Body Builder : Motif Tersembunyi Di Balik Otot Besar.
1 MAKALAH ILMIAH
JUDUL : BODY BUILDER :
Motif Tersembunyi Di Balik Otot Besar
Oleh : Hanny Hafiar
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG 2010
(2)
2 BODY BUILDER :
Motif Tersembunyi Di Balik Otot Besar
1. Pendahuluan
Manusia selalu berkomunikasi, tiada satu aspek kehidupan manusia yang terlepas dari unsur komunikasi, bahkan dalam keadaan sendiri dan diam sekalipun, manusia tetap berkomunikasi dalam keheningannya. Semua tergantung pada kesadaran manusia dalam menafsirkan segala motif dan tindakan manusia lainnya.
Komunikasi berlangsung manakala seseorang memaknai ucapan dan tindakan orang lain. Bahasa yang digunakan baik verbal maupun nonverbal merupakan simbol yang dimaknai secara bebas, karena simbol merupakan objek yang bersifat arbriter yang artinya bebas nilai karena “simbol sesungguhnya tak bermakna sebelum diberi makna oleh seseorang” (Berger, 1990: 7; Wood, 1997:123).
Komunikasi bersifat transaksional, karena melalui komunikasi telah terjadi pertukaran makna di antara pelaku komunikasi sehingga terjadi sebiah kesepahaman. Untuk itu Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (2000:5) mengatakan: “Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih”. Sependapat dengan pernyataan di atas, Julia T. Wood (1997:17) mendefinisikan komunikasi:“as a systemic process in wich individual interact with and through symbols to create and interpret meanings”.
(3)
3 Perilaku manusia merupakan sebuah aktivitas komunikasi karena manusia memiliki tujuan yang disadari untuk menampulkan sebuah perilaku tertentu di hadapan manusia lainnya. Dengan kata lain dapat diistilahkan tiada gerak tanpa maksud. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa : “gerak gerik seseorang secara sadar atau tidak telah mengkomunikasikan dirinya kepada orang lain” (Mulyana, 2003: 6). Ekspresi wajah, nada suara, gaya rambut dan pakaian serta postur tubuh juga mengkomunikasikan sesuatu.
Penampilan merupakan salah satu cara manusia untuk berkomunikasi karena penampilan berkaitan erat dengan pencitraan diri sekaligus menegaskan identitas pelaku komunikasi secara pribadi. Adapun Stone (1962: 90) menyatakan bahwa : “penampilan adalah fase transaksi sosial yang menegaskan identitas para partisipan”.
Dalam masyarakat modern, merawat penampilan bukan lagi dominasi kaum hawa, karena sebagian besar pria pun sudah berupaya merawat penampilan dengan berbagai motif. Tidak mengherankan jika abad ini dianggap sebagai abad gaya hidup, di mana penampilan adalah segalanya (Caney, 1996:15).
Salah satu contoh pria yang merawat penampilan dengan tujuan tertentu adalah pria-pria berotot besar atau sterk yang dikenal dengan istilah body builder. Untuk memperoleh tubuh berotot dari ujung kepala hingga ke ujung kaki tidaklah mudah, diperlukan kerja keras, waktu yang banyak, dana yang tidak sedikit serta motif yang tidak tergoyahkan.
(4)
4 Perlu disadari bahwa postur tubuh manusia memiliki ragam yang sangat variatif. Terdapat postur tubuh pria yang mudah dikelola sehingga dengan latihan yang tidak terlalu intensif namun otot mudah menggelembung sesuai dengan pengharapan, namun tidak jarang walaupun seorang pria telah berjuang habis-habisan untuk memperoleh bisep yang cembung namun sang otot tetap saja tak bergeming tetap saja cekung.
Namun berdasarkan hasil observasi diketahui walaupun waktu bertahun-tahun telah banyak dihabiskan untuk berlatih, menjaga pola makan dengan gizi seimbang, mengkonsumsi suplemen yang harganya mahal, serta perjuangan berat untuk merubah gaya hidup, para body builder ini tak patah arang untuk tetap mewujudkan harapannya demi tercapainya sebuah tujuan yaitu memiliki tubuh yang berotot.
Ambisi yang besar ini dapat diasumsikan sebagai motif, karena motif lah yang menggerakan seluruh aspek biologis dan psikologis manusia sehingga tetap berada dalam koridor yang berujung pada tujuan yang pasti. Artinya seberapapun beratnya perjuangan dan seberapapun besarnya pengorbanan yang harus dipertaruhkan, hal itu tidak membuat manusia berhenti berupaya jika motif yang kokoh ada di dalam diri manusia tersebut tetap berdiri tegak dan dapat dijadikan sebagai pegangan.
(5)
5 2. Motif Dibalik Perjuangan Dan Pengorbanan Besar Para Body Builder
Simbol yang dimaknai merupakan salah unsur dari sebuah proses komunikasi dan tubuh yang dibentuk secara sengaja oleh pelaku komunikasi merupakan simbol yang dapat dimaknai secara bebas oleh lawan dari partisipan komunikasi atau seorang komunikan.
Keragaman bentuk pemaknaan dari sebuah objek menunjukan bahwa manusia dengan ragam perspektif yang berbeda dan kekayaan pengetahuan serta pengalaman yang sangat kompleks akan menghasilkan berjuta persepsi dan interpretasi yang sama sekali tidak seraga, jika pun ada penggeneralisasian, yang dapat dilakukan hanyalah pengkategorisasian yang bersifat generik.
Kebanyakan orang memaknai seorang pria yang memiliki tubuh berotot sebagai pria yang kuat, macho dan memiliki daya tarik tersendiri, namun apakah persepsi orang awam itu termasuk ke dalam tujuan dari para body builder sebelum mereka mengelola tubuhnya laksana binaragawan?
Berdasarkan hasil wawancara dengan para body builder maka diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Mamiek, anggota YEN’S Fitness Centre
“Menurut saya laki-laki itu harus kekar biar keliatan macho dan enak dilihat jadi saya ikut fitnes seminggu 3 kali selama 2 jam, cape sih tapi namanya juga usaha. Sekarang saya merasa puas dengan badan saya yang lumayan berotot tapi saya tetap berlatih agar otot saya tidak lembek lagi” 2. Jimmy Ong, Penglola SOSI Sport Club
(6)
6 “Fitness selain untuk kesehatan juga dapat menunjang penampilan, karena dengan mengikuti fitness otomatis gaya hidup kita juga lebih terjaga, kita berusaha untuk makan makanan sehat, olah raga teratur dan menghindari cara hidup yang salah, hasilnya kita akan memperoleh tubuh yang lebih sehat. Setelah menekuni olah raga ini secara bertahun-tahun, saya sudah merasakan manfaatnya karena tubuh saya jadi lebih sehat, jarang sakit, dan juga merasa lebih bugar dan saya tetap berlatih agar saya tetap sehat” 3. Deni, anggota SOSI Sport Club
“Saya suka fitness karena selain saya merasa lebih fit dan kuat, saya juga merasa dengan tidak adanya lemak berlebih membuat penampilan lebih bagus karena perut saya jadi tidak buncit lagi. Saat ini saya merasa masih harus berlatih karena lemak disekitar perut akan mudah muncul kembali jika saya tidak berlatih”
4. Bagus, anggota Roxy Fitness centre
“Pekerjaan saya sebagai peragawan menuntut saya untuk selalu menjaga penampilan selain itu juga agar saya tetap sehat karena jika badan sehat maka semangat untuk bekerja pun menjadi lebih tinggi. Setelah ikut fitness saya merasa lebih sehat, lebih bugar dan lebih percaya diri. Sekarang saya sudah nyaman dengan penampilan yang lebih berotot makanya saya tetap latihan agar terus dipake untuk show”
(7)
7 5. Doni, Atlet Binaraga
“Olah tubuh merupakan salah satu tuntutan profesi sebagai atlet binaraga maka selain fitnes saya juga menjaga kualitas otot dengan cara menghindari junk food, merokok, minuman keras dan begadang hasilnya pola hidup saya lebih sehat, tapi saya masih ingin lebih berotot lagi agar saya bisa berhasil dalam kejuaraan binaraga kalo bisa sampai tingkat nasional”
6. Dede, Anggota YEN’S Fitness Centre
“Setelah mengikuti fitness selama 8 bulan saya merasa lebih percaya diri secara penampilan dan hal itu menunjang saya untuk lebih luwes dalam bergaul dengan lawan jenis karena saya merasa setelah tibuh saya lebih berisi, lawan jenis lebih banyak yang tertarik dari pada sebelumnya, sekarang saya tetap berlatih agar penampilan tetap bagus dan kalo bisa tubuh bagian atas (dada dan perut-pen) lebih kenceng sampai kotak-kotak he..he..he..”
7. Eko, Pemilik Roxy Fitness centre
“Biasanya para anggota kami datang kemari dengan tujuan ingin memiliki tubuh yang lebih ideal untuk meningkatkan rasa percaya diri namun setelah itu mereka juga mulai menyadari bahwa olah raga memang merupakan suatu keharusan untuk menjaga kesehatan jadi efek berbadan kekar hanya merupakan nilai tambah saja, tapi kadang-kadang mereka yang udah jadi (berotot-pen) mulai berminat untuk mengikuti kejuaraan”
(8)
8 8. Deni, Atlet pencak silat Jabar,
“Saya berlatih fitnes untuk meningkatkan stamina dan melatih tubuh agar lebih bertenaga dan endurance yang prima, sekarang saya masih harus berlatih agar berat badan saya tetap stabil sehingga tidak usah naik kelas dalam pertandingan”
9. Iwan, anggota Commando’s Body Builder Club
“Awalnya saya sering sakit maka saya berusaha untuk berolahraga secara rutin hasilnya memang saya jadi jarang sakit dan merasa lebih fit, jadi saya ikut fitnes bukan agar penampilan keren tapi asal sehat saja”
10. Rudi, anggota Commando’s Body Builder Club
“Saya ikut fitnes karena disarankan oleh dokter katanya untuk menurunkan kadar kolesterol saya harus banyak olah raga dan berpantang makanan tertentu, setelah 6 bulan saya ikut fitnes walaupun tidak rutin tapi hasil tes laboratorium sebulan yang lalu lumayan kadar kolesterol saya menurun walalupun baru sedikit jadi saya tetap latihan agar semakin sehat”.
11. Pepi, Anggota Health and Strength
“Saya ikutan fitness karena ingin sehat, kebetulan ibu saya punya kantin di sini jadi saat orang lain berlatih saya suka ikut-ikutan, sekarang sih ya lumayanlah saya emang ngerasa lebih fit dan masih tetep latihan sekali-kali untuk jaga badan aja lagian kalo ga latihan rasanya ga enak, badan kerasa pegel-pegel”.
(9)
9 12. Kasdi, Anggota Health and Strength
“Awalnya hanya sekedar agar sehat saja, lama-lama setelah badan mulai berotot, saya ikut bertanding , tapi awalnya ada juga sih motivasi lain misalnya biar lebih percaya diri, biar badan keliatan bagus atau terlihat perkasa karena perempuan kan biasanya seneng sama yang badannya bagus. Sekarang saya berlatih bukan untuk sehat saja tapi untuk prestasi dan juga tuntutan profesi karena sekarang saya jadi instruktur, selain itu karena sudah kebiasaan makanya kalo tidak latihan rutin badan jadi basah (berlemak-pen) ga bagus untuk tanding”.
13. Diki, Anggota Health and Strength
“Awalnya sih hanya untuk kesehatan dan jaga stamina juga, karena saya pikir kalo fisik bagus, stamina juga bagus, maka pikiran kita juga jadi bagus (tenang-pen). Olah raga ini juga bagus untuk jadi pelampiasan emosi, mengusir kejenuhan ataupun jika ada permasalahan keluarga, sehingga badan menjadi segar. Setelah badan berotot ternyata malah menunjang pekerjaan saya sebagai satpam di rumah sakit”.
14. Hendi, Anggota Health and Strength
Motivasi saya ikut fitness karena pengen ngegedein badan aja supaya terlihat bagus, juga untuk kesehatan sih karena awalnya saya ikut-ikutan orang tua yang jadi pengelola di sini. Sekarang, kata temen-temen cewek sih, badan saya udah bagus, cuma saya masih belum puas karena saya juga ingin coba ikutan tanding untuk prestasi.
(10)
10 15. Wawan, Anggota Health and Strength
Dulu saya sakit-sakitan, punya penyakit darah tinggi, kemudian saya disarankan untuk banyak olah raga dan ternyata setelah ikutan fitness saya merasa lebih sehat, stamina juga bagus ga gampang cape kalo angkat yang berat-berat. Sekarang saya kadang-kadang masih berlatih untuk buang penyakit saja (kolesterol-pen)”.
16. Dede, Anggota Proton Fitness Centre
Pertama kali saya ikut fitnes, tujuannya untuk kesehatan aja sih karena dulunya saya memang suka olah raga, seperti maen bola kemudian saya ingin olah raga yang lain yang bisa bikin badan tidak kerempeng lagi, karena seneng juga tuh kalo lihat orang lain yang badannya bagus makanya saya ikut fitnes. Pertama kali latihan sih badan sampai terasa sakit dan sempat berhenti tapi akhirnya latihan lagi karena ingin punya badan bagus. Setelah itu saya merasa lebih percaya diri bahkan sempat ikut lomba dan jadi juara. Karena sekarang saya jadi instruktur maka saya tetap latihan demi tuntutan profesi”.
17. Reza, Anggota Proton Fitness Centre
Motif awalnya hanya untuk kesehatan dan supaya badan jadi lebih gede demi menunjang penampilan sih nomor dua. Sekarang terasa manfaatnya karena kalo dulu sering sakit, susah tidur dan kurang semangat kalo bekerja dan kalo pake baju terasa enak (pantas-pen) jadi saya lebih percaya
(11)
11 diri. Sekarang saya tetap rutin latihan karena kalo libur (tidah latihan-pen) badan jadi tidak nyaman”.
Berdasarkan data tersebut diperoleh abstraksi dari keseluruhan hasil wawancara, di antaranya :
1. Motif para body builder sebelum memulai upaya untuk membentuk tubuh yang berotot
Berdasarkan hasil abstraksi maka diperoleh rumusan motif awal para body builder sebelum memulai upaya untuk membentuk tubuh yang berotot adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan 2. Penampilan 3. Tuntutan Profesi
2. Tingkat kepuasan para body builder setelah memiliki tubuh yang berotot Berdasarkan hasil abstraksi maka diperoleh rumusan tingkat kepuasan para body builder setelah memiliki tubuh yang berotot adalah sebagai berikut : 1. Puas karena tidak sering sakit lagi
2. Puas karena merasa lebih sehat dan bugar 3. Puas karena penampilan jadi lebih bagus 4. Puas karena merasa lebih percaya diri
5. Puas karena menunjang profesi (sebagai peragawan, satpam) 6. Puas karena menjadi jalan mendapat pekerjaan sebagai instruktur
(12)
12 3. Motif lain yang muncul setelah para body builder memiliki tubuh yang
berotot sehingga mereka berusaha untuk terus berlatih
Berdasarkan hasil abstraksi maka diperoleh rumusan motif lain yang muncul setelah para body builder memiliki tubuh yang berotot sehingga mereka berusaha untuk terus berlatih adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kesehatan
2. Mempertahankan kebugaran 3. Mempertahankan penampilan 4. Mencapai prestasi
Berdasarkan hasil abstraksi maka dapat diperoleh pola perkembangan motif para body builder berdasarkan hasil wawancara, karena ternyata terpenuhinya sebuah keinginan akan menimbulkan keinginan lain yang tentunya membutuhkan usaha yang lebih konsisten.
(13)
13 Bagan 1 :
Perkembangan Motif Body Builder
6. Penutup
Di balik sebuah perjuangan keras terdapat ambisi yang besar, di balik sebuah ambisi yang besar terdapat motif yang kokoh. Artinya tidak ada yang bisa menghentikan usaha dari seorang manusia kecuali melemahnya motif untuk berusaha.
TIDAK PUAS Tetap berlatih
hingga tercapai tujuan Steroid berhenti MOTIF AWAL Kesehatan Penampilan Tuntutan Profesi PUAS karena tidak sering
sakit lagi
karena merasa lebih sehat dan bugar karena penampilan
jadi lebih bagus karena merasa lebih
percaya diri karena menunjang
profesi (sebagai peragawan, satpam) Puas karena
menjadi jalan mendapat pekerjaan sebagai instruktur
MOTIF BARU PRESTASI
(14)
14 Manusia merupakan makhluk yang sulit dipuaskan karena saat sebuah ambisi terpenuhi akan muncul seribu ambisi lain yang mengikuti. Namun karena itulah manusia menjadi makhluk unik yang selalu menginginkan perubahan dan di sisi lain manusia memang dituntut untuk berubah karena manusia hanya akan bisa berkembang jika berubah.
Walau demikian jenis perubahan yang diharuskan adalah perubahan menuju arah positif yang konstruktif bukan perubahan yang bersifat destruktif yang justru akan merugikan manusia itu sendiri baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Selain itu perlu untuk diingat bahwa manusia dengan segala kelebihannya tetap dibekali segala keterbasan agar manusia tetap mengingat bahwa ia hanya merupakan khalifah di alam raya ini dan Allah lah sebagai penentu segalanya. Dengan demikian hal ini dapat dijadikan sebagai acuan penyadaran bahwa keinginan atau nafsu bukanlah sesuatu yang pantas didewakan sehingga manusia merasa pantas untuk mengahalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya tersebut, karena cara yang salah bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal.
(15)
15 DAFTAR PUSTAKA
Berger L. Peter, Luckmann Thomas. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan. Jakarta LP3ES
Chaney, David. 1996. Lifestyles, Sebuah Pengantar Komprehensif. Bandung: Jalasutra
Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tubbs, Stewart L. dan Moss, Sylvia. 2000. Human Coomunication, Prinsip-Prinsip Dasar. (Buku satu dan dua) Pengantar: Deddy Mulyana.Bandung: Remaja Rosdakarya
Wood. Julia, T. 1997. Communication Theories In Action. Belmont:Wadsworth Publishing Company.
(1)
10 15. Wawan, Anggota Health and Strength
Dulu saya sakit-sakitan, punya penyakit darah tinggi, kemudian saya disarankan untuk banyak olah raga dan ternyata setelah ikutan fitness saya merasa lebih sehat, stamina juga bagus ga gampang cape kalo angkat yang berat-berat. Sekarang saya kadang-kadang masih berlatih untuk buang penyakit saja (kolesterol-pen)”.
16. Dede, Anggota Proton Fitness Centre
Pertama kali saya ikut fitnes, tujuannya untuk kesehatan aja sih karena dulunya saya memang suka olah raga, seperti maen bola kemudian saya ingin olah raga yang lain yang bisa bikin badan tidak kerempeng lagi, karena seneng juga tuh kalo lihat orang lain yang badannya bagus makanya saya ikut fitnes. Pertama kali latihan sih badan sampai terasa sakit dan sempat berhenti tapi akhirnya latihan lagi karena ingin punya badan bagus. Setelah itu saya merasa lebih percaya diri bahkan sempat ikut lomba dan jadi juara. Karena sekarang saya jadi instruktur maka saya tetap latihan demi tuntutan profesi”.
17. Reza, Anggota Proton Fitness Centre
Motif awalnya hanya untuk kesehatan dan supaya badan jadi lebih gede demi menunjang penampilan sih nomor dua. Sekarang terasa manfaatnya karena kalo dulu sering sakit, susah tidur dan kurang semangat kalo bekerja dan kalo pake baju terasa enak (pantas-pen) jadi saya lebih percaya
(2)
11 diri. Sekarang saya tetap rutin latihan karena kalo libur (tidah latihan-pen) badan jadi tidak nyaman”.
Berdasarkan data tersebut diperoleh abstraksi dari keseluruhan hasil wawancara, di antaranya :
1. Motif para body builder sebelum memulai upaya untuk membentuk tubuh yang berotot
Berdasarkan hasil abstraksi maka diperoleh rumusan motif awal para body builder sebelum memulai upaya untuk membentuk tubuh yang berotot adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan 2. Penampilan 3. Tuntutan Profesi
2. Tingkat kepuasan para body builder setelah memiliki tubuh yang berotot Berdasarkan hasil abstraksi maka diperoleh rumusan tingkat kepuasan para body builder setelah memiliki tubuh yang berotot adalah sebagai berikut : 1. Puas karena tidak sering sakit lagi
2. Puas karena merasa lebih sehat dan bugar 3. Puas karena penampilan jadi lebih bagus 4. Puas karena merasa lebih percaya diri
5. Puas karena menunjang profesi (sebagai peragawan, satpam) 6. Puas karena menjadi jalan mendapat pekerjaan sebagai instruktur
(3)
12 3. Motif lain yang muncul setelah para body builder memiliki tubuh yang
berotot sehingga mereka berusaha untuk terus berlatih
Berdasarkan hasil abstraksi maka diperoleh rumusan motif lain yang muncul setelah para body builder memiliki tubuh yang berotot sehingga mereka berusaha untuk terus berlatih adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kesehatan
2. Mempertahankan kebugaran 3. Mempertahankan penampilan 4. Mencapai prestasi
Berdasarkan hasil abstraksi maka dapat diperoleh pola perkembangan motif para body builder berdasarkan hasil wawancara, karena ternyata terpenuhinya sebuah keinginan akan menimbulkan keinginan lain yang tentunya membutuhkan usaha yang lebih konsisten.
(4)
13 Bagan 1 :
Perkembangan Motif Body Builder
6. Penutup
Di balik sebuah perjuangan keras terdapat ambisi yang besar, di balik sebuah ambisi yang besar terdapat motif yang kokoh. Artinya tidak ada yang bisa menghentikan usaha dari seorang manusia kecuali melemahnya motif untuk berusaha.
TIDAK PUAS Tetap berlatih
hingga tercapai tujuan Steroid berhenti MOTIF AWAL Kesehatan Penampilan Tuntutan Profesi PUAS karena tidak sering
sakit lagi
karena merasa lebih sehat dan bugar karena penampilan
jadi lebih bagus karena merasa lebih
percaya diri karena menunjang
profesi (sebagai peragawan, satpam) Puas karena
menjadi jalan mendapat pekerjaan sebagai instruktur
MOTIF BARU PRESTASI
(5)
14 Manusia merupakan makhluk yang sulit dipuaskan karena saat sebuah ambisi terpenuhi akan muncul seribu ambisi lain yang mengikuti. Namun karena itulah manusia menjadi makhluk unik yang selalu menginginkan perubahan dan di sisi lain manusia memang dituntut untuk berubah karena manusia hanya akan bisa berkembang jika berubah.
Walau demikian jenis perubahan yang diharuskan adalah perubahan menuju arah positif yang konstruktif bukan perubahan yang bersifat destruktif yang justru akan merugikan manusia itu sendiri baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Selain itu perlu untuk diingat bahwa manusia dengan segala kelebihannya tetap dibekali segala keterbasan agar manusia tetap mengingat bahwa ia hanya merupakan khalifah di alam raya ini dan Allah lah sebagai penentu segalanya. Dengan demikian hal ini dapat dijadikan sebagai acuan penyadaran bahwa keinginan atau nafsu bukanlah sesuatu yang pantas didewakan sehingga manusia merasa pantas untuk mengahalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya tersebut, karena cara yang salah bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal.
(6)
15 DAFTAR PUSTAKA
Berger L. Peter, Luckmann Thomas. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan. Jakarta LP3ES
Chaney, David. 1996. Lifestyles, Sebuah Pengantar Komprehensif. Bandung: Jalasutra
Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tubbs, Stewart L. dan Moss, Sylvia. 2000. Human Coomunication, Prinsip-Prinsip Dasar. (Buku satu dan dua) Pengantar: Deddy Mulyana.Bandung: Remaja Rosdakarya
Wood. Julia, T. 1997. Communication Theories In Action. Belmont:Wadsworth Publishing Company.