PERBANDINGAN HASIL PUKULAN “BACKHAND GROUNDSTROKE” PETENIS YANG MENGGUNAKAN SATU TANGAN (ONE HANDED BACKHAND) DAN PETENIS YANG MENGGUNAKAN DUA TANGAN (TWO HANDED BACKHAND) TERHADAP KETEPATAN DAN KECEPATAN.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. ( 2010 ). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Berliana, dkk. (2008). Belajar Pembelajaran Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Connors, J. (1986) How To Play Tougher Tennis. New York.

Creapo, M. and Dave M. (1998). Advanced Coaches Manual. Canada : International Tennis Federation (ITF Ltd).

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek – Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

King, B.J. (1991). Rahasia Sang Juara. Dahara Prize : Semarang.

Mageth, B. (1990). Tenis Para Bintang. Bandung : Pionir Jaya

Marwoto., S.Y. A. (1981). Menuju Tennis Sempurna. PN. Balai Pustaka : Jakarta.

Meer’s, D.V.D. (1982). Complete Book Of Tennis. New York.

Mottram, T. (1990). Fundamental Tenis Resep Meraih Juara. Dahara Prize : Semarang.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.


(2)

Nurhasan, dkk. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Nurhasan, dkk. (2008). Statistik. Bandung : FPOK UPI.

Santoso, E. (tanpa tahun). Kamus Praktis Moderen Bahasa Indonesia. Surabaya : Pustaka Dua.

Schmidt. R.A. (1988). Motor Control and Learning (A Behavioral Emphasis). United States of America

Wijaya, H. (tanpa tahun). Kamus Pintar 20 Milyar. Cv. Pustaka Agung Harapan : Surabaya.

Xanthos, P.J and Ian C. (1984). Tennis A Propessional Guide. Tokyo.

Yudoprasetio. B. (1981). Belajar Tenis. Bhratara Karya Aksara : Jakarta.

Yusuf, U, dkk. (2007). Biomekanika Olahraga. Bandung : FPOK IKIP Bandung.

Situs :

You Say Too. (tahun tidak diketahui). Teknik Pukulan Backhand Pada Tenis

Lapangan. [Online].

Tersedia: http://www.yousaytoo.com/teknik-pukulan-backhand-pada-tenis-lapangan/12345591. [28 Maret 2012].

Prass. (2007). Backhand. [Online].

Tersedia: http://www.prasso.wordpress.com/2007/09/06/backhand/. [28 Maret 2012].

Putra Mandiri Perkasa. (2011). Ayo Bermain Tenis. [Online].

Tersedia: http://putra-mandiri-perkasa.blogspot.com/2011/02/ayo-bermain-tenis.html. [28 Maret 2012].


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tenis merupakan salah satu dari permainan yang paling popular dewasa ini. Pada awalnya tenis dimainkan dengan menggunakan bola kayu yang dipukul oleh tangan. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola yang dipukul melintasi sebuah dinding penghalang. Berhubung saat itu kontrol bola lebih dirasakan baik menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada saat itu dengan menggunakan sarung tangan kulit.

Hingga saat ini kemajuan teknologi serta kualitas permainan yang semakin tinggi, menjadikan tenis semakin dikenal.

Menurut Paul J. Xanthos (1984:51), permainan tenis memiliki empat macam teknik dasar, yaitu : forehand groundstroke, backhand groundstroke, serve, volley.

Serve merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh karena itu, pukulan pionir

ini sangat penting bagi kita untuk dapat menguasainya. Sebenarnya terdapat beberapa teknik serve. Untuk melakukan serve yang konsisten dan terarah memang agak sulit bagi pemula. Namun, dengan latihan dan pengalaman anda akan terbiasa melakukan pukulan serve. Di dunia tenis profesional, pemegang serve merupakan sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol permainan melalui serve yang keras dan akurat. Untuk level pemain rekreasional seringkali kita jumpai serve malah


(4)

merupakan kerugian dan seringkali poin terbuang percuma karena dua kali membuat kesalahan (double fault).

Volley adalah pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di

lapangan. Pukulan volley dapat digunakan ketika petenis berada pada posisi yang tidak sempat mengambil awalan untuk pukulan forehand dan backhand groundstroke.

Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling sering diajarkan dalam tenis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan

dan bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola.

Jadi untuk pemain pemula saya sarankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai grip

continental atau eastern. Apabila anda telah dapat menguasai pukulan ini dengan baik

dan dapat memukul bola melewati net dengan konsisten, maka anda dapat bereksperimen dengan mencoba grip lain seperti semi-western atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda juga semakin baik dan anda bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila ingin mencoba memukul dengan grip lain.

Sebagai contoh adalah pukulan forehand Federer yang memakai grip

semi-western. Anda dapat meniru gerakannya sebagai contoh pukulan forehand modern

yang sempurna.

Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tenis. Backhand adalah pukulan


(5)

belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi bola atau dapat diartikan pula backhand adalah sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.

Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu:

backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan.

Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Namun untuk menguasai keempat teknik dasar permainan tenis tersebut perlu dilalui proses latihan yang benar dan teratur. Mengenai teknik latihan Harsono (1988:100) menjelaskan bahwa,

“Latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan guna membentuk, mengembangkan kebisaaan-kebisaaan motorik atau perkembangan neuromuscular, kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan membentuk gerak keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna”.

Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan. Pertama, anda memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah. Kedua, lebih mudah untuk melakukan volley dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki

backhand satu tangan lebih jago dalam memukul volley daripada pemain yang

memiliki backhand dua tangan.

Paul dan Xanthos (1984:205) mengungkapkan pula bahwa, ,,,,,”For the one-handed backhand, it was found that five distinet body parts are used prior to impact.”…. yang dapat dikatakan bahwa untuk pukulan satu tangan, terdapat lima


(6)

bagian tubuh yang berbeda yang digunakan saat bersentuhan. Sebagai contoh Pemain profesional yang selalu melakukan backhand dengan satu tangan adalah Roger Federer.

Backhand dua tangan merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain

tenis saat ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu.

Paul dan Xanthos (1984:205) mengungkapkan bahwa, ,,,,,”The two-handed stroke only untilizes two body parts to swing the racket toward impact”. Dari pernyataan ini

dikatakan bahwa pukulan dua tangan hanya menggunakan dua bagian tubuh untuk mengayunkan raket saat bersentuhan.

Dan Dennis Van Der Meers (1982:58) mengungkapkan pula bahwa :

….”The disadvantages a two-handed backhand is limits your reach on wide balls, for a short ball the two-hander has a problem when he has to run forward and reach toward the ball, the ball comes straight at your body, there is an area where you cannot cover against your body.”….

Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan pula bahwa pegangan dua tangan

memiliki kerugian mengenai jarak pukulan yang terbatas untuk bola-bola lebar, untuk bola pendek masalahnya ditemukan saat dia harus berlari ke depan dan memukul bola, serta bola yang datang searah dengan badan kita juga merupakan suatu kesulitan.


(7)

Salah satu Pemain profesional yang selalu melakukan backhand dengan dua tangan adalah Rafael Nadal.

Fitts’s mencetuskan bahwa faktor dasar dalam menggambarkan akurasi kecepatan trade-off, atau kemampuan pemain untuk mengubah proses kontrol sehingga kecepatan dan ketepatan disimpan dalam beberapa keseimbangan. Ketika kecepatan tinggi maka tingkat ketepatan akan menurun tetapi apabila kecepatan rendah maka tingkat ketepatan akan bertambah (speed-accuracy trade off).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul “perbandingan hasil pukulan backhand groundstroke petenis

yang menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan petenis yang menggunakan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan.”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan kaitannya dengan backhand

groundstroke tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitiannya sebagai

berikut :

Manakah yang lebih signifikan antara pukulan backhand satu tangan (one

handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) terhadap


(8)

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan penelitian tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Mengetahui manakah yang lebih signifikan antara pukulan backhand satu tangan (one handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed

backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian berguna untuk mencari jawaban atau menggambarkan terhadap permasalahan yang akan dibahas. Pemilihan suatu metode penelitian harus sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Mengenai metode penelitian Suharsimi Arikunto (2010 : 2) mengemukakan “metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskiptif. Metode deskiptif menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 3) adalah “penelitian

yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam laporan penelitian yang sistematis dan berencana.”


(9)

E. MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan tersebut diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Agar pembaca dapat mengetahui manakah yang lebih signifikan antara pukulan backhand satu tangan (one handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan backhand


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI

Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan backhand satu tangan (one handed

backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) serta tingkat ketepatan

dan kecepatan pukulan backhand groundstroke. Yang dijadikan objek penelitian adalah Anggota Club Tennis FIKS Bandung dengan pembatasan pada Anggota Club Tennis FIKS Bandung yang sudah menguasai pukulan backhand groundstroke.

Penulis menganalisis sejauh mana tingkat perbedaan yang signifikan antara backhand satu tangan (one handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed

backhand). Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai

perbandingan hasil pukulan backhand groundstroke antara backhand satu tangan (one

handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) terhadap

ketepatan dan kecepatan.

B. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian karena desain penelitian menjadi pegangan yang jelas dalam melakukan penelitiannya. Untuk memberikan kelancaran dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyusun rancangan penelitian seperti yang tertera pada halaman 45.


(11)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data penelitian, penulis mendeskripsikan dalam bentuk gambar seperti di bawah ini :

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Pengambilan Data Penelitian 5 orang petenis yang

mahir dalam pukulan

backhand groundstroke

dengan satu tangan Tes pukulan backhand groundstroke 5 orang petenis yang

mahir dalam pukulan

backhand groundstroke

dengan satu tangan

POPULASI

SAMPEL

KELOMPOK A :

PEGANGAN DENGAN SATU TANGAN

KELOMPOK B : PEGANGAN DENGAN DUA

TANGAN

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

KESIMPULAN SAMPEL

(orang yang mahir dalam pukulan backhand groundstroke) Hasil pukulan backhand groundstroke TES :


(12)

C. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL

Oprasional variabel penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan memudahkan dalam menetapkan pengukuran terhadap variabel yang diamati. F.N. Kerlinger dalam buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi edisi revisi (2010:159)

menyebutkan bahwa “variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam

konsep kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran.” Ditambahkan pula oleh Sutrisno Hadi dalam buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi edisi revisi (2010:159) bahwa

“variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin

mempunyai variasi laki-laki dan perempuan, berat badan karena ada berat 40 Kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.”

Definisi variabel digunakan untuk menghindari perbedaan penafsiran dan kesalahan atau perbedaan persepsi tentang definisi atau istilah-istilah yang di pergunakan sehingga pembahasan masalah yang diteliti akan lebih terarah.

Suharsimi Arikunto (2010:161) menyatakan bahwa “variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka.” Moh. Nazir Ph.D (1988:149) berpendapat bahwa “variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.” Umumnya, variabel dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel kontinu (continous variabel) dan variabel deskrit (descrete variabel) variabel juga dapat dibagi menjadi variabel dependen atau terikat dan variabel bebas. Dalam


(13)

penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas sering disebut variabel perlakuan, variabel penyebab, variabel kuasa atau variabel tak tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1) Pukulan dengan satu tangan (One Handed Backhand)

2) Pukulan dengan dua tangan (Two Handed Backhand) 2. Variabel tergantung/terikat (Dependent Variabel)

Variabel tergantung atau sering disebut variabel terikat. Secara singkat variabel tergantung dapat disebut juga variabel efek. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.

Arikunto edisi revisi (2010:192) berpendapat bahwa “instrumen adalah alat pada

waktu penelitian menggunakan suatu metode.” Berbicara tentang jenis-jenis metode

dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara mengenai masalah evaluasi.

Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi


(14)

adalah juga mengadakan pengukuran. Alat evaluasi yang sering dilakukan guna memperoleh data adalah tes. Menurut Arikunto edisi revisi (2010:193) mengatakan

bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

Berikutnya dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes backhand groundstroke dari Hewit’s Tennis Achievement Test dengan validitas 0,52 – 0,93 dan reliabilitas 0,75.

Gambar 3.3

Lapangan Tes Backhand Groundstroke (Sumber Buku : Tes dan Pengukuran Keolahragaan)

Adapun tata pelaksanaan tes tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tes Backhand Groundstroke.

2. Alat dan perlengkapan :

 Lapangan yang sudah diletakan skor-skor yang sudah ditentukan.

Pembantu 2 TESTEE Pembantu 1 5 4 3 2 1,5 1,5 1,5 1,5


(15)

 Raket dengan tegangan senar yang dimiliki masing-masing oleh setiap pelaku tes dan bola tenis sebanyak 10 buah.

3. Pelaksanaan

Pelaku tes (Testee) berjumlah 10 orang dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing 5 orang pelaku tes dengan backhand satu tangan dan 5 orang pelaku tes dengan backhand dua tangan. Testee berada dalam posisi siap menerima bola umpan (feedball) dari pemberi tes (Tester). Tester memberikan umpan bola di daerah service zone. Testee siap menerima umpan bola dari tester ke daerah lapangan yang sudah memiliki skor dengan teknik backhand

groundstroke. Testee memiliki kesempatan memukul bola sebanyak 10 kali mulai

dari saat menerima umpan bola dari terter. Apabila bola keluar dari lapangan maka hasil pukulan diberi nilai 0

4. Penyekoran

Skor diperoleh berdasarkan bola yang jatuh di daerah yang sudah diberi skor dari 10 kali pukulan tersebut.

Pembantu 1 melakukan feedball atau umpan bola di daerah service zone tenis lapangan. Sedangkan pembantu 2 mengecek kecepatan bola menggunakan alat ukur kecepatan (speed gun). Untuk testee berada di area baseline untuk menerima umpan bola dari pembantu 1 ke arah sebelah kiri testee.


(16)

Sedangkan untuk menjaga homogenitas umpan bola (feedball) yang diberikan

tester, maka ditetapkan hanya satu orang yang melakukan umpan bola dengan baik

dan selalu menjaga konsistensi akurasi umpan bola.

E. MENENTUKAN SUMBER DATA

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seseorang, diperlukannya menentukan sumber data untuk keperluan penelitiannya. Populasi tersebut dapat berupa manusia, nilai-nilai, dokumen, dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Club Tennis FIKS Bandung Kelas Camp.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.” Dalam penentuan jumlah sampel disini, peneliti menggunakan teknik purposive sample. Sampel yang dicari dalam penelitian ini adalah 5 orang sampel yang mahir dalam melakukan backhand dengan satu tangan dan 5 orang sampel yang mahir dalam melakukan backhand dengan dua tangan.

Teknik ini biasanya dilakukan karena adanya beberapa pertimbangan, misalnya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.


(17)

Pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto edisi revisi (2010,176) harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dalam pengambilan jumlah sampel disini dengan menggunakan teknik

purposive sample (sampel bertujuan). Purposive sample menurut Suharsimi Arikunto

edisi revisi (2010,183) yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel diambil adalah 10 orang yang terbagi dari 5 orang yang mahir melakukan backhand groundstroke menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan 5 orang yang mahir melakukan backhand groundstroke menggunakan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan dari Club Tennis FIKS Bandung.

F. PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya sebuah penelitian harus mempunyai suatu cara atau metode dalam mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunaka survei tes. Metode survei menurut Suharsimi Arikunto (2010:154) : “survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak.”


(18)

2. Metode Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian harus mengetahui jenis data apa yang harus dipakai. Dengan demikian penelitian akan memperoleh hasil yang relevan terhadap objek yang ditelitinya sehingga dapat dipercaya.

Faktor penting dalam penelitian yang berhubungan dengan data adalah metode pengumpulan data. Untuk dapat mengumpulkan data harus menggunakan beberapa metode yaitu metode observasi, metode tes dan pengukuran.

a. Observasi

Observasi menurut Saharsimi Arikunto (2010:199) adalah ”pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan seluruh panca indra. Hal ini menyatakan bahwa observasi adalah pengamatan langsung di lapangan tempat kita akan melakukan penelitian.

Tujuan dari observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tempat dan jadwal latihan di tempat populasi dan sampel kita melakukan latihan serta mengetahui siapakah dan apakah dia cocok untuk dijadikan sampel dalam penelitian kita. Dengan itu kita dapat menentukan berapa banyakkah sampel yang akan diambil pada tempat latihan tersebut.

b. Tes dan Pengukuran

Dalam modul tes dan pengukuran Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI dijelaskan bahwa “tes adalah alat ukur yang digukanan untuk memperoleh


(19)

informasi tentang objek. Sedangkan pengukuran adalah suatu alat pengumpulan data atau keterangan tentang apa yang ingin dicapai.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi dengan teknik tes dan pengukuran. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil dari tes ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke menggunakan satu tangan (one

handed backahand) dan dua tangan (two handed backhand) dalam permainan tenis.

G. PROSEDUR PENGOLAHAN DATA

Untuk mengolah dan menganalisa data-data dari tes dan pengukuran yang diperoleh, maka diperlukan rumus statistik yang sesuai dan dapat diketahui besarnya pengaruh pukulan backhand grounstroke dengan menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketapatan dan kecepatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus-rumus penghitungan statistik dari Nurhasan (2002:42). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur seperti di bawah ini :

1. Menghitung rata-rata dari setiap variabel yang menggunakan rumus: X = �1

Keterangan :

X

= Rata-rata yang dicari (mean) = Jumlah dari X


(20)

X= Skor mentah n

= Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus :

S

=

( �−� )2 −1

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari X = Skor mentah

X = Rata-rata dari sekumpulan skor mentah

n

=

Jumlah sampel

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data dari hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

3. Mencari nilai Tskor untuk merubah nilai mentah menjadi nilai standar dengan

rumus :

Tsko r = 50 + 10(�−�)

4. Mencari nilai dari dua variabel yang berbeda menjadi satu variabel antara kecepatan dan ketepatan dengan rumus :

SKOR = � � + � �


(21)

5. Menguji normalitas data dari setiap data agar mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika nol parametrik yang biasa disebut dengan “Uji Liliefors”.

Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, ………..Xn dijadikan bilangan baku. Z1, Z2, ………Zn

dengan menggunakan rumus : Z= ��− X

S

(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)

b. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z) = P(Z < Zn)

c. Untuk proposi Z1, 2, ………..Zn Z jika dinyatakan S (Zi) = � � � Zn≤ Z�

d. Hitung selisih F(Z) – S(Z) kemudian tentukan nilai mutlaknya.

e. Ambil nilai yang paling besar antara nilai-nilai mutlak selisih tersebut, tulislah nilai tersebut C untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf nyata � = 0,05. Kriterianya adalah hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jila Lo >Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

6. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus yang dituliskan oleh Sujana (1996:250) adalah sebagai berikut :

F = � � � � �


(22)

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika Fhitung < Ftabel distribusi dengan

derajat kebebasan = (V1, V2) dengan taraf nyata � = 0,05.

7. Uji signifikasi perbedaan dua kelompok menggunakan uji t dengan rumus :

t =

X1− X2

S 1 n1+ 1 n2

Dimana

S =

n1−1 S1

2+ (n 2−1)S22

n1 + n2− 2

Arti dari lambing-lambang dalam rumus tersebut adalah :

t

= Nilai

t

yang di cari (tℎ� )

S

= Simpangan baku gabungan

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

X

1= Rata-rata kelompok 1

X

2 = Rata-rata kelompok 2

S

12

=

Variansi kelompok 1


(23)

Untuk uji

t

kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis nol (Ho) jika

t <

t

1−�

.

Untuk nilai lainnya Ho ditolah, distribusi

t

dengan tingkat kepercayaan 0,05 dan


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai perbandingan hasil

pukulan “backhand groundstroke” petenis yang menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan petenis yang menggunakan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan, maka penulis menyimpulkan sebagai

berikut :

Backhand menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan backhand menggunakan dua tangan (two handed backhand) tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap hasil pukulan backhand groundstroke.


(25)

B. Saran

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan hasil

pukulan “backhand groundstroke” petenis yang menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan petenis yang menggunakan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan, maka saran yang penulis sampaikan

adalah bagi para pelatih ataupun atlet tenis lapangan hendaknya berlatihlah sesuai kemampuan dasar, khususnya untuk pukulan backhand hendaknya dilatih dengan pertimbangan cara penggunaan raket karena akan berpengaruh terhadap ketepatan dan kecepatan yang dihasilkan.


(26)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Batasan Istilah ...

F. Batasan Operasional ………...

1 5 5 6 7 7


(27)

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Bola Voli ...

1. Hakikat Permainan Bola Voli ………

2. Teknik Dasar Permainan Bola Voli ... 3. Teknik Dasar Spike ... 4. Komponen Kondisi Fisik dalam Permainan Bola Voli ... B. Anggapan Dasar ... C. Hipotesis ...

9 9 11 23 35 42 45 BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian ...

1. Metode Penelitian……….

2. Desain Penelitian………..

B. Populasi dan Sampel ... C. Tempat dan Waktu Penelitian ... D. Alat Pengumpulan Data ... E. Prosedur dan Pengolahan Data ...

47 47 48 51 52 53 55


(28)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ... B. Pengujian Persyaratan Analisis ...

1. Uji Normalitas………..

2. Uji Homogenitas………..

C. Pengujian Hipotesis ... D. Diskusi Penemuan ...

58 59 59 60 61 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

64 64 DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN ... 68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(29)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.4. Data Hasil Tes Quick Spike dan Semi Spike...

2.4. Data Hasil Uji Normalitas Kedua Variabel ...

3.4. Data Hasil Uji Homogenitas Kedua Variabel ...

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis Dengan teknik Uji t ...

60

61

62


(30)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.11. 2.12. 2.13.

Servis Bawah ...

Servis Atas ...

Gerakan Pass Bawah ...

Gerakan Pass Atas ...

Gerakan Spike ...

Gerakan Block atau Bendungan ...

Gerakan Umpan ...

Tahap Awalan ……….

Tahap Tolakan atau Loncatan ……….

Tahap Melayang dan Memukul Bola ……….

Gerakan Saat Perkenaan Tangan Dengan Bola ...

Tahap Mendarat ………..

Rangkaian Gerakan Spike ...

14 15 17 18 20 21 22 25 26 27 27 28 29


(31)

2.14.

2.15.

2.16.

2.17.

2.18.

2.19.

Pelaksanaan Semi Spike………...

Pelaksanaan Quick Spike,……….

Otot-otot yang Digunakan dalam Spike (Bagian Depan Tubuh)... Otot-otot yang Digunakan dalam Spike (Bagian Belakang Tubuh) ... Ilustrasi Interdepensi antara Komponen-komponen

Biomotorik ………..

Daerah Sasaran Spike ...

31

33

33

34

35


(32)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Tes Semi Spike...

2. Data Hasil Tes Quick Spike...

3. Data Normalitas Tes Quick Spike...

4. Data Normalitas Tes Semi Spike...

5. Uji Homogenitas ...

6. Uji Hipotesis ...

7. Tabel Distribusi F ...

8. Tabel Distribusi t ...

9. Tabel Distribusi Z...

10.Nilai Kritis Uji Liliefors ...

11.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

12.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

69

70

71

72

73

74

76

77

77

78

79


(33)

13.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

14.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

15.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

82

83


(1)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ... B. Pengujian Persyaratan Analisis ...

1. Uji Normalitas………..

2. Uji Homogenitas………..

C. Pengujian Hipotesis ... D. Diskusi Penemuan ...

58 59 59 60 61 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

64 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.4. Data Hasil Tes Quick Spike dan Semi Spike...

2.4. Data Hasil Uji Normalitas Kedua Variabel ...

3.4. Data Hasil Uji Homogenitas Kedua Variabel ...

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis Dengan teknik Uji t ...

60

61

62


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.11. 2.12. 2.13.

Servis Bawah ...

Servis Atas ...

Gerakan Pass Bawah ...

Gerakan Pass Atas ...

Gerakan Spike ...

Gerakan Block atau Bendungan ...

Gerakan Umpan ...

Tahap Awalan ……….

Tahap Tolakan atau Loncatan ……….

Tahap Melayang dan Memukul Bola ……….

Gerakan Saat Perkenaan Tangan Dengan Bola ...

Tahap Mendarat ………..

Rangkaian Gerakan Spike ...

14 15 17 18 20 21 22 25 26 27 27 28 29


(4)

2.14.

2.15.

2.16.

2.17.

2.18.

2.19.

Pelaksanaan Semi Spike………...

Pelaksanaan Quick Spike,……….

Otot-otot yang Digunakan dalam Spike (Bagian Depan Tubuh)... Otot-otot yang Digunakan dalam Spike (Bagian Belakang Tubuh) ...

Ilustrasi Interdepensi antara Komponen-komponen

Biomotorik ………..

Daerah Sasaran Spike ...

31

33

33

34

35


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Tes Semi Spike...

2. Data Hasil Tes Quick Spike...

3. Data Normalitas Tes Quick Spike...

4. Data Normalitas Tes Semi Spike...

5. Uji Homogenitas ...

6. Uji Hipotesis ...

7. Tabel Distribusi F ...

8. Tabel Distribusi t ...

9. Tabel Distribusi Z...

10.Nilai Kritis Uji Liliefors ...

11.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

12.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

69

70

71

72

73

74

76

77

77

78

79


(6)

13.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

14.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

15.Hasil Dokumentasi Penelitian ...

82

83