Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Redaktur dan Wartawan di Harian Suara Merdeka T1 362012008 BAB VI

BAB VI
PENUTUP

6.1

Kesimpulan
Dari penelitian ini, penulis memperoleh pokok-pokok pikiran tentang pola
komunikasi dalam perencanaan berita di Harian Suara Merdeka, yakni komunikasi
yang berlangsung dalam rapat perencanaan, penugasan liputan kepada Wartawan, dan
rapat distribusi berita (budgetting).
Dalam rapat perencanaan jaringan komunikasi yang terlihat adalah model roda
dimana terdapat tokoh sentral yang menjadi pusat aliran komunikasi. Pada rapat
perencanaan, komunikasi dilakukan secara terarah guna menjalankan fungsi dan
mengatur setiap anggota redaksi yang terlibat untuk menentukan perencanaan berita.
Rapat perencanaan ini berisi agenda-agenda liputan yang akan dilakukan kepada
Wartawan esok hari. Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan secara bergantian
(rolling) memimpin jalannya rapat. Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan
berperan menjadi tokoh sentral. Semua arus komunikasi terpusat pada mereka, yaitu
ketika perwakilan Desk dan Biro menyampaikan agenda-agenda berita.
Dalam penugasan liputan kepada Wartawan, jaringan komunikasi yang terlihat
adalah model lingkaran. Model ini menggambarkan komunikasi antara Wartawan

dengan atasannya, yaitu Biro, Desk (Redaktur), atau Koordinator Liputan yang
dilakukan secara langsung. Di dalam tugas liputan, Wartawan dikoordinasikan oleh
masing-masing perwakilan Biro. Cakupan wilayah yang luas di Jawa Tengah
membuat Suara Merdeka membagi wilayah liputannya ke dalam tujuh biro. Di Harian
Suara Merdeka, Redaktur disebut sebagai Desk, yang terbagi dalam enam Desk. Jika
ada informasi yang berkembang di lapangan atau peristiwa yang terjadi di luar
perencanaan, Wartawan berhak untuk memberi masukan kepada biro, Redaktur, atau
Koordinator Liputan. Begitu pula sebaliknya, jika Koordinator Liputan, biro atau
Redaktur mengetahui terlebih dahulu ada informasi terbaru di lapangan atau ada
peristiwa tak terduga maka akan langsung diinfokan dan didiskusikan dengan
Wartawan. Masing-masing berita yang masuk dari Wartawan akan disunting oleh

51

Desk (Redaktur) sesuai bidang beritanya, dan kemudian hasil penyuntingan akan
diteruskan kepada Redaktur Pelaksana.
Dalam rapat distribusi berita (budgetting) jaringan komunikasi yang terlihat
adalah kombinasi model bebas atau semua saluran dan model roda. Dalam rapat
distribusi berita (budgetting), Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan,
perwakilan Desk dan biro akan berkumpul lagi untuk membahas berita yang telah

diperoleh Wartawan selama liputan hari ini, dan mengevaluasinya untuk
membandingkan dengan keputusan rapat perencanaan yang telah dilakukan kemarin
malam. Semua bagian yang terlibat di dalam rapat memberikan kontribusi tanpa
memandang siapa yang menjadi tokoh sentral dalam rapat tersebut namun tetap yang
ada yang memimpin evaluasi ini, yakni Koordinator Liputan atau Redaktur Pelaksana.

6.2

Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan informasi dalam bidang
ilmu jurnalistik, tertutama dalam praktik penyusunan rancangan berita di newsroom.
Selain itu, peneliti juga berharap penelitian ini bisa member manfaat bagi koran-koran
lain agar makin mampu menghasilkan berita yang berkualitas dan kreatif. Adapun
saran untuk penelitian selanjutnya adalah meneliti strategi manajemen media massa di
Harian Suara Merdeka dalam mempertahankan kualitas berita terhadap kebutuhan
pembaca, terutama di era media digital.
Penguasaan materi berita harus menjadi modal kritis bagi Redaktur/ Desk,
sehingga dalam merencanakan sajian berita akan makin kaya dengan visi dan
orientasi. Redaktur/ Desk juga harus aktif memperkaya pengetahuan dan melakukan
pendalaman tentang materi liputan dan arahnya, terutama untuk liputan-liputan

unggulan.
Dalam rapat-rapat perencanaan dan budgetting, dibutuhkan kekiritisan
Redaktur/ Desk dan semua jajaran Redaksi untuk mengembangkan sajian pemberitaan
yang punya "kekuatan pembeda", sebagai faktor keunggulan terhadap sajian mediamedia kompetitor.
Aktivitas rapat-rapat perencanaan dan pengawalan perencanaan selalu
membutuhkan intensifkasi pembandingan dengan media-media kompetitor secara
konsisten. Maka analisis konten media-media pesaing membutuhkan tim khusus yang
52

bertanggung jawab kepada Redaktur Pelaksana. Analisis konten untuk pembandingan
itu dipasok kepada para Redaktur/ Desk.
Pengembangan sistem komunikasi internal Redaksi, juga ke elemen-elemen
eksternal harus secara terus menerus diperkuat untuk selalu meng-update
perkembangan isu-isu berita.

53