PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESSIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSIVITAS ETIKA AUDITOR.

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, KOMITMEN PROFESIONAL,
KOMITMEN ORGANISASI, ORIENTASI ETIS IDEALISM,
DAN ORIENTASI ETIS RELATIVISM TERHADAP
SENSIVITAS ETIKA AUDITOR
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

PONIADI
NIM. 7102220017

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya
yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
“Pengaruh Pengalaman, Komitemen Profesional, Komitmen Organisasi dan Orientasi
Etika terhadap Sensivitas Etika Auditor (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di
Medan)”.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dan penyusunan skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih terutama kepada kedua orangtua penulis yang tidak pernah
lelah untuk selalu mendoakan dan mengingatkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Terimakasih atas jeri payahnya selama ini. Serta untuk seseorang lagi yang sangat spesial dihati
penulis, yang telah banyak membantu, mendoakan, memberi semangat dan tak lelah
mendengar keluhan penulis.
Dan tidak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Dosen penguji dan Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas
Negeri Medan.

6. Bapak Muhammad Dr. Nasirwan, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Bapak Ok Sofyan Hidayat, S.E, M.Si, Ak, dan ibu Yulita Triadiarti, S.E, M.Si, Ak, selaku
Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
8. Teristimewa ucapan yang tulus dan bakti penulis kepada orang tuaku, Ayahanda Sinen
dan Ibunda Suriati tercinta, atas doa, nasihat, dan kasih sayang serta dukungan moril dan
materi yang takkan bisa tergantikan oleh siapapun.
9. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa
perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
10. Sahabat-sahabatku yang tak terlupakan, terimakasih untuk bantuan dan perhatian kalian.
Teman-teman Akuntansi Stambuk 2010.
11. Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini, maka
dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kearah yang

lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Medan, September 2014
Penulis,

Poniadi

ABSTRAK

Poniadi, 7102220017. Pengaruh Pengalaman, Komitmen Professional, Komitmen
Organisasi, dan Orientasi Etika terhadap Sensivitas Etika Auditor . Skripsi, Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah auditor sering menghadapi dilema etika
berkaitan dengan prinsip moral yang bertentangan dengan kode etik dan standar pemeriksaan.
Sehingga diperlukannya suatu kemampuan auditor untuk mempertimbangakn etika dan
perilaku dalam pelaksaanaan audit. Penelitian ini untuk melihat pengaruh Pengalaman Auditor,
Komitmen yang terdiri dari Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi, dan Orientasi
Etika yang terdiri dari Orientasi etika Idealism dan Oreintasi Etika Relativism terhadap
sensivitas etika Auditor.

Populasi penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Medan. Metode pengambilan
sampel yang digunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
sampel penelitian ini berjumlah 42 responden. Data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Teknik analisis
data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial pengalaman auditor, komitmen
professional, komitmen organisasional, orientasi etis idealism dan orientasi etis relativism
berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor. Penelitian ini membuktikan bahwa perlunya
auditor untuk selalu dilatih sensivitas etikanya agar dalam menjalankan tugasnya auditor
mampu memberikan pelayanan terbaik kepada klien. KAP sebagai tempat auditor bekerja
hendaknya selalu memberikan pelatihan kepada auditor-auditornya sehingga sensivitas
etikanya meningkat.
Kata kunci : Sensivitas Etika, Pengalaman, Komitmen, Orientasi Etika, Kantor Akuntan
Publik di Medan

ABSTRACT
Poniadi, 7102220017. Effect of Experience, Professional Commitment, Organizational
Commitment, and the Ethics Orientation on Auditor’s Ethics Sensitivity. Thesis, Program
Accounting Studies, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.
The problem in this research is the auditors often face ethical dilemmas related to

moral principles that are contrary to the code of ethics and standards of inspection. So it needs
an auditor's ability to consider the ethics and conduct in the performance of the audit. This
research is to see the influence of auditor experience, commitment, consisting of Professional
Commitment and Organizational Commitment, and Ethical Orientations consisting
Orientation Ethical idealism and Orientation Ethical relativism on Auditor ethical sensitivity.
The population of this research is in the field of Public Accounting Firm. The sampling
method used purposive sampling. Based on predefined criteria, the sample amounted to 42
respondents. The data used are primary data obtained through questionnaires directly to the
respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression method.
The analysis showed that the partial experience of auditors, professional commitment,
organizational commitment, ethical orientation idealism and relativism ethical orientation
affect the ethical sensitivity of auditors. This study proves that the need for auditors to always
trained sensitivity to ethical auditors in carrying out their duties is able to provide the best
services to the clients. KAP as the auditor's work should always give to the auditors training
thus increasing ethical sensitivity.
Key Word : Sensitivity Ethics, Experience, Commitment, Orientation Ethics, Public
Accounting Firm in Medan.

DAFTAR ISI


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I – PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7
1.3 Pembatasan Masalah ....................................................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................... 8
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 9
BAB II – KAJIAN PUSTAKA
2.1

Kerangka Teori........................................................................................... 11
2.1.1 Etika ................................................................................................ 11
2.1.2 Teori Etika ....................................................................................... 11

2.1.3 Perkembangan Moral Kognitif ....................................................... 12
2.1.4 Akuntan Publik ............................................................................... 13
2.1.5 Standar Profesional Akuntan Publik ............................................... 15

2.1.6 Kode Etik Profesional Akuntan Publik ........................................... 17
2.1.7 Akuntansi Keperilakuan .................................................................. 19
2.1.8 Audit................................................................................................ 20
2.1.9 Pengertian Persepsi ......................................................................... 21
2.1.10 Sensivitas Etika ............................................................................. 22
2.1.11 Pengalaman .................................................................................... 23
2.1.12 Komitmen....................................................................................... 24
2.1.13 Orientasi Etika ................................................................................ 25
2.2

Penelitian Terdahulu .................................................................................. 26

2.3

Kerangka Berfikir....................................................................................... 30


BAB III – METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 35

3.2

Populasi dan Sampel .................................................................................. 35

3.3

Jenis dan Sumber Data…………………………………………………… 36

3.4

Tehnik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

3.5

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 38


3.6

Teknik Analisis Data ................................................................................. 34
3.6.1 Uji Kualitas Data ............................................................................. 34
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 35
3.6.3 Uji Hipotesis .................................................................................. 38

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian .......................................................................................... 41
4.1.1 Responden Penelitian ...................................................................... 41
4.1.2 Analisa Deskriptif ........................................................................... 42

4.1.3 Uji Kualitas Data ............................................................................. 46
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 54
4.1.4 Uji Hipotesis .................................................................................. 59
4.2


Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 66

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ................................................................................................ 73

5.2

Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Peneltian Terdahulu ........................................................................... 22
Tabel 4. 1 Penyebaran Kuesioner........................................................................ 41
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden .................................................................... 42
Tabel 4. 3 Uji Validitas Pengalaman Auditor ..................................................... 46
Tabel 4. 4 Uji Validitas Komitmen Profesional Auditor .................................... 46

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional................................... 47
Tabel 4. 6 Uji validitas Orientasi Etis Idealism .................................................. 47
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Orientasi Etis Relativisme................................... 48
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Sensivitas Etika Auditor ..................................... 48
Tabel 4. 9 Uji Reabilitas Pengalaman Auditor.................................................... 49
Tabel 4. 10 Uji Reabilitas Komitmen Profesional Auditor ................................. 50
Tabel 4. 11 Hasil Uji Reabiltias .......................................................................... 50
Tabel 4. 12 Hasil Uji Reabilitas Variabel orientasi Etis Idealism....................... 51
Tabel 4. 13 Hasil Uji Orientasi Etis Relativism .................................................. 51
Tabel 4. 14 Hasil Uji Reabilitas Sensivitas Etika Auditor .................................. 52
Tabel 4. 15 Hasil Uji Multikolnearitas ................................................................ 53
Tabel 4. 16 Hasil Uji-t Pengalaman Auditor ....................................................... 62
Tabel 4.17 Hasil Uji-t Komitmen Profesional .................................................... 63
Tabel 4.18 Hasil Uji-t Komitmen Organisasional............................................... 64
Tabel 4.19 Hasil Uji-t Orientasi Etis Idealism .................................................... 66

Tabel 4.20 Hasil Uji-t Orientasi Etis Relativism ................................................ 67

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 25
Gambar 4.2 Uji Normalitas/Grafik ...................................................................... 54
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 57

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu eksistensi auditor semakin diakui. Sebagai
profesi yang hidup di lingkungan dunia bisnis auditor dinilai dari prestasi kerjanya
dalam mengaudit laporan keuangan dari perusahaan yang menggunakan jasanya.
Ada beberapa pihak yang berkepentingan dalam proses audit laporan keuangan
perusahaan. Pertama adalah auditor yang bertugas mengaudit laporan keuangan
perusahaan, auditee adalah pihak yang di audit laporan keuangannya dan
konstituen yang termasuk didalamnya pemegang saham, pemerintah, dan
masyarakat umum sebagai pengguna laporan keuangan. Setiap auditor diwajibkan
menaati segala peraturan yang tertera dalam kode etik profesi. Kode etik yang ada
saat ini memuat antara lain prinsip etika, aturan etika dan interpretasi aturan etika.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Perinsip-perinsip tersebut
antara lain intregritas, obyektifitas, dan profesionalitas.
Menurut Mercer, 2004 (dalam Nasirwan, 2014) bahwa kebutuhan
masyarakat dunia akan kualitas laporan keuangan yang kredibel semakin
meningkat. Kredibilitas tersebut salah satunya dapat diukur dengan persepsi
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas laporan keuangan. Auditor
sebagai suatu profesi yang mampu meningkatkan kualitas laporan keuangan,
kredibilitasnya saat ini dipertanyakan karena timbulnya beberapa kasus yang

1

2

menyebabkan tingkat kepercayaan terhadap kualitas laporan keuangan auditor
menurun derastis.
Kepercayaan masyarakat terhadp profesi akuntan saat ini memang
sedang mengalami degradasi akibat sejumlah skandal yang melibatkan Kantor
Akuntan Publik KAP, termasuk Enron, WordCom, Tyco dan Ashelpia
Comumnication Agoglia et al (2011). Kasus-kasus serupa juga terjadi di
Indonesia diantaranya runtuhnya Bank Summa yang dinyatakan bangkrut
beberapa bulan setalah KAP Arthur Anderson menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian, KAP “Eddy Pianto & Rekan” dalam kasus PT. Telkom yang
Laporan Keuangannya tidak diakui oleh Security Exchange Commision (SEC),
dan yang terakhir KAP “KPMG Sidharta Sidharta & Harsono” yang menyarankan
kliennya PT. Easman Chirtensen untuk melakukan penyuapan pada aparatur pajak
agar mendapatkan keringanan atas pajak yang dibayarnya Sinaga dkk., (dalam
Purba 2011).
Profesi

auditor

akan

selalu

berhadapan

dengan

dilema

yang

mengakibatkan seorang auditor berada pada dua pilihan yang bertentangan dan
menimbulkan konflik. Sebagai contoh dalam proses auditing, seorang auditor
akan mengalami suatu dilema ketika tidak terjadi kesepakatan dengan klien
mengenai beberapa aspek dan tujuan pemeriksaan. Apabila auditor memenuhi
tuntutan klien berarti akan melanggar standar pemeriksaan dan etika profesi,
tetapi apabila tidak memenuhi tuntutan klien maka dikhawatirkan akan
berakibat pada penghentian penugasan oleh klien. Karena pertimbangan
professional berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu, kesadaran moral

3

memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan akhir (Muawanah dan
Indriantoro 2001).
American Institute of Certified Public Acountant (AICPA) memberikan
syarat bagi auditor untuk terus melatih sensivitas etika dan moral dalam semua
aktivitasnya Anderson dan Ellyson, 1986 (dalam Asana, 2013). Sensivitas ini
digunakan sebagai dasar dalam memahami sifat dasar dari sebuah etika dan moral
dalam semua aktivitas yang dilakukan auditor. Sensivitas etika menjadi dasar
dalam memahami sifat dasar etika dari sebuah keputusan (Shaub et al., 1993).
Menurut Shaub et al., (1993) sensivitas etika di defenisikan sebagai
kemampuan dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan sifat
dasar etika dari keputusan yang dibuat. Kemampuan tersebut akan sangat penting
bagi auditor ketika harus menghadapi dilemma etika dalam menjalankan
tugasnnya. Dengan kemampuan sensivitas etika seorang auditor diharapkan dapat
dengan mudah mengambil sebuah keputusan pada saat terjadi dilema etika.
Seorang auditor harus mampu mengakui adanya masalah etika dalam pekerjaanya
dan sensivitas etika tersebut merupakan tahap awal dalam proses pengambilan
keputusan etika (Aziza dan Salim 2008:2).
Bagi seseorang auditor pengalaman adalah banyaknya tugas dan jam
kerja yang sudah di jalani sebagai seorang auditor. Pengalaman bagi seorang
auditor sangat mendukung dalam membantu mengatasi persoalan dan mengambil
keputusan. Pengalaman kerja sebagai auditor merupakan pembelajaran yang
memakan waktu yang lama sehingga mampu mematangkan sikap dan perilaku
auditor dalam pelaksanaan tugasnya. Pengalaman akan menempa pola pikir dan

4

sikap

auditor

dalam

menghadapi

situasi

konflik

dalam

setiap

penugasannya.(Hidayat dan Handayani, 2010). Hal ini menunjukan bahwa
pengalaman sangat penting, karena semakin teliti seorang auditor maka semakin
meningkat sensivitas etika yang dimiliki auditor. Gusnardi (2003) (dalam Asana
2013) secara lebih spesifik menyatakan bahwa pengukuran terhadap pengalaman
audit dapat dilakukan dengan mengetahui jabatan auditor, lama bekerja,
peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikutinya.
Seorang auditor harus juga memiliki komitmen (Irawati dan Supriadi,
2012). Komitmen dibedakan menjadi dua yaitu komitmen professional dan
komitmen organisasional (Bline at all. 1992). Larkin (1992) (dalam Asana, 2013)
menyatakan bahwa komitmen professional adalah loyalitas pada profesi yang
dimiliki individu sedangakan Komitmen Organisasional adalah loyalitas terhadap
organisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang auditor untuk bertahan
sebagai anggota dari organisasi atau profesi adalah memahami sifat dasar etika
dari sebuah keputusan yang dibuat, pemahaman yang cukup dapat meningkatkan
sensivitas etikanya (Anderson dan Ellyson, 1986, Shaub et all., 1993).Hal ini
menunjukan bahwa ada hubungan anta komitmen professional dan komitmen
organisasional dengan sensivitas etika. Indikator untuk mengukur komitmen
professional berkaitan dengan komitmen auditor terhadap profesinya sebagai
auditor, sedangkan indikator komitmen organisasional berkaitan dengan
komitmen auditor terhadap organisasi tempat auditor bekerja.
Shaub et al., (1993) dan Aziza (2007) menemukan bahwa orientasi etika
berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor. Orientasi etis dikendalikan oleh dua

5

karakterisrtik. Seseorang yang memiliki orientasi etis idealism akan lebih taat
perinsip dan aturan moral sehingga orang yang memiliki orientasi idealism yang
tinggi akan lebih sering menemukan masalah etika. Sedangkan seseorang yang
memiliki orientasi relativism akan lebih cenderung melakukan penolakan terhadap
prinsip dan aturan moral yang mengarah kepada perilaku etis sehingga cenderung
sering tidak berperilaku etis. Pengukuran orientasi etika ini penting untuk
mengukur hubungan Antara orientasi etika dengan sensivitas etika.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Aperta (2008) membuktikan
bahwa terdapat pengaruh pengalaman, komitmen professional, komitmen dan
organisasional terhadapa sensivitas etika auditor. Pada penelitian Asana (2013)
membuktikan

bahwa

pengalaman,

komitmen

professional,

komitmen

organisasional, idealisme dan relativisme berpengaruh terhadap sensivitas etika
Auditor. Pada penelitian yang dilakukan Irawati dan Supriadi (2012) berusaha
membuktikan

bahwa

gender

merupakan

pemoderasi

atara

hubungan

idealisme/realtivisme orientasi etika terhadap sensivitas etika auditor ternyata
tidak terbukti. Ini membuktikan bahwa gender sebenarnya bukan pemoderasi
melainkan sebagai variable independen. Penelitian lain yang dilakukan Nufarida
(2011) membuktikan bahhwa orientasi etika relativism dan budaya organisasi
berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor dan orientasi relativism tidak
berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Asana (2013) tentang pengaruh pengalaman, komitmen, dan Orientasi etika
terhadap sensivitas etika auditor. Yang membedakan penelitian ini dengan

6

penelitian sebelumnya adalah: pertama hanya terletak pada perbedaan tempat
penelitian yaitu penelitian sebelumnya pada KAP di Bali sedangakan objek
penelitian ini dilakukan pada KAP di Medan. Kedua perbedaan selanjutanya
adalah penelitian Asana dilakuan pada tahun 2013 sedangkan penelitian ini
dilakukan pada tahun 2014.
Alasan peneliti tetap melakaukan penelitaian dengan judul yang sama
dikarenakn belum ada penelitian dengan variable serupa yang dilakukan baik di
BPK, Inspektorat dan Kantor Akuntan Publik di Medan. Peneliti memilih
melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Medan dikarenakan alasan
kemudahan penelitian. Peneliti terdahulu juga kurang meyakini bahwa hasil
penelitiannya dapat mengeneralisasi semua akuntan publik yang ada di Indonesia.
Sehingga dengan penelitian ini nanti dapat dibandingkan hasilnya dengan
penelitian terdahulu yang dapat memperkuat atau memperlemah generalisasi
tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional,
Komitmen Organisasional, dan Orientasi Etika Terhadap Sensivitas Etika
Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan)”

7

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah diatas maka peneliti membuat
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan lama bekerja, dan banyaknya pelatihan audit yang telah
diberikan berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor
Akuntan Publik di Medan?
2. Apakah banyaknya pengalaman audit baik perusahaan kecil dan besar
mampu membuat auditor cepat dalam mengambil keputusan ketikan
terjadi dilema etika pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
3. Apakah dengan komitmen profesional yang kuat mempu mempengaruhi
sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
4. Apakah

dengan

komitmen

organisasional

yang

baik

mampu

mempengaruhi senivititas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Medan?
5. Apakah orientasi etis berengaruh terhadap sensivitas etika auditor pada
Kantor Akuntan Publik di Medan?
6. Apkah orientasi etis relativisme berpengaruh terhadap sensivitas etika
auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
7. Apakah orientasi etika idealisme berpengaruh terhadap sensivitas etika
auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
8. Apakah pengalaman, komitmen professional, komitmen organisasional,
dan orientasi etis secara bersama-sama mampu mempengaruhi sensivitas
etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?

8

1.3.Pembatasan Masalah
Berdasarakan identifikasi masalah diatas, agar tidak bias dalam
melakukan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh pengalaman,
komitmen professional, komitmen organisasional, dan orientasi etis terhadap
sensivitas etika auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Medan)
baik secara parsial maupun simultan
1.4.Rumusan Masalah.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap sensivitas etika
auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh komitmen professional auditor terhadap
sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
3. Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasional auditor terhadap
sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
4. Apakah terdapat pengaruh orientasi etis idealisme auditor terhadap
sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
5. Apakah terdapat pengaruh orientasi etis relativisme auditor terhadap
sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk membuktikan adanya pengaruh pengalaman auditor terhadap
sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan.

9

2. Untuk membuktikan adanya pengaruh komitmen profesional auditor
terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan.
3. Untuk membuktikan adanya pengaruh komitmen organisasional auditor
terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan
4. Untuk membuktikan adanya pengaruh orientasi etis idelisme auditor
terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan.
5. Untuk membuktikan adanya pengaruh orientasi etis relativisme auditor
terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk meningkatakan kemampuan menulis, pengembangan
wawasan terhadap pengendalian etika dan penerapan kode etik ketika
peneliti memasuki dunia kerja nantinya.
2. Bagi akademisi, menambah refrensi pengembangan materi tentang etika
akuntan khususnya akuntansi keperilakuan dan sebagai bahan refrensi
ketika melakukan penlitian selanjutnya.
3. Bagi Kantor Akuntan Publik: Kantor Akuntan Publik diharapkan bukan
hanya menjadi tempat auditor bekerja, namun lebih jauh dapat menjadi
tempat pengembangan karakter auditor itu sendiri. Dengan rutin
memberikan pelatihan diharapkan auditor mampu terus menerus dilatih
sensivitas etikanya. Sehingga dapat memberikan pelayanan terbaiknya
kepada klien.

10

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang dilakukan tentang pengaruh pengalaman,
komitmen professional, komitmen organisasional, orientasi etis idealism, dan
orientasi etis relativism terhadap sensivitas etika auditor pada Kantor Akuntan
Publik di Medan, dapat dismpulkan sebagai berikut:
1. Pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap sensivitas etika
auditor pada Kantor Akuntan Publik di Medan. Sehingga semakin tinggi
pengalaman auditor maka diharapkan sensivitas etikanya semakin baik
pula.
2. Komitmen professional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sensivitas etika auditor pada Kantor akuntan Publik di Medan. Diharapkan
dengan komitmen professional yang baik akan meningkatkan pelayanan
auditor terhadap klien. Karena peningkatan komitmen professional auditor
berakibat pada peningkatan sensivitas etika auditor dalam menunjang
pengambilan keputusan audit.
3. Komitmen organisasional berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor
pada Kantor Akuntan Publik di Medan. Diharapkan dengan komitmen
organisasi yang baik auditor mampu sejalan dengan tujuan organisasi
tempat auditor bekerja. Loyalitas yang tinggi terhadap organisasi mampu
membuat auditor taat terhadap kode etik dan standar pemeriksaan.
Berpengaruhan variable ini diakibatkan organisasi sudah mampu menjadi

77

tempat bagi auditor untuk meningkatkan sensivitas etikanya. Sehingga
organisasi bagi auditor sebagai salah satu tempat belajar untuk
meningkatkan keahlian.
4. Orientasi etis idealism berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sensivitas etika auditor di Kantor Akuntan Publik di Medan. Secara teori
orang yang idealis lebih taat terhadap peraturan dan standar moral yang
berlaku dimanapun ia bekerja. Sehingga seseorang yang idealis lebih baik
sensivitas etiknya dari pada seseorang yang cenderung relativis. Auditor
yang idealis diharapkan terus menerus meningkatakan sensivitas etikanya
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap klien.
5. Orientasi etis relativisme berpengaruh terhadap sensivitas etika auditor di
Kantor Akuntan Publik di Medan. Variable ini memiliki ciri yang bertolak
belakang dari orang memiliki orientasi etis idealism. Orang yang relativis
cenderung menganggap tidak penting peraturan dan standar noral yang
berlaku. Biasanya orang yang relativis akan memilikin sensivitas etika yang
rendah.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dungkapakan beberapa saran baik
kepada auditor di Kantor Akuntan Publik di Medan maupun bagi peneliti
selanjutnya untuk meningkatkan sensivitas etika auditor sebagai berikut:
1. Bagi Auditor atau KAP tempat Auditor Bekerja.
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitaian diatas hendaknya auditor selalu
melatih sensivitas etikanya pada setiap event atau pelatihan rutin yang diberikan

KAP tempat auditor bekerja atau pelatihan yang diberikan IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia).

Sehingga

segala

keputusan

yang

diambil

auditor

selalu

mepertimbangkan aturan moral yang tertera dalam kode etik profesi dan standar
pemeriksaan. KAP sebagai tempat auditor bekerja hendaknya selalu memberikan
pelatihan kepada auditor-auditornya sehingga sensivitas etikanya semakin baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Peneliti hanya menggunakan lima variabel yaitu pengalaman, komitmen
professional, komitmen organisasional, orientasi etis idealism, orientasi etis
relativism sehingga belum memberikan kesimpulan yang menyeluruh terhadap
sensivitas etika auditor. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan varibel lain seperti
misalnya gender dan usia auditor apaka berpengaruh terhadap sensivitas auditor.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kuisioner baik dari segi
bahasa maupun interpretasi agar auditor sebagai objek yang di teliti mampu
memahami sepenuhnya maksud dari kuisioner tersebut.

78

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing ( Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik jilid 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Agoglia et all. 2011. “Principles-Based Versus Rules-Based Accounting
Standards: the Influence of Standard Precision and Audit Committee
Strength
on
Financial
Reporting
Decision”.
http://www.termpaperwarehouse.com/essay-on/Principles-Based-VersusRules-Based-Accounting-Standards-The/41808 (diakses pada tanggal
07/04/2014).
Anderson, G. dan R. C. Ellyson. 1986. Restructuring Profesional Standards: The
Anderson Report. Journal of Accountancy, September, pp. 92-104.
Aperta, Benny. 2008. Pengaruh Pengalaman, komitmen professional dan
Komitmen Organisasi terhadap Sensivitas Etika Auditor pada Kantor
Akuntan Publik di Riau. Universitas Negeri Riau.
Asana, Sugiarto Herry Gde. 2013. Pengaruh Pengalaman, komitmen dan
orientasi Etika pada Sensivitas Etika Auditor pada Kantor Akuntan di
Bali. Universitas Udayana Bali.
Aziza, N. dan Salim A. 2007. Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen
dan Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris pada Auditor di
Bengkulu dan Sumatera Selatan). Simposium Nasional Akuntansi 11.
Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Badjuri, Achmad. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional
terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai Variabel
Intervening (Studi pada KAP di Jawa Tengan dan DIY). ISSN 1979-4886.
Bline, D. M., Meixner, W. F. and Aranya N. 1992. The Impact Of The Work
Setting On The Organizational & Profesional Commitment of
Accountants, Research in Govermental & Non Profit Accounting, Vol. 7,
pp.79-96.
Dwyer, L., Mellor, R., Mistilis, N. and Mules, T. 2000. A framework for
evaluating and forecasting the impacts of special events. Proceedings
of event evaluation, research and education, Sydney: Australian
Centre for Event Management.
Forsyth, D. R. 1980. A Taxonomy of Ethical Ideology. Journal of Personality and
Social Psychology, Vol. 39, pp. 175-184.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program SPSS,
Semarang: Universitas Diponegoro.

81

82

Gibson, JL, et al. (1996), Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid I Edisi
ke-8, Bina Rupa Aksara
Gusnardi.
2003.
Analisis
Perbandingan
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang
Berpengalaman dan Auditor yang Belum Berpengalaman. Tesis.
Bandung: Universitas Padjadjaran.
Herliyansyah, Yudi, dan Mifida Ilyas, 2006. “Pengaruh Pengalaman auditor
Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Audit Judgement”,
Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Hidayat, Widi dan Handayani, Sari. 2010. Peran Faktor-faktor Individual dan
Pertimbangan Etis Terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit
pada Lingkungan Inspektorat Sulawesi Tenggara. Jurnal Mitra Ekonomi
dan Manajemen Bisnis, (Online), Vol. 1, No. 1, April 2010, 83-112,
(http://pudlit2.petra.ac.id, diakses 22 April 2012).
Hunt, S. D. dan S. J. Vitell. 1986. A General Theory of Marketing Ethics. Journal
of Macromarketing, Spring, pp. 5-16.
Irawati, Anik dan Supriyadi. 2012. Pengaruh Orientasi Etika Pada
Komitmen Profesional, Komitmen Organisasional dan Sensitivitas
Etika Auditor dengan Gender sebagai Variabel Pemoderasi. Simposium
Nasional Akuntansi XV: Banjarmasin.
Jeffrey, C. and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional
Commitment, and Rule Observance Attitudes: A Study Case of CPAs and
Corporate Accountans. Behavioral Research in Accounting, Vol 8, 8-36.
Jones, T. M. 1991. Ethical Decision Making by Individuals in Organizations :
AnIssue Contingent Model. Academy of Management Review, vol. 16(2),
366-395.
Khomsyah dan Nur Indriantoro, 1988. “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap
Komitmen dan Sensivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia. Vol.1 (1), 13-28
Knoers dan Haditono. 1999. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam
Berbagai Bagian, Cetakan ke-12, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
Konrath, Laweey F. 2002. Auditing Concepts and Applications, A RiskAnalysis Approach, 5th Edition. West Publishing Company.
Kusmanandji. 2003. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara.
Larkin, J. M. 1990. Does Gender Affect Auditor KAPs’ Performance?. The
Woman CPA. Spring pp. 20-24.

83

Lubis, Zuhri Rahmatika. 2012. “Pengaruh Pengalaman, Orientasi Etis dan Etika
Organisasi Terhadap Pertimbangan Etis Auditor. Pada BPKB Profinsi
Sumatera Utara. Skripsi: Universitas Negeri Medan
Ludigdo, Unti. 2006. Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah
Studi Interpretif. Simposium Nasional Akuntansi 9: Padang.
Mowday, R. T., Steers, R. M., and Porter, L. W. 1979. The Measurement
of Organizational Commitment. Journal of Vacational Behavioral, Vol.
14, pp.224-247.
Muawanah, Siti dan Indriantoro, Nur. 2001. “Perilaku Auditor dalam Situasi
Konflik Audit: Peran Locus Of Control, Komitmen Profesi dan Kesadran
Etis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 4 no 2. Hlm 133-150.
https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=45659
(diakses pada 07/04/2014)
Muthmainah, Siti. 2006. Studi tentang Perbedaan Evaluasi Etis, Intensi Etis
(Ethical Intention) dan Orientasi Etis Dilihat dari Gender dan Disiplin
Ilmu: Potensi Rekruitmen Staf Profesional Pada Kantor Akuntan Publik.
SNA 9 Padang, 23-26 Agustus 2006.
Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba Empat. Jakarta
Nasirwan, 2012. “Pengaruh Reputasi Auditor, Penjamin Emisi, Komisaris
Independen dan Komite Audit Terahadap Kinerja Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”). Universitas
Brawijaya Malang.
Nurfarida, Lia. 2011. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika
terhadap Komitmen Organisasi dan sensivitas Etika Auditor pada
Aparatur Inspektorat Kabupaten Bogor. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ponemon, Lawrence A. 1992. “Ethical Reasoning and Selection-Socilization in
Accounting”Accounting, Organizations and Society, Vol. 17,
No.3/4,pp.239.
http://ideas.repec.org/a/eee/aosoci/v17y1992i3-4p239258.html (diakses pada 15 maret 2014).
Purba Lamitiurma Verawati Sevrida. 2011. “Penagruh Orientasi Etis Terhadap
Pertimbanagn Etis Auditor dengan Budaya Etis Organisasi Sebagai
Variabel Moderating (studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di
Semarang)”. http://repository.undip.ac.id (diakses pada 08/04/2014)
Retnowati, Ninuk. 2003. Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi
terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Skripsi S-1. Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Siegel, Gary & Helene Ramanauskas Marconi. 1989. Behavioral Accounting.
South Western Publishing Co. Cicinnati, Ohio.

84

Shaub, M. K., Don W. Finn dan Paul Munter. 1993. The Effects of Auditor’s
Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity. Behavioral
Research in Accounting, Vol. 5, pp. 145-169.
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.
Wiley, C. 1998. Reexamining Perceived Ethics Issues and Ethics Roles Among
Employment Managers. Journal of Business Ethics, Vol.17, pp. 147-161.

Dokumen yang terkait

Pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap komitmen organisasi dan sensitivitas etika auditor

2 29 133

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

Pengaruh Pengalaman,Komitmen Profesional,Etika Organisasi Dan Gender Terhadap Pengambilan Keputusan Etis Auditor

1 6 90

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS INTERNAL AUDITOR.

0 2 12

KOMITMEN PROFESIONAL, NILAI ETIKA ORGANISASI, PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS INTERNAL AUDITOR.

0 5 22

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 2 10

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

2 7 14

pengaruh orientasi etika pada komitmen dan

0 0 26

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP KEPUTUSAN ETIS AUDITOR NEGARA DENGAN KOMITMEN PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 19