PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR STUDI EMPIRIS PADA KAP DI MEDAN.

(1)

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN

KERJA AUDITOR STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

HENDRA MUNTHE NIM. 709220026

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ABSTRAK

Hendra Munthe, NIM 709220026. Pengaruh kompleksitas tugas dan Locus of control terhadap Gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor Studi empiris pada KAP di medan. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah Locus of control dapat mempengaruhi hubungan gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang terdapat di kota Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji Kompleksitas tugas dan Locus of control dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yunior yang bekerja pada kantor akuntan publik yang terdapat di kota medan dengan cara menyebarkan kuisoner.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t atau parsial dengan bantuan SPSS 18.0.

Dari hasil pengujian parsial nilai t hitung gaya kepemimpinan direktif -1,022<1,71 dan nilai t hitung gaya kepemimpinan suportif 0,008<1,71 nilai t hitung gaya kepemimpinan partisipasif -1,287<1,71 dan terakhir nilai t hitung kompleksitas tugas -565<1,71. Sehingga dari keempat hipotesis yang ingin di uji keempat hipotesis tersebut ditolak.

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa locus of control dan komplekitas tugas tidak dapat mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang terdapat di kota medan

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan direktif, Gaya kepemimpinan partispasif, Gaya kepemimpinan suportif, Kompleksitas tugas, Locus of Control, kepuasan kerja auditor


(3)

ABSTRACT

Hendra Munthe, NIM 709 220 026. The influence of task complexity and locus of control on leadership style and job satisfaction auditors empirical studies on public accounting firms in the field. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2013.

The problems discussed in this study is whether the locus of control may affect the relationship of leadership style and job satisfaction of auditors who work at a public accounting firm located in the city of Medan. The purpose of this study was to examine the complexity of the task, and locus of control may affect leadership style and job satisfaction of auditors

.The population used in this study were all junior auditors who worked at a public accounting firm located in the city by spreading questionnaire.Technic field of data analysis used was t test or partial with SPSS 18.0.

From the results of the partial test t value -1.022<1.71 of directive leadership style and t value 0.008<1.71 of supportive leadership style t value -1.287<1.71 of participative leadership style and the final value of the complexity of the task -565 <1.71. So from the four hypotheses that you want to test the fourth hypothesis is rejected.

The conclusion of this study is that the locus of control and task complexity can not affect the relationship between leadership style and job satisfaction of auditors who work at a public accounting firm located in the city field

Keywords: Directive leadership style, participative leadership style, supportive leadership style, Complexity service, Locus of Control, the satisfaction of service auditor


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I – PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II – KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 9

2.1.2 Kompleksitas Tugas ... 10

2.1.3 Locus Of Control ... 11

2.1.4 Gaya Kepemimpinan ... 12

2.1.5 Kepuasan Kerja ... 15


(5)

2.1.7 Pengaruh LoC pada Hubungan antara gaya kepemimpianan dan

kepuasan kerja ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 20

2.3 Kerangka Berfikir ... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III – METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel ... 24

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

3.5.1 Variabel Bebas ... 25

3.5.2 Variabel Terikat ... 26

3.5.3 Variabel Moderasi ... 27

3.6 Pengukuran Variabel ... 27

3.7 Teknik Analisis ... 28

3.7.1 Uji Kualitas Data ... 28

3.7.1.1 Uji Validitas ... 28

3.7.1.2 Uji Reabilitas ... 29

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 29

3.7.2.1 Uji Normalitas Data ... 29

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas ... 29

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 29


(6)

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum dan Responden ... 31

4.2 Uji kualitas Data ... 34

4.2.1 Uji Validitas ... 34

4.2.2 Uji Reabilitas ... 37

4.3 Uji Aumsi Klasik ... 38

4.3.1 Uji Normalitas Data ... 40

4.3.2 Uji Multikolinieritas ... 43

4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 44

4.4 Uji Hipotesis... 46

4.4.1 Uji Parsial (uji t) ... 46

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ...53 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...18

Tabel 4.1 Nama KAP ...30

Tabel 4.2 Nama KAP yang mengisi kuisoner ...31

Tabel 4.3 Jumlah sampel dan tingkat pengembalian ...31

Tabel 4.4 Jenis Kelamin ...32

Tabel 4.5 Lama Bekerja ...32

Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan Sampel ...32

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Tiap Pertanyaan ...34

Tabel 4.8 Validitas Tiap Pertanyaan ...35

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gk.Direktif ...37

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gk Suportif ...37

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gk.Partisipasif ...37

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus Of Control ...38

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas ...38

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja ...39

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov ...40

Tabel 4.16 Tabel Multikolinieritas ...42

Tabel 4.17 Uji Heteroskedastisitas ( Uji Park) ...44

Tabel 4.18 Uji t Gk direktif ...45

Tabel 4.19 Uji t Gk Suportif ...46


(8)

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ...20

Gambar 4.1 Grafik Histogram ...41

Gambar 4.2 Normal Probability Plot ...41


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Tabulasi Data LAMPIRAN 2 Hasil Ouput SPSS LAMPIRAN 3 Berkas Administratif


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen yang efektif memastikan tingkat keselaran tujuan yang tinggi antara individu dan organisasi. Untuk mencapai keselarasan tujuan, seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi anggota organisasinya agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok demi pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti tingkat manajerial pada suatu organisasi. Penelitian tentang gaya kepemimpinan telah berkembang pesat dan perhatiannya pada efektifitas kepemimpinan yang menghubungkan perilaku pemimpin dengan kepuasan dan motivasi bawahan.

Kepuasan kerja merupakan faktor kritis untuk dapat tetap mempertahankan individu yang berkualifikasi baik. Aspek-aspek spesifik yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu kepuasan yang berhubungan dengan gaji, keuntungan, promosi, kondisi kerja, supervisi, praktek organisasi dan hubungan dengan rekan kerja (dalam Cecilia&Gudono 2007).

Gaya kepemimpinan dengan pendekatan kontinjensi yang sering digunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi salah satu diantaranya yaitu model kepemimpinan path goal theory yang dikembangkan oleh House (1971) yaitu bahwa perilaku seorang pemimpin yang didambakan para bawahannya adalah perilaku yang dipandang sebagai salah satu sumber kepuasan.

House (1971) mengemukakan bahwa dalam model path goal terdapat dua kelompok variabel kontinjensi yaitu faktor bawahan dan faktor lingkungan. Faktor bawahan berupa locus of control, pengalaman dan kemampuan yang dirasakan,


(12)

sedangkan faktor lingkungan berupa struktur tugas, sistem otoritas formal dan kelompok kerja.

Pada peneliatian House diatas bahwa gaya kepimpinan tersusun dalam dua variabel, yaitu faktor bawahan dan faktor lingkungan.faktor bawahan berupa locus of control, pengalaman dan kemampuan yang dirasakan berkaitan dengan cara pandang karyawan dalam menghadapi pekerjaan sedangkan faktor lingkungannya berupa struktur tugas, sistem otorasi formal dan kelompok kerja berkaitan dengan kondisi pekerjaan yang terjadi ketika menjalankan tugas yang diberikan. Faktor-faktor inilah yang berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan.

Pola tindakan pemimpin secara keseluruhan diartikan sebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan mewakili keterampilan dan sikap dari seorang pemimpin. Kepemimpinan yang baik dalam suatu organisasi didukung oleh budaya organisasi yang baik pula. Pemimpin merupakan bagian dari budaya organisasi, tetapi seorang pemimpin juga memiliki kemungkinan untuk bertindak sebagai agen

perubahan dalam budaya (Ria Satawati 2014:18). Gaya kepemimpinan dengan

pendekatan kontijensi yaitu model kepemimpinan path goal theory yang dikembangkan oleh House (1971:4) menyatakan bahwa perilaku seseorang pemimpin yang didambakan para bawahannya adalah perilaku yang dipandang sebagai salah satu sumber kepuasan kinerja. Perilaku pemimpin harus sesuai dengan kondisi yang ada agar kepuasan kerja dapat terjapai karena penerapan perilaku kepemimpinan yang tepat dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan masalah yang ada pada saat bekerja. Pada umumnya para karyawan mengharapkan para atasannya dapat ikut berperan serta dalam pemecahan masalah yang ada. Pemecahan masalah yang dilakukan bersama dengan para bawahan akan membuat para bawahan merasa puas diakrenakan dirinya dianggap penting dalam organisasi. Gagasan-gagasan yang muncul dari


(13)

para karyawan jika dipertimangkan akan membuat karyawan merasa dianggap dalam organisasi tersebut oleh karena itu kepuasan dalam bekerja akan tercipta.

Dalam path theory (dalam Cecilia Engko&Gudono,2007:4) terdapat empat gaya kepemimpinan yaitu directive leader, suportive leader, partipasif leader, dan orientation of goal leader. Gaya kepemimpinan direktif Lebih banyak keputusan dominan dari pemimpin. Karyawan tinggal menjalankannya saja. Mungkin karena risikonya besar atau menyangkut hal politis mungkin karena karyawannya (dianggap) belum cukup kompeten. Pendekatan to-down, menurut istilah lain. Pendekatan organisasi dilakukan secara sistem. Dengan pendekatan ini, tugas bisa dilakukan dengan lebih cepat, dan sempurna. Tapi, dalam long-term, mungkin tidak semua karyawan merasa “damai” dengan kondisi ini. Kecuali untuk karyawan-karyawann yang memang tertantang dalam kondisi ini Gaya kepemimpinan suportif, pemimpin senantiasa melibatkan diri dalam suatu masalah yang dihadapi karyawan, hingga masalah tuntas. Cocok untuk organisasi dalam kondisi yang stabil. Tugas cukup, dengan resource yang cukup, dan waktu yang realistis. Pendekatan organisasi dilakukan secara system. Pendekatan ini bagus untuk long-term, tapi memerlukan pemimpin yangg cukup kharismatik kadang orang bisa menerapkan gaya kepemimpinan di lingkungan yang berbeda sedangkan Gaya kepemimpinan pasrtisipasif adalah Dalam hal ini komunikasi dua arah ditingkatkan dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar. Tanggung jawab pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebagian besar berada pada pihak pengikut atau bawahan (Sutapa 2010:24). Hal ini sudah sewajarnya karena pengikut atau bawahan memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kepemimpinan partisipatif memberikan manfaat-manfaat potensial, tetapi keberadaan manfaat tersebut bergantung kepada partisipan,


(14)

banyaknya pengaruh yang dimiliki partisipan, dan aspek-aspek lain situasi keputusan. Empat manfaat potensial termasuk kualitas keputusan yang lebih baik, penerimaan keputusan yang lebih baik oleh partisipan, kepuasan lebih tinggi dengan proses pengambilan keputusan yang ada, dan pengembangan keahlian pengambilan keputusan. Melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan cenderung meningkatkan kualitas keputusan ketika partisipan memiliki informasi dan pengetahuan yang tidak dimiliki atasannya dan bersedia bekerja sama dalam menemukan solusi yang baik untuk masalah yang dihadapi. Kerjasama dan berbagi pengetahuan akan tergantung pada seberapa jauh partisipan mempercayai pemimpinnya dan memandang proses pengambilan keputusan yang dilakukan sah dan bermanfaat. Jika partisipan dan pemimpin mempunyai tujuan yang berbeda partisipasi akan cenderung menurunkan kualitas keputusan. Meskipun dengan kerjasama tinggi, tidak ada jaminan bahwa partisipasi akan menghasilkan keputusan yang lebih baik. Proses keputusan yang dilakukan oleh kelompok akan menentukan kemampuan anggota kelompok untuk mencapai persetujuan, dan hal itu akan menentukan seberapa jauh keputusan yang diambil mempu menggabungkan keahlian dan pengetahuan anggotanya. Ketika anggota organisasi memiliki persepsi masalah yang berbeda atau prioritas akan hasil yang berbeda, akan sulit memproleh keputusan dengan kualitas yang baik. Kelompok bisa gagal mencapai persetujuan atau menyelesaikannya dengan kompromi-kompromi yang jelek. Akhirnya, aspek-aspek lain situasi keputusan seperti tekanan waktu, jumlah partisipan, dan kebijakan-kebijakan formal, membuat beberapa bentuk partisipasi menjadi tidak praktis. Orang yang memiliki pengaruh yang dapat dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan cenderung berpersepsi bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan orang


(15)

Ketiga gaya tersebut diharapkan dapat memberi saran agar kepemimpinan dapat dilakukan sesuai dengan keadaan karena situasi yang berubah-ubahkarena gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat menghambat pekerjaan yang ada. Penyelesaian ini memberikan jalan keluar tebaik ketika permasalahan muncul pada saat bekerja

Penelitian tentang gaya kepimimpinan telah berkembang pesat dan perhatiannya pada efektifitas kepemimpinan yang menghubungkan perilaku pemimpin dengan kepuasan dan motivasi bawahan. Penelitian ini mencoba untuk menerapkan model-model kepemimpinan dalam lingkunag kerja auditor dan mengusulkan penggunaan model kepemimpinan untuk menganalisis kepuasan dan motivasi auditor karena dengan gaya kepemimpinan yang tepat diharapkan dapat memberi masukan dan memecahkan masalah yang dihadapi ketika auditor melaksanakan tugasnya. Pentingnya penerapan gaya kepemimpinan yang tepat dakan menciptakan kepuasan kerja pada saat auditor melaksanakan tugasnya. Misalnya pada saat pengambilan keputusan, pemimpin tim diharapkan mendengarkan gagasan-gagasan bawahannya agar tercipta suatu keputusan yang berdasarkan keputusan bersama.

Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Cecilia & Gudono (2007) menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi antar gaya kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja, hal ini dikarenakan ketika sebelum melakukan penugasan audit para auditor yunior diberikan mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan menurut prosedur yang berlaku sehingga gaya kepemimpinan direktif, yaitu gaya kepemimpinan yang mengarahkan dan menjelaskan tugas yang dianggap terlalu berlebihan tetapi pada gaya suportif, yaitu gaya kepemimpian yang menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap


(16)

kesejahteraan auditor bawahan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin rendah kompleksitas tugas maka gaya kepemimpian suportif dapat meningkatkan kepuasan kerja, artinya tugasnya tidak terlalu banyak, bukti-bukti transaksi juga tidak terlalu banyak, tugas yang yang dirasakan terlalu monoton, pekerjaan yang diberikan tidak terlalu menantang dapat mengakibatkan ketidakpuasannya terhadap pekerjaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal ini seseorang pemimpin harus menunjukkan perhatian dan kepeduliaannya terhadap kesejahteraan auditor bawahan, memberi feedback yang jujur dan terbuka, memberi pujian terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan baik, memperlakukan auditor bawahan sebagai profesional, meminimalkan stres yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu dengan membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya, pemimpin tim dapat membantu auditor bawahan untuk mengenali peluang kerja dimasa depan dengan demikian hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja auditor bawahan, sedangkan pada locus of control eksternal, locus of control eksternal tidak dapat memoderasi hubungan antar gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja tetapi pada locus of control internal akan meningkatkan hubungan antara gaya kepemimpinan suportif dan kepuasan kerja.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia & gudono (2007) mendorong penulis untuk meneliti kembali apakah kompleksitas tugas dan locus of control dapat memoderasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor yunior dengan menggunakan path theory of leadership.


(17)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul penelitian : “Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus Of Control terhadap Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Medan”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka peneliti ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut, yaitu:

1. Apakah locus of control berpengaruh dalam hubungan antara gaya kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja.

2. Apakah locus of control berpengaruh dalam hubungan antara gaya kepemimpinan suportif dan kepuasan kerja.

3. Apakah locus of control berpengaruh dalam hubungan antara gaya kepemimpinan partisipasif dan kepuasan kerja.

4. Apakah Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

1.3 Pembatasan Masalah

Walaupun identifikasi masalah telah ditetapkan, namun masih diperlukan adanya pembatasan masalah untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah penelitian ini. Untuk mempermudah penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan tentang pengaruh kompleksitas tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan.


(18)

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah locus of control mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan Direktif dan kepuasan kerja.

2. Apakah locus of control mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan Suportif dan kepuasan kerja.

3. Apakah locus of control mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan Partisipasif dan kepuasan kerja

4. Apakah Kompleksitas Tugas dapat mempengaruhi kepuasan kerja. 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

Untuk menguji secara empiris apakah ada pengaruh Apakah kompleksitas tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan yang akan mempengaruhi kepuasan kerja auditor.

1.6 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat antara lain kepada

1. Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor, serta pemahaman tentang kompleksitas tugas dan locus of control.

2. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai perilaku auditor, khususnya mengenai pengaruh kompleksitas


(19)

tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor.

3. Penelitian Selanjutnya

Bagi lingkungan akademisi penelitian ini diharapkan menjadi bahan reverensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang kompleksitas tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5 .Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka penulis member kesimpulan sebagai berikut

1. Hasil uji Hipotesis menyatakan ke 4 hipotesis ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang locus of control terhadap hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan terdahuku, yakni Cecilia Engko & Gudono yang menyatakan bahwa LoC tidak dapat memoderisasi terhadap gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor sementara Florent anastsya siahaan yang menyatakan LoC dapat memoderisasi terhadap gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor. Hasil yang berbeda ini dugaan sementara kemungkinan disebabkan oleh (1) tempat penelitian yang berbeda dari penelitian yang terdahulu, mengingat budaya organisasi disetiap tempat juga berbeda (2) tahun penelitian berbeda, mengingat budaya setiap organisasi berubah-ubah dari waktu ke waktu sehingga mengakibatkan hasil yang berbeda pula.

2. Jumlah sampel yang menjadi objek penlitian relative kecil, sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunaknan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara gaya


(21)

kepemimpinan dan kepuasan kerj, seperti self effifacy, tekanan kerja dan sebagainya.

5. Saran

Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin tim harus dapat menyesuaikan perilakunya atau gaya kepemimpinannya dengan factor-faktor situsasional karena tidak ada gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua kondisi atau situasi

2. Pemimpin tim diharapkan dapat menerapkan gaya kepemimpinan partisipasif pada saat pengambilan keputusan. Adanya kepedulian terhadap gagasan atau masukan dari auditor bawahan ketika megambil keputusan diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor tambahan


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anastasya,Floren (2009). Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor.Medan : Universitas Negeri Medan

Cecilia & Engko (2007).Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor.Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Dewayanto,Totok (2010).Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi. Semarang : Unversitas Dipenogoro

Fakultas Ekonomi (2012).Buku Pedoman Penulisan skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan

Fitris,Adiani (2012).Pengatuh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan dan persepsi etis terhadap audit Jurnal Akuntansi,2012, Vol 1No 5 hal 1-12

Ghozali,Imam (2011).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Dipenogoro

House, R.J, Mitchell,R.R (1974).”Path-goal Theory of Leadership”.Journal of Contemporary Bussiness


(23)

Nadriroh,Siti (2010).Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan, dan Self-Efficacy terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgement. Semarang: Universitas Dipenogoro

Mukzam,Dzudi (2011).Pengantar Administrasi Bisnis.Universitas Brawijaya

Mahdi,Emily (2012).Analisis pengaruh locus of control dan kompleksitas tugas audit terhadap kinerja audit internal.Semarang : Universitas Dipenogoro

Mulyadi (2002).Auditing(Edisi Keenam).Salemba Empat : jakatra

Sukrisno,Agus (2004). Auditing (Edisi Ketiga). Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta

Sutapa (2010).Pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Jurnal dinamika akuntansi 2010, Vol 2, September 2010 No 3,103-109

Satawati,,Ria(2014). Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja yang berdampak aapada kinerja keuagan.jurnal Akuntansi Dan Keuangan 2014,Vol 6.1, Januari 2014 No 7 .17-32

Suputra,Dharma(2014). Pengaruh Kompetensi, kompleksitas tugas dan Locus of control terhadap Audit judgement. Jurnal Akuntansi 2014, Vol 6,3, Maret 2014.429-438

Sukirno.(2013) Pengaruh gaya kepemimpinan,kompleksitas tugas, time budget

pressure,dan komitmen organisasi terhadap kepusaan kerja auditor pada kap di yogyakarta. Jurnal nominal,2013,Vol 1 No 1 hal 118-130.


(1)

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah locus of control mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan Direktif dan kepuasan kerja.

2. Apakah locus of control mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan Suportif dan kepuasan kerja.

3. Apakah locus of control mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan Partisipasif dan kepuasan kerja

4. Apakah Kompleksitas Tugas dapat mempengaruhi kepuasan kerja. 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

Untuk menguji secara empiris apakah ada pengaruh Apakah kompleksitas tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan yang akan mempengaruhi kepuasan kerja auditor.

1.6 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat antara lain kepada

1. Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor, serta pemahaman tentang kompleksitas tugas dan locus of control.

2. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai perilaku auditor, khususnya mengenai pengaruh kompleksitas


(2)

tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor.

3. Penelitian Selanjutnya

Bagi lingkungan akademisi penelitian ini diharapkan menjadi bahan reverensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang kompleksitas tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5 .Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka penulis member kesimpulan sebagai berikut

1. Hasil uji Hipotesis menyatakan ke 4 hipotesis ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang locus of control terhadap hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan terdahuku, yakni Cecilia Engko & Gudono yang menyatakan bahwa LoC tidak dapat memoderisasi terhadap gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor sementara Florent anastsya siahaan yang menyatakan LoC dapat memoderisasi terhadap gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor. Hasil yang berbeda ini dugaan sementara kemungkinan disebabkan oleh (1) tempat penelitian yang berbeda dari penelitian yang terdahulu, mengingat budaya organisasi disetiap tempat juga berbeda (2) tahun penelitian berbeda, mengingat budaya setiap organisasi berubah-ubah dari waktu ke waktu sehingga mengakibatkan hasil yang berbeda pula.

2. Jumlah sampel yang menjadi objek penlitian relative kecil, sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunaknan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara gaya


(4)

kepemimpinan dan kepuasan kerj, seperti self effifacy, tekanan kerja dan sebagainya.

5. Saran

Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin tim harus dapat menyesuaikan perilakunya atau gaya kepemimpinannya dengan factor-faktor situsasional karena tidak ada gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua kondisi atau situasi

2. Pemimpin tim diharapkan dapat menerapkan gaya kepemimpinan partisipasif pada saat pengambilan keputusan. Adanya kepedulian terhadap gagasan atau masukan dari auditor bawahan ketika megambil keputusan diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor tambahan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anastasya,Floren (2009). Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor.Medan : Universitas Negeri Medan

Cecilia & Engko (2007).Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor.Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Dewayanto,Totok (2010).Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi. Semarang : Unversitas Dipenogoro

Fakultas Ekonomi (2012).Buku Pedoman Penulisan skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan

Fitris,Adiani (2012).Pengatuh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan dan persepsi etis terhadap audit Jurnal Akuntansi,2012, Vol 1No 5 hal 1-12

Ghozali,Imam (2011).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Dipenogoro

House, R.J, Mitchell,R.R (1974).”Path-goal Theory of Leadership”.Journal of Contemporary Bussiness


(6)

Nadriroh,Siti (2010).Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan, dan Self-Efficacy terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgement. Semarang: Universitas Dipenogoro

Mukzam,Dzudi (2011).Pengantar Administrasi Bisnis.Universitas Brawijaya

Mahdi,Emily (2012).Analisis pengaruh locus of control dan kompleksitas tugas audit terhadap kinerja audit internal.Semarang : Universitas Dipenogoro

Mulyadi (2002).Auditing(Edisi Keenam).Salemba Empat : jakatra

Sukrisno,Agus (2004). Auditing (Edisi Ketiga). Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta

Sutapa (2010).Pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Jurnal dinamika akuntansi 2010, Vol 2, September 2010 No 3,103-109

Satawati,,Ria(2014). Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja yang berdampak aapada kinerja keuagan.jurnal Akuntansi Dan Keuangan 2014,Vol 6.1, Januari 2014 No 7 .17-32

Suputra,Dharma(2014). Pengaruh Kompetensi, kompleksitas tugas dan Locus of control terhadap Audit judgement. Jurnal Akuntansi 2014, Vol 6,3, Maret 2014.429-438

Sukirno.(2013) Pengaruh gaya kepemimpinan,kompleksitas tugas, time budget

pressure,dan komitmen organisasi terhadap kepusaan kerja auditor pada kap di yogyakarta. Jurnal nominal,2013,Vol 1 No 1 hal 118-130.


Dokumen yang terkait

Pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor : studi empiris pada kantor akutansi publik di jakarta

0 7 159

Pengaruh hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgement

0 6 170

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN SELF EFFICACY TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR (Studi pada Auditor KAP se Jateng & DIY)

0 4 99

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik

0 1 12

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akunta

0 2 16

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR (Survei pada KAP di Surakarta dan Yogya

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR (Survei pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 7

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL PADA KEPUASAN KERJA AUDITOR.

0 5 11

AMKP08. PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR

0 0 34

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR JUNIOR DENGAN MODERASI KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11