2.1.6 Laba Per Saham-LPS (Earnings Per Share-EPS) ... 31

2.1.7 Penelitian Terdahulu ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 37

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 42

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan ... 43


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3 Jenis Penelitian... ... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Populasi Penelitian ... 46

3.6 Teknik Penarikan Sampel ... 47

3.7 Metode Analisis ... 49

3.7.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 50

3.7.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 51

3.8 Uji Asumsi Klasik ... 53

3.8.1 Uji Normalitas ... 53

3.8.2 Uji Multikolinearitas ... 54

3.8.3 Uji Autolorelasi ... 56

3.8.4 Uji Heteroskedastisitas ... 56

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

4.1.2 Pemecahan Saham (Stock Split) ... 79

4.1.3 Earnings Per Share (EPS) ... 81

4.1.4 Harga Saham ... 83

4.2 Pembahasan... ... 85

4.2.1 Uji Normalitas ... 85

4.2.1.1 Uji Normalitas dengan Menggunakan Sample Kolmogorov-Smirnov ... 85

4.2.1.2 Transformasi Data ... 87

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 88

4.2.2.1 Uji Multikolinearitas ... 88

4.2.2.2 Uji Autokorelasi ... 93

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 96


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.3.1 Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham ... 100

4.2.3.2 Pengaruh Earnings Per Share (EPS) ... 101

4.2.4 Pengujian Regrasi Secara Simultan ... 103

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan…… ... 106

5.2 Saran ……….. ... 107

DAFTAR PUSTAKA………… ... 109

LAMPIRAN ... 111


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 41


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 44

Tabel II Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2006-2009 ... 47

Tabel III Daftar Harga Saham pada Saat Stock Split Tahun 2006-2009 ... 79

Tabel IV Data Earnings Per Share ... 81

Tabel V Data Harga Saham Masa Depan ... 83

Tabel VI Uji Normalitas Kolmogorov-Smirov ... 86

Tabel VII Uji Normalitas Kolmogorov-Smirov (Setelah Transformasi) ... 88

Tabel VIII Uji Multikolinearitas_H+1 ... 89

Tabel IX Uji Multikolinearitas_H+2 ... 91

Tabel X Uji Multikolinearitas_H+3 ... 92

Tabel XI Uji Durbin-Watson_H+1 ... 94

Tabel XII Uji Durbin-Watson_H+2 ... 95

Tabel XIII Uji Durbin-Watson_H+3 ... 95

Tabel XIV Uji Glejser_H+1 ... 97

Tabel XV Uji Glejser_H+2 ... 97

Tabel XVI Uji Glejser_H+3 ... 98

Tabel XVII Koefisien Regresi Parsial ... 99


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Uji Normalitas Kolmogorov-Smirov ... 112

Lampiran B Uji Normalitas Kolmogorov-Smirov (Setelah Transformasi) ... 113

Lampiran C Uji Multikolinearitas_H+1 ... 114

Lampiran D Uji Multikolinearitas_H+2 ... 115

Lampiran E Uji Multikolinearitas_H+3 ... 116

Lampiran F Uji Durbin-Watson_H+1 ... 117

Lampiran G Uji Durbin-Watson_H+2 ... 118

Lampiran H Uji Durbin-Watson_H+3 ... 119

Lampiran I Uji Glejset_H+1 ... 120

Lampiran J Uji Glejset_H+2 ... 121

Lampiran K Uji Glejset_H+3 ... 122

Lampiran L Koefisien Regresi Parsial ... 123


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangannya saat ini, globalisasi merupakan salah satu penyebab berkurangnya pergerakan barang dan jasa antar negara. Globalisasi menyebabkan terjadinya standardisasi secara mendunia yang pada akhirnya terjadi perlintasan budaya di antara beberapa negara. Dengan kata lain, globalisasi meningkatkan persaingan yang dihadapi oleh perusahaan.

Untuk tetap bersaing, perusahaan harus mampu mempertahankan keunggulan kompetitifmya di pasar nasional maupun internasional. Oleh karena itu, perusahaan harus tetap exist, memenangkan persaingan, dan mendapatkan posisi di pasar, perusahaan membutuhkan modal yang tidak sedikit jumlahnya. Menjual saham merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal.

Salah satu media yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperjual-belikan sahamnya adalah pasar modal. Transaksi yang terjadi di pasar modal tidak sekedar memperjual-belikan saham namun masih banyak instrument surat berharga lain yang dapat diperjual-belikan. Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 5 yang menyebutkan bahwa Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan


(11)

B a b I P e n d a h u l u a n | 2

Universitas Kristen Maranatha setiap derivatif dari Efek. Sedangkan pasar modal sendiri merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Dalam pasar modal, harga saham sangat bervariasi dalam jangka pendek. Saham itu sendiri mempunyai karakteristik yang berbeda dengan instrument lainnya, terutama berkaitan dengan pembagian keuntungan dari kenaikan harga pasar saham yang berupa pembagian dividen. Di sisi lain, saham mempunyai risiko relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrument surat berharga lainnya. Prinsip investasi yang mengatakan bahwa

high risk high return berlaku bagi investasi di pasar modal, khususnya saham.

Harga pasar saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan, semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut, demikian pula sebaliknya. Harga saham yang rendah seringkali diartikan sebagai kinerja perusahaan yang kurang baik. Namun, bila harga saham terlalu tinggi maka akan mengurangi daya beli investor sehingga dapat menimbulkan dampak yang kurang baik. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dilakukan pemecahan saham.

Pemecahan saham atau yang seringkali disebut dengan stock split merupakan pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan penurunan nilai nominal saham.

Tujuan perusahaan melakukan stock split adalah agar saham perusahaan menjadi lebih attractive bagi investor. Karena secara psikologis, investor lebih tertarik membeli


(12)

B a b I P e n d a h u l u a n | 3

Universitas Kristen Maranatha saham dengan harga yang lebih murah. Selain itu, dengan dilakukannya stock split jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak sehingga relatif lebih marketable dan likuid.

Earnings Per Share merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan yang

dilihat dari sisi keuangannya. Ukuran ini umumnya juga dilaporkan dalam laporan laba rugi pada laporan tahunan perusahaan. Jika perusahaan hanya menerbitkan satu jenis saham, maka earnings per share dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham biasa yang beredar. Jika yang beredar adalah saham preferen dan saham biasa, maka pertama kali laba bersih dikurangkan dengan jumlah dividen saham preferen Warren, Reeve, dan Fess (2006:318).

Menurut Djarwanto Ps. (2004:174), jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa ditentukan dengan mengurangkan dividen saham prioritas dari keuntungan neto sesudah pajak, kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar, dan hasilnya merupakan keuntungan per lembar saham atau earnings per

share.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa harga pasar saham setelah pemecahan saham tidak berkurang sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Hasil penelitian Banker (1956) atas perusahaan yang melakukan pemecahan saham pada periode 1951-1953 menunjukkan bahwa harga saham setelah pemecahan meningkat namun kenaikan harga saham tersebut bukanlah akibat dari pemecahan itu sendiri, melainkan dipengaruhi oleh pengumuman dividen.

Dalam penelitian Amelia (2006) yang berkaitan dengan pemecahan saham pada perusahaan yang terdaftar dalam BEI pada tahun 2004 menunjukkan bahwa pemecahan


(13)

B a b I P e n d a h u l u a n | 4

Universitas Kristen Maranatha saham mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga saham, yang berarti harga saham setelah pemecahan tidak menunjukkan kecenderungan meningkat. Selain itu, pemecahan saham juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan P/E Rasio dan pemecahan saham mempengaruhi variabel EPS.

Dalam penelitian Vivi Yuningsih (2007) yang berkaitan dengan pemecahan saham pada perusahaan yang terdaftar dalam BEI menunjukkan bahwa LPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga pasar saham baik sebelum maupun sesuah pemecahan saham.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Maria Elluialita (2008) pada sepuluh perusahaan yang terdaftar dalam BEI pada periode 2004-2007 menunjukkan bahwa pemecahan saham memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mellisa (2007) yang berkaitan dengan pengaruh pemecahan saham terhadap harga pasar saham menunjukkan bahwa pemecahan saham memberikan dampak posiitif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan, artinya setelah dilakukannya pemecahan saham maka harga pasar saham mengalami kecenderungan meningkat.

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa harga saham setelah pemecahan tidak akan turun secara proporsional sebesar kenaikan lembar saham karena investor berpendapat bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik sehingga investor mempunyai harapan atas dividen yang akan dibagikan. Namun, beberapa penelitian empiris menunjukkan bahwa investor


(14)

B a b I P e n d a h u l u a n | 5

Universitas Kristen Maranatha juga akan melihat trend positif atas earnings dan dividen perusahaan sehingga terdapat kemungkinan harga saham setelah pemecahan akan turun.

Untuk mengetahui keakuratan dari hasil penelitian sebelumnya maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“ Pengaruh Stock Split dan Earnings Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada

Perusahaan yang Terdaftar di BEI.“

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah stock split secara parsial berpengaruh terhadap harga saham masa depan? 2. Apakah EPS (Earnings Per Share) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham

masa depan?

3. Apakah stock split dan EPS (Earnings Per Share) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham masa depan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Stock Split dan EPS (Earnings Per Share) terhadap Harga Saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui apakah stock split secara parsial berpengaruh terhadap harga saham masa depan.


(15)

B a b I P e n d a h u l u a n | 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah EPS (Earnings Per Share) secara parsial berpengaruh

terhadap harga saham masa depan.

3. Untuk mengetahui apakah stock split dan EPS (Earnings Per Share) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham masa depan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada beberapa pihak, yaitu: 1. Bagi peneliti

Untuk memperluas wawasan mengenai saham pada umumnya dan pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham.

2. Bagi investor

Dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang relevan mengenai pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham perusahaan.

4. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam bidang keuangan, terutama dalam hal pemecahan saham.


(16)

106 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham masa depan perusahaan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perubahan harga saham masa depan perusahaan setelah dilakukannya kebijakan stock split. Hasil menunjukkan bahwa kebijakan stock split memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan, artinya setelah dilakukan stock split, maka harga saham perusahaan cenderung tidak mengalami peningkatan. Dari 30 perusahaan yang diteliti hanya 10 perusahaan yang harga saham masa depannya mengalami peningkatan setelah dilakukannya kebijakan stock

split, 15 perusahaan mengalami penurunan harga saham setelah dilakukannya

kebijaka stock split, dan sebanyak 5 perusahaan harga saham perusahaan masa depan tetap sesuai dengan harga saham pada saat dilakukannya stock split. Para pemegang saham atau investor diharapkan tidak menjual sahamnya sebelum dilakukannya stock

split agar dapat memperoleh capital gain pada saat setelah dilakukannya stock split.

Sebaliknya para investor potensial sebaiknya membeli saham perusahaan pada saat setelah dilakukannya stock split karena harga saham jauh lebih murah dibandingkan dengan harga saham sebelum dilakukannya pemecahan saham yang terus meningkat.


(17)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 107

Universitas Kristen Maranatha 2. Earnings Per Share tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham masa

depan perusahaan. EPS hanya merupakan informasi mengenai perbandingan antara

Net Income After Tax dengan jumlah saham yang beredar pada suatu perusahaan

EPS yang dihasilkan menjelaskan berapa besar pendapatan yang akan diperoleh oleh seorang investor per lembar sahamnya. Dapat dikatakan bahwa dengan dilakukannya

stock split, maka EPS perusahaan akan mengalami penurunan dari tahun sebelum

dilakukannya stock split. Hal ini dikarenakan jumlah saham yang beredar akan meningkat apabila perusahaan melakukan stock split. Namun demikian, factor ini tidak mempengaruhi harga pasar saham secara signifikan.

3. Apabila dilihat secara keseluruhan mengenai pengaruh kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham masa depan perusahaan maka terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham masa depan perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 dan atas keterbatasan yang adapula, maka penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Bagi investor atau calon investor

Sebaiknya investor tidak menjual sahamnya sebelum dilakukannya stock split agar mendapatkan capital gain yang diharapkan. Sedangkan bagi calon investor potensial sebaiknya membeli saham perusahaan pada saat setelah dilakukannya stock split


(18)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 108

Universitas Kristen Maranatha karena harga saham perusahaan akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga saham sebelum dilakukannya stock split.

2. Bagi peneliti berikutnya

Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sama sehingga dapat dikembangkan dan diperbaiki dari kesalahan-kesalahan yang ada sebelumnya. Misalnya dengan menggunakan sampel penelitian yang berbeda karena tidak semua jenis perusahaan yang melakukan kebijakan stock split mendapatkan hasil yang sama. Hal ini diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik.


(19)

109 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2000). Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Darmadji, T., dan Fakhruddin, H.M. (2001). Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan

Tanya Jawab. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Djarwanto, P.S. (2004). Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Davidson, Sidney and Roman L. Weil. (1983). 3rd ed. Handbook of Modern Accounting. United State of America : McGraw-Hill.

Elluialita, Maria. (2008). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga

Pasar Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Pascasarjana

Universitas Padjajaran, Bandung.

Ewijaya, Nur Indrianto. (1999). Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi, II (1), hal. 53-65.

Ghozali, H. Imam. (2007). Aplikasi SPSS. Edisi Kesatu, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga, Penerbit YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan : Pre 1 SEpetember

2009. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. (2008). Akuntansi

Intermediate. Edisi Keduabelas, Jilid Kesatu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. (2008). Akuntansi


(20)

110

Universitas Kristen Maranatha M. Jogiyanto H. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam, Penerbit

BPFE, Yogyakarta.

Mellisa. (2007). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Pasar Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham

dan Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Pascasarjana Universitas

Padjajaran, Bandung.

Nathania, Evelyn. (2009). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga

Saham dan likuiditas Saham (Studi pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Program

Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Skousen, K. Fred, Earl K. Stice, dan James D. Stice. (2001). Akuntansi Keuangan

Menengah. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Earl K., James D. Stice, dan K. Fred Skousen. (2003). Intermediate Accounting. Edisi 15, Penerbit

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, Penerbit YKPN, Jakarta.

Suwardjono. (2003). Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi Kesatu, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees. (2005). Pengantar Akuntansi. Edisi Kedua Puluh Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. (2001). Analisis Laporan

Keuangan. Edisi Kedelapan, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Yuningsih, Vivi. (2007). Pengaruh Laba Per Saham terhadap Harga Pasar Saham

Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham Tahun 2006 yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.


(1)

B a b I P e n d a h u l u a n | 6

2. Untuk mengetahui apakah EPS (Earnings Per Share) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham masa depan.

3. Untuk mengetahui apakah stock split dan EPS (Earnings Per Share) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham masa depan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada beberapa pihak, yaitu: 1. Bagi peneliti

Untuk memperluas wawasan mengenai saham pada umumnya dan pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham.

2. Bagi investor

Dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang relevan mengenai pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham perusahaan.

4. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam bidang keuangan, terutama dalam hal pemecahan saham.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham masa depan perusahaan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perubahan harga saham masa depan perusahaan setelah dilakukannya kebijakan stock split. Hasil menunjukkan bahwa kebijakan stock split memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan, artinya setelah dilakukan stock split, maka harga saham perusahaan cenderung tidak mengalami peningkatan. Dari 30 perusahaan yang diteliti hanya 10 perusahaan yang harga saham masa depannya mengalami peningkatan setelah dilakukannya kebijakan stock split, 15 perusahaan mengalami penurunan harga saham setelah dilakukannya kebijaka stock split, dan sebanyak 5 perusahaan harga saham perusahaan masa depan tetap sesuai dengan harga saham pada saat dilakukannya stock split. Para pemegang saham atau investor diharapkan tidak menjual sahamnya sebelum dilakukannya stock split agar dapat memperoleh capital gain pada saat setelah dilakukannya stock split. Sebaliknya para investor potensial sebaiknya membeli saham perusahaan pada saat setelah dilakukannya stock split karena harga saham jauh lebih murah dibandingkan dengan harga saham sebelum dilakukannya pemecahan saham yang terus meningkat.


(3)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 107

2. Earnings Per Share tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham masa depan perusahaan. EPS hanya merupakan informasi mengenai perbandingan antara Net Income After Tax dengan jumlah saham yang beredar pada suatu perusahaan EPS yang dihasilkan menjelaskan berapa besar pendapatan yang akan diperoleh oleh seorang investor per lembar sahamnya. Dapat dikatakan bahwa dengan dilakukannya stock split, maka EPS perusahaan akan mengalami penurunan dari tahun sebelum dilakukannya stock split. Hal ini dikarenakan jumlah saham yang beredar akan meningkat apabila perusahaan melakukan stock split. Namun demikian, factor ini tidak mempengaruhi harga pasar saham secara signifikan.

3. Apabila dilihat secara keseluruhan mengenai pengaruh kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham masa depan perusahaan maka terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham masa depan perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kebijakan stock split dan EPS terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 dan atas keterbatasan yang adapula, maka penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Bagi investor atau calon investor

Sebaiknya investor tidak menjual sahamnya sebelum dilakukannya stock split agar mendapatkan capital gain yang diharapkan. Sedangkan bagi calon investor potensial


(4)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 108

karena harga saham perusahaan akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga saham sebelum dilakukannya stock split.

2. Bagi peneliti berikutnya

Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sama sehingga dapat dikembangkan dan diperbaiki dari kesalahan-kesalahan yang ada sebelumnya. Misalnya dengan menggunakan sampel penelitian yang berbeda karena tidak semua jenis perusahaan yang melakukan kebijakan stock split mendapatkan hasil yang sama. Hal ini diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2000). Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Darmadji, T., dan Fakhruddin, H.M. (2001). Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Djarwanto, P.S. (2004). Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Davidson, Sidney and Roman L. Weil. (1983). 3rd ed. Handbook of Modern Accounting. United State of America : McGraw-Hill.

Elluialita, Maria. (2008). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Pasar Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Ewijaya, Nur Indrianto. (1999). Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi, II (1), hal. 53-65.

Ghozali, H. Imam. (2007). Aplikasi SPSS. Edisi Kesatu, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga, Penerbit YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan : Pre 1 SEpetember 2009. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. (2008). Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas, Jilid Kesatu, Penerbit Erlangga, Jakarta.


(6)

110

M. Jogiyanto H. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Mellisa. (2007). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Pasar Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham dan Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Nathania, Evelyn. (2009). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Saham dan likuiditas Saham (Studi pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Skousen, K. Fred, Earl K. Stice, dan James D. Stice. (2001). Akuntansi Keuangan Menengah. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Earl K., James D. Stice, dan K. Fred Skousen. (2003). Intermediate Accounting. Edisi 15, Penerbit

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, Penerbit YKPN, Jakarta.

Suwardjono. (2003). Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi

Kesatu, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees. (2005). Pengantar Akuntansi. Edisi Kedua Puluh Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. (2001). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Yuningsih, Vivi. (2007). Pengaruh Laba Per Saham terhadap Harga Pasar Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham Tahun 2006 yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 130 117

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 24 112

PENGARUH PEMECAHAN SAHAM ( STOCK SPLIT ) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 20

PENGARUH HUTANG DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2007-2013

0 3 6

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS LABA PER SAHAM DAN DIVIDEN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 72

ANALISIS LABA PER SAHAM DAN DIVIDEN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16