PENENTUAN NILAI EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG (EMP) PADA RUAS JALAN KOTA PADANG DENGAN METODE ANALISIS REGRESI.

PENENTUAN NILAI EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG
(EMP) PADA RUAS JALAN KOTA PADANG DENGAN
METODE ANALISIS REGRESI

TUGAS AKHIR

Oleh
ARIFKI RAHMAN
1010922064

JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

ABSTRAK
Dalam melakukan perencanaan dan mengetahui tingkat
pelayanan dari suatu jalan dikenal dengan istilah kapasitas jalan.
Kapasitas jalan dapat ditentukan dengan menghitung volume arus lalu
lintas yang melewati suatu ruas jalan kemudian dikonversikan ke dalam
satuan mobil penumpang per jam (smp/jam). Faktor yang digunakan

untuk konversi tersebut disebut dengan nilai ekivalensi mobil
penumpang (emp). Di dalam MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia)
1997 dijelaskan ekivalensi mobil penumpang merupakan faktor yang
menunjukkan berbagai tipe kendaraan dibandingkan dengan kendaraan
ringan sehubungan dengan pengaruhnya terhadap kecepatan kendaraan
ringan dalam arus lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan
ringan yang sasisnya mirip, emp = 1,0). Tugas akhir ini menjelaskan
tentang nilai emp untuk ruas jalan di Kota Padang kemudian nilai emp
yang didapat dibandingkan dengan nilai emp pada MKJI 1997. Objek
penelitian dari tugas akhir ini yaitu ruas Jalan By Pass km 8 depan RM
Sederhana dan ruas Jalan S. Parman depan RM Ajo Paris. Data yang
diambil berupa volume lalu lintas pada jam sibuk pagi (07.00-08.30),
siang (11.00-12.30) dan sore (17.00-18.30). Nilai emp didapat dengan
cara analisis regresi. Kemudian dari analisis tersebut diperoleh koefisien
regresi yang nantinya akan direkomendasikan sebagai nilai emp untuk
masing-masing ruas jalan. Dari hasil analisis regresi didapatkan nilai
emp tiap jenis kendaraan untuk ruas Jalan By Pass km 8, Light Vehicle
(LV) = 1,00, Heavy Vehicle (HV) = 1,095 , dan Motor Cycle (MC) =
0,781. Sedangkan nilai emp tiap jenis kendaraan pada ruas jalan S.
Parman, Light Vehicle (LV) = 1,00, Heavy Vehicle (HV) = 2,547 , dan

Motor Cycle (MC) = 0,562.
Kata Kunci : kapasitas, ekivalensi mobil penumpang, jalan perkotaan,
analisis regresi

i

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan data statistik yang ada, pertumbuhan kendaraan di
Indonesia sangat tinggi. Pada tahun 2012 jumlah kendaraan di Indonesia
mencapai 94,3 juta unit. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kendaraan
di Indonesia 85,6 juta unit. Bisa diartikan telah terjadi peningkatan
sebesar 8,7 juta unit dari tahun 2011 ke tahun 2012. Jika dilihat lebih
jauh lagi, pada tahun 1999 jumlah kendaraan di Indonesia hanya 18,2
juta unit saja. Berarti telah terjadi peningkatan lebih dari 75 juta unit
bila dibandingkan dengan jumlah kendaraan pada tahun 2012.
Salah satu alasan pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan di
Indonesia terutama di kota-kota besar yaitu pemenuhan kebutuhan
individu. Misalnya pemenuhan kebutuhan akan pekerjaan, pendidikan,

dan kesehatan. Kendaraan yang bertambah tentu akan mempengaruhi
dan meningkatkan jumlah pergerakan kendaraan pada suatu kota. Hal ini
tentu harus diimbangi dengan pertumbuhan prasarana transportasi yang
berfungsi untuk menyediakan ruang gerak bagi kendaraan yang ada di
kota tersebut. Prasarana transportasi yang utama sekali yaitu jalan.
Dalam melakukan perencanaan dan mengetahui tingkat
pelayanan dari suatu jalan dikenal dengan istilah kapasitas jalan.
Kapasitas jalan merupakan kemampuan suatu ruas jalan untuk
menampung arus atau volume lalu lintas yang melewati ruas jalan
tersebut dalam satu jam. Kapasitas jalan dapat ditentukan dengan
menghitung volume arus lalu lintas yang melewati suatu ruas jalan

kemudian dikonversikan ke dalam satuan mobil penumpang per jam
(smp/jam). Faktor yang digunakan untuk konversi tersebut disebut
dengan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp).
Nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) antara ruas jalan,
persimpangan, dan bundaran memiliki nilai yang berbeda bahkan antara
ruas jalan perkotaan dengan ruas jalan luar kota nilainya juga berbeda.
Faktor


yang

mempengaruhi

perbedaan

nilai

ekivalensi

mobil

penumpang (emp) antara lain karakteristik jalan, lingkungan, jenis
kendaraan, dan volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.
Selain itu, teknologi kendaraan-kendaraan yang beredar di masyarakat
sekarang ini tentu sudah mengalami banyak perkembangan di antaranya
kemampuan mesin yang lebih baik, rem yang lebih responsif, dan
pengoperasian kendaraan yang lebih mudah.
Nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) di Indonesia telah
ditetapkan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. MKJI

1997 disusun dan dibuat berdasarkan keadaan lalu lintas pada tahun
tersebut. Nilai ekivalensi mobil penumpang tersebut belum tentu sesuai
dengan keadaan lalu lintas sekarang. Oleh karena itu, nilai ekivalensi
mobil penumpang (emp) perlu dikaji ulang sesuai dengan kondisi lalu
lintas pada saat sekarang.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) pada
ruas jalan di kota Padang.

2

b. Membandingkan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp)
penelitian dengan nilai ekivalensi penumpang (emp) pada
MKJI 1997.
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan dalam
perencanaan maupun peningkatan kinerja ruas jalan di kota Padang.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari penelitian terlalu luas, maka pembatasan
masalah dalam penelitian akan berkonsentrasi pada beberapa hal yaitu:

a. Penelitian dilakukan pada tipe jalan perkotaan dua-lajur takterbagi (2/2 UD) dengan lokasi di Jalan By Pass km 8 dan
pada tipe jalan empat-lajur tak-terbagi (4/2 UD) dengan
lokasi di Jalan S. Parman.
b. Penelitian dilakukan pada jam sibuk pagi, siang dan sore.
c. Tipe kendaraan yang dihitung yaitu kendaraan ringan (LV),
kendaraan berat (HV) dan kendaraan sepeda motor (MC).
d. Kendaraan tak bermotor (UM) tidak dihitung.
e. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis regresi.

3