PENGARUH PENERAPAN METODE (BRAINSTORMING) CURAH PENDAPAT PADA PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DI SMA NEGERI 1 TELU MENGKUDU T.P 20142015.
PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING (CURAH PENDAPAT)
PADA PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
DI SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU T.P 2014/2015
Oleh :
Abdul Azis Nasution
NIM 4102131001
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iii
PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING (CURAH
PENDAPAT) PADA PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA DI SMA NEGERI 1 TELUK
MENGKUDU T.P 2014/2015
Abdul Azis Nasution (NIM 4102131001)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode konvensional
dengan pendekatan konstruktivisme pada pokok bahasan struktur atom kelas X
SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A 2014/2015. Dalam penelitian ini populasi
yang diambil adalah kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu, yang berjumlah 2
kelas dan setiap kelas terdiri dari 36 siswa. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas
X IPA2 sebagai kelas eksperimen I dengan pembelajaran menggunakan metode
brainstorming dan pendekatan konstruktivisme dan kelas X IPA1 sebagai kelas
eksperimen II dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional dan
pendekatan konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan instrument berupa test
pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid
dan reliabel. Dari hasil perhitungan hipotesis pada dk 70 taraf nyata 0,05
menujukkan bahwa harga thitung sebesar 4,673 > ttabel 1,967, sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode konvensional pada pokok bahasan struktur atom.
Dari analisis data hasil belajar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar dengan metode brainstorming menggunakan pendekatan konstruktivisme
lebih tinggi sebesar 14,2% dibanding hasil belajar siswa yang diajar dengan
metode konvesional dengan pendekatan konstruktivisme.
Kata Kunci: Metode Brainstorming, Pendekatan konstruktivisme, Peningkatan
Hasil Belajar.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Rumusan Masalah
4
1.4. Batasan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Hakikat Belajar Mengajar Kimia
7
2.2. Hasil Belajar
8
2.3. Pendekatan Mengajar
8
2.3.1. Pendekatan Konstruktivisme
9
2.3.2. Prinsip Pendekatan Konstruktivisme
10
2.3.3. Ciri-Ciri Pendekatan Konstruktivisme
10
2.3.4. Perbedaan Belajar Konstruktivisme dan Belajar Tradisional
11
2.3.5. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme
13
2.3.6. Kelebihan dan Kelemahan Konstruktivisme
14
2.4. Metode Mengajar
15
vii
2.4.1. Metode Mengajar Brainstorming
15
2.4.2. Tahapan Metode Mengajar Brainstorming
16
2.4.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming
17
2.5. Struktur Atom
18
2.5.1. Perkembangan Teori Atom
18
2.5.2. Partikel Penyususn Atom
27
2.5.3. Massa atom relative dan Massa molekul relative
29
2.5.4. Isotop , Isobar, dan Isoton
30
2.5.5. Konfigurasi Elektron dan electron valensi
31
2.6. Kerangka Konseptual
32
2.7. Hipotesis
33
BAB III METODE PENELITIAN
34
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi dan Sampel
34
3.2.1. Populasi
34
3.2.2. Sampel
34
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
34
3.3.1. Variabel Penelitian
34
3.3.1.1. Variabel Terikat
34
3.3.1.2. Variabel Bebas
34
3.3.1.3. Variable Kontrol
34
3.3.2. Instrumen Penelitian
35
3.4. Rancangan Penelitian
35
3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian
36
3.5.1. Tahap Persiapan
37
3.5.2. Tahap Pelaksanaan
39
3.5.3. Tahap Pengolahan Data
41
3.6. Teknik Analisis Data
42
3.6.1. Uji Peningkatan Hasil Belajar
42
3.6.2. Uji Normalitas
43
viii
3.6.3. Uji Homogenitas
43
3.6.4. Uji Hipotesis
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
45
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
45
4.1.1. Validitas Test
45
4.1.2. Reliabilitas Test
45
4.1.3. Tingkat Kesukaran
45
4.1.4. Daya Beda Test
46
4.2. Analisis Data Hasl Penelitian
46
4.2.1. Menghitung Rata-Rata Nilai Pre Test dan Post Test
46
4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar
48
4.2.3. Analisis Afektif Penilaian
53
4.2.4. Uji Normalitas
53
4.2.5. Uji Homogenitas
54
4.2.6. Uji Hipotesis
55
4.4. Pembahasan
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
59
5.1. Kesimpulan
59
5.2. Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
60
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan karakteristik antara pembelajaran tradisional
dengan pembelajaran konstruktivisme
12
Tabel 2.2 Partikel Dasar Penyusunan Atom
27
Tabel 2.3 Konfiguarasi Elektron
31
Tabel 2.4 Elektron Valensi
32
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
35
Tabel 3.2 Interpretasi nilai r
38
Tabel 3.3 Kategori tingkat kesukaran Butir Tes
39
Tabel 4.1 Data Hasil Pre Test Siswa
47
Tabel 4.2 Data Hasil Post Test Siswa
47
Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
50
Tabel 4.4. Gain Ranah Kognitif Eksperimen I dan Eksperimen II
52
Tabel 4.5. Rata-Rata Nilai Sikap dan Nilai Kelompok Siswa Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II
53
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Siswa
54
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Sampel
54
Tabel 4.5 Uji Hipotesis Sampel
56
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model atom John Dalton
18
Gambar 2.2. Skema Tabung Sinar Katoda
20
Gambar 2.1 Model atom Joseph John Thompson
20
Gambar 2.3. Skema Alat Percobaan Milikan
21
Gambar 2.4. Eksperimen Hamburan Rutherford
22
Gambar 2.5 Model Atom Ernest Rutherford
23
Gambar 2.6 Model Atom Niels Bohr
25
Gambar 2.7 Model Atom Mekanika Kuantum
26
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian
36
Gambar 4.1. Grafik Hasil Rata-Rata Pretest dan Posttest Sampel
48
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar
50
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Hasl Belajar Siswa Per Butir Soal
51
Gambar 4.4. Grafik Perkembangan Ranah Kognitif Sampel
52
Gambar 4.5. Grafik Rata-Rata Nilai sikap dan Nilai Kelompok
53
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Sialabus Pembelajaran
63
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Sebelum Di Validasi
85
Lampiran 4 Instrument Test Sebelum Di Validasi
97
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test Sebelum Di Validasi
104
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah Di Validasi
105
Lampiran 7 Instrumen Test Setelah Di Validasi
111
Lampiran 8 Lembar Jawaban Test
115
Lampiran 9 Tabel Validasi Instrumen Test
116
Lampiran 10 Perhitungan Validasi Instrumen Test
117
Lampiran 11 Tabel Reliabilitas Instrumen Test
119
Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test
120
Lampiran 13 Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Test
121
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Test
122
Lampiran 15 Tabel Daya Beda Instrumen Test
123
Lampiran 16 Perhitungan Daya Beda Instrumen Test
124
Lampiran 17 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 126
Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varians Hasil
Belajar Siswa
128
Lampiran 19 Tabel Ranah Kognitif Pretest dan Posttest
130
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasl Belajar Siswa
136
Lampiran 21 Tabel Peningkatan Gain Item Soal Kelas Eksperimen I
dan Eksperimen II
140
Lampiran 22 Penilaian Sikap
141
Lampiran 23 Penilaian Pengamatan Kelompok
147
Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas Data
153
Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas Data
157
Lampiran 26 Perhitungan Uji Hipotesis
159
Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian
162
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perubahan seseorang yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula
tidak mengerti menjadi mengerti merupakan hasil dari proses belajar. Belajar
adalah proses yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang baik
secara actual maupun potensial. Perubahan yang didapat sesungguhnya
merupakan pengetahuan baru yang ditempuh dalam jangka waktu yang lama,
dimana perubahan itu terjadi karena usaha dari diri setiap individu (Hamalik,
2010).
Paradigma metodologi pembelajaran saat ini adalah membangun gagasan
sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi
sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki yang sudah terbangun dalam
wujud schemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa
menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka
mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun
ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah ada sebelumnya, member kesempatan kepada siswa
menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut,
proses belajar mengajar berpusat pada siswa (Hamdani, 2011)
Perkembangan di dalam kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan
siswa sebagai orang yang terlibat langsung di dalam proses tersebut. Pada saat ini
kegiatan mengajar guru cenderung bersifat monoton. Guru masih menggunakan
metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center), penggunaan
metode didalam kelas lebih didominasi dengan metode konvensional yang
sebagian besar ceramah, dan kegiatan siswa lebih banyak diam, menyimak
penjelasan guru, mencatat, dan mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga
membuat siswa tidak aktif, tidak memiliki keberanian untuk mengajukan pendapat
dan kondisi belajar menjadi membosankan.
2
Permasalahan dalam proses belajar mengajar dewasa ini adalah bukan
semata-mata karena materi yang sulit, tetapi disebabkan oleh cara pengajaran
dalam menyampaikan materi yang sulit diterima siswa atau dengan kata lain
ketidaktepatan dalam penggunaan model pembelajaran dan pendekatan serta
strategi dalam pembelajaran. Menurut Ausbel yang dikutip Dahar (2006) belajar
bermakna merupakan proses mengaitkan informasi belajar yang baru dengan
konsep-konsep yag relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa. Menurut
Piaget pendekatan konstruktivisme adalah suatu pengajaran yang menekankan
bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuan atau menciptakan makna sebagai hasil
pemikiran. Dengan demikian, belajar menurut konstruktivisme adalah suatu
perubahan konseptual yang dapat berubah pengkonstruksian ide baru atau
mengkonstruksi ide yang sudah ada sebelumnya. Kelompok ini yakin bahwa
pembelajar dapat mengkonstruksi realitas social atau menafsirkannya berdasarkan
persepsi berdasarkan pengalaman mereka. Oleh karena itu teoritikus ini
berkeyakinan bahwa pengetahuan individu berfungsi sebagai pengalaman,
struktur mental, dan keyakinan seseorang yang digunakan untuk menafsirkan
objek, peristiwa, atau fenomena alam dan social (Kusmana, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2008) menunjukkan bahwa
pendekatan konstruktivisme melalui metode belajar bermakna dalam kooperatif
pada pokok bahasan struktur atom dapat menngkatkan hasil belajar sebesar 11%,
begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2011) bahwa
pengaruh pendekatan konstruktivisme melalui model berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 5,3%. Melalui hasil penelitian diatas
maka dalam hal ini paham konstruktivisme diakui meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pelajaran kimia bila dibandingkan dengan pembelajara konvensional
biasa.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajari, maka dalam hal ini dapat didukung dengan penggunaan suatu metode
yang juga berpusat pada siswa. Salah satunya adalah metode curah pendapat
(brainstorming). Metode ini bersifat lunak dan teknik berpikir kreatif dimana
3
metode ini juga dapat digunakan secara umum dan dapat digunakan dalam banyak
bidang (universal). Dalam penerapan metode ini, siswa dituntut untuk mempunyai
pendapat tentang materi pelajaran yang diajarkan, karena setiap pendapat yang
dikemukakan oleh siswa merupakan suatu informasi mentah yang nantinya akan
didiskusikan lagi di dalam kelas. Dalam hal ini pendapat siswa tidak ada yang
salah dan tidak ada yang benar, semua yang disampaikan siswa adalah sebagai
informasi tentang materi ajar yang akan dibahas.
Untuk lebih meningkatkan persentase peningkatan hasil belajar siswa dan
juga dan juga menutupi berbagai kelemahan di dalam konteks pembelajaran
konstruktivisme, maka dalam pembelajaran ini dapat dipadukan dengan model
atau metode lain, dimana hal ini juga mendapatkan hasil yang positif antara lain,
hasil penelitian Manurung (2009) menunjukkan adanya hasil yang signifikan
dalam penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD
menggunakan peta konsep yaitu sebesar 5,25%, begitu juga hasil penelitian oleh
Sipayung (2011) menunjukkan adanya peningkatan penerapan pendekatan
konstruktivisme dengan menggunakan pendekatan SAVI pada pokok bahasan
koloid sebesar 9,0%.
Penerapan metode
brainstorming
juga
sudah pernah dilakukan
sebelumnya, diantaranya seperti penelitian yang dilakukan Dahri (2008) tentang
efektivitas genius learning yang dikombinasikan dengan metode brainstorming
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 57,72%, begitu juga dengan
penelitian Pardede (2011), efektivitas penerapan genius learning yang
dikombinasikan metode brainstorming menunjukkan hasil belajar sebesar
30,24%. Menurut data penelitian diatas dapat dibuktikan bahwa penerapan metode
brainstorming dapat menjadi salah satu metode pilihan dalam pelajaran kimia,
karena peningkatan hasil belajar dapat meningkat sekitar 40%.
Materi struktur atom di kelas X SMA merupakan materi pertama yang
diajarkan. Materi ini merupakan materi dasar ilmu kimia sehingga harus dikuasai
oleh siswa agar tidak menemukan kesulitan pada materi kimia selanjutnya.
Karena materi ini merupakan pokok bahasan yang luas dengan konsep uraian,
guru biasanya menyampaikan dengan metode ceramah dan monoton, yang
4
menambah keabstrakan konsep pengetahuan tersebut bagi siswa, serta mengurangi
ketertarikan mereka pada pelajaran kimia yang juga berpengaruh pada hasil
belajar yang diperoleh.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming
(Curah
Pendapat) Pada Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Kimia Siswa Di SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P. 2014/2015.”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi
identifikas masalah dalam penelitian ini antara lain:
a. Ketidaktepatan pemilihan atau penggunaan metode dan pendekatan
pembelajaran dalam penyampaian materi.
b. Kurangnya keaktifan belajar siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
c. Cara pengajaran konvensional yang monoton dalam proses belajar
mengajar.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu Apakah
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode Brainstorming pada
pendekatan konstruktivisme lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode konvensional pada pendekatan konstruktivisme pada
pokok bahasan Struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P
2014/2015?
1.4.Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka peneliti membatasi
masalah, adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
5
1. Obyek penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A
2014/2015.
2. Subjek penelitian ini adalah pengaruh brainstorming pada pendekatan
konstruktivisme terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan Struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A
2014/2015.
3. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah struktur atom.
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme
dari peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode konvensional pada pokok bahasan Struktur atom
kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P 2014/2015.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak:
a.
Bagi Guru
1. Mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam
pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan struktur atom.
2. Membuat suatu inovasi baru dalam kegiatan proses belajar mengajar.
b.
Bagi Siswa
1. Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada pokok
bahasan struktur atom.
2. Melatih siswa agar tidak takut dalam menyampaikan pendapatnya pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. Membantu siswa agar dapat belajar mandiri dengan kombinasi metode
brainstorming pada pendekatan konstruktivisme.
6
c.
Bagi Sekolah
1. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran khususnya pelajaran kimia.
1.7. Defenisi Operasional
a.
Pendekatan Konstruktivisme
Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi
(bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Konstruksi berarti
membangun, dalam konteks filsafat pendidikan konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas. Pengetahua bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman nyata.
b.
Metode Brainstorming
Metode brainstorming dikenal juga dengan metode curah pendapat atau
sumbang saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan seseorang dapat
ditanggapi oleh peserta lain, pada penggunaan curah pendapat pendapat orang lain
tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adaalah untuk membuat kumpulan
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional dan
pendekatan konstruktivisme pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA
Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P 2014/2015 sebesar 14,2%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis menyarankan
hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran
menggunakan metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme
sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti berikutnya dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian
lanjutan tentang penggunaan metode pembelajaran brainstorming dan
pendekatan
konstruktivisme
sebagai
studi
perbandingan
untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik agar dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, J, Ikhsan, dan Marwan., (2013), Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah
Menengah Atas dalam menyelesaikan soal matematika setara pisa
Melalui pendekatan konstruktivisme, Jurnal Peluang, Vol. I No.2 April
2013, ISSN: 2302-5158.
Arikunto, S., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Elvinawati., (2011), Optimalisasi Pembelajaran Kimia Pemisahan Melalui
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dan Model Peta Konsep, Jurnal
Exacta, Vol. IX No. 1 ISSN 1412-3617.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Dahri, S., (2008), Efektivitas Genius Learning Strategi yang dikombinasikan
dengan Metode Brainstorming dalam meningkatkan hasil belajar Siswa,
Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Dharayanti, Y., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5e
Berbasis Brainstorming Terhadap Kemampuan Berpikir divergen,
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
Dimyati, dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.
Farhan,
(2009),
http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/pengertian-metodepembelajaran.html, (diunduh tanggal 12 Februari 2014)
Hasibuan, A., (2011), Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Melalui Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Hamalik, O., (2010). Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Ilham,
A., (2009), http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnyaupaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa,
(diunduh
tanggal 09 Maret 2014)
Kusmana, S., (2011), Model Pembelajaran Siswa Aktif. PT. Penerbit Sketsa
Aksara Lalitya, Jakarta.
61
Leonita, Rany H., (2013), Pengaruh Metode Brainstorming Pada Pendekatan
Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil Beljar Siswa Pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi di Kelas XI SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam
T.A 2012//2013, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Maurung, H,P., (2009), Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Menggunakan peta Konsep di SMAN 10 Medan,
Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Pardede, S., (2011), Efektivitas Penerapan Genius Learning Yang dikombinasikan
dengan Metode Brainstorming, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Permana, I., (2009), Memahami Kimia SMA/MA 2 Kelas XI Program IPA, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidika Nasional, Jakarta.
Pribadi, B., (2009), Model Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta.
Purba, M., (2006), Kimia 1A untuk SMA kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sagala, S., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sardiman, A., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press,
Jakarta.
Silitonga, P,M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P,M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Sipayung, S,M., (2011), Penerapan Konstruktivisme Melalui Pendekatan SAVI
Pada Pembelajaran Kimia di SMA Katolik Murni 2 Medan, Skripsi,
FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Siregar, S., (2008), Pengaruh Penerapan Konstruktivisme Melalui Metode
Pembelajaran Bermakna dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap
Hasl Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Siska, R., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Kimia Pokok
Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan,
Medan.
62
Situmorang, M., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, FMIPA
Unimed, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana,A.,(2008), http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatanstrategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ (diunduh 23 April
2014).
Sudjana, N., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sudjana,
(2008),
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/31/
konstruktivisme-6-keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivismedalam- (diunduh 12 Maret 2014).
Suprijiono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sudijono, A., (2011), Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Utami, B, Sugiharto, dan Indriyati, N,Y., (2010) Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pembelajaran Strategi Belajar
Mengajar, Paedogogia Jilid 13. Nomor 2, 154-160.
Utami, B., (2009), Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wiedarti, P., (2005), Kontribusi Metode Kawakita Jiro Dalam Pemecahan Suatu
Masalah, Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan, No. 052, ISSN 02152673.
Wulandari, E., (2013), Perbandingan Media Ular Tangga dan Kartu Arisan Pada
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Terhadap
Kecakapan Kerja Sama dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Struktur
Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
ii
RIWAYAT HIDUP
Abdul Azis Nasution, dilahirkan di Mandailing Natal Provinsi Sumatera
Utara, pada tanggal 05 Mei 1992. Penulis merupakan anak kelima dari pasangan
Mawardi Nasution (Alm) dan Roslina Nasution. Penulis menempuh pendidikan
dasar sejak tahun 1998 di SDN No. 142556 Sinonoan hingga tahun 2004 dan
menamatkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Siabu pada tahun 2007
serta menyelesaikan pendidikan menengah kejuruan di SMKN 8 Mandailing Natal
(sekarang SMKN 3 Panyabungan) pada tahun 2010. Kemudian pada tahun yang
sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (Unimed) sebagai
penerima beasiswa Bidik Misi Tahun 2010. Kegiatan ekstra kurikuler dimulai
ketika masih berstatus siswa di SMKN 8 Mandailing Natal menjadi sekretaris
OSIS SMKN 8 Madina periode 2008/2010. Sejak tahun 2011, Penulis mulai
bergabung dan menjadi pengurus aktif organisasi islam UKMI Ar-Rahman
Unimed dan dilantik sebagai Pemimpin Redaksi BSO Asy-Syifa’ UKMI ArRahman Unimed (2012) juga dilantik sebagai Pimpinan Umum pada tahun 2013,
hingga sekarang (2014) masih terdaftar sebagai pengurus Syiar dan Media BSO
Asy-Syifa’ UKMI Ar-Rahman Unimed, disamping penulis juga merupakan staff
Syair dan Media Forum Silaturrahmi Mahasiswa Muslim Kimia (Forsimka). Pada
tahun 2014 penulis adalah salah satu finalis Olimpiade Sains Nasional Pertamina
(OSN Pertamina) region I bidang Kimia yang diselenggarakan di Universitas
Sumatera Utara.
PADA PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
DI SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU T.P 2014/2015
Oleh :
Abdul Azis Nasution
NIM 4102131001
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iii
PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING (CURAH
PENDAPAT) PADA PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA DI SMA NEGERI 1 TELUK
MENGKUDU T.P 2014/2015
Abdul Azis Nasution (NIM 4102131001)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode konvensional
dengan pendekatan konstruktivisme pada pokok bahasan struktur atom kelas X
SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A 2014/2015. Dalam penelitian ini populasi
yang diambil adalah kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu, yang berjumlah 2
kelas dan setiap kelas terdiri dari 36 siswa. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas
X IPA2 sebagai kelas eksperimen I dengan pembelajaran menggunakan metode
brainstorming dan pendekatan konstruktivisme dan kelas X IPA1 sebagai kelas
eksperimen II dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional dan
pendekatan konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan instrument berupa test
pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid
dan reliabel. Dari hasil perhitungan hipotesis pada dk 70 taraf nyata 0,05
menujukkan bahwa harga thitung sebesar 4,673 > ttabel 1,967, sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode konvensional pada pokok bahasan struktur atom.
Dari analisis data hasil belajar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar dengan metode brainstorming menggunakan pendekatan konstruktivisme
lebih tinggi sebesar 14,2% dibanding hasil belajar siswa yang diajar dengan
metode konvesional dengan pendekatan konstruktivisme.
Kata Kunci: Metode Brainstorming, Pendekatan konstruktivisme, Peningkatan
Hasil Belajar.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Rumusan Masalah
4
1.4. Batasan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Hakikat Belajar Mengajar Kimia
7
2.2. Hasil Belajar
8
2.3. Pendekatan Mengajar
8
2.3.1. Pendekatan Konstruktivisme
9
2.3.2. Prinsip Pendekatan Konstruktivisme
10
2.3.3. Ciri-Ciri Pendekatan Konstruktivisme
10
2.3.4. Perbedaan Belajar Konstruktivisme dan Belajar Tradisional
11
2.3.5. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme
13
2.3.6. Kelebihan dan Kelemahan Konstruktivisme
14
2.4. Metode Mengajar
15
vii
2.4.1. Metode Mengajar Brainstorming
15
2.4.2. Tahapan Metode Mengajar Brainstorming
16
2.4.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming
17
2.5. Struktur Atom
18
2.5.1. Perkembangan Teori Atom
18
2.5.2. Partikel Penyususn Atom
27
2.5.3. Massa atom relative dan Massa molekul relative
29
2.5.4. Isotop , Isobar, dan Isoton
30
2.5.5. Konfigurasi Elektron dan electron valensi
31
2.6. Kerangka Konseptual
32
2.7. Hipotesis
33
BAB III METODE PENELITIAN
34
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi dan Sampel
34
3.2.1. Populasi
34
3.2.2. Sampel
34
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
34
3.3.1. Variabel Penelitian
34
3.3.1.1. Variabel Terikat
34
3.3.1.2. Variabel Bebas
34
3.3.1.3. Variable Kontrol
34
3.3.2. Instrumen Penelitian
35
3.4. Rancangan Penelitian
35
3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian
36
3.5.1. Tahap Persiapan
37
3.5.2. Tahap Pelaksanaan
39
3.5.3. Tahap Pengolahan Data
41
3.6. Teknik Analisis Data
42
3.6.1. Uji Peningkatan Hasil Belajar
42
3.6.2. Uji Normalitas
43
viii
3.6.3. Uji Homogenitas
43
3.6.4. Uji Hipotesis
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
45
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
45
4.1.1. Validitas Test
45
4.1.2. Reliabilitas Test
45
4.1.3. Tingkat Kesukaran
45
4.1.4. Daya Beda Test
46
4.2. Analisis Data Hasl Penelitian
46
4.2.1. Menghitung Rata-Rata Nilai Pre Test dan Post Test
46
4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar
48
4.2.3. Analisis Afektif Penilaian
53
4.2.4. Uji Normalitas
53
4.2.5. Uji Homogenitas
54
4.2.6. Uji Hipotesis
55
4.4. Pembahasan
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
59
5.1. Kesimpulan
59
5.2. Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
60
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan karakteristik antara pembelajaran tradisional
dengan pembelajaran konstruktivisme
12
Tabel 2.2 Partikel Dasar Penyusunan Atom
27
Tabel 2.3 Konfiguarasi Elektron
31
Tabel 2.4 Elektron Valensi
32
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
35
Tabel 3.2 Interpretasi nilai r
38
Tabel 3.3 Kategori tingkat kesukaran Butir Tes
39
Tabel 4.1 Data Hasil Pre Test Siswa
47
Tabel 4.2 Data Hasil Post Test Siswa
47
Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
50
Tabel 4.4. Gain Ranah Kognitif Eksperimen I dan Eksperimen II
52
Tabel 4.5. Rata-Rata Nilai Sikap dan Nilai Kelompok Siswa Kelas
Eksperimen I dan Eksperimen II
53
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Siswa
54
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Sampel
54
Tabel 4.5 Uji Hipotesis Sampel
56
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model atom John Dalton
18
Gambar 2.2. Skema Tabung Sinar Katoda
20
Gambar 2.1 Model atom Joseph John Thompson
20
Gambar 2.3. Skema Alat Percobaan Milikan
21
Gambar 2.4. Eksperimen Hamburan Rutherford
22
Gambar 2.5 Model Atom Ernest Rutherford
23
Gambar 2.6 Model Atom Niels Bohr
25
Gambar 2.7 Model Atom Mekanika Kuantum
26
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian
36
Gambar 4.1. Grafik Hasil Rata-Rata Pretest dan Posttest Sampel
48
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar
50
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Hasl Belajar Siswa Per Butir Soal
51
Gambar 4.4. Grafik Perkembangan Ranah Kognitif Sampel
52
Gambar 4.5. Grafik Rata-Rata Nilai sikap dan Nilai Kelompok
53
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Sialabus Pembelajaran
63
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Sebelum Di Validasi
85
Lampiran 4 Instrument Test Sebelum Di Validasi
97
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test Sebelum Di Validasi
104
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah Di Validasi
105
Lampiran 7 Instrumen Test Setelah Di Validasi
111
Lampiran 8 Lembar Jawaban Test
115
Lampiran 9 Tabel Validasi Instrumen Test
116
Lampiran 10 Perhitungan Validasi Instrumen Test
117
Lampiran 11 Tabel Reliabilitas Instrumen Test
119
Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test
120
Lampiran 13 Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Test
121
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Test
122
Lampiran 15 Tabel Daya Beda Instrumen Test
123
Lampiran 16 Perhitungan Daya Beda Instrumen Test
124
Lampiran 17 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 126
Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varians Hasil
Belajar Siswa
128
Lampiran 19 Tabel Ranah Kognitif Pretest dan Posttest
130
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasl Belajar Siswa
136
Lampiran 21 Tabel Peningkatan Gain Item Soal Kelas Eksperimen I
dan Eksperimen II
140
Lampiran 22 Penilaian Sikap
141
Lampiran 23 Penilaian Pengamatan Kelompok
147
Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas Data
153
Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas Data
157
Lampiran 26 Perhitungan Uji Hipotesis
159
Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian
162
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perubahan seseorang yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula
tidak mengerti menjadi mengerti merupakan hasil dari proses belajar. Belajar
adalah proses yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang baik
secara actual maupun potensial. Perubahan yang didapat sesungguhnya
merupakan pengetahuan baru yang ditempuh dalam jangka waktu yang lama,
dimana perubahan itu terjadi karena usaha dari diri setiap individu (Hamalik,
2010).
Paradigma metodologi pembelajaran saat ini adalah membangun gagasan
sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi
sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki yang sudah terbangun dalam
wujud schemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa
menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka
mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun
ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah ada sebelumnya, member kesempatan kepada siswa
menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut,
proses belajar mengajar berpusat pada siswa (Hamdani, 2011)
Perkembangan di dalam kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan
siswa sebagai orang yang terlibat langsung di dalam proses tersebut. Pada saat ini
kegiatan mengajar guru cenderung bersifat monoton. Guru masih menggunakan
metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center), penggunaan
metode didalam kelas lebih didominasi dengan metode konvensional yang
sebagian besar ceramah, dan kegiatan siswa lebih banyak diam, menyimak
penjelasan guru, mencatat, dan mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga
membuat siswa tidak aktif, tidak memiliki keberanian untuk mengajukan pendapat
dan kondisi belajar menjadi membosankan.
2
Permasalahan dalam proses belajar mengajar dewasa ini adalah bukan
semata-mata karena materi yang sulit, tetapi disebabkan oleh cara pengajaran
dalam menyampaikan materi yang sulit diterima siswa atau dengan kata lain
ketidaktepatan dalam penggunaan model pembelajaran dan pendekatan serta
strategi dalam pembelajaran. Menurut Ausbel yang dikutip Dahar (2006) belajar
bermakna merupakan proses mengaitkan informasi belajar yang baru dengan
konsep-konsep yag relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa. Menurut
Piaget pendekatan konstruktivisme adalah suatu pengajaran yang menekankan
bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuan atau menciptakan makna sebagai hasil
pemikiran. Dengan demikian, belajar menurut konstruktivisme adalah suatu
perubahan konseptual yang dapat berubah pengkonstruksian ide baru atau
mengkonstruksi ide yang sudah ada sebelumnya. Kelompok ini yakin bahwa
pembelajar dapat mengkonstruksi realitas social atau menafsirkannya berdasarkan
persepsi berdasarkan pengalaman mereka. Oleh karena itu teoritikus ini
berkeyakinan bahwa pengetahuan individu berfungsi sebagai pengalaman,
struktur mental, dan keyakinan seseorang yang digunakan untuk menafsirkan
objek, peristiwa, atau fenomena alam dan social (Kusmana, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2008) menunjukkan bahwa
pendekatan konstruktivisme melalui metode belajar bermakna dalam kooperatif
pada pokok bahasan struktur atom dapat menngkatkan hasil belajar sebesar 11%,
begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2011) bahwa
pengaruh pendekatan konstruktivisme melalui model berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 5,3%. Melalui hasil penelitian diatas
maka dalam hal ini paham konstruktivisme diakui meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pelajaran kimia bila dibandingkan dengan pembelajara konvensional
biasa.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajari, maka dalam hal ini dapat didukung dengan penggunaan suatu metode
yang juga berpusat pada siswa. Salah satunya adalah metode curah pendapat
(brainstorming). Metode ini bersifat lunak dan teknik berpikir kreatif dimana
3
metode ini juga dapat digunakan secara umum dan dapat digunakan dalam banyak
bidang (universal). Dalam penerapan metode ini, siswa dituntut untuk mempunyai
pendapat tentang materi pelajaran yang diajarkan, karena setiap pendapat yang
dikemukakan oleh siswa merupakan suatu informasi mentah yang nantinya akan
didiskusikan lagi di dalam kelas. Dalam hal ini pendapat siswa tidak ada yang
salah dan tidak ada yang benar, semua yang disampaikan siswa adalah sebagai
informasi tentang materi ajar yang akan dibahas.
Untuk lebih meningkatkan persentase peningkatan hasil belajar siswa dan
juga dan juga menutupi berbagai kelemahan di dalam konteks pembelajaran
konstruktivisme, maka dalam pembelajaran ini dapat dipadukan dengan model
atau metode lain, dimana hal ini juga mendapatkan hasil yang positif antara lain,
hasil penelitian Manurung (2009) menunjukkan adanya hasil yang signifikan
dalam penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD
menggunakan peta konsep yaitu sebesar 5,25%, begitu juga hasil penelitian oleh
Sipayung (2011) menunjukkan adanya peningkatan penerapan pendekatan
konstruktivisme dengan menggunakan pendekatan SAVI pada pokok bahasan
koloid sebesar 9,0%.
Penerapan metode
brainstorming
juga
sudah pernah dilakukan
sebelumnya, diantaranya seperti penelitian yang dilakukan Dahri (2008) tentang
efektivitas genius learning yang dikombinasikan dengan metode brainstorming
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 57,72%, begitu juga dengan
penelitian Pardede (2011), efektivitas penerapan genius learning yang
dikombinasikan metode brainstorming menunjukkan hasil belajar sebesar
30,24%. Menurut data penelitian diatas dapat dibuktikan bahwa penerapan metode
brainstorming dapat menjadi salah satu metode pilihan dalam pelajaran kimia,
karena peningkatan hasil belajar dapat meningkat sekitar 40%.
Materi struktur atom di kelas X SMA merupakan materi pertama yang
diajarkan. Materi ini merupakan materi dasar ilmu kimia sehingga harus dikuasai
oleh siswa agar tidak menemukan kesulitan pada materi kimia selanjutnya.
Karena materi ini merupakan pokok bahasan yang luas dengan konsep uraian,
guru biasanya menyampaikan dengan metode ceramah dan monoton, yang
4
menambah keabstrakan konsep pengetahuan tersebut bagi siswa, serta mengurangi
ketertarikan mereka pada pelajaran kimia yang juga berpengaruh pada hasil
belajar yang diperoleh.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming
(Curah
Pendapat) Pada Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Kimia Siswa Di SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P. 2014/2015.”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi
identifikas masalah dalam penelitian ini antara lain:
a. Ketidaktepatan pemilihan atau penggunaan metode dan pendekatan
pembelajaran dalam penyampaian materi.
b. Kurangnya keaktifan belajar siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
c. Cara pengajaran konvensional yang monoton dalam proses belajar
mengajar.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu Apakah
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode Brainstorming pada
pendekatan konstruktivisme lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode konvensional pada pendekatan konstruktivisme pada
pokok bahasan Struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P
2014/2015?
1.4.Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka peneliti membatasi
masalah, adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
5
1. Obyek penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A
2014/2015.
2. Subjek penelitian ini adalah pengaruh brainstorming pada pendekatan
konstruktivisme terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan Struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.A
2014/2015.
3. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah struktur atom.
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa yang diajar dengan metode brainstorming pada pendekatan konstruktivisme
dari peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode konvensional pada pokok bahasan Struktur atom
kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P 2014/2015.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak:
a.
Bagi Guru
1. Mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam
pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan struktur atom.
2. Membuat suatu inovasi baru dalam kegiatan proses belajar mengajar.
b.
Bagi Siswa
1. Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada pokok
bahasan struktur atom.
2. Melatih siswa agar tidak takut dalam menyampaikan pendapatnya pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. Membantu siswa agar dapat belajar mandiri dengan kombinasi metode
brainstorming pada pendekatan konstruktivisme.
6
c.
Bagi Sekolah
1. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran khususnya pelajaran kimia.
1.7. Defenisi Operasional
a.
Pendekatan Konstruktivisme
Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi
(bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Konstruksi berarti
membangun, dalam konteks filsafat pendidikan konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas. Pengetahua bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman nyata.
b.
Metode Brainstorming
Metode brainstorming dikenal juga dengan metode curah pendapat atau
sumbang saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan seseorang dapat
ditanggapi oleh peserta lain, pada penggunaan curah pendapat pendapat orang lain
tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adaalah untuk membuat kumpulan
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional dan
pendekatan konstruktivisme pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA
Negeri 1 Teluk Mengkudu T.P 2014/2015 sebesar 14,2%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis menyarankan
hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran
menggunakan metode brainstorming dan pendekatan konstruktivisme
sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti berikutnya dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian
lanjutan tentang penggunaan metode pembelajaran brainstorming dan
pendekatan
konstruktivisme
sebagai
studi
perbandingan
untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik agar dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, J, Ikhsan, dan Marwan., (2013), Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah
Menengah Atas dalam menyelesaikan soal matematika setara pisa
Melalui pendekatan konstruktivisme, Jurnal Peluang, Vol. I No.2 April
2013, ISSN: 2302-5158.
Arikunto, S., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Elvinawati., (2011), Optimalisasi Pembelajaran Kimia Pemisahan Melalui
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dan Model Peta Konsep, Jurnal
Exacta, Vol. IX No. 1 ISSN 1412-3617.
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Dahri, S., (2008), Efektivitas Genius Learning Strategi yang dikombinasikan
dengan Metode Brainstorming dalam meningkatkan hasil belajar Siswa,
Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Dharayanti, Y., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5e
Berbasis Brainstorming Terhadap Kemampuan Berpikir divergen,
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
Dimyati, dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.
Farhan,
(2009),
http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/pengertian-metodepembelajaran.html, (diunduh tanggal 12 Februari 2014)
Hasibuan, A., (2011), Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Melalui Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Hamalik, O., (2010). Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Ilham,
A., (2009), http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnyaupaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa,
(diunduh
tanggal 09 Maret 2014)
Kusmana, S., (2011), Model Pembelajaran Siswa Aktif. PT. Penerbit Sketsa
Aksara Lalitya, Jakarta.
61
Leonita, Rany H., (2013), Pengaruh Metode Brainstorming Pada Pendekatan
Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil Beljar Siswa Pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi di Kelas XI SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam
T.A 2012//2013, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Maurung, H,P., (2009), Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Menggunakan peta Konsep di SMAN 10 Medan,
Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Pardede, S., (2011), Efektivitas Penerapan Genius Learning Yang dikombinasikan
dengan Metode Brainstorming, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Permana, I., (2009), Memahami Kimia SMA/MA 2 Kelas XI Program IPA, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidika Nasional, Jakarta.
Pribadi, B., (2009), Model Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta.
Purba, M., (2006), Kimia 1A untuk SMA kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sagala, S., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sardiman, A., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press,
Jakarta.
Silitonga, P,M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P,M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Sipayung, S,M., (2011), Penerapan Konstruktivisme Melalui Pendekatan SAVI
Pada Pembelajaran Kimia di SMA Katolik Murni 2 Medan, Skripsi,
FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Siregar, S., (2008), Pengaruh Penerapan Konstruktivisme Melalui Metode
Pembelajaran Bermakna dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap
Hasl Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Siska, R., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Kimia Pokok
Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan,
Medan.
62
Situmorang, M., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, FMIPA
Unimed, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana,A.,(2008), http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatanstrategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ (diunduh 23 April
2014).
Sudjana, N., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sudjana,
(2008),
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/31/
konstruktivisme-6-keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivismedalam- (diunduh 12 Maret 2014).
Suprijiono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sudijono, A., (2011), Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Utami, B, Sugiharto, dan Indriyati, N,Y., (2010) Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pembelajaran Strategi Belajar
Mengajar, Paedogogia Jilid 13. Nomor 2, 154-160.
Utami, B., (2009), Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wiedarti, P., (2005), Kontribusi Metode Kawakita Jiro Dalam Pemecahan Suatu
Masalah, Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan, No. 052, ISSN 02152673.
Wulandari, E., (2013), Perbandingan Media Ular Tangga dan Kartu Arisan Pada
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Terhadap
Kecakapan Kerja Sama dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Struktur
Atom, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
ii
RIWAYAT HIDUP
Abdul Azis Nasution, dilahirkan di Mandailing Natal Provinsi Sumatera
Utara, pada tanggal 05 Mei 1992. Penulis merupakan anak kelima dari pasangan
Mawardi Nasution (Alm) dan Roslina Nasution. Penulis menempuh pendidikan
dasar sejak tahun 1998 di SDN No. 142556 Sinonoan hingga tahun 2004 dan
menamatkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Siabu pada tahun 2007
serta menyelesaikan pendidikan menengah kejuruan di SMKN 8 Mandailing Natal
(sekarang SMKN 3 Panyabungan) pada tahun 2010. Kemudian pada tahun yang
sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (Unimed) sebagai
penerima beasiswa Bidik Misi Tahun 2010. Kegiatan ekstra kurikuler dimulai
ketika masih berstatus siswa di SMKN 8 Mandailing Natal menjadi sekretaris
OSIS SMKN 8 Madina periode 2008/2010. Sejak tahun 2011, Penulis mulai
bergabung dan menjadi pengurus aktif organisasi islam UKMI Ar-Rahman
Unimed dan dilantik sebagai Pemimpin Redaksi BSO Asy-Syifa’ UKMI ArRahman Unimed (2012) juga dilantik sebagai Pimpinan Umum pada tahun 2013,
hingga sekarang (2014) masih terdaftar sebagai pengurus Syiar dan Media BSO
Asy-Syifa’ UKMI Ar-Rahman Unimed, disamping penulis juga merupakan staff
Syair dan Media Forum Silaturrahmi Mahasiswa Muslim Kimia (Forsimka). Pada
tahun 2014 penulis adalah salah satu finalis Olimpiade Sains Nasional Pertamina
(OSN Pertamina) region I bidang Kimia yang diselenggarakan di Universitas
Sumatera Utara.