ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI TANAMAN KAKO DI KECAMATAN BATANG

ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh:

MURNI IDA ULINA 071233320008

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

(5)

vi ABSTRAK

Murni Daulina, NIM. 071233320008. Analsis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaaman Kakao Di Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli. Skripsi: Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1)faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola, (2) Faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama &penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh petani kakao yang ada di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan yang berjumlah 3084 KK. Sampel ditentukan secara acak (simple random sampling) yaitu di dari 20 desa dilihat dari luas lahan kakao sehingga diperoleh 95 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan data yang digunakan adalah dokumentasi dan komunikasi langsung. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dari kondisi fisik (suhu/temperatur, curah hujan, dan topografi) yang di Kecamatan Batang Angkola sesuai untuk tanaman dengan ketinggian 500 meter diatas permukaan laut, (2) Dilihat dari kondisi non fisik belum semuanya proses yang dilakukan oleh petani kakao dalam hal teknik pertanian tidak sesuai bagi tanaman kakao dilihat dari hasil produksi tanaman kakao per tahunnya.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Dalam rangka memenuhi syarat tersebut, dilakukan penelitian yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Kakao di Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak dijumpai kekurangan. Dengan segala keterbukaan penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Hasil skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Unimed.

2. Bapak Drs. Restu, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Unimed.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. Selaku Ketua di Jurusan Pend.Geografi


(7)

iii

5. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M. Pd Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan dorongan semangat kepada penulis.

6. Drs. Ali Nurman, M. Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing penulis selama mengikuti studi di jurusan Pendidikan Geografi.

7. Bapak Drs. Julismin, M. Pd dan Dra. Elfayetti, MP selaku Dosen Penguji.

8. Bapak dan Ibu Dosen beserta Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Geografi.

9. Bapak Hajat Siagian yang telah banyak membantu pelulis dalam pengurusan segala Adminisrtasi Akademik yang berhubungan dengan skripsi ini.

10.Bapak Bapa/Ibu stap Kecamatan Batang Angkola, yang telah banyak memberi informasi dan bantuan bagi penulis.

11.Teristimewa kepada kedua orang tua yang saya sayangi penulis dan cintai J. Oppusunggu dan R. Sinaga. Yang selalu segenap jiwa raganya, memenuhi kebutuhan spiritual dan materialku, membimbing saya saat terpuruk dan selalu memberikan aku semagat hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kupersembahkan karyaku segalanya untukmu sebagaimana dari pengorbananmu merawat dan mendidik saya Terimakasih buat cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbinganmu padaku. Dan Kepada Adik-adik saya terimakasih sudah menyemangati


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN ...i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

ABSTRAK ...vi

KEASLIAN TULISAN ...vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Pembatasan Masalah ... 4

D.Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Kerangka Teori ... 7

B.Penelitian Yang Relevan ... 26

C.Kerangka Berfikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A.Lokasi Penelitian ... 31

B.Populasi Dan Sampel ... 31

C.Variabel dan Operasional Defenisi Operasional ... 33

D.Teknik Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Analisa Data ... 37

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 38

A.Keadaan Fisik... 38


(9)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A.Hasil Penelitian ... 46

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 59

A.Kesimpulan ... 59

B.Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(10)

Daftar Tabel

No Uraian Hal

1. Dosis Pemberian Pupuk Majemuk Untuk TBM (Tanaman

Belum Menghasilkan) ... 18

2. Lokasi Penelitian dengan Populasi dan Sampel ... 32

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 42

4. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 47

5. Tingkat Pendidikan Responden ... 48

6. Curah Hujan dan Hari Hujan pada Tiap Bulan Tahun 2008−2009 ... 49

7. Persiapan Lahan Yang Dilakukan Oleh Responden ... 50

8. Jarak Tanam Kakao oleh Responden ... 52

9. Jenis Pupuk Yang di Gunakan Oleh Petani ... 53

10. Intensitas Pemberian Pupuk ... 53

11. Jenis Pestisida yang Digunakan Oleh Petani ... 55

12. Tingkat Produksi Tanaman Kakao di Kecamata Batang Angkola ... 58

13. Sumber Pengetahuan Responden Tentang Budidaya Tanaman Kakao ... 59


(11)

Daftar Gambar

No Uraian Hal

1. Kerangka berfikir ... 30

2. Peta kabupaten Tapanuli Selatan ... 39

3. Peta Kecamatan Batang Angkola ... 40

4. Jarak Tanam Kakao Setelah Panen yang Terdapat di Kebun Responden ... 52

5. Buah coklat yang mengalami rusak akibat Penyakit ... 55

6. Buah Coklat Setelah di Panen ... 57


(12)

Daftar Lampiran

No Uraian Hal

1. Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Dirinci Menurut

Desa/Kelurahan Tahun 2009 ... 73 2. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan

Desa/Keluruhan Tahun 2009 ... 75 3. Luas Panen, rata-rataproduksi pertanaman

menurut jenis tanaman ... 78 4. Tingkat Produksi Tanaman Kakao dan


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagaian besar penduduknya bekerja pada bidang sektor pertanian. Sektor pertanian sangat mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan pangan, sandang, dan papan bagi segenap penduduk serta penghasil komoditas ekspor nonmigas untuk menarik devisa. Lebih dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian 63% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian baik secara langsung maupun tidak langsung.

Para perancang pembangunan Indonesia pada awal Orde Baru menyadari benar tentang potensi sektor pertanian tersebut, sehingga pembangunan jangka panjang dirancang secara bertahap. Pada tahap pertama pembangunan dititikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dan industri penghasil sarana pertanian. Pada tahap kedua, pembangunan dititikberatkan pada industri pengolahan penunjang sektor pertanian (agroindutri) yang selanjutnya secara bertahap dialihkan pada pembangunan industri mesin dan logam. Rancangan pembangunan seperti demikian, diharapkan dapat membentuk struktur perekonomian Indonesia yang serasi dan seimbang juga tangguh dalam menghadapi gejolak internal dan eksternal.

Era globalisasi yang akan datang memberikan peluang bagi sektor pertanian untuk berkembang lebih cepat tetapi sekaligus memberikan tantangan baru karena komoditas pertanian harus mempunyai keunggulan daya saing dan


(14)

2

kemandirian produk pertanian sedemikian rupa sehingga produk pertanian mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Berdasarkan kenyataan tersebut, banyak para ahli ekonomi pertanian Indonesia mendesak agar sektor pertanian berperan kembali sebagai motor penggerak pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil pertanian yang masih menjadi tulang punggung yang menopang perekonomian bangsa bahkan saat Indonesia dilanda krisis moneter sekalipun. Dalam hal ini pembangunan lebih diarahkan pada perubahan sikap manusia yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan karena masyarakat dapat bertindak sebagai objek dan subjek pembangunan.

Dalam bernagai jenis macam jenis pertanian yang dimiliki Indonesia yaitu salah satunya tanaman kakao. Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masayarakat sebagai sumber penghidupan bagi jutaan petani produsen maupun salah satu bahan penyedap rasa yang sangat diperlukan untuk produksi makanan dan juga untuk jenis kue-kue dan makanan. “Tanaman kakao juga merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memberikan sumbangan devisa bagi Negara sebagai komoditi ekspor. Komoditi kakao juga diharapkan menduduki tempat yang sejajar dengan tanaman perkebunan lainnya, seperti kelapa sawit dan karet” (Siregar, 2005). Penduduk banyak mengandalkan hasil daripada tanaman kakao untuk bertahan hidup. Karena kakao tak hanya diusahakan oleh perkebunan milik negara yang luas areal pertanamannya berkisar hektar namun juga diusahakan oleh rakyat.

Pemerintah Indonesia juga berusaha untuk mempercepat pengembangan kakao dengan memperluas lahan tanaman kakao. Usaha tanaman kakao


(15)

3

mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek sosial ekonomi. Karena selain sumber devisa bagi Negara, usaha tanaman coklat juga merupakan tempat tersedianya lapangan lapangan kerja bagi penduduk dan sumber pengahasilan bagi para petani kakao, terutama di daerah-daerah sentra produksi. (Hatta, 2005)

Kecamatan Batang Angkola potensi pertaniannya yang cukup luas dan jumlahnya cukup luas dan hasilnya juga cukup besar. Sehingga mata pencaharian penduduk adalah sektor pertanian. Pertanian coklat merupakan salah satu pertanian yang menjadi andalan di Kecamatan Batang Angkola disamping padi, karet, kelapa. “Luas tanaman kakao di Kecamatan ini sekitar 514,00 hektar dan seluruh pertanian coklat di kecamatan ini di kelola oleh rakyat atau disebut dengan pertanian rakyat. Namun dengan luas tanaman kakao yang demikian hasil produksi kakao sangat tidak baik dan hasil produksi kakao tergolong rendah yaitu sekitar 508,00 ton per hekar dalam satuan tahun” (Kecamatan Batang Angkola dalam angka 2009). Dengan hasil pertanian tersebut masyarakat Kecamatan Batang Angkola tergolong dengan hasil pendapatan yang rendah sehingga masyarakat petani kakao di Kecamatan Batang Angkola masih tergolong juga dalam masyarakat miskin. Dan hasil pertanian tersebut juga sangat berpengaruh kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Keberhasilan peningkatan produksi pertanian selain disebabkan oleh kebijakan pemerintah juga tidak tidak terlepas oleh faktor fisik dan nonfisik. Faktor fisik meliputi iklim (presifikasi, evaporasi, tekanan udara, angin, radiasi, matahari, suhu/temperatur,kelembapan), topografi atau ketinggian dan sebagainya. Sedangkan untuk faktor nonfisik meliputi teknologi pertanian, pendidikan, keterampilan, modal, luas lahan tenaga kerja, tersedianya bahan dan


(16)

4

alat produksi secara lokal, transportasi, pemsaran, dan sebagainya (Prayitno, 1987).

Tidak semua faktor tersebut terdapat pada suatu daerah, akan tetapi beberapa faktor saja dapat menentukan usaha pertanian yang dapat meningkatkan produksi dan pendapatan. Namun tidak selamanya juga faktor-faktor tersebut sebagai pendorong akan tetapi adakalanya sebagai faktor penghambat yang pada gilirannya mengakibatkan usaha pertanian menjadi kurang berkembang.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba untuk mengankat judul peneltitian ini “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Kakao Di Kecamatan Batang Angkola”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tanaman kakao adalah faktor fisik dan nonfisik. Faktor fisik meliputi iklim (presifikasi, evaporasi, tekanan udara, angin, radiasi, matahari, suhu/temperatur,kelembapan), topografi atau ketinggian dan sebagainya. Sedangkan untuk faktor nonfisik meliputi teknologi pertanian, pendidikan, keterampilan, modal, luas lahan tenaga kerja, tersedianya bahan dan alat produksi secara lokal, transportasi, pemsaran, dan sebagainya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu faktor-faktor produksi tanaman coklat adalah:


(17)

5

1. Faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi di Kecamatan Batang Angkola.

2. Faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman di Kecamatan Batang Angkola.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

2. Bagaimana pengaruh faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.


(18)

6

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan dicapai dalam penelitian:

1. Sebagai masukan bagi pemerintah bagi daerah dalam merumuskan pembangunan daerah khususnya yang berkaitan dengan pengembangan tanaman kakao di Kecamatan Batang Angkola.

2. Bagi penulis adalah untuk memperluas dan mengembangkan wawasan pengetahuan tentang perkebunan kakao di Kecamatan Batang Angkola. 3. Sebagai acuan untuk penelitian berikutnya terutama dalam sektor


(19)

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang deperoleh dalarn pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor fisik yaltu sulitt/temperatur, curah hujan, dan topografi di Kecamatan Batang Angkola sudah sesuai untuk tanaman kakao.

2. Faktor non fisik dalarn kondisinya di Kecamatan Batang Angkola yaitu teknik pertanian tidak sesuai dengan proses yang dilakukan oleh petani kakao dalain persiapan lahan, pemilihan bibit, penanarnan, pemeliharaan tanaman dalarn hal intensitas pemupukan, pengendalian hama, pengolahan basil, panen dan pengolahan hasil. Selain ltu juga, dalam hal pengetahuan tentang pertanian kakao, petani kakao di Kecamatan Batang Angkola masih tergolong rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian vang deperoleh dalarn pengolahan data maka saran yang dad peneliti adalah sebagal berikut:

1. Agar hasil produksi lebill meningkat, penguhasa tani kakao mencaril informasi tentang teknik pertanian kakao yang lebih lengkap.

2. Perlu dilakukan penyuluhan yaitu dari dinas pertanian terhadap pengusaha tani kakao di Kecamatan Batang Angkola supaya petani lebih tahu dalam meningkatkan hasil produksi tanaman kakao mereka. Karma petani kakao di


(20)

70

Kecamatan Batang Angkola karena itu yang dibutuhkan oleh petani karena dilihat dari teknik pertanian yang dilkukan selama petani k a k a o mengusahakannya sangat kurang sesuai.


(21)

77

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Penerbit Kanisiais, Yogyakarta Ahyari. A, 2004. Menajemen Produksi. Edisi kedua, Penerbit BPFE UGM,

Yogyakarta.

Anomius. 1983. GBHN. Semarang: Aneka Ilmu

Budeiono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis. Edisi Pertama, Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta.

---, 2002. Pengantar Ilmu Pengatuhuan Ekonomi No. 1, Cetakan Kedua puluh tiga BPFE, Yogyakarta.

Bintarto. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hendiarto (2008) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Petani Dengan Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Perkebunan Kakao Rakyat Dan Usaha Untuk Meningkatkan Pendapatannya. Pusat Analisis Kebijakan Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor

Joearan dan Fatrrojan, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat, Jakarta. Jauhari dan Wirjodirdjo, 2009. Analisis Kebijakan Kakao Nasional Dalam

Meningkatkan Perolehan Petani Kakao Dan Peranan Kakao Nasional Pasaran Dunia (Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik). Skripsi. Surabaya: Jurusan Teknik Industri Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Kasryno, 2000. Sumberdaya Manusia dan Pengolahan Lahan Pertanian Pedesaan Indonesia, Jurnal FAF, Volume 18 No. 1 dan 2.

Moschen, 1987. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Jakarta

Mosher, A.T 1968. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Jakarta: C.V Yasaguna

Mubyanto, 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: LP3ES

Miller, R. L. R. E. Meiner, 1999. Teori Mikroekonomi Intermediate. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(22)

78

Nocholson, Walter, 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. Ahli Bahasa oleh IGN Bayu Mahendra dan Abdul Aziz. Erlangga, Yogyakarta.

Reijentjes, P. dkk, 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius, Jakarta.

Siregar, Tumpal. H.S, 2005. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Coklat, Penebar Swadaya, Bogor.

Suratiyah, Ken, 1983. Seuntai PengetahuanTentang Usahatani di Indonesia (Bagian satu dan dua). Jakarta: Bina Aksara

Sukirno S., 2006. Makroekonomi, Raja Grafindo Perasada, Jakarta. Siregar dkk, 2010. Budidaya Coklat, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sahara dkk, 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keuntungan Usaha Tani Kakao di Sulawesi Tenggara. Penelitian Pada Balai Pengkaji Teknologi Pertanian (BPTP). Sulawesi Tenggara

Tumanggor, S,. 2007. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Coklat. Pasca Sarjana Universitas Negeri Sumatera Utara. Tesis.

Tohir, K. A., 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani di Indonesia (Bagian satu dan dua). Jakarta: Bina Aksara


(1)

1. Faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi di Kecamatan Batang Angkola.

2. Faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman di Kecamatan Batang Angkola.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

2. Bagaimana pengaruh faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor fisik (suhu/temperatur, curah hujan) dan topografi terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.


(2)

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor nonfisik (teknik pertanian; persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama & penyakit, pemangkasan, panen, pengolahan hasil), pengetahuan, dan pengalaman terhadap produksi tanaman coklat di Kecamatan Batang Angkola.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan dicapai dalam penelitian:

1. Sebagai masukan bagi pemerintah bagi daerah dalam merumuskan pembangunan daerah khususnya yang berkaitan dengan pengembangan tanaman kakao di Kecamatan Batang Angkola.

2. Bagi penulis adalah untuk memperluas dan mengembangkan wawasan pengetahuan tentang perkebunan kakao di Kecamatan Batang Angkola. 3. Sebagai acuan untuk penelitian berikutnya terutama dalam sektor


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang deperoleh dalarn pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor fisik yaltu sulitt/temperatur, curah hujan, dan topografi di Kecamatan Batang Angkola sudah sesuai untuk tanaman kakao.

2. Faktor non fisik dalarn kondisinya di Kecamatan Batang Angkola yaitu teknik pertanian tidak sesuai dengan proses yang dilakukan oleh petani kakao dalain persiapan lahan, pemilihan bibit, penanarnan, pemeliharaan tanaman dalarn hal intensitas pemupukan, pengendalian hama, pengolahan basil, panen dan pengolahan hasil. Selain ltu juga, dalam hal pengetahuan tentang pertanian kakao, petani kakao di Kecamatan Batang Angkola masih tergolong rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian vang deperoleh dalarn pengolahan data maka saran yang dad peneliti adalah sebagal berikut:

1. Agar hasil produksi lebill meningkat, penguhasa tani kakao mencaril informasi tentang teknik pertanian kakao yang lebih lengkap.

2. Perlu dilakukan penyuluhan yaitu dari dinas pertanian terhadap pengusaha tani kakao di Kecamatan Batang Angkola supaya petani lebih tahu dalam meningkatkan hasil produksi tanaman kakao mereka. Karma petani kakao di


(4)

Kecamatan Batang Angkola karena itu yang dibutuhkan oleh petani karena dilihat dari teknik pertanian yang dilkukan selama petani k a k a o mengusahakannya sangat kurang sesuai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Penerbit Kanisiais, Yogyakarta Ahyari. A, 2004. Menajemen Produksi. Edisi kedua, Penerbit BPFE UGM,

Yogyakarta.

Anomius. 1983. GBHN. Semarang: Aneka Ilmu

Budeiono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis. Edisi Pertama, Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta.

---, 2002. Pengantar Ilmu Pengatuhuan Ekonomi No. 1, Cetakan Kedua puluh tiga BPFE, Yogyakarta.

Bintarto. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hendiarto (2008) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Petani Dengan

Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Perkebunan Kakao

Rakyat Dan Usaha Untuk Meningkatkan Pendapatannya. Pusat

Analisis Kebijakan Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor

Joearan dan Fatrrojan, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat, Jakarta. Jauhari dan Wirjodirdjo, 2009. Analisis Kebijakan Kakao Nasional Dalam

Meningkatkan Perolehan Petani Kakao Dan Peranan Kakao Nasional

Pasaran Dunia (Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik). Skripsi.

Surabaya: Jurusan Teknik Industri Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Kasryno, 2000. Sumberdaya Manusia dan Pengolahan Lahan Pertanian Pedesaan Indonesia, Jurnal FAF, Volume 18 No. 1 dan 2.

Moschen, 1987. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Jakarta

Mosher, A.T 1968. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Jakarta: C.V Yasaguna

Mubyanto, 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: LP3ES

Miller, R. L. R. E. Meiner, 1999. Teori Mikroekonomi Intermediate. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(6)

Nocholson, Walter, 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. Ahli Bahasa oleh IGN Bayu Mahendra dan Abdul Aziz. Erlangga, Yogyakarta.

Reijentjes, P. dkk, 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius, Jakarta.

Siregar, Tumpal. H.S, 2005. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Coklat, Penebar Swadaya, Bogor.

Suratiyah, Ken, 1983. Seuntai PengetahuanTentang Usahatani di Indonesia

(Bagian satu dan dua). Jakarta: Bina Aksara

Sukirno S., 2006. Makroekonomi, Raja Grafindo Perasada, Jakarta. Siregar dkk, 2010. Budidaya Coklat, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sahara dkk, 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keuntungan Usaha

Tani Kakao di Sulawesi Tenggara. Penelitian Pada Balai Pengkaji Teknologi Pertanian (BPTP). Sulawesi Tenggara

Tumanggor, S,. 2007. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Coklat. Pasca Sarjana Universitas Negeri Sumatera Utara.

Tesis.

Tohir, K. A., 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani di Indonesia