pengaruh Motivasi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan PT IPHA Laboratoies.
ABSTRAK
Motivasi, kecerdasan spiritual, dan kinerja menjadi bagian yang penting dalam organisasi/perusahaan yang turut berperan dalam pencapaian visi organisasi/perusahaan tersebut. Hal ini menarik peneliti untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kecerdasan spiritual baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan jumlah responden 55 karyawan. Data penelitian merupakan data primer yang diambil melalui kuesioner berskala likert, dimana tingkat validitas dan reliabilitiasnya telah diuji terlebih dahulu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan kecerdasan spiritual secara bersama-sama berpengaruh sebesar 91.90% terhadap kinerja karyawan dan sisanya sebesar 8.10% berasal dari factor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Secara parsial pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan lebih dominan dari pada motivasi.
(2)
ABSTRACT
Motivation, spiritual intelligence, and performance are important part in an organization/company that contribute to the fulfillment of their vision. This fact triggers the researcher to conduct a research in order to investigate the influence of motivation and spiritual intelligence both simultaneously and partially towards employee’s performance. This research employs survey method towards 55 employee’s participants. The primary data was obtained by means of questionnaire at likert-scale, in which its validity and reliability had been tested in advance. Methods of analysis used in this research is descriptive method and verification method. The result indicate that motivation and spiritual intelligence at the same time influence the employee’s performance for about 91.90% and the rest 8.10% is caused by other factors which are not examined by the researcher. In partially, spiritual intelligence has more dominant influence towards the employee’s performance rather than motivation.
(3)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9
1.2.1. Identifikasi Masalah... 9
1.2.2. Rumusan Masalah... 11
1.3. Tujuan Penelitian... 11
1.4. Kegunaan Penelitian ... 12
BAB II. KAJIAN KEPUSTAKAAN... 13
2.1. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia ... 13
2.2. Motivasi ... 17
2.2.1. Definisi Motivasi ... 17
2.2.2. Dimensi Motivasi... 20
2.3. Kecerdasan Spiritual... 22
2.3.1. Definisi Kecerdasan Spiritual ... 22
2.3.2. Dimensi Kecerdasan Spiritual ... 24
2.4. Kinerja ... 26
(4)
2.4.2. Dimensi Kinerja... 27
2.5. Penelitian Sebelumnya ... 30
BAB III. RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 32
3.1. Rerangka Pemikiran ... 32
3.1.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja ... 32
3.1.2. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja... 33
3.2. Model Penelitian... 34
3.3. Hipotesa Penelitian ... 36
BAB IV. METODE PENELITIAN ... 37
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 37
4.1.1. Sejarah Singkat ... 37
4.1.2. Struktur Organisasi ... 38
4.2. Populasi dan Teknik Pengumpulan Data... 39
4.3. Metode Penelitian ... 40
4.3.1. Metode Penelitian Yang Digunakan ... 40
4.3.2. Teknik Analisis ... 41
4.3.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41
4.3.2.2. Uji Asumsi Klasik ... 43
(5)
5.2. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 58
5.3. Deskriptif Variabel ... 67
5.2.1. Variabel Motivasi ... 68
5.2.2. Variabel Kecerdasan Spiritual ... 72
5.2.3. Variabel Kinerja ... 80
5.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 87
5.4.1. Hasil Uji Normalitas... 87
5.4.2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 88
5.4.3. Hasil Uji heteroskedastisitas... 89
5.5. Hasil Pengujian Hipotesis... 90
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 99
6.1. Kesimpulan... 99
6.2. Saran ... 100
DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 103 LAMPIRAN Kuesioner
LAMPIRAN Tabulasi Data LAMPIRAN Hasil SPSS CURRICULLUM VITAE
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kinerja karyawan PT IPHA Laboratories ... 3
Tabel 1.2. Hasil wawancara terhadap manajer di PT IPHA Laboratories ... 4
Tabel 1.3. Hasil wawancara terhadap karyawan di PT IPHA Laboratories... 6
Tabel 4.1. Skala Likert yang dikembangkan... 41
Tabel 4.2. Operasionalisasi variabel ... 49
Tabel 4.3. Variabel control... 54
Tabel 5.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin... 52
Tabel 5.2. Karakteristik responden berdasarkan usia... 53
Tabel 5.3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir... 54
Tabel 5.4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja responden ... 55
Tabel 5.5. Hasil uji validitas variabel motivasi... 58
Tabel 5.6. Hasil uji reliabilitas variabel motivasi ... 60
Tabel 5.7. Hasil uji validitas variabel kecerdasan spiritual... 61
Tabel 5.8. Hasil uji reliabilitas variabel kecerdasan spiritual ... 63
Tabel 5.9. Hasil uji validitas variabel kinerja ... 64
Tabel 5.10. Hasil uji reliabilitas variabel kinerja ... 66 Tabel 5.11. Rangkuman hasil skor kuesioner variabel motivasi di PT IPHA
(7)
Tabel 5.13. Rangkuman hasil skor kuesioner variabel kinerja di PT IPHA
Laboratories ... 81
Tabel 5.14. Hasil uji normalitas ... 88
Tabel 5.15. Hasil uji multikolinearitas... 89
Tabel 5.16. Hasil uji heteroskedastisitas ... 89
Tabel 5.17. Nilai koefisien regresi linear berganda ... 91
Tabel 5.18. Nilai hasil uji F... 93
Tabel 5.19. Nilai hasil uji T ... 94
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Model penelitian... 35 Gambar 4.1. Struktur organisasi PT IPHA Laboratories ... 38 Gambar 5.1. Diagram kausal antara motivasi (X1), kecerdasan spiritual (X2),
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang penelitian
Dengan perkembangan sosial ekonomi, ilmu pengetahuan dan tekologi yang berjalan dengan cepat menuntut suatu organisasi/perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Terutama dalam menghadapi tantangan era globalisasi yang diwarnai persaingan yang semakin mengakibatkan tuntutan tersebut menjadi semakin kuat. Salah satu tantangan terberat yaitu dengan adanya “Masyarakat Ekonomi ASEAN” atau lebih dikenal dengan MEA. Dengan adanya MEA membuat persaingan menjadi semakin lebar tidak hanya persaingan antar organisasi/perusahaan local tetapi juga organisasi/perusahaan lain di ASEAN.
Tantangan ini berlaku juga di industri farmasi, dimana permintaan masyarakat terhadap obat yang semakin meningkat diimbangi dengan persaingan antar organisasi/perusahaan pembuat obat yang meningkat pula sehingga peningkatan kinerja organisasi perusahaan perlu dilakukan. Sebagai organisasi/perusahaan yang bergerak di industri farmasi PT IPHA Laboratories perlu meningkatkan kinerjanya supaya dapat bertahan dari tantangan era globalisasi ini.
Peningkatan kinerja organisasi/perusahaan merupakan kumpulan dari kinerja para pegawai yang berada didalamnya. Berbagai faktor dapat
(10)
mempengaruhi kinerja tersebut seperti lingkungan eksternal contohnya perubahan politik, sosial dan ekonomi, maupun lingkungan internal seperti motivasi dari karyawan itu sendiri. Motivasi karyawan dapat berupa keinginan untuk berprestasi, untuk berafiliasi dan untuk memiliki kekuasaan dalam pekerjaannya. Dimana ketiga hal tersebut berpegaruh terhadap kesungguhan bekerja, kejujuran dalam bekerja, dan kesadaran dalam bekerja atau dalam hal ini ketiga hal tadi merupakan kecerdasan spritual.
Berhadapan dengan usaha peningkatan kinerja karyawan, salah satu permasalahan dasar adalah bagaimana motivasi dapat meningkatkan kecerdasan spiritual dari karyawan. Hal ini sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan yang nantinya berimplikasi pada kinerja organisasi/perusahaan di dalam menjalankan kegiatan yang telah diprogramkan sesuai dengan Visi dan Misi dari organisasi/perusahaan tersebut.
Dalam upaya mengadaptasi gejolak lingkungan diatas, maka perlu ditopang oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai, karena SDM dewasa ini merupakan asset organisasi/perusahaan yang paling berharga. Namun pada sisi lain kinerja karyawan relative masih dibawah target. Hal ini bisa dilihat pada tabel kinerja Tabel 1.1 sebagai berikut:
(11)
Tabel 1.1. Kinerja Karyawan PT IPHA Laboratories No Item Penilaian Target (%) Pencapaian (%)
6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6*
1
Prosentase batch produksi obat yang diperoleh
100 70.32 71.43 70.99 74.32 73.54 73.02 72.14 74.32 76.43 78.32 70.12 76.32 72.76
2
Prosentase pengujian produk yang terseleseikan
100 70.65 70.98 71.03 73.39 73.03 74.35 73.87 73.98 75.34 76.32 71.23 78.32 74.32
3
Prosentase CAPA yang berhasil diseleseikan
100 59.97 66.43 69.16 70.35 70.68 70.95 73.19 72.36 73.44 74.11 75.60 73.43 76.10
4
Prosentase laporan Batch
Record yang
terseleseikan
100 72.43 71.45 70.65 73.12 73.87 80.23 80.65 81.65 78.65 79.32 75.31 76.24 76.13
5 Prosentasi laporan pengujian yang terseleseikan
100 69.33 70.52 71.43 71.24 70.43 65.73 70.21 79.43 71.23 74.23 71.29 80.12 78.23
6 Prosentase penyeleseian prosedur tetap yang terseleseikan
100 75.11 79.65 79.44 78.14 74.68 68.24 71.64 74.57 72.71 71.80 74.20 72.39 74.17
7 Kesesuaian waktu penyeleseian pembuatan obat
100 67.49 70.54 71.45 76.43 74.86 71.67 72.39 70.43 71.24 78.32 71.43 70.43 78.21
8 Kesesuaian waktu penyeleseian pengujian produk
100 70.54 71.43 67.87 70.32 71.34 72.36 71.86 76.43 70.45 76.23 72.65 67.87 70.11
9
Kesesuaian waktu penyeleseian dokumentasi
100 72.77 72.52 69.79 69.68 70.26 69.94 73.90 74.13 73.94 74.79 73.60 75.13 72.00
10
Kesesuaian rencana dengan hasil yang diperoleh
100 70.46 70.60 71.71 75.93 74.26 72.89 68.71 74.13 71.61 73.02 72.00 71.00 69.79
11 Prosentase
kehadiran 100 81.92 80.62 75.88 84.24 81.08 84.34 80.10 75.77 78.69 80.00 78.00 77.51 75.83 Rata-rata kinerja tiap
bulan 100 71.00 72.38 71.76 74.29 73.46 73.06 73.51 75.20 73.98 76.04 73.22 74.43 74.33
Sumber: PT IPHA Laboratories Juni 2015 – Juni 2016 Keterangan :
6 : Juni 2015 7 : Juli 2015 8 : Agustus 2015 9 : September 2015 10 : Oktober 2015 11 : November 2015 12 : Desember 2015
1 : Januari 2016 2 : Februari 2016 3 : Maret 2016 4 : April 2016 5 : Mei 2016 6* : Juni 2016
(12)
Berdasarkan Tabel 1.1. jelas terlihat bahwa kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories dapat dinyatakan tidak optimal dengan tidak terpenuhinya target. Dari data yang didapat ini kemudian dilakukan pra-riset yaitu dengan wawancara terhadap manager dan karyawan di PT IPHA Laboratories untuk melihat apa sebenarnya yang menyebabkan kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories tidak optimal. Dibawah ini Tabel 1.2. yang memperlihatkan hasil wawancara terhadap manajer di PT IPHA Laboratories:
Tabel 1.2. Hasil Wawancara Terhadap Manager di PT IPHA Laboratories
No Pertanyaan Jawaban
1 Dari hasil data kinerja yang diberikan, menurut bapak/ibu mengapa kinerja di department bapak/ibu belum memenuhi target?
Produksi (sumber: bapak X) Jawab:
Penyebab paling utama yaitu tidak tercapainya target produksi obat yaitu 60 batch dalam satu bulan (20 hari kerja), baru bisa tercapai dikerjakan dalam satu bulan lebih 1 minggu (25 hari kerja), sehingga setiap bulannya target selalu tidak tercapai karena harus memenuhi target bulan sebelumnya.
Ada beberapa hal yang menurut saya menjadi penyebab mengapa kinerja di department saya kurang maksimal. Pertama, kurangnya kerja sama antar karyawan satu dengan karyawan lain. Yang paling terasa adalah adanya senioritas antara karyawan yang sudah lama bekerja dengan karyawan baru, ditambah dengan perbedaan umur. Rata-rata karyawan senior di departemet saya sudah berusia 40 tahun ke atas, sehingga kurang bisa menyesuaikan
(13)
padahal sudah ada jadwal lembur masing-masing karyawan.
Sebenarnya masih banyak penyebab-penyebab mengapa kinerja didepartement saya belum memenuhi target, seperti masih banyaknya anak buah saya yang sering mengobrol, istirahat belum pada waktunya, bahkan saya pernah menemukan karyawan yang tertidur di waktu jam kerja. Tetapi ketiga hal diataslah yang menurut saya penyebab paling utama mengapa kinerja di department saya kurang maksimal.
2 QC (sumber: ibu Y)
Jawab:
Karena anak buah saya semuanya perempuan, menurut pendapat saya mengapa kinerja di departemen saya belum memenuhi target yaitu masih banyaknya waktu yang terbuang sia-sia karena banyaknya kegiatan yang tidak semestinya dilakukan di waktu jam kerja masih tetap dilakukan. Antara lain, yang saya liat banyaknya anak buah saya yang mengobrol, bergosip, tanpa memerhatikan pekerjaan. Ada juga yang sering bermain dengan gadget, padahal diaturan sudah ditetapkan gadget harus disimpan di loker padahal sudah saya tegur dan sudah banyak diperingati.
Selanjutnya Tabel 1.3. memperlihatkan hasil wawancara terhadap karyawan di PT IPHA Laboratories, wawancara dilakukan kepada pegawai dengan menanyakan pertanyaan dan pegawai menjawab dengan “ya” dan “tidak” saja.
(14)
Tabel 1.3. Hasil Wawancara Terhadap Karyawan di PT IPHA Laboratories
No . Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah anda bisa diajak kerjasama? 9 1
2 Apakah rekan kerja anda bisa diajak
kerjasama? 2 8
3 Apakah anda sering mengobrol hal-hal
diiluar pekerjaan pada saat jam kerja? 0 10 4 Apakah rekan kerja anda sering mengobrol
hal-hal diluar pekerjaan pada saat jam kerja? 9 1
Dari Tabel 1.1, Tabel 1.2, dan Tabel 1.3 dapat disimpulkan tidak optimalnya kinerja pegawai diduga disebabkan oleh motivasi yang rendah dan kecerdasan spiritual yang rendah. Artinya untuk meningkatkan kinerja karyawan, perlu ditingkatkan pula motivasi dari karyawan. Dengan meningkatnya motivasi karyawan dapat pula meningkatkan kecerdasan spiritual dari karyawan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu manager di PT IPHA laboratories kurangnya motivasi terlihat pada kerjasama antara karyawan dalam meraih prestasi yang baik, tampaknya belum terjalin secara utuh. Hubungan komunikasi sesama karyawan dirasakan kurang harmonis karena masih adanya
(15)
Kurangnya inisiatif dari karyawan serta menunggu perintah atasan adalah fenomena yang banyak muncul di lingkungan kerja, padahal pembagian tugas (job
description) dari masing-masing pegawai telah ada. Artinya kondisi saat ini,
motivasi karyawan untuk bekerja masih dapat dikatakan rendah. Pola kerja yang cenderung lambat yang berkaitan dengan tugas pokok maupun tugas-tugas diluar bukan merupakan hal asing terjadi, terutama jika karyawan di perintahkan untuk lembur. Rendahnya kinerja pegawai di PT IPHA Laboratories lebih banyak terdapat pada pencapaian kuantitas kerja yang dibawah target yang diharapkan oleh perusahaan (100 persen)
Rendahnya kinerja pegawai di PT IPHA Laboratories juga terlihat dari ketepatan dalam menyeleseikan pekerjaan dan ketepatan pada pekerjaan yang mengacu pada rencana yang masih dibawah target. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu manajer yang ada di PT IPHA Laboratories, target produksi obat 60 batch dalam satu bulan (20 hari kerja) baru selesai dikerjakan dalam satu bulan lebih 1 minggu (25 hari kerja). Hal inilah yang menyebabkan kinerja di PT IPHA Laboratories tidak optimal.
Berdasarkan hasil wawancara pula dengan salah satu manager di PT IPHA Laboratories kecerdasan spiritual karyawan juga dirasakan rendah. Kondisi rendahnya kecerdasan spiritual terlihat dari kesungguhan kerja, kejujuran kerja, dan kesadran kerja dari karyawan yang masih rendah ditandai dengan masih banyaknya kegiatan lain yang dilakukan karyawan diluar tugas yang masih banyak dilakukan, salah satu contohnya kegiatan mengobrol, coffee break yang
(16)
tidak dalam waktunya, tertidur pada saat jam kerja, dan masih banyak kegiatan lain diuar tanggung jawabnya. Kesungguhan kerja yang dirasa kurang oleh manajer ini dikonfirmasi oleh hasil wawancara kepada karyawan yang sebagian besar menjawab rekannya sering mengobrol hal-hal diluar pekerjaan pada saat jam kerja.
Dalam pengelolaan suatu perusahaan dibidang industri obat, karyawan PT IPHA Laboratories menempati posisi yang sangat penting dalam menjamin kelancaran kerja, karena karyawanlah yang berhadapan langsung dengan aktivitas utama perusahaan untuk menghasilkan output tertentu yang diusahakan. Akibatnya karyawan PT IPHA Laboratories dituntut agar dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga mencapai persyaratan-persyaratan tersebut yang akhirnya secara langsung dapat diterima jumlah, maupun kualitasnya, ketepatan waktunya, dan komitmen terhadap rencana kerja.
Melihat fenomena seperti itu, maka diperlukan adanya motivasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan serta menigkatkan kecerdasan spiritual untuk meningkatkan kesungguhan kerja para pegawai. Motivasi dan kecerdasan spiritual merupakan suatu unsur penting dalam meningkatkan kinerja karyawan dimana motivasi dapat memeberikan suatu dorongan yang mampu menggerakan segala
(17)
kesungguhan dalam bekerja, kejujuran dalam bekerja, dan kesadaran dalam bekerja.
Kondisi saat ini menunjukan rendahnya motivasi dan kecerdasan spiritual dalam melaksanakan pekerjaan diduga sebagai akibat dari kurangnya perhatian pimpinan dalam hal kebijakan pembinaan, pembagian kerja yang relative kurang proporsional, tidak adanya pengakuan dan penghargaan serta promosi dari organisasi/perusahaan, rendahnya kesungguhan; kejujuran; kesadaran dalam bekerja, tidak adanya kerjasama antar sesama karyawan, dan tidak dilibatkannya karyawan dalam hal pengambilan keputusan. Hal ini berpengaruh terhadap penyeleseian pekerjaan yang ditargetkan.
Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan mencari penjelasan secara mendasar bahwa faktor apa yang sesungguhnya yang menyebabkan pencapaian kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories menjadi tidak optimal. Dalam penelitian ini, titik perhatian akan lebih dipelajari dari pengaruh motivasi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Kinerja di PT IPHA Laboratories bisa dikatakan tidak optimal. Hal ini ditandai dengan kuantitas produksi yang belum memenuhi target, ketepatan waktu
(18)
produksi yang masih bisa belum dicapai, dan komitmen dari pencapaian pekerjaan sesuai rencana yang masih belum memenuhi target.
Peningkatan kinerja pegawai PT IPHA Laboratories perlu dilakukan supaya lebih optimal dalam bekerja, hal ini untuk mendukung kinerja dari perusahaan PT IPHA Laboratories itu sendiri. Salah satunya ditentukan oleh motivasi dan pengelolan kecerdasan spiritual dari karyawan.
Rendahnya motivasi dalam bekerja yang menunjukan bahwa kerjasama antara karyawan dalam meraih prestasi yang baik, tampaknya belum terjalin secara utuh. Hubungan komunikasi sesama karyawan dirasakan kurang harmonis karena masih adanya karyawan yang belum bisa diajak kerjasama, hal ini dikarenakan adanya senioritas. Sehingga dapat disimpulkan masalah pertama dari penelitian ini adalah rendahnya motivasi yang berpengaruh pada kinerja.
Sementara itu masih lemahnya kecerdasan spiritual di PT IPHA Laboratories dapat dilihat dari rendahnya kesungguhan, kejujuran, dan kesadaran dalam bekerja dengan ditandai fenomena banyaknya kegiatan diluar tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh karyawan PT IPHA Laboratories seperti kegiatan mengobrol, coffee break yang tidak dalam waktunya, dan tertidur pada saat jam kerja. Sehingga dapat disimpulkan permasalahan lainnya adalah masih rendahnya kecerdasan spiritual terhadap kinerja.
(19)
“Pengaruh Motivasi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan PT IPHA Laboratories”.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi masalah, antara lain :
1. Bagaimana motivasi karyawan di PT IPHA Laboratories?
2. Bagaimana kecerdasan spiritual karyawan di PT IPHA Laboratories? 3. Bagaimana kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories?
4. Bagaimana pengaruh motivasi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan PT IPHA Laboratories baik secara simultan maupun parsial?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui motivasi karyawan di PT IPHA Laboratories. 2. Untuk mengetahui kecerdasan spiritual karyawan di PT IPHA
Laboratories.
3. Untuk mengetahui tingkat karyawan di PT IPHA Laboratories.
4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan PT IPHA Laboratories baik secara simultan maupun parsial.
(20)
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk :
1. Sebagai bahan untuk peneliti dalam menyeleseikan kuliah program pasca sarjana di Universitas Kristen Maranatha.
2. Sebagai bahan kontribusi akademik dalam kajian mengenai pengaruh motivasi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja. Penelitian ini diharapkan menjadi bagian dari pendukung dari teori – teori yang telah ada, sehingga dapat digunakan oleh akademisi lain untuk penelitian yang selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan untuk PT IPHA Laboratories dalam menaikan kinerja karyawan, sehingga perencanaan yang telah dibuat untuk sumber daya manusia di PT IPHA Laboratories dapat berjalan lancar.
(21)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Beradasarkan hasil penelitian untuk melihat pengaruh Motivasi dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja di PT IPHA Laboratories, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi pada karyawan PT IPHA Laboratories berada pada kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor yang didapat untuk semua dimensi motivasi yaitu: kebutuhan untuk berprestasi dan kebutuhan untuk afiliasi, memiliki nilai indeks yang berada pada kategori cukup.
2. Kecerdasan spiritual pada karyawan PT IPHA Laboratories juga berada pada kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor yang didapat untuk semua dimensi kecerdasan spiritual yaitu: ketenangan hati, sabar, kesadaran, ikhlas, kesungguhan, syukur dan jujur, memiliki nilai indeks yang berada pada kategori cukup.
3. Kinerja pada karyawan PT IPHA Laboratories juga berada pada kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor yang didapat untuk semua dimensi kinerja yaitu: kualitas, kuantitas,
ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian, dan komitmen, memiliki nilai indeks yang berada pada kategori cukup.
(22)
4. Motivasi dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan sebesar 91,90% terhadap Kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories. Namun apabila dilihat secara parsial, kecerdasan spiritual memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja karyawan PT IPHA Laboratories. Secara parsial, pengaruh motivasi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja adalah sebagai berikut:
a. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga semakin tinggi motivasi yang diterima karyawan, maka akan mengakibatkan kinerja karyawan yang semakin baik pula.
b. Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga apabila kecerdasan spiritual karyawan baik, maka akan mengakibatkan kinerja karyawan yang semakin baik pula.
6.2. Saran
Berdasakan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di PT IPHA Laboratories, ada beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan
(23)
1. Memberikan penilaian dari atasan/perusahaan terhadap karyawan dan memperbaiki kerjasama antar sesame karyawan, karena mendapatskor paling rendah dalam penelitin ini. Hal-hal tadi dapat diperbaiki dengan cara memberikan dan menjaga konsistensi pemberian motivasi baik berupa pemberdayaan, dukungan, maupun pengakuan kepada para karyawan agar pencapaian kinerja dapat memenuhi target dan sesuai dengan harapan pihak PT IPHA Laboratories. Pemberian motivasi ini salah satu diantaranya yaitu pemberian dukungan dalam pengembangan karir, pengembangan pendidikan karyawan, dan pemberian penghargaan sesuai dengan prestasi kerja.
2. Kecerdasan spiritual harus terus ditingkatkan karena mendapat nilai skor paling kecil sementara pengaruh secara parsial lebih besar disbanding dengan motivasi. Terutama dalam hal kesungguhan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, kelapang dada-an karyawan atas pekerjaan yang diberikan, dan keteguhan dan kekontinyu-an karyawan dalam menyeleseikan pekerjaan. Ada beberapa hal yang bias dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, salah satunya dengan melakukan pembinaan dan pelatihan-pelatihan ESQ agar karyawan dapat lebih bersungguh-sungguh lagi pada saat bekerja di PT IPHA Laboratories.
(24)
3. Kinerja karyawan harus selalu ditingkatkan karena merupakan variabel yang memiliki rata-rata total skor yang paling rendah berdasarkan penelitian kali ini, walaupun secara keseluruhan kinerja berada dalam kategori cukup tetapi masih jauh bila dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan oleh PT IPHA Laboratories. Hal yang perlu diberikan perhatian lebih adalah masih adanya pegawai yang jarang bias menyeleseikan pekerjaan sesuai dengan target waktu dan kuantitas yang telah ditentukan, ketaatan karyawan terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan, dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja karyawan di PT IPHA Laboratories dengan menggunakan faktor-faktor lainnya sebagai variable bebas.
(25)
PENGARUH MOTIVASI DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT IPHA LABORATORIES
TESIS
Diajukan sebagai persyaratan akademik Untuk memperoleh gelar Magister Manajemen
Oleh:
Asep Somantri 1453051
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
Terakreditasi BAN-PT
SK No. 069/SK/BAN-PT/Akred/M/III/2014
BANDUNG
(26)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan t esis ini. Penulisan t esis ini merupakan salah sat u syarat dalam menempuh ujian pasca sarjana pada program magist er manajemen di Universit as Krist en M aranat ha.
Pada kesempat an ini penulis mengucapkan t erima kasih kepada pihak-pihak yang t elah membant u dalam penyusunan t esis ini, yait u:
1. Bapak Dr. Yusuf Osman Raihin, M.M. selaku ketua program magister manajemen di Universitas Kristen Maranatha.
2. Bapak Dr. Adang Widjana, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah sangat baik sekali dalam membimbing penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT memberi balasan atas kebaikannya ini, Amin.
3. Bapak Drs. A. Hadisoepadma, M .M . selaku dosen penguji yang t elah bersedia meluangkan w akt u, t enaga, dan pikiran dalam menguji, membimbing, dan mengarahkan penulis sert a memberi saran dan nasehat selama melakukan penelit ian dan penyusunan t esis penelit ian ini.
(27)
6. Orang t ua, adik, t eman-t eman Al-Chemist , t eman-t eman karyaw an PT IPHA Laborat ories, t eman-t eman angkat an 35 Universit as Krist en M aranat ha, sert a ‘Abie’, yang t elah mendukung dari aw al penyusunan t esis sampai selesai.
7. “ Diamond In The Sky” yait u M arisa; Asep Iin Nur Indra; Yadi Pit rahman; Fandji Yudha Yudist ira; Romindo Silaban; dan Asep Somant ri. “ w e are diamonds, and yess! w e are in t he sky”
Penulis menyadari bahw a t esis ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena it u, segala krit ik dan saran yang membangun akan dit erima dengan senang hat i bagi penyempurnaan di masa yang akan dat ang. Semoga penelit ian ini dapat bermanfaat unt uk pengembangan ilmu penget ahuan khususnya ilmu manajemen.
Bandung, November 2016
ASEP SOM ANTRI NRP: 1453051
(28)
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dari Buku:
Agustian, Ari Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosional dan Spiritual. Jakarta: Arga
Amstrong, M. (2010). Strategic Human Resource management, A Guide To
Action (Cet. Ketiga). Jakarta: Buana Ilmu Populer.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi VI, Cet. Ketigabelas). Jakarta: Rineka Cipta
Danim, Sudarwan. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustaka Setia Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Andi.
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Kedua (Cet. Kedelapan belas). Yogyakarta: BPFE
Hariandja, M. Tua E. (2009). Maajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hoffman, E. (2002). Psychological Testing At Work. New York: Mc Graw Hill Juniantara, I Wayan. (2015). Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Koperasi di Denpsar. Tesis. Denpasar: Universitas
(29)
Mujib, Abdul, dan Mudzakir, Yusuf. (2002). Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Moekijat. (2002). Dasar-Dasar Motivasi. Bandung: Pionir Jaya
Nggermanto, Agus. (2002). Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum): Cara
Tepat Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Secara Harmonis. Bandung: Nuansa
Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Terjemahan Molan Benyamin. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Rucky, Ahmad S. (2006). Sistem Manajemen Kinerja, Panduan Praktis untuk
Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju
Siagian, Sondang P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Siagian, Sondang P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusa. Jakarta: Bumi Aksara
Sodikin. (2012). Pengaruh Motivasi Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
Karyawan (Suatu Studi Pegawai di Lingkungan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung). Tesis. Bandung: Universitas Winaya
Mukti
Sofyandi, Herman. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Edsisi Pertama. Yogyakarta: Graha ilmu
(30)
Sunjoyo.,Setawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. 4. (2013).
Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung : Alfabeta
Timpe, A. Dale. (2002). Memotivasi Pegawai (Cet. Kelima). Jakarta: Gramedia Asri Media
Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widjana, Adang. (2005). Pengaruh Budaya Kerja Dan Pola Pengambangan
Karier Terhadap Kepuasan Kerja Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai Hotel Milik BUMD Provinsi Jawa Barat. Disertasi. Bandung:
Universitas Padjajaran.
Winardi. (2004). Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salmbe Empat
Zohar, Danah, dan Marshall, Ian. (2001). SQ: Memanfaatkan Kecerdasan
Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan (Cet. Ketiga). Alih Bahasa oleh Astuti, R. dkk. Bandung:
Mizan Media Utama
Zohar, danah, dan Marshall, Ian. (2005). Spiritual Capital, Memberdayakan SQ di
Dunia Bisnis (Cet. Kedua). Alih Bahasa oleh Astuti, R. dkk. Bandung:
(31)
Daftar Pustaka dari Jurnal:
Agusta, Leonando dan Sutanto, Madiono. (2013). Pengaruh pelatihan dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan CV Haragon Surabaya. Jurnal
AGORA, Vol. 1 No. 3, pp 1-9
Ashmos, D.P. and Duchon,D. (2000), “Spirituality at work: a conceptualization
and measure”, Journal of Management Inquiry, Vol. 9 No. 2, pp. 134-145.
Brahmasari, Ida A dan Suprayetno. (2008). Pengaruh motivasi kerja,
kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya pada kinerja perusahaan (studi kasus pada PT Pei Hai International Wiratama Indonesia), Jurnal manajemen dan kewirausahaan,
Vol. 10 No. 2, pp 124-135.
Hidayati, Ida N dan Solimun, Margono S. (2013). Kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual pengaruhnya terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan (studi di lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat), Jurnal aplikasi manajemen, Vol. 11, No. 4, pp 629-639.
Larasati, Sindi dan Gilang, Alini. (2014). Pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan wilayah telkom Jawa Barat (Witel Bekasi), Jurnal manajemen dan organisasi, Vol. 5 No. 3, pp 200-213.
M, Muhdar H., Muis, Mahlia., dan Yusuf, Ria M. (2015). The influence of
spiritual intelligence, leadership, and organizational behavior and employees performances (a study on Islamic banks in Makassar, South Sulawesi Province, Indonesia), The international journal of business and
management, Vol. 3, Issue 1, pp 297-314.
Murti, Hary dan Srimulyani, Veronika A. (2013). Pengaruh motivasi terhadap
kinerja pegawai dengan variable pemediasi kepuasan kerjapada PDAM Kota Madiun, Jurnal riset manajemen dan akuntansi, Vol. 1 No. 1, pp
(32)
Noviansyah dan Zunaidah. (2011). Pengaruh stress kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Minanga Ogan Bahraja,
Jurnal manajemen dan bisnis sriwijaya, Vol. 9 No. 18, pp 43-58
Paisal dan Anggraini, Susi. (2010). Pengaruh kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan pada LBPP-LIA Palembang, Jurnal ilmiah orasi bisnis, Edisi IV, pp 100-112.
Rahmasari, Lisda. (2012). Pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi,
dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan, Majalah ilmiah informatika, Vol. 3 No. 1, pp. 1-20.
Saida, Zainal. (2012). Pengaruh kecerdasan spiritual, gaya kepemimpinan, dan
insentif terhadap kinerja pegawai bandara mutiara palu, E-jurnal
kitalogis, Vol. 1 No. 1, pp. 85-94.
Suwardi dan Utomo, Joko. (2011). Pengaruh motivasi kerja, dan komitmen
organisasional terhadap kinerja pegawai, Jurnal analisis manajemen, Vol.
(1)
6. Orang t ua, adik, t eman-t eman Al-Chemist , t eman-t eman karyaw an PT IPHA
Laborat ories, t eman-t eman angkat an 35 Universit as Krist en M aranat ha, sert a
‘Abie’, yang t elah mendukung dari aw al penyusunan t esis sampai selesai.
7. “ Diamond In The Sky” yait u M arisa; Asep Iin Nur Indra; Yadi Pit rahman; Fandji Yudha Yudist ira; Romindo Silaban; dan Asep Somant ri. “ w e are diamonds, and
yess! w e are in t he sky”
Penulis menyadari bahw a t esis ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Oleh karena it u, segala krit ik dan saran yang membangun akan
dit erima dengan senang hat i bagi penyempurnaan di masa yang akan dat ang. Semoga
penelit ian ini dapat bermanfaat unt uk pengembangan ilmu penget ahuan khususnya
ilmu manajemen.
Bandung, November 2016
ASEP SOM ANTRI NRP: 1453051
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dari Buku:
Agustian, Ari Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosional dan Spiritual. Jakarta: Arga
Amstrong, M. (2010). Strategic Human Resource management, A Guide To
Action (Cet. Ketiga). Jakarta: Buana Ilmu Populer.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi VI, Cet. Ketigabelas). Jakarta: Rineka Cipta
Danim, Sudarwan. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustaka Setia Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Andi.
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Kedua (Cet. Kedelapan belas). Yogyakarta: BPFE
Hariandja, M. Tua E. (2009). Maajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hoffman, E. (2002). Psychological Testing At Work. New York: Mc Graw Hill Juniantara, I Wayan. (2015). Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Koperasi di Denpsar. Tesis. Denpasar: Universitas
Udayana
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia (Cet. Ketiga). Bandung: PT Reflika Aditama
Mathis, dan Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama
(3)
Mujib, Abdul, dan Mudzakir, Yusuf. (2002). Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Moekijat. (2002). Dasar-Dasar Motivasi. Bandung: Pionir Jaya
Nggermanto, Agus. (2002). Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum): Cara
Tepat Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Secara Harmonis. Bandung: Nuansa
Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Terjemahan Molan Benyamin. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Rucky, Ahmad S. (2006). Sistem Manajemen Kinerja, Panduan Praktis untuk
Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju
Siagian, Sondang P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Siagian, Sondang P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusa. Jakarta: Bumi Aksara
Sodikin. (2012). Pengaruh Motivasi Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
Karyawan (Suatu Studi Pegawai di Lingkungan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung). Tesis. Bandung: Universitas Winaya
Mukti
Sofyandi, Herman. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Edsisi Pertama. Yogyakarta: Graha ilmu
(4)
Sunjoyo.,Setawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. 4. (2013).
Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung : Alfabeta
Timpe, A. Dale. (2002). Memotivasi Pegawai (Cet. Kelima). Jakarta: Gramedia Asri Media
Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widjana, Adang. (2005). Pengaruh Budaya Kerja Dan Pola Pengambangan
Karier Terhadap Kepuasan Kerja Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai Hotel Milik BUMD Provinsi Jawa Barat. Disertasi. Bandung:
Universitas Padjajaran.
Winardi. (2004). Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Pesada
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salmbe Empat
Zohar, Danah, dan Marshall, Ian. (2001). SQ: Memanfaatkan Kecerdasan
Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan (Cet. Ketiga). Alih Bahasa oleh Astuti, R. dkk. Bandung:
Mizan Media Utama
Zohar, danah, dan Marshall, Ian. (2005). Spiritual Capital, Memberdayakan SQ di
Dunia Bisnis (Cet. Kedua). Alih Bahasa oleh Astuti, R. dkk. Bandung:
(5)
Daftar Pustaka dari Jurnal:
Agusta, Leonando dan Sutanto, Madiono. (2013). Pengaruh pelatihan dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan CV Haragon Surabaya. Jurnal
AGORA, Vol. 1 No. 3, pp 1-9
Ashmos, D.P. and Duchon,D. (2000), “Spirituality at work: a conceptualization
and measure”, Journal of Management Inquiry, Vol. 9 No. 2, pp. 134-145.
Brahmasari, Ida A dan Suprayetno. (2008). Pengaruh motivasi kerja,
kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya pada kinerja perusahaan (studi kasus pada PT Pei Hai International Wiratama Indonesia), Jurnal manajemen dan kewirausahaan,
Vol. 10 No. 2, pp 124-135.
Hidayati, Ida N dan Solimun, Margono S. (2013). Kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual pengaruhnya terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan (studi di lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat), Jurnal aplikasi manajemen, Vol. 11, No. 4, pp 629-639.
Larasati, Sindi dan Gilang, Alini. (2014). Pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan wilayah telkom Jawa Barat (Witel Bekasi), Jurnal manajemen dan organisasi, Vol. 5 No. 3, pp 200-213.
M, Muhdar H., Muis, Mahlia., dan Yusuf, Ria M. (2015). The influence of
spiritual intelligence, leadership, and organizational behavior and employees performances (a study on Islamic banks in Makassar, South Sulawesi Province, Indonesia), The international journal of business and
management, Vol. 3, Issue 1, pp 297-314.
Murti, Hary dan Srimulyani, Veronika A. (2013). Pengaruh motivasi terhadap
kinerja pegawai dengan variable pemediasi kepuasan kerjapada PDAM Kota Madiun, Jurnal riset manajemen dan akuntansi, Vol. 1 No. 1, pp
(6)
10-Noviansyah dan Zunaidah. (2011). Pengaruh stress kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Minanga Ogan Bahraja,
Jurnal manajemen dan bisnis sriwijaya, Vol. 9 No. 18, pp 43-58
Paisal dan Anggraini, Susi. (2010). Pengaruh kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan pada LBPP-LIA Palembang, Jurnal ilmiah orasi bisnis, Edisi IV, pp 100-112.
Rahmasari, Lisda. (2012). Pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi,
dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan, Majalah ilmiah informatika, Vol. 3 No. 1, pp. 1-20.
Saida, Zainal. (2012). Pengaruh kecerdasan spiritual, gaya kepemimpinan, dan
insentif terhadap kinerja pegawai bandara mutiara palu, E-jurnal
kitalogis, Vol. 1 No. 1, pp. 85-94.
Suwardi dan Utomo, Joko. (2011). Pengaruh motivasi kerja, dan komitmen
organisasional terhadap kinerja pegawai, Jurnal analisis manajemen, Vol.