PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORA DAN ACAULOSPORA PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL
DAN TEKNOLOGI
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | iii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD
Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng
Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D
Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.
Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.
I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.
Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.
Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si
I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.
Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si
l
Udayana University Press,
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Udayana
2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7
iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK DAUN KAYU MANIS
(CINNAMOMUM BURMANNI BLUME) DAN UJI EFEKTIVITASNYA DALAM MENGENDALIKAN
JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM FORMA SPECIALIS LYCOPERSICI PENYEBAB PENYAKIT
LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO
Anak Agung Ketut Darmadi .................................................................................................................2025
GASIFIKASI BIOMASA DAN LIMBAH PADAT SISTEM SIRKULASI FLUIDIZED BED
I Nyoman Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Wayan Gede Ariastina .........................................2033
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
MELALUI ZONING MAP DAN ZONING TEKS
Indayati Lanya , N.Netera. Subadiyasa, Ketut Sardiana, dan G.P. Ratna Adi .....................................2039
PENINGKATAN PRODUKSI, MUTU, DAN PENDAPATAN USAHATANI
TANAMAN BUNGA GUMITIR MELALUI PEMUPUKAN MINERAL
N. Netera Subadiyasa, dan Indayati Lanya .......................................................................................2047
KEMAMPUAN DEGRADASI LIGNOSELULOSA DARI KONSORSIUM
BAKTERI RUMEN SAPI BALI DAN RAYAP
IB. G. Partama, I M. Mudita, I G. L. O. Cakra, I W. Wirawan .............................................................2055
MODEL TATA SPASIAL HUNIAN MASYARAKAT BALI PERKOTAAN
Ngakan Putu Sueca ...............................................................................................................................2062
PENGEMBANGAN GELLING AGENT ALAMI DARI DAUN GALING-GALING (CAYRATIA
TRIFOLIA L.) YANG MEMENUHI UJI KARAKTERISTIK FARMASETIS
I G.N.A. Dewantara Putra, I G.N. Jemmy A. Prasetia ..........................................................................2070
HIDROLISA DENGAN ASAM DAN ENZIM DALAM PROSES KONVERSI ULVA LACTUCA
MENJADI ETANOL
Tri Poespowati1, Ali Mahmudi Rini Kartika Dewi ...............................................................................2077
EVALUASI PENGGUNAAN TEMPAT PEMELIHARAAN
(KONTAINER PLASTIK DAN JARING) UNTUK PENELTIAN RESPON
FEEDING ABALON TERHADAP PAKAN SEGAR ALGA MAKRO.
Deny S. Yusup .......................................................................................................................................2085
PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORA DAN ACAULOSPORA
PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA
Meitini W. Proborini .............................................................................................................................2089
VARIASI JENIS DIATOM DI DANAU TAMBLINGAN UNTUK KEPENTINGAN FORENSIK
SEBAGAI INDIKATOR KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM
Ni Made Suartini, I Ketut Junitha, Pararya Suryadipura, Ni Luh Watiniasihj ......................................2094
PERUBAHAN LUAS AREAL MANGROVE DI TAHURA
NGURAH RAI DARI DATA LANDSAT
I.W.Gede Astawa Karang, Abd. Rahman As-syakur, Elok Faiqoh dan I. G. B. Sila Dharma ..............2100
xl | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORA
DAN ACAULOSPORA PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA
Meitini W. Proborini*
*Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unud
Email: pmeitini@yahoo.com
ABSTRAK
Endomikoriza adalah cendawan obligat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati
(biofertilizer) pada tanaman di lahan kering. Untuk propagasi sporanya, cendawan mikoriza dapat
diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan sebagai
media untuk propagasi spora endomikoriza.
Penelitian tentang propagasi endomikoriza indigenus Bali menggunakan tiga tipe tanah yang berbeda
dilaksanakan di laboratorium Taksonomi Tumbuhan (Mikologi) Jurusan Biologi dan Rumah kaca Fakultas
Pertanian Universitas Udayana selama empat bulan. Parameter yang diamati adalah: jumlah spora ketiga
genera endomikoriza, persentase kolonisasi hifa cendawan pada akar tanaman inang dan berat kering
akar tanaman inang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa propagasi ketiga genera spora mikoriza memiliki variasi yang
cukup tinggi pada ketiga media tanah yang digunakan. Secara keseluruahn, tanah pasir dan tanah campuran
pasir dan lempung menghasilkan kolonisasi, berat akar dan jumlah spora yang tinggi disbanding dengan
tanah lempung. Spora Gigaspora terlihat memiliki kecepatan germinasi yang lebih lambat dibanding
kedua genera spora yang lain yaitu Acaulospora dan Glomus. Tanah pasir menghasilkan kolonisasi dan
jumlah spora yang tertinggi dan tanah campuran menghasilkan kolonisasi, jumlah spora dan berat akar
tertinggi disbanding kedua jenis tanah lainnya.
Kata Kunci: Endomikoriza, propagasi, tanah, lokal Bali
Latar Belakang
Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) adalah salah satu cendawan obligat yang hidup di dalam
tanah yang bukan bersifat parasit pada inangnya (Brundrett et al. 2008). Cendawan ini selalu hidup dengan
cara berasosiasi dengan tanaman tingkat tinggi dan keduanya saling memberikan keuntungan (Nuhamara
1993; Hapsoh, 2008). Cendawan memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana (glukosa) dari
tumbuhan dan sebaliknya cendawan menyalurkan air dan hara tanah untuk tumbuhan inangnya (Smith, et
al., 2010).
Asosiasi antara akar tanaman dengan cendawan ini memberikan manfaat yang sangat baik dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman (Hesti L dan Tata, 2009) sehingga penggunaan spora endomikoriza
dapat berfungsi sebagai pupuk hayati bagi tanaman,khususnya tanaman yang hidup pada tanah yang miskin
akan phosphor dan Nitrogen (Smith, et al., 2010).
Perbanyakan spora endomikoriza memerlukan tanah sebagai media tumbuh. Beberapa jenis tanah
yang dapat digunakan sebagai media tumbuh adalah yang memiliki porositas yang cukup baik terutama
untuk perbanyakan spora Glomus dan Gigaspora (Brundrett et. al., 2008), namun beberapa penelitian
mengguakan tanah gambut untuk perbanyakan spora endomikoriza bahkan tanah yang bertekstur lempung
atau lengket
Keunikan cendawan mikoriza adalah dalam proses perbanyakan atau propagasi spora, cendawan
mikoriza memerlukan inang dan media tanah. Inang yang dipilih adalah inang yang cepat tumbuh dan
berakar banyak, salah satunya adalah jagung (Malti et al., 2011).
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2089
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk perbanyakan spora dari tiga genera endomikoriza. Penelitian
dilakukan di Rumah kaca Fakultas Pertanian Unud di jalan P. Moyo -Denpasar Bali. Tiga genera spora
endomikoriza (Glomus, Gigaspora dan Acaulospora) diinokulasikan pada tiga tipe tanah yang berbeda
untuk perbanyakan spora. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung (TL), tanah berpasir (TP) dan
campuran dari tanah lempung dan pasir (TM). Masing-masing perlakuan diulang lima kali sehingga
terdapat 15 unit percobaan, tiap unit percobaan terdiri 3 tanaman. Jumlah polibag tanaman uji sebanyak
45 polibag
Penempatan perlakuan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Variabel yang
diamati adalah jumlah spora, persentase (%) akar yang terkolonisasi pada umur 90 hari dengan mengambil
tiga tanaman pada tiap unit percobaan. Tanaman yang digunakan sebagai inang adalah jagung (Z. mays).
Pemilihan Jagung sebagai inang untuk memperbanyak spora endomikoriza karena jagung merupakan
tanaman inang yang sangat kompatibel dengan endomikoriza, memiliki banyak akar serabut dan
pertumbuhannya cepat (Proborini, 2014).
Prosedur perbanyakan spora pada tanaman Jagung
Media tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam polibag (@4 kg) kemudian disterilkan
menggunakan uap panas selama 3,5 jam pada suhu 105 0C. Biji jagung diseleksi, dicuci dan direndam
aquades steril selama 5 jam. Setelah itu disterilkan dengan larutan hipoklorit 10% selama 10 menit, dicuci
dengan air mengalir, direndam kembali dengan air steril selama 60 menit, biji Jagung siap untuk ditanam
pada perbanyakan spora.
Spora-spora endomikoriza Glomus, Acaulospora, Gigaspora dipipet, disterilkan dengan larutan
Hipoklorit 10% selama 10 menit lalu dibilas dengan aquades steril. Spora sebanyak 10 butir dipipet dan
dimasukkan sedalam 5-6 cm ke lubang tanam sebelum benih jagung ditanam. Benih jagung ditanam pada
polibag (2 biji per polybeg). Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air tanah sesuai kapasitas
lapang.
Hasil dan Pembahasan
Jumlah spora endomikoriza arbuskula Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora yang dipropagasi pada
perakaran jagung(Zea mays L.6;E33:EBAD3B363F3@3?3@;@3@9173?3KEK3@96;BDAB393E;B363F3@3:K3@947D4763
D3V= 7D3F=7D;@93=3D173?3KEK3@96;BDAB393E;B363F3@3:K3@947D4763
#0#.+%+%.7(
TP: Tanah Pasir
TM: Tanah Mix ( Campuran )
TL: Tanah Lempung
D3V=?7@G@=3@ /3>3GBG@47DWG=FG3E;67@93@
umur tanaman, jumlah spora di dalam media tanah yang dicampur dengan pasir bangunan lebih banyak
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2091
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk perbanyakan spora dari tiga genera endomikoriza. Penelitian
dilakukan di Rumah kaca Fakultas Pertanian Unud di jalan P. Moyo -Denpasar Bali. Tiga genera spora
endomikoriza (Glomus, Gigaspora dan Acaulospora) diinokulasikan pada tiga tipe tanah yang berbeda
untuk perbanyakan spora. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung (TL), tanah berpasir (TP) dan
campuran dari tanah lempung dan pasir (TM). Masing-masing perlakuan diulang lima kali sehingga
terdapat 15 unit percobaan, tiap unit percobaan terdiri 3 tanaman. Jumlah polibag tanaman uji sebanyak
45 polibag
Penempatan perlakuan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Variabel yang
diamati adalah jumlah spora, persentase (%) akar yang terkolonisasi pada umur 90 hari dengan mengambil
tiga tanaman pada tiap unit percobaan. Tanaman yang digunakan sebagai inang adalah jagung (Z. mays).
Pemilihan Jagung sebagai inang untuk memperbanyak spora endomikoriza karena jagung merupakan
tanaman inang yang sangat kompatibel dengan endomikoriza, memiliki banyak akar serabut dan
pertumbuhannya cepat (Proborini, 2014).
Prosedur perbanyakan spora pada tanaman Jagung
Media tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam polibag (@4 kg) kemudian disterilkan
menggunakan uap panas selama 3,5 jam pada suhu 105 0C. Biji jagung diseleksi, dicuci dan direndam
aquades steril selama 5 jam. Setelah itu disterilkan dengan larutan hipoklorit 10% selama 10 menit, dicuci
dengan air mengalir, direndam kembali dengan air steril selama 60 menit, biji Jagung siap untuk ditanam
pada perbanyakan spora.
Spora-spora endomikoriza Glomus, Acaulospora, Gigaspora dipipet, disterilkan dengan larutan
Hipoklorit 10% selama 10 menit lalu dibilas dengan aquades steril. Spora sebanyak 10 butir dipipet dan
dimasukkan sedalam 5-6 cm ke lubang tanam sebelum benih jagung ditanam. Benih jagung ditanam pada
polibag (2 biji per polybeg). Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air tanah sesuai kapasitas
lapang.
Hasil dan Pembahasan
Jumlah spora endomikoriza arbuskula Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora yang dipropagasi pada
perakaran jagung(Zea mays L.6;E3
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL
DAN TEKNOLOGI
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | iii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD
Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng
Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D
Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.
Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.
I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.
Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.
Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si
I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.
Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si
l
Udayana University Press,
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Udayana
2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7
iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK DAUN KAYU MANIS
(CINNAMOMUM BURMANNI BLUME) DAN UJI EFEKTIVITASNYA DALAM MENGENDALIKAN
JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM FORMA SPECIALIS LYCOPERSICI PENYEBAB PENYAKIT
LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO
Anak Agung Ketut Darmadi .................................................................................................................2025
GASIFIKASI BIOMASA DAN LIMBAH PADAT SISTEM SIRKULASI FLUIDIZED BED
I Nyoman Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Wayan Gede Ariastina .........................................2033
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
MELALUI ZONING MAP DAN ZONING TEKS
Indayati Lanya , N.Netera. Subadiyasa, Ketut Sardiana, dan G.P. Ratna Adi .....................................2039
PENINGKATAN PRODUKSI, MUTU, DAN PENDAPATAN USAHATANI
TANAMAN BUNGA GUMITIR MELALUI PEMUPUKAN MINERAL
N. Netera Subadiyasa, dan Indayati Lanya .......................................................................................2047
KEMAMPUAN DEGRADASI LIGNOSELULOSA DARI KONSORSIUM
BAKTERI RUMEN SAPI BALI DAN RAYAP
IB. G. Partama, I M. Mudita, I G. L. O. Cakra, I W. Wirawan .............................................................2055
MODEL TATA SPASIAL HUNIAN MASYARAKAT BALI PERKOTAAN
Ngakan Putu Sueca ...............................................................................................................................2062
PENGEMBANGAN GELLING AGENT ALAMI DARI DAUN GALING-GALING (CAYRATIA
TRIFOLIA L.) YANG MEMENUHI UJI KARAKTERISTIK FARMASETIS
I G.N.A. Dewantara Putra, I G.N. Jemmy A. Prasetia ..........................................................................2070
HIDROLISA DENGAN ASAM DAN ENZIM DALAM PROSES KONVERSI ULVA LACTUCA
MENJADI ETANOL
Tri Poespowati1, Ali Mahmudi Rini Kartika Dewi ...............................................................................2077
EVALUASI PENGGUNAAN TEMPAT PEMELIHARAAN
(KONTAINER PLASTIK DAN JARING) UNTUK PENELTIAN RESPON
FEEDING ABALON TERHADAP PAKAN SEGAR ALGA MAKRO.
Deny S. Yusup .......................................................................................................................................2085
PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORA DAN ACAULOSPORA
PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA
Meitini W. Proborini .............................................................................................................................2089
VARIASI JENIS DIATOM DI DANAU TAMBLINGAN UNTUK KEPENTINGAN FORENSIK
SEBAGAI INDIKATOR KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM
Ni Made Suartini, I Ketut Junitha, Pararya Suryadipura, Ni Luh Watiniasihj ......................................2094
PERUBAHAN LUAS AREAL MANGROVE DI TAHURA
NGURAH RAI DARI DATA LANDSAT
I.W.Gede Astawa Karang, Abd. Rahman As-syakur, Elok Faiqoh dan I. G. B. Sila Dharma ..............2100
xl | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORA
DAN ACAULOSPORA PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA
Meitini W. Proborini*
*Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unud
Email: pmeitini@yahoo.com
ABSTRAK
Endomikoriza adalah cendawan obligat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati
(biofertilizer) pada tanaman di lahan kering. Untuk propagasi sporanya, cendawan mikoriza dapat
diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan sebagai
media untuk propagasi spora endomikoriza.
Penelitian tentang propagasi endomikoriza indigenus Bali menggunakan tiga tipe tanah yang berbeda
dilaksanakan di laboratorium Taksonomi Tumbuhan (Mikologi) Jurusan Biologi dan Rumah kaca Fakultas
Pertanian Universitas Udayana selama empat bulan. Parameter yang diamati adalah: jumlah spora ketiga
genera endomikoriza, persentase kolonisasi hifa cendawan pada akar tanaman inang dan berat kering
akar tanaman inang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa propagasi ketiga genera spora mikoriza memiliki variasi yang
cukup tinggi pada ketiga media tanah yang digunakan. Secara keseluruahn, tanah pasir dan tanah campuran
pasir dan lempung menghasilkan kolonisasi, berat akar dan jumlah spora yang tinggi disbanding dengan
tanah lempung. Spora Gigaspora terlihat memiliki kecepatan germinasi yang lebih lambat dibanding
kedua genera spora yang lain yaitu Acaulospora dan Glomus. Tanah pasir menghasilkan kolonisasi dan
jumlah spora yang tertinggi dan tanah campuran menghasilkan kolonisasi, jumlah spora dan berat akar
tertinggi disbanding kedua jenis tanah lainnya.
Kata Kunci: Endomikoriza, propagasi, tanah, lokal Bali
Latar Belakang
Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) adalah salah satu cendawan obligat yang hidup di dalam
tanah yang bukan bersifat parasit pada inangnya (Brundrett et al. 2008). Cendawan ini selalu hidup dengan
cara berasosiasi dengan tanaman tingkat tinggi dan keduanya saling memberikan keuntungan (Nuhamara
1993; Hapsoh, 2008). Cendawan memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana (glukosa) dari
tumbuhan dan sebaliknya cendawan menyalurkan air dan hara tanah untuk tumbuhan inangnya (Smith, et
al., 2010).
Asosiasi antara akar tanaman dengan cendawan ini memberikan manfaat yang sangat baik dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman (Hesti L dan Tata, 2009) sehingga penggunaan spora endomikoriza
dapat berfungsi sebagai pupuk hayati bagi tanaman,khususnya tanaman yang hidup pada tanah yang miskin
akan phosphor dan Nitrogen (Smith, et al., 2010).
Perbanyakan spora endomikoriza memerlukan tanah sebagai media tumbuh. Beberapa jenis tanah
yang dapat digunakan sebagai media tumbuh adalah yang memiliki porositas yang cukup baik terutama
untuk perbanyakan spora Glomus dan Gigaspora (Brundrett et. al., 2008), namun beberapa penelitian
mengguakan tanah gambut untuk perbanyakan spora endomikoriza bahkan tanah yang bertekstur lempung
atau lengket
Keunikan cendawan mikoriza adalah dalam proses perbanyakan atau propagasi spora, cendawan
mikoriza memerlukan inang dan media tanah. Inang yang dipilih adalah inang yang cepat tumbuh dan
berakar banyak, salah satunya adalah jagung (Malti et al., 2011).
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2089
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk perbanyakan spora dari tiga genera endomikoriza. Penelitian
dilakukan di Rumah kaca Fakultas Pertanian Unud di jalan P. Moyo -Denpasar Bali. Tiga genera spora
endomikoriza (Glomus, Gigaspora dan Acaulospora) diinokulasikan pada tiga tipe tanah yang berbeda
untuk perbanyakan spora. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung (TL), tanah berpasir (TP) dan
campuran dari tanah lempung dan pasir (TM). Masing-masing perlakuan diulang lima kali sehingga
terdapat 15 unit percobaan, tiap unit percobaan terdiri 3 tanaman. Jumlah polibag tanaman uji sebanyak
45 polibag
Penempatan perlakuan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Variabel yang
diamati adalah jumlah spora, persentase (%) akar yang terkolonisasi pada umur 90 hari dengan mengambil
tiga tanaman pada tiap unit percobaan. Tanaman yang digunakan sebagai inang adalah jagung (Z. mays).
Pemilihan Jagung sebagai inang untuk memperbanyak spora endomikoriza karena jagung merupakan
tanaman inang yang sangat kompatibel dengan endomikoriza, memiliki banyak akar serabut dan
pertumbuhannya cepat (Proborini, 2014).
Prosedur perbanyakan spora pada tanaman Jagung
Media tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam polibag (@4 kg) kemudian disterilkan
menggunakan uap panas selama 3,5 jam pada suhu 105 0C. Biji jagung diseleksi, dicuci dan direndam
aquades steril selama 5 jam. Setelah itu disterilkan dengan larutan hipoklorit 10% selama 10 menit, dicuci
dengan air mengalir, direndam kembali dengan air steril selama 60 menit, biji Jagung siap untuk ditanam
pada perbanyakan spora.
Spora-spora endomikoriza Glomus, Acaulospora, Gigaspora dipipet, disterilkan dengan larutan
Hipoklorit 10% selama 10 menit lalu dibilas dengan aquades steril. Spora sebanyak 10 butir dipipet dan
dimasukkan sedalam 5-6 cm ke lubang tanam sebelum benih jagung ditanam. Benih jagung ditanam pada
polibag (2 biji per polybeg). Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air tanah sesuai kapasitas
lapang.
Hasil dan Pembahasan
Jumlah spora endomikoriza arbuskula Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora yang dipropagasi pada
perakaran jagung(Zea mays L.6;E33:EBAD3B363F3@3?3@;@3@9173?3KEK3@96;BDAB393E;B363F3@3:K3@947D4763
D3V= 7D3F=7D;@93=3D173?3KEK3@96;BDAB393E;B363F3@3:K3@947D4763
#0#.+%+%.7(
TP: Tanah Pasir
TM: Tanah Mix ( Campuran )
TL: Tanah Lempung
D3V=?7@G@=3@ /3>3GBG@47DWG=FG3E;67@93@
umur tanaman, jumlah spora di dalam media tanah yang dicampur dengan pasir bangunan lebih banyak
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2091
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk perbanyakan spora dari tiga genera endomikoriza. Penelitian
dilakukan di Rumah kaca Fakultas Pertanian Unud di jalan P. Moyo -Denpasar Bali. Tiga genera spora
endomikoriza (Glomus, Gigaspora dan Acaulospora) diinokulasikan pada tiga tipe tanah yang berbeda
untuk perbanyakan spora. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung (TL), tanah berpasir (TP) dan
campuran dari tanah lempung dan pasir (TM). Masing-masing perlakuan diulang lima kali sehingga
terdapat 15 unit percobaan, tiap unit percobaan terdiri 3 tanaman. Jumlah polibag tanaman uji sebanyak
45 polibag
Penempatan perlakuan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Variabel yang
diamati adalah jumlah spora, persentase (%) akar yang terkolonisasi pada umur 90 hari dengan mengambil
tiga tanaman pada tiap unit percobaan. Tanaman yang digunakan sebagai inang adalah jagung (Z. mays).
Pemilihan Jagung sebagai inang untuk memperbanyak spora endomikoriza karena jagung merupakan
tanaman inang yang sangat kompatibel dengan endomikoriza, memiliki banyak akar serabut dan
pertumbuhannya cepat (Proborini, 2014).
Prosedur perbanyakan spora pada tanaman Jagung
Media tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam polibag (@4 kg) kemudian disterilkan
menggunakan uap panas selama 3,5 jam pada suhu 105 0C. Biji jagung diseleksi, dicuci dan direndam
aquades steril selama 5 jam. Setelah itu disterilkan dengan larutan hipoklorit 10% selama 10 menit, dicuci
dengan air mengalir, direndam kembali dengan air steril selama 60 menit, biji Jagung siap untuk ditanam
pada perbanyakan spora.
Spora-spora endomikoriza Glomus, Acaulospora, Gigaspora dipipet, disterilkan dengan larutan
Hipoklorit 10% selama 10 menit lalu dibilas dengan aquades steril. Spora sebanyak 10 butir dipipet dan
dimasukkan sedalam 5-6 cm ke lubang tanam sebelum benih jagung ditanam. Benih jagung ditanam pada
polibag (2 biji per polybeg). Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air tanah sesuai kapasitas
lapang.
Hasil dan Pembahasan
Jumlah spora endomikoriza arbuskula Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora yang dipropagasi pada
perakaran jagung(Zea mays L.6;E3