TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEAKTIFAN ... 1 PB

PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEAKTIFAN
BELAJAR SISWA DI KELAS V MATA PELAJARAN IPA TENTANG
GAYA SD NEGERI NAYU BARAT II NUSUKAN SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh : Devi Lidiawati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan
metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA
tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surkarta Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasinya
adalah kelas V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta yang berjumlah 28 siswa.
Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Nayu Barat II
Nusukan Surakarta yang berjumlah 28 siswa dengan teknik sampling jenuh. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu angket dan dokumentasi.
Angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan belajar siswa
sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden
serta RPP yang digunakan oleh guru mengajar. Teknik analisis data dengan paired
sample t-test. Berdasarkan dari analisis data, dapat diperoleh hasil thitung = - 10, 211

dibandingkan dengan t tabel dengan db (N-1) = (28-1) = 27 yaitu – 2,052 dalam taraf
signifikansi 5%. Berarti - t hitung < - t tabel atau -10,211 < -2,052. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa ada pengaruh
penerapan metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata
pelajaran IPA tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta tahun
pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
Kata Kunci : Metode Brainstorming, Keaktifan Belajar Siswa

1

guru dalam melakukan interaksi dengan
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Metode
mengajar
merupakan salah satu komponen yang
harus ada dalam kegiatan pembelajaran
yang sangat menentukan hasil belajar
siswa. Berdasarkan kondisi yang ada,
solusi yang ditempuh yaitu mencari

metode pembelajaran yang efektif yang
dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa dan menghasilkan proses
pembelajaran yang bermakna.
Menurut penelitian dari Novia
Setia
Nurafriani
dengan
judul
Penerapan
Metode
Pembelajaran
Brainstorming Terhadap Kemampuan
Berpikir
Kritis
Siswa
Pada
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas
X SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten
Cirebon Tahun Pelajaran 2011/2012

yang mengemukakan bahwa kegiatan
belajar mengajar guru dan peserta didik
terlibat dalam sebuah interaksi dengan
bahan pelajaran sebagai objeknya,
peserta didik yang seharusnya lebih
aktif sedangkan guru menjadi motivator
dan fasilitator bagi peserta didik.
Salah satu caranya dengan
Metode Brainstorming atau yang lebih
dikenal dengan metode curah pendapat
dalam kegiatan diskusi kelompok kecil.
Metode brainstorming, akan melibatkan
siswa secara langsung, dan mengalami
sendiri proses belajar dan anak dapat
mencurahkan gagasan-gagasan yang
mereka miliki tanpa ada tekanan,
sehingga diharapkan anak akan dapat
lebih mudah memahami meteri yang
sedang
berlangsung.

Diharapkan
dengan metode brainstorming dapat
membantu meningkatkan keaktifan
siswa dalam belajar.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran juga menunjukkan bahwa
siswa merasa memiliki ikatan dengan
sesuatu yang sedang dipelajari. Ikatan
yang dimiliki siswa pada materi yang
dipelajari ditunjukkan juga dengan
siswa tertarik terhadap semua hal yang
berhubungan dengan materi tersebut.
Siswa tidak hanya mempelajari materi
pada saat pembelajaran di kelas tetapi
juga di luar kelas. Minat yang tinggi
terhadap pembelajaran yang dimiliki
siswa akan menjadi langkah awal guru

untuk lebih mudah dalam mengarahkan
segala potensi yang dimiliki siswanya.
Potensi yang dikembangkan secara
maksimal akan membuat siswa mampu
berprestasi secara maksimal pula.
Prestasi yang baik dapat ditunjukkan
dengan siswa mampu meraih nilai yang
tinggi atau setidaknya melampaui
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
dalam setiap evaluasi yang diberikan
oleh guru. Hasil belajar yang
ditunjukkan
oleh
siswa
dengan
memperoleh nilai yang tinggi dapat
menggambar bahwa siswa sudah bisa
memahami dan menguasai materi.
Kurang aktifnya siswa seperti
yang dijelaskan diatas ditunjukkan

dengan hasil belajar siswa yang
tergolong rendah. Menghadapi masalah
tersebut perlu adanya tindakan yang
dapat mengubah pola pembelajaran
sehingga dapat melibatkan siswa lebih
aktif. Salah satu solusi yang dapat
ditempuh adalah menerapkan suatu
metode yang memungkinkan anak dapat
menemukan suatu kondisi yang dapat
meningkatkan
kepercayaan
dan
keaktifan dalam belajar yang digunakan

2

Identifikasi Masalah
1. Keterlibatan
atau
keaktifan

sebagian besar siswa dalam
pembelajaran masih kurang.
2. Guru belum menggunakan metode
yang
bervariasi
dalam
menyampaikan
meteri
pembelajaran.
Pembatasan Masalah
Agar pembahasan
masalah
dalam penulisan ini tidak meluas dan
menyimpang dari pokok permasalahan,
maka perlu dibatasi masalahnya pada
“Pengaruh
Penerapan
Metode
Brainstorming Terhadap Keaktifan
Belajar Siswa Dalam Melaksanakan

Tugas Belajarnya, Bertanya Kepada
Siswa Lain atau Guru, Melaksanakan
Diskusi Kelompok dan Menerapkan
Apa Yang Telah Diperoleh Dalam
Menyelesaikan
Tugas
Yang
Dihadapinya di Kelas V Mata Pelajaran
IPA Tentang Gaya SD Negeri Nayu
Barat II Nusukan Surakarta Tahun
Pelajaran 2015/2016”.
Perumusan Masalah
Apakah ada atau tidaknya
penerapan
metode
brainstorming
terhadap keaktifan belajar siswa di
kelas V mata pelajaran IPA tentang
gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan
Surakarta tahun pelajaran 2015/2016?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
penerapan
metode
brainstorming
terhadap keaktifan belajar siswa di kelas
V mata pelajaran IPA tentang gaya SD
Negeri
Nayu Barat II Nusukan
Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
gambaran
tentang
penerapan
metode
brainstorming

dalam

2.

meningkatkan keaktifan siswa
dalam belajar.
Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan keaktifan
dan keberanian berpendapat
dalam proses pembelajaran.
b. Bagi Guru
Dapat memberikan inovasi dan
mengembangkan
kreativitas
baru
dalam
praktik
pembelajaran melalui metode
brainstorming

sehingga
pembelajaran menarik bagi
siswa.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberikan konstribusi
kepada sekolah dan kepada
guru lain, baik wali kelas
maupun guru mata pelajaran
untuk mengembangkan metode
brainstorming

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri
Nayu Barat II Nusukan, Kabupaten
Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Desember 2015 sampai Februari 2016.
Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan metode eksperimen.
Metode eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh
tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan (Sugiono,
2009:107).
Metode
eksperimen
merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel
independent
(perlakuan)
terhadap variabel dependen (hasil)
dalam kondisi terkendali.

3

dapat didefinisikan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya
variabel
dependen
(terikat)
Darmawan (2013:109). Variabel
independen dalam penelitian ini
adalah
adalah
Metode
Brainstorming.
2. Variabel Dependen
Adalah
variabel
yang
dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel
bebas.
Menurut
Sugiyono
(2012:39)
menyatakan
bahwa
variabel dependen sering disebut
sebagai output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering
disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah
Keaktifan Belajar Siswa.
Teknik Pengumpulan Data
1. Angket
Angkat adalah seperangkat
pertanyaan tertulis yang ditujukan
kepada responden. Penelitian ini
menggunakan
metode
angket
tertutup dimana orang yang
menjadi sasaran atau responden
tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan dalam angket tersebut.
2. Dokumentasi
Menurut
Suharsimi
Arikunto (2006:231) tidak kalah
dengan metode-metode lain yaitu
metode dokumentasi. Dokumentasi
adalah mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa
catatan, transkip nilai, buku, surat
kabar, majalah, notulen, agemda,
RPP, dan sebagainya. Berdasarkan
pendapat
tersebut
peneliti
menggunakan metode dokumentasi
yaitu daftar nama siswa kelas V dan
RPP mata Pelajaran IPA kelas V.

Populasi
Sampel dan Teknik
Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009:117)
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa pupolasi
adalah sasaran penelitian yang
mempunyai sifat yang sama.
Penelitian ini yang menjadi anggota
populasinya adalah seluruh siswa
kelas V SD Negeri Nayu Barat II
Nusukan Surakarta.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto,
2006:131).
Dalam
penelitian ini yang menjadi sampel
adalah siswa kelas V SD Negeri
Nayu Barat II Nusukan Banjarsari
Surakarta.
3. Teknik Sampling
Teknik Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel (Sugiyono,
2012:81). Pada penelitian ini
peneliti
menggunakan
teknik
sampling jenuh. Sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari
30 orang. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah
variabel yang sering disebut
sebagai
variabel
stimulus,
predictor,
antecedent.
Dalam
bahasa Indonesia sering disebut
variabel bebas. Variabel bebas

4

Uji Coba Instrumen/ Validitas Data
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran
yang
menunjukkan
tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen,
sehingga
sebuah
instrumen dikatakan valid apabila
dapat
mengukur
apa
yang
diinginkan (Suharsimi Arikunto,
2010:211). Menurut (Sugiyono,
2006:168) validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrumen. Uji validitas
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah validitas isi (content
validity). Berkenaan dengan isi dan
format dari instrumen sehingga
instrumen telah mengukur hal yang
ingin diukur, dan butir-butir
pertanyaan telah mewakili aspekaspek yang akan diukur.
Untuk
mengukur
valid
tidaknya item angket dalam
penelitian ini digunakan rumus
product moment sebagai berikut:

�∑
− ∑
�� =
√{� ∑ 2 − ∑ 2 }{� ∑ 2 − ∑
Suharsimi Arikunto (2010: 213)
Keterangan :
: Koefisien korelasi X dan
rxy
Y
N
: Jumlah responden

: Sigma atau jumlah X
(skor butir)
∑ 2 : Sigma X kuadrat

: Sigma Y (skor total )
2

: Sigma Y kuadrat

: Jumlah perkalian antara
X dan Y
Selain menggunakan rumus
di atas, peneliti juga menggunakan
bantuan software SPSS seri 16.
Tujuannya
adalah
untuk
mengetahui uji validitas, apakah
ada perbedaan jika dihitung secara
manual dengan data yang dihitung

2.

2}

menggunakan bantuan software
SPSS seri 16. Adapun kriteria yang
dijadikan
patokan
untuk
menentukan apakah item itu valid
atau tidak adalah sebagai berikut:
apabila rhitung > r tabel maka item
instumen dinyatan valid, sedangkan
apabila r hitung <
r tabel maka
dikatakan bahwa item instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik dan yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Menurut Suharsimi
Arikunto (2010:221) reliabilitas
menunjuk pada tingkat keteradalan
sesuatu. Reliabilitas artinya dapat
dipercaya jadi dapat diandalkan.
Uji reliabilitas instrumen dapat
dilakukan secara eksternal maupun
internal.
Reliabilitas dapat diuji
dengan menganalisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrumen
dengan teknik tertentu (Sugiyono,
2010:354).
Untuk
menguji
reliabilitas digunakan rumus belah
dua dan Spearman-Brown sebagai
berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2007:93)
Keterangan :
= Korelasi antara skor –
skor setiap belahan soal
= Koefisien reliabilitas soal
Untuk mengetahui kriteria
reliabilitas soal, maka hasil
perhitungan r11 di atas kemudian
dikonsultasikan
dengan
tabel

5

interpretasi koefisien korelasi dari
Sugiyono
(2009:257)
sebagai
berikut:
Tabel
Intepretasi
Koefisien
Korelasi Reliabilitas.
BESARNYA NILAI
Antara 0,800
dengan 1,000
Antara 0,600
dengan 0,800
Antara 0,400
dengan 0,600
Antara 0,200
dengan 0,400
Antara 0,000
dengan 0,200

3.

yang diuji cobakan penelitian
(lihat lampiran halaman 66).
b. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas
variabel keaktifan belajar siswa
dengan menggunakan rumus
korelasi product moment.
Selanjutnya dicari dengan
menggunakan rumus Spermn
Brown. Dari hasil analisis
diperoleh
koefisiean
reliabilitas= 0, 918. Sehingga
angket tersebut masuk dalam
kategori antara 0,800 sampai
dengan 1,000 atau mempunyai
reliabilitas sangat tinggi. Dapat
dilihat pada lampiran halaman
73.
Teknik Analisis Data
Analisis
data
merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan analisis data
adalah
mengelompokkan
data
berdasarkan
variabel
dan
jenis
responden, mentabulasi data bedasarkan
variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan
dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2014:199).
Setelah data terkumpul terutama
data
yang
diperlukan
dalam
menganalisis
data
ini,
penulis
menggunakan analisis data rumus
paired sample t-test:

INTEPRETASI

sampai : Sangat tinggi
sampai : Tinggi
sampai : Cukup
sampai : Rendah
sampai : Sangat rendah

Hasil Uji Coba Instrumen
a. Hasil Uji Validitas
Dari
40
item
pertanyataan tentang uji coba
angket
tentang
keaktifan
belajar siswa ternyata terdapat
9 item yang tidak valid, dan 1
item tidak digunakan, sehingga
10 item tersebut dibuang atau
tidak dapat digunakan.
Diketahui bahwa dari
40 item pernyataan mengenai
keaktifan belajar siswa, yang
valid sebanyak 31 item, dan
yang tidak valid 9 yaitu item
nomor 1, 5, 9, 11, 12, 19, 25,
34, 37, dan item nomor 30
tidak
digunakan.
Item
pernyataan
yang
bisa
digunakan
untuk
mengumpulkan data mengenai
keaktifan
belajar
siswa
sebanyak 30 item pernyataan.
Untuk
mengetahui
hasil
keseluruhan item pernyataan

�=

MD

∑ d²
N N−1



Keterangan :
t
= t-test

6

( Fadjri , 2012:47 )

∑d2
d.b
MD

= Deviasi individual dari MD
= derajat kebebasan
= Mean defferences atau
perbedaan dua mean
= Jumlah subyek

terhadap keaktifan belajar siswa di kelas
V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan
Surakarta mata pelajaran IPA tentang
gaya tahun pelajaran 2015/2016”
diterima kebenarannya pada taraf
signifikansi 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Hipotesis
Dari hasil analisis data yang
dianalisis dengan menggunakan t-tes
diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 10,211. Selanjutnya nilai t hitung tersebut
dibandingkan dengan t tabel dengan d.b =
(N-1) = (28-1) =27 pada taraf
signifikansi 5% = - 2,052 , atau
diperoleh hasil t hitung = - 10, 211 < - t
tabel - 2,052 pada taraf signifikanis 5%.
Hal
tersebut
didasarkan
pada
pengambilan keputusan berdasarkan
taraf signifikansi – t hitung < - t tabel jadi
H0 ditolak dan Ha diterima (Dwi Prayito,
2010:108).
Serta
penentuan
pengambilan keputusannya jika Sig <
0,05 maka H0 ditolak (Wiratna
Sujarweni, 2014:103). Signifikansi
perhitungan t test yang diperoleh 0,000.
Jadi dapat dibandingan bahwa 0,000 <
0,05, adapun hipotesis nihil dan
hipotesis alternatif sebagai berikut:
Ho
Tidak
ada
pengaruh
:
keaktifan belajar siswa
antara sebelum dan sesudah
penerapan
metode
brainstorming.
Ha
: Ada pengaruh keaktifan
belajar siswa sebelum dan
sesudah penerapan metode
brainstorming.
Dengan demikian H0 ditolak,
karena signifikansi perhitungan t test
0,000 < 0,05 maka hipotesis yang
menyatakan bahwa “adanya pengaruh
penerapan
metode
brainstorming

Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil uji hipotesis
di atas dapat diterima dengan baik, pada
taraf signifikansi 5% bahwa ”Adanya
Pengaruh
Penerapan
Metode
Brainstorming
Terhadap Keaktifan
Belajar Siswa di Kelas V Mata
Pelajaran IPA Tentang Gaya SD Negeri
Nayu Barat II Nusukan Surakarta Tahun
Pelajaran 2015/2016”. Hasil analisis
data penelitian ini dapat dijelaskan
bahwa
metode
brainstorming
memberikan peranan penting dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa di
kelas V mata pelajaran IPA tentang
gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan
Surakarta. Hal ini diperkuat dengan
penelitian dari Wulandari, Endah dan
Priyantini dalam Unnes Journal of
Biology Education yang menyimpulkan
bahwa
metode
brainstorming
berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi hama dan
penyakit pada tumbuhan di kelas VIII
SMPN 1 Tahun Pelajaran 2013/2014
Ungaran. Aktivitas siswa menunjukkan
skor sebesar 88,90% (sangat aktif) dan
hasil belajar siswa menunjukkan nilai
rata-rata sebesar 8,0.
Hasil penelitian saya ini dapat
dijelaskan bahwa keaktifan belajar
siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Peran siswa secara individu maupun
kelompok dapat berpartisipasi secara
aktif,
siswa
berani
bertanya,
mengajukan
pendapat,
serta
mengungkapkan alasan-alasan atas
jawaban yang telah dikemukakan
berdasarkan pertanyaan dari guru, dan

N

7

metode
brainstorming
menurut
Rosetiyah (2008:75).
Proses
pembelajaran
brainstorming menekankan kepada
transfer of values atau transfer nilai.
Nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai
karakter secara luas, salah satunya
adalah rasa ingin tahu. Pembelajaan
aktif merupakan upaya penanaman
nilai-nilai
tannggung
jawab,
membentuk karakter siswa menghargai
pendapat, terbuka dan mengeksplorasi
nilai-nilai dan sikap yang berkenaan
dengan materi pembelajaran, hal
tersebut
sesuai
dengan
yang
dikemukakan oleh Bonwell (1995)
dalam Suyadi (2013:36).
Melalui penerapan metode
brainstorming keaktifan siswa dapat
dilihat dalam hal: 1) turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya, 2)
bertanya kepada siswa lain atau kepada
guru apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapi, 3) melaksanakan diskusi
kelompok sesuai petunjuk guru, 5)
kesempatan
menggunakan
atau
menerapkan
apa
yang
telah
diperolehnya dalam menyelesaikan
tugas yang dihadapi dalam kehidupan
sehari- hari.

interaksi pembelajaran berjalan dengan
lancar dengan bimbingan kelas oleh
guru. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat
Warsono dan Hariyanto
(2012:10).
Peran
siswa
dalam
pembelajaran aktif yaitu dapat belajar
secara individual maupun kelompok,
berani bertanya, serta berpartisipasi
aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru. Setelah
diterapkan metode brainstorming dari
guru mata pelajaran IPA tetang Gaya,
siswa merasa terdorong untuk belajar,
berani mengajukan dan menjawab
peratanyaan meskipun awalnya siswa
merasa takut dan malu. Setelah adanya
pendampingan dari guru kepercayaan
siswa mulai terlihat, dengan demikian
muncul suasana belajar yang baik antara
guru dan siswa.
Suasana brainstorming mata
pelajaran IPA materi gaya menjadikan
anak merasa bebas berpendapat, melatih
siswa berfikir cepat dan logis, adanya
stimulus untuk siswa untuk selalu siap
berpendapat yang berhubungan dengan
materi gaya yang telah diberikan oleh
guru. Kemudian siswa yang kuraang
aktif mendapat bantuan bantuan dari
teman dan guru, serta meningkatkan
partisipasi siswa dalam menerima
pelajaran.
Pembelajaran dengan
brainstorming dapat dijadikan sebagai
tanya jawab disertai diskusi terbimbing
untuk merangkum pendapat mengenai
pemecahan
masalah
dengan
menyenangkan. Anak – anak aktif
berfikir untuk menyatakan pendapat,
merangsang siswa untuk selalu siap
berpendapat, siswa yang kurang aktif
mendapat bantuan dari guru dan
temannya, dan terlihat anak merasa
bebas dan gembira. Berdasarkan uraian
tadi sesuai dengan kelebihan-kelebihan

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data
dengan menggunakan t-tes diperoleh
hasil nilai t hitung sebesar - 10, 211.
Selanjutnya nilai t hitung tersebut
dibandingkan dengan t tabel dengan db =
(N-1) = (28-1) = 27
pada taraf
signifikansi 5% = - 2,052.
Diperoleh hasil t hitung = -10,211
kemudian dibandingkan dengan t tabel =
-2,052. Berarti - t hitung < - t tabel atau 10,211 < -2,052. Berdasarkan hasil
yang diperoleh, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa:
ada pengaruh penerapan metode
8

brainstorming
terhadap
keaktifan
belajar siswa di kelas V mata pelajaran
IPA tentang Gaya SD Negeri Nayu
Barat II Nusukan Surakarta tahun
pelajaran 2015/2016”
diterima
kebenarannya pada taraf signifiknsi
5%.

DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif. Banung: PT
Remaja Rosdakarya Offest.
Dwi Prayitno, 2010. Teknik Mudah
Dan
Cepat
Melakukan
Analisis Data Penelitian
Dengan SPSS Dan Tanya
Jawab Ujian Pendadaran .
Yogyakarta: Gava Media

Saran
1. Kepada Guru
Hendaknya
guru
menerapkan
metode yang bervariasi khusunya
metode brainstorming untuk dapat
meningkatkan keaktifan belajar
siswa dikelas. Dengan bimbingan
dan arahan dari guru, siswa menjadi
percaya dan berani mengeluarkan
pendapat dalam menjawab soal dan
berdiskusi. Guru sebaiknya juga
mengeksplorasi bakat dan minta
siswa sesuai dengan kebiasaan
positif siswa di kelas.
2. Kepada Siswa
Diharapkan siswa mampu belajar
dengan metode brainstorming
melalui diskusi kelompok ataupun
secara
individu.
Metode
brainstorming dapat melatih mental
siswa dalam berpendapat dan
menjawab pertanyaan guru dengan
logis sesuai konteks mata pelajaran
yang disampaikan guru. Keaktifan
belajar siswa sehingga akan
memotivasi diri sendiri
untuk
selalu merasa optimis dan dapat
bersaing dengan teman – teman
guna mendapatkan nilai terbaik
serta meningkatkan partisipasi
kelas yang menyenagkan.
3. Kepada Orang Tua Siswa
Hendaknya orang tua siswa dapat
memberikan
dukungan
dan
nasehat-nasehat untuk membantu
anaknya dalam meningkatkan
keaktifan belajar sehingga dapat
termotivasi dan mendapatkan hasil
atau nilai yang terbaik di sekolah.

Fadjeri.

2011.
Statistik
Surakarta:FKIP UNISRI.

I.

Novia

Setia
Nurafriani.
2012.
Pengaruh
Metode
Pembelajaran
Brainstorming
Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Pada Pembelajaran
Matematika. Cirebon: FKIP
IAIN

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar
Mengajar.
Jakarta:Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan .
Bandung:Alfabeta.
________, 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, R &
D . Bandung:Alfabeta.
________, 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif R &
D . Bandung:Alfabeta.
________, 2014. Metode Penelitian
Kombimasi
.
Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan

9

Praktik.
Cipta.

Jakarta:

Rineka

________ ,2007. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
________ ,2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran
Pendidikan
Karakter.
Bandung: Rosdakarya.
Warsono

dan
Hariyanto.
2012.
Pembelajaran
Aktif.
Bandung: Rosdakarya.

Wiratna Sujarweni, 2014. SPSS Untuk
Penelitian.
Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Wulandari, Peniati, Widyaningrum.
2014. Pengaruh Penerapan
Metode
Brainstorming
Terhadap Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi
Hama Dan Penyakit Pada
Tumbuhan Di SMP N 1
Ungaran.
2014.
Unnes
Journal
of
Biology
Education. 3(2):105-106.

10