ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH : Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun.

(1)

No Daftar. 178/UN40.FPEB.1.PL/2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: Nurlita Sari NIM. 0808424

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Permintaan

Pembiayaan

Murabahah

(Studi Kasus pada Bank Syariah

Mandiri Cabang Rawamangun)

Oleh Nurlita Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nurlita Sari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Oleh : Nurlita Sari

Pembimbing I : Dr. Arim Nasim, SE, M.Si, Ak Pembimbing II : Mimin Widaningsih, S.Pd, M.Si

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah. Faktor-faktor ini kemudian dibagi kedalam dua kategori yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara secara mendalam (in-depth interview) dan dokumentasi berupa rekaman hasil wawancara antara peneliti dengan responden yang diwawancarai. Pada penelitian ini, informan yang diwawancarai adalah orang yang berkaitan langsung dengan pembiayaan murabahah di BSM kantor pusat dan kantor cabang Rawamangun yaitu manajemen pembiayaan dan nasabah pembiayaan murabahah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah yaitu pembiayaan murabahah lebih potensial, marjin tetap, lebih mudah diaplikasikan, promosi yang lebih gencar, dan proses pembiayaan yang cepat. Faktor eksternal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah yaitu untuk memenuhi pengadaan asset/modal kerja, angsuran tetap, prosedur yang mudah, informasi yang didapat dari bank hanya pembiayaan murabahah dan pencairan dana yang cepat.

Kata Kunci: Faktor-faktor, Permintaan, Akad Murabahah, Pembiayaan Murabahah


(5)

ABSTRACT

AN ANALYSIS FACTORS THAT AFFECT THE DEMAND OF MURABAHA FINANCING

(Case Study in Bank Syariah Mandiri Branch Rawamangun)

Arranged By: Nurlita Sari

Counselor I: Dr. Arim Nasim, SE, M.Si, Ak Counselor II: Mimin Widaningsih, S.Pd, M.Si

The purpose of this research is to find out the factors that influence the demand of murabaha financing. These factors are divided into two categories: internal and exsternal factors.

The research is conducted with qualitative method with phenomenology approach. Primary data are obtained from in-depth interview by interviewing staff in finance management of Bank Syariah Mandiri and murabaha financing customer. In this research, the selected of informan is conducted for interviewing respondents who directly related to murabaha financing at BSM head office and branch office.

The results of the research show that internal factors influence the demand of murabaha financing are fixed margin, more potential, easily applied, the extra promotion, and fast process. The external factors that influence the demand of murabaha financing are to fulfill asset/capital work, fixed installment, easly procedures, information obtained from the bank just murabaha financing, and rapid disbursement.


(6)

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.4.1 Aspek Akademis ... 9

1.4.2 Aspek Praktis ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Perbankan Syariah ... 11

2.1.2 Permintaan... 16

2.1.3 Pembiayaan Murabahah ... 21

2.1.4 Al- Wakalah ... 36

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian yang Relevan ... 39

2.3 Kerangka Pemikiran………40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45

3.1 Obyek Penelitian ... 45

3.2 Metode Penelitian... 45


(7)

3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.2.3 Instrumen Penelitian... 47

3.2.4 Teknik Analisis Data ... 48

3.2.5 Teknik Pengujian Kredibilitas Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Hasil Penelitian ... 53

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 55

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan... 55

4.1.1.2 Struktur Organisasi BSM ... 58

4.1.1.3 Visi dan Misi BSM ... 59

4.1.2 Deskripsi Masalah Penelitian ... 60

4.1.2.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah ... 60

4.1.2.2 Faktor Internal yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah ... 81

4.1.2.3 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah ... 88

4.2 Pembahasan ... 93

4.2.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah di BSM ... 93

4.2.2 Faktor Internal yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah ... 102

4.2.3 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah ... 116

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 123

5.1Simpulan ... 123

5.2Saran ... 124


(8)

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Jaringan Kantor... 2 Tabel 1.2 Penyaluran Dana BUS dan UUS... 2 Tabel 1.3

Tabel 4.1

Total Nasabah Pembiayaan BSM Cabang Rawamangun Per 31 Desember 2012………. Informan Penelitian………...

3 54 Tabel 4.2 Hasil reduksi catatan lapangan kedalam kategori “Prosedur

pembiayaan murabahah”………... 61 Tabel 4.3 Dokumen Persyaratan Pembiayaan………. 76 Tabel 4.4 Hasil reduksi catatan lapangan kedalam kategori “Faktor

internal permintaan pembiayaan murabahah di Bank

Syariah”……… 82

Tabel 4.5 Hasil reduksi catatan lapangan kedalam kategori “Faktor eksternal permintaan pembiayaan murabahah di Bank Syariah………... 88 Table 4.6 Perbandingan hasil penelitian dengan teori………. 100


(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah... 27

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran………... 44

Gambar 3.1 Diagram Fishbone……….... 50

Gambar 4.1 Logo Bank Syariah Mandiri... 57

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri…... 58

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun…... 59

Gambar 4.4 Flowchart Prosedur Pembiayaan Murabahah BSM... 69

Gambar 4.5 Diagram fishbone untuk faktor internal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah... 103

Gambar 4.6 Diagram fishbone untuk faktor eksternal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah... 117


(10)

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Pertanyaan Wawancara Penelitian Lampiran II Frekuensi Bimbingan

Lampiran III Form Persetujuan Perbaikan Seminar Usulan Penelitian dan Skripsi Lampiran IV Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran V Surat Izin Penelitian Lampiran VI Lain-lain


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fungsi bank sebagai lembaga keuangan untuk menyalurkan dana kepada peminjam yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan dan semakin kompleksnya kebutuhan pendanaan baik yang bersifat modal, investasi maupun konsumsi dari masyarakat dan korporasi mengakibatkan banyak terdapat jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bank maupun non bank baik konvensional maupun syariah.

Saat ini, pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Salah satu faktornya disebabkan oleh dukungan permintaan islamic product dari penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah muslim. Perkembangan ekonomi syari’ah di Indonesia berawal dari beroperasinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992. Perbankan Syari’ah semakin marak manakala diterbitkannya UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan dual banking system atau bank konvensional dapat mendirikan divisi syari’ah. Dengan adanya undang-undang tersebut bank-bank konvensional mulai melirik dan membuka unit usaha syari’ah. Tidak heran jika saat ini perkembangan perbankan syari’ah cukup pesat. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2011 jumlah Bank Umum Syariah (BUS) berjumlah 11, dengan Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 24, dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 155.


(12)

2

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Jaringan Kantor

Kelompok Bank 2007 2008 2009 2010 2011

Bank Umum Syariah (BUS) 3 5 6 11 11 Unit Usaha Syariah (UUS) 26 27 25 23 24 Bank Perkreditan Rakyat

Syariah (BPRS)

114 131 138 150 155

Praktek perbankan syariah saat ini masih sangat didominasi oleh produk murabahah. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) mengenai komposisi pembiayaan perbankan syariah pada tahun 2011 bahwa pembiayaan murabahah memiliki porsi yang paling besar yaitu 39,98% dari total pembiayaan yang disalurkan, pembiayaan qardh 9,18%, pembiayaan mudharabah 7,26%, musyarakah 18,96%, dan sisanya untuk pembiayaan lain-lain.

Tabel 1.2

Penyaluran Dana BUS dan UUS

Penyaluran Dana Pembiayaan 2010 2011

Piutang Murabahah 39,53% 39,98%

Piutang Qardh 4,99% 9,18%

Mudharabah 9,1% 7,26%

Musyarakah 15,41% 18,96%

lainnya 2,84% 2,95%

Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah salah satu bank syariah di Indonesia yang menyediakan produk pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan BSM tahun 2011 tercatat meningkat sebesar 53,23% atau sebesar Rp12,76 triliun, dari Rp23,97 triliun menjadi Rp36,73 triliun. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi


(13)

3

sejak 6 tahun terakhir. Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan pembiayaan di industri perbankan syariah sebesar 50,56%. Pencapaian Bank Syariah Mandiri ditandai dengan banyaknya penghargaan yang diterima. Sama halnya dengan data dari BI, data atas produk pembiayaan di BSM juga menunjukkan hal yang sama yaitu jumlah pembiayaan murabahah mendominasi. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Hari selaku manajer consumer bank division BSM pusat, BSM cabang Rawamangun adalah cabang yang terletak di Jakarta Timur yang memiliki jumlah nasabah pembiayaan murabahah terbanyak. Berikut adalah tabel data jumlah nasabah pembiayaan di BSM cabang Rawamangun.

Tabel 1.3

Total Nasabah Pembiayaan BSM Cabang Rawamangun Per 31 Desember 2012

Murabahah 3.310

Mudharabah 696

Musyarakah 165

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah mendominasi praktek penyaluran dana bank syariah kepada masyarakat. Hal ini sebagaimana dinyatakan Siti Nurhayati dan Wasilah (2009:4), “Perbankan syariah masih lebih banyak melayani transaksi jual beli yang memberikan kepastian pendapatan bagi bank lebih tinggi dibanding dengan akad mudharabah dan musyarakah”.

Sejumlah alasan atas besarnya jumlah pembiayaan murabahah dalam perbankan syariah menurut bapak Hari selaku manajer consumer bank division


(14)

4

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BSM Pusat yaitu karena semakin tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia yang menagakibatkan meningkatnya kebutuhan masayarakat akan produk murabahah. Pernyataan ini diperkuat oleh Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto seperti dikutip dari http://www.republika.co.id, yaitu karena pasar memang menginginkan produk murabahah, selain itu akad murabahah lebih mudah dicari kesepakatannya.

Menurut teori, murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah sebagai pembeli. Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran ataupun ditangguhkan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Adapun kelebihan kontrak murabahah dengan pembayaran tangguh (ditunda) adalah pertama, pembeli mengetahui semua biaya yang semestinya serta mengetahui harga pokok barang dan keuntungan (mark up). Kedua, subjek adalah barang atau komoditas. Ketiga, subjek penjualan hendaknya dimiliki penjual dan ia harus mampu mengirimkannya kepada pembeli. Keempat, pembayaran ditunda. Namun dalam prakteknya, akad yang banyak dikritik akan kehalalan pelaksanaannya adalah murabahah. Hal ini dikarenakan terdapat kesalahan persepsi pada murabahah. Murabahah sering dipersamakan dengan perjanjian kredit biasa, hanya pada namanya diganti akad murabahah. Pada prakteknya sekarang ini, yang dilakukan oleh sebagian industri keuangan syariah dengan menggunakan murabahah sebagai produk yang ditawarkan, ada yang masih belum sesuai dengan konsep dasar awal dari murabahah. Terdapat penyimpangan dalam


(15)

5

pembiayaan murabahah antara konsep dan penerapannya, sehingga menuai banyak kritik. Beberapa kritik atas praktek murabahah di perbankan syariah yaitu sebagai berikut:

Satia Nur Maharani (2008: 480), meskipun produk murabahah merupakan salah satu produk pengembangan yang ada di bank syariah dan tidak melanggar syariah, namun sistem ini masih sangat menyerupai kredit pada bank konvensional.

Hal ini didukung dengan pernyataan dari Kursyid Ahmad seorang pakar ekonomi Pakistan (dalam Anita Rahmawati, 2007) melontarkan kritik atas pembiayaan murabahah di perbankan syari’ah yaitu sebagai berikut:

Murabahah ( cost plus financing) and bai’ mu’ajjal (sale with deferred payment) are permitted in the Shari’ah under certain conditions. Technically, it is not a form of financial mediation but a kind of business participation.the shari’ah assumes that the financier actually buys the goods and sells the to the client. Unfortunately, the current practice of “buy-back on mark up” is not in keeping with the conditions on wich murabahha or bai’ mu’ajjal are permitted. What is being done is a fictions deal which ensures a predetermined profit to the bank without actually dealing in goods or sharing any real risk. This is against the letter and spirit of Shari’ah injuctions.

Dari krtikan diatas dapat disimpulkan bahwa praktek “pembelian kembali dengan mark up” sekarang ini tidak memenuhi syarat-syarat murabahah atau bai’ mu’ajjal. Kegiatan yang dilakukan adalah transaksi fiktif yang menjanjikan suatu laba yang ditetapkan sebelumnya kepada bank tanpa benar-benar melakukan transaksi barang atau berbagi resiko riil apapun, hal ini bertentangan dengan konsep syari’ah.

Penyimpangan konsep murabahah menurut M. Ilyas Marwal (2007), adalah dianggap suatu penyimpangan yang tidak bisa ditolelir dalam aplikasi


(16)

6

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

murabahah pada Lembaga Keuangan Syariah (LKS), seperti sering ditemukan berulang-ulang adalah pengadaan/ pembelian barang pesanan tidak dilakukan oleh pihak LKS, tapi cukup nasabah menyerahkan bukti pembelian barang yang akan di murabahah-kan, dimana hakikatnya nasabah sendiri yang telah membeli barang tersebut atas nama nasabah di faktur. LKS hanya tinggal membayar senilai yang tertera di faktur ditambah keuntungan (margin) seperti yang disepakati bersama (antara LKS dan nasabah).

Dibalik berbagai kritik atas praktik murabahah yang dilakukan perbankan syariah, nyatanya tidak mempengaruhi jumlah permintaan pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah masih menjadi produk primadona di perbankan syariah. Dominannya produk pembiayaan murabahah dibandingkan dengan pembiayaan yang lain disebabkan beberapa faktor. Menurut Saeed (2004: 140), ada sejumlah alasan kenapa murabahah begitu populer dalam operasi investasi perbankan syari’ah yaitu:

1. murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek, dan dibandingkan dengan profit and loss sharing cukup memudahkan.

2. mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan demikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank-bank Islam.

3. murabahah menjauhkan dari ketidakpastian yang ada pada pendapatan bisnis-bisnis dengan sistem profit and loss sharing.


(17)

7

4. murabahah tidak memungkinkan bank-bank Islam untuk mencampuri manajemen bisnis, karena bukanlah mitra si nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan hutang-piutang dagang.

Menurut Jihad (2009), dari sisi penawaran bank syariah, pembiayaan murabahah dinilai lebih minim risikonya dibandingkan dengan jenis pembiayaan bagi hasil. Selain itu pengembalian yang telah ditentukan sejak awal juga memudahkan bank dalam memprediksi keuntungan yang akan diperoleh. Sementara dari sisi permintaan nasabah pembiayaan murabahah dinilai lebih simple dibandingkan dengan jenis pembiayaan bagi hasil. Hal ini disebabkan oleh kemiripan operasional murabahah dengan jenis kredit konsumtif yang ditawarkan oleh perbankan konvensional dimana masyarakat telah terbiasa dengan system konvensional. Selain itu kondisi dimana masyarakat lebih senang melakukan pembiayaan atau peminjaman untuk keperluan konsumtif lebih besar dibandingkan untuk keperluan investasi atau modal kerja. Namun selain faktor-faktor diatas masih terdapat faktor-faktor-faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada bank syariah.

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka penulis tertarik memilih judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)”.


(18)

8

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan atas uraian latar belakang diatas yang telah menguraikan bagaimana perkembangan dunia perbankan Syariah khusunya pembiayaan murabahah saat ini maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana penerapan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri. 2) Faktor internal apa saja yang mempengaruhi permintaan pembiayaan

murabahah di Bank Syariah Mandiri.

3) Faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang peneliti kemukakan di atas, maka dapat dilihat maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan pembiayaan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan dalam penulisan penelitian ini adalah:


(19)

9

1) untuk mengetahui bagaimana penerapan pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri.

2) Untuk menganalisa faktor internal apa saja yang mempengaruhi permintan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri.

3) Untuk menganalisa faktor eksternal apa saja mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Aspek Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan ilmu dan wawasan mengenai realitas penerapan pembiayaan murabahah dan faktor-faktor yang menjadikan skim pembiayaan murabahah banyak diminati di Perbankan Syariah. Serta diharapkan dapat menjadi acuan maupun referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin menganalisis lebih jauh tentang perbankan syariah.

1.4.2 Aspek Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1) Bank syariah yang diteliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran atau informasi yang diperlukan sebagai dasar pertimbangan berkaitan dengan masalah transaksi jual beli produk pembiayaan murabahah.


(20)

10

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2) Nasabah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pembiayaan murabahah dari sudut pandang konsep dan penerapan pembiayaan murabahah yang dilakukan bank syariah, sehingga dapat digunakan oleh nasabah yang akan memakai produk pembiayaan murabahah untuk menilai praktek pembiayaan murabahah yang ada pada perbankan syariah.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Obyek yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) karena memiliki produk pembiayaan murabahah dan produk ini merupakan produk yang paling banyak diminati di BSM. Sehingga peneliti dapat mengobservasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akan pembiayaan murabahah di BSM, baik itu faktor internal dari pihak bank dan faktor eksternal yang berasal dari pihak nasabah pembiayaan murabahah BSM.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini diarahkan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menginterpretasikan, menyoroti dan menjelaskan suatu fenomena unik. Dan penelitian ini sulit diukur oleh penelitian dengan pendekatan kuantitatif, karena berkaitan dengan memahami pengalaman orang-orang terkait dengan fenomena yang terjadi.


(22)

46

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang didapatkan langsung dari sumber informasi yang bersangkutan dari praktisi pembiayaan yaitu account officer pembiayaan dan nasabah pembiayaan murabahah yang sedang menjalankan pembiayaan murabahah di BSM. Data primer pada penelitian ini didapat dari hasil wawancara secara mendalam (in-depth interview) dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri dengan informan yang bersangkutan. Informan tersebut berjumlah lima orang, tiga orang dari pihak bank yaitu seorang manajer pembiayaan dan dua orang account officer, dan dua orang dari pihak nasabah. Dari informan-informan ini peneliti menggali informasi-informasi secara mendalam untuk mencapai tujuan penelitian.

Setelah sumber data ditentukan, selanjutnya diperlukan teknik pengumpulan data agar mendapatkan data sesuai dengan tujuan dari penelitian dan memenuhi standar data yang diharapkan.

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka. Individu-individu yang akan menjadi partisipan dalam penelitian ini terdiri atas Manajer Pembiayaan, Account Officer BSM dan Nasabah Pembiayaan Murabahah BSM. Dalam melakukan wawancara terbuka dengan informan, penulis membatasi waktu selama ± 1 jam atau jika peneliti merasa sudah mendapat data yang cukup dari setiap partisipan.


(23)

47

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah rekaman hasil wawancara antara peneliti dengan pihak-pihak terkait yang diwawancarai sebagai penunjang dan bukti hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

3.2.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama penelitian adalah peneliti itu sendiri, karena pada awalnya fokus permasalahan dalam penelitian kualitatif belum jelas dan pasti. Peneliti dalam penelitian kualitatif harus memahami bagaimana metode penelitian kualitatif, menguasai wawasan pada bidang yang diteliti, serta siap untuk memasuki obyek penelitian dan harus memiliki kesiapan baik secara logistik maupun akademiknya.

Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian akan menjadi pihak yang terjun langsung ke lapangan serta harus berinteraksi dengan orang-orang yang berkaitan langsung dengan tujuan dari penelitian ini. Jadi, maksudnya adalah memilih orang-orang atau pihak-pihak yang mampu memberikan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, yang dimaksud interaksi peneliti dengan pihak yang mampu memberikan informasi sesuai dengan tujuan penelitian adalah bentuk interaksi peneliti dengan manajer pembiayaan, account officer pembiayaan dan nasabah yang sedang menjalankan pembiayaan murabahah di BSM.


(24)

48

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari narasumber, peneliti akan menggali informasi mengenai praktik pembiayaan murabahah yang dilakukan di BSM dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah sehingga produk pembiyaan murabahah di BSM menjadi produk yang paling banyak diminati dibanding produk pembiayaan dengan akad lainnya. faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal bersumber dari pihak Bank dan faktor eksternal bersumber dari pihak nasabah pembiayaan murabahah. Data-data ini peneliti kumpulkan serta diolah lebih lanjut dan digabungkan dengan data-data hasil penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara berupa dokumen pendukung dan rekaman.

3.2.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan yaitu data reduction, data displays, conclusion drawing/ verification, dan analisis fishbone. 1. Data Reduction

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksiakan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data


(25)

49

dapat dibantu dengan peralatan elektronik dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.

2. Data Display

Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Conclusion Drawing/Verification

Data hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari partisipan melalui wawancara, setelah melalui proses reduksi dan display, maka data tersebut disesuaikan dengan teori yang sudah ada, jika dalam data dengan teori tersebut terdapat sebuah hubungan atau kesamaan, maka peneliti tinggal mengambil garis besar dari hasil penelitian tersebut disesuaikan dengan permasalahan dalam penelitian.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Data display yang sudah ada apabila didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.

4. Diagram Fishbone

Untuk dapat mengetahui faktor yang menyebabkan banyaknya permintaan pembiayaan murabahah, maka penulis menggunakan alat analisis diagram


(26)

50

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sebab akibat atau fishbone. Pendekatan Diagram Sebab akibat ini menurut Vincent Gaspersz (1998:79) adalah “Diagram yang menunjukan hubungan antara sebab dan akibat”. Diagram tersebut dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab(sebab) penurunan produktivitas dan karakteristik (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu. Diagram sebab akibat ini sering juga disebut sebagai diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka ikan. Diagram ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo pada tahun 1953 sehingga dikenal sebagai Diagram Ishikawa (Ishikawa’s Diagram).

Diagram fishbone umumnya terdiri dari metode, material, mesin, manusia, lingkungan, pengukuran, tetapi dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan penelitian yang diteliti.

Gambar 3.1 Diagram Fishbone Sumber: Vincent Gaspersz (1998:107)

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam proses pengolahan dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti:


(27)

51

1) Peneliti melakukan seleksi data, dengan cara menyusun kembali hasil wawancara.

2) Hasil wawancara dicek terlebih dahulu kebenaran datanya dengan cara mengkonfirmasikan/memperlihatkan kembali hasil wawancara kepada partisipan penelitian. Apabila ada perubahan, baik berupa pengurangan atau penambahan informasi, maka peneliti dan subjek penelitian memberikan paraf dan tanggal pengeditan pada hasil wawancara tersebut.

3) Jika penyusunan hasil wawancara tidak ada perubahan setelah diperlihatkan kembali pada subyek penelitian, maka hanya subyek penelitian saja yang memberikan paraf sebagai bukti kebenaran.

4) Setelah itu, peneliti akan melakukan reduksi data dengan cara melakukan kategorisasi data hasil penelitian dalam tiga kategori yakni “praktik pembiayaan murabahah”, “Faktor Internal”, dan “Faktor Eksternal”. Jika informasi yang didapat mengenai praktik pembiayaan murabahah maka peneliti akan memasukkannya pada kolom “praktik pembiayaan murabahah”, jika tentang faktor-faktor internal maka peneliti akan memasukkannya ke dalam Kolom “Faktor Internal”, jika berhubungan dengan faktor-faktor eksternal maka peneliti akan memasukkannya kedalam kolom “Faktor Eksternal”.

5) Lalu untuk menganalisis penyebab populernya, peneliti menggunakan diagram fishbone. Yang dimasukkan ke dalam diagram fishbone hanya kategori faktor internal dan faktor eksternal saja untuk mencari jawaban atas populernya produk pembiayaan murabahah.


(28)

52

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2.5 Teknik Pengujian Kredibilitas Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan teori. Triangulasi dengan teori menurut Patton (1987; Moleong, 2010:331) yaitu, “Hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation)”. Triangulasi dengan teori dilakukan peneliti dengan cara membandingkan hasil wawancara dari narasumber dengan berbagai teori yang ada dan relevan dengan penelitian ini. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pengungkapan data-data yang telah diperoleh.

Pengujian kredibilitas data ini dilakukan setelah peneliti melakukan proses pengolahan dan analisis data seperti yang sudah disebutkan diatas. Setelah melakukan langkah-langkah dalam mengolah dan menganalisis data diatas diteruskan dengan menguji kredibilitas data, adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti saat menggunakan teknik ini ialah sebagai berikut:

1. Setelah peneliti melakukan pengolahan dan analisis data sehingga didapatnya poin-poin dari faktor internal dan eksternal, kemudian peneliti membandingkannya dengan teori yang ada dan berkaitan dengan penelitian ini dengan metode triangulasi dengan teori.

2. Setelah mendapatkan kesimpulan, kecocokan, dan kepastiannya (baik dengan teori maupun dengan hasil konfirmasi), maka peneliti akan mendeskripsikan atau menginterpretasikan data tersebut dengan kata-kata peneliti sendiri yang nantinya dapat dipertanggungjawabkan dalam sebuah laporan.


(29)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di BSM kantor cabang Rawamangun Jakarta mengenai “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan pembiayaan Murabahah” maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut

1. Penerapan pembiayaan murabahah di BSM cabang Rawamangun dalam praktiknya masih terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Fatwa DSN dan fiqh. Praktik yang tidak sesuai itu adalah pembelian barang bukan atas nama bank, akad jual beli disatukan dengan akad wakalah sebelum pihak bank melakukan jual beli dengan pihak ke tiga (supplier), dan barang yang dibiayai dijadikan jaminan pembiayaan murabahah.

2. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah di BSM cabang Rawamangun yaitu material, metode, manusia dan pelayanan. Faktor material yaitu pembiayaan murabahah lebih potensial dan marjin tetap. Faktor metode yaitu pembiayaan murabahah lebih mudah diaplikasikan. Faktor manusia yaitu bank lebih gencar memprmosikan pembiayaan murabahah karena rendahnya risiko kerugian dan adanya jaminan yang nilainya setara dengan nilai pembiayaan. Faktor pelayanan yaitu proses pembiayaan cepat.


(30)

124

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Faktor-faktor eksternal yang membuat nasabah tertarik mengambil permintaan pembiayaan murabahah di BSM cabang Rawamangun yaitu material, metode, manusia dan pelayanan. Faktor material yaitu untuk memenuhi kekurangan pengadaan asset atau modal kerja yang tidak dapat dipenuhinya sendiri. Faktor metode yaitu prosedurnya mudah. Faktor manusia yaitu informasi yang nasabah dapatkan dari bank hanya tentang pembiayaan murabahah. Faktor pelayanan yaitu pencairan dananya cepat.

5.2Saran

Diharapkan dari hasil penelitian ini peneliti dapat menyumbangkan kontribusi kepada pihak bank syariah berupa saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam merealisasikan pembiayaan, pihak bank syariah seharusnya menyesuaikan dengan Fatwa DSN dan fiqh. Prinsip dari murabahah adalah jual beli, maka seharusnya pihak bank syariah mengadakan barang murabahah yang dibutuhkan nasabah dengan cara membelinya secara langsung kepada supplier.

2. Dalam hal jaminan seharusnya pihak bank syariah tidak menjadikan barang murabahah sebagai jaminan. Pihak Bank bisa meminta jaminan berupa barang lain kepada nasabah yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah pembiayaan.

3. Pihak bank syariah agar memperhatikan faktor internal dan eksternal yang telah peneliti sebutkan diatas sehingga dapat mengetahui faktor potensial dari pembiayaan murabahah dan dapat dijadikan pertimbangan untuk


(31)

125

meningkatkan pendapatan dari produk pembiayaan dengan akad lain (mudharabah, ijarah, salam). Serta pihak bank syariah diharapkan tidak terpaku pada satu akad/struktur pembiayaan yang sering digunakan. Akad pada perbankan syariah masih banyak yang dapat dikembangkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga diperlukannya sosialiasi akad-akad lainnya selain akad murabahah.

4. Pembekalan wawasan mengenai perbankan syariah kepada pegawai dan menambah pegawai yang kompeten untuk ditambahkan di bagian-bagian yang masih membutuhkan suntikan sumber daya manusia.


(32)

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A. Karim. (2007). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisis Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Afrilia Novianti. (2012). Analisis Konsep Dan Implementasi Pembiayaan Murabahah Untuk Keuangan Mikro (Microfinance) Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmad Gozali. (2005). Jangan Ada Bunga di Antara Kita. Jakarta: Elex Media Computindo.

Al Quran dan Terjemahnya.

Ali Hasan. (2010). Marketing Bank Syariah. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Anita Rahmawaty. (2007). Ekonomi Sya’riah: Tinjauan Kritis Produk

Murabahah dalam Perbankan Sya’riah di Indonesia.

As Sabatin Yusuf. (2009). Bisnis Islami dan Kritik atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis. Bogor: Al-Azhar.

Az-Zuhaili, Wahbah. (2009). Fikih Muamalah Perbankan Syariah. Bank Muamalat Indonesia.

Bank Indonesia. (2010). Outlook Perbankan Syariah 2011. Jakarta: Bank Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BFDA4428-A55F-4300-9C23-2DFFB5AE7666/22019/OutlookPerbankanSyariah2011.pdf

Gaspersz, Vincent. (1998). Manajemen Produktivitas Total : Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Husein Syahatah. (2001). Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Syariah (PSAK). Jakarta.

Jihad. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah Bank Syariah di Indonesia (Peridode Januari 2004-Desember 2008). Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah.


(33)

127

Majelis Ulama Indonesia. (2003). Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional. Jakarta: DSN-MUI dan Bank Indonesia.

Miftahul Jannah. (2009). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK. Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah.

Moleong, Lexi J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

Muhammad Syafi’i Antonio. (2009). Bank Syariah dari Teori Ke Praktek.

Jakarta: Gema Insani Press.

M. Ilyas Marwal. (2007). Rekonstruksi Murabahah Sebuah Ijtihad. Ciganjur. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005 Tentang Akad Penghimpunan

Dana Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

Pradipta Hady. (2009). Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah Dalam Pembiayaan Murabahah. [Online]. Tersedia:

http//hadypradipta.blog.ekonomisyariah.net. (Diakses pada 09 Mei 2011) Rahardja, Pratama dan Madala Manurung. (2004). Pengantar Ekonomi Mikro.

Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Rahmat Dahlan. (2010). Analisis kritis praktik murabahah di bank syariah. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/40134443/Analisis-Kritis-Praktik-Murabahah-Di-Bank-Syariah

Rivai dan Andria Veithzal. 2008. Islamic Financial Management. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Satia Nur Maharani. (2008). “Menyibak Agency Problem pada Kontrak Mudharabah dan Alternatif Solusi”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 12 No. 3 September 2008, hal 479-493.

Siti Nurhayati dan Wasilah. (2008). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Sudarsono. (1995). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES.

Sukirno, Sadono. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(34)

128

Nurlita Sari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tariqullah Khan, Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.

Ubay Harun. (2006). Murabahah dalam Perspektif Fiqh dan Sistem Perbankan Islam.

Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998. Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008.

Warkum Sumitro. (2002). Asas- Asas Perbankan Islam dan Lembaga- Lembaga Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yusuf as-Sabatin. (2009). Bisnis Islam & Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis. Bogor: Al-Azhar Press.

http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/04/28/lkcpwr-riyanto-pasar-maunya-produk-murabahah. (diakses pada 08 Mei 2011)

http://seminarap2011.wordpress.com/2011/10/24/tugas-mandiri-proposal-skripsi-daniel-lanvin-224309113/ (diakses pada September 2012)


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di BSM kantor cabang Rawamangun Jakarta mengenai “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan pembiayaan Murabahah” maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut

1. Penerapan pembiayaan murabahah di BSM cabang Rawamangun dalam praktiknya masih terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Fatwa DSN dan fiqh. Praktik yang tidak sesuai itu adalah pembelian barang bukan atas nama bank, akad jual beli disatukan dengan akad wakalah sebelum pihak bank melakukan jual beli dengan pihak ke tiga (supplier), dan barang yang dibiayai dijadikan jaminan pembiayaan

murabahah.

2. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi permintaan pembiayaan

murabahah di BSM cabang Rawamangun yaitu material, metode, manusia

dan pelayanan. Faktor material yaitu pembiayaan murabahah lebih potensial dan marjin tetap. Faktor metode yaitu pembiayaan murabahah lebih mudah diaplikasikan. Faktor manusia yaitu bank lebih gencar memprmosikan pembiayaan murabahah karena rendahnya risiko kerugian dan adanya jaminan yang nilainya setara dengan nilai pembiayaan. Faktor pelayanan yaitu proses pembiayaan cepat.


(2)

3. Faktor-faktor eksternal yang membuat nasabah tertarik mengambil permintaan pembiayaan murabahah di BSM cabang Rawamangun yaitu material, metode, manusia dan pelayanan. Faktor material yaitu untuk memenuhi kekurangan pengadaan asset atau modal kerja yang tidak dapat dipenuhinya sendiri. Faktor metode yaitu prosedurnya mudah. Faktor manusia yaitu informasi yang nasabah dapatkan dari bank hanya tentang pembiayaan murabahah. Faktor pelayanan yaitu pencairan dananya cepat.

5.2Saran

Diharapkan dari hasil penelitian ini peneliti dapat menyumbangkan kontribusi kepada pihak bank syariah berupa saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam merealisasikan pembiayaan, pihak bank syariah seharusnya menyesuaikan dengan Fatwa DSN dan fiqh. Prinsip dari murabahah adalah jual beli, maka seharusnya pihak bank syariah mengadakan barang

murabahah yang dibutuhkan nasabah dengan cara membelinya secara

langsung kepada supplier.

2. Dalam hal jaminan seharusnya pihak bank syariah tidak menjadikan barang murabahah sebagai jaminan. Pihak Bank bisa meminta jaminan berupa barang lain kepada nasabah yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah pembiayaan.

3. Pihak bank syariah agar memperhatikan faktor internal dan eksternal yang telah peneliti sebutkan diatas sehingga dapat mengetahui faktor potensial dari pembiayaan murabahah dan dapat dijadikan pertimbangan untuk


(3)

125

meningkatkan pendapatan dari produk pembiayaan dengan akad lain (mudharabah, ijarah, salam). Serta pihak bank syariah diharapkan tidak terpaku pada satu akad/struktur pembiayaan yang sering digunakan. Akad pada perbankan syariah masih banyak yang dapat dikembangkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga diperlukannya sosialiasi akad-akad lainnya selain akad murabahah.

4. Pembekalan wawasan mengenai perbankan syariah kepada pegawai dan menambah pegawai yang kompeten untuk ditambahkan di bagian-bagian yang masih membutuhkan suntikan sumber daya manusia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A. Karim. (2007). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisis

Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Afrilia Novianti. (2012). Analisis Konsep Dan Implementasi Pembiayaan

Murabahah Untuk Keuangan Mikro (Microfinance) Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmad Gozali. (2005). Jangan Ada Bunga di Antara Kita. Jakarta: Elex Media Computindo.

Al Quran dan Terjemahnya.

Ali Hasan. (2010). Marketing Bank Syariah. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Anita Rahmawaty. (2007). Ekonomi Sya’riah: Tinjauan Kritis Produk

Murabahah dalam Perbankan Sya’riah di Indonesia.

As Sabatin Yusuf. (2009). Bisnis Islami dan Kritik atas Praktik Bisnis Ala

Kapitalis. Bogor: Al-Azhar.

Az-Zuhaili, Wahbah. (2009). Fikih Muamalah Perbankan Syariah. Bank Muamalat Indonesia.

Bank Indonesia. (2010). Outlook Perbankan Syariah 2011. Jakarta: Bank Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BFDA4428-A55F-4300-9C23-2DFFB5AE7666/22019/OutlookPerbankanSyariah2011.pdf

Gaspersz, Vincent. (1998). Manajemen Produktivitas Total : Strategi Peningkatan

Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Husein Syahatah. (2001). Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Syariah

(PSAK). Jakarta.

Jihad. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan

Murabahah Bank Syariah di Indonesia (Peridode Januari 2004-Desember 2008). Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah.


(5)

127

Majelis Ulama Indonesia. (2003). Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syariah

Nasional. Jakarta: DSN-MUI dan Bank Indonesia.

Miftahul Jannah. (2009). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK. Jakarta:

UIN Syarief Hidayatullah.

Moleong, Lexi J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

Muhammad Syafi’i Antonio. (2009). Bank Syariah dari Teori Ke Praktek.

Jakarta: Gema Insani Press.

M. Ilyas Marwal. (2007). Rekonstruksi Murabahah Sebuah Ijtihad. Ciganjur.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005 Tentang Akad Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

Pradipta Hady. (2009). Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah Dalam

Pembiayaan Murabahah. [Online]. Tersedia:

http//hadypradipta.blog.ekonomisyariah.net. (Diakses pada 09 Mei 2011) Rahardja, Pratama dan Madala Manurung. (2004). Pengantar Ekonomi Mikro.

Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Rahmat Dahlan. (2010). Analisis kritis praktik murabahah di bank syariah. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/40134443/Analisis-Kritis-Praktik-Murabahah-Di-Bank-Syariah

Rivai dan Andria Veithzal. 2008. Islamic Financial Management. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Satia Nur Maharani. (2008). “Menyibak Agency Problem pada Kontrak

Mudharabah dan Alternatif Solusi”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 12 No. 3 September 2008, hal 479-493.

Siti Nurhayati dan Wasilah. (2008). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Sudarsono. (1995). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES.

Sukirno, Sadono. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(6)

Tariqullah Khan, Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan

Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.

Ubay Harun. (2006). Murabahah dalam Perspektif Fiqh dan Sistem Perbankan

Islam.

Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998. Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008.

Warkum Sumitro. (2002). Asas- Asas Perbankan Islam dan Lembaga- Lembaga

Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yusuf as-Sabatin. (2009). Bisnis Islam & Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis. Bogor: Al-Azhar Press.

http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/04/28/lkcpwr-riyanto-pasar-maunya-produk-murabahah. (diakses pada 08 Mei 2011)

http://seminarap2011.wordpress.com/2011/10/24/tugas-mandiri-proposal-skripsi-daniel-lanvin-224309113/ (diakses pada September 2012)


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Nasabah Non Muslim Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

2 67 99

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian pembiayaan pada Bank Syariah (Studi pada Bank Syariah mandiri Cabang pembantu Bekasi Timur

0 10 100

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pebiayaan Bank Syariah : Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri

0 29 120

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas Bank Syariah ( Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)

0 20 89

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Pembiayaan Pembiayaan Agribisnis pada Bank Umum Syariah (Kasus pada BMI Cabang Pembantu Depok)

5 116 195

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus pada BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri)

0 7 46

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 16

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah dan Kredit Pada Bank Konvensional di Indonesia.

0 1 6

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Margin Murabahah Untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah (Studi Kasus : Bank Syariah Mandiri).

1 1 6