Peramalan Tingkat Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun Tahun 2013 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda

(1)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013

DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR

LIDYA S PURBA 082407076

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013 DENGAN METODE SMOOTHING

EKSPONENSIAL GANDA Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : LIDYA SEFRIANA PURBA

Nim : 082407076

Program Studi : DIII STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2011

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof.Dr. Tulus, M.Si Drs. Ujian Sinulingga, M. Si NIP 19620901 198803 1 002 NIP. 19560303 198403 1 004


(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013

DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

LIDYA SEFRIANA PURBA 082407076


(4)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013

DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LIDYA SEFRIANA PURBA 082407076

PROGRAM STUDY DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(5)

Ajaib Kau Tuhan penuh kuasa, sanggup pulihkan segala sesuatu. Tiada Terukur besar kasih setiaMu dalam hidupku. Pujian serta ucapan syukur bagiMu ya Tuhan yang senantiasa menyertaiku, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan smuanya itu hanya karena kuasaMU.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Drs. Ujian Sinulingga, M.Si selaku dosen pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, jelas dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris Prodi D-III Statistika Drs. Faigiziduhu Bu’ulÖlÖ, M.Si dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si. Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Prof.Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si. Kepada bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sumatera Utara, Pembantu Dekan dan semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU beserta staf dan pegawai.

Rekan – rekan seperjuanganku D III statistika USU, khususnya Anak Stat B 2008 yang suka dan duka didalam kelas dilewati bersama. Terimaksih juga saya sampaikan kepadda orangtua saya, Ayahanda St. S. Purba dan Ibunda M.Saragih yang selalu memberi dukungan kepada saya dan seluruh anggota keluarga saya (kakak- kakak Ku, Abang dan Adik-adikku). Tuhan selalu menyertai kita semua dan mencukupkan semua kebutuahan kita.

Dan akhir kata penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vi

Daftar Grafik vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tinjauan Pustaka 3

1.5 Maksud dan Tujuan 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 6

1.8 Sistematika Penulisan 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Produksi 9

2.2 Pengertian Kebutuhan 9

2.3 Peramalan

2.3.1 Pengertian Peramalan 10

2.3.2 Jenis – jenis Peramalan 11

2.3.3 Metode Peramalan 12

2.4 Metode Pemulusan (Smoothing) 13

2.5 Metode Peramalan Yang Digunakan 16 2.6.Menghitung Nilai Kesalahan Meramal 17 BAB 3 DESKRIPSI UMUM

3.1 Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan ( BKP ) 19 Propinsi Sumatera Utara

3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan 20 Propinsi Sumatera Utara, Medan

3.3 Kebijakan-Kebijakan Kantor Badan Ketahanan Pangan 21 untuk Peningkatan Pangan

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data 26

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu 27 Parameter dari Brown


(7)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahapan Implementasi 43

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 44

5.3 Lembar kerja excel 45

5.4 Pengisian Data 46

5.5 Pembuatan Grafik 47

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 49

6.2 Saran 50

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun

2000-2009 26

Tabel 4.2 Forecast Untuk Pemulusan Eksponensial Ganda (α = 0.1) 29 Tabel 4.3 Forecast dan Mean Square Error dengan (α = 0.1) 30 Tabel 4.4 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.2 32

Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.3 33

Tabel 4.6 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.4 34

Tabel 4.7 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.5 35

Tabel 4.8 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.6 36

Tabel 4.9 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.7 37

Tabel 4.10 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.8 38

Tabel 4.11 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.9 39

Tabel 4.12 Nilai alpha dengan Mean Square Error 43 Tabel 4.13 Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun


(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun Tahun 30

DAFTAR GRAFIK

Halaman


(10)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013

DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR

LIDYA S PURBA 082407076

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(11)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013 DENGAN METODE SMOOTHING

EKSPONENSIAL GANDA Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : LIDYA SEFRIANA PURBA

Nim : 082407076

Program Studi : DIII STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2011

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof.Dr. Tulus, M.Si Drs. Ujian Sinulingga, M. Si NIP 19620901 198803 1 002 NIP. 19560303 198403 1 004


(12)

PERNYATAAN

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013

DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

LIDYA SEFRIANA PURBA 082407076


(13)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013

DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LIDYA SEFRIANA PURBA 082407076

PROGRAM STUDY DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(14)

Ajaib Kau Tuhan penuh kuasa, sanggup pulihkan segala sesuatu. Tiada Terukur besar kasih setiaMu dalam hidupku. Pujian serta ucapan syukur bagiMu ya Tuhan yang senantiasa menyertaiku, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan smuanya itu hanya karena kuasaMU.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Drs. Ujian Sinulingga, M.Si selaku dosen pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, jelas dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris Prodi D-III Statistika Drs. Faigiziduhu Bu’ulÖlÖ, M.Si dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si. Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Prof.Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si. Kepada bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sumatera Utara, Pembantu Dekan dan semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU beserta staf dan pegawai.

Rekan – rekan seperjuanganku D III statistika USU, khususnya Anak Stat B 2008 yang suka dan duka didalam kelas dilewati bersama. Terimaksih juga saya sampaikan kepadda orangtua saya, Ayahanda St. S. Purba dan Ibunda M.Saragih yang selalu memberi dukungan kepada saya dan seluruh anggota keluarga saya (kakak- kakak Ku, Abang dan Adik-adikku). Tuhan selalu menyertai kita semua dan mencukupkan semua kebutuahan kita.

Dan akhir kata penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vi

Daftar Grafik vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tinjauan Pustaka 3

1.5 Maksud dan Tujuan 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 6

1.8 Sistematika Penulisan 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Produksi 9

2.2 Pengertian Kebutuhan 9

2.3 Peramalan

2.3.1 Pengertian Peramalan 10

2.3.2 Jenis – jenis Peramalan 11

2.3.3 Metode Peramalan 12

2.4 Metode Pemulusan (Smoothing) 13

2.5 Metode Peramalan Yang Digunakan 16 2.6.Menghitung Nilai Kesalahan Meramal 17 BAB 3 DESKRIPSI UMUM

3.1 Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan ( BKP ) 19 Propinsi Sumatera Utara

3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan 20 Propinsi Sumatera Utara, Medan

3.3 Kebijakan-Kebijakan Kantor Badan Ketahanan Pangan 21 untuk Peningkatan Pangan

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data 26

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu 27 Parameter dari Brown


(16)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahapan Implementasi 43

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 44

5.3 Lembar kerja excel 45

5.4 Pengisian Data 46

5.5 Pembuatan Grafik 47

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 49

6.2 Saran 50

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN


(17)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun

2000-2009 26

Tabel 4.2 Forecast Untuk Pemulusan Eksponensial Ganda (α = 0.1) 29 Tabel 4.3 Forecast dan Mean Square Error dengan (α = 0.1) 30 Tabel 4.4 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.2 32

Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.3 33

Tabel 4.6 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.4 34

Tabel 4.7 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.5 35

Tabel 4.8 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.6 36

Tabel 4.9 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.7 37

Tabel 4.10 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.8 38

Tabel 4.11 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown α= 0.9 39

Tabel 4.12 Nilai alpha dengan Mean Square Error 43 Tabel 4.13 Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun


(18)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun Tahun 30

DAFTAR GRAFIK

Halaman


(19)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara agraris, yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya bertani. Peranan sektor pertanian harus didukung dan ditingkatkan dalam pelestarian swasembada pangan tidak hanya swasemabada beras, tetapi mencakup semua kebutuhan masyarakat termasuk tanaman palawija dan hortikultura serta tanaman lainnya yang bisa dijadikan bahan pangan.

Dalam perkembangan ekonomi pangan Indonesia, jagung termasuk menjadi bahan pangan yang dianjurkan pemerintah karena melihat kebutuhan beras yang sangat besar. Jagung sangat memiliki peluang besar untuk dijadikan bahan pangan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat setelah beras.

Jagung merupakan salah satu tanaman yang bernilai ekonomis, akan tetapi permintaan pasar akan jagung setiap tahun meningkat, karena berkembangnya industri peternakan yakni peternakan ayam buras yang dari tahun ketahun permintaan pasar terus meningkat, yakni sebanyak 60% jagung dibutuhkan untuk pakan ternak.

Selain untuk pakan ternak, jagung sangat memiliki peluang besar untuk dijadikan komoditas ekspor. Karena selain sebagai bahan pangan jagung memiliki kandungan gizi yang sangat baik. Jagung juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar produk industri, misalnya untuk dijadikan tepung, minyak maizena, dan makanan ringan seperti popcorn,


(20)

yang sangat diminati semua masyarakat diberbagai belahan bumi dan makanan snack lainnya. Jagung juga dapat digunakan sebagai bahan sayuran.

Melihat fungsi dari jagung yang memiliki peluang untuk ekspor ini merupakan salah satu komoditi yang dapat meningkatkan pendapatan / dapat menambah devisa suatu negara.

Produksi utama jagung adalah biji. Biji jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat yang potensial untuk bahan pangan ataupun nonpangan. Produksi jagung di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat.

Evaluasi keberhasilan dalam peningkatan produksi jagung, akansangat bermanfaat untuk mengetahipencapaian hasil dan kebijakan yang akan dilakukan dalam rangka untuk tetap meningkatkan hasil. Dengan demikian dirasakan perlu adanya suatu penunjuk untuk menghitung atau meramalkan produksi yang akan datang.

Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Peramalan Tingkat Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2013 Dengan Metode Pemulusan (Smothing) Eksponensial Ganda

1.2Identifikasi Masalah

Kita ketahui bahwa kabupaten simalungun merupakan penghasil jagung terbesar di propinsi sumatera utara, dilihat dari data hasil produksi jagung pada tahun 2000-2009. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui seberapa besar hasil produksi jagung dikabupaten simalungun pada tahun 2013. Dan apakah waktu dapat meramalkan hasil produksi pada tahun berikutnya.


(21)

1.3Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dan tujuan sebenarnya, perlu kiranya penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, yang menjadi batasan masalah pada tugas akhir ini hanya terbatas pada analisis untuk mengetahui seberapa besar produksi jagung di Kabupaten Simalungun pada tahun 2013.

1.4 Tinjauan Pustaka

Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang disebut dengan peramalan (forecasting). Peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan timbulsehingga dapat dipersiapkan tindakan apa yang diperlukan.

Metode pemulusan ada beberapa macam yaitu metode rata- rata bergerak dan metode pemulusan eksponensial. Metode pemulusan eksponensial terbagi dua yaitu pemulusan eksponensial tunggal dan pemulusan eksponensial ganda.

Makridakis, S menguraikan bahwa dasr pemikiran dari pemulusan eksponensial linier satu parameter dari Brown sama dengan metode rata – rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan eksponensial tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend.

Metode pemulusan eksponensial ganda: metode linier satu-parameter dari Brown yang digunakan penulis termasuk ke dalam metode peramalan kuantitatif karena tersedianya informasi atau data di masa yang akan datang. Sesuai dengan hasil produksi jagung di waktu lampau yang berbentuk numerik dan akan terus berlanjut untuk waktu yang akan datang


(22)

1.5 Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan yang berupa gambaran umum dari hasil roduksi jagung di Kabupaten Simalungun pada tahun 2013 berdasarkan data tahun 2000 – 2009.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produksi jagung, di Kabupaten Simalungun dan meramalkan hasil produksi pada tahun 2013.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penyusunan tugas akhir ini adalah : Metode Penelitian Kepustakaan

Untuk memperoleh keterangan – keterangan dalam penulisan tugas akhir, penulis melakukan study literatur dengan membaca keperpustakaan dan mempelajari buku – buku yang didapat di perkuliahan.

a. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang digunakan penulis, dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari badan Ketahanan Pangan (BKP) Propinsi Sumatera Utara, mengenai pruduksi jagung dari tahun 2000 sampai tahun 2009 di Kabupaten Simalungun. Data yang diperoleh, disajikan dan disusun dalam bentuk angka – angka agar di dapat segambaran data yang jelas.

b. Metode Analisis Yang Digunakan

Dalam meramalkan banyaknya produksi jagung di Kabupaten Simalungun pada Tahun 2013, penulis melakukan analisis data dengan menggunakan teknik peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda.

Metode pemulusan eksponensial yang digunakan yaitu Metode Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown. Dengan persamaan – persamaan sebagai berikut:


(23)

= + m Di mana :

Nilai pemulusan eksponensial tunggal (single eksponensial smoothing value) Nilai pemulusan eksponensial ganda (double eksponensia smoothing value) α = Parameter pemulusan eksponensial yang besarnya (0< α < 1)

Konstanta Pemulusan

hasil peramalan untuk m periode kedepan yang akan diramalkan Beberapa hal yang perlu diketahui untuk mendapatkan nilai ramalan ini yaitu: 1. Nilai tengah kuadrat

N e MSE N t i

= = 1 2

2. Niai tengah kesalahan persentase absolute

N PE MAPE N t i

= = 1 | |

3. Kesalahan persentase x 100


(24)

N e MAE

N

t i

=

= 1

| |

5. Jumlah kuadart kesalahan

Dimana :

kesalahan pada periode ke-i data aktualpada periode ke-i nilai ramalan pada periode ke-i n = banyak sampel

1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan peninjauan penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil data sekunder dari Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Jl. Jenderal besar Dr. Abd. Haris Nasution No. 24 Medan dan pengambilan data dilakukan pada buan januari 2011.

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan penulis adalah antara lain:

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Metodologi penelitian, dan analisis yang digunakan.


(25)

Bab 2 : Landasan Teori

Bab ini menguraikan secara teoritis tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan Tugas Akhir

Bab 3 : Gambaran Umum

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat tempat penulis melakukan penelitian

Bab 4 : Analisis Data

Bab ini merupakan bab yang berisikan tentang data yang diperoleh dilapangan dan pengolahan data yang dilakukan sesuai dengan metode yang telah ditentukan serta analisis dan hasil – hasilnya.

Bab 5 : Implementasi Sistem

Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian dan tujuan implementasi system, rancangan program yang dipakai dan hasil outputnya.

Bab 6 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari pembahasan serta saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat.


(26)

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi

Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga memperoleh hasil yang dapat dimanfaatkan dan digunakan.

Pentingnya produksi jagung ini dikarenakan jagung merupakan komoditi penting yang memiliki kaya manfaat, dan merupakan penghasil karbohidrat kedua setelah beras. Produksi jagung ini juga sangat bermanfaat untuk menambah pendapatan daerah kabupaten simalungun, karena jagung merupakan bahan utama untuk membuat pakan ternak.

2.2 Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan merupakan suatu harapan atau sesuatu hal dalam kehidupan manusia yang harus dipenuhi, karena merupakan hal penting yang dapat melancarkan pelaksanaan aktivitasnya. Kebutuhan dibedakan atas tiga golongan besar;

1. Kebutuhan Primer (pokok)

2. Kebutuhan Sekunder (sampingan) 3. Kebutuhan Tertier (mewah)

Kebutuhan pokok adalah suatu kebutuhan yang harus terpenuhi, karena kebutuhan ini sangat erat hubungannya dengan ketahanan hidup manusia yang jika tidak terpenuhi dapat menghambat atau membatalkan semua kegiatan, baik yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan.

Dinegara kita jagung sudah termasuk kebutuhan primer, disebabkan oleh besarnya peran jagung untuk menggantikan beras karena memiliki karbohidrat sesuai dengan kalori


(27)

yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga memiliki manfaat sebagai bahan kecantikan, dan sumber gizi yang sangat di butuhkan oleh tubuh. 2.3 Peramalan

2.3.1 Pengertian Peramalan

Sejak tahun 1960 semua tipe organisasi, telah menunjukkan keinginan yang meningkat untuk mendapatkan ramalan dan menggunakan sumberdaya peramalan secara lebih baik. Suatu sistem peramalan harus mempunyai kaitan di antara ramalan – ramalan yang dibuat pada manajemen yang lain. Keberhasilan suatu peramalan harus diperhatikan ketergantungan yang tinggi diantara ramalan.

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk memprediksi hal tersebut diperlukan data yang akurat dimasa lalu, sehingga kita dapat melihat prospek situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efesien 2. Untuk memperkirakan sumber daya pada masa yang akan datang 3. Untuk membuat keputusan yang tepat

Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan. Baik tidaknya hasil dari suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan ramalan yang dibuat.

Walaupun demikian perlu diketahui bahwa ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang perlu diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.


(28)

2.3.2 Jenis – Jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan atas beberapa macam tergantung dari segi mana dilihat. Apabila dilihat dari segi penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan atas dua bagian yaitu:

1. Peramalan Subyektif yaitu peramalan yang tergantung kepada parasaan atau intuisi orang yang melakukan peramalan. Dalam hal ini orang yang meramalkan sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil yang di ramalkannya.

2. Peramalan Objektif yaitu peramalan yang dilakukan berdasarkan data yang relevan pada masa yang lampau, dengan menggunakan teknik analisis atau metode – metode yang berlaku

Dilihat dari jangka waktu yang disusun peramalan di bedakan atas dua bagian juga: 1. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil

ramalan yang jangka waktunya kurang dari satu setengah tahun. Misalnya: penyusunan rencana produksi, dan lain sebagainya.

2. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalm jangka waktu lebih dari satu setengah tahun. Misalnya: peramalan pembangunan suatu daerah atau kota, dan lain sebagainya.

Berdasarkan sifatnya peramalan dibagi atas dua macam yaitu:

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data kualitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung kepada orang yang menyusunya.hal ini sangat penting karena peramalan diperoleh berdasarkan pengalaman , pendapat an pemikiran dari yang menyusun permalan.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang yang didasarkan pada data masa lalu. Hasil yangdiperoleh sangat tergantung kepada metode apa yang digunakan.


(29)

Baik tidaknya metode yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil dan kenyataan yang terjadi. Semakin kecilenyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin kecil pula metode yang digunakan

2.3.3 Metode Peramalan

a. Pengertian dan Kegunaan Metode Peramalan

Metode peramalan adalah suatu cara untuk memprediksi atau memperkirakan secara kualitatif ataupun kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu yang relevan.

Kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan fragmatis atas data yang relevan yang diperoleh pada masa lalu. Dengan menggunakan metode – metode tersebut diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi karena dapat diuji penyimpangan atau deviasi yang terjadi.

b. Jenis – Jenis Metode Peramalan

1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu merupakan deret berkala (Time Series), metode peramalan yang termaksud jenis ini yaitu:

a. Metode Pemulusan (smoothing). b. Metode Box Jenkins

c. Metode Proyeksi Trend dengan Regresi

2. Metode Peramlaan yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antar variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu di sebut metode korelasi atau sebab akibat.

2.4. Metode Pemulusan (Smoothing)

Metode pemulusan (smoothing) adalah peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa


(30)

tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang dan metode ini menggunakan data time series.

Secara umum metode pemulusan ( smoothing ) dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok :

1. Metode Perataan (Avarage)

a. Metode perataan yang sesuai dengan pengertian konvensional tentang nilai tengah, yaitu pembobotan yang sama terhadap nilai – nilai observasi.

b. Metode rata – rata bergerak tunggal ( single moving average) c. Metode rata – rata bergerak ganda ( Double moving avarage) d. Kombinasi rata – rata bergerak lainnya

2. Metode pemulusan ( smothing ) Eksponensial a. Pemulusan Eksponensial Tunggal

Dalam metode eksponensial tunggal besar kecilnya α benar – benar analog dengan memasukkan besar kecilnya jumlah pengamatan pada perhitungan

rata – rata bergerak. Pemulusan eksponensial tunggal akan selalu mengikuti trend pada data yang sebenarnya.

b. Pemulusan Eksponensial Tunggal : Pendekatan Aditif

Pemulusan eksponensial dengan metode ini memiliki kelebihan yang nyata, yang dalam hal ini α dapat berubah secara sterkendali, seiring dengan adanya perubahan dalam pola datanya.

3. Pemulusan ( smoothing ) Eksponensial Ganda a. Metode Linier Satu Parameter dari Brown


(31)

Di mana :

Nilai pemulusan eksponensial tunggal (single eksponensial smoothing value) Nilai pemulusan eksponensial ganda (double eksponensia smoothing value) Parameter pemulusan eksponensial yang besarnya (0< < 1)

Konstanta Pemulusan

hasil peramalan untuk m periode kedepanyang akan diramalkan

b. Metode Dua Parameter dari Holt

Metode ini digunakan untuk peramalan yang bersifat trend

4. Pemulusan Eksponensial Tripel

5. Pemulusan Eksponensial menurut Klasifikasi Pegels Bentuk umum metode ini:

Dimana :

Ramalan untuk periode mendatang

Parameter eksponensial yang besarnya ( 0 < < 1) Nilai aktual pada periode –t


(32)

Ramalan pada periode –t

2.5.Metode Peramalan yang Digunakan

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Dalam meramalkan hasil produksi jagung tahun 2013 di Kabupaten Simalungun, maka penulis menggunakan metode smoothing eksponensial ganda yang sering disebut dengan “Brown’s one parameter linier exsponential smoothing”

Metode ini merupakan metode yang dikemukankan oleh brown. Pemulusan eksponensial linier dapat dihitung hanya dengan tiga nilai data dan satu nilai untuk α. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial dari brown sama dengan rata – rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend.

Perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada nilai pemulusan tunggal dan disesuaikan dengan trend. Rumus ini digunakan penulis karena melihat selisih produksi jagung di kabupaten simalungun tidak begitu konstan. Pada dasarnya formula atau tahapan - tahapan dalam menentukan nilai pemulusannya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan smoothing pertama:

: smoothing pertama periode -t : nilai real periode -t

: smoothing pertama periode t -1 : taraf nyata


(33)

b. Menentukan smoothing kedua ( )

: smoothing kedua periode t -1 c. Menentukan besarnya konstanta ( )

d. Menentukan besarnya slope

e. Menentukan besarnya forecast ( )

2.6. Menghitung Nilai Kesalahan Meramal

Perlu kita pahami bahwa didalam meramalkan segala sesuatu tidak ada metode yang sangat baik seingga tidak memimbulkan kesalahan. Metode yang memberikan hasil peramalan yang baik dan tepat belum tentu baik untuk meramalkan data yang lainnya.

Dalam peramalan time series , metode yang dapat memberikan hasil terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriterianya yakni

a. Nilai Tengah Kuadrat (Mean Square Error)

N e MSE N t t

= = 1 2

b. Nilai Tengah Persentasi Absolute (Mean Absolute Percentage Error )

N PE MAPE N t t

= = 1 | |


(34)

c. Kesalahan persentase (Percentage Error) x 100

d. Nilai tengah deviasi absolute (Mean Absolute Deviation)

N F X MAD

N

t

t i

=

= 1

| |


(35)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 . Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara adalah lembaga pemerintah yang didirikan pada tanggal 16 mei 2000 di Jalan Jendral Besar Abdul Haris Nasution No.24 Medan.

Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara Medan berlandaskan pada visi dan misi berikut:

1. Visi kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :

Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang dimiliki secara efisien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.

2. Misi kantor Badan ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :

a. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki.

b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan

Tugas dan Fungsi Pokok kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan adalah :


(36)

2. Menyelenggarakan evaluasi dan pengkajian ketahanan pangan, pembinaan, kewaspadaan dan gizi serta pembinaan penyeragaman konsumsi pangan sumber daya dalam ketahanan pangan.

3. Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan kehanan pangan sesuai dengan ketetapan kepala daerah.

4. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan import.

b. Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan terjangkau. c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi non beras,

bermutu / bergizi dan aman.

5. Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui rapat Dewan Ketahanan Pangan dan rapat Pokja guna mengantisipasi dan memecahkan masalah yang dihadapi melalui hal-hal sebagai berikut :

a. Monitoring pelaksanaan kegiatan tani.

b. Monitoring eksport / inport bahan pangan strategis. c. Monitoring harga bahan pangan strategi dan lokal.

d. Monitoring pengadaan / penyiapan / penyaluran Cadangan Pangan. e. Monitoring daerah rawan pangan.

f. Monitoring kewaspadaan pangan ( bencana alam dan gangguan OPT ). g. Monitoring panganekaragaman konsumsi bahan pangan.

h. Monitoring mutu dan keamanan pangan. i. Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan.


(37)

6. Melaksanakan pengkajian, analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan ( ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan kewaspadaan atau keamanan pangan).

7. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan, terutama sembilan bahan pangan pokok.

8. Mengkoordinasikan palaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.

3.3 Kebijakan-Kebijakan Kantor Badan Ketahanan Pangan untuk Peningkatan Pangan

Kebijakan kantor Badan Ketahanan Pangan untuk peningkatan pangan meliputi berbagai aspek diantaranya adalah :

1. Kebijakan dalam aspek ketahanan pangan :

a. Menjaga ketersediaan pangan malalui upaya-upaya paningkatan produksi dan produktivitas bahan nabati dan hewani sesuai potensi wilayah masing-masing yang diwujudkan malalui 4 (empat) usaha pokok yaitu intensivikasi, ekstensivikasi, diversivikasi dan rehabilitasi dangan 8 (delapan) langkah kegiatan utama yaitu :

1. Pemberdayaan kelompok tani dan kelembagaan kelompok ekonomi petani ( KUD, Koptan dan lain-lain ).

2. Pemantapan penyediaan dan penyaluran sarana produksi ( benih, pupuk, obat - obatan dan alsintan ).

3. Penyediaan dan penyaluran kredit modal. 4. Peningkatan mutu teknologi.


(38)

6. Mengembangkan kemitraan dalam pemasaran hasil. 7. Peningkatan mutu koordinasi.

8. Peningkatan dan pengembangan jaringan irigasi.

b. Perlunya menata ulang kembali mekanisme/tata cara pengadaan dan penyaluran pupuk yang sudah ada secara terkoordinasi dengan pemerintah daerah sehingga pupuk betul-betul tersedia di tengah-tengah petani yang memenuhi prinsip 6 (enam) tepat.

c. Tingkat ketersediaan bahan pangan yang bersumber dari produksi lokal harus diupayakan secara bertahap mencapai titik ideal yaitu sesuai dengan tingkat kebutuhan dan jika terjadi kelebihan (surplus) diprioritaskan untuk perdagangan antar propinsi maupun eksport.

d. Mendukung kebijakan pemerintah untuk tetap melaksanakan larangan import beras pada tahun 2005 dan tahun 2006, mengingat cadangan dan produksi cukup tinggi. e. Untuk memantapkan ketersediaan gula pemerintah dihimbau nutuk memberikan

kepercayaan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan import gula melalui importir daerah sehingga lebih memudahkan dalam pengawasan.

2. Kebijakan dalam aspek distribusi :

a. Mengembangkan kerja sama jaringan distribusi dan informasi pangan dalam daerah dan antar daerah untuk mewujudkan ketersediaan dan stabilitas harga.

b. Peningkatan efisiensi kelancaran distribusi bahan pangan melalui reformasi berbagai peraturan yang menghambat lalulintas perdagangan, pengembangan saranan dan prasaranan distribusi serta pelayanan teknologi pasca panen.

c. Peningkatan kemampuan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menstabilkan harga bahan pangan antar waktu maupun antar wilayah.

d. Penguatan pangsa pasar yang bukan saja antar propinsi tetapi juga eksport serta mengembangkan kemitraan pemasaran hasil.


(39)

3. Kebijakan dalam aspek penganekaragaman konsumsi :

a. Melakukan upaya-upaya diversifikasi konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang serta aman, sesuai dengan kondisi dan situasi daerah, dengan mengutamakan sumber pangan lokal untuk mencegah ketergantungan terhadap satu jenis pangan tertentu sesuai dengan Pola Pangan Harapan (PPH).

b. Penurunan konsumsi beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat.

c. Peningkatan penganekaragaman konsumsi bahan pangan yang seimbang baik jenis nabati, atau hewani maupun mutu dan gizi.

d. Peningkatan konsumsi bahan pangan lokal sebagai basis pada non beras. 4. Kebijakan Dalam Aspek Kewaspadaan dan Keamanan Pangan

a. Melaksanakan pengamatan dini kerawanan pangan serta mengembangkan cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat (bencana alam, kerawanan pangan kronis dan lain-lain) yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam 3 (tiga) bulan.

b. Peningkatan kemampuan fungsi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). c. Peningkatan keberdayaan masyarakat miskin yang berada dalam kondisi kerawanan

pangan kronis serta pengembangan jaringan pengamanan pangan bagi kelompok rawan pangan transien (mendadak) karena bencana alam dan sosial.

d. Peningkatan pengembangan keamanan mutu dan gizi pangan.

5. Kebijakan dalam upaya pengentasan kemiskinan :

a. Mengurangi jumlah penduduk yang kelaparan sekurang-kurangnya 1% per tahun dimulai tahun 2005 sebagai komitmen Indonesia dalam deklarasi Roma Tahuh 1996 pada KKT Pangan Dunia melalui Pembangunan Ketahanan Pangan di pedesaan dan perkotaan.


(40)

b. Mengembangkan desa mandiri pangan dan menggalang sumber-sumber dana masyarakat yang memadai yang dimulai pada tahun 2005.

6. Kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat dalam ketahanan pangan :

Meningkatkan pemberian bantuan langsung masyarakat baik berupa dana penguatan modal bagi lembaga ekonomi pedesaan maupun bantuan dana berupa penguatan modal usaha kelompok petani di pendesaan.


(41)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Seperti yang sudah diuraikan diatas bahwasanya indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bertani. Dan jagung merupakan salah satu hasil komoditi pertanian yang memiliki kaya karbohidrat. Dalam hal ini penulis membahas tentang produksi jagung di Kabupaten Simalungun.

Data yang digunakan penulis adalah merupakan data sekunder, yang diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Propinsi Sumatera Utara.

Tabel 4.1. Data Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 2000 - 2009

Sumber : Badan Ketahanan pangan Propinsi

Sumatera Utara

TAHUN

HASIL PRODUKSI

JAGUNG 2000 179.970 2001 185.229 2002 156.920 2003 187.188 2004 200.579 2005 249.250 2006 204.196 2007 250.694 2008 298.861 2009 311.724


(42)

Gambar 4.1: Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun Tahun 2000-2009

Dari tabel 4.1 diatas kita dapat membuat peramalan tentang produksi jagung pada tahun 2013. Metode yang digunakan, metode pemulusan eksponensial ganda yaitu Metode Linier Satu Parameter dari Brown.

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown Adapun peramalan tingkat produksi jagung tersebut adalah sebagai berikut Tahun ke -1 (2000):

a. : ditentukan sebesar produksi tahun pertama (2000), yaitu sebesar 179.970 ton b. : ditentukan sebesar produksi tahun pertama (2000), sebesar 179.970 ton, karena untuk data t – 1, belum di peroleh.

c. : belum ditentukan d. : belum ditentukan

e. : peramalan tahun kedua (F2) ditentukan sebesar produksi tahun pertama yaitu sebesar 179.970

Tahun ke-2 (2001) = 185.229 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9

Produksi Jagung Kabupaten

Simalungun Tahun 2000 -2009

Tahun Hasil Produksi Jagung


(43)

a.

0.1(185.229) +( 0.9) (179.970) 180.495,9

b.

0.1 (180.495,9 ) + (0.9)( 179.970) 180.022,59

c.

2(180.495,9) 180.022,59 180.969,21

d.

(180.495,9 180.022,59)

52.59

e. Forecast tahun ke-3 dengan m 1

52.59 181.021,8


(44)

Tabel 4.2 Forecast Untuk Pemulusan Eksponensial Ganda (α = 0.1) Tahun Produksi

2000 179.970 179.970 179.970

2001 185.229 180.495,9 180.022,59 180.969,21 52,59

2002 156.920 178.138,31 179.834,16 176.442,46 -188,428 181.021,80 2003 187.188 179.043,28 179.755,07 178.331,48 -79,09 176.254,03 2004 200.579 181.196,85 179.899,25 182.494,45 144,18 178.252,40 2005 249.250 188.002,17 180.709,54 195.294,79 810,29 182.638,63 2006 204.196 189.621,55 181.600,74 197.642,36 891,21 196.105,08 2007 250.694 195.728,79 183.013,54 208.444,04 1412,805 198.533,56 2008 298.861 206.042,02 185.316,39 226.767,63 2302,85 209.856,85 2009 311.724 216.610,21 188.445,78 244.774,65 3129,38 229.070,48

Dari tabel diatas dapat dicari nilai kesalahan ramalan dengan menggunakan MSE dengan formula sebagai berikut:

Dimana, untuk mendapatkan nilai harus terlebih dahulu memperoleh nilai , ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

e untuk periode ke-3 ( tahun 2002)

= 156.920 181.021,80 -24101.8 e untuk periode ke-4 ( tahun 2003)

= 187.188 176.254,03 10933.97 e untuk periode ke-5 ( tahun 2004)


(45)

Dengan metode yang sama dapat ditentukan hasil error untuk tahun berikutnya. Hasil Error dapat dilihat secara lengkap pada tabel 4.3 dan nilai

Tabel 4.3 Forecast dan Mean Square Error dengan (α = 0.1)

23175519114/ 8 = 2.896.939.889

Dengan menggunakan perhitungan yang sama maka dapat ditentukan nilai Smoothing Eksponensial Tunggal, Ganda, dan Ramalan yang akan datang untuk α = 0.2 sampai dengan α = 0.9

Nilai perhitungannya dapat dilihat pada tabel yang ditampilkan pada tabel 4.4 s/d tabel 4.9 dibawah ini.

Tahun Produksi

2000 179.970 2001 185.229

2002 156.920 181.021,80 -24.101,8 580896763.2 2003 187.188 176.254,03 10.933,97 119551700 2004 200.579 178.252,40 22.326,60 498477246.2 2005 249.250 182.638,63 66.611,37 4437074813 2006 204.196 196.105,08 8.090,92 65462977.71 2007 250.694 198.533,56 52.160,44 2720711930 2008 298.861 209.856,85 89.004,15 7921739543 2009 311.724 229.070,48 82.653,52 6831604141 Jumlah 23175519114


(46)

Tabel 4.4 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.2

Periode Tahun Hasil Produksi Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 181021.8 180180.36 181863.2 210.36

3 2002 156920 176201.44 179384.58 173018.3 -795.78 182073.6 -25153.6 632703593 4 2003 187188 178398.75 179187.41 177610.1 -197.16 172222.5 14965.5 223965591.6 5 2004 200579 182834.8 179916.89 185752.7 729.478 177412.9 23166.1 536666891.9 6 2005 249250 196117.84 183157.08 209078.6 3240.19 186482.2 62767.8 3939797721 7 2006 204196 197733.47 186072.36 209394.6 2915.28 212318.8 -8122.79 65979770.67 8 2007 250694 208325.58 190523 226128.2 4450.64 212309.9 38384.1 1473341715 9 2008 298861 226432.66 197704.93 255160.4 7181.93 230578.8 68282.2 4662459043 10 2009 311724 243490.93 206862.13 280119.7 9157.2 262342.3 49381.7 2438550013 Jumlah 13973464339 Untuk α = 0.2 dan N= 10 diperoleh :


(47)

Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.3

Untuk α = 0.3 dan N= 10 diperoleh :

10187080357/8 = 1.273.385.045 Periode Tahun Hasil Produksi

Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 181547.7 180443.3 182652.1 473.31

3 2002 156920 174159.39 178558.1 169760.6 -1885.2 183125.4 -26205.4 686722989.2 4 2003 187188 178067.97 178411.1 177724.9 -147.05 167875.5 19312.5 372973815 5 2004 200579 184821.28 180334.1 189308.4 1923.06 177577.8 23001.2 529054649.4 6 2005 249250 204149.9 187478.9 220820.9 7144.73 191231.5 58018.5 3366149069 7 2006 204196 204163.73 192484.3 215843.1 5005.46 227965.6 -23769.6 564996224 8 2007 250694 218122.81 200175.9 236069.7 7691.54 220848.6 29845.4 890748771.3 9 2008 298861 242344.27 212826.4 271862.1 12650.5 243761.3 55099.7 3035977880 10 2009 311724 263158.19 227925.9 298390.4 15099.5 284512.7 27211.3 740456958.9 Jumlah 10187080357


(48)

Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.4 Periode Tahun Hasil Produksi

Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 182073.6 180811.4 183335.8 841.44

3 2002 156920 172012.16 177291.7 166732.6 -3520 184177.2 -27257.2 742954951.8 4 2003 187188 178082.5 177608 178557 316.31 163212.88 23975.12 574806379 5 2004 200579 187081.1 181397.3 192764.9 3789.2 178873.26 21705.74 471138975.3 6 2005 249250 211948.66 193617.8 230279.5 12221 196554.16 52695.84 2776851553 7 2006 204196 208847.6 199709.7 217985.5 6091.9 242500.06 -38304.1 1467200780 8 2007 250694 225586.16 210060.3 241112 10351 224077.37 26616.63 708444952.5 9 2008 298861 254896.09 227994.6 281797.6 17934 251462.58 47398.42 2246609802 10 2009 311724 277627.26 247847.7 307406.8 19853 299731.89 11992.11 143810754.9 Jumlah 9131818148 Untuk α = 0.4 dan N= 10 diperoleh :


(49)

Tabel 4.6 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.5 Periode Tahun Hasil Produksi

Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 182599.5 181284.75 183914.25 1314.75

3 2002 156920 169759.75 175522.25 163997.25 -5762.5 185229 -28309 801399481 4 2003 187188 178473.88 176998.06 179949.69 1475.81 158234.8 28953.25 838290685.6 5 2004 200579 189526.44 183262.25 195790.63 6264.19 181425.5 19153.5 366856562.3 6 2005 249250 219388.22 201325.23 237451.2 18063 202054.8 47195.19 2227385723 7 2006 204196 211792.11 206558.67 217025.55 5233.44 255514.2 -51318.2 2633556368 8 2007 250694 231243.05 218900.86 243585.25 12342.2 222259 28435.02 808550113.6 9 2008 298861 265052.03 241976.45 288127.61 23075.6 255927.4 42933.56 1843290789 10 2009 311724 288388.01 265182.23 311593.8 23205.8 311203.2 520.8086 271241.5913 Jumlah 9519600964 Untuk α = 0.5 dan N= 10 diperoleh :


(50)

Tabel 4.7 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.6

Periode Tahun Hasil Produksi Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 183125.4 181863.24 184387.56 1893.24

3 2002 156920 167402.16 173186.59 161617.73 -8676.65 186280.8 -29360.8 862056576.6 4 2003 187188 179273.66 176838.84 181708.49 3652.24 152941.1 34246.92 1172851529 5 2004 200579 192056.87 185969.65 198144.08 9130.82 185360.7 15218.26 231595559.2 6 2005 249250 226372.75 210211.51 242533.98 24241.9 207274.9 41975.1 1761909356 7 2006 204196 213066.7 211924.62 214208.77 1713.11 266775.8 -62579.8 3916236254 8 2007 250694 235643.08 226155.7 245130.46 14231.1 215921.9 34772.11 1209099782 9 2008 298861 273573.83 254606.58 292541.09 28450.9 259361.5 39499.46 1560207652 10 2009 311724 296463.93 279720.99 313206.87 25114.4 320992 -9267.97 85895208.26 Jumlah 10799851918 Untuk α = 0.6 dan N= 10 diperoleh :


(51)

Tabel 4.8 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.7

Periode Tahun Hasil Produksi Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 183651.3 182546.91 184755.69 2576.91

3 2002 156920 164939.39 170221.65 159657.13 -12325.3 187332.6 -30412.6 924926238.8 4 2003 187188 180513.42 177425.89 183600.95 7204.24 147331.9 39856.13 1588511099 5 2004 200579 194559.33 189419.29 199699.36 11993.4 190805.2 9773.812 95527401.01 6 2005 249250 232842.8 219815.75 245869.85 30396.5 211692.8 37557.24 1410545938 7 2006 204196 212790.04 214897.75 210682.33 -4917.99 276266.3 -72070.3 5194128399 8 2007 250694 239322.81 231995.29 246650.33 17097.5 205764.3 44929.67 2018675043 9 2008 298861 280999.54 266298.27 295700.82 34303 263747.9 35113.13 1232931744 10 2009 311724 302506.66 291644.14 313369.18 25345.9 330003.8 -18279.8 334150847.3

Jumlah 12799396710 Untuk α = 0.7 dan N= 10 diperoleh :


(52)

Tabel 4.9 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.8

Periode Tahun Hasil Produksi Jagung

1 2000 179970 179970 179970

2 2001 185229 184177.2 183335.76 185018.64 3365.76

3 2002 156920 162371.44 166564.3 158178.58 -16771.5 188384.4 -31464.4 990008467.4 4 2003 187188 182224.69 179092.61 185356.76 12528.31 141407.12 45780.88 2095888974 5 2004 200579 196908.14 193345.03 200471.24 14252.42 197885.07 2693.928 7257248.069 6 2005 249250 238781.63 229694.31 247868.95 36349.28 214723.66 34526.34 1192067878 7 2006 204196 211113.13 214829.36 207396.89 -14864.9 284218.22 -80022.2 6403556129 8 2007 250694 242777.83 237188.13 248367.52 22358.77 192531.94 58162.06 3382824929 9 2008 298861 287644.37 277553.12 297735.61 40364.99 270726.29 28134.71 791562013.6 10 2009 311724 306908.07 301037.08 312779.06 23483.96 338100.6 -26376.6 695724897.8 Jumlah 15558890536 Untuk α = 0.8 dan N= 10 diperoleh :


(53)

Tabel 4.10 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown

α= 0.9

Periode Tahun Hasil Produksi Jagung

1 2000 179.970 179.970,00 179,.970,00

2 2001 185.229 184.703,10 184.229,79 185.176,41 4259.79

3 2002 156.920 159.698,31 162.151,46 157.245,16 -22078.3 189436.2 -32516.2 1057303262 4 2003 187.188 184.439,03 182.210,27 186.667,79 20058.82 135166.83 52021.17 2706202128 5 2004 200.579 198.965,00 197.289,53 200.640,48 15079.26 206726.6 -6147.6 37793034.94 6 2005 249.250 244.221,50 239.528,30 248.914,70 42238.77 215719.73 33530.27 1124278839 7 2006 204.196 208.198,55 211.331,53 205.065,57 -28196.8 291153.47 -86957.5 7561601669 8 2007 250.694 246.444,46 242.933,16 249.955,75 31601.64 176868.8 73825.2 5450160632 9 2008 298.861 293.619,35 288.550,73 298.687,96 45617.57 281557.38 17303.62 299415104.2 10 2009 311.724 309.913,53 307.777,25 312.049,82 19226.53 344305.53 -32581.5 1061556030 Jumlah 19298310699 Untuk α = 0.9 dan N= 10 diperoleh :


(54)

(55)

Tabel 4.11 Nilai Alpha Dengan Mean Square Error

4.3 Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun

Setelah diketahui error yang terdapat pada data diatas, maka dilakukan peramalan jumlah produksi jagung di Kabupaten Simalungun hingga tahun 2013. Seperti telah diuraikan sebelumnya peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.

Alpha Mean Square error

0.1 2.896.939.889 0.2 1.746.683.042 0.3 1.273.385.045 0.4 1.141.477.269 0.5 1.189.950.121 0.6 1.349.981.490 0.7 1.599.924.589 0.8 1.944.861.317 0.9 2.412.288.837


(56)

Dengan perkataan lain metode peramalan yang yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dan nilai kenyataan sekecil mungkin. Dari hasil yang diperoleh penulis memperoleh bahwa α= 0.4, merupakan α yang memberikan nilai error terkecil.

Peramalan jumlah produksi jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 2010 - 2013 diperoleh dengan α= 0.4, melalui persamaan berikut:

Ramalan tahun 2010 dari tahun 2009 dengan α= 0,4 :

327.259,89

Ramalan tahun 2011 dari tahun 2009 dengan α= 0,4:

347.112,95

Ramalan tahun 2012 dari tahun 2009 dengan α= 0,4:

366.966,01


(57)

386.819,06

Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun

Tahun 2013

Sumber : Perhitungan

Dari perhitungan diperoleh produksi jagung di Kabupaten Simalungun sebanyak 386.819,06 Ton.

Tahun Jumlah produksi 2010 327.259,89 2011 347.112,95 2012 366.966,01 2013 386.819,06


(58)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming. Pada tahapan ini semua hasil desain tertulis dituangkan dalam bahasa pemograman tertentu, untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain.

Tahapan implementasi sistem harus dapat menentukan basis apa yang diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan – kelebihan tersendiri.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji kehandalannya, sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini pengolahan produksi jagung, implementasi yang digunakan adalah dengan menggunakan Software Excel.

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk manifulasi teks komputer, agar dapat menggunakan Excel dengan tepat harus juga menguasai Sistem Operasi Microsoft Windows.


(59)

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel

Mikrosoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (Spreadsheet) dari program Microsof Office. Sheet / lembar kerja excel terdiri dari 256 kolam dan 65536 baris.

Langkah pertama yang kita lakukan untuk mengaktifkan Microsoft Excel adalah dengan terlebih dahulu memastikan bahwa Microsoft Excel barada dalam jaringan Microsoft Windows. Kemudian ikuti langkah – langkah berikut:

1. Dari windows klik start pada taskbar, pada start menu pilih Microsoft Excel

Gambar 5.1 Tampilan pengaktifan Microsoft Excel dari windows

5.3Lembar kerja excel

Ketika Microsoft Excel telah berhasil diaktifkan maka akan muncul lembar kerja excel yang telah siap digunakan. Tampilan lembar kerja seperti berikut ini:


(60)

Gambar 5.2 Tampilan lembar kerja Microsoft Excel

Lembar kerja excel adalah kumpulan dari kolom dan baris, kolom berurutan dari kiri ke kanan sampai mencapai 256 kolom yang ditandai dengan abjad, A,B, C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC, sampai dengan IV dan baris berurutan dari atas kebawah ditandai dengan nomor 1,2,3,4,5,...65536.

Pada setiap kolom dan baris terdapat cell yang diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad dan nomor.

5.4 Pengisian Data

Pengisian data pada lembar kerja excel dapat menggunakan dua alternatif yaitudengan menggunakan keyboard dan submenu yang ada pada excel. Dengan menggunakan keyboard langkah – langkah sebagai berikut:


(61)

2. Ketikan data yang akan diolah

3. Tekan enter, untuk berpindah kesel yang lain. Dengan alternatif kedua, pilih menu edit pada sub menu excel maka akan muncul pilihan; down, up, right, left dan series.

Gambar 5.3 Tampilan Data Jumlah Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun

5.5Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembargrafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, bisa menggunakan icon chart wizart yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah – langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik 2. Klik insert kemudian pilih icon chart line, 3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Ok.


(62)

4. Pada tampilan akan terlihat data yang telah disorot, dan akan muncul grafik data yang telah disorot tersebut.

Gambar 5.4 Penggunaan Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial Linear Satu Parameter Dari Brown

5. Pada grafik yang telah terbentuk dalam garis horinzontal klik kanan pada mouse. Pilih select data kemudian pilih edit data yang akan guna untuk membuat nama variabel yang mewakili garis horintal dan vertikal pada grafik yang telah terbentuk.

6. Untuk membuat judul grafik, pilih menu layout, kemudian pilih icon chart title, dan judul dapat dituliskan dalam grafik


(63)

BAB 6

SARAN DAN KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Setelah analisis dilakukan, maka penulis mengambil keputusan sebagai berikut:

1. Jumlah produksi jagung di Kabupaten Simalungun mengalami penurunan pada tahun 2002 kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2003 - 2005 namun pada tahun 2006 mengalami penurunan hasil produksi, tahun 2007 - 2009 kembali mengalami peningkatan

2. Dari hasil analisis data diperoleh parameter untuk ketepatan peramalan pada = 0,4 3. Jumlah produksi beras pada tahun 2010 diramalkan sebesar 327.259,89, tahun 2011

sebesar 347.112,95, tahun 2012 sebesar 366.966,01, tahun 2013 sebesar 386.819,06 4. Berdasarkan perhitungan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda:

Metode Linier Satu - Parameter dari Brown nilai ramalan jumlah produksi jagung dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan.

6.2Saran

1. Kepada petani disarankan agar tetap mempertahankan hasil produksi jagung dengan cara mempertahankan luas lahan yang digunakan untuk produksi jagung,


(64)

dan mau mengikuti penyuluhan guna untuk memperoleh hasil produksi yang lebih maksimal

2. Kepada pemerintah disarankan, agar memperhatikan lahan yang digunakan untuk bercocok tanam guna ,untuk mempertahankan sumber bahan pangan baik untuk manusia maupun ternak, karena jagung sangat banyak manfaatnya. Dan tidak mengganti fungsikan lahan pertanian menjadi lahan produksi yang lain.

3. Metode yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai tindakan.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E. 1993. Metode dan aplikasi peramalan, edisi kedua jilid satu. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Aritonang R, Lerbin R. 2009. Peramalan Bisnis, edisi kedua.Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Gitosudarmo, H. Indriyo dan Mohamad Najmudin. 2001. Teknik Proyeksi Bisnis, edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE.

Arifin, Johar.2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo


(1)

Gambar 5.2 Tampilan lembar kerja Microsoft Excel

Lembar kerja excel adalah kumpulan dari kolom dan baris, kolom berurutan dari kiri ke kanan sampai mencapai 256 kolom yang ditandai dengan abjad, A,B, C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC, sampai dengan IV dan baris berurutan dari atas kebawah ditandai dengan nomor 1,2,3,4,5,...65536.

Pada setiap kolom dan baris terdapat cell yang diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad dan nomor.

5.4 Pengisian Data

Pengisian data pada lembar kerja excel dapat menggunakan dua alternatif yaitudengan menggunakan keyboard dan submenu yang ada pada excel. Dengan menggunakan keyboard langkah – langkah sebagai berikut:


(2)

2. Ketikan data yang akan diolah

3. Tekan enter, untuk berpindah kesel yang lain. Dengan alternatif kedua, pilih menu edit pada sub menu excel maka akan muncul pilihan; down, up, right, left dan series.

Gambar 5.3 Tampilan Data Jumlah Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun

5.5Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembargrafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, bisa menggunakan icon chart wizart yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah – langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik 2. Klik insert kemudian pilih icon chart line, 3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Ok.


(3)

4. Pada tampilan akan terlihat data yang telah disorot, dan akan muncul grafik data yang telah disorot tersebut.

Gambar 5.4 Penggunaan Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial Linear Satu Parameter Dari Brown

5. Pada grafik yang telah terbentuk dalam garis horinzontal klik kanan pada mouse. Pilih select data kemudian pilih edit data yang akan guna untuk membuat nama variabel yang mewakili garis horintal dan vertikal pada grafik yang telah terbentuk.

6. Untuk membuat judul grafik, pilih menu layout, kemudian pilih icon chart title, dan judul dapat dituliskan dalam grafik


(4)

BAB 6

SARAN DAN KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Setelah analisis dilakukan, maka penulis mengambil keputusan sebagai berikut:

1. Jumlah produksi jagung di Kabupaten Simalungun mengalami penurunan pada tahun 2002 kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2003 - 2005 namun pada tahun 2006 mengalami penurunan hasil produksi, tahun 2007 - 2009 kembali mengalami peningkatan

2. Dari hasil analisis data diperoleh parameter untuk ketepatan peramalan pada = 0,4 3. Jumlah produksi beras pada tahun 2010 diramalkan sebesar 327.259,89, tahun 2011

sebesar 347.112,95, tahun 2012 sebesar 366.966,01, tahun 2013 sebesar 386.819,06 4. Berdasarkan perhitungan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda:

Metode Linier Satu - Parameter dari Brown nilai ramalan jumlah produksi jagung dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan.

6.2Saran

1. Kepada petani disarankan agar tetap mempertahankan hasil produksi jagung dengan cara mempertahankan luas lahan yang digunakan untuk produksi jagung,


(5)

dan mau mengikuti penyuluhan guna untuk memperoleh hasil produksi yang lebih maksimal

2. Kepada pemerintah disarankan, agar memperhatikan lahan yang digunakan untuk bercocok tanam guna ,untuk mempertahankan sumber bahan pangan baik untuk manusia maupun ternak, karena jagung sangat banyak manfaatnya. Dan tidak mengganti fungsikan lahan pertanian menjadi lahan produksi yang lain.

3. Metode yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai tindakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E. 1993. Metode dan aplikasi peramalan, edisi kedua jilid satu. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Aritonang R, Lerbin R. 2009. Peramalan Bisnis, edisi kedua.Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Gitosudarmo, H. Indriyo dan Mohamad Najmudin. 2001. Teknik Proyeksi Bisnis, edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE.

Arifin, Johar.2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo


Dokumen yang terkait

Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter dari Brown) dan Metode Box-Jenkins dalam Meramalkan Curah Hujan di Kota Medan

6 78 78

Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown

4 74 89

Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter Terhadap Peramalan Jumlah Guru &amp; Jumlah Murid Sekolah Menengah Atas Tahun 2012-2015 Di Kecamatan Galang

2 29 71

Perbandingan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial dan ARIMA (Box-Jenkins) sebagai Metode Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

7 55 68

Aplikasi Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dari Brown Untuk Peramalan Produksi Karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para Tahun 2010 - 2012.

12 69 83

Aplikasi Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dari Brown Untuk Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III Tahun 2010 Dan 2011

0 23 65

Peramalan Jumlah Produksi Padi Di Kabupaten Dairi Dengan Menggunakan Metode Eksponensial Smoothing Ganda Untuk Tahun 2009-2014

0 28 78

Perbandingan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Dua Parameter Dari Holt Dan Metode Box-Jenkins Dalam Meramalkan Hasil Produksi Kernel Kelapa Sawit PT. Eka Dura Indonesia.

5 79 141

Peramalan Tingkat Produksi Pulp di PT Toba Pulp Lestari Pada Tahun 2015 – 2018 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown

0 0 8

BAB 2 LANDASAN TEORI - Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras dan Produksi Padi di Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017 dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Brown

0 0 11