Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Pegawai pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung.

(1)

ABSTRACT

Employee productivity has a very important position in a company. The essence of employee productivity actually have to start from level employees at the very top level, which is superior. Employees who have high levels of productivity must come from careful planning and management of the company. Employee productivity itself, can not be separated from the influence of job stress experienced by employees. So the company should be more sensitive to working conditions that occur in employees so that employees can be more productive in their work.

The research is to explore the influence of job stress on the productivity of existing employees at the Center for Research and Development of Marine Geology, Bandung. Researchers trying to identify trends in work stress experienced by employees such as excessive workloads and poor working conditions and describe the impact on employee productivity in the form of effectiveness, efficiency, discipline, responsibility, and make improvements in every job that it receives.

The research method is quantitative research methods, by taking a population of 50 respondents, data collection using questionnaires, observation and interviews. Data were analyzed using Spearman correlation method and use the ordinal scale. The calculation result shows that all the data declared valid and reliable. The hypothesis about the effect of work stress on employee productivity is the figure of 9.5% or 0.095.

Based on existing data indicate that supported the research hypothesis. Job stress does have an influence on the productivity of existing employees at the Center for Research and Development of Marine Geology, Bandung.


(2)

ABSTRAK

Produktivitas pegawai memiliki kedudukan yang amat penting dalam suatu perusahaan. Secara esensi sebenarnya produktivitas pegawai harus dimulai dari level pegawai di tingkat yang paling atas, yaitu atasan. Pegawai yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi tentunya berasal dari perencanaan dan pengelolaan yang matang dari perusahaan. Produktivitas pegawai itu sendiri, tidak lepas dari adanya pengaruh stres kerja yang dialami pegawai. Maka itu perusahaan seharusnya bisa lebih peka terhadap kondisi kerja yang terjadi pada pegawai agar pegawai bisa lebih produktif dalam bekerja.

Penelitian ini berusaha menggali pengaruh stres kerja terhadap produktivitas pegawai yang ada pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung. Peneliti berusaha mengidentifikasi kecenderungan stres kerja yang dialami pegawai diantaranya karena beban kerja yang berlebihan dan kondisi kerja yang kurang baik dan mendeskripsikan pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai dalam bentuk keefektifan, keefisienan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan melakukan peningkatan dalam setiap pekerjaan yang diterimanya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, dengan mengambil populasi sebanyak 50 responden, pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode korelasi spearman dan menggunakan skala ordinal. Adapun hasil perhitungan yang ada menunjukkan bahwa seluruh data dinyatakan valid dan reliable. Adapun hipotesa tentang pengaruh stres kerja terhadap produktivitas pegawai adalah menunjukkan angka sebesar 9.5% atau 0,095.

Berdasarkan data yang telah ada menunjukkan bahwa hipotesis penelitian didukung. Stres kerja memang memiliki pengaruh terhadap produktivitas pegawai yang ada pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….. i

HALAMAN PENGESAHAN ……… ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……….. iii

KATA PENGANTAR ………. iv

ABSTRACT………... vi

ABSTRAK ………. vii

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR GAMBAR ……….. xi

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang Masalah ………... 1

1.2. Identifikasi Masalah ………... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 5

1.4. KegunaanPenelitian ………...……….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ……….. 7

2.1 Pengertian Stres dan Stres Kerja ……….…………. 7

2.1.1 Dimensi Sumber Stres ………. 11

2.1.1.1 Beban Kerja ………. 14

2.1.1.2 Kondisi Kerja ……….. 15

2.1.1.3 Konflik dan Ambiguitas Peran ……….... 15

2.1.1.4 Pengembangan Karir ………... 16

2.1.1.5 Hubungan Interpersonal ……….. 17

2.1.1.6 Perilaku Agresif ………... 18

2.1.1.7 Konflik Antara Pekerjaan dan Peran Lainnya ………. 19


(4)

2.1.3 Dampak Stres Kerja ………. 20

2.2 Produktivitas Pegawai ……….….. 21

2.2.1 Pengertian Produktivitas ………. 21

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ………. 22

2.2.3 Indikator Produktivitas ………... 23

2.2.4 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Produktivitas ……….… 24

2.2.5 Pengukuran Produktivitas ………..…. 26

2.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai ………...… 27

BAB III METODE PENELITIAN ……….... 31

3.1 Objek Penelitian ……….... 31

3.1.1 Sejarah Perusahaan ……….. 31

3.1.2 Visi dan MIsi Perusahaan ………...………. 33

3.1.3 Struktur Organisasi ………..……… 35

3.2 Metode Penelitian ………. 36

3.2.1 Metode Penelitian yang digunakan ………...…….. 36

3.2.2 Operasional Variabel ………... 36

3.2.3 Populasi dan Sampel ……….... 38

3.2.4 Metode Pengumpulan Data ………..…... 38

3.2.5 Metode Pengolahan Data ……….…... 40

3.2.6 Metode Analisis Data ………..…….... 42

3.2.7 Pengujian Hipotesis ………..………... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 46

4.1 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden dan Stres Kerja …………... 47

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden ……….……… 47

4.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Stres Kerja ……..………..… 49

4.2 Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Pegawai …….……….. 57

4.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai ………... 66

4.3.1 Uji Validitas ……… 66

4.3.1.1 Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y ……… 67

4.3.2 Uji Reliabilitas ……… 68

4.3.2.1 Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y ……….... 68


(5)

4.3.4 Pembahasan ………...………... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 76

5.1.1 Stres Kerja ……….. 76

5.1.2 Produktivitas Pegawai ……….………... 77

5.1.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai ………. 78

5.2 Saran ………..……….. 80

DAFTAR PUSTAKA ……….. 82

LAMPIRAN …….……… 84


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Stres Kerja dan Produktivitas Pegawai ……… 37

Tabel 3.2 Bobot/Skor Nilai Berdasarkan Skala Likert’s ……… 43

Tabel 3.3 Penafsiran dan Kekuatan Hubungan antara Variabel……….. 44

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ...………. 48

Tabel 4.2 Indikator dan Pernyataan mengenai Stres Kerja ……… 50

Tabel 4.3 Tanggapan Responden mengenai Beban Kerja yang Dialami oleh Pegawai ………. 50

Tabel 4.4 Tanggapan Responden mengenai Kondisi Kerja yang Dialami Pegawai ………. 52

Tabel 4.5 Tanggapan Responden mengenai Ambiguitas Peran dan Konflik Peran ……….… 53

Tabel 4.6 Tanggapan Responden mengenai Pengembangan Karir ……… 54

Tabel 4.7 Tanggapan Responden mengenai Perilaku Agresif yang Dialami Pegawai ………... 56

Tabel 4.8 Tabel Indikator dan Pernyataan mengenai Produktivitas Pegawai ……… 58

Tabel 4.9 Tanggapan Responden mengenai Keefektifan dan Keefisienan Pegawai ……….. 58

Tabel 4.10 Tanggapan Responden mengenai Motivasi dan Sikap Kerja Pegawai …. 60 Tabel 4.11 Tanggapan Responden mengenai Profesionalisme Pegawai ……… 61

Tabel 4.12 Tanggapan Responden mengenai Perbaikan dan Disiplin Pegawai ……. 63

Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Peningkatan Kualitas Pegawai ……… 64

Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Stres Kerja dan Produktivitas Pegawai …………. 67

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bebas (Stres Kerja) ... 68

Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Terikat (Produktivitas Pegawai) ... 69

Tabel 4.17 Persamaan Regresi ………. 70

Tabel 4.18 Uji Simultan ………... 70


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Stres Terhadap Produktivitas Pegawai …... 29 Gambar 2 Struktur Organisasi ……...………..………... 35


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner

Lampiran B Tabel Karakteristik Responden Lampiran C Analisis Validitas Variabel X Lampiran D Analisis Validitas Variabel Y

Lampiran E Analisis Reliabilitas Variabel X dan Y Lampiran F Uji Regresi Variabel X dan Y

Lampiran G Tabulasi Data Variabel X dan Y


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan dalam menjalankan segala aktivitasnya tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai, dalam mencapai tujuan itu, akan sangat dibutuhkan faktor- faktor produksi atau sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup perusahaan. Faktor produksi yang dianggap memegang peranan terpenting dalam perusahaan adalah faktor sumber daya manusia, dalam hal ini yakni seluruh karyawan perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang lain dari pada yang lain, manusia bukanlah benda mati, sebab manusia mempunyai perasaan, akal budi, sikap, persepsi, dan motivasi. Oleh sebab itu perlu pengelolaan yang lebih terhadap mereka, karena pengelolaan yang efektif terhadap sumber daya manusia diharapkan akan memperlancar jalannya aktivitas perusahaan dan memudahkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu hal yang dianggap penting untuk dikelola secara efektif oleh perusahaan adalah masalah produktivitas kerja.

Produktivitas bukanlah suatu perhitungan kuantitas, tetapi merupakan suatu perbandingan dari suatu tingkat efisiensi. Produktivitas pekerja dalam suatu perusahaan memegang peranan penting dalam kemajuan pembangunan suatu negara baik di bidang industri, pemerintahan maupun bidang lain. Beberapa contoh kita dapat melihat bagaimana Jepang dengan jumlah penduduknya yang jauh di bawah Indonesia saat ini telah menjadi salah satu negara industri handal di dunia. Hal ini disebabkan produktivitas pekerjaannya yang tinggi, maka itu peningkatan kualitas pekerja menjadi suatu keharusan dalam upaya meningkatkan produktivitas pekerja. Peningkatan produktivitas yang tinggi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, kesehatan, dan upah pegawai. Seorang pegawai yang memiliki tingkat


(10)

pendidikan yang baik secara tidak langsung akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi pula, hal ini pula terlihat dalam tingkat kesehatan pegawai, pegawai yang kondisi kesehatannya baik akan mampu hidup lebih produktif dibandingkan dengan pegawai yang memiliki kondisi buruk. Ketiga adalah faktor tingkat upah, pegawai secara tidak langsung akan lebih produktif dalam bekerja bila ia memiliki tingkat upah yang sesuai dengan kapasitas pekerjaannya.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) merupakan suatu badan yang bergerak di bidang geologi kelautan. Badan ini sangat berpengaruh dalam bidangnya, dan bukan tidak luput dari berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Salah satu masalah yang kini sedang dihadapi oleh perusahaan, khususnya pada bidang Tata Usaha yaitu masalah produktivitas kerja. Produktivitas pegawai yang ada di lembaga ini pada dasarnya sudah baik, tapi seiring dengan perubahan jaman banyak yang sudah menunjukkan perubahan. Salah satu contoh perubahan yang terjadi adalah perubahan teknologi, dengan adanya teknologi yang cepat berkembang, ada kecenderungan pegawai untuk malas dalam mengikuti perkembangan teknologi, ini dikarenakan faktor kenyamanan memakai teknologi yang sudah ada dan ini tentunya akan berakibat buruk bagi produktivitas pegawai. Selain dari itu, dalam lembaga ini pegawai cenderung tidak memanfaatkan waktu secara efisien (kerja tidak sesuai dengan jam kerja yang seharusnya), dan tidak sedikit pegawai yang memakai waktu kerjanya hanya sekedar untuk mengobrol, izin keluar kantor atau urusan-urusan lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Hal ini tentunya akan membuat produktivitas karyawan menjadi menurun. Ketidakdisiplinan pegawai dalam bekerja juga merupakan salah satu faktor rendahnya produktivitas.

Masalah produktivitas yang kurang di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) ini tidak lepas dari faktor yang melatarbelakanginya. Salah satu faktor yang melatarbelakanginya adalah faktor stres kerja. Masalah stres kerja yang dihadapi oleh


(11)

pegawai tentunya sangat mempengaruhi produktivitas. Pada umumnya, semakin besar stres kerja yang dialami oleh pegawai maka akan semakin menurun pula produktivitas pegawainya, karena tidak dapat dipungkiri stres kerja akan datang sendirinya bila pegawai sudah merasa sangat tidak nyaman dengan pekerjaannya. Stres kerja yang dialami oleh pegawai juga dipengaruhi oleh faktor jumlah (kuantitas) pegawai yang sedikit, dengan jumlah pegawai yang sedikit ini pegawai dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang memiliki kapasitas berbeda, sedangkan setiap pegawai memiliki kemampuan yang terbatas dalam hal ini. Oleh karena itu perlu adanya pemimpin yang mampu mengatur dan mengontrol kapasitas pekerjaan yang diberikan pada setiap pegawai dan memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap pegawai dan juga senantiasa memberi motivasi agar dengan semua itu pegawai akan merasa nyaman dan cocok dengan pekerjaannya, dan itu tentunya akan meningkatkan produktivitas kerja para pegawai.

Berdasar uraian masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Karyawan di Badan Pusat

Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Bagian Tata Usaha, Bandung”.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada saat ini hampir semua perusahaan didukung oleh teknologi yang canggih, tetapi peran serta sumber daya manusia adalah tetap yang terpenting, bahkan lebih penting dari teknologi itu sendiri. Hal ini disebabkan karena bagian sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan, mengawasi serta memelihara teknologi sehingga memperlancar aktivitas perusahaan, maka itu perusahaan harus dapat memperhatikan produktivitas kerja karyawannya.

Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh tingkat stres kerja yang dialami karyawan, oleh sebab itu perusahaan harus berusaha untuk dapat menangani stres kerja karyawan


(12)

tersebut dengan baik agar terhindar dari dampak negatif yang lebih banyak lagi, yang tidak hanya sekedar penurunan produktivitas kerja, melainkan dampak terhadap fisiologis, kesehatan fisik, mental dan perilaku kerja. Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di perusahaan, dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penelitian pada stres yang berhubungan dengan pekerjaan, yakni stres yang timbul akibat faktor pekerjaan saja, meskipun terdapat banyak faktor di luar faktor kerja, seperti masalah pribadi atau masalah keluarga. Perusahaan juga tidak dapat menghindarkan stres yang dialami oleh karyawan yang disebabkan oleh faktor di luar pekerjaaan, melainkan hanya dapat meminimalkan tekanan yang disebabkan oleh faktor pekerjaan saja. Beberapa rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana kondisi stres kerja yang dialami pegawai pada Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, bagian tata usaha, Bandung?

2. Bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, bagian tata usaha, Bandung?

3. Apakah stres kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas pegawai pada Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, bagian tata usaha, Bandung?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan diadakannya penelitian adalah sebagai berikut ini.

1. Mengetahui kondisi stres kerja yang dialami pegawai pada Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, bagian tata usaha, Bandung.

2. Mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, bagian tata usaha, Bandung.


(13)

3. Mengetahui apakah stres kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas pegawai pada Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, bagian tata usaha, Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: - Perusahaan

Mendapatkan informasi yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan dengan mempertimbangkan faktor stres kerja karyawan tersebut.

- Penulis

Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan, dan sebagai bahan perbandingan dalam menerapkan teori yang diperoleh dari bangku kuliah dan yang terdapat pada literatur.

- Pihak lain

Menambah ilmu pengetahuan mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan dan juga memperluas wawasan berpikir objektif dan rasional, serta untuk dijadikan bahan informasi untuk penelitian sejenis.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti melalui adanya wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan kepada pegawai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan tentang Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

5.1.1 Stres Kerja

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa ternyata kondisi stres yang dialami oleh pegawai yang ada di Pusat Penelitian dan Penegmbangan Geologi Kelautan merupakan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Beban kerja yang dialami oleh pegawai melebihi kapasitas seorang pegawai. Data yang ada menunjukkan bahwa pegawai sering mengalami kelebihan beban kerja, padahal dengan adanya beban kerja yang berlebih maka stres kerja akan terjadi dan produktivitas pegawai akan menurun.

2. Kondisi kerja yang tidak mendukung bagi para pegawai untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi kerja yang ada pada perusahaan ini memang tidak terlalu memungkinkan bagi para pegawainya untuk produktif dalam bekerja.

3. Tuntutan atasan yang tidak sesuai dengan pegawai dan ketidakpastian tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh pegawai. Atasan yang ada dalam perusahaan ini tidak cukup memiliki andil yang besar untuk memutuskan suatu keputusan, karena di dalam perusahaan ini senioritas masih memiliki andil yang besar untuk membuat suatu keputusan.


(15)

4. Kurangnya pengembangan karir yang diadakan oleh perusahaan. Sesuai data yang telah diperoleh bahwa pengembangan karir yang diadakan oleh perusahaan ini adalah kurang. Perusahaan hanya melakukan pengembangan karir bagi pegawai pada bidang-bidang khusus saja.

5. Hubungan interpersonal yang terjalin secara biasa-biasa saja, dalam hal ini yaitu hubungan yang terjalin antara sesama pegawai dan antara atasan dengan pegawai dikatakan sangat jarang, hal ini terjadi karena pegawai merasa sangat segan dengan atasan, sehingga pegawai tidak memiliki keberanian apapun untuk berbicara dengan atasan. Hal ini memiliki pengaruh negatif bagi pegawai itu sendiri.

5.1.2 Produktivitas Pegawai

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka pegawai yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan memiliki produktivitas yang cenderung menurun, hal ini dikarenakan pegawai merasa tidak nyaman dengan suasana dan pekerjaan yang mereka alami di kantor. Bila suatu perusahaan memiliki pegawai yang tidak produktif maka kinerja perusahaan tersebut akan menurun, dan hal itu tentunya akan merugikan perusahaan. Kemampuan-kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas berkurang ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahannya. Berikut ini merupakan ketidakproduktifan pegawai yang terjadi di perusaaan berdasarkan data yang telah ada yaitu sebagai berikut ini.

1. Semangat kerja pegawai yang cenderung menurun (tidak produktif) karena suasana kerja pada perusahaan tidak mendukung.

2. Pegawai cenderung mengerjakan tugasnya hanya sebagai formalitas saja, yaitu mereka mengerjakan pekerjaan mereka cenderung tidak melihat mutu atau kualitas dari pekerjaan itu sendiri.


(16)

3. Pegawai dalam bekerja cenderung tidak efektif dan efisien.

4. Pegawai cenderung tidak ingin melakukan perbaikan terus-menerus dalam pekerjaan yang dilakukannya.

5. Kemampuan-kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas berkurang ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahannya.

5.1.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai

Stres kerja pegawai harusnya dapat ditanggulangi oleh pihak perusahaan karena stres kerja dapat berdampak negatif untuk produktivitas pegawai yang ada di perusahaan, tapi stres pula dapat menjadi dampak yang positif bagi pegawai. Setelah melakukan analisis terhadap data yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa ada 9.5% variasi produktivitas pegawai yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan disebabkan oleh adanya stres kerja yang dialami oleh pegawainya.

Pihak perusahaan dalam hal ini mengakui bahwa perusahaan mereka memang banyak butuh perubahan, karena banyak pegawai yang cenderung mengeluh dengan pekerjaan yang mereka miliki dan kondisi kerja yang ada di perusahaan mereka, tapi ada pula pegawai yang merasa bahwa stres tidak selalu berdampak negatif untuknya.

Sebagian besar dari pegawai menganggap bahwa seandainya perusahaan dapat mengelola stres tersebut agar tidak selalu dipandang negatif oleh pegawai dan sedikit untuk melakukan perubahan maka mereka tidak akan merasa jenuh dengan situasi yang ada di perusahaan. Pada saat peneliti melakukan wawancara pertama dengan beberapa pegawai yang ada pada perusahaan tersebut, ada beberapa pegawai yang menganggap bahwa stres kerja akan membuat mereka merasa lebih tertantang terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Pegawai beranggapan bahwa suatu pekerjaan akan terasa bosan dan jenuh bila tidak ada tantangan yang dihadapi, mereka juga menganggap bahwa stres kerja bisa membuat


(17)

peluang bagi mereka demi peningkatan kualitas kerja mereka, dengan kata lain secara tidak langsung stres kerja akan membuat mereka lebih produktif dalam bekerja.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh stres kerja terhadap produktivitas pegawai adalah pengaruh positif. Selain dari stres kerja tentunya ada faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas pegawai, diantaranya yaitu motivasi kerja pegawai, remunerasi, mental dan kemampuan fisik pegawai serta manajemen perusahaan (Kusnendi, 2008).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan bahwa produktivitas pegawai diasumsikan dipicu oleh stres kerja, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk permasalahan serupa dan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut ini.

1. Perusahaan seharusnya membuat suatu program khusus bagi para pegawainya agar pegawai tidak selalu menganggap stres sebagai suatu hal yang negatif, stres kerja pegawai sebenarnya dapat diatasi bila adanya komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahannya, bawahan cenderung takut untuk menyatakan hal yang sebenarnya terjadi pada atasan. Adanya pengelolaan khusus dari perusahaan tentunya akan membuat pegawai lebih produktif lagi dalam bekerja.

2. Beban kerja yang diberikan kepada pegawai seharusnya bisa diatur oleh pihak perusahaan, seharusnya ada batasan-batasan yang di buat oleh perusahaan, agar pegawai tidak terlalu merasa terbebani dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kapasitas mereka. Setelah itu kondisi kerja yang ada di perusahaan seharusnya dapat dirubah oleh perusahaan, dengan adanya kondisi yang bersih, ruangan terang dan fasilitas yang cukup untuk melaksanakan tugas maka secara tidak langsung itu akan mengurangi stres kerja pegawai.


(18)

3. Seharusnya perusahaan melakukan pengembangan karir bagi pegawai yang ada perusahaan, karena perusahaan saat ini cenderung lebih membutuhkan ketrampilan dari pegawai dari pada kepintaran yang pegawai miliki, dengan pengembangan karir maka pegawai akan terus-menerus meningkatkan kualitas dari pekerjaan yang dilakukannya dan dengan adanya pengembangan maka pegawai akan bekerja demi adanya pencapaian tujuan perusahaan.

4. Adanya peraturan yang ketat dan disiplin akan membuat pegawai perusahaan lebih produktif dalam bekerja, dan seharusnya bila ada pegawai (atasan dan bawahan) yang tidak mematuhi peraturan yang ada, maka perusahaan harus memberikan hukuman yang telah diatur oleh pemerintah maupun perusahaan itu sendiri.

5. Perusahaan seharusnya dapat memberikan ‘award’ yang bersifat mengikat maupun tidak mengikat kepada pegawai yang mampu melakukan pekerjaan yang baik dan sesuai waktu yang ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan yang diberikan perusahaan akan membuat pegawai merasa dihargai dan diakui oleh perusahaan.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi (2009). Forum Positif dari Dahlan Forum, 27 Juni 2009 diakses dari

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/ pada tanggal 30 Januari 2011.

Champoux, Joseph E. 2006. Organizational Behaviour: Integrating Individuals, Groups, and Organization, third edition. Ohio: Thomson South Western.

Cook, Curtis.W. dan Philip L. Hunsaker. Management and Organizational Behaviour. Third edition.

George, Jenifer M. dan Gareth R. Jones. 2002. Organizational Behaviour. Third edition. Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik I, edisi kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hellriegel, Don, dan Slocum Jr, John W.2004. Organizational Behavior, tenth edition. Ohio:

Thomson- South Western.

Hitt, Michael A., Miller C. Chet., dan Collela Adrienne, 2006. Organizational Behaviour: A Strategic Approach. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Ivancevich, John W., Michael T. Matteson. 1999. Organization: Behaviour, Structure,

Process. Edisi V. Irwin Mc Graw Hill.

Jay, Heizer dan Barry Render. 2001. 6th edition. Operation Management. New Jersey:

Prentice Hall, Inc.

Jogiyanto.2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Kusnendi (2008). Forum Positif dari Dahlan Forum, 2 April 2008 diakses dari

http://massofa.wordpress.com/2008/04/02/pengertian-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-produktivitas-pegawai diakses pada tanggal 10 Januari 2011.

Khaliffah, ellis. (2006). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada RS Hasan Sadikin. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Katholik Parahyangan. Bandung.

Luthans, Fred.2008. Organizational Behaviour International Edition, 11th ed. New York:

McGraw – Hill.

McShane, Steven. L dan Mary Ann Von G.2000. Organizational Behaviour. Irwin Mc Graw-Hill).

Newstroom, John., Davis, Keith.” Organizational Behaviour: Human Behaviour at Work”. 11th edition. International edition.

PPPGL (2009). Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan ,13 April 2009

diakses dari http://mgi.esdm.go.id/content/sejarah/organisasi pada tanggal 2 September 2010.

Robbins, Stephen P.2006. Perilaku Organisasi, edisi kesepuluh. Jakarta: PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.

Sedarmayanti. 2004. Edisi Pertama. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: CV Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. 2002. Edisi Pertama. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Ja Siegel, Sidney.1994. Edisi VI. Statistik non-Paramental untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Silalahi, Ulber.1999. Metode dan Metodologi Penelitian.Bina Budaya. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sutrisno, Edy. 2009. Edisi Pertama. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Trihendradi, Cornrlius. 2005. Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:

ANDI.

Wood, Jack., Wallace, Joseph., Zeffane, Rachid M., Schermerhorn, John R., Hunt, James G., dan Osborn, Richard N. 2001. Organizational Behaviour . A Global Perspective.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti melalui adanya wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan kepada pegawai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan tentang Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

5.1.1 Stres Kerja

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa ternyata kondisi stres yang dialami oleh pegawai yang ada di Pusat Penelitian dan Penegmbangan Geologi Kelautan merupakan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Beban kerja yang dialami oleh pegawai melebihi kapasitas seorang pegawai. Data yang ada menunjukkan bahwa pegawai sering mengalami kelebihan beban kerja, padahal dengan adanya beban kerja yang berlebih maka stres kerja akan terjadi dan produktivitas pegawai akan menurun.

2. Kondisi kerja yang tidak mendukung bagi para pegawai untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi kerja yang ada pada perusahaan ini memang tidak terlalu memungkinkan bagi para pegawainya untuk produktif dalam bekerja.

3. Tuntutan atasan yang tidak sesuai dengan pegawai dan ketidakpastian tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh pegawai. Atasan yang ada dalam perusahaan ini tidak cukup memiliki andil yang besar untuk memutuskan suatu keputusan, karena di dalam perusahaan ini senioritas masih memiliki andil yang besar untuk membuat suatu keputusan.


(2)

4. Kurangnya pengembangan karir yang diadakan oleh perusahaan. Sesuai data yang telah diperoleh bahwa pengembangan karir yang diadakan oleh perusahaan ini adalah kurang. Perusahaan hanya melakukan pengembangan karir bagi pegawai pada bidang-bidang khusus saja.

5. Hubungan interpersonal yang terjalin secara biasa-biasa saja, dalam hal ini yaitu hubungan yang terjalin antara sesama pegawai dan antara atasan dengan pegawai dikatakan sangat jarang, hal ini terjadi karena pegawai merasa sangat segan dengan atasan, sehingga pegawai tidak memiliki keberanian apapun untuk berbicara dengan atasan. Hal ini memiliki pengaruh negatif bagi pegawai itu sendiri.

5.1.2 Produktivitas Pegawai

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka pegawai yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan memiliki produktivitas yang cenderung menurun, hal ini dikarenakan pegawai merasa tidak nyaman dengan suasana dan pekerjaan yang mereka alami di kantor. Bila suatu perusahaan memiliki pegawai yang tidak produktif maka kinerja perusahaan tersebut akan menurun, dan hal itu tentunya akan merugikan perusahaan. Kemampuan-kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas berkurang ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahannya. Berikut ini merupakan ketidakproduktifan pegawai yang terjadi di perusaaan berdasarkan data yang telah ada yaitu sebagai berikut ini.

1. Semangat kerja pegawai yang cenderung menurun (tidak produktif) karena suasana kerja pada perusahaan tidak mendukung.

2. Pegawai cenderung mengerjakan tugasnya hanya sebagai formalitas saja, yaitu mereka mengerjakan pekerjaan mereka cenderung tidak melihat mutu atau kualitas dari pekerjaan itu sendiri.


(3)

3. Pegawai dalam bekerja cenderung tidak efektif dan efisien.

4. Pegawai cenderung tidak ingin melakukan perbaikan terus-menerus dalam pekerjaan yang dilakukannya.

5. Kemampuan-kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas berkurang ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahannya.

5.1.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai

Stres kerja pegawai harusnya dapat ditanggulangi oleh pihak perusahaan karena stres kerja dapat berdampak negatif untuk produktivitas pegawai yang ada di perusahaan, tapi stres pula dapat menjadi dampak yang positif bagi pegawai. Setelah melakukan analisis terhadap data yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa ada 9.5% variasi produktivitas pegawai yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan disebabkan oleh adanya stres kerja yang dialami oleh pegawainya.

Pihak perusahaan dalam hal ini mengakui bahwa perusahaan mereka memang banyak butuh perubahan, karena banyak pegawai yang cenderung mengeluh dengan pekerjaan yang mereka miliki dan kondisi kerja yang ada di perusahaan mereka, tapi ada pula pegawai yang merasa bahwa stres tidak selalu berdampak negatif untuknya.

Sebagian besar dari pegawai menganggap bahwa seandainya perusahaan dapat mengelola stres tersebut agar tidak selalu dipandang negatif oleh pegawai dan sedikit untuk melakukan perubahan maka mereka tidak akan merasa jenuh dengan situasi yang ada di perusahaan. Pada saat peneliti melakukan wawancara pertama dengan beberapa pegawai yang ada pada perusahaan tersebut, ada beberapa pegawai yang menganggap bahwa stres kerja akan membuat mereka merasa lebih tertantang terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Pegawai beranggapan bahwa suatu pekerjaan akan terasa bosan dan jenuh bila tidak ada tantangan yang dihadapi, mereka juga menganggap bahwa stres kerja bisa membuat


(4)

peluang bagi mereka demi peningkatan kualitas kerja mereka, dengan kata lain secara tidak langsung stres kerja akan membuat mereka lebih produktif dalam bekerja.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh stres kerja terhadap produktivitas pegawai adalah pengaruh positif. Selain dari stres kerja tentunya ada faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas pegawai, diantaranya yaitu motivasi kerja pegawai, remunerasi, mental dan kemampuan fisik pegawai serta manajemen perusahaan (Kusnendi, 2008).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan bahwa produktivitas pegawai diasumsikan dipicu oleh stres kerja, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk permasalahan serupa dan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut ini.

1. Perusahaan seharusnya membuat suatu program khusus bagi para pegawainya agar pegawai tidak selalu menganggap stres sebagai suatu hal yang negatif, stres kerja pegawai sebenarnya dapat diatasi bila adanya komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahannya, bawahan cenderung takut untuk menyatakan hal yang sebenarnya terjadi pada atasan. Adanya pengelolaan khusus dari perusahaan tentunya akan membuat pegawai lebih produktif lagi dalam bekerja.

2. Beban kerja yang diberikan kepada pegawai seharusnya bisa diatur oleh pihak perusahaan, seharusnya ada batasan-batasan yang di buat oleh perusahaan, agar pegawai tidak terlalu merasa terbebani dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kapasitas mereka. Setelah itu kondisi kerja yang ada di perusahaan seharusnya dapat dirubah oleh perusahaan, dengan adanya kondisi yang bersih, ruangan terang dan fasilitas yang cukup untuk melaksanakan tugas maka secara tidak langsung itu akan mengurangi stres kerja pegawai.


(5)

3. Seharusnya perusahaan melakukan pengembangan karir bagi pegawai yang ada perusahaan, karena perusahaan saat ini cenderung lebih membutuhkan ketrampilan dari pegawai dari pada kepintaran yang pegawai miliki, dengan pengembangan karir maka pegawai akan terus-menerus meningkatkan kualitas dari pekerjaan yang dilakukannya dan dengan adanya pengembangan maka pegawai akan bekerja demi adanya pencapaian tujuan perusahaan.

4. Adanya peraturan yang ketat dan disiplin akan membuat pegawai perusahaan lebih produktif dalam bekerja, dan seharusnya bila ada pegawai (atasan dan bawahan) yang tidak mematuhi peraturan yang ada, maka perusahaan harus memberikan hukuman yang telah diatur oleh pemerintah maupun perusahaan itu sendiri.

5. Perusahaan seharusnya dapat memberikan ‘award’ yang bersifat mengikat maupun tidak mengikat kepada pegawai yang mampu melakukan pekerjaan yang baik dan sesuai waktu yang ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan yang diberikan perusahaan akan membuat pegawai merasa dihargai dan diakui oleh perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi (2009). Forum Positif dari Dahlan Forum, 27 Juni 2009 diakses dari http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/ pada tanggal 30 Januari 2011.

Champoux, Joseph E. 2006. Organizational Behaviour: Integrating Individuals, Groups, and

Organization, third edition. Ohio: Thomson South Western.

Cook, Curtis.W. dan Philip L. Hunsaker. Management and Organizational Behaviour. Third edition.

George, Jenifer M. dan Gareth R. Jones. 2002. Organizational Behaviour. Third edition.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik I, edisi kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hellriegel, Don, dan Slocum Jr, John W.2004. Organizational Behavior, tenth edition. Ohio:

Thomson- South Western.

Hitt, Michael A., Miller C. Chet., dan Collela Adrienne, 2006. Organizational Behaviour: A

Strategic Approach. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Ivancevich, John W., Michael T. Matteson. 1999. Organization: Behaviour, Structure,

Process. Edisi V. Irwin Mc Graw Hill.

Jay, Heizer dan Barry Render. 2001. 6th edition. Operation Management. New Jersey:

Prentice Hall, Inc.

Jogiyanto.2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Kusnendi (2008). Forum Positif dari Dahlan Forum, 2 April 2008 diakses dari

http://massofa.wordpress.com/2008/04/02/pengertian-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-produktivitas-pegawai diakses pada tanggal 10 Januari 2011.

Khaliffah, ellis. (2006). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada RS Hasan

Sadikin. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Katholik Parahyangan.

Bandung.

Luthans, Fred.2008. Organizational Behaviour International Edition, 11th ed. New York: McGraw – Hill.

McShane, Steven. L dan Mary Ann Von G.2000. Organizational Behaviour. Irwin Mc Graw-Hill).

Newstroom, John., Davis, Keith.” Organizational Behaviour: Human Behaviour at Work”.

11th edition. International edition.

PPPGL (2009). Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan ,13 April 2009 diakses dari http://mgi.esdm.go.id/content/sejarah/organisasi pada tanggal 2 September 2010. Robbins, Stephen P.2006. Perilaku Organisasi, edisi kesepuluh. Jakarta: PT INDEKS

kelompok GRAMEDIA.

Sedarmayanti. 2004. Edisi Pertama. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: CV Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. 2002. Edisi Pertama. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Ja Siegel, Sidney.1994. Edisi VI. Statistik non-Paramental untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Silalahi, Ulber.1999. Metode dan Metodologi Penelitian.Bina Budaya. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sutrisno, Edy. 2009. Edisi Pertama. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Trihendradi, Cornrlius. 2005. Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:

ANDI.

Wood, Jack., Wallace, Joseph., Zeffane, Rachid M., Schermerhorn, John R., Hunt, James G., dan Osborn, Richard N. 2001. Organizational Behaviour . A Global Perspective.