Pengaruh Cendawan Endomikorhiza Glomus aggregatum, Glomus etunicatum, GIomus fasciculatum dan Kompos Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) Terhadap Pertumbiuhan Bibit Paraserianthesfalcataria (L.) Niesen Pada Tanah Latosol
Victor Moses (E01495001). Pengaruh Cendawan Endomikorhiza Glomus aggregatum, Glomus
etunicatum, GIomusf d c u l a t u m dan Kompos Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) Terhadap
Pertumhuhan Bibit Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen Pada Tanah Latosol. Dibawah
Bimbingan Dr. IT.Supriyanto.
Kegiatan pembibitan dalam kehutanan dituntut untuk dapat menghasilkan bibit dalam jumlah
besar, sehat dan baik mutunya. Masalah yang sering dihadapi dalarn kegiatan pembibitan ini antara
lain adalah penggunaan top soil sebagai media tumbuh dan rendahnya keberhasilan tumbuh bibit di
lapangan yang diakibatkan karena rendahnya vigor bibit. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha
perbaikan yang antara lain dapat dilBkukan melalui penggunaan bahan organik dan teknologi
mikorhiza dalam pembibitan.
Penelitian ini bemjuan untuk mengetahui pengamh inokulasi cendawan endomikorhiza
Glomusaggregatlrm, Glomus etunicohlm, Glomusfascia~latumdan kompos kulit buah kakao terhadap
pertumbuhan bibit Paraserianthesfalcotaria, mengetahui tingkat kompatibilitas ketiga jenis cendawan
endomikorhiza tersebut pada bibit dan menwba memberikan nilai tambah limbah kulit buah kakao
melalui pembuatan kompos.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Pohon
serta Laboratorium Natural Product SEAMEO - BIOTROP selama 6 bulan yang dimulai dari bulan
November 1999 sampai dengan bulan April 2000.
Metode penelitian terdii dari dua tahap yaitu (1) tahap persiapan penelitian yang meliputi
kegiatan pengomposan kulit buah kakao (KBK), sterilisasi tanah dan pasir, persiapan media tanam
serta pengecambahan benih sengon dan (2) tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi kegiatan
analisis kimia kompos, penyapihan bibit, inokulasi cendawan endomikorhiza, pemeliharaan bibit,
pengamatan dan pengukuran parameter.
Rancangan perwbaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
_
pola FaktorialL6 x ~ dengan
4
20 ulangan u m k masing-masing kombinasi perl&an..
Ko~mposyang~
dicampur tanah sebagai faktor A terdiri dari 6 taraf yaitu KO (Tanpa Kompos), K1 (Kompos 10 %), K2
(Kompos 20 %), K3 (Kompos 30 %), K4 (Kompos 40 %) dan K5 (Kompos 50 %), sedangkan
mikorhiza sebagai faktor B terdiri dari 4 taraf yaitu MO (tanpa Mikorhiza), M I (Glomus aggregatr~rn),
M2 (Glotn~rsettrrricat~rm)dan M3 (Glomtrsfasciculatum). Parameter yang diamati dan diukur dalam
penelitian ini yaitu tinggi, diameter, kekokohan semai, berat kering total (BKT), nisbah pucuk akar
(NPA), Relative Field Mycorrhizal Dependetlcy (RFMD), jumlah spora, persentase kolonisasi
mikorhiza dan indeks mutu bibit.
Kompos KBK setelah dilakukan analisis kimia mempunyai kandungan unsur hara yang baik
dan memenuhi standm kompos yang ditetapkan oleh Perum Perhutani. Hanya pada parameter kadar
air, asam humat dan nisbah C/Nmasih belum memenuhi standar tersebut.
Pemberian kompos I
etunicatum, GIomusf d c u l a t u m dan Kompos Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) Terhadap
Pertumhuhan Bibit Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen Pada Tanah Latosol. Dibawah
Bimbingan Dr. IT.Supriyanto.
Kegiatan pembibitan dalam kehutanan dituntut untuk dapat menghasilkan bibit dalam jumlah
besar, sehat dan baik mutunya. Masalah yang sering dihadapi dalarn kegiatan pembibitan ini antara
lain adalah penggunaan top soil sebagai media tumbuh dan rendahnya keberhasilan tumbuh bibit di
lapangan yang diakibatkan karena rendahnya vigor bibit. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha
perbaikan yang antara lain dapat dilBkukan melalui penggunaan bahan organik dan teknologi
mikorhiza dalam pembibitan.
Penelitian ini bemjuan untuk mengetahui pengamh inokulasi cendawan endomikorhiza
Glomusaggregatlrm, Glomus etunicohlm, Glomusfascia~latumdan kompos kulit buah kakao terhadap
pertumbuhan bibit Paraserianthesfalcotaria, mengetahui tingkat kompatibilitas ketiga jenis cendawan
endomikorhiza tersebut pada bibit dan menwba memberikan nilai tambah limbah kulit buah kakao
melalui pembuatan kompos.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Pohon
serta Laboratorium Natural Product SEAMEO - BIOTROP selama 6 bulan yang dimulai dari bulan
November 1999 sampai dengan bulan April 2000.
Metode penelitian terdii dari dua tahap yaitu (1) tahap persiapan penelitian yang meliputi
kegiatan pengomposan kulit buah kakao (KBK), sterilisasi tanah dan pasir, persiapan media tanam
serta pengecambahan benih sengon dan (2) tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi kegiatan
analisis kimia kompos, penyapihan bibit, inokulasi cendawan endomikorhiza, pemeliharaan bibit,
pengamatan dan pengukuran parameter.
Rancangan perwbaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
_
pola FaktorialL6 x ~ dengan
4
20 ulangan u m k masing-masing kombinasi perl&an..
Ko~mposyang~
dicampur tanah sebagai faktor A terdiri dari 6 taraf yaitu KO (Tanpa Kompos), K1 (Kompos 10 %), K2
(Kompos 20 %), K3 (Kompos 30 %), K4 (Kompos 40 %) dan K5 (Kompos 50 %), sedangkan
mikorhiza sebagai faktor B terdiri dari 4 taraf yaitu MO (tanpa Mikorhiza), M I (Glomus aggregatr~rn),
M2 (Glotn~rsettrrricat~rm)dan M3 (Glomtrsfasciculatum). Parameter yang diamati dan diukur dalam
penelitian ini yaitu tinggi, diameter, kekokohan semai, berat kering total (BKT), nisbah pucuk akar
(NPA), Relative Field Mycorrhizal Dependetlcy (RFMD), jumlah spora, persentase kolonisasi
mikorhiza dan indeks mutu bibit.
Kompos KBK setelah dilakukan analisis kimia mempunyai kandungan unsur hara yang baik
dan memenuhi standm kompos yang ditetapkan oleh Perum Perhutani. Hanya pada parameter kadar
air, asam humat dan nisbah C/Nmasih belum memenuhi standar tersebut.
Pemberian kompos I