PENGAWASAN BANK INDONESIA TERHADAP PENGGUNAAN VALUTA ASING PADA PARIWISATA DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH.
PENGAWASAN BANK INDONESIA TERHADAP PENGGUNAAN VALUTA
ASING PADA PARIWISATA DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG
KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH
Lima Eka Nardho Kusumo
110110110314
ABSTRAK
`
Pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia diperlukan untuk mendukung kestabilan nilai
tukar Rupiah yang merupakan bagian dari tujuan yang diamanatkan kepada
Bank Indonesia dalam Undang-Undang mengenai Bank Indonesia, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Penggunaan valuta asing
untuk transaksi di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia akan
memberikan tambahan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah dimana hal ini
berpotensi mengganggu stabilitas nilai Rupiah, dengan ini Bank Indonesia
mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015 tentang
Kewajiban Penggunaan Rupiah, peraturan ini dikeluarkan khususnya untuk
menekan transaksi nontunai yang menggunakan valuta asing. Penggunaan
valuta asing dalam perjanjian jual beli yang terjadi dalam bidang usaha
Pariwisata di Indonesia sering dilakukan oleh pelaku usaha Pariwisata karena
nilai mata uang Rupiah yang dianggap tidak stabil, serta dilakukan agar
memudahkan konsumen pariwisata yang berasal dari luar negeri. Tujuan dari
penilitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis akibat hukum yang
timbul dari perjanjian jual beli di bidang Pariwisata di Indonesia dengan
menggunakan valuta asing, dan pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia
dalam melakukan penegakan hukum terhadap kewajiban penggunaan
Rupiah.
Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis
normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan
lapangan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode
yuridis kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa akibat hukum yang timbul
dari perjanjian jual beli dalam bidang Pariwisata dengan menggunakan valuta
asing ini adalah batal demi hukum. Pengawasan yang di lakukan Bank
Indonesia dilakukan dengan cara pengawasan langsung dan tidak langsung,
dengan dapat melibatkan instansi penegak hukum lainnya, dengan
memberlakukan sanksi terhadap transaksi tunai yang diatur di dalam
Undang-undang Mata Uang, dan terhadap transaksi nontunai yang diatur
dalam PBI tentang kewajiban penggunaan Rupiah.
iv
ASING PADA PARIWISATA DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG
KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH
Lima Eka Nardho Kusumo
110110110314
ABSTRAK
`
Pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia diperlukan untuk mendukung kestabilan nilai
tukar Rupiah yang merupakan bagian dari tujuan yang diamanatkan kepada
Bank Indonesia dalam Undang-Undang mengenai Bank Indonesia, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Penggunaan valuta asing
untuk transaksi di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia akan
memberikan tambahan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah dimana hal ini
berpotensi mengganggu stabilitas nilai Rupiah, dengan ini Bank Indonesia
mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015 tentang
Kewajiban Penggunaan Rupiah, peraturan ini dikeluarkan khususnya untuk
menekan transaksi nontunai yang menggunakan valuta asing. Penggunaan
valuta asing dalam perjanjian jual beli yang terjadi dalam bidang usaha
Pariwisata di Indonesia sering dilakukan oleh pelaku usaha Pariwisata karena
nilai mata uang Rupiah yang dianggap tidak stabil, serta dilakukan agar
memudahkan konsumen pariwisata yang berasal dari luar negeri. Tujuan dari
penilitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis akibat hukum yang
timbul dari perjanjian jual beli di bidang Pariwisata di Indonesia dengan
menggunakan valuta asing, dan pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia
dalam melakukan penegakan hukum terhadap kewajiban penggunaan
Rupiah.
Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis
normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan
lapangan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode
yuridis kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa akibat hukum yang timbul
dari perjanjian jual beli dalam bidang Pariwisata dengan menggunakan valuta
asing ini adalah batal demi hukum. Pengawasan yang di lakukan Bank
Indonesia dilakukan dengan cara pengawasan langsung dan tidak langsung,
dengan dapat melibatkan instansi penegak hukum lainnya, dengan
memberlakukan sanksi terhadap transaksi tunai yang diatur di dalam
Undang-undang Mata Uang, dan terhadap transaksi nontunai yang diatur
dalam PBI tentang kewajiban penggunaan Rupiah.
iv