PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA:PTK di Kelas IV SDN Kebon Kecamatan Kasemen Kota Serang.

(1)

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE

FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA

(PTK di Kelas IV SDN Kebon Kecamatan Kasemen Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : HARTINAH

0903770

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2013


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Mendeskripsikan Tempat Dengan Metode Field Trip Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

(PTK di Kelas IV SDN Kebon Kecamatan Kasemen Kota Serang)

Oleh Hartinah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Hartinah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

Hartinah 0903770

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Mendeskripsikan Tempat Dengan Metode Field Trip Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

(PTK di Kelas IV SDN Kebon Kecamatan Kasemen Kota Serang) Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dra. Nenden Sundari, M. Pd NIP. 196305301988032001

Pembimbing II

Dra. Ita Rustiati Ridwan, M. Pd NIP. 196105231988032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Program S1-PGSD

Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd NIP. 196201101988031003


(4)

ABSTRAK

Hartinah. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Mendeskripsikan Tempat Dengan Metode Field Trip Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas IV SDN Kebon Kecamatan Kasemen Kota Serang.

Rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana aplikasi pembelajaran berbicara siswa dalam mendeskripsikan tempat dengan menggunakan metode field trip. Dan apakah melalui penerapan metode field trip dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada berbicara dalam mendeskripsikan tempat?

Tujuan penelitian adalah memberikan aplikasi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada berbicara dalam mendeskripsikan tempat dengan metode field trip.

Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan setiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian adalah observasi dan tes.

Hasil belajar siswa pada keterampilan berbicara siswa mendeskripsikan tempat diperoleh nilai rata-rata pra siklus 45,60, siklus I 60,60, siklus II 71,60, dan siklus III 90,00.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode karyawisata (field trip) dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa bagi kelas IV. Hal ini dibuktikan melalui peningkatan dalam hasil belajar siswa.

Maka rekomendasi yang dapat diberikan bagi kepala sekolah, guru, dan peneliti program ini harus berjalan secara intensif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.


(5)

vi

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…... i

LEMBAR PERNYATAAN………. ii

ABSTRAK………. iii

KATA PENGANTAR……….… iv

DAFTAR ISI ………..……….… vi

DAFTAR TABEL ………. viii

DAFTAR GAMBAR ………...….. ix

DAFTAR GRAFIK…..………..… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………...………...………...…… 1

B. Rumusan Masalah………..…….. 4

C. Tujuan Penelitian……….………..…….. 5

D. Manfaat Penelitian……….. 5

E. Definisi Operasional………..……... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori…...……….……….……... 9

B. Kajian Hasil Penelitian…………..………..…………... 21

C. Kerangka Berfikir……….. 23


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian………... 25

B. Subjek dan Lokasi Penelitian……….. 34

C. Instrumen Penelitian..……….. 35

D. Teknik Pengelohan dan Analisa Data……… 45

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian...……… 48

B. Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas…..…..…………... 95

C. Jawaban Hipotesis……….. 99

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan……….……… 100

B. Rekomendasi………. 101

DAFTAR PUSTAKA... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

viii

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru………. 35

Table 3.2 Lembar Observasi Keaktifan Siswa……….. 39

Tabel 3.3 Format Penilaian Tes Tertulis Siswa………. 43

Table 3.4 Format Penialain Tes Berbicara Siswa………. 43

Tabel 3.5 Format Penilaian Tes Pelajaran Bahasa Indonesia……… 44

Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus Pelajaran Bahasa Indonesia………. 50

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I……… 56

Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I………. 60

Tabel 4.4 Hasil Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I……….. 64

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II………….. 70

Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II……….. 74

Tabel 4.7 Nilai Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II……….……… 78

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus III…………. 84

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus III……….. 88

Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus III Pelajaran Bahasa Indonesia……….. 92

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Mengajar Guru... 95

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa... 96


(8)

DAFTAR GAMBAR


(9)

x

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Keterampilan mengajar Guru... 96 Grafik 4.2 Keaktifan Siswa dalam PBM... 97 Grafik 4.3 Aktivitas Belajar Siswa... 99


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar (Akhadiah, 1991: 1).

Berdasarkan kutipan tersebut di atas maka siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia selain mampu berbahasa dengan baik juga diharapkan siswa terampil dalam berbahasa.

Komponen keterampilan berbahasa adalah berbicara, menyimak,

membaca, dan menulis. Berbicara merupakan instrument yang

mengungkapkan kepada penyimak hampir-hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak, baik bahan pembicaraannya maupun para penyimaknya, apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengomunikasikan gagasan-gagasannya, dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak (Mulgrave, 1954: 3-4).


(11)

2

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bertolak dari kutipan tersebut di atas, harapan peneliti pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi berbicara dalam mendeskripsikan tempat yaitu siswa dapat memahami tempat, siswa dapat menyebutkan nama-nama tempat sesuai dengan gambar atau denah, siswa dapat menyusun kalimat yang runtut, dan siswa dapat membuat gambar atau denah sesuai petunjuk.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan melalui observasi di kelas, mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN Kebon kecamatan Kasemen kota Serang bahwa:

1. Dalam proses pembelajaran guru masih menekankan pada materi yang terdapat di dalam buku, dan guru cenderung menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran kurang efektif.

2. Siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang merespon pada materi yang sedang dibahas, siswa kurang dilibatkan pada lingkungan yang sesuai dengan materi sebagai bahan ajar.

3. Siswa tidak diajarkan bagaimana berbicara sesuai konteks dan tutur yang tepat, melainkan siswa diajak untuk mempelajari teorinya saja, sehingga keterampilan berbicara siswa sangat rendah dan ini merupakan kendala bagi siswa untuk menjadi siswa yang cerdas, kritis, dan berbudaya.


(12)

Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, maka pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV jika dilihat dari hasil rata-rata tes kemampuan awal yang telah dilakukan oleh peneliti ternyata kurang memuaskan yaitu 45,60 dari 25 siswa. Hasil rata-rata tes tidak mencapai KKM yaitu 65,00, sehingga tidak sesuai dengan harapan yang ada di kurikulum atau sekolah.

Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mampu mengembangkan dan mengarahkan siswa dengan segala potensi yang dimiliki secara optimal, yaitu guru dapat mendorong siswa untuk berfikir secara kritis. Guru dituntut mampu melakukan pembaharuan khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu merancang pembelajaran berdasarkan pengalaman belajar bagi siswa sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran bermakna apabila mengarah pada pendekatan pembelajaran yang menunjang penciptaan belajar siswa secara aktif dan kreatif, akan dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar. Kebermaknaan proses dan hasil pembelajaran ditentukan pula oleh kinerja guru dalam unjuk kemampuan profesionalnya di lapangan, mulai menyusun rancangan pembelajaran hingga pada tingkat operasionalnya dapat menggunakan keragaman metode, media, sumber pembelajaran, serta penilaian yang dikembangkan.

Untuk memilih metode pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas, media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.


(13)

4

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendorong siswa agar dapat meningkatkan kemampuan berbicara menurut peneliti yaitu dengan menggunakan metode karyawisata (field trip). Peneliti berkeyakinan bahwa metode karyawisata (field trip) ini akan berhasil jika diterapkan di kelas IV untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, bahwa metode ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: siswa dapat menjawab masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan secara langsung mengenai tempat sehingga siswa dapat mendeskripsikannya melalui berbicara.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti ingin memcoba membantu permasalahan yang dihadapi siswa kelas IV dengan

melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan

Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Mendeskripsikan Tempat Dengan Menggunakan Metode Field Trip Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana aplikasi pembelajaran berbicara siswa dalam mendeskripsikan

tempat dengan menggunakan metode karyawisata (field trip)?

2. Apakah melalui penerapan metode karyawisata (field trip) dapat


(14)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disamping itu juga bertujuan antara lain :

1. Ingin memberikan gambaran melalui aplikasi pembelajaran berbicara siswa dalam mendeskripsikan tempat dengan menggunakan metode karyawisata (field trip).

2. Ingin meningkatkan hasil belajar berbicara siswa dalam mendeskripsikan tempat melalui penerapan metode karyawisata (field trip).

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak peneliti, siswa, dan guru:

1. Manfaat bagi peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Merupakan pengalaman yang berarti sebagai bekal untuk meningkatkan

kemampuan dalam perbaikan proses pembelajaran.

b. Dapat mengetahui kesulitan siswa dalam mengikuti proses


(15)

6

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat bagi siswa adalah:

a. Siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.

b. Kemampuan awal siswa dapat digali secara optimal agar siswa belajar lebih mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan pelajaran baru.

c. Aktivitas siswa pada berbicara dalam mendeskripsikan tempat

meningkat.

d. Hasil belajar siswa berbicara dalam mendeskripsikan tempat meningkat.

3. Manfaat bagi guru adalah:

a. Guru dapat menerapkan metode karyawisata (field trip) sebagai salah satu metode yang dapat membantu guru dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan mudah memahami konsep tersebut dengan baik sehingga kemampuan berbicara siswa dalam mendeskripsikan tempat menjadi lebih baik.

b. Sebagai bahan koreksi dan perbaikan untuk melaksanakan proses pembelajaran bagi peserta didik pada masa-masa berikutnya.


(16)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi salah pengertian antara pembaca dengan peneliti dalam menafsirkan berbagai istilah. Untuk menghindari kesalah pahaman dari pernyataan judul dalam penelitian ini maka perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut:

1. Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 1981:16).

2. Deskripsi

Kata deskripsi berasal dari bahasa inggris “description” yang berkaitan dengan kata kerja “to describe”yang berarti melukiskan dengan bahasa. Dari uraian tersebut mengandung pengertian bahwa deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda sebagai mana adanya (Finoza, 2002:190).

3. Metode Karyawisata (Field Trip)

Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada khususnya (Sagala, 2003: 169).


(17)

8

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode karyawisata (field trip) adalah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan karyawisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar (Sagala, 2003:214).


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian Tindakan Kelas

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Yusnandar (2012 : 7) mengemukakan bahwa : “ Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru”.

Menurut Kemmis (1983:24) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk inkuirit reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dari :

a. Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka.

b. Pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini. c. Situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.


(19)

26

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan PTK adalah meningkatkan dan atau memperbaiki praktik

pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan,

meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan (Suyanto, 1997:54).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitan tindakan kelas merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data dalam pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.

2. Model Penelitian Tindakan Kelas

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model yang diperkenalkan oleh Stepen Kemmis dan Mc Taggart.

Kasihani Kasbolah (1995: 113) mengemukakan bahwa “dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.


(20)

Di dalam satu siklus PTK dilaksanakan dalam proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahapan, yaitu:

a. Perencanaan (Planing)

Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti, penetapan entry behavior, pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait degan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan alternatif-aternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah.

b. Tindakan (Action)

Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar, skenario kerja perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.

b. Observasi atau mengamati (Observation)

Observasi dan mengamati yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.


(21)

28

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Refleksi (Reflection)

Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personil yang akan dilibatkan, serta kreteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya. Jika digambarkan dalam bagan seperti berikut ini:

Gambar 3.1 Bagan Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas

Setelah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya setelah dilakukan refleksi, kemudian diadakan perencanaan ulang (replanning) atau revisi terhadap implementasi sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan perencanaan ulang tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus berikutnya sehingga Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan dengan beberapa kali siklus hingga mencapai hasil yang maksimal.


(22)

Banyak sekali manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini baik bagi guru, siswa maupun dunia pendidikan, antara lain sebagai berikut:

a. Adanya inovasi pembelajaran.

b. Adanya peningkatan profesionalisme guru.

c. Adanya pengembangan kurikulum ditingkat sekolah.

Dengan adanya inovasi pembelajaran, guru dituntut untuk

mencoba mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya

mengajarnya sesuai dengan kondisi kelas yang sedang dihadapi agar timbul model pembelajaran yang sesuai dengan kelasnya. Dari segi aspek pengembangan kurikulum, guru juga bertanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum baik ditingkat kelas maupun ditingkat sekolahan. Penelitian tindakan kelas (PTK) jika dilihat dari segi profesionalisme guru dalam proses pembelajaran maka guru profesional selalu melakukan perubahan-perubahan dalam praktek mengajarnya kearah yang lebih baik yang sesuai dengan kondisi kelasnya.

Karena jika guru tidak melakukan perubahan dalam proses pembelajaran maka lama kelamaan siswa akan meraskan adanya kejenuhan. Jika siswa jenuh maka teori-teori pelajaran yang disampaikan juga tidak bisa diterima oleh siswa.


(23)

30

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sesuai dengan sebab-sebab siswa mengalami kejenuhan dalam belajar terdapat dalam Hakim (2005:63) yaitu:

a. Cara atau metode belajar yang kurang bervariasi. b. Belajar hanya ditempat tertentu.

c. Suasana belajar yang tidak berubah-ubah. d. Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan.

e. Adanya ketegangan mental yang kuat dan berlarut-larut pada saat belajar.

Pada umumnya semua penelitian ingin memecahkan semua persoalan yang tengah di temui atau dijumpai, supaya permasalahan itu dapat dipecahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut.

3. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari pra siklus, siklus I. Diawali dengan cara melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di dalam konsep pembelajaran Bahasa Indonesia tentang berbicara, hal tersebut peneliti laksanakan pada tahap pra siklus. Selanjutnya untuk dapat memecahkan masalah dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(24)

Secara operasional tahap-tahap kegiatan yang direncanakan oleh peneliti yaitu:

a. Pra Siklus

Langkah awal kegiatan penelitian adalah melakukan kegiatan orientasi dilapangan atau kegiatan pra siklus.

Kegiatan orientasi dilapangan atau pra siklus yang dilakukan meliputi :

1) Observasi

Melihat kondisi obyektif dilapangan melalui kegiatan observasi terutama dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) Bahasa Indonesia dikelas IV SDN Kebon kecamatan Kasemen kota Serang. Aspek yang diamati dari segi guru adalah keterampilan guru dalam mengajar. Sedangkan aspek yang diamati dalam diri siswa adalah keaktifan siswa dalam proses belajar dan keberhasilan siswa setelah pembelajaran.

Selain itu dalam tahap observasi yang dilakukan analisis kurikulum KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV dengan standar kompetensinya yaitu mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat. Sedangkan kompetensi dasarnya yaitu mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu.


(25)

32

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengkonsultasikan hasil temuan atau refleksi dengan guru kelas IV dan menentukan revisi rencana tindakan dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata (field trip).

2) Refleksi

Dalam kegiatan ini peneliti dan guru mengadakan diskusi tentang permasalahan yang diperoleh saat observasi. Hasil tes yang dilakukan pada saat observasi yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara dan menunjukan bahwa hasil tesnya kurang memuaskan. Dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) ini keaktifan siswa diharapkan dapat meningkat.

b. Siklus I 1) Rencana

Merancang rencana pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbicara bersama guru kelas IV, yaitu pembuatan RPP dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) sebagai pedoman observasi mengajar.


(26)

2) Tindakan

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan metode karyawisata (field trip) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbicara. Pelaksanaan tindakan pada siklus I difokuskan kepada kegiatan pembelajaran bebicara siswa dengan mejelaskan simbol-simbol dalam denah (arah mata angin, tempat umum). Selama kegiatan berlangsung diadakan penilaian proses terutama untuk menilai keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

3) Observasi

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati guru yang sedang mengajar, dengan mencocokkan tepat atau tidak langkah-langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbicara. Kemudian juga peneliti mengamati segala bentuk tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, dan hasil belajar siswa di kelas.


(27)

34

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Refleksi

Dari hasil penilaian dan hasil observasi diperoleh data, yang kemudian data tersebut dianalisis dan dilihat permasalahan apa yang muncul sebagai akibat dari berbagai tindakan yang diterapkan. Peneliti menyimpulkan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan maupun masukan tentang kelemahan dan kelebihannya sehingga dapat digunakan untuk menetukan tindakan pada siklus selajutnya.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kebon kecamatan Kasemen kota Serang tahun pelajaran 2012-2013 sebanyak 25 orang terdiri atas laki-laki 15 orang dan perempuan 10 orang.

2. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Kebon kecamatan Kasemen kota Serang. Pertimbangan peneliti dalam menetapkan tempat uji coba penelitian adalah bahwa SDN Kebon kecamatan Kasemen kota Serang selalu terbuka dalam upaya menerima terobosan baru di dunia pendidikan.


(28)

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan tiga macam instrument yaitu: 1. Observasi

Adapun observasi dalam penelitian ini dikembangkan menjadi dua macam yaitu:

a) Observasi terhadap guru

Mengenai wawasan guru yang mencangkup keterampilan guru dalam mengajar keterampilan berbicara menggunakan metode karyawisata (field trip).

b) Observasi terhadap siswa

Mengenai keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada berbicara dalam mendeskripsikan tempat melalui penerapan metode karyawisata (field trip)

Tabel 3.1

Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai

Skor nilai

Keterangan 1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa pada saat membuka pelajaran Bahasa Indonesia dikelas

b. Melakukan apresepsi bermakna dan

membangkitkan keingintahuan awal

Nilai 4 jika ada 4 deskriptor yang semua nampak, nilai 3 jika ada 3 deskriptor yang


(29)

36

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa pada meteri mendeskripsikan

tempat

c. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dengan menggunakan metode karyawisata (field trip)

d. Memberi acuan materi belajar yang akan disajikan secara singkat, jelas dan padat tentang deskripsi tempat

nampak, nilai 2 jika ada 2 deskriptor yang nampak, nilai 1 jika ada 1 deskriptor yang nampak

2 Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Guru menjelaskan mengenai konsep

pemahaman tempat dan

mendeskripsikan tempat

b. Suara dapat didengar oleh seluruh siswa dengan jelas pada saat KBM mengenai deskripsi tempat

c. Antusias penampilan dan kinerja dalam KBM kondusif pada saat mengajar deskripsi tempat

d. Pembelajaran dengan menggunakan

metode karyawisata (field trip) harus lebih efektif dan efisien

3 Penyajian bahan ajar

a. Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan KD, indikator dan sumber pembelajaran yang ditetapkan dengan

penggunaan metode karyawisata

(field trip)

b. Pemberian contoh harus tepat, sesuai dengan materi deskripsi tempat

c. Menguasai materi tentang


(30)

d. Dapat menjawab pertanyaan dari

siswa dengan tepat dan jelas

mengenai meteri yang dajarkan tentang deskripsi tempat

4 Mengelola proses pembelajaran

a. Sesuai dengan RPP yang telah dibuat

tentang deskripsi tempat dengan

menggunakan metode karyawisata

(field trip)

b. Penyampaian materinya tentang

deskripsi tempat dapat diterima sesuai dengan pemahaman siswa

c. Pengamatan terhadap siswa dilakukan secara objektif pada saat materi deskripsi tempat berlangsung

d. Pemanfaatan waktu yang efekltif dan efisien dalam proses KBM tentang deskripsi tempat menggunakan metode karyawisata (field trip)

5 Strategi dan metode pembelajaran

a. Strategi mengacu kepada metode

karyawisata (field trip) belajar dengan mengajak siswa keluar kelas

b. Menggunakan metode karyawisata

(field trip) secara efektif dan efisisen dalam pembelajaran

c. Menguasai metode karyawisata (field trip)

d. Ketepatan saat memelih metode


(31)

38

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran

6 Melaksanakan evaluasi

a. Memberikan soal-soal tes hasil belajar secara tulisan dan lisan mengenai deskripsi tempat

b. Menggunakan penilaian yang relevan dengan KD dan indikator yang ditetapkan dengan penggunaan metode karyawisata (field trip)

c. Menggunakan penilaian yang relevan dengan alokasi waktu yang tersedia

d. Menggunakan prosedur penilaian yang

relevan dengan pembelajaran deskripsi

tempat menggunakan metode

karyawisata (field trip)

7 Menutup pelajaran

a. Memberikan kesimpulan tentang

materi deskripsi tempat yang telah dibahas

b. Mengadakan penguatan terhadap

materi deskripsi tempat

c. Melakukan tindak lanjut terhadap

materi deskripsi tempat

d. Menata kembali kerapihan dan

suasana kondusif bagi KBM

berikutnya

Jadi, nilai penampilan mengajar guru adalah

N = Jumlah nilai X 100 = ……. X 100 = ... Jumlah aspek yang dinilai Skor nilai 7 4


(32)

Kategori nilai:

Nilai 85-100 = A (Baik sekali)

Nilai 70-85 = B (Baik)

Nilai 55-70 = C (Cukup)

Nilai < 55 = D (Kurang Baik)

Table 3.2

Lembar Observasi Keaktifan Siswa

No Nama

Aspek yang dinilai

Jumlah Nilai Ket

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah Rata-rata


(33)

40

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

1. Motivasi belajar siswa

a. Timbul rasa ingin tahu tentang pembelajaran deskripsi tempat.

b. Antusias dalam belajar mendeskripsikan tempat.

c. Minat belajar tinggi sehingga antusias dalam belajar deskripsi tempat. d. Kemauan belajar yang sangat tinggi tentang deskripsi tempat.

2. Perhatian atau fokus

a. Memperhatikan guru dalam menerangkan konsep pemahaman

tempat.

b. Keseriusan dalam pembelajaran deskripsi tempat. c. Mengikuti pembelajaran deskripsi tempat dengan serius.

d. Siswa tidak ribut dan tertib pada saat belajar di luar kelas atau mengikuti metode karyawisata (field trip).

3. Komunikasi siswa

a. Siswa aktif bertanya tentang pembelajaran deskripsi tempat.

b. Siswa mengeluarkan pendapat jika ditanya mengenai materi deskripsi tempat.

c. Siswa merespon guru saat ditanya mengenai deskripsi tempat. d. Adanya kemauan untuk bertanya seputar materi deskripsi tempat. 4. Aktifitas belajar

a. Siswa menyimak dan mencatat penjelasan dari guru mengenai


(34)

b. Siswa mematuhi perintah guru saat proses pembelajaran deskripsi tempat dengan cara aktif dikelas.

c. Siswa mengikuti metode karyawisata (field trip) keluar kelas dengan tertib

d. Selama belajar di luar kelas siswa mengamati tempat dan

mendeskripsikannya

5. Tanggung jawab siswa

a. Siswa dapat menyelesaikan tugas mendeskripsikan tempat pada tepat waktu di akhir pembelajaran

b. Siswa mau maju ke depan saat diperintah gurunya untuk menceritakan

soal yang dikerjakan mengenai deskripsi tempat yang telah dikunjungi c. Keberanian saat menceritakan hasil tugasnya tentang mendeskripsikan

tempat

d. Sebagai tutor buat temannya dalam pembelajaran dikelas Keterangan skor nilai:

1. Nilai 4 jika ada 4 deskriptor yang semua nampak 2. Nilai 3 jika ada 3 deskriptor yang nampak 3. Nilai 2 jika ada 2 deskriptor yang nampak 4. Nilai 1 jika ada 1 deskriptor yang nampak

Jadi, nilai aktivitas siswa adalah

N = Jumlah nilai X 100 = ……. X 100 = ... Jumlah aspek yang dinilai Skor nilai 5 4


(35)

42

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kategori nilai:

Nilai 85-100 = A (Baik sekali)

Nilai 70-85 = B (Baik)

Nilai 55-70 = C (Cukup)

Nilai < 55 = D (Kurang Baik)

2. Tes

Menurut Indra Kusuma (Dalam Arikunto, 2003: 32) mengatakan bahwa Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk mrmperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.

Menurut Solehudin dan Rahmat (2006: 26-29) secara garis besar tes terdiri atas tiga jenis , yaitu:

a) Tes tertulis (written Test)

Tes tertulis pada dasarnya ada dua bentuk soal test tertulis yang lazim kita kenal yakni test uraian (essay test) dan tes Objektif (Objective Test).

b) Tes lisan (oral Test)

Tes lisan dilakukan dalam suatu komunikasi langsung antara tester dan testi. Pada test ini, tester mengajukan persoalan secara lisan dan testi menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lisan pula.


(36)

Tabel 3.3

Format Penilaian Tes Tertulis Siswa

No. Aspek yang dinilai Bobot

1 Faktor kebahasaan

a. Pemilihan kata dalam tulisan yang baik, konkrit dan bervariasi mengenai deskripsi tempat

b. Ketepatan susunan kalimat yang ditulis dalam

mendeskripsikan tempat

25

25

2 Faktor nonkebahasaan

a. Isi sesuai dengan pertanyaan yang menyangkut deskripsi tempat

b. Penguasaan topik dalam mendeskripsikan tempat

25 25

Jumlah 100

Tabel 3.4

Format Penialain Tes Berbicara Siswa

No Aspek Yang dinilai Bobot

1 Faktor kebahasaan

a. Pemilihan kata dan ungkapan yang baik, konkrit dan bervariasi mengenai deskripsi tempat

b. Ketepatan susunan penuturan kalimat yang diutarakan dalam mendeskripsikan tempat

20

20

2 Faktor nonkebahasaan

a. Pandangan di arahkan kepada lawan bicara saat berbicara

mendeskripsikan tempat

b. Kenyaringan suara dan kelancaran berbicara saat

mendeskripsikan tempat

c. Penguasaan topik dalam mendeskripsikan tempat

20

20

20


(37)

44

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Format Penilaian Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Metode Karyawisata (Field Trip)

No Nama Siswa Bagian Skor Nilai Kategori

Nilai

I II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah

- Rata-rata

Tiap soal mempunyai skala nilai 2, jadi soal terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari tes tertulis, dan bagian kedua terdiri dari tes berbicara, masing- masing siswa mempunyai skor 2.

Nilai = ( jumlah niai I) + (jumlah nilai II) = 2

Kategori nilai:

Nilai 85-100 = A (Baik sekali)

Nilai 70-85 = B (Baik)


(38)

Nilai < 55 = D (Kurang Baik)

3. Catatan Lapangan

Instrument ini berfungsi untuk mencatat kejadian-kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang dicatat yaitu berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar.

Dengan urutan langkah-langkah PTK yang dilakukan secara cermat, terarah dan terukur, tujuan membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam kegiatan belajar mengajar dan menyikapi kesulitan siswa dalam keterampilan berbicara dengan mengimplementasi metode karyawisata (field trip) dapat terbukti.

4. Dokumentasi (Kamera)

Dalam penelitian ini digunakan alat untuk mendokumentasikan peristiwa kegiatan pembelajaran. Dari dokumentasi ini dapat terlihat secara langsung gambaran proses kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara.

D. Teknik Pengelohan dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul menjadi acuan untuk melaksanakan analisa data yang diperoleh dari pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.


(39)

46

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data

Di dalam penelitian ini, data yang berhasil dikumpulkan terdiri dari:

a. Data tentang kegiatan siswa.

b. Data tentang hasil belajar yang dianalisi secara kualitatif yang diambil dari nilai rata-rata kelas tes hasil belajar.

c. Data tentang perkembangan hasil belajar siswa dengan cara

membandingkan nilai rata-rata kelas pada setiap tindakan (evaluasi). d. Data tentang keterampilan berbicara dengan menggunakan metode

karyawisata (field trip).

Data yang sudah terkumpul yang diperoleh dari evaluasi pada setiap siklus, harus segera diolah. Dengan melalui tahapan pengolahan data, yaitu:

a. Tahapan Persiapan

1) Mengecek kelengkapan data

2) Mengecek alat pengumpul data

3) Membuat prosentasi keberhasilan untuk tiap siklus. b. Tahapan Pentabulasian


(40)

Penilaian terhadap kegiatan yaitu yang dilakukan siswa, guru melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada pembelajaran. 1) Keterampilan berbicara melalui metode karyawisata (field trip). 2) Pemberian skor terhadap kemampuan siswa dalam keterampilan

berbicara, lalu skor setiap siswa dikumpulkan dan dibuat rata-rata pada setiap siklus.

d. Tahapan Penerapan Data

1) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.

2) Mendeskripsikan data sesuai dengan hasil temuan, membahasnya dan menarik kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian hipotesa penelitian.


(41)

100

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data selama proses penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:

1. Dari data hasil pengamatan dan nilai siswa pada kegiatan belajar mengajar pada materi deskripsi tempat, menunjukkan adanya peningkatan dalam setiap langkah yang dilaksanakan. Guru dapat menggunakan metode karyawista (field trip) dengan baik dan tepat. Hal ini dapat dilihat dari keterampilan mengajar guru ditiap siklusnya yaitu: siklus I 53,57, siklus II 78,57, dan siklus III 92,85. Dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) siswa lebih aktif pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam mendeskripsikan tempat. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa pada tiap siklusnya yaitu: siklus I 61,60, siklus II 73,60, dan siklus III 92,40.

2. Pada keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan tempat dengan

menggunakan metode karyawisata (field trip) telah diperoleh peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas IV di SDN Kebon dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang terus meningkat pada tiap siklusnya yaitu: pra siklus 45,60, siklus I 60,60, siklus II 71,60, dan siklus III 90,00. Ini berarti siswa telah menguasai materi yang telah


(42)

diberikan guru dan siswa mampu berbicara di depan kelas sesuai konteks dan tutur yang benar.

Meningkatkan keterampilan berbicara siswa seperti kesimpulan di atas, karena proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada setiap siklusnya sudah menerapkan langkah-langkah metode karyawisata (field trip) dengan baik dari kegiatan mengajar guru maupun kegiatan siswa belajar. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi kegiatan mengajar guru dan keaktifan siswa, serta hasil belajar siswa dalam mendeskripsikan tempat dengan menggunakan metode karyawista (field trip) yang hasilnya semakin meningkat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa metode karyawisata (field trip) dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, maka peneliti menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Guru

Mengembangkan pengetahuan tentang metode-metode

pembelajaran sangatlah penting untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan berbahasa siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode karyawista (filed trip) dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan tempat.


(43)

102

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar lebih meningkatkan keterampilan berbicara siswa dapat meningkat, hendaknya guru senantiasa berbagi informasi dan bertukar pikiran mengenai pemecahan masalah tentang kesulitan belajar siswa dalam menghadapi mata pelajaran Bhasa Indonesia terutama di kelas IV.

2. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah selaku penanggungjawab pimpinan tertinggi di sekolah hendaknya memberi fasilitas untuk dapat menerapkan metode serta mendorong guru untuk dapat memilih metode mana yang cocok untuk siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara.

3. Pengawas

Pihak pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan hendaknya turut memberikan dukungan terhadap guru untuk terus melakukan upaya ke arah peningkatan kemampuan profesional guru dalam bidang pengajaran, melalui pelatihan atau mengoptimalisasikan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaepul. (2010). Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Metode Karyawisata Pada Kelas V SDN Sukaraja [skripsi]. Serang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Beetlestone, Florence. (1998). Creative Learning. Philadelphia: Open University Press

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djuanda, Dadan. (2010). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. (Nomer: 13 April 2010), 57-64 E. Yusnandar & Zulkifly, Effendy. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Serang:

IKIP Bandung

E. Yusnandar. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: IMP (Ikhwan Mandiri Press

Hodijah & Cahyani, Isah. (2008). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Johnson, David W. et al. (2004). Colaborative Learning. Alexandria: Virginia Krepel, W. J & Duvall, C. R. (1981). Field Trips: A Guide for Planning and

Conducting Educational Experiences. Washington, DC: National Education Association.

Muse, C. & Davidman, L. (1982). Teachers' utilization of field trips: Prospects and problems. Clearing House, 56(3), 122-126.


(45)

104

Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Poerwadarminta. (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ruhimat, Mamat. (2012). Membangun Karakter Peserta Didik di Sekolah Dasar.

Jurnal Pendidikan Dasar. (Nomer: 17 April 2012), 28-33.

Rusmiyati, dkk. (2004) Bahasaku Bahasa Indonesia 4. Jakarta: Bumi Aksara Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sariyati. (2007). Meningkatkan Kemampuan Mengarang Bahasa Indonesia Siswa

Kelas V Dengan Metode Karyawisata di SDN Mergosono [skripsi]. Serang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Surana. (1995). Materi Pelajaran Bahasa Indonesia. Solo: Tiga Serangkai

Tarigan, Henry Guntur. (1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Wahdini, Dini. (2009). Implementasi Pendekatan Pragmatik Unutuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas IV SDN Lebakwangi 01 Kecamatan Cigedug Kabupaten Bogor [skripsi]. Serang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


(1)

47 Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian terhadap kegiatan yaitu yang dilakukan siswa, guru melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada pembelajaran. 1) Keterampilan berbicara melalui metode karyawisata (field trip). 2) Pemberian skor terhadap kemampuan siswa dalam keterampilan

berbicara, lalu skor setiap siswa dikumpulkan dan dibuat rata-rata pada setiap siklus.

d. Tahapan Penerapan Data

1) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.

2) Mendeskripsikan data sesuai dengan hasil temuan, membahasnya dan menarik kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian hipotesa penelitian.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data selama proses penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:

1. Dari data hasil pengamatan dan nilai siswa pada kegiatan belajar mengajar pada materi deskripsi tempat, menunjukkan adanya peningkatan dalam setiap langkah yang dilaksanakan. Guru dapat menggunakan metode karyawista (field trip) dengan baik dan tepat. Hal ini dapat dilihat dari keterampilan mengajar guru ditiap siklusnya yaitu: siklus I 53,57, siklus II 78,57, dan siklus III 92,85. Dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) siswa lebih aktif pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam mendeskripsikan tempat. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa pada tiap siklusnya yaitu: siklus I 61,60, siklus II 73,60, dan siklus III 92,40.

2. Pada keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan tempat dengan menggunakan metode karyawisata (field trip) telah diperoleh peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas IV di SDN Kebon dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang terus meningkat pada tiap siklusnya yaitu: pra siklus 45,60, siklus I 60,60, siklus II 71,60, dan siklus III 90,00. Ini berarti siswa telah menguasai materi yang telah


(3)

101 Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan guru dan siswa mampu berbicara di depan kelas sesuai konteks dan tutur yang benar.

Meningkatkan keterampilan berbicara siswa seperti kesimpulan di atas, karena proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada setiap siklusnya sudah menerapkan langkah-langkah metode karyawisata (field trip) dengan baik dari kegiatan mengajar guru maupun kegiatan siswa belajar. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi kegiatan mengajar guru dan keaktifan siswa, serta hasil belajar siswa dalam mendeskripsikan tempat dengan menggunakan metode karyawista (field trip) yang hasilnya semakin meningkat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa metode karyawisata (field trip) dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, maka peneliti menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Guru

Mengembangkan pengetahuan tentang metode-metode pembelajaran sangatlah penting untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan berbahasa siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode karyawista (filed trip) dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan tempat.


(4)

Agar lebih meningkatkan keterampilan berbicara siswa dapat meningkat, hendaknya guru senantiasa berbagi informasi dan bertukar pikiran mengenai pemecahan masalah tentang kesulitan belajar siswa dalam menghadapi mata pelajaran Bhasa Indonesia terutama di kelas IV.

2. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah selaku penanggungjawab pimpinan tertinggi di sekolah hendaknya memberi fasilitas untuk dapat menerapkan metode serta mendorong guru untuk dapat memilih metode mana yang cocok untuk siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara.

3. Pengawas

Pihak pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan hendaknya turut memberikan dukungan terhadap guru untuk terus melakukan upaya ke arah peningkatan kemampuan profesional guru dalam bidang pengajaran, melalui pelatihan atau mengoptimalisasikan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).


(5)

103 Hartinah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DENGAN METODE FIELD TRIP PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaepul. (2010). Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis

Karangan Narasi Dengan Menggunakan Metode Karyawisata Pada Kelas V SDN Sukaraja [skripsi]. Serang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia

Beetlestone, Florence. (1998). Creative Learning. Philadelphia: Open University Press

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djuanda, Dadan. (2010). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. (Nomer: 13 April 2010), 57-64

E. Yusnandar & Zulkifly, Effendy. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Serang: IKIP Bandung

E. Yusnandar. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: IMP (Ikhwan Mandiri Press

Hodijah & Cahyani, Isah. (2008). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI PRESS

Johnson, David W. et al. (2004). Colaborative Learning. Alexandria: Virginia Krepel, W. J & Duvall, C. R. (1981). Field Trips: A Guide for Planning and

Conducting Educational Experiences. Washington, DC: National Education

Association.

Muse, C. & Davidman, L. (1982). Teachers' utilization of field trips: Prospects


(6)

Poerwadarminta. (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ruhimat, Mamat. (2012). Membangun Karakter Peserta Didik di Sekolah Dasar.

Jurnal Pendidikan Dasar. (Nomer: 17 April 2012), 28-33.

Rusmiyati, dkk. (2004) Bahasaku Bahasa Indonesia 4. Jakarta: Bumi Aksara Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sariyati. (2007). Meningkatkan Kemampuan Mengarang Bahasa Indonesia Siswa

Kelas V Dengan Metode Karyawisata di SDN Mergosono [skripsi]. Serang:

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Surana. (1995). Materi Pelajaran Bahasa Indonesia. Solo: Tiga Serangkai

Tarigan, Henry Guntur. (1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa

Wahdini, Dini. (2009). Implementasi Pendekatan Pragmatik Unutuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas IV SDN Lebakwangi 01 Kecamatan Cigedug Kabupaten Bogor [skripsi]. Serang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia


Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalaui Metode Artikulasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Kesehatan Pada Siswa Kelas IV SDN Dadaprejo 02 Batu

0 16 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 4 201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

0 0 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA:PTK Di Kelas V SDN Kebon Kota Serang, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

0 0 42

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA:PTK di Kelas V SDN Sukanegara 1 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang.

0 1 40